Anda di halaman 1dari 39

PENGOLAHAN SINYAL

DIGITAL
SINYAL DISKRIT

1
POKOK BAHASAN
• 1. Pendahuluan
• 2. Isyarat
• Jenis sinyal waktu diskrit
• Klasifikasi sinyal waktu diskrit (sinyal energi dan sinyal daya, sinyal
periodik dan sinyal non periodik, sinyal genap dan ganjil)
• Operasi terhadap sinyal waktu diskrit
• Klasifikasi system waktu diskrit (linier dan non linier, time invariant dan
time variant, kausal dan non kausal, stabil dan tidak stabil)

• 3. Sinyal dan Sistem waktu diskrit


• Analisis system Linier Time Invariance (LTI), konvolusi
• Sistem waktu diskrit yang didefinisikan oleh perasamaan diferensial,
system rekursif dan non rekursif

2
Pokok Bahasan
• 4. Transformasi Z dan aplikasinya
• Definisi transformasi Z, daerah konvergensi (ROC=Region of
Convergence)
• Deretan dalam waktu terbatas, deretan kausal/deretaan sisi
kanan, deratan tidak kausal/deretan sisi kiri, deretan dua sisi
• Sifat transformasi Z
• Invers transformasi Z : contour integration, power series
expansion, partial-fraction expansion
• analisis sistem Linier Time Invariant (LTI) diskrit dengan
metode transformasi Z
• Fungsi Alih Sistem Diskrit LTI
• Metode Korelasi
Pokok Bahasan
• 5. Pengantar Filetr / Penapisan
• Pengertian Penapisan
• Penapisan Butterworth, Chebyshev, dan Elliptic

• 6. Penapisan IIR
• Fungsi Alih Penapisan IIR
• Metode Match- Z
• Perancangan Penapisan IIR dengan Tanggapan Berbeda
• Transformasi Bilinier
• Penerapan Perancangan Penapisan Sinyal Digital
dengan Metode Infinite Impulse Response (IIR)
Pokok Bahasan
• 7. Penapisan FIR
• Perancangan Penapisan FIR dengan Metode Langsung
• Perancangan Penapisan FIR LPF, FIR HPF dan FIR BPF
• Perancangan Kaiser Window

• 8. Fast Fiurier Transform


• Definisi dan Analisis Transformasi Fourier
• Transformasi Fourier Sinyal Diskrit dalam Bentuk Matriks
• Sifat Transformasi Fourier Sinyal Diskrit
• Konvolusi Sirkular
• FFT Decimation In Time
• FFT Decimation In Frequency
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan terkait
• dengan konsep sinyal diskrit
• Mahasiswa mengenal berbagai macam sinyal dasar yang
digunakan dalam pemrosesan sinyal
• Mahasiswa mampu memahami dan menggambarkan
manipulasi dan operasi sinyal diskrit
Outline
• Representasi Sinyal Diskrit
• Macam-macam Sinyal Diskrit
• Sinyal-sinyal Dasar
• Manipulasi dan operasi Sinyal Diskrit

7
Sinyal waktu kontinyu & Sinyal
waktu Diskrit
• Sinyal Waktu Kontinyu terdefinisi untuk setiap nilai pada sumbu waktu,
sedangkan Sinyal Waktu Diskrit terdefinisi hanya pada nilai waktu
diskrit.
• Dalam pembahasan kita, sumbu waktu untuk Sinyal Waktu Kontinyu
menggunakan simbol t, sedangkan untuk Sinyal Waktu Diskrit
menggunakan simbol n. Sehingga representasi sinyal x untuk Sinyal
Waktu Kontinyu dituliskan sebagai x(t) dan untuk Sinyal Waktu Diskrit
dituliskan sebagai x(n).
• Contoh Sinyal Waktu Kontinyu : Sinyal modulasi AM

8
Sinyal waktu kontinyu & Sinyal
waktu Diskret
• Contoh Sinyal Waktu Dsikret :
• Jumlah pelanggan tetap VoIP U.S

Sumber :Trend in the U.S communication equipment market :A wall


street perspective.
Communication Magazine, Vol 44.

Keterangan : 1Q03 = ¼ pertama tahun 2003

9
Sinyal Kontinyu vs Sinyal Diskrit

• Sinyal waktu kontinyu • Sinyal waktu diskret

10
Representasi Sinyal Diskrit

11
Representasi Sinyal Diskrit
• 4. Grafik

12
Macam-macam Sinyal
• Sinyal Periodik & Aperiodik
• Sinyal Genap & Sinyal Ganjil
• Sinyal Riil & Sinyal Kompleks
• Sinyal Energi & Sinyal Daya

13
Sinyal Periodik dan Sinyal Aperiodik

• Sinyal waktu diskrit


dinyatakan periodik jika
dan hanya jika
• x(n+kN)=x(n)
untuk -  < n < ,
• dimana k adalah X(n)

bilangan bulat.
• N adalah perioda 0 1 2 3 4 5 6 7 8N
N
n

sinyal.
14
Sinyal Periodik dan Sinyal Aperiodik

• Sinyal waktu diskrit


dinyatakan aperiodik jika
dan hanya jika tidak
memenuhi
• x(n+kN)=x(n)
untuk -  < n < ,
• dimana k adalah
bilangan bulat.

15
Sinyal Genap dan Sinyal Ganjil
• Salah satu klasifikasi lain diperoleh dengan melihat
kesimetrian sinyal pada waktu balikan (reverse
time). Sinyal x(n) dinyatakan sinyal genap jika :
• x(-n)=x(n)
• Jadi sinyal genap membentuk simteri dengan
waktu balikannya.
• Contoh :

16
Sinyal Genap dan Sinyal Ganjil
• Sinyal x(n) dinyatakan sinyal ganjil jika :
• x(-n)=-x(n)
• Jadi sinyal ganjil membentuk anti-simteri
dengan waktu balikannya.
• Contoh :

17
Sinyal Genap dan Sinyal Ganjil
• Sebuah sinyal x(n) dapat dinyatakan sebagai jumlah
dari 2 sinyal, yaitu sinyal ganjil dan sinyal genap
• x(n)=xe(n)+xo(n)
• Dimana
• xe(n)=½{x(n)+x(-n)} → bagian genap dari x(n)

• xo(n)=½{x(n)-x(-n)} → bagian ganjil dari x(n)

18
Contoh (Sinyal Diskrit)

x(n)=xe(n)+xo(n)

19
Latihan
• Tentukan bagian ganjil dan bagian genap dari sinyal
berikut dan buktikan bahwa hasil penjumlahan dari
keduanya adalah sinyal itu sendiri

20
Sinyal riil dan Sinyal kompleks
• Sinyal Riil merupakan sinyal yang bersifat riil untuk
semua variabel.
• Sinyal Kompleks merupakan sinyal yang mempunyai
nilai yang kompleks, ada faktor nilai imajiner.
Energi dan Daya Sinyal
 Pada sinyal diskret x[n], total energy ditentukan dengan :


E=  [ n]
x 2

n = −

;  Daya rata-rata pada sinyal periodis x[n] dengan periode


fundamental N adalah:

1 N −1 2
P =  x [ n]
N n =0
Contoh
• Carilah energi sinyal waktu diskrit x(n) = (½)n u(n)

• Solusi : 
E =  x 2 [ n]
• Dari definisi : n = −

  2  2 
1 n 1 1 1 1 1 4
E x =  x ( n) =  ( ) u ( n) =  ( ) n =  ( ) 2 n = 1 + 2 + 4 + ... = =
2

n = − n = − 2 n =0 2 n =0 2 2 2 1 − 0,25 3

23
Energi dan Daya Sinyal
Contoh 2 : Tentukan daya rata-rata dari sinyal
berikut
 n, 0n5

x[n] = 10 − n, 5  n  10
 0,
 otherwise

x(n)

Sinyal di atas dapat digambarkan sebagai


berikut
10-n
n

t
0 5 10
Solution:

E=  [ n]
x 2

n = −

= 12 + 2 2 + 3 2 + 4 2 + 5 2 + 4 2 + 3 2 + 2 2 + 12
= 85
Sinyal-sinyal Dasar
• Sinyal Unit Step
• Sinyal Impuls
• Sinyal Ramp
• Sinyal Eksponensial
• Sinyal Sinusoidal

26
Unit Step
• Unit Step Diskret
u[n]
1 ,n  0
• u[n]= 0 ,n  0 1

n
-3 -2 -1 1 2 3

u[n-k]
• Unit Step Diskret Tergeser 1
1 ,n  k n
• u[n-k]= 
 -1 1 … k
0 ,n k
27
Unit Impuls
[n]
• Unit Impuls Diskret 1
1 ,n = 0
 [ n] =  n
0 ,n  0 -3 -2 -1 1 2 3

[n-k]
• Unit Impuls Diskret Tergeser 1
1 ,n = k
 [n − k ] =  n
0 ,n  k -1 1 … k

28
Unit Impuls (cont’d)
• Properties Fungsi Unit Impuls Diskret:

 [n] = u[n] − u[n − 1]


n
u[n] =   [k ]
k = −

x[n] [n] = x[0] [n]


x[n] [n − k ] = x[k ] [n − k ]

x[n] =  x[k ] [n − k ]
k = −

29
Signals Sebagai Fungsi Step
(cont’d)

30
Sinyal Ramp Satuan

Fungsi Ramp Satuan,


r(t)=0 utk t<0, r(t)=t utk t>0

31
Sekuen Eksponensial x[n]=C.e(j.o.n), x[n]=x[n+N)
o.N = m.2∏ → o/2∏ = m/N
X[n] akan periodik hanya jk o/2∏ berupa bil rasional

(a) Decaying exponential form of discrete-time signal. (b) Growing


exponential form of discrete-time signal.

32
Sinyal Sinusaoidal
x(t ) = A sin(t +  )
• Sinusoidal signal A cos( t + Φ)

• Sinusoidal signal A sin ( t + Φ)

33
Operasi-operasi Dasar

34
Operasi-operasi Dasar

• Penskalaan waktu (kompresi-ekspansi)


• X(at) jika |a|>1→ Kompresi
• jika |a|<1→ Ekspansi
• Gabungan Pergeseran&Pencerminan
• X(3-t) = x(-t+3)=x(-(t-3))
• X(t) direfleksikan thd t=0 kmdn ditunda/digeser kekanan 3 satuan.
• Atau sinyal dipercepat 3 kemudian direfleksikan
• X(-t-3) = x(-(t+3))
• X(t) direfleksikan thd t=0 kmdn dipercepat/digeser kekiri 3 satuan
• Atau sinyal diperlambat 3 kemudian direfleksikan

35
Operasi-operasi Dasar
• Operasi terhadap Amplituda

• Penskalaan
• A.x(t) → kalikan magnitudo sinyal dengan A
• A lebih dari 1 : sinyal diperkuat
• A kurang dari 1: sinyal diperlemah
37
38
Penambahan, perkalian dan
penskalaan

39

Anda mungkin juga menyukai