Anda di halaman 1dari 22

SIGNAL DAN SISTEM

KLASIFIKASI SINYAL

1. Sinyal Waktu Kontinyu dan Sinyal Waktu Diskrit


2. Sinyal Analog dan Sinyal Digital
3. Sinyal Real dan Sinyal Kompleks
4. Sinyal Random dan Sinyal Deterministik
5. Sinyal Genap dan Sinyal Ganjil
6. Sinyal periodik dan Sinyal Nonperiodik
7. Daya sinyal dan Energi Sinyal
Sinyal Waktu Kontinyu dan Sinyal Waktu Diskrit

• Secara matematis, sinyal merupakan fungsi satu atau lebih


variabel bebas, dimana variabel bebas yang dimaksud adalah
waktu.
• Contoh :
- Sinyal pembicaraan.
• Secara matematis, tekanan suara sebagai fungsi waktu, jadi pada saat
kata tertentu diucapkan diwaktu tertentu akan ada perbedaan tekanan
suara.
- Sinyal Gambar
• Secara matematis fungsi terang gelap sebagai fungsi waktu
1. Sinyal Waktu Kontinyu dan Sinyal Waktu Diskrit
Terdapat 2 tipe dasar sinyal tersebut, yaitu :
1. Sinyal Waktu Kontinyu (Continuous time signal)
 merupakan sinyal dimana variabel bebasnya adalah kontinyu.
 sinyal waktu-kontinyu atau sinyal analog: ketika memiliki nilai real pada
keseluruhan rentang waktu t yang ditempatinya

 didefinisikan dengan persamaan


matematis

Gbr. Sinyal waktu Kontinyu


Sinyal-Sinyal Dasar Waktu Kontinyu

1. Fungsi Step
Sinyal-sinyal Dasar Waktu Kontinyu
2. Fungsi Ramp
Sinyal-sinyal Dasar Waktu Kontinyu
3 Fungsi Impulse
Sinyal-sinyal Dasar Waktu Kontinyu
4. Sinyal Sinusoidal
• Semua sinyal yang ada di dalam
proses pengolahan sinyal dapat
didekati dengan model dasar
sinyal sinus
• Lebih mudah dipahami karena
bentuknyasederhanaMemiliki
frekuensi tunggal
Parameter pada sinyal sinus
Sinyal Waktu Kontinyu dan Sinyal Waktu Diskrit
2. Sinyal waktu diskrit (discrete time signal)
 merupakan sinyal dimana variabel bebasnya
adalah diskrit.
 Pada sinyal diskrit  Mewakili fenomena
dimana variabel bebasnya bersifat diskrit
secara alamiah. Misalnya, pengelompokan
species terhadap data demografi, pengukuran
penambahan tinggi setiap bulan, dll.
 sinyal diskrit diwakili fenomena dimana sinyal
kontinyu dengan variabel bebas kontinyu tapi
diwakili oleh bentuk sinyal yang disampling
secara berurutan, misalnya proses
perekaman suara.
Sinyal- sinyal Dasar Waktu Diskrit
1. Sekuen Konstan
• Sinyal ini dihasilkan dari sampling sinyal
waktu kontinyu yang nilainya konstan,
misalnya sinyal DC.
• Bentuk sinyal waktu diskrit untuk
representasinya berupa deretan pulsa-
pulsa bernilai sama mulai dari negatif tak
berhingga sampai dengan positif tak
berhingga.
• Secara matematis sinyal ini adalah
f(nT) = 1 untuk semua nilai n
Sinyal- sinyal Dasar Waktu Diskrit
2. Sekuen Impulse
• Sekuen impuls adalah sinyal

1 ,n  0
 [ n]  
0 ,n  0

• Secara matematis sinyal disamping ini adalah


• δ(n)akan bernilai 1 jika nilai n=10,
• δ(n) adan bernilai 0 apabila selain n=10
Sinyal- sinyal Dasar Waktu Diskrit
3. Unit Step
• Sebuah sekuen unit step adalah sinyal
• q(n) akan bernilai 1 jika n≥0 dan
• q(n) akan bernilai 0 jika nilai n<0.

• Secara matematis sinyal disamping ini adalah


• q(n) akan bernilai 1 jika n≥20 dan
• q(n) akan bernilai 0 jika nilai n<20.
Sinyal-sinyal Dasar Waktu Diskrit
4. Deret Sinusoidal
Sebuah sinyal diskrit x[n] akan
menjadi bentuk sinyal diskrit
periodic apabila terjadi
perulangan bentuk
setelah suatu periode r tertentu.
x[n+r] = x[n]
Sinyal Diskrit dan Sinyal Digital
• Pada kasus sinyal digital, sinyal diskrit hasil proses sampling diolah
lebih lanjut.
• Sinyal hasil sampling dibandingkan dengan beberapa nilai
threshold tertentu sesuai dengan level-level digital yang
dikehendaki.
• Apabila suatu nilai sampel yang didapatkan memiliki nilai lebih
tinggi dari sebuah threshold maka nilai digitalnya ditetapkan
mengikuti nilai integer diatasnya, tetapi apabila nilainya lebih
rendah dari threshold ditetapkan nilainya pengikuti nilai integer
dibawahnya. Proses ini dalam analog-to-digital conversion
(ADC) juga dikenal sebagai kuantisasi.
2. Sinyal Periodik & Aperiodik
• Sinyal waktu kontinyu dinyatakan periodik jika dan
hanya jika X(t)

x(t+kT)=x(t) untuk -  < t < ,


0 T t
dimana k adalah bilangan bulat. Dan T adalah perioda sinyal.

• Sinyal waktu diskrit dinyatakan periodik jika dan hanya


jika
x(n+kN)=x(n) untuk -  < n < , X(n)

dimana k adalah bilangan bulat. N adalah perioda sinyal.


0 1 2 3 4 5 6 7 8N n
N
3. Sinyal Genap & Sinyal Ganjil
• Salah satu klasifikasi lain diperoleh dengan melihat
kesimetrian sinyal pada waktu balikan (reverse time).
• Sinyal x(t) atau x(n) dinyatakan sinyal genap jika :
x(-t)=x(t) dan x(-n)=x(n)
Jadi sinyal genap membentuk simetri dengan waktu balikannya .
• Sinyal x(t) atau x(n) dinyatakan sinyal ganjil jika :
x(-t)=-x(t) dan x(-n)=-x(n)
Jadi sinyal ganjil membentuk anti-simteri dengan waktu balikannya.
4. Sinyal Deterministik & Sinyal Acak
 Sinyal determinisktik adalah sinyal yang keseluruhan
nilainya dapat ditentukan dengan suatu persamaan
matematis.
 Contoh : sinyal sinus, sinyal-sinyal dalam pembahasan
MK ini selanjutnya adalah sinyal deterministik.

 Sinyal Stochastic jika nilai yang akan datang dari suatu


sinyal tidak dapat ditentukan secara pasti.
 Contoh : noise tegangan dalam penguat, dll
Energi dan Daya Sinyal
• Untuk sinyal waktu kontinyu :
T 2  2
E  lim
T  T
x (t ) dt   1
x (t ) dt

1 T 2  2
P  lim
T   2T 
T
x (t ) dt   1
x (t ) dt
• Untuk sinyal waktu diskret :

N 

 x ( n)  x ( n)
2 2
E  lim 
N 
n N n  

N 
1
 
2 2
P  lim x ( n)  x ( n)
N  2 N  1
n N n  

Anda mungkin juga menyukai