Anda di halaman 1dari 8

Modul ke:

Template Standar
Powerpoint
Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan
sebagai template standar modul-modul yang digunakan
dalam perkuliahan
Fakultas
Teknik Industri Ir. Bambang Hutomo,Bc.TT

Program Studi
Elektro
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL MODUL KE.3
SINYAL – SINYAL DASAR.

• Beberapa sinyal dasar yang sering dijumpai dalam topic


sinyal dan system diantaranya adalah sinyal
eksponensial, sinusoidal, unit step, impuls, dan romp.
• 1. Sinyal eksponensial
• Secara umum sinyal ini mempunyai bentuk.
• x (t) = Beat
• dengan B dan a adalah konstanta . Parameter B disebut
amplitude. Jika a > 0 maka sinyal eksponsial tersebut
akan naik; sebaliknya jika a < 0 maka sinyal eksponesial
tersebut akan menurun.

PENGOLAHAN SINYAL DIGILTAL

• Sinyal sinusoidal
• Secara umum sinyal sinus dan kontinus disebut sebagai sinyal
sinusoidal. Sinyal konsinus pada dasarnya adalah sinyal yang
digeser π/2 radian ke kiri. Sehinga sinyal kosinus dapat
dinyatakan dalam sinus dan begitu juga sebaliknya. Dalam
buku ini sinyal sinusoidal referensi yang digunakan adalah
kosinus yang secara umum dinyatkan sebagai
• x (t) = A cos (ω + φ)
(1.36)
• Dengan A adalah amplitude, ω adalah frekwensi sudut dalam
radian/detik, dan φ adalah sudut fasa dalam radian.
• Sinyal sinusoidal adalah sinyal periodic dengan periode
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL
• Dalam bentuk diskrit sinyal sinusoidal diberikan oleh
• x [n] = A cos (Ωn + φ)
• dengan frekuensi sudut diskrit dalam radian/siklus diberikan oleh
• Ω= m,N = bilangan bulat
• Tidak semua sinyal sinusoidal diskrit periodik. Untuk periodic
frekuensi sudutnya harus merupakan kelipatan 2π seperti ditunjukan
oleh persamaan (1.39).
• Bentuk sinyal sinusoidal seperti pada persamaan (1.36) disebut
sebagai bentuk polar. Sinyal sinusoidal juga dapat dinyatakan dalam
bentuk recrangular, yaitu terdiri dari komponen sinus dan kosinus,
seperti ditunjukan persamaan (1.40)
• A cos (ωt + φ) = A cos (φ) cos (ωt) – A sin (φ) sin (ωt)
• = C cos (ωt) + D sin (ωt)
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

• Dengan C = A cos (φ) dan D = − A sin (φ). Dengan mengambil bentuk


kuadrat dari parameter C dan D didapat C2 = A2 cos2 (φ) dan D2 = A2
sin2 (φ). Dengan menjumlahkan kuadrat C dan D didapat nilai untuk
parameter A , yaitu :
• Sudut fasa diperoleh dengan menggunakan
• Jika dua sinyal sinusoidal yang mempunyai frekuansi yang sama
dijumlahkan maka hasilnya juga merupakan sinusoidal dengan
frekuensi yang sama pula. Jika diberikan x1 (t) = A1 cos (ωt + φ1) dan
x2 (t) = A2 cos (ωt + φ1) maka :
• x (t) = x1 (t) + x2 (t) = A cos (ωt + φ)
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

• Sinyal sinusoidal kompleks dapat dinyatakan sebagai


x(t) = Aej(ωt + φ) = Aejφ ejωt −∞ < t < ∞
= A cos (ωt + φ) + jA sin (ωt + φ)
• Dengan ejω adalah sinusoidal kompleks dengan amplitude 1
dan fase 0 dan Aejφ adalah amplitude komplek.
• Jika sinyal sinusoidal dikalikan dengan sinyal eksponensial
menurun akan didapatkan sinyal yang disebut sebagai sinyal
sinusoidal teredam eksponensial (exponentially domped
sinusoidal signal)
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

• Contoh .10
• Sinyal rectangular dapat dibentuk dari penjumlahan dua sinyal
unit step. Secara umum sinyal rectangular dengan amplitude A
didefinikan sebagai .
• A rect (t/2a) = A [u (t + a) – u (t – a )]
• Untuk sinyal rectangular seperti pada gambar 1.17 terbentuk dari
persamaan – persamaan
• x1 (t) = Au (t + 0,5)
• x2 (t) = - = t – 0,5)
• Sehingga
• x (t) = x1 9t) + x2 (t) = Au (t + 0,5) – Au (t – 0,5)
• = A rect (t)
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

• Fungsi unit impuls


• Sinyal unit impuls sering disebut sebagai fungsi dirac delta,
atau fungsi delta. Sinyal jenis ini banyak digunakan untuk
pemodelan berbagai fenomena fisik diantaranya adalah
tegangan/arus yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
Fungsi dirac delta didefinisikan sebagai

Dengan syarat x (t) kontinu pada x = 0. Beberapa property


untuk fungsi dirac delta tersebut adalah :
1. δ (0) = 1
2. δ (t) = 0, t=≠

Anda mungkin juga menyukai