informasi di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Salah satu sistem komunikasi yang
merupakan andalan bagi terselenggaranya integrasi sistem telekomunikasi secara global
adalah sistem komunikasi nirkabel (wireless), di mana fungsi antena sebagai perangkat untuk
komunikasi wireless. Wireless Outdoor digunakan untuk menghubungkan perangkat yang ada
di luar ruangan.
1. Antenna Parabolic
Antenna Parabolic (Antena parabola) adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi
yang digunakan untuk komunikasi radio, televisi, data dan juga untuk radio location
(RADAR), pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang
gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi-frekuensi ini
menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih dalam ukuran yang
masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk
menerima atau pun memancarkan sinyal. Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena
parabola dapat digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon,
sinyal radio dan sinyal televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan
melalui gelombang.
Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah
sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit.
Prinsip kerja
Bentuk antena yang seperti piring memantulkan sinyal ke titik fokus piringan tersebut.
Di titik fokus tersebut ditempatkan sebuah alat yang disebut feedhorn. Alat ini menjadi titik
pusat untuk pemandu gelombang yang mengumpulkan sinyal di atau dekat di titik fokus dan
mengubahnya menjadi low-noise block down converter (LNB). LNB mengubah sinyal dari
gelombang elektromagnetik atau gelombang radio menjadi sinyal listrikdan menggeser
rentangnya dari C-band atau Ku-band menjadi L-band. Antena parabola untuk penyiaran
langsung menggunakan LNFB, yang mengintegrasikan feedhorn dengan LNB.
Dengan menggunakan frekuensi lebih rendah seperti C-band, pembuat antena
parabola memiliki pilihan lebih luas untuk bahan pembuatannya. Ukuran antena parabola
besar yang dibutuhkan untuk frekuensi lebih rendah mendorong antena parabola untuk
dikonstruksi dari lempengan logam dan kerangka logam. Pada frekuensi lebih tinggi desain
tipe lempengan lebih sedikit meskipun beberapa desain menggunakan piringan padat.
A. Tipe-tipe parabola
1) Piringan dengan motor
Sebuah piringan yang ditegakkan di sebuah tiang dan digerakkan dengan
motor atau servo dapat dikendalikan dan diputar atau dirotasikan untuk menghadap
berbagai posisi satelit yang berada di angkasa.
2) Multisatelit
Multisatelit adalah piringan yang dapat menampung sebanyak 16 buah posisi
satelit (Ku-band). Beberapa desain memungkinkan beberapa penerimaan sekaligus
dari beberapa posisi satelit berbeda tanpa harus mengubah posisi piringan.
3) VSAT
VSAT adalah tipe antena parabola yang paling populer. VSAT adalah
singkatan dari very small aperture terminal. Antena parabola jenis VSAT menyediakan
komunikasi internet satelit dua arah dan jaringan pribadi untuk berbagai organisasi.
Saat ini, sebagian besar VSAT beroperasi di gelombang Ku-band.
Kelebihan menggunakan antena parabola dan koneksi satelit adalah kualitas video dan
kualitas audio yang lebih baik jika digunakan untuk menerima siaran dari televisi satelit.
Bentuk antena parabola seperti piringan membuat transmisi lebih mudah diterima, sangat
cocok untuk menangkap gelombang di tempat-tempat yang jauh dari pusat transmisi.
Kelemahan yang paling mempengaruhi antena parabla dan layanan satelit adalah harga
yang mahal untuk peralatan yang dibutuhkan. Antena parabola juga tidak bisa langsung
membagi saluran jika di dalam satu rumah memiliki dua atau lebih perangkat televisi.
Semua televisi di suatu rumah akan menyiarkan program yang sama, karena tidak ada
pembagian transmisi. Untuk melakukannya, dibutuhkan peralatan tambahan seperti tuner
digital yang dapat membagi transmisi agar televisi berbeda di satu rumah mampu
mengakses program yang berbeda. Kelemahan yang juga harus diperhatikan adalah
gangguan cuaca. Antena parabola dapat mengalami gangguan dalam menerima transmisi
jika cuaca terlalu buruk.
2. Antenna Omni
Omni Slotted Antenna ini merupakan salah satu antenna omnidirectional untuk
memancarkan signal Wireless Lan 2,4 GHz baik type B atau G kesegala arah dengan
polarisasi horizontal. Memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan
jangkauan yang lebih jauh. Karena kehandalannya, maka antenna ini sangat cocok digunakan
untuk antenna WISP, maupun antenna Rt-Rw Net anda.
Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang
digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di
sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client
atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.
Antena Omni Antena ini memiliki bentuk vertikal seperti lidi. Antena type ini
memiliki sudut polarisasi horizontal yang sangat baik (hingga 360 derajat), tetapi untuk
polarisasi vertikal antena jenis ini kurang baik karena hanya selebar 32 derajat. jadi ketika
antena ini dipasang pada ketinggian 10 meter maka titik di bawah antena tidak akan
mendapat sinyal alias blankspot, lain halnya jika antena ini diteletakan pada tengah ruangan
yang luas maka orang-orang di sekeliling antena ini akan mendapat sinyal yang kuat.
Informasi terakhir dengan tinggi antenna 40 meter, antenna ini bisa diakses hingga
jarak lebih dari 9,5 Km dan didapatkan RSSI -77 dbm. Hasil tersebut masih sangat bagus,
karena rata-rata Receive Sensitivity Wireless Lan adalah -88 dbm.
Pemasangan antenna ini relatif mudah, seperti pemasangan antenna yang lain. Hanya
saja karena antenna ini memiliki polarisasi Horizontal, maka antenna klien pun harus
dipasang secara horizontal pula seperti gambar dibawah.
3. Antenna Sectoral