Anda di halaman 1dari 7

6

BAB II
PERCOBAAN ASTABIL MUTIVIBRATOR.

1. TUJUAN :
Agar bintara siswa siswa mampu membuat rangkaian astabil
multivibrator.

2. ALAT DAN BAHAN :


a. Volt Meter
b. Osciloscop
c. IC Timer NE555
d. Resistor
e. VR
f. Capasitor
g. PCB
h. LED

3. DASAR TEORI
a. IC 555
IC 555 adalah ic yang sering digunakan untuk berbagai
rangkaian pewaktu dan multivibrator. IC ini didesain dan
diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan
diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya
adalah SE555/NE555 dan dijuluki sebagai "The IC Time
Machine".
Fungsi :
 Timer
 Pulse Generator
Cara Kerja :
 Bagian trigger, berfungsi untuk memberikan triger atau perintah ke IC
555 sebagai tanda prosestimer dimulai
 Bagian THReshold, biasanya diberi kapasitor dan resistor variable
untuk kecepatan waktu On Off agar dapat diatur sesuai keinginan.
Susunan Dan Fungsi Pin :
1) GND : Ground (0V)
: Trigger, pulsa negatif pendek pada pin ini yang akan memberikan
2) TR
perintah awal IC bekerja
3) Q : Output, keluaran yang akan dihubungkan pada beban, bernilai positif
: Reset, interval pewaktuan dapat disela dengan memberikan pulsa
4) R
reset 0V
: Control Voltage memungkinkan untuk mengakses pembagi tegangan
5) CV
internal (2/3 VCC)
6) THR : THReshold menentukan lama pewaktuan
: DIScharge disambungkan ke kondensator, dan waktu pembuangan
7) DIS
muatan kondensator menentukan interval pewaktuan.
: Tegangan input positif yang harus di antara 3 dan 15 V
8) V+
7
b. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain
untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurun tegangan
diantara kedua salurannya sesua dengan arus yang mengalirinya
berdasarkan hokum Ohm. Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan.
c. Capacitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yangmempunyai


kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak
tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan
muatan listrik terutamatidak terjadi perubahan kimia pada bahan
kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan
dalam farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika
yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur
sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal
misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain. Jika
kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan
positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan
pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung
metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-
konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi
pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan
listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas
d. Oscilloscope
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi
memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.
Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar
elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar
katode.

4. LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN


a. siapkan alat dan bahan, periksa sebelum di gunakan.
b. Rakit rangkaian pada livewire sesuai dengan table percobaan.
c. Siapkan oscilloscope dengan dua channel, setting pada
coupling DC.
d. Dari hasil percobaan sesuaikan dengan hasil secara teori yang
telah Dikerjakan sebelumnya, khususnya frekuensi dan siklus
tugas .

8
A). Tentukan Komponen R1, R2, C1 untuk membuat frekuensi :

1) F = 110 Hz
T = 1/f = 1/110000 = 9,9. 10-6
T = 0,693 (R1+2R2) (c1)
R1 = 100 Ω
C1 = 100
R2 = ..
9,09.10-6 = 0,693 (100+2R2) 100.10-6

9,09. x 10 -6 / 0,693 = 100. 10-4 + 2. 10-4 R2


1311,68.10-4 - 100. 10-4 = 2 . 10-4 R2
311,68.10-4 / 2.10-4 = 155.84 Ω

2)
F= 210Hz
R1 = 100 Ω
C1 = 100
T = 1/F = 1/210000. 4,762. 10-6
T = 0,693 (R1 + R2) C

4,762.10-6 / 0,697 = (100+2.R2) 100 .10-6

6,77 . 10-6 = 100 .10-4 + 2.10-4 R2


677 . 10-4 + 100 .10-4 = 2.10-4 R2

577 . 10-4 / 2.10-4 = 288,5 Ω

10

3)
F = 310Hz
T = 1/F = 1/ 310000 = 3,2258. 10-6

3,226. 10-6 = 0,693 ( 100 + 2R2 ) 100 .10-6

3,226. 10-6 / 0,693 = 100 . 10-4 + 2. 10-4 R2

465. 10-4 - 100 . 10-4 = 2.10-4 R2

365. 10-4 = 2. 10-4 R2

R2 = 365 .10-4 / 2 .10-4 = 182,5 Ω

11

4)
F = 41Hz
R1 = 1 Ω
C1 = 10
R2 = ...
T = I/F = 1/41000 = 2,439 . 10-5 F

T = 0,693 ( R1+ 2R2) C

2,439 .10-5 / 0, 993 . 10 ( 100 + 2R2) 10 . 10-6

3,519 . 10-5 - 10-5 = 2. 10-5 R2

R2 = 2,5 .10-5 / 2. 10-5 = 1,259 Ω

12

5)
F = 31
R1 = 1 Ω
C1 = 10
R2 = ...
T = 0,693 ( R1+2R2 ) C1

3,226. 10-5 = 0,693 9 ( 1 + 2. R2 ) ( 10. 10-6 )

3,226. 10-5 / 0,693 = 10-5 + 2.10-6 R2

4,656. 10-5 = 10-5 + 2. 10-5 R2

4,656 10-5 - 1. 10-5 = 2- 10-5

3,656. 10-5 / 2 10-5 = R2

R2 = 1,83 Ω

13

5. ANALISA RANGKAIAN
Dari percobaan pertama

6. KESIMPULAN :

Semakin besar nilai resistor maka kedipan nilai ldr semakin lambat
tetapi semakin kecil nilai resistor maka kedipan nilai ldr semakin cepat.

Anda mungkin juga menyukai