Anda di halaman 1dari 35

Bab 1

Pengolahan Sinyal Digital (EL3103)


Pre-Test
• Apakah yang dimaksud dengan sinyal?
• apakah yang dimaksud dengan sistem?
• Apakah perbedaan sinyal periodik dan non-
periodik?
• Berikan contoh jenis-jenis sinyal yang kalian
ketahui!
• Apakah yang kalian ketahui mengenai
response impulse?
Pustaka
• J.G. Proakis and D. G. Manolakis, Digital
Signal Processing, Principles, Algorithms, and
Applications. Upper Saddle River, NJ: Prentice
Hall, 2007. ISBN 0–13–2287315
• V. K. Ingle and J. G. Proakis, Digital Signal
Processing Using Matlab v.4. Boston, MA:
PWS Publishing Company, 1997
Outline

• Sejarah Perkembangan PSD


• Sinyal, Sistem & Pengolahan Sinyal
• Elemen Dasar Sistem PSD
• Klasifikasi Sinyal
• Konsep Frekuensi untuk Sinyal Waktu Diskrit &
Kontinyu
Sejarah Singkat PSD

• Komputer digital & perangkat kerasnya


• Besar & mahal
• Aplikasi bisnis
• Komputasi untuk tujuan umum dan off-line.
• Kemajuan-kemajuan pesat di bidang:
• Teknologi komputer digital &
• Fabrikasi IC
• Perkembangan IC dimulai dari medium-scale, large-
scale, & very large-scale integration (MSI, LSI, & VLSI)
• Semakin tangguh, kecil, cepat & murah
• Memungkinkan fungsi dan tugas pengolahan sinyal yang
khusus & kompleks.
Kelebihan PSD
• Sistem digital mudah di program ulang untuk aplikasi lainnya/
disimpan dalam berbagai media
Proses yang sama pada sistem analog membutuhkan desain ulang hardware,
testing, dan verifikasi
• PSD memungkinkan pengendalian akurasi yang lebih baik
Sistem analog bergantung pada toleransi komponen yang lebih ketat, responnya
sangat bergantung pada kondisi temperatur dan parameter eksternal lainnya
• Dapat mengolah sinyal berfrekuensi sangat rendah, seperti sinyal
gempa (seismic)
Proses yang sama pada sistem analog memerlukan induktor dan kapasitor dengan
ukuran yang besar
• Untuk hasil yang lebih baik, dapat diterapkan algoritma pengolahan
sinyal yang lebih canggih
Sulit untuk menerapkan operasi matematika yang tepat pada sinyal analog
Kekurangan PSD
• Sinyal dengan bandwidth lebar
• Real-time processing (Analog)
• Optical signal processing
• Terjadi distorsi
• Proses pencuplikan (sampling)
• Proses kuantisasi (quantization)
Aplikasi PSD
Aplikasi PSD
• Image Processing: enhancement, coding, compression,
pattern recognition
• Multimedia: transmission of sound, still images, motion
pictures, digital TV, video conferencing
• Music: recording, playback and manipulation (mixing, special
effects), synthesis
• Communication: encoding and decoding of digital
communication signals, detection, equalization, filtering,
direction finding, echo cancellation
• Radar and Sonar: target detection, position and velocity
estimation, tracking
• Biomedical Engineering: analysis of biomedical signals,
diagnosis, patient monitoring, preventive health care, artificial
organs
Contoh Aplikasi PSD

1. Biomedical: analysis of biomedical signals, diagnosis,


patient monitoring, preventive health care, artificial organs
• Examples:
1) Electrocardiogram (ECG) signal - provides
doctor with information about the condition of the
patient’s heart
2) Electroencephalogram(EEG) signal – provides
information about the activity of the brain
Contoh Aplikasi PSD

2. Speech Processing
• Noise Reduction - reducing background noise in the sequence
produced by a sensing device (microphone)
• Speech Recognition – differentiating between various speech
sounds
• Synthesis of Artificial Speech – text to speech systems for blind
Sinyal, Sistem, dan Pengolahan
Sinyal
Sinyal
• Definisi Sinyal :
• Besaran fisis yang bergantung pada ruang, waktu,
atau variable bebas lainnya.
• Fungsi dari satu variable independen atau lebih yang
didapatkan melalui pemodelan sinyal secara
matematis.

s1 ( t )  5 t 2 Sinyal-sinyal dengan
hubungan matematis
s 2 ( t )  20 t 2 yang jelas
s 3 ( x , y)  3 x  2 xy  10 y 2
Sinyal, Sistem & Pengolahan Sinyal

• Suatu segmen dari suara ucapan dapat


direpresentasikan sebagai fungsi:
N
s( t )   A i ( t ) sin [2 Fi ( t ) t  i ( t )]
i 1

• Sejumlah sinyal sinusoidal dimana informasi


yang terkandung di dalamnya bisa ditentukan
dengan mengukur (parameter):
• Amplituda (A)
• Frekuensi (F)
• Fasa ()
Sistem & Pengolahan Sinyal

• Sistem
• Devais fisik yang melakukan operasi pada sinyal
• Filter
• Mengurangi derau (noise)
• Alat non-fisik
• Software
• Operasi-operasi matematik
• Algoritma
• Pengolahan sinyal
• Operasi-operasi yang dilakukan pada suatu sinyal
Elemen Dasar Sistem PSD
• Sistem Pemrosesan Sinyal Analog

Sinyal Pemroses Sinyal


input sinyal output
analog analog Analog

• Sistem Pemrosesan Sinyal Digital

Sinyal Pemroses Sinyal


input A/D Sinyal D/A output
analog Converter Digital Converter analog

Sinyal input digital Sinyal output digital


Klasifikasi Sinyal

• Sinyal Multi-channel & Multi-dimensi


• Sinyal Waktu Kontinyu vs Diskrit
• Sinyal Bernilai Kontinyu vs Diskrit
• Sinyal Deterministik vs Acak
Klasifikasi Sinyal
• Sinyal single-channel
• Hanya terdiri dari satu sinyal (variable tak bebas)
• Nilainya bisa nyata atau kompleks

s1 ( t )  A sin( 3t )
s 2 ( t )  Ae j3t  A cos(3t )  jA sin( 3t )
• Sinyal multi-channel
• Lebih dari satu sinyal (variable tak bebas)
• Gelombang gempa, video (3 ch), musik stereo (2 ch).
• ECG (3 channels/12 channels)

𝑆1 ( 𝑡 ) ={ 𝑠1 ( 𝑡 ) , 𝑠 2 ( 𝑡 ) , 𝑠3 ( 𝑡 ) } 𝑆 2 ( 𝑡 ) = 𝑠2 ( 𝑡 )
Klasifikasi Sinyal

• Sinyal satu dimensi:


• Merupakan fungsi dari satu variabel bebas
• Sinyal multi dimensi:
• Fungsi lebih dari satu variable bebas

S  I( x , y )

Sinyal dua dimensi


Klasifikasi Sinyal
a. Sinyal Waktu Kontinyu (SWK)
• Terdefinisi untuk setiap nilai pada sumbu waktu.
• Secara matematis sinyal kontinyu adalah fungsi dari variabel kontinyu.
• Contoh sinyal analog adalah x (t) = cos,

b. Sinyal Waktu Diskrit (SWD)


• Terdefinisi hanya pada nilai waktu diskrit (...,-2,- 1,0,1,2,...)
• Contoh sinyal diskrit adalah x(n) = 0.5 n , n = 0,1,2,...

X(n)

0 1 2 3 4 5 6 7 8N n
N
• Dalam pembahasan ini, sumbu waktu untuk SWK menggunakan simbol t,
sedangkan untuk SWD menggunakan simbol n. Sehingga representasi sinyal x
untuk SWK dituliskan sebagai x(t) dan untuk SWD dituliskan sebagai x(n).

Gambar.3 Contoh SWK


Klasifikasi Sinyal

a. Sinyal bernilai diskrit


• Bernilai pada beberapa kemungkinan saja
• Suatu sinyal dikatakan sebagai Sinyal Digital jika:
• Waktu diskrit
• Nilai diskrit
Klasifikasi Sinyal

b. Sinyal bernilai kontinyu


• Bernilai pada rentang terbatas atau tidak terbatas
• Suatu sinyal dikatakan sebagai Sinyal Analog jika:
• Waktu kontinyu
• Nilai kontinyu
Klasifikasi Sinyal
a. Sinyal deterministik
• Nilainya dapat dinyatakan oleh persamaan matematika (aturan
terdefinisi) pada masa lalu, sekarang, & masa depan.
b. Sinyal acak (Sinyal random)
• Nilainya tidak dapat diprediksi tapi bisa dianalisa dan
dideskripsikan oleh teknik statistik.
Konsep Frekuensi pada SWK dan SWD

• Sinyal sinusoidal waktu kontinyu


• Sinyal sinusoidal waktu diskrit
Sinyal Sinusoidal Waktu Kontinyu

x a ( t )  A cos(t  )   t  
  2F  x a ( t )  A cos( 2 F t  )

t = waktu
A = amplituda
W = frekuensi sudut [radian/detik]
q = fasa [radian]
F = frekuensi [siklus/detik, hertz (Hz)]
Sinyal Sinusoidal Waktu Kontinyu
• Sinyal-sinyal sinusoidal waktu kontinyu yang memiliki frekuensi
berbeda dapat dibedakan
• Frekuensi diperbesar
• Jumlah perioda bertambah untuk suatu waktu tertentu

x a ( t )  A cos(t  )

a. Untuk setiap nilai frekuensi


F  xa(t) periodik
xa(t+Tp) = xa(t)
Tp = 1/F = perioda dasar
Sinyal Sinusoidal Waktu Kontinyu
• Sifat sinyal sinusoidal WK:
a. Untuk setiap nilai frekuensi F tetap  xa(t) periodik. Perioda dari
sinyal adalah T, untuk semua t berlaku
dimana  Perioda dasar (fundamental period)
b. Sinyal dengan F berbeda, adalah berbeda
c. Memperbesar frekuensi sama dengan menaikan laju osilasi,
akibatnya jumlah perioda bertambah untuk suatu waktu tertentu
Sinyal Sinusoidal Waktu Diskrit
• Sebuah sinyal sinusoidal waktu diskrit dinyatakan dengan:

x (n )  A cos(n  )   n  
n = bilangan bulat (integer)
A = amplituda
 = frekuensi [radian/sampel]
 = fasa [radian]

  2 f  x (n )  A cos( 2 f n  )
f = frekuensi [siklus/sampel]
Sinyal Sinusoidal Waktu Diskrit

x (n )  A cos( 2 f o n  )
 1 
o   fo   
6 12 3
• Sifat sinyal sinusoidal WD:

a. x (n) periodik hanya bila frekuensi f merupakan bilangan


rasional
x (n  N)  x (n )
cos[ 2f o (n  N)  ]  cos[ 2f o n  2f o N  ]  cos( 2f o n  )
k
2f o N  2k  f o 
N
Harga terkecil dari N disebut perioda dasar
Sinyal Sinusoidal Waktu Diskrit

b. Sinyal-sinyal sinusoidal waktu diskrit dengan frekuensi-


frekuensi yang berbeda sebanyak 2k adalah identik
(tidak dapat dibedakan)

cos[( o  2)n  ]  cos[o n  2n  ]  cos(o n  )


x k (n )  A cos(k n  ) k  0,1, 2 
 k  o  2  k
1 1
        f 
2 2
Frekuensi diperbesar  nilai maksimum f = 1/2
Sinyal Sinusoidal Waktu Diskrit

c. Laju osilasi tertinggi sinyal sinusoidal waktu diskrit


diperoleh saat atau ( atau )
Apakah sinyal berikut periodik? Jika periodik,
tentukan periode fundamentalnya:
x (n )  cos(o n )
Sinyal Sinusoidal Waktu Diskriti

x (n )  cos(n )     2
x1 (n )  A cos(1n ) 1  o
x 2 (n )  A cos(2 n )  2  2   o

x 2 (n )  A cos(2 n )  A cos( 2  o )n
 A cos( 2n  o n )  A cos( o n )
 A cos( o n )  x1 (n )
2 adalah alias dari 1

Anda mungkin juga menyukai