Anda di halaman 1dari 14

Rancang Bangun Antena Mikrostrip MIMO 2x2

Circular Patch Pada Frekuensi Kerja 2.4GHz

Rancang Bangun Antena Mikrostrip MIMO 2x2 Circular


Patch Pada Frekuensi Kerja 2.4GHz

Silvia Maharani1, Andik Atmaja2,Irvania Sukma Kumala3


1,2,3Mahasiswa
Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang
Jln Tlogowaru II no 3 Malang, Jawa Timur, Indonesia
1slvmhrn@gmail.com, 2 andik.atmaja@gmail.com, irvania.s@gmail.com3

ABSTRAK

IMO merupakan kependekan dari Multiple Input and Multiple Output. Dalam
gelombang radio MIMO merupakan metode untuk melipatgandakan kapasitas dengan
menggunakan banyak antena untuk mengirimkan dan menerima data. MIMO menjadi
hal yang sangat penting dalam komunikasi wireless atau komunikasi nirkabel . Pada
penelitianini dibahas bagaimana mendesain membuat dan menganalisa antena
mikrostrip MIMO 2x2 dengan bentuk patch circular dengan bahan FR 4. Sistematika
perancangan meliputi mekanisme dari perancangan antena, simulasi hasil rancangan
antena , fabrikasi antena , pengukuran parameter antena serta pengujian kinerja
antena. Simulasi antena dilakukan dengan menggunakan software CST Student Version
2016. Setelah dilakukan pengukuran dan pengujian parameter antena diperoleh hasil
yang sesuai dengan karakterisitik antena yang direncanakan yaitu frekuensi 2.4270
GHz pada patch kiri dan 2.4250 GHz pada patch kanan , VSWR 1.084 pada patch kiri
dan 1.067 pada patch kanan , Return Loss -30 dB pada patch kiri dan -33.10 pada patch
kanan, Bandwidth 0.102 GHz pada patch kiri dan 0.265 GHz pada patch kanan, Gain
3.42 dBi pada patch kiri dan 3.87 dBi pada patch kanan , dan pola radiasi directional.
Hasil pengujian kerja antena yang didapatkan adalah kualitas level sinyal , throughput
dan transfer data terhadap jarak yang lebih pada antena hasil rancangan dibandingkan
dengan antena default receiver.
Kata Kunci : JIT ; antena mikrostrip , frekuensi , circular patch , MIMO 2x2.

ABSTRACT
MIMO stands for Multiple Input and Multiple Output. In radio waves MIMO is a method to
multiply capacity by using many antennas to transmit and receive data. MIMO is very
important in wireless communication or wireless communication. In this final project, we
discuss how to design and analyze 2x2 MIMO microstrip antenna with patch circular
shape with FR material 4. Systematics design includes the mechanism of antenna design,
simulation of antenna design results, antenna fabrication, antenna parameter
measurement and antenna performance testing. Antenna simulation is done using CST
Student Version 2016. After measuring and testing the antenna parameters the results are
in accordance with the planned antenna characteristics, namely frequency 2.4270 GHz on
the left patch and 2.4250 GHz on the right patch, VSWR 1,084 on the left patch and 1,067
on the patch right, Return Loss -30 dB on the left patch and -33.10 on the right patch,
0.102 GHz bandwidth on the left patch and 0.265 GHz on the right patch, Gain 3.42 dBi on
the left patch and 3.87 dBi on the right patch, and directional radiation patterns. The
results of testing the antenna work obtained are the quality of the signal level, throughput
and transfer of data over the distance to the antenna designed compared to the default
receiver antenna.
Keywords: JIT ; microstrip antennas , frequency, circular patch , MIMO 2x2

Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019 75


Silvia Maharani

PENDAHULUAN satu antena baik untuk transmitter


Telekomunikasi merupakan hal maupun receiver sehingga dapat
yang penting saat ini. Era digital saat ini meningkatkan throughput sistem. MIMO
menuntut adanya komunikasi yang secara fundamental berbeda dari teknik
cepat , realtime ,mobile dimana saja dan antena pintar yang dikembangkan
kapan saja. Teknologi mobile adalah untuk meningkatkan kinerja sinyal data
salah satu teknologi dibidang tunggal,
telekomunikasi yang berkembang pesat. seperti beamforming dan keragaman.
Hal ini membuat semakin meningkatnya Pada penelitianini akan
pengguna atau user yang membuat direalisasikan suatu antena MIMO 2x2
kanal komunikasi yang disediakan untuk implementasi Wifi. Sistem yang
semakin terbatas khususnya digunakan adalah 2x2 dimana angka
komunikasi radio. Dibutuhkan solusi pertama adalah jumlah transmitter dan
agar hal ini dapat dihindari. Tak hanya angka kedua adalah receiver. Secara
solusi tapi juga peningkatan teoritis 2x2 dapat meningkatkan data
performansi karena setiap hari rate hingga dua kali lipat.
pemenuhan akan informasi dan
komunikasi selalu meningkat. Diantara KAJIAN PUSTAKA
pesatnya kebutuhan teknologi Antena
telekomunikasi tersebut mendorong Menurut IEEE Standard
munculnya teknologi Wifi yang Definitions of Terms of Antena , antena
mempunyai kemampuan transfer rate didefinisikan sebagai alat yang
yang besar dan mobilitas tinggi. Wifi digunakan untuk mengirim atau
merupakan sebuah teknologi yang menerima gelombang radio. Secara
memanfaatkan peralatan elektronik garis besar, antena berfungsi sebagai
untuk bertukar data secara nirkabel transformator dari sinyal listrik menjadi
(menggunakan gelombang radio) gelombang elektromagnet ataupun
melalui sebuah jaringan komputer, sebaliknya. Antena juga tergolong
termasuk koneksi Internet sebagai Tranduser karena dapat
berkecepatan tinggi. yang mana merubah suatu bentuk energi ke bentuk
teknologi ini diklaim dirancang untuk energi lainnya. Antena juga merupakan
menyediakan efisiensi spektrum yang salah satu komponen yang paling
lebih baik, peningkatan kapasitas radio, penting dalam rangkaian atau perangkat
latency dan biaya operasional yang elektronika yang berkaitan dengan
rendah bagi operator serta layanan frekuensi radio atau gelombang
mobile broadband kualitas tinggi untuk elektromagnetik. Perangkat tersebut
para pengguna. diantaranya adalah perangkat
Banyak komponen-komponen yang telekomunikasi yang sifatnya wireless
mendukung implementasi Wifi, salah seperti Wifi, Radio, Televisi, Radar, GPS,
satu pendukungnya yaitu dari segi Bluetooth. Antena diperlukan untuk
transmisi. Dibutuhkan sistem transmisi perangkat yang fungsinya untuk
yang sesuai dengan karakteristik Wifi menerima dan mengirim sinyal.
itu sendiri. Salah salah satu
komponennya adalah antena. Dalam Antena Mikrostrip
teknologi Wifi banyak teknik yang dapat Antena mikrostrip adalah antena
digunakan untuk meningkatkan kualitas yang terdiri atas elemen radiasi
performa Wifi. Salah satunya (konduktor) yang sangat tipis yang
menggunakan teknik antena pintar diletakkan di bidang tanah (ground
multiple-input multiple-output (MIMO). plane), dimana antara bidang dengan
Antena MIMO menggunakan lebih dari

76 Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019


Rancang Bangun Antena Mikrostrip MIMO 2x2
Circular Patch Pada Frekuensi Kerja 2.4GHz

elemen radiasi (konduktor) dipisahkan scale fading, small scale fading termasuk
oleh substrat dielektrik. didalamnya multipath fading serta
Antena mikrostrip merupakan interferensi dari sinyal lain. Sistem
antena kecil berbentuk lempengan yang MIMO memberikan penambahan
dapat dibuat dari plat PCB. efisiensi spektral yang didasarkan pada
Antena mikrostrip dibuat dengan penggunaan space diversity pada
menggunakan sebuah substrat yang transmitter dan receiver. Sistem MIMO
mempunyai tiga buah lapisan struktur disebut juga sistem multiple element
dari substrat tersebut adalah sebagai antenna (MEA) dilihat dari penggunaan
berikut. space diversity. MIMO sendiri
merupakan implementasi dari smart
antenna. MIMO digunakan dalam
teknologi wireless karena memiliki
kemampuan signifikan dalam
meningkatkan data throughput tanpa
Gambar 1. Struktur Antena Mikrostrip adanya tambahan bandwidth maupun
Antena mikrostrip terdiri transmit power (daya pemancar).
dari tiga lapisan. Lapisan tersebut Sistem MIMO akan tergambar pada
adalah conducting patch, substrat gambar 2.2 .
dielektrik dan groundplane. Masing-
masing dari bagina memiliki fungsi yang
berbeda.
a. Conducting Patch, berfungsi untuk
meradiasikan gelombang
elektrimagnetik ke udara, terletak
paling atas dari keseluruhan sistem
antena. Patch terbuat dari bahan
konduktor, misal tembaga. Bentuk
patch bias bermacam-
macam,lingkaran, Gambar 2. Sistem MIMO
rectangular,segitiga ataupun
circular ring. Parameter Antena
b. Substrat dielektrik, berfungsi sebagai Return Loss
media penyalur GEM dari catuan Parameter yang digunakan untuk
menuju patch. Merupakan lapisan mengetahui berapa banyak daya yang
bagian tengah dari antena yang terbuat hilang pada beban dan tidak kembali
dari bahan dielektrik. sebagai pantulan. Retrurn loss pada
c. Groundplane, berfungsi sebagai reflector dasarnya memiliki asal yang saling
dari gelombang elektromagnetik. bersinergi dengan VSWR yaitu terjadi
Merupakan lapisan bagian bawah yang disebabkan oleh pencampuran antara
biasanya terbuat dari bahan konduktor. gelombang yang ditransmisikan dan
gelombang yang di pantulkan yang
MIMO(Multiple Input Multiple Output) sama-sama menentukan matching
Sistem multiple-input multiple- antara perangkat transmiter dengan
output (MIMO) adalah sistem yang antena.
menggunakan multi antena baik pada
transmitter maupun receiver Rumus dari return loss tersebut adalah
untuk mengatasi kelemahan pada
sistem komunikasi wireless (1)
konvensional diantaranya adalah large

Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019 77


Silvia Maharani

Dimana : disebut dengan bit per second (bps),


antara server dan client dalam waktu
(2) tertentu. Dalam menentukan bandwidth
Keterangan : antena penting untuk menspesifikasikan
: Besaran koefisien refleksi kriteria apa saja yang digunakan karena
tidak terdapat definisi yang baku dari
Vo : Tegangan yang
bandwidth. Bandwidth (BW) antena
dipantulkan(Volt)
biasanya ditulis dalam bentuk
Vin : Tegangan yang masuk(Volt)
persentase bandwidth karena bersifat
ZL: Impedansi beban(Ω)
relatif lebih konstan terhadap frekuensi
Zo : Impedansi karakteristik(Ω)
dan dirumuskan sebagai berikut :
RL: Return Loss (dB)
VSWR
VSWR (Voltage Standing Wave (5)
Ratio) VSWR adalah rasio perbandingan fh = frekuensi tertinggi dalam band
antara gelombang (GHz)
datang dan gelombang pantul dimana fl = frekuensi terendah dalam band
kedua gelombang tersebut membentuk (GHz)
gelombang berdiri. fc = frekuensi tengah dalam band
(GHz)
VSWR merupakan
parameter yang juga sebagai Pola radiasi
penentu matching antara antena Pola radiasi antena
dan transmitter. Kondisi yang paling didefinisikan sebagai gambaran grafis
di harapkan untuk nilai VSWR dari sifat-sifat radiasi antena sebagai
terbaik yaitu bernilai 1 namun untuk fungsi koordinat ruang. Sifat-sifat
nilai VSWR paling besar yang bisa di radiasi antena meliputi intensitas
toleransi berdasarkan teori yaitu radiasi, kuat medan, dan directivity.
bernailai 2.
Rumus VSWR

(3)
Keterangan :
VMax : Tegangan maximum(Volt)
VMin : Tegangan minimum(Volt)
: Koefisien refleksi Gambar 3. Polaradiasi
Dimana koefisien refleksi Pola radiasi terdiri dari bagian-
dinyatakan sebagai berikut bagian yang disebut lobe, yang
dikelompokkan ke dalam main lobe dan
minor lobe (side lobe dan back lobe).
(4)
Keterangan :  Main Lobe : Bagian dari daerah
ZL: Impedansi beban (Ω) radiasi yang arah radiasinya maksimum.
ZO : Impedansi saluran Lossless (Ω)  Minor lobe : Bagian dari daerah
: koefisien refleksi radiasi yang arah radiasinya tidak
diinginkan.
Bandwidth  Back lobe : Bagian dari minor
lobe yang berlawanan dengan main lobe.
Bandwidth adalah suatu nilai
konsumsi transfer data yang dihitung
dalam bit/detik atau yang biasanya

78 Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019


Rancang Bangun Antena Mikrostrip MIMO 2x2
Circular Patch Pada Frekuensi Kerja 2.4GHz

 Side lobe : Bagian dari minor (7)


lobe yang bersebelahan dengan main
lobe. Dimana nilai dari F dapat dicari
 HPBW (Half Power Beamwidth) dengan menggunakan persamaan
: sudut antara dua titik dimana pada dibawah ini kemudian disubtitusi ke
titik tersebut merupakan setengah daya persamaan (7)
maksimum pada main lobe. F=

Gain
Keterangan :
Gain menunjukkan seberapa
efisien sebuah antena dapat
= jari jari elemen peradiasi.(mm)
mentransformasi daya yang ada pada
F = fungsi logartimik peradiasi.
terminal masukan menjadi daya yang
h= ketebalan substrat(mm)
teradiasi pada arah tertentu. Juga dapat
diartikan suatu besaran yang dihasilkan = konstanta dielektrik relatif(mm)
oleh perbandingan antara besar sinyal =3,14
keluaran dan sinyal masukan dalam Selain menghitung jari-jari patch
bilangan logaritmis 10 dengan satuan diperlukan juga untuk menghitung jarak
dB, dimana sinyal keluar lebih besar antar patch,yang dimana dapat dihitung
dari sinyal masuk.Parameter gain dapat dengan menggunakan persamaan (8)
dicari dari hasil perhitungan rumus, (8)
dengan rumus : Keterangan :
d= distance (jarak antar elemen)(mm)
(6) c= kecepatan cahaya di ruang bebas
Keterangan : (c)
U: Intensitas radiasi ( W) f= frekuensi kerja(GHz)
Pin : Total daya yang diterima
antena Teknik Pencatuan
G : Gain antena acuan Teknik pencatuan pada antena
referensi(dB) mikrostrip adalah teknik untuk
mentransmisikan energi
elektromagnetik ke antena mikrostrip
Antena Mikrostrip MIMO Circular dan teknik pencatuan merupakan salah
Patch satu hal penting dalam menentukan
proses perancangan antenna
Untuk mencari dimensi antena mikrostrip.Masing-Masing teknik
microstrip circular patch yaitu jari-jari mempunyai kelebihan dan kelemahan
patch (r) , harus diketahui terlebih masing-masing. Salah satu teknik
dahulu parameter bahan yang pencatuan yaitu Feed Line. Pada jenis
digunakan yaitu tebal dielektrik (h), saluran ini, sebuah garis langsung
konstanta dielektrik (ɛr), tebal terhubung ke tepi dari patch mikrostrip
konduktor (t) dan rugi-rugi bahan. seperti pada gambar 2.4 .
Pendekatan yang digunakan
untuk mencari jari -jari antena
microstrip dapat menggunakan
persamaan (7):
Jari jari patch
lingkaran

Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019 79


Silvia Maharani

CST Microwave Studio

CST Microwave Studio adalah


Tabel 1. Spesifikasi Wifi
software yang dapat digunakan untuk
Spesifik Kecepat Frekuensi membuat desain dan menganalisis dari
asi an semua jenis sistem antena. Tools ini
802.11b 11Mb/s 2.4 GHz sangat membantu seorang untuk
802.11a 54Mb/s 5 GHz melakukan analisa parameter antena ,
802.11g 54Mb/s 5 GHz dalam 3D , polar dan koordinat
802.11n 100Mb/s 2.4 GHz cartesius. Fitur yang disajikan pada
perangkat lunak ini memudahkan dalam
analisis elektromagnetik.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN


Gambar 4. Feed Line Pada Penelitianini penulis akan
Dimensi dari saluran pencatu membuat rancang bangun Antena MIMO
juga diperlukan untuk memenuhi sebagai antena pengirim dan penerima
performa dari antena tersebut. Untuk wifi dengan bentuk circular sebagai
mencari dimensi saluran pencatu yaitu patch-nya.MIMO 2x2 dengan
lebar (W) pada persamaan (9) dan keunggulan memberikan bandwidth
panjang (L) dari saluran pencatu pada yang lebih besar. Dengan konfigurasi
persamaan (10) maka harus MIMO 2x2, berarti akan ada 2 susunan
menentukan dulu nilai dari B dari nilai antena yang mampu meningkatkan
impedansi 50 . transfer rate dan performa konektifitas
Lebar saluran pencatu (W) wireless.

ALAT DAN BAHAN


Pada pengerjaan
(9) penelitianini menggunakan hardware
Panjang saluran pencatu (L) dan software yaitu.
Hardware
(10)
1. Substrat dielektrik FR4
Keterangan : Substrat terbuat dari bahan-
Lt:Panjang saluran pencatu (mm) bahan dielektrik. Substrat biasanya
λd: Panjang gelombang mempunyai tinggi (h) antara 0,002λ0 –
0,005λ0. Berfungsi sebagai media
WiFi penyalur GEM dari catuan. Karakteristik
Wifi atau Wireless Fidelity yaitu substrat sangat berpengaruh pada besar
sebuah teknologi dan media penghantar parameter-parameter antena. Pengaruh
komunikasi data tanpa kabel yang bisa ketebalan substrat dielektrik terhadap
digunakan untuk komunikasi atau parameter antena adalah
mentransfer program dan data dengan pada bandwidth. Penambahan ketebalan
kemampuan yang sangat cepat. Standar substrat akan memperbesar bandwidth.
yang digunakan untuk jaringan tanpa Pada penelitianini dipilih substrat
kabel yang berdasarkan spesifikasi IEEE FR-4 dengan frekuensi kerja sesuai
802.11.Wifi dirangcang berdasarkan kebutuhan antena dan konstanta
spesifikasi IEEE 802.11. sekarang ini dielektrik yang cukup kecil untuk
ada empat varian dari 802.11, yaitu : mendapatkan dimensi antena yang

80 Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019


Rancang Bangun Antena Mikrostrip MIMO 2x2
Circular Patch Pada Frekuensi Kerja 2.4GHz

kecil. Pemilihan substrat FR-4 juga 4. Kabel Extension Antena wifi


didasarkan pada ketersediaan substrat
Kelebihan kabel Extension antena wifi
tersebut di tempat fabrikasi.
a) Dapat digunakan untuk jaringan
2. Connector SMA 50 Ohm (female)
wifi
b) Sinyal seluler 2G ,3G,4G,5G
SMA (Sub Miniature versi A) merupakan
c) Sangat mudah untuk diinstal dan
jalur semi-presisi coaxial konektor RF
dipergunkaan
dikembangkan pada tahun 1960 sebagai
d) Dilekngkapi dengan konektor RP-
konektor
SMA female ke RP-SMA male (atau
minimal antarmuka untuk kabel
sebaliknya).
koaksial
e) Bisa digunakan di sebgaian besar
dengan mekanisme kopling tipe
antara hubungan wireless AP/router
sekrup. Konektor ini memiliki 50
dan antena.
Ω impedansi . SMA dirancang untuk
digunakan dari DC ke 18 GHz , tetapi
Software
yang paling umum digunakan untuk
CST Studio 2016
radio genggam dan antena telepon
Software simulasi yang
selular, dan baru-baru dengan sistem
digunakan untuk merancang Antena
antena Wifi dan USB Software Defined
adalah CST Studio Suite 2016. Software
Radio dongle . Konektor SMA 50 Ohm
ini adalah komputasi yang paling akurat
akan ditunjukan pada gambar 3.1
dan efisien untuk desain
dibawah ini.
elektromagnetik, optimasi perangkat
yang beroperasi di berbagai frekuensi –
statis untuk optik. Simulasi dengan
software ini bertujuan untuk menguji
apakah dimensi antena yang didapat
melalui perhitungan sudah
Gambar 5. Konektor SMA 50 Ω
menghasilkan antena dengan
3. Access Point performansi yang sesuai dengan
spesifikasi.
Access Point adalah sebuah
perangkat jaringan yang berisi sebuah
Alat ukur yag digunakan untuk
transceiver dan antena untuk transmisi
pengukuran adalah sebagai berikut :
dan menerima sinyal ke dan dari clients
1. Network Analyzer
remote. Dengan access points (AP)
Alat ini digunakan untuk
clients wireless bisa dengan cepat dan
mengukur pengukuran dalam
mudah untuk terhubung kepada
seperti VSWR, bandwidth, Return
jaringan LAN kabel secara wireless.
Loss dan impedansi antena.
(sanha . 2015) untuk bentuk dari acces
2. Spectrum Analyzer
point dapat dilihat pada gambar 3.2
Alat ukur ini berfungsi untuk
dibawah ini.
mengetahui besar level daya yang
diterima dari suatu antena yang kita
ukur. Dengan antena referensi di
sisi pengirim. Dengan mengetahui
level daya terima maka kita bisa
mengetahui parameter pengukuran
luar diantaranya pola radiasi,
Gambar 6. Access Point polarisasi dan gain.
3. Sweep Oscilator

Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019 81


Silvia Maharani

Alat ukur ini berfungsi 2. Jarak antar elemen


sebagai sumber sinyal. Untuk menentukan jarak
antar elemen antena maka digunakan
Perhitungan Antena persamaan (8) dengan hasil
perhitungan sebagai berikut :
Perhitungan berfungsi untuk
menentukan dimensi atau ukuran
antena , dimana dimensi atau =
ukuran antena ini sangat 3. Lebar saluran pencatu (W)
menentukan perfoma antena Untuk mencari lebar dari
tersebut dalam hasil yang saluran pencatu dengan menggunakan
diinginkan. persamaan (9) maka harus menentukan
Spesifikasi dulu nilai dari B dari nilai impedansi 50
substrat : yaitu dengan persamaan (12)
 Konstanta dielektrik relatif ( ) = 4,4
.....................................(12)
mm
 Frekuensi tengah = 2,45 GHz =
 Dielektrik loss tangent (tan =0,02
Kemudian hasil dari perhitungan
mm
pada persamaan (12) disubtitusikan ke
 Ketebalan substrat (h) = 1,6 mm
persamaan (8) maka didapatkan hasil
 Tebal patch = 0,035 mm
seperti dibawah ini.
 Impedansi =
50
 Kecepatan cahaya di ruang bebas
(c)= 3x108
1. Jari jari patch lingkaran
Pada persamaan (7) untuk
menentukan nilai dari F maka dapat
dihitung melalui persamaan (11 )
dibawah ini.
F= (11)
= =1,711 cm = 17,1 mm
Maka hasil dari persamaan (11) di
subtitusi ke persamaan (7), dengan itu
diperoleh hasil perhitungan sebagai
berikut :

4.Panjang saluran pencatu


Untuk mencari panjang saluran
pencatu yaitu dengan menggunakan
persamaan (10). Sebelumnya harus
diketahui dulu nilai dari yang dapat
dicari dengan menggunakan persamaan
(13) kemudian subtitusi ke persamaan

82 Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019


Rancang Bangun Antena Mikrostrip MIMO 2x2
Circular Patch Pada Frekuensi Kerja 2.4GHz

(14) setelah itu barulah mencari Tabel 2. Hasil Perhitungan Dimensi


panjang saluran pencatu dengan Antena
subtitusi ke persaman (13) seperti Komponen Simbol Dimensi
Komponen/ (mm)
dibawah ini:
Parameter List
o= Jari-jari Patch ɑ 18,7
(r)
Tebal Patch TP 0,035
Panjang LG 26.7
(13) Ground Plane
Lebar Ground WG 38,2
(14) Plane
Tebal Subtrat TS 1,6
Jarak antar D 61.22
elemen
antena
Jarak Patch Wg 30.61
4. Dimensi Minimum Groundplane dengan tepi
Dimensi dari groundplane dapat substart
dicari dengan menggunakan persamaan Lebar W 3.1
Pencatu
(16) untuk panjang dan persamaan (17) Panjang L 14.9
untuk lebar. Pencatu
Lg =6h + R (16)
Lg = panjang groundplane 3.2 Desain dan Simulasi Antena
h = ketebalan substrat Pada tahap ini dibuat atena satu
R= jari- jari patch elemen agar memudahkan saat
Lg =6h + R perancangan antena empat elemen.
= Antena yang dirancang berdasarkan
=9,6 tabel 3.1. Setelah mendapatkan antena
satu elemen dengan return
(17) loss,VSWR,dan frekuensi kerja yang
Wg = Lebar groundplane sesuai dengan spefikasi, langkah
selanjutnya adalah membuat antena
MIMO dua elemen.

3.1 Perancangan Antena Satu


Elemen
Tahapan awal perancangan Gambar 7. Perancangan Antena
antena adalah perhitungan nilai dimensi Mikrostrip Dua Elemen Dengan Aplikasi
antena yang diperlukan untuk proses CST Suite Studio.
design antena. Berdasarkan perhitungan
penggunaan persamaan (1) sampai Pengujian Dan Analisis
dengan (21) didapatkan nilai –nilai Pembahasan serta pengujian dari
dimensi antena seperti pada tabel 1 data hasil simulasi dan pengujian antena
yang akan digunakan dalam mendesain berdasarkan parameter yang diuji dan
antena mikrostrip Circular Patch. Tabel yang telah ditentukan.
tersebut akan digunakan menjadi acuan
dalam mendesain antena,dengan
menggunkan software CST Studio Suite
2016.

Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019 83


Silvia Maharani

REALISASI ANTENA MIKROSTRIP pencatu


DUA ELEMEN
Lebar 3.10 mm 2.10 mm
Setelah melakukan simulasi yang sudah pencatu
Panjang 226.80 mm 226.80
dioptimasi dengan CST Suite Studio substrat mm
maka yang selanjutnya dilakukan adalah Lebar 136.40 mm 136.40
substrat mm
fabrikasi antena mikrostrip dengan Setelah melakukan realisasi
menggunakan bahan FR4 yang telah antena mikrostrip dan langkah
selanjutnya adalah pengukuran antena.
ditentukan sebelumnya. Berikut adalah Pengukuran antena dilakukan agar
hasil fabrikasi : dapat mengetahui karakteristik antena
yang telah direalisasikan. Hasil
pengukuran akan dibandingkan dengan
spesifikasi yang telah ditentukan dan
dari hasil simulasi dengan menggunkan
software CST suite studio 2016. Hasil
tersebut akan dianalisis sehingga
diketahui jika terjadi penyimpangan
Gambar 8. Antena Hasil Fabrikasi pada antena. Pada antena mikrostrip,
Tampak Depan perbedaan dalam millimeter akan
sangat mempengaruhi hasil dari proses
Dimana ukuran antena mikrostrip sesuai fabrikasi antena. Pengukuran antena
dengan hasil simulasi optimasi dua mikrostrip dilakukan di Laboraturium
patch yang sudah dilakukan. Hanya saja Antena dan Propagasi
ada perubahan terhadap jarak antar Program studi Teknik
patch simulasi dan fabrikasi. Spefikasi Telekomunikasi Politeknik Kota Malang.
antena sebagai berikut : Tujuan dari pengukuran ini adalah
Tabel 3. Spesifikasi Antena Fabrikasi untuk mendapatkan data-data
Spesifikasi Spesifikasi karakteristik antena yang telah
Optimasi fabrikasi dirancang dan dibuat.dalam hal ini
Diameter 39.8 mm 40 mm pengukuran yang dilakukan meliputi:
patch 1. Pengukuran Return Loss dan VSWR
lingkaran 2. Perhitungan Bandwidth
Jarak 55.15mm 55.15 mm 3. Pengukuran Pola Radiasi
pencatu ke 4. Pengukuran Gain
tepi substrat 5. Pengukuran wifi
Jarak patch 15.36 mm 15.36 mm 6. Pengukuran Jarak
ke tepi
substrat Pengukuran Return Loss
Jarak antar 35.25 mm 35.35 mm
 Patch Kiri
patch
Jarak tepi 81.7 mm 75 mm Nilai return loss terhadap
atas patch ke frekuensi pada antena mikrostrip dua
substrat patch berbentuk circular. Data hasil
Jarak `antar 110.30 mm 110.30 pengujian antena menunjukkan bahwa
pencatu mm nilai rata-rata return loss pada frekuensi
Panjang 14.90 mm 14.90 mm 2.4270 GHz adalah -30 dBm. Untuk nilai

84 Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019


Rancang Bangun Antena Mikrostrip MIMO 2x2
Circular Patch Pada Frekuensi Kerja 2.4GHz

return loss sudah memenuhi standar  Patch Kanan


yaitu ≤ 10 dBm.
Nilai Bandwidth terhadap
 Patch Kanan
frekuensi pada antena mikrostrip
Nilai return loss terhadap frekuensi
dua patch berbentuk circular.
pada antena mikrostrip dua patch
Data hasil pengujian
berbentuk circular. Data hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai rata-
antena menunjukkan bahwa nilai rata-
rata Bandwidth pada frekuensi
rata return loss pada frekuensi 2.4250
2.4250 GHz adalah 0.265 GHz.
GHz adalah -33.10 dBm. Untuk nilai
return loss sudah memenuhi standar
Hasil Pengujian Pola Radiasi
yaitu ≤ 10 dBm.
Hasil Pengukuran VSWR
 Patch Kiri
Nilai VSWR terhadap frekuensi
pada antena mikrostrip dua patch
berbentuk circular. Data hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
VSWR pada frekuensi 2.4270 GHz
adalah 1,084. Untuk nilai VSWR sudah Gambar 9. Hasil Pengujian Pola Radiasi
memenuhi standar yaitu 1 ≤ VSWR ≤ 2. Vertikal Patch Kiri
 Patch Kanan
Nilai VSWR terhadap frekuensi
pada antena mikrostrip dua patch
berbentuk circular. Data hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
VSWR pada frekuensi 2.4250 GHz
adalah 1,067. Untuk nilai VSWR sudah
memenuhi standar yaitu 1 ≤ VSWR ≤ 2.
Hasil Perhitungan Bandwidth
Untuk perhitungan bandwidth pada Gambar 10. Hasil Pengujian Pola
antena yang telah difabrikasi dilakukan Radiasi Vertikal Patch kanan
dengan cara menghitug selisih antara
frekuensi atas dengan frekuensi bawah
pada antena uji. Untuk menentukan
frekuensi atas dan bawah antena
dilakukan dengan cara menentukan
frekuensi tertinggi dan terendah antena
dimana masih memiliki nilai 1<VSWR<2
dan Return Loss ≤-10 dB.
 Patch Kiri
Nilai Bandwidth terhadap
frekuensi pada antena mikrostrip Gambar 11. Hasil Pengujian Pola
dua patch berbentuk circular. Radiasi Horizontal Patch Kiri
Data hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai rata-
rata Bandwidth pada frekuensi
2.4270 GHz adalah 0.102 GHz.

Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019 85


Silvia Maharani

Hasil Pengujian Jarak


Pengujian jarak antena hasil
fabrikasi di lakukan di Lantai 1 Gedung
A Politeknik Kota Malang pada pukul
08.00 WIB. Pengujian jarak dilakukan
dengan kelipatan5 meter dari router.
Dari pengujian tersebut dapat diketahui
Gambar 12. Hasil Pengujian Pola
bahwa sinyal daya yang diperoleh tiap
Radiasi Horizontal Patch Kanan
jarak adalah stabil antara nilai -58
sampai -74 dBm dan antena ini dapat di
Hasil Pengukuran Gain akses hingga jangkauan 35 meter.
Dalam segi upload dan download
 Perhitungan Gain pada patch kiri kecepatannya stabil hingga jarak 30
Gain antena uji pada frekuensi 2.4270 meter dengan maksimal user 15.
GHz sesuai hasil pengukuran yang
didapatkan adalah : KESIMPULAN
G = GU + PU - PR
G = 24 + (-49.01) – (-27,33) Berdasarkan hasil perancangan
G = 3.42 dBi antena dan simulasi, pembuatan antena,
 Perhitungan Gain pada patch kanan dan pengujian antena, serta analisa
Gain antena uji pada frekuensi 2.4504 parameter-parameter antena dapat
GHz sesuai hasil pengukuran yang diambil kesimpulan sebagai berikut :
didapatkan adalah : 1. Antena mikrostrip circular patch
G = GU + PU - PR MIMO 2x2 yang dirancang mampu
G = 24 + (-47.46) – (-27,33) bekerja pada frekuensi 2.4 GHz.
G = 3.87 dBi 2. Hasil pengujian meliputi VSWR ,
4.1 Hasil Pengujian Wifi Return Loss, Bandwidth , Gain , Pola
Radiasi , tampak pada gambar
dibawah ini.
Untuk mengetahui alat berfungsi
dengan baik maka dilakukan pengujian
dengan di gunakan secara langsung.
Selanjutnya, dari pengujian antena akan
dilakukan analisis. Pengujian alat
tersebut dilakukan di Politeknik Kota
Malang. Tujuan dari pengujian ini
adalah untuk mengetahui alat sudah
Gambar 13. Hasil Analisa Hasil
berfungsi dengan baik.
Fabrikasi
Perhitungan prosentase sinyal , upload,
dan download .
 Prosentase kecepatan sinyal

 Prosentase download

 Prosentase upload

86 Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019


Rancang Bangun Antena Mikrostrip MIMO 2x2
Circular Patch Pada Frekuensi Kerja 2.4GHz

3. Hasil pengujian wifi antara antena 8. Melakukan analisa


default receiver dan antena hasil perbandingan antena yang
perancangan adalah sebagai berikut menggunakan teknik pencatuan lain

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anindita, Ruth, Astari, 2012.


“Perancangan Dan Pembuatan Antena
Mikrostrip Kotak-Lingkaran Patch Array
Empat Elemen Untuk Frekuensi Kerja
2,4 GHz” Universitas Brawijaya. Malang
Gambar 14. Hasil Pengujian Wifi [2] Dermawan, Denis, 2016. “Rancang
Bangun Antena Mikrostrip Metode
Berdasarkan hasil perhitungan Planar Array 4 Elemen Patch Sebagai
prosentase pada tabel 5.2 dapat Penguat Sinyal” Universitas Jember.
diketahui bahwa kinerja antena hasil Jember.
fabrikasi mampu bekerja lebih baik [3] Gamal, Adham Mohammed dan
daripada antena default receiver. A.M.M. Allam. Jurnal Penelitian : MIMO
4. Hasil pengukuran jarak , adalah Antenna Array Configuration for
dalam jangkauan 35 m masih dapat Minimum Mutual Coupling, tersedia dari
mengakes internet , dan jika jarak sudah http://www.ijetae.com/files/Volume5Is
mencapai 40 m maka sudah tidak dapat se6/IJETAE_0615_69.pdf
mengakses internet atau mengalami [4] Hon, Raffely, A.A Ali Muayyadi dan
losses. Yuyu Wahyu . Jurnal Penelitian :
Perancangan dan Realisasi Antena
SARAN Mikrostrip MIMO Bowtie pada
Frekuensi 1,8 GHz untuk Aplikasi LTE,
Berdasarkan hasil perancangan, tersedia dari
pengujian dan penelitan yang telah http://library.telkomuniversity.ac.id/pu
dilakukan, terdapat beberapa saran staka/files/98008/jurnal_eproc/peranc
untuk lebih menyempurnakan hasil angan-dan-realisasi-antena-mikrostrip-
penelitian ini atau untuk MIMO-bowtie-pada-frekuensi-2-3-ghz-
dikembangkan lebih lanjut yaitu antara untuk-aplikasi-lte.pdf
lain : [5]Iqbal, Muhammad. Tutorial MIMO,
5. Dalam melakukan pengujian, tersedia di
untuk ketepatan dan ketelitian hasil http://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.i
pengujian disarankan agar pengujian d/tutorial-MIMO/
dilakukan diruangan yang bebas dari [6]Laurent, Mauru Verd dan
benda-benda yang mempengaruhi hasil Mochmamad Denny. Jurnal Penelitian :
pengujian. Penggunaan Teknologi MIMO pada 4G,
6. Dalam melakukan pengujian tersedia di
antena dihadapkan langsung pada http://dokumen.tips/documents/pengg
router. unaan-teknologi-MIMO-pada-4g.html
7. Pada penelitian selanjutnya [7]Mustofa, Ahmad, 2017. “Rancang
dilakukan pengujian pada parameter- Bangun Antena Mikrostrip Rectangular-
parameter yang belum diuji, misalkan Circular Frekuensi 650 MHz Sebagai
polarisasi, directivity, dan sebagainya. Antena Penerima Televisi Menggunakan
Teknik Linear Array ” Malang:
Politeknik Kota Malang.

Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019 87


Silvia Maharani

[8]Nasution, Rahmad Syah. Smart


Antenna (SIMO,MISO dan MIMO),
tersedia di
http://sipendiagnosa.blogspot.co.id/20
15/10/smart-antenna-simo-miso-dan-
MIMO.html
[9]Pratama, E. (2017). Perancangan
Antena Mikrostrip Circular Patch MIMO
2X2 untuk Aplikasi Wireless Fidelity
(WiFi) Pada Frekuensi Kerja 2.4 GHz.
JomFTEKNIK, 1-7.

88 Jurnal JIT – Vol. 3, No. 2, November 2019

Anda mungkin juga menyukai