Anda di halaman 1dari 3

Teori Dasar

Jaringan wireless

Jaringan wireless merupakan jaringan yang menggunakan media selain kabel sebagai
penghubung, yaitu transmisi gelombang radio, microwave atau infrared.(valen, 2009) Standar
protokol jaringan wireless telah ditetapkan oleh organisasi Institute of Electrical and
Electronic Engineer (IEEE) grup 802.11. Meningkatnya kebutuhan akan akses jaringan tanpa
melihat kondisi fisik, membuat jaringan wireless semakin berkembang. Jaringan wireless
dapat memperluas jaringan yang sudah ada.
Jaringan wireless merupakan suatu jaringan yang tidak menggunakan media kabel tapi
menggunakan pancaran gelombang radio untuk interaksi atau komunikasi antar perangkat
yang mendukung koneksi wireless[11]. Bekerja pada frekuensi 2,4 GHz (802.11 b/g/n/ac)
atau 5 GHz (802.11 a/n/ac). Backbone jaringan wireless biasanya menggunakan kabel,
dengan satu atau lebih titik akses[11]. Jaringan wireless menggunakan electromagnetic
airwavesuntuk bertukar data ataupun informasi yang dibutuhkan. Gelombang
radio biasa digunakan sebagai pembawa karena dapat dengan mudah
mengirimkan daya ke penerima. Data ditransmisikan dengan cara
ditumpangkan pada gelombang pembawa sehingga bisa diekstrak pada
ujung penerima. Data ini umumnya digunakan sebagai pemodulasi dari
pembawa oleh sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Antena merupakan salah
satu elemen penting di dalam terselenggaranya hubungan komunikasi wireless antara dua
user atau lebih yang ingin berkomunikasi. Peranan antena sendiri tidak lepas dari
perkembangan teknologi informasi, karena kini penggunaan antena tidak hanya terbatas
pada komunikasi suara saja, tetapi sudah terintegrasi dengan komunikasi data.
Perkembangan komunikasi data beberapa tahun belakangan yang kian pesat membutuhkan
perkembangan perangkat fisik yang mampu menjadi jembatan komunikasi antara satu
perangkat komunikasi dengan yang lainnya. Media wireless juga biasa digunakan oleh ISP
sebagai penyedia jasa internet, untuk menghubungkan antara customer nya dengan
perusahaan ISP tersebut. Penyedia Jasa Internet (Internet Service Provider: ISP) adalah
perusahaan penyedia layanan internet. Peran ISP yaitu menghubungkan komputer Anda
dengan jaringan internet international. (Wahana, 2010) Jika berlangganan internet untuk
skala perusahaan yang menggunakan jasa sebuah Internet service provider (ISP), maka
sebagai sebuah perusahaan ISP sebaiknya memberikan pelayanan yang maksimal kepada
konsumen, jangan sampai biaya mahal yang dikeluarkan oleh konsumen menjadi masalah,
karena koneksi yang jelek dan pelayanan yang tidak memuaskan.
Teknologi nirkabel (wireless) memiliki fleksibilitas, mendukung mobilitas, memiliki
teknik frequency reuse, selular dan handover, menawarkan efisiensi dalam waktu
(penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan penginstalan ulang di tempat lain),
mengurangi pemakaian kabel dan penambahan jumlah pengguna dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat. Apabila dalam membangun sebuah jaringan komputer
tidak menggunakan teknologi yang tepat, maka akan timbul suatu
permasalahan pada jaringan seperti sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang
disebabkan oleh adanya benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal
terhalang dan tidak sampai pada penerima, bersifat broadcast akibat pola radiasinya
yang memancar ke segala arah, sehingga semua terminal dapat menerima
sinyal dari pengirim, sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan
kerena sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, mengalami gejala yang
disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim ke penerima melalui
banyak jalur yang LOS dan yang tidak LOS/terpantul.
Point To Point
Point to point wireless adalah arsitektur jaringan yang paling sederhana untuk
menghubungkan dua lokasi dengan menggunakan link radio kabel. Point to point link
nirkabel dapat pergi dari link jarak pendek yang menghubungkan dua lokasi hanya beberapa
ratus meter terpisah untuk jarak jauh point to point link wireless yang menghubungkan dua
lokasi puluhan mil jauhnya dari satu sama lain. Dalam titik to point nirkabel link jarak
dipengaruhi oleh ketinggian masing-masing perangkat radio ethernet, frekuensi yang
digunakan, tingkat daya dan gangguan lingkungan. Point to point link nirkabel sering
digunakan untuk aplikasi telekomunikasi, keamanan dan jaringan. Point to point link nirkabel
biasanya ditempatkan antara dua lokasi yang berada di garis yang jelas terlihat (LOS) satu
sama lain di lain untuk memaksimalkan kinerja link nirkabel. Teknologi point to point
umumnya digunakan untuk menghubungkan jaringan dengan menggunakan dua perangkat
wireless sedangkan teknologi multipoint menggunakan beberapa perangkat wireless salah
satu dari perangkat tersebut berfungsi sebagai access point dan perangkat lain berperan
sebagai wireless client. Selain kedua teknologi tersebut muncullah sebuah teknologi yang lain
yaitu teknologi bridge dan repeater. Teknologi bridge berfungsi untuk menjembatani dua
jaringan, menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, mampu menentukan tujuan dan dapat
membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan. Sedangkan repeater adalah teknologi
untuk memperkuat sinyal wireless yang lemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat
ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh, bekerja pada layer fisik jaringan dan repeater tidak
mampu menentukan tujuan. Untuk membangun jaringan wireless juga dipengaruhi oleh
frekuensi sinyal wireless, karena kebanyakan alat elektronik yang mempunyai jaringan
wireless lebih banyak yang menggunakan frekuensi 2.4 GHz. Hal ini tidak bisa dipungkiri
lagi karena frekuensi tersebut mempunyai kelebihan toleransi pada pohon dan hambatan lebih
kecil, kompatibel dengan perangkat Wi-Fi standar dan tidak perlu lisensi . Berdasarkan uraian
latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka muncul gagasan untuk membuat
analisis kinerja wireless point to point, point to multipoint, client bridge dan repeater pada
frekuensi 2.4 GHz.

Google Earth
Google Earth adalah sebuah virtual globe, peta dan program informasi geografis yang
awalnyadisebut dengan Earth Viewer dan dibuat olehKeyhole, Inc, yaitu sebuah perusahaan
yang diakuisisi oleh Google. Google Earth menampilkan gambar satelit permukaan bumi
dengan resolusi yang bervariasi, sehingga memungkinkan penggunanya untuk memperoleh
berbagai informasi secara visual,seperti kota-kota,rumah, jalan, sungai, dan lain sebagainya.
Tingkat resolusiyang tersedia didasarkan pada interest and popularity points, tetapi
kebanyakan daerah (kecuali untukbeberapa pulau) dapat diperoleh pada resolusi 15
meter.Untuk kepentingan penelitian, Google Earth cukup memberikan kemudahan bagi para
peneliti dalam memperoleh data dan informasi kajian penelitian. Beberapa penelitian dan
publikasi internasional yang memanfaatkan citra satelit(Google Earth Imagery)
diantaranya:David C. Thomas, dkk (2008) untuk mengidentifikasi The Archaeological Sites
of Afghanistan dengan Google Earth [2]. J.S Wilson dan Kelly C.M. (2010) yang
memanfaatkan citra Google Earth untuk quality measuring of urban green space[3].Jianhong
Guo, dkk (2010) melakuan penelitian dengan judul Removing shadows from Google Earth
images [4] dan Er.Harish Kundra, dkk (2010) dengan judul Extraction of Satellite Image
using Particle Swarm Optimizationmemanfaatkan citra Google Earth [5]. Birute Ruzgiene,
dkk (2011) yang melakukan rektifikasi citra satelit Google Earth [6]. Mohamed H. Almeer
(2012) melakukan penelitian untuk Vegetation Extractiondari citra Google Earth dengan
menggunakan pendekatan Robust BPNN pada HSV Space[7]. Ian Janssen (2012) yang
meneliti tentang Measuring sidewalk distances using Google Earth [8], dan masih banyak
lagi. Dengan melihat keberhasilan dan ragam pemanfaatan citra Google Earth dari penelitian-
penelitian tersebut, maka diajukanlah penelitian ini untuk mengelompokkan sebaran lahan
hijau di Provinsi Riau, khususnya Pekanbaruyangmemanfaatkan citra Google Earth untuk
dimanipulasi dengan teknik pengolahan citra (image processing) dengan
mengimplementasikan metode K-Means Clustering.

Anda mungkin juga menyukai