Anda di halaman 1dari 102

VOKASI

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN DAN INTERNET

1
2
DASAR JARINGAN KOMPUTER

Deskripsi Materi :

Dalam vokasi ini akan dibahas mengenai perkenalan dengan dunia jaringan komputer.
Pengertian dari jaringan komputer, perangkat-perangkat komputer serta system yang
mendukungnya .

Target Kompetensi :

1. Para siswa/i mengetahui serta mampu menjelaskan tentang pengertian dari


jaringan komputer
2. Siswa/I mengetahui serta mampu menjelaskan tentang system yang mendukung
sebuah jaringan komputer

1. Pendahuluan

Teknologi informasi terus mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pertumbuhan yang
sangat pesat tersebut diakui oleh tidak pertama kali dipicu oleh adanya teknologi internet.
Teknologi internet mampu menyatukan dunia ini melalui sebuah jaringan maha luas yang
disebut dengan jaringan internet. Setiap manusia yang memiliki akses serta terhubung dengan
jaringan internet mampu untuk saling berkomunikasi dengan manusia lain yang juga
terhubung dengan teknologi internet, meskipun kedua manusia tersebut terpisahkan oleh
rantang jarak yang sangat luas.

Gambar 1.1 Jaringan Internet sebagai jaringan komputer raksasa

3
Sebenarnya apakah yang disebut dengan jaringan komputer itu? Mengapa system tersebut
mampu menghubungkan banyak perangkat di dunia sehingga perangkat-perangkat yang
terhubung tersebut mampu saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya? Mari kita
telaah satu persatu. Jaringan komputer menurut Wendell J. Odom adalah kombinasi antara
hardware, software dan pengkabelan yang bekerja secara bersama-sama sehingga
memungkinkan perangkat-perangkat jaringan yang terhubung di dalamnya bisa saling
berkomunikasi satu sama lain secara bersama-sama.

Berikut beberapa keuntungan dari penggunaan jaringan komputer adalah :

1. Kemampuan untuk berbagi Sumber dari satu komputer ke komputer lain


2. Kemampuan membuat file dan menyimpannya dalam satu komputer, mengakses file-
file dari komputer lain (s) yang terhubung melalui jaringan
3. Hubungkan printer, scanner, atau mesin fax ke satu komputer dalam jaringan dan
membiarkan komputer lain dari jaringan menggunakan mesin yang tersedia melalui
jaringan.

Ada dua tipe umum dari jaringan komputer berdasarkan area jangkauannya yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

Sebuah Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang terbatas pada wilayah yang
relatif kecil. Hal ini umumnya terbatas pada wilayah geografis seperti lab sekolah, atau
bangunan gedung perkantoran.

Komputer yang terhubung ke jaringan secara luas dikategorikan sebagai server atau
workstation. Server umumnya tidak digunakan oleh manusia secara langsung, melainkan
bertugas untuk memberikan "pelayanan" ke komputer lain (pengguna mereka) pada
jaringan. Layanan yang disediakan dapat meliputi pencetakan dan fax, software hosting,
penyimpanan file dan sharing, pesan, penyimpanan dan pengambilan data, kontrol akses
lengkap (keamanan) untuk sumber daya jaringan, dan banyak lainnya.

Workstation disebut seperti itu karena mereka biasanya memiliki pengguna manusia yang
berinteraksi dengan jaringan melalui dirinya. Workstation secara tradisional dianggap
desktop, yang terdiri dari komputer, keyboard, display, dan mouse, atau laptop, dengan
dengan keyboard terintegrasi, layar, dan touchpad. Dengan munculnya komputer tablet,
dan perangkat layar sentuh seperti iPad dan iPhone, definisi kita tentang workstation

4
dengan cepat berkembang untuk memasukkan alat-alat itu, karena kemampuan mereka
untuk berinteraksi dengan jaringan dan menggunakan layanan jaringan.

Server cenderung lebih kuat daripada workstation, meskipun konfigurasi bergantung pada
kebutuhan. Sebagai contoh, sekelompok server mungkin terletak di daerah yang aman,
jauh dari manusia, dan hanya diakses melalui jaringan. Dalam kasus tersebut, itu akan
menjadi umum untuk server beroperasi tanpa tampilan khusus atau graphic user interface.
Namun, ukuran dan kecepatan prosesor server (s), hard drive, dan memori utama bisa
terhitung lebih mahal. Di sisi lain, workstation mungkin tidak perlu banyak ruang
penyimpanan atau memori kerja, tetapi mungkin memerlukan tampilan yang mahal untuk
mengakomodasi kebutuhan user-nya. Setiap komputer pada jaringan harus dikonfigurasi
tepat untuk penggunaannya.

Gambar 1.1 Contoh LAN pada Laboratorium

Pada satu LAN, komputer dan server dapat dihubungkan dengan kabel atau nirkabel.
Akses nirkabel ke jaringan kabel dimungkinkan oleh wireless access point (WAP).
Perangkat WAP ini memberikan jembatan antara komputer dan jaringan. Sebuah WAP
khas mungkin memiliki kapasitas teoritis untuk menghubungkan ratusan atau bahkan
ribuan pengguna nirkabel ke jaringan, meskipun kapasitas praktis mungkin jauh lebih
sedikit.

Hampir selalu server akan dihubungkan dengan kabel ke jaringan, karena koneksi kabel
tetap yang tercepat. Workstation yang stasioner (desktop) juga biasanya dihubungkan
dengan kabel ke jaringan, meskipun biaya adapter nirkabel telah menurun ke titik bahwa,
ketika menginstal workstation dalam fasilitas yang ada dengan tidak memadai kabel,
dapat lebih mudah dan lebih murah untuk menggunakan nirkabel untuk desktop.

5
2. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) menghubungkan jaringan di wilayah geografis yang lebih
besar, seperti kota Jakarta, Indonesia, atau dunia. Jaringan ini bisa terbentuk oleh kabel
dedicated yang melintasi samudra atau satelit uplink yang dapat digunakan untuk
menghubungkan jaringan secara global.

Gambar 1.3 Pemasangan Kabel Bawah Laut untuk WAN

Dengan menggunakan WAN, sekolah di Malang dapat berkomunikasi dengan tempat-


tempat seperti Tokyo dalam hitungan detik, tanpa membayar tagihan telepon yang sangat
besar. Beberapa pengguna internet yang terpisah dengan workstation dilengkapi dengan
mikrofon dan webcam mungkin juga teleconference secara real time. Sebuah WAN yang
rumit menggunakan multiplexer, bridge, dan router untuk menghubungkan jaringan lokal
dan jaringan komunikasi global seperti Internet. Untuk pengguna, bagaimanapun, WAN
tidak akan muncul untuk menjadi jauh berbeda daripada LAN.

2. Jaringan dengan Kabel dan Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan komputer semakin berkembang dari masa ke masa. Salah satu imbas dari pesatnya
perkembangan jaringan komputer adalah adanya dua macam teknologi penghubung jaringan
yaitu teknologi jaringan kabel (wired network) dan teknologi jaringan nirkabel (wireless
network). Kedua teknologi ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

a. Jaringan Kabel (Wired Network)


Jaringan kabel menggunakan kabel Ethernet dan adapter jaringan. Meskipun dua
komputer dapat langsung ditransfer ke satu sama lain menggunakan kabel crossover
Ethernet, jaringan kabel umumnya juga membutuhkan perangkat pusat seperti hub,
switch, atau router untuk menampung lebih banyak komputer.

6
Untuk koneksi dial-up ke Internet, komputer hosting modem harus menjalankan
Internet Connection Sharing atau software yang serupa untuk berbagi koneksi dengan
semua komputer lain pada jaringan. Router broadband memungkinkan mudah berbagi
koneksi internet DSL, ditambah mereka memasukkan dukungan built-in firewall.

Gambar 1.4 Jaringan Komputer yang terhubung kabel

Kabel Ethernet, hub dan switch sangat murah. Beberapa paket perangkat lunak
berbagi koneksi, seperti ICS, bebas biaya nominal. Router broadband relative lebih
mahal, tetapi ini adalah komponen opsional kabel LAN, dan biaya yang lebih tinggi
diimbangi dengan kepentingan instalasi lebih mudah dan built-in fitur keamanan.

Untuk reliabilitasnya, Ethernet kabel, hub dan switch sangat handal, terutama karena
produsen telah terus meningkatkan teknologi Ethernet selama beberapa dekade.
Router broadband juga menderita beberapa masalah keandalan di masa lalu. Tidak
seperti perangkat Ethernet lainnya, produk ini relatif baru, perangkat multi-fungsi.
Router broadband telah matang selama beberapa tahun terakhir dan kehandalan
mereka telah meningkat pesat. Untuk kecepatannya, jaringan kabel ini mampu apabila
dijadikan backbone komunikasi data utama. Jenis medium yang biasa digunakan
adalah kabel fiber optic

b. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)


Berbeda dengan jaringan kabel, jaringan nirkabel ini menggunakan udara sebagai
mediumnya. Sengan penggunaan udara sebagai medium maka jaringan nirkable ini
terkenal lebih praktis dalam penggunaannya daripada jaringan kabel. Teknologi WLAN

7
mengikuti salah satu dari tiga standar komunikasi Wi-Fi yang utama. Manfaat
jaringan nirkabel tergantung pada standar yang digunakan:
1. 802.11b adalah standar pertama yang digunakan secara luas dalam WLAN.
2. Standar 802.11a lebih cepat tetapi lebih mahal dari 802.11b; 802.11a lebih umum
ditemukan dalam jaringan bisnis.
3. Standar terbaru, 802.11g, mencoba untuk menggabungkan yang terbaik dari kedua
802.11a dan 802.11b, saat ini perangkat jaringan nirkabel rata-rata mampu
mendukung multi standar.

Gambar 1.5 Jaringan Nirkabel

Wireless LAN menderita beberapa masalah reliabilitas daripada LAN kabel,


meskipun mungkin tidak cukup untuk menjadi perhatian yang signifikan. Sinyal
802.11b dan 802.11g wireless sering terganggu oleh penghalang yang ada di rumah
misalnya termasuk oven microwave, telepon tanpa kabel, dan pembuka pintu garasi.
Dengan instalasi yang hati-hati serta penuh perhitungan, kemungkinan gangguan
dapat diminimalisir.

Selain menggunakan WiFi standar 802.11, jaringan nirkabel juga bisa dibentuk
dengan menggunakan teknologi Bluetooth, WCDMA, WiMax, dll

Penggunaan dua jenis jaringan di atas seringkali digabungkan di kesehariannya.


Penggabungan antara teknologi jaringan kabel dengan teknologi jaringan nirkabel sering juga
disebut dengan teknologi hybrid.

Di dalam jaringan komputer terdapat sebutan host, yaitu setiap perangkat yang terhubung
dengan jaringan komputer maka ia akan disebut dengan host.

8
TUGAS PEMAHAMAN

1. Sebutkan pengertian dari jaringan komputer!


2. Sebutkan contoh penggunaan jaringan komputer di lingkungan sekitar Anda!
3. Apa yang anda ketahui tentang jaringan internet? Ceritakan tentang sejarah penemuan
jaringan internet!
4. Jelaskan cara kerja hubungan antara client dan server!
5. Apakah yang anda ketahui tentang jaringan IIX dan jaringan internasional?
6. Apakah yang anda ketahui tentang jaringan internet dan jaringan intranet? Jelaskan
dan berikan contohnya!

9
NETWORKING CABLES

Deskripsi Materi :

Pada vokasi ini akan dibahas tentang macam-macam kabel yang sering digunakan pada
jaringan komputer. Kabel yang dipelajari antara lain jenis UTP dan STP, fiber optic, serta
kabel koaksial. Di akhir vokasi ini juga diselenggarakan kegiatan praktikum untuk membuat
kabel UTP

Target Kompetensi :

1. Siswa/i mengetahui dan mampu menjelaskan tentang jenis-jenis kabel yang sering
digunakan pada jaringan
2. Siswa /i mengetahui dan mampu menjelaskan fungsi-fungsi kabel yang seringkali
diimplementasikan pada sebuah jaringan

Pendahuluan :

Kabel adalah suatu perangkat pendukung penting pada teknologi jaringan komputer. Kabel
berfungsi sebagai penghantar sinyal-sinyal informasi. Kabel yang terbuat dari logam
sebenarnya adalah penghantar sinyal informasi yang dikirimkan dalam bentuk sinyal-sinyal
listrik. Tembaga adalah bahan yang sering digunakan untuk membuat kabel, hal ini
dikarenakan karena sifat konduktivitasnya yang cukup tinggi serta bahan baku yang cukup
melimpah di permukaan bumi.

Ditinjau dari jenis-jenis bahannya maka kabel dibagi menjadi dua yaitu :

1. Kabel Tembaga
2. Kabel Fiber Optic

Kedua bahan tersebut memiliki perbedaan dasar yaitu kabel yang terbuat dari tembaga
mengirimkan informasi melalui penghantar berbahan tembaga dalam bentuk sinyal-sinyal
listrik. Sedangkan kabel yang terbuat dari fiber optic mengirimkan informasi melalui
penghantar berbahan serat kaca dalam bentuk sinyal-sinyal cahaya. Berikut adalah penjelasan
lebih rinci dari kedua jenis kabel tersebut.

10
1. Kabel Tembaga

Kabel ini terbuat dari material logam tembaga. Karena penggunaannya sangat praktis serta
harga yang relative lebih murah maka kabel tembaga ini paling banyak dipakai pada jaringan
komputer. Kabel tembaga ini secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu :

a. Kabel Koaksial
- Memiliki single copper di dalamnya
- Berbalut lapisan plastik serta lapisan anyaman logam yang berfungsi sebagai
pelindung dari interferensi luar
- Terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Thick Coaxial
contoh : 10Base5 (untuk protokol ethernet (500m))

Gambar 2.1 Thick Coaxial Cable dan perangkat penunjangnya

11
2. Thin Coaxial (thinnet).
contoh : 10Base2 (untuk ethernet (185m))

Gambar 2.2 10Base2 Cable

Keuntungan dari kabel koaksial adalah :


1. Memiliki ketehanan terhadap interferensi yang cukup tinggi
2. Mampu menghandel jarak yang lebih jauh daripada twisted
pair Kelemahan :
1. Susah untuk ditekuk.
2. Instalasi yang lebih sukar.
Ada beberapa jenis konektor yang biasa digunakan untuk kabel koaksial yaitu :
T-Connector, Barrel Connector, dan terminator.

Gambar 2.3 T-Connector, Barrel Connector, dan terminator.

12
b. Kabel Twisted Pair

1. Adalah kabel tembaga yang dililit per pasangan untuk meminimalisasi efek interferensi.

2. Merupakan jenis kabel yang paling banyak digunakan untuk mendukung teknologi
Ethernet.

3. Terdiri dari dua macam kategori yaitu :

a. UTP (Unshielded Twisted Pair)

• Adalah jenis kabel yang paling banyak dipakai untuk mendukung teknologi Ethernet

• Memiliki jangkauan maksimum sekitar 100 m dan data rate 10-1000 Mbps

• Digunakan untuk penggunaan indoor

• Untuk jaringan computer berbasis Ethernet menggunakan konektor RJ-45 dan RJ11
untuk telephone

Gambar 2.4 RJ45 dan RJ11

Tabel 1 Jenis-jenis kabel UTP

13
b. STP (Shielded Twisted Pair)

• Merupakan jenis kabel twisted pair yang sering digunakan untuk outdoor

• Lebih tahan terhadap interferensi daripada UTP tetapi memiliki jangkauan yang
relative sama dengan UTP

• Data Rate 10-100 Mbps

• Tiap kabel memiliki pelindung alumunium foil

Gambar 2.5 Kabel STP

2. Kabel Fiber Optic

Merupakan kabel yang terbuat dengan inti serat kaca yang terbungkus berbagai material
protective. Mentransmisikan sinyal informasi melalui propagasi cahaya. Memiliki
kemampuan untuk mentransmisikan sinyal lebih jauh daripada kabel yang terbuat dari
tembaga. Karena menggunakan cahaya untuk propagasi sinyalnya maka lebih tahan terhadap
interferensi gelombang elektromagnetik.

Gambar 2.6 Fibre Optic

Kabel jenis fiber ini memiliki bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga sehingga
bisa mentransmisikan informasi dengan rate yang lebih cepat daripada kabel tembaga.

14
Kelemahan dari kabel fiber optic ini adalah mudah patah sehingga harus lebih hati-hati dalam
maintenance-nya, selain itu dengan harga yang relative lebih mahal daripada kabel tembaga,
kabel jenis ini juga memerlukan alat penyambung khusus yang berharga sangat mahal.

Ada dua macam jenis fiber optic, yaitu :

1. Multimode : memiliki diameter yang lebih besar daripada single mode

2. Single Mode : memiliki jarak propagasi yang lebih jauh daripada multimode tetapi
harga lebih mahal

Gambar .7 Single Mode dan Multi Mode

Tabel 2. Spesifikasi Kabel

Specification Cable Type

10BaseT Unshielded Twisted Pair

10Base2 Thin Coaxial

10Base5 Thick Coaxial

100BaseT Unshielded Twisted Pair

100BaseFX Fiber Optic

100BaseBX Single mode Fiber

100BaseSX Multimode Fiber

1000BaseT Unshielded Twisted Pair

15
1000BaseFX Fiber Optic

1000BaseBX Single mode Fiber

1000BaseSX Multimode Fiber

TUGAS PEMAHAMAN

1. Jelaskan cara kerja propagasi dengan media kabel fiber optic!

2. Apa yang anda ketahui tentang dark fiber? Jelaskan!

3. Mengapa data rate dari pengiriman sinyal dengan menggunakan fiber optic lebih tinggi
daripada menggunakan kabel tembaga?

4. Jelaskan perbedaan antara kabel UTP dan STP!

5. Jelaskan tentang cara kerja konfigurasi cross dan straight!

16
PRAKTIKUM CABLING

Tujuan :

1. Praktikan mengetahui dan memahami fungsi kabel UTP straight, cross, dan rollover.
2. Praktikan mampu membuat kabel UTP straight, cross, dan rollover.
3. Praktikan mampu menjelaskan tentang macam-macam jenis kabel twisted pair.

Pada praktek cabling kali ini kita akan membuat tiga jenis kabel yaitu kabel straight, kabel
cross, dan kabel rollover.

Waktu : 120 menit

Tempat : Lab Jar 308

Sifat : individu berbasis kelompok

Alat dan Bahan :

1. Kabel cat5 UTP 5 meter


2. RJ45 10 buah
3. DB9 female
4. Solder dan timah (per kelompok)

1. KABEL STRAIGHT :

Fungsi : a. Seringkali digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih perangkat yang
berbeda.

b. Contoh penggunaannya untuk menghubungkan PC dengan hub, switch

Konfigurasi :

1. Sisi kanan sama dengan sisi kiri yaitu :


- Putih Orange
- Orange
- Putih Hijau
- Biru
- Putih Biru
17
- Hijau
- Putih Coklat
- Coklat

Konfigurasi Straight

2. KABEL CROSS :

Fungsi : a. Seringkali digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama.

b. Contoh penggunaannya untuk menghubungkan dua buah PC secara point to


point.

Konfigurasi :

1. Sisi Kiri : Sisi Kanan :


- Putih Orange - Putih Hijau
- Orange - Hijau
- Putih Hijau - Putih Orange
- Biru - Biru
- Putih Biru - Putih Biru
- Hijau - Orange
- Putih Coklat - Putih Coklat

18
- Coklat - Coklat

Konfigurasi Cross

Cara Crimping :

1. Pertama-tama ratakan dulu ujung dari dua buah sisi kabel UTP dengan gunting.
2. Kemudian kelupaslah selubung luar kabel dengan menggunakan gunting
dan kelupaslah kira-kira seukuran 1 cm.
3. Setelah selubung luar kabel terkelupas maka akan nampak kabel twisted pair dengan
jumlah 4 pasang. Lepaskanlah lilitan kabel-kabel yang saling terikat tersebut
sehingga kita mendapat 8 buah kabel yang tidak terlilit satu sama lain.
4. Kemudian urutkanlah kabel-kabel tersebut sesuai dengan konfigurasi di atas.
5. Setelah urut maka rapatkanlah jarak antara kabel-kabel tersebut dan ratakan ujungnya
dengan memotong dengan gunting sehingga tampak rapi.
6. Setelah itu masukkan kabel UTP ke dalam konektor RJ45, pastikan agar ujung kabel
juga menyentuh ujung konektor RJ 45 dan pastikan juga agar selubung kabel juga
ikut masuk ke konektor RJ45 sehingga bisa memperkuat koneksi kabel dengan RJ 45.
7. Setelah dirasa sudah benar maka lakukan crimping dengan menggunakan crimper
yang telah tersedia. Pastikan terdengar bunyi “KLIK”.
8. Setelah selesai maka lanjutkan dengan ujung kabel yang lainnya.
9. Setelah kabel jadi maka cek lah dengan menggunakan detector untuk
mengetahui apakah kabel yang anda buat sudah benar atau belum.

19
3. ROLLOVER CABLE :

Seringkali disebut dengan CISCO console cable atau YOST cable. Adalah sebuah tipe kabel
yang digunakan untuk mengoneksikan port terminal PC dengan port console pada router.
Dinamakan kabel rollover karena ujung kabel yang satu adalah kebalikan dari ujung kabel
lainnya.

Kabel Rollover

Perbedaan dengan penggunaan kabel cross over adalah kabel rollover ini digunakan untuk
komunikasi terminal sedangkan kabel cross over digunakan untuk komunikasi paket
network.

Konfigurasi :

Konfigurasi pada port RJ45 (kabel rollover)


20
DB9 female

Dari gambar di atas : (perhatikan urutan dari pin di DB9)


a. Konfigurasi RJ-45 :
1. Putih Hijau 5. Putih Biru
2. Hijau 6. Orange
3. Putih Orange 7. Putih Coklat
4. Biru 8. Coklat
b. Konfigurasi DB9 :
1. Pin1 : Not Connected 5. Biru + Putih Biru 9. Not Connected
2. Pin2 : Orange White 6. Hijau
3. Pin3 : Orange 7. Coklat
4. Pin4 : Putih Coklat 8. Putih Hijau

21
DB9 yang sudah tersambung dengan kabel

Cara koneksi kabel dengan DB9 :

1. Koneksikan kabel sesuai warna dengan pin yang ditentukan, setelah itu
gunakan solder dan timah untuk merekatkan antara kabel dengan pin DB9 yang
sesuai.

Setelah semua kabel selesai dibuat maka cek lah kabel tersebut dengan menggunakan alat
pengecek kabel UTP! Apabila masih ada kesalahan maka ulangi lagi sampai berhasil!

POST Project :

1. Buatlah laporan sementara!


2. Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini :
a. Sebutkan perbedaan antara kabel UTP dan STP!
b. Apa yang anda ketahui tentang konektor DB9?
c. Sebutkan penggunaan kabel cross, straight dan rollover!
d. Sebutkan jenis-jenis kabel UTP serta berikan keterangan penggunaannya!

22
PERANGKAT-PERANGKAT PENDUKUNG JARINGAN KOMPUTER

Deskripsi Materi :

Dalam vokasi kali ini akan dibahas mengenai penggunaan berbagai perangkat yang
mendukung terbentuknya jaringan computer. Perangkat-perangkat pendukung jaringan
computer yang akan kita pelajari antara lain yaitu : Network Interface Card, Switch, Router,
Hub, Wireless Access Point.

Target Kompetensi :

1. Siswa/i mengetahui dan mampu menjelaskan tentang berbagai perangkat


pendukung jaringan computer
2. Siswa/i mengetahui dan mampu menjelaskan tenatng cara kerja berbagai perangkat
pendukung jaringan computer

Jaringan komputer adalah kombinasi hardware, software, serta pengkabelan yang


memungkinkan perangkat-perangkat yang terhubung di dalamnya mampu saling
berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Perangkat-perangkat penghubung seperti
switch, router atau hub amatlah diperlukan untuk mendukung terjadinya komunikasi antara
perangkat-perangkat komputer yang tersambung dalam jaringan tersebut.

Perangkat jaringan adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan komputer atau
perangkat elektronik lainnya bersama-sama sehingga mereka dapat berbagi file atau sumber
daya seperti printer atau mesin faks. Perangkat yang digunakan untuk men-setup sebuah
Local Area Network (LAN) adalah jenis yang paling umum dari perangkat jaringan yang
digunakan oleh masyarakat. Sebuah LAN membutuhkan hub, router, kabel atau teknologi
radio, kartu jaringan, dan jika akses online yang diinginkan, modem kecepatan tinggi. Ini
jauh lebih rumit untuk seseorang yang baru mengenal jaringan.

Pada jaringan dikenal dua macam jenis perangkat pendukung yaitu Data Communication
Equipment (DCE) serta Data Terminal Equipment (DTE). Istilah DTE dan DCE sangat
umum

23
di pasar data communications. DTE adalah singkatan Data Terminal Equipment dan DCE
singkatan Data Communication Equipment. Tapi apa fungsi-fungsi dari mereka? Seperti
nama DTE, secara lengkap menunjukkan ini adalah bagian dari perangkat yang berada pada
akhir jalur komunikasi, sedangkan DCE adalah perangkat yang menyediakan jalan untuk
komunikasi.

Gambar 3.1 Contoh Perangkat DCE

Katakanlah kita memiliki komputer yang ingin berkomunikasi dengan internet melalui
modem dan koneksi dial-up. Untuk sampai ke Internet Anda mengeset modem Anda untuk
menghubungi nomor dari ISP Anda. Setelah modem Anda telah terhubung dengan pihak ISP,
modem dari penyedia akan menjawab panggilan Anda dan Anda selanjutnya akan terkoneksi
dengan pihak penyedia layanan jaringan internet (ISP). Kemudian Anda melihat prompt login
atau program panggilan Anda memberitahu Anda bahwa sambungan telah dibuat. Sekarang
Anda memiliki koneksi dengan server dari penyedia jasa internet (ISP) dan Anda dapat mulai
berseluncur di dunia Internet.

Gambar 3.2 Contoh Perangkat DTE

Dalam contoh ini PC anda adalah sebuah Data Terminal Equipment (DTE). Kedua modem
Anda adalah DCE, mereka membuat komunikasi antara Anda dan penyedia jaringan internet

24
untuk Anda dimungkinkan. Tapi sekarang kita harus melihat server operator Anda. Apakah
itu DTE atau DCE?

Jawabannya adalah DTE. Ini mengakhiri jalur komunikasi antara Anda dan server. Meskipun
memberikan kemungkinan untuk berselancar di sekitar area tersebut. Tetapi apabila server
tersebut ternyata bertugas hanya sebagai penyambung komunikasi Anda dengan host jaringan
yang lain maka server tersebut berubah fungsinya menjadi DCE. Jadi DTE dan DCE adalah
antarmuka yang saling tergantung satu dengan yang lainnya ketika sudah masuk di ranah
jaringan komputer.

1. Perangkat-Perangkat Pendukung Jaringan Komputer

a. Hub : Hub menghubungkan komputer bersama-sama dalam jaringan topologi star. Karena
desain dan cara kerja mereka, maka meningkatkan peluang tabrakan anatar paket dalam
jaringan. Hub beroperasi pada lapisan fisik model OSI. Hub dibanjiri paket yang datang ke
semua port sepanjang waktu. Untuk alasan ini, jika jaringan tersambung menggunakan hub,
kemungkinan tabrakan meningkat secara linear dengan jumlah komputer (dengan asumsi
penggunaan bandwidth yang sama). Hub menimbulkan risiko keamanan karena semua paket
yang membanjiri semua port sepanjang waktu. Jika pengguna memiliki paket sniffing
software, mereka dapat mengambil data dari jaringan dan berpotensi untuk melakukan
decode dan menggunakannya. Cara kerja hub pada dasarnya adalah dengan membroadcast
paket ke semua port yang dihandelnya (kecuali port si pengirim paket data).

Gambar 3.3 Contoh Hub

Saat ini perangkat hub sudah jarang digunakan dikarenakan cara kerjanya yang kurang efektif
dan efisien serta karena adanya perangkat baru yang lebih efisien.

25
b. Switch : switch adalah perangkat yang bekerja mirip dengan hub tetapi memiliki beberapa
kelebihan. Mereka menyediakan kontrol lalu lintas untuk paket; daripada meneruskan data ke
semua port terhubung, switch mengirim data yang hanya ke port di mana sistem tujuan
tersambung. Mereka menggunakan database alamat MAC untuk menentukan di mana
komputer berada dan sangat efisien mengirimkan paket hanya di mana mereka harus dikirim.
Database dibuat secara dinamis sehingga komputer mampu berkomunikasi pada jaringan.
Switch hanya menyaksikan paket yang masuk dan menghafal alamat MAC dan port paket
dimana dia tiba. Switch menciptakan collision domain yang terpisah untuk setiap koneksi
fisik. Switch hanya akan membuat domain broadcast terpisah jika VLAN yang terpisah
(Virtual Local Area Networks) yang ditugaskan untuk port yang berbeda pada switch. Secara
umum switch yang bisa digunakan untuk mendukung VLAN adalah switch jenis managed
switch.

Berikut perbedaan antara managed switch dan unmanaged switch :

1. Unmanaged Switch : Switch unmanaged bekerja seperti fungsi dasar perangkat switch
pada umumnya. Ini tidak dirancang untuk dikonfigurasi, sehingga Anda tidak perlu
khawatir tentang menginstal atau mengaturnya. Switch unmanaged memiliki
kapasitas jaringan kurang dari managed switch. Anda biasanya akan menemukan
switch unmanaged dalam peralatan jaringan rumah.

Gambar 3.4 Contoh unmanaged Switch

2. Managed Switch : Sebuah managed switch dapat dikonfigurasi, menawarkan


fleksibilitas yang lebih besar dan kapasitas yang lebih besar daripada unmanaged
switch. Anda dapat memonitor dan mengatur managed switch secara lokal atau jarak
jauh, untuk memberikan kontrol jaringan yang lebih besar.
Secara umum switch jenis managed switch ini memiliki harga yang jauh lebih mahal
daripada unmanaged switch. Hal ini memang sebanding dengan kemampuannya yang
lebih kompleks daripada unmanaged switch. Dengan menggunakan managed switch

26
kita dapat membuat sebuah VLAN yang bisa digunakan untuk membagi sebuah
broadcast domain menjadi beberapa broadcast domain.

Gambar 3.5 Managed Switch CISCO SG300-10

Switch mampu bekerja secara full duplex pada tiap-tiap portnya. Pada switch modern sudah
dapat menghandel mulai dari standar Ethernet sampai dengan Gigabit Ethernet. Perbedaan
mendasar antara switch dan router adalah Switch membuat jaringan. Router menghubungkan
jaringan. Router menghubungkan komputer ke Internet, sehingga pengguna dapat berbagi
koneksi. Router bertindak sebagai operator, memilih jalur terbaik untuk informasi untuk
perjalanan sehingga itu diterima dengan cepat.

c. Bridge : Sebuah perangkat bridge memfilter lalu lintas data pada sebuah jaringan. Bridge
mengurangi jumlah lalu lintas pada jaringan area lokal (LAN) dengan membaginya ke dalam
dua segmen.

Gambar 3.6 Sebuah Wireless Bridge

27
Bridge beroperasi pada lapisan data link (layer 2) dari model OSI. Bridge memeriksa lalu
lintas masuk dan memutuskan apakah akan meneruskan atau membuangnya. Bridge Ethernet,
misalnya, memeriksa setiap frame Ethernet masuk - termasuk sumber dan tujuan alamat
MAC, dan kadang-kadang ukuran frame - dalam membuat keputusan forwarding individu.

Orang dengan rumah atau jaringan kantor kecil umumnya menggunakan bridge ketika
mereka memiliki berbagai jenis jaringan, dan mereka ingin bertukar informasi atau berbagi
file antara semua komputer di jaringan tersebut.

Berikut ini adalah contoh. Katakanlah Anda memiliki dua jaringan: satu, komputer yang
terhubung dengan kabel; dan di sisi lain, komputer yang terhubung menggunakan teknologi
nirkabel. Komputer yang kabel hanya dapat berkomunikasi dengan komputer kabel lainnya,
dan komputer nirkabel hanya dapat berkomunikasi dengan komputer nirkabel lainnya.
Dengan networking bridge, semua komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

Berikut ini adalah perbedaan utama antara jaringan Switchs dan Bridge.

 Packet forwarding di bridge dilakukan dengan menggunakan software. Paket forwarding


di Switches dilakukan menggunakan Asics (Application Specific Integrated Circuits).
 Switch beroperasi kecepatan relatif tinggi daripada Bridges.
 Metode switching bridge adalah store and forward. Metode switching switch bisa menjadi
store and forward, cut-through atau fragmen-free.
 Biasanya switch memiliki lebih banyak port dari sebuah bridge.
 bridge dapat beroperasi hanya dalam mode half duplex, tapi switch dapat beroperasi baik
dalam mode half duplex atau mode full duplex.
 Kedua Bridge dan switch memiliki satu collision domain per port, tetapi switch memiliki
satu domain broadcast per VLAN.
 Switchs mendukung komunikasi full-duplex pada Local Area Network (LAN).

d. Router : pada dasarnya router adalah sebuah perangkat jaringan untuk menghubungkan
dua atau lebih jaringan yang berbeda. Router adalah perangkat yang meneruskan paket data
sepanjang jaringan. Router terhubung dengan setidaknya dua jaringan, umumnya dua LAN
atau WAN atau LAN dan jaringan ISP. Pada router terletak satu atau lebih gateway, tempat
di mana dua atau lebih jaringan terhubung.

28
Router menggunakan header dan tabel forwarding untuk menentukan jalur terbaik untuk
meneruskan paket-paket, dan mereka menggunakan protokol seperti ICMP untuk
berkomunikasi satu sama lain dan mengkonfigurasi rute terbaik antara dua host.

Salah satu alat yang digunakan oleh router untuk memutuskan ke mana paket harus pergi
adalah tabel konfigurasi. Sebuah tabel konfigurasi adalah kumpulan informasi, termasuk:

- Informasi yang mengkoneksikan kelompok-kelompok alamat tertentu


- Prioritas untuk koneksi yang akan digunakan
- Aturan untuk penanganan lalu lintas data pada jaringan komputer

Sebuah tabel konfigurasi dapat sesederhana setengah lusin baris dalam router terkecil, namun
dapat tumbuh hingga ukuran besar dan kompleksitas dalam router yang sangat besar yang
menangani sebagian besar pesan pada jaringan Internet.

Sebuah router memiliki dua pekerjaan terpisah namun berhubungan:


1. Router memastikan bahwa informasi tidak pergi ke mana tidak diperlukan. Hal ini
penting untuk menjaga volume besar data dari penyumbatan koneksi
2. Router memastikan bahwa informasi harus sampai ke alamat tujuan.

Gambar 3.7 Wireless Broadband Router

Dalam melakukan dua pekerjaan ini, router sangat berguna dalam menangani dua jaringan
komputer yang terpisah. Router menggabungkan dua jaringan, melewati informasi dari satu
ke yang lain dan, dalam beberapa kasus, melakukan terjemahan dari berbagai protokol antara
dua jaringan. Hal ini juga melindungi jaringan dari satu sama lain, mencegah lalu lintas di
salah satu jaringan agar tidak meluber ke yang lain. Karena jumlah jaringan yang melekat
satu sama lain tumbuh, tabel konfigurasi untuk menangani lalu lintas di antara mereka juga
bertambah,

29
dan kekuatan pemrosesan router meningkat. Terlepas dari berapa banyak jaringan yang
terpasang, operasi dasar dan fungsi router tetap sama. Karena Internet adalah salah satu
jaringan besar yang terdiri dari puluhan ribu jaringan yang lebih kecil, penggunaan router
adalah kebutuhan mutlak.

e. Network Interface Card : NIC juga sering disebut sebagai kartu Ethernet dan adapter
jaringan yaitu sebuah kartu ekspansi yang memungkinkan komputer untuk terhubung ke
jaringan seperti jaringan rumah atau Internet menggunakan kabel Ethernet dengan konektor
RJ-45. Gambar 2.8 di bawah adalah contoh dari NIC, kartu jaringan biasa ditemukan di
sebagian besar komputer desktop saat ini yang belum memiliki kartu jaringan onboard pada
motherboard mereka.

Gambar 3.8 NIC untuk standar Ethernet

Selain untuk koneksi Ethernet, NIC juga menyediakan koneksi ke jaringan nirkabel. Untuk
NIC jenis ini sudah pasti terdapat slot antenna untuk menangkap sinyal dari access point pada
jaringan nirkabel.

Gambar 3.9 NIC untuk jaringan nirkabel

30
PRAKTIKUM POINT TO POINT & POINT TO MULTIPOINT

Tujuan :

1. Siswa/i mampu menerapkan komunikasi point to point dan point to multipoint.


2. Siswa/i mampu menggunakan kabel straight dan cross untuk melakukan
komunikasi antar PC.
3. Siswa/I mampu mengoperasikan sebuah switch untuk kebutuhan dasar suatu
jaringan.

Alat dan Bahan :

1. Kabel Cross dan Straight UTP.


2. Switch.
3. PC atau laptop

Langkah kerja :

A. Komunikasi Point to Point

Cara
1. Sediakan 2 komputer
2. Sambungkan ke dua komputer menggunakan kabel cross
3. Mengubah ip addres , kedua komputer tersebut

31
4. Lalu coba ping ip komputer tersebut

5. Apabila sudah berhasil maka aka nada “reply” dari computer yang di-ping. Apabila masih
belum ada respon maka cek lah apakah firewall PC tersebut masih hidup, kalau masih ON
maka coba matikan firewallnya.

6. Apabila sudah tersambung maka coba lakukan share file dan saling mengopi file antara
satu sama lainnya.

B. Komunikasi Point to Multipoint

1. Siapkan sebuah switch, kemudian hubungkan beberapa PC dengan switch (gunakan kabel
straight).

2. Atur ip address lalu setelah selesai cek lah di CMD (command prompt) apakah sudah
saling terkoneksi atau belum.

3. Kalau sudah maka cobalah menghubungkan switch dengan switch lalu hubungkan PC atau
laptop pada switch kedua. Ceklah apakah PC yang ada di kedua buah switch tersebut bisa
saling tersambung atau tidak.

32
NB : Gunakan topologi sesuai dengan contoh pada waktu kuliah minggu kemarin.

TUGAS PEMAHAMAN (POST ASSIGNMENT)

1. Apakah yang anda ketahui tentang komunikasi point to point dan point to multipoint?
Jelaskan dan beri contohnya dalam kehidupan sehari-hari!
2. Apakah yang dimaksud dengan firewall? Jelaskan fungsinya!
3. Jelaskan fungsi command prompt pada OS windows!
4. Jelaskan cara Anda untuk mengetahui apakah sebuah switch berfungsi atau tidak!

33
TOPOLOGI JARINGAN

Deskripsi Materi :

Topologi jaringan yang dipelajari antara lain topologi star, bus, mesh, ring, dan tree (hybrid).
Selain itu dibahas juga mode komunikasi seperti komunikasi half duplex, full duplex, dan
komunikasi simplex.

Target Kompetensi :

1. Siswa/i mengetahui dan mampu menjelaskan tentang topologi jaringan komputer


2. Siswa/i mengetahui dan mampu menjelaskan tentang komunikasi half duplex, full
duplex serta simplex

Jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat komputer yang saling terhubung antara satu
dengan yang lain. Pola geometris dari hubungan ini disebut dengan topologi jaringan. Ada
lima macam topologi jaringan yang sering digunakan yaitu :

a. Topologi Ring
b. Topologi Star
c. Topologi Mesh
d. Topologi Bush
e. Topologi Tree (Hybrid)

Selain topologi jaringan ada hal lain yang juga perlu diketahui oleh mereka yang sedang
belajar tentang jaringan komputer, yaitu mode komunikasi antar node. Ada tiga macam mode
komunikasi antar node yaitu :

a. Simplex
b. Half Duplex
c. Full Duplex

34
Setelah Anda mengetahui tiga macam mode komunikasi tadi maka anda juga harus
mengetahui tentang cara suatu node dalam jaringan untuk mengirimkan datanya. Ada tiga
macam pengiriman data yaitu :

a. Unicast
b. Multicast
c. Broadcast

2. Topologi Jaringan

a. Topologi Bus : Jaringan bus menggunakan backbone umum untuk menghubungkan semua
perangkat. Sebuah kabel tunggal, fungsi backbone sebagai media komunikasi bersama
dimana setiap perangkat melampirkan atau memanfaatkan dengan konektor antarmuka.
Sebuah perangkat yang ingin berkomunikasi dengan perangkat lain pada jaringan mengirim
pesan broadcast ke kawat dan semua perangkat lain “melihat”, tetapi hanya penerima pesan
yang dituju yang benar-benar menerima dan memproses pesan.

Gambar 4.1 Topologi Bus

Topologi bus relatif mudah untuk diinstal dan tidak memerlukan banyak kabel dibandingkan
dengan alternative lainnya.

35
b. Topologi Ring

Dalam sebuah jaringan ring, setiap perangkat memiliki tepat dua tetangga untuk tujuan
komunikasi. Semua pesan perjalanan melalui ring dalam arah yang sama (baik "searah jarum
jam" atau "berlawanan"). Kegagalan dalam kabel atau perangkat pada loop dapat
mempengaruhi seluruh jaringan.

Gambar 4.2 Topologi Ring

Untuk menerapkan jaringan ring, salah satunya biasanya menggunakan teknologi FDDI,
SONET, atau Token Ring. Topologi ring ditemukan di beberapa gedung perkantoran atau
kampus sekolah.

c. Topologi Star

Banyak jaringan rumahan yang menggunakan topologi star. Sebuah jaringan star memiliki
titik koneksi pusat yang disebut "hub node" yang bisa sebagai jaringan hub, switch atau
router. Perangkat biasanya terhubung ke node pusat dengan kabel Unshielded Twisted Pair
(UTP) Ethernet.

Gambar 4.3 Topologi Star

36
Dibandingkan dengan topologi bus, jaringan star biasanya membutuhkan lebih banyak kabel,
tetapi kegagalan dalam kabel jaringan bintang hanya akan mempengaruhi akses jaringan satu
komputer dan bukan seluruh LAN. (Jika node pusat gagal, maka, seluruh jaringan juga
gagal.)

d. Topologi Mesh

Topologi Mesh menghubungkan semua node yang ada. Berbeda masing-masing topologi
sebelumnya, pesan yang dikirim pada jaringan mesh dapat mengambil salah satu dari
beberapa jalur yang mungkin dari sumber ke tujuan. (Ingat bahwa bahkan di ring, meskipun
dua jalur kabel yang ada, pesan hanya dalam satu arah.) Beberapa WAN, terutama internet,
mempekerjakan mesh routing.

Gambar 4.4 Topologi Mesh

Sebuah jaringan mesh dimana setiap perangkat terhubung ke setiap lain disebut mesh penuh.
Seperti ditunjukkan dalam ilustrasi di atas, jaringan mesh parsial juga ada di mana beberapa
perangkat terhubung hanya secara tidak langsung kepada perangkat yang lain.

e. Topologi Tree

Topologi tree mengintegrasikan topologi star bersama-sama dengan topologi bus. Dalam
bentuk yang paling sederhana, hanya perangkat node pusat terhubung langsung ke bus
backbone, dan masing-masing fungsi node pusat sebagai akar dari center tree. Pendekatan bus
/ star hibrid ini mendukung upgrade di masa depan dengan kemampuan jaringan jauh lebih
baik daripada bus (terbatas jumlah perangkat karena lalu lintas paket) atau star (dibatasi oleh
jumlah titik koneksi pada node pusat).

37
Gambar 4.5 Topologi Tree

3. Mode Komunikasi

Secara umum ada tiga macam mode komunikasi yang terjadi antara node yang ada pada
sebuah jaringan komputer. Tiga macam mode itu adalah :

a. Komunikasi Simplex :
Simplex adalah komunikasi satu arah. Sebuah contoh yang adalah keyboard untuk
CPU Anda. CPU tidak pernah perlu untuk mengirim karakter ke keyboard tapi
keyboard selalu mengirimkan karakter ke CPU. Dalam banyak kasus, Komputer
hampir selalu mengirim karakter ke printer, tapi printer biasanya tidak pernah
mengirim karakter ke komputer (ada pengecualian, beberapa printer tidak berbicara
kembali). Simplex hanya membutuhkan satu jalur (dalam kasus serial).
b. Komunikasi Half Duplex :
Half-Duplex adalah seperti yang komunikasi "satu jalur" tetapi digunakan oleh dua
arah. Hanya satu arah akan diizinkan melalui pada suatu waktu. Rel kereta api harus
berurusan dengan skenario ini lebih sering karena lebih murah untuk meletakkan rel
tunggal. Sebuah operator akan mengadakan kereta api di salah satu ujung jalur
tunggal sampai kereta akan arah lain melewati. Satu-satunya contoh untuk Half-
Duplex sebenarnya antarmuka paralel. Meskipun paralel delapan jalur, data perjalanan
melalui jalur dalam arah yang sama pada waktu yang sama tetapi tidak pernah di
kedua arah pada saat yang sama. IEEE-1284 memungkinkan printer untuk mengirim
pesan ke komputer. Printer tidak dapat mengirim pesan ini saat komputer
mengirimkan karakter tetapi ketika komputer berhenti mengirim karakter, maka
printer dapat mengirim pesan kembali. Ini semacam seperti beberapa jalan yang
menuju ke pusat kota. Di pagi hari,

38
mereka jalan satu arah, yang memungkinkan lalu lintas untuk pergi ke pusat kota. Di
malam hari jalan salah satu cara mereka, yang memungkinkan lalu lintas untuk kepala
keluar dari pusat kota. Satu-satunya keuntungan yang Half-Duplex akan miliki adalah
jalur tunggal atau single track lebih murah maka jalur ganda atau double track.
c. Komunikasi Full Duplex
Full-Duplex adalah seperti jalan raya dua jalur. Dalam beberapa kasus, di mana lalu
lintas cukup berat, kereta api akan memutuskan untuk meletakkan jalur ganda untuk
memungkinkan kereta untuk lulus di kedua arah. Dalam komunikasi, ini adalah yang
paling umum digunakan pada jaringan. Serat optik modern memiliki dua konektor
pada setiap port, satu untuk setiap jalur dari jalan dua jalur. Full-Duplex serat dua
kabel dibundel atau diikat bersama-sama untuk membentuk dua jalur jalan. Di
100Base-TX, dua jalur disimpan di selubung yang sama. RS232 juga dirancang untuk
menangani Full-Duplex tetapi beberapa modem jarak pendek dan konverter
memberikan pengguna pilihan untuk memilih mode Half-Duplex atau Simplex untuk
mengurangi jumlah konduktor yang diperlukan untuk menghubungkan mereka.

4. Pengiriman Data

Dalam jaringan komputer terjadi lalu lintas data yang dikirim dan diterima dari satu node ke
node yang lainnya. Bahkan ada juga pengiriman data yang melibatkan seluruh node yang
terhubung pada jaringan itu. Secara garis besar ada tiga macam mode transmisi data yang
terjadi dalam sebuah jaringan komputer. Antara lain yaitu :

a. Unicast :
Unicast adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan komunikasi di mana
sepotong informasi dikirim dari satu titik ke titik lain. Dalam hal ini hanya ada satu
pengirim, dan satu receiver.

Gambar 4.6 Komunikasi Unicast


Transmisi unicast, dimana paket yang dikirim dari satu sumber ke tujuan tertentu,
masih bentuk dominan transmisi pada LAN dan dalam Internet. Semua LAN
(misalnya
39
Ethernet) dan jaringan IP mendukung modus transfer unicast, dan sebagian besar
pengguna sudah familiar dengan aplikasi unicast standar (misalnya http, smtp, ftp dan
telnet) yang menggunakan protokol transport TCP.
b. Multicast :
Multicast adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan komunikasi di mana
sinyal informasi yang dikirimkan dari satu atau lebih node untuk satu set node
lainnya. Dalam hal ini ada mungkin satu atau lebih pengirim, dan informasi tersebut
didistribusikan ke satu set penerima

Gambar 4.7 Multicast


Salah satu contoh aplikasi yang dapat menggunakan multicast adalah server video
yang mengirimkan saluran TV pada jaringan. Pengiriman simultan dari video
berkualitas tinggi untuk masing-masing pengiriman akan menguras kemampuan
bahkan jaringan dikarenakan membutuhkan bandwidth yang besar untuk
mendukungnya. Hal ini menimbulkan masalah stabilitas utama untuk aplikasi yang
membutuhkan bandwidth tinggi. Salah satu cara untuk secara signifikan mengurangi
dampak itu untuk kelompok yang lebih besar adalah dengan menggunakan jaringan
multicast.

Multicasting adalah teknik jaringan memberikan paket yang sama secara bersamaan
kepada sekelompok klien. IP multicast menyediakan konektivitas dinamis banyak-ke-
banyak antara satu set pengirim (setidaknya 1) dan sekelompok penerima. Format IP
paket multicast adalah identik dengan paket unicast dan dibedakan hanya dengan
menggunakan kelas khusus alamat tujuan (kelas D alamat IPv4) yang menunjukkan
kelompok multicast tertentu. Karena TCP hanya mendukung mode unicast, multicast
aplikasi harus menggunakan protokol transport UDP.

40
c. Broadcast :
Broadcast adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan komunikasi di mana
sinyal informasi dikirim dari satu titik ke semua titik lain. Dalam hal ini hanya ada
satu pengirim, namun informasi tersebut dikirim ke semua penerima yang terhubung.

Gambar 4.8 Broadcast

Transmisi broadcast didukung pada kebanyakan LAN (misalnya Ethernet), dan dapat
digunakan untuk mengirim pesan yang sama ke semua komputer di LAN (misalnya
protokol resolusi alamat (arp) menggunakan ini untuk mengirim permintaan alamat
untuk semua komputer di LAN ). Protokol lapisan jaringan (seperti IPv4) juga
mendukung bentuk broadcast yang memungkinkan paket yang sama untuk dikirim ke
setiap sistem dalam jaringan logika.

TUGAS PEMAHAMAN

1. Apa yang kalian ketahui dengan jenis-jenis pengiriman data? Berikan masing-masing
contoh serta jelaskan contoh-contoh yang anda berikan tersebut!
2. Sebutkan kelebihan dan kelemahan masing-masing untuk semua topologi jaringan
di atas!
3. Berikan contoh masing-masing untuk lima macam topologi jaringan di atas!

41
BAB V

PROTOKOL PADA JARINGAN KOMPUTER

Deskripsi Mata Kuliah :

Ppada vokasi ini akan dibahas tentang pengertian protocol. Kemudian juga akan dibahas
mengenai OSI layer serta protocol TCP/IP yang sering digunakan sebagai pondasi dasar pada
teknologi jaringan computer dewasa ini.

Target Kompetensi :

1. siswa/i memahami serta mampu menjelaskan tentang pengertian dan fungsi layer-
layer standar OSI
2. Siswa/I iswa memahami dan mampu menjelaskan tentang fungsi-fungsi layer
pada protocol TCP/IP

1. Pendahuluan

Jaringan computer tersusun atas beberapa buah computer yang saling terhubung satu sama
lain. Selain terhubung masih ada syarat lain yang harus dipenuhi oleh beberapa perangkat
computer tersebut, yaitu kemampuan untuk saling berkomunikasi antara satu dengan yang
lainnya. Secara logika untuk mampu saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya
maka computer-komputer tersebut haruslah saling berkomunikasi dengan cara dan standar
yang sama. Kita ambil contoh dalam kehidupan sehari-hari, manusia bisa lancar
berkomunikasi dengan manusia yang lain dikarenakan mereka berkomunikasi dengan Bahasa
yang sama. Apabila ada dua orang yang saling berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa
yang berbeda maka bisa dipastikan akan sering terjadi miss komunikasi diantara keduanya.

Dari pemikiran di atas maka terbentuklah ide untuk menggunakan standard dan “bahasa"
yang sama pada sekumpulan jaringan computer sehingga computer-komputer di dalam
jaringan tersebut bisa dengan lancar berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Di
sinilah kegunaan dari suatu protocol, yaitu memungkinkan dua perangkat atau lebih computer
untuk dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Jadi secara analogi protocol bisa
disebut sebagai “bahasa". Dengan menggunakan protocol yang seragam maka diharapkan
akan terjadi komunikasi yang lancar antara perangkat yang terhubung pada suatu jaringan.

42
2. Standar OSI

OSI (Open System Interconnection) adalah model referensi untuk mengatur bagaimana
suatu aplikasi pada perangkat computer yang terhubung dengan jaringan dapat berkomunikasi
satu dengan yang lainnya melalui jaringan. Model referensi adalah suatu kerangka kerja
konseptual untuk memahami hubungan. Tujuan dari model referensi OSI adalah untuk
memandu vendor dan pengembang sehingga produk perangkat jaringan dan program
perangkat lunak yang mereka buat akan beroperasi, dan untuk memfasilitasi perbandingan
dan perbedaan yang jelas antara perangkat jaringan komputer.

Bagian dari OSI telah mempengaruhi perkembangan protokol Internet, tetapi tidak lebih
dari suatu model abstrak itu sendiri yang didokumentasikan dalam OSI 7498. Dalam model
ini, sebuah sistem jaringan dibagi menjadi lapisan. Dalam setiap lapisan, satu atau lebih
entitas yang melaksanakan fungsi tersebut. Setiap entitas berinteraksi langsung dengan
lapisan di bawahnya, dan menyediakan fasilitas untuk digunakan oleh lapisan di atasnya.
Protokol yang memungkinkan entitas dalam satu host untuk berinteraksi dengan layer lain
yang sesuai pada lapisan yang sama di host yang lainnya.

Gambar 3.1 Layer OSI

43
Dari gambar 3.1 di atas diketahu bahwa OSI layer memiliki tujuh lapisan, dimana fungsi dari
lapisan-lapisan tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Physical Layer : Lapisan ini berfungsi menyampaikan aliran bit melalui jaringan
dengan model listrik, tingkat optik atau radio. Lapisan ini menyediakan sarana
perangkat keras pengirim dan penerima data pada jaringan komputer.
2. Data Link : Lapisan ini menyiapkan link di seluruh jaringan fisik, menempatkan paket
menjadi frame jaringan. Lapisan ini memiliki dua sub-lapisan, Logical Link Control
Layer dan Media Access Control Layer.
3. Network : Lapisan ini menangani pengalamatan dan routing data (mengirimkannya ke
arah yang benar untuk tujuan yang tepat pada transmisi keluar dan menerima
transmisi masuk pada tingkat paket).
4. Transport : Lapisan ini mengelola paketisasi data dalam pengiriman paket, termasuk
memeriksa kesalahan dalam data (error checking). Di Internet, TCP dan UDP adalah
aplikasi yang sering digunakan untuk mendukung layer ini.
5. Session : Lapisan ini berperan untuk melakukan set up saat dimulainya komunikasi
data. Layanan mencakup otentikasi dan penyambungan kembali setelah terputus.
6. Presentation : Lapisan ini biasanya merupakan bagian dari sistem operasi (OS) dan
mengkonversi data yang masuk dan keluar dari satu format ke format yang lain
(misalnya, dari teks ke teks terenkripsi di satu ujung dan kembali ke bentuk teks di
lain).
7. Application : pada lapisan ini user menggunakan aplikasi tertentu untuk mengakses
data yang diinginkannya.

3. TCP/IP Protokol

Berbeda dengan OSI layer yang merupakan layer abstrak maka protocol TCP/IP ini adalah
suatu layer yang digunakan untuk memilah-milah fungsi protocol pada suatu jaringan
sehingga memudahkan pengembangan dan pengawasannya. TCP / IP (Transmission Control
Protocol / Internet Protocol) adalah bahasa komunikasi dasar atau protokol pada teknologi
Internet. Protokol ini juga dapat digunakan sebagai protokol komunikasi dalam jaringan
pribadi (baik intranet dan extranet). Ketika Anda mengatur akses langsung ke Internet,
komputer Anda dilengkapi dengan salinan program TCP / IP seperti pada setiap komputer
lain yang memungkinkan Anda saling bertukar informasi melalui jaringan internet.

44
Gambar 3.2 TCP/IP

layer Pada TCP/IP terdapat empat layer yaitu :

1. Network Interface Layer : bertanggung jawab untuk menempatkan paket TCP / IP


pada media jaringan dan menerima paket TCP / IP dari media jaringan. TCP / IP ini
dirancang untuk menjadi independen dari metode akses jaringan, format frame, dan
menengah. Dengan cara ini, TCP / IP dapat digunakan untuk menghubungkan
berbeda jenis jaringan. Ini termasuk teknologi LAN seperti teknologi Ethernet dan
Token Ring dan WAN seperti X.25 dan Frame Relay.
2. Network Layer : Lapisan ini bertanggung jawab untuk menangani fungsi
pengalamatan dan routing. Protokol inti dari lapisan internet adalah IP, ARP, ICMP,
dan IGMP.
3. Transport Layer : bertanggung jawab untuk menyediakan layanan bagaimana suatu
data tersebut ditransmisikan. Protokol inti dari lapisan Transport adalah Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
4. Application Layer : menyediakan aplikasi yang memiliki kemampuan untuk
mengakses layanan dari lapisan lain dan mendefinisikan protokol yang digunakan
aplikasi untuk bertukar data. Ada banyak protokol lapisan aplikasi dan beberapa
protokol baru selalu sedang dikembangkan.

45
PRAKTIKUM TCP/IP COMMAND

Target Kompetensi :

1. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan fungsi-fungsi dasar command line


utilities pada OS Windows
2. Mahasiswa mampu mempraktekkan perintah-perintah dasar command line utilities
pada OS Windows

Alat dan Bahan :

1. PC atau laptop dengan OS Windows


2. Kabel UTP straight dan switch
3. Koneksi Internet

Langkah-Langkah Percobaan :

1. Hubungkan dulu PC atau laptop anda dengan koneksi internet.


2. Buka console cmd pada OS Windows anda dengan mengetikkan “cmd” pada kolom
search pada startup menu.

Gambar A. Search Menu

46
3. Kemudian akan muncul layar console seperti ini :

Gambar B. Layar Console

4. Ketikkan perintah-perintah berikut kemudian catat apa yang terjadi (capture


screen untuk laporan!)
a. ipconfig /all
b. ipconfig /renew
c. ipconfig /release
d. nbtstat –n
e. nbtstat –c
f. nbtstat –R
g. netstat –a
h. netstat –r
i. netstat –b
j. netstat –e
k. nslookup www.ub.ac.id (cek juga untuk www.google.com dan
www.facebook.com)
l. Lakukan perintah berikut di dua mode yaitu dengan koneksi internet kampus
dan koneksi internet modem anda, kemudian jelaskan perbedaannya!
a. tracert www.google.com (cek lah juga kaskus.co.id & adobe.com)
b. pathping –g www.google.com (cek lah juga kaskus.co.id & adobe.com)

47
c. ping www.adobe.com (cek juga kaskus.co.id & google.com)

Catatan :

a. Untuk mengetahui list command apa saja yang bisa dipakai ketikkan -? Setelah
command tersebut.
Contoh : untuk tahu macam-macam list command pada perintah netstat, maka ketik
netstat -? Pada command line.

TUGAS PEMAHAMAN

1. Apa beda antara perintah tracert dan pathping? Jelaskan!

2. Apa fungsi dari perintah :


a. Ipconfig
b. Ping
c. Nbtstat
d. Netstat
e. Nslookup
f. Tracert
g. Pathping

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam command line untuk perintah berikut (misal
perintah ipconfig ada tujuh variasi maka jelaskan semua fungsinya secara singkat!)
:
a. ipconfig
b. ping
c. nbtstat
d. netstat
e. nslookup
f. tracert
g. pathping

48
BAB VI

IP ADDRESS

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang IP address pada jaringan computer. IP address yang
dibahas termasuk IPv4 dan IPv6. Dibahas juga tentang subnet mask dan subnetting yang
seringkali dipakai untuk membagi jaringan

Target Kompetensi :

1. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan tentang pengaturan pada IPv4


2. Mahasiswa memahami serta mampu menjelaskan tentang pembagian jaringan dengan
menggunakan subnetting
3. Mahasiswa mampu mengimplementasikan penggunaan IP address pada sebuah
jaringan

1. Pendahuluan

Jaringan computer terdiri dari sekumpulan perangkat computer yang saling berkomunikasi
satu sama lain. Untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya maka perangkat-
perangkat computer yang terhubung ke jaringan tersebut harus mengenali keberadaan
perangkat-perangkat computer yang terhubung dengan dirinya. Pengalamatan jaringan atau
seringkali dikenal dengan istilah Network Addressing mengacu pada identifikasi host-host
yang terhubung pada jaringan tersebut. Pengalamatan ini bertujuan supaya antar host bisa
saling “mengenal” satu dengan yang lainnya dan pada akhirnya bisa saling berkomunikasi
satu sama lain sehingga bisa membentuk suatu kesatuan yang disebut dengan jaringan
computer.

Pada sebuah jaringan computer, identifikasi computer dilakukan dengan menggunakan


pengalamatan numeric. Pengalamatan numeric ini terdiri dari empat octet dimana masing-
masing octet-nya terdiri atas 8 bit.

Perancangan awal dari protocol TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 32-
bit, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih digunakan
hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang terjadi
pada alamat IP, maka dikembangkan sistem baru (IPv6) yang menggunakan 128 bit untuk
alamat. IPv6 ini mulai dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir oleh standar RFC 2460
pada tahun 1998.
49
Pengiriman data dalam jaringan computer berbasis protocol TCP/IP memerlukan IP address
komputer pengirim dan komputer penerima. IP address secara umum memiliki dua bagian,
yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address). Supaya
computer di dalam satu jaringan bisa saling berhubungan maka haruslah memiliki network
address yang sama, tetapi harus juga memiliki host address yang berbeda. Sesuai dengan
fungsinya maka alamat IPv4 dibagi menjadi tiga fungsi, yaitu :

1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang diperuntukkan untuk berkomunikasi


antar host pada jaringan. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi jenis point-to-
point.
2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang diperuntukkan untuk berkomunikasi
ke seluruh host yang berada dalam satu jaringan yang sama secara bersamaan. Alamat
broadcast digunakan dalam komunikasi dari satu ke semuanya.
3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang diperuntukkan untuk keperluan
komunikasi dari satu node ke beberapa node secara bersamaan. Alamat multicast
digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Pada awal mula perkembangannya IPv4 dibagi menjadi lima kelas, yaitu :

a. Kelas A : Alamat-alamat pada kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor
urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh
bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network ID.
24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host ID. Ini mengizinkan
kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16.777.214 host tiap jaringannya.
b. Kelas B : Alamat-alamat pada kelas B diberikan untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu
diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama),
akan membentuk sebuah network ID. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir)
merepresentasikan host ID. Kelas B dapat memiliki 16.384 network, dan 65.534 host
untuk setiap network- nya.
c. Kelas C : Alamat-alamat pada kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga
bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21
bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah
network ID. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host ID.
Kelas C ini

50
maksimal memiliki total 2.097.152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-
nya.
d. Kelas D : Alamat-alamat pada kelas D disediakan untuk keperluan multicast
addressing, sehingga memiliki perbedaan dengan tiga kelas sebelumnya. Empat bit
pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
e. Kelas E : Alamat-alamat pada kelas E disediakan untuk kebutuhan yang bersifat
eksperimen atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan di masa yang akan
datang. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Berikut adalah table pengelompokan IPv4 berdasarkan kelas :

Jumlah host
Nilai
Jumlah jaringan dalam satu
Kelas oktet Network ID Host ID
maksimum jaringan
pertama
maksimum
A 1–126 w x.y.z 126 16.777.214
B 128–191 w.x y.z 16.384 65.534
C 192–223 w.x.y z 2.097.152 254
Dicadangkan Dicadangkan Dicadangkan Dicadangkan
D 224-239 untuk multicast untuk multicast untuk multicast untuk multicast
addressing addressing addressing addressing
Dicadangkan Dicadangkan Dicadangkan Dicadangkan
E 240-255 untuk keperluan untuk keperluan untuk keperluan untuk keperluan
eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen
Tabel .1 Pengelompokan IPv4

Apabila anda perhatikan pada gambar di atas terlihat pada tidak ada alamat yang diawali
dengan octet pertama 127. Pertanyaan selanjutnya adalah kemanakah angka 127 tersebut?
Sebenarnya lamat dengan nilai octet awal 127 tersebut digunakan untuk pengalamatan
localhost. Localhost menunjukkan alamat diri host itu sendiri. Untuk lebih tepatnya alamat
localhost adalah 127.0.0.1.

2. Private IP

Apabila anda bermaksud untuk membangun sebuah jaringan computer dengan cara
mengimplementasikan penggunaan IP address dengan berbagai kelas di atas maka akan
terbayang betapa banyaknya pilihan yang ada. Anda bisa menggunakan nomer IP dengan
range

51
berapa saja dari alamt-alamat IP di atas, akan tetapi ada rekomendasi dari RFC 1918tentang
penggunaan private IP.

Private IP ini adalah adalah alamat khusus untuk jaringan computer local, dimana sudah
diatur bahwa alamat-alamat pada private IP ini tidak akan bisa melakukan routing di internet
sehingga alamat IP tersebut tidak akan bentrok dengan alamat IP yang terdapat di internet.
Berikut table penggunaan alamat IP private :

First Private Network ID Subnet Mask IP Address Range


10.0.0.0 255.0.0.0 10.0.0.1 – 10.255.255.254
172.16.0.0 255.240.0.0 172.16.0.1 – 173.31.255.254
169.254.0.0 255.255.0.0 169.254.0.1 – 169.254.255.254
192.168.0.0 255.255.0.0 192.168.0.1 – 192.168.255.254
Tabel Private IP

PRAKTIKUM FILE SHARING

1. Membuat Homegroup terlebih

dahulu Untuk membuat homegroup :

1. Buka HomeGroup by clicking the Start button , clicking Control Panel, ketik
homegroup pada search box, and lalu klik HomeGroup.
2. On the Share with other home computers running Windows 7 page, click Create
a homegroup, lalu ikuti instruksinya

52
3. Yang bias mengcreate homegroup adalah PC atau laptop dengan minimal
windows versi professional
4. 1 PC/Laptop yang membuat Homegroup, sedangkan yang lain cukup join saja.

2. Lakukan File Sharing

Homegroup : suatu grup yang dibentuk oleh beberapa PC berplatform windows yang telah
saling tersinkronisasi (waktu, OS) sehingga bias saling berbagi file.

1. Untuk mengetahui homegroup anda maka :

Control Panel > System and Security > System > dan baca informasi “Computer name,
domain, and workgroup settings”

2. Kemudian

Klik settings in that category or Advanced System Settings in left pane. Then, Computer
Name Tab > Change, type the Computer Name and Workgroup Name. > OK

3. Lalu

go to Network and Sharing Center and from left sidebar, click Change advance Sharing
Settings.

4. Kemudian

53
Klik Advance Sharing settings, now scroll-down to find Password protected sharing section,
enable Turn Off password protected sharing option and click Save Changes.

5. Secara default PC sudah bisa saling sharing file apabila sudah berada dalam satu
homegroup

54
BAB VII

TEKNOLOGI JARINGAN NIRKABEL

Deskripsi Mata Kuliah :

Pada mata kuliah ini akan dipelajari mengenai seluk beluk teknologi jaringan nirkabel. Selain
itu juga akan dipelajari tentang dasar dari radiasi gelombang elektromagnetik, standar yang
digunakan pada teknologi WiFi, serta tren teknologi jaringan nirkabel

Target Kompetensi :

1. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan tentang dasar-dasar teknologi


jaringan nirkabel
2. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan tentang standar-standar yang
digunakan pada teknologi jaringan nirkabel
3. Mahasiswa mengetahui perkembangan teknologi jaringan nirkabel

1. Pendahuluan

Udara memiliki kemampuan yang unik yaitu mampu menyalurkan gelombang


elektromagnetik dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Atas dasar kemampuan inilah maka
dikembangkanlah teknologi jaringan nirkabel. Dengan adanya teknologi jaringan nirkabel ini
maka kita dapat membangun suatu jaringan computer tanpa menggunakan kabel dikarenakan
pada jaringan nirkabel ini data-data ditransmisikan dalam bentuk gelombang elektromagnetik
di udara yang merambat sampai ke tujuan akhirnya.Untuk mentransmisikan gelombang
elektromagnetik yang memuat sinyal informasi digunakan perangkat antenna.

2. Teknologi WLAN

Sebuah jaringan lokal nirkabel (WLAN) adalah jaringan lokal (LAN) yang tidak
bergantung pada koneksi Ethernet kabel. Sebuah WLAN dapat berupa perpanjangan dari
jaringan kabel saat ini atau alternatif untuk itu. WLAN memiliki kecepatan transfer data dari
1 sampai 54Mbps, dengan beberapa produsen yang menawarkan solusi proprietary 108Mbps.
Standar 802.11n dapat mencapai 300 sampai 600Mbps.

Karena sinyal nirkabel dipancarkan ke segala arah sehingga orang yang berada dalam
jangkauannya dapat saling berbagi, maka ada beberapa tindakan pengamanan yang
diperlukan
55
untuk memastikan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses WLAN. Sebuah
sinyal WLAN dapat disiarkan untuk mengkover area ukuran mulai dari kantor kecil ke
kampus besar. Paling umum, jalur akses WLAN menyediakan akses dalam radius 65-300
meter.

2.1 Mode WLAN

a. Infrastruktur WLAN : pada mode ini dibutuhkan sebuah access point static yang berfungsi
sebagai pusat dari sinyal WLAN untuk mengkover areanya. AP disini pada dasarnya juga
terhubung ke jaringan kabel apabila dia mengkover akses jaringan internet di areanya.

Gambar 7.1 Infrastructure WLAN

b. Ad Hoc Mode : pada mode ad hoc ini access point bersifat dinamis, jadi siapa saja bisa
menjadi access point. Pada mode ad hoc ini berlaku system komunikasi peer to peer. Sebuah
jaringan peer-to-peer memungkinkan perangkat nirkabel untuk berkomunikasi secara
langsung satu sama lain. Perangkat nirkabel dalam jangkauan satu sama lain dapat
menemukan dan berkomunikasi secara langsung tanpa melibatkan access point static. Metode
ini biasanya digunakan oleh dua komputer sehingga mereka dapat terhubung satu sama lain
untuk membentuk jaringan. Ini pada dasarnya dapat terjadi pada perangkat dalam kisaran
tertutup.

Gambar 7.2 Ad Hoc Mode

56
3. WLAN Standard

Pada WLAN digunakan standar yang ditentukan pada 802.11. Ada beberapa standar yang
sudah dibakukan antara lain :

WLAN Standard Kelebihan Kelemahan


802.11a 1. Faster data transfer rates 1. Short range (60-100 feet)
(up to 54Mbps) 2. Kurang mampu
2. Supports lebih dari menembus hambatan fisik
beberapa koneksi simultan
3. relative tahan terhadap
interferensi
802.11b 1. Longest range (70-150 1. Data Rate lebih rendah
feet) daripada 802.11a (up to 11
2. Relatif mampu menembus Mbps)
hambatan fisik 2. tidak supports lebih dari
3. Hardware biasanya lebih beberapa koneksi simultan
murah dibanding 802.11a 3. kurang tahan terhadap
interferensi
802.11g 1. Faster data transfer rates 1. kurang tahan terhadap
(up to 54Mbps) interferensi
2. Jangkauan yang lebih luas
daripada 802.11b (65-120
feet)
802.11n Standar 802.11n baru-baru ini disahkan oleh Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Meskipun
spesifikasi bisa berubah, diharapkan untuk memungkinkan
kecepatan transfer data hingga 600Mbps, dan mungkin
menawarkan jangkauan rentang yang lebih besar.
Tabel A. Standar WLAN

57
4. Standar Keamanan WLAN

a. WEP (Wired Equivalent Privacy)

WEP mengenkripsi lalu lintas data antara titik akses nirkabel dan komputer klien, tetapi tidak
benar-benar mengamankan kedua ujung transmisi. Tingkat enkripsi WEP relatif lemah
(hanya 40 menjadi 128 bit). Banyak analis menganggap keamanan WEP relatif lemah dan
mudah ditembus.

b. WPA (Wi-Fi Protected Access)

WPA mengimplementasikan keamanan yang lebih tinggi dan mengenali kelemahan dalam
WEP. Berikut adalah jenis-jenis standar keamanan berbasis WPA :

1. 802.1x : 802.1x membuat Anda melakukan otentikasi ke jaringan nirkabel itu sendiri,
bukan jalur akses individu. Hal ini meningkatkan keamanan, karena lalu lintas yang tidak sah
bisa dihindari.

2. WPA2/802.11i : The Wi-Fi Alliances yang menciptakan istilah "WPA2" untuk


memudahkan digunakan oleh produsen, teknisi, dan pengguna akhir. Namun, nama IEEE
standar sendiri adalah 802.11i. Tingkat enkripsi sangat tinggi sehingga membutuhkan chip
khusus pada hardware untuk menanganinya. Dalam penggunaan praktis, perangkat WPA2
memiliki interoperabilitas dengan perangkat WPA. Ketika tidak berinteraksi dengan
hardware WPA tua, perangkat WPA2 akan berjalan ketat oleh spesifikasi 802.11i.

58
PRAKTIKUM SETTING DASAR ACCESS POINT WLAN

TARGET KOMPETENSI :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan serta memahami cara kerja access point


untuk mendukung kinerja Wireless Local Area Network
2. Mahasiswa mampu melakukan setting dasar pada wireless broadband router
untuk membuat koneksi LAN berbasis wireless

ALAT & BAHAN

1. Switch dan kabel UTP jenis straight


2. PC 3 buah
3. Koneksi internet
4. Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54GL (Access Point)

LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Sebelum melakukan praktikum ada beberapa aturan yang perlu diingat yaitu :
a. Dilarang merubah password dan username. Apabila ada yang ketahuan
merubah password atau username tanpa sepengetahuan asisten praktek maka
akan di- diskualifikasi dari kegiatan praktikum!
2. Yang anda harus lakukan pertama kali adalah membuat kabel UTP jenis
straight sepanjang 2 meter untuk keperluan remote Access Point.
3. Kemudian setelah jadi maka akseslah Access Point melalui browser Anda dengan
setelah sebelumnya Anda hubungkan PC anda dengan access point tersebut
dengan cara menghubungkan kabel UTP straight ke port nomer 1.
4. Pada URL browser Anda ketiklah alamat IP 192.168.1.1 (ini adalah IP address
default untuk access point ini). Maka akan muncul prompt untuk memasukkan
username dan password. Masukkanlah username “admin” dan password “admin”.
5. Maka browser anda akan membuka halaman dashboard dari setting access point
tersebut. (Gambar A)

59
Gambar A. Dashboard Administrasi Access Point

6. Pada dashboard tersebut terdapat beberapa menu, yaitu :


a. Basic Setup : yang berisi pengaturan nama router, router IP address, pengaturan
setting fasilitas DHCP pada access point.
b. Kemudian ada menu basic wireless setting, yaitu digunakan untuk mengatur mode
wirelss network, SSID, dan wireless channel. (gambar B)

60
Gambar B. Basic Wireless Setting
c. Kemudian untuk mengatur hak akses (siapa saja yang tidak boleh mengakses, web
apa saja yang di-blok, serta kata kunci yang di-blok dari website) ada di menu
“Access Restriction”. (Gambar C)

Gambar C. Menu Access Restriction

d. Untuk mengganti username dan password router maka bisa dilakukan di menu
Administration.

61
Gambar D. Menu Administration
7. Lakukan penjajakan dan percobaan untuk setiap menu dan sub menu di atas
dengan bimbingan Asisten Praktek.
8. Tanyakan pada Asisten Praktek kalau anda kebingungan.

TUGAS SAAT PRAKTIKUM

1. Cobalah menu-menu dan sub menu yang ada di atas, kemudian tulislah fungsi
menu dan sub menu tersebut secara lengkap serta berikan penjelasannya per point!
2. Buatlah koneksi WLAN kemudian sambungkan beberapa PC ke WLAN tersebut dan
lakukan sharing data dan remote connection! Buatlah SSID yang unik serta aturlah
IP address dari LAN tersebut (dengan sepengetahuan asisten praktek)
3. Sambungkan Access Point dengan internet! Kemudian share-lah koneksinya!
4. Aturlah siapa saja yang tidak bolej mengakses serta web apa saja yang di-blok!
5. Aturlah frekuensi kerja dari WLAN anda, gunakan frekuensi yang berbeda
dengan WLAN yang dibangun teman anda! (lihat di wireless channel pada
gambar B)

TUGAS POST PRAKTIKUM

1. Apakah yang dimaksud dengan Access Point? Jelaskan cara kerjanya!


2. Apa yang dimaksud dengan wireless channel? Mengapa kita harus
mengaturnya dalam bentuk cluster?

62
3. Sebutkan frekuensi kerja, data rate serta jarak jangkauan untuk standar WiFi IEEE
802.11 a/b/g/n !
4. Buatlah langkah-langkah kerja lengkap dengan resume anda setelah praktikum!

SELAMAT BEKERJA

63
BAB VIII

Teknologi Virtual LAN

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini mempelajari tentang teknologi Virtual LAN. Dimana teknologi VLAN
bisa membagi satu jaringan menjadi beberapa jaringan dengan menggunakan managed
switch.

Target Kompetensi :

1. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan tentang teknologi Virtual LAN.


2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan teknologi VLAN untuk membuat
jaringan komputer lokal.

1. Pendahuluan :

Virtual LAN atau disingkat VLAN adalah beberapa kelompok LAN (local area network)
yang dikonfigurasikan menggunakan manage switch sehingga dapat berkomunikasi seperti
halnya bila sekelompok LAN tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya
perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda dan memiliki broadcast
domain yang berbeda-beda . VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah
secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil
(subnet) berada dalam jaringan dengan switched yang sama. Agar computer bisa
berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan
Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Sebuah port switch yang telah
dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.

Beberapa protokol yang dikembangkan untuk implementasi teknik VLAN terutama adalah :

1. Cisco Inter-Switch Link atau ISL (proprietary)

2. Open Standard VLAN adalah IEEE 802.1Q VLAN

Beberapa VLAN dapat beroperasi bersama-sama dalam sebuah switch yang sama. . Tapi jika
node di LAN A ingin berkomunikasi dengan LAN B, maka kita akan membutuhkan sebuah
router. Oleh karenanya, setiap LAN biasanya terhubung satu sama lain menggunakan router.

64
PRAKTIKUM VLAN PADA PACKET TRACER

Pada praktikum kali ini kita akan belajar cara membangun sebuah VLAN sederhana dengan
menggunakan bantuan CISCO packet tracer.

Berikut langkah-langkahnya :

1. Buka aplikasi packet tracer di PC Anda.

2. Buatlah hubungan Antara dua buah switch (gunakan kable cross)

3. Kemudian tambahkanlah 4 buah PC, dimana masing-masing switch terhubung dengan


dua buah PC.

4. Kemudian aturlah ip address dari empat buah PC tersebut, gunakan subnet


mask 255.255.255.0 dan gunakan network address 192.168.1.0

65
5. Konfigurasi VLAN pada Switch0. Klik Switch0, pindah ke tab CLI, masukkan
command di bawah ini :

-if)#switchport mode dynamic desirable


-if)#switchport mode trunk
-if)#exit

nfig)#vlan 2
-vlan)#exit

-vlan)#exit

-if)#switchport mode access


-if)#exit

-if)#switchport mode access


-if)#switchport access vlan 2

66
-if)#exit

Keterangan:

Untuk Port FastEthernet0/1 menggunakan mode trunk karena digunakan sebagai jalur
penghubung ke Switch1

Untuk Port FastEthernet1/1, Port FastEthernet2/1 , menggunakan mode access karena


digunakan sebagai jalur penghubung ke PC0, dan PC1

Untuk Port FastEthernet2/1 menggunakan akses VLAN 2, sedangkan Port FastEthernet1/1


tidak perlu dilakukan konfigurasi vlan karena sudah default pada VLAN 1.

6. Konfigurasi VLAN pada Switch1. Klik Switch1, pindah ke tab CLI, masukkan
command di bawah ini :

-if)#switchport mode dynamic desirable


-if)#switchport mode trunk
-if)#exit

nfig)#vlan 2
-vlan)#exit

-vlan)#exit

-if)#switchport mode access


-if)#exit

67
-if)#switchport mode access
-if)#switchport access vlan 2
-if)#exit

Keterangan:

Untuk Port FastEthernet0/1 menggunakan mode trunk karena digunakan sebagai jalur
penghubung ke Switch0

Untuk Port FastEthernet1/1, Port FastEthernet2/1 menggunakan mode access karena


digunakan sebagai jalur penghubung ke PC3, dan PC4

Untuk Port FastEthernet2/1 menggunakan akses VLAN 2, sedangkan Port FastEthernet1/1


tidak perlu dilakukan konfigurasi vlan karena sudah default pada VLAN 1.

7. Ping dari PC0 ke PC3, PC1 ke PC4. Klik pada PC, pindah ke tab Dekstop, klik Command
Prompt, ketikkan : ping <IP Address tujuan>.

8. Jika langkah-langkah yang Anda masukkan benar maka PC0 hanya akan terhubung ke
PC3 (VLAN 1) dan PC2 terhubung ke PC4 (VLAN 4)

9. Bila tidak sesuai dengan no.8 maka ulangi lagi langkah-langkah yang Anda
lakukan dengan teliti.

10. Selamat bekerja 

TUGAS PEMAHAMAN

1. Apakah yang dimaksud dengan VLAN? Jelaskan pengertian dan cara kerjanya!
2. Mengapa diperlukan VLAN?
3. Apakah syarat sebuah switch bisa digunakan sebagai VLAN?
4. Apakah yang dimaksud dengan trunk dan access list? Jelaskan perbedaannya!

68
TUGAS PRAKTIKUM

1. Ada sebuah sekolah yang memiliki kondisi seperti berikut ini :


a. Memiliki dua buah laboratorium yaitu laboratorium TIK (20 PC) dan
laboratorium Jaringan Komputer (10 PC). Dimana masing-masing laboratorium
harus terhubung secara VLAN dengan PC Guru TIK (terhubung dengan LAB
TIK) dan PC Guru Jaringan (terhubung dengan Lab JArkom).
b. Di ruang guru ada 15 PC (termasuk 2 PC milik guru TIK dan Jarkom)
c. Di ruang kepala sekolah ada 3 PC dimana terhubung secara VLAN dengan 12
PC guru di ruang guru.

Dari kondisi di atas, bangunlah jaringan computer di sekolah tersebut!

PRAKTIKUM SETTING VIRTUAL LAN PADA MANAGED SWITCH

Alat & Bahan :

1. CISCO Manage Switch SG 300-10


2. Kabel UTP Straight
3. 4 PC atau laptop dengan OS Windows
4. Dua buah switch

Petunjuk Praktikum :

1. Siapkan managed switch, kemudian akseslah dengan menggunakan kabel UTP


straight. Kemudian ketiklah alamat IP dari switch tersebut yaitu 192.168.1.254 di
browser. Bila benar maka akan muncul halaman login switch tersebut.

69
Gambar 1

Lalu masukkan username : cisco serta password : admin (Perhatian : dilarang


mengubah password dan username tanpa sepengetahuan Asisten Praktek. Apabila
dilakukan maka akan di-delete dari kegiatan praktikum ini!). Apabila tidak bisa log in
maka gantilah password dengan : cisco
2. Kemudian apabila berhasil anda akan masuk ke dashboard administrator. Pada
dashboard administrator ini ada beberapa menu, antara lain yaitu menu
Administration, Port Management, serta VLAN Management. (Gambar 12.2)

Gambar 2 User Interface Halaman Administrator

70
3. Untuk membuat sebuah VLAN maka klik-lah menu VLAN ManagementCreate
VLAN.

Gambar 3 Menu Create VLAN

4. Tambahkanlah 2 VLAN dengan cara mengklik “Add”.

Gambar 4 Add VLAN


5. Sekarang VLAN telah terkonfigurasi. Kemudian klik sub-menu “Interface Setting”
untuk melakukan konfigurasi

71
Gambar 5 Interface Setting
6. Kemudian aturlah interface setting seperti gambar di bawah ini

Gambar 6 Pengaturan Interface Setting


7. Interface G1, G2, dan G4 sekarang berada di mode access tetapi kita masih butuh
untuk memilih VLAN tempat mereka bernaung. Lakukan dengan cara memilih
VLAN Management dari menu lalu pilih Port VLAN Membership:

Gambar 7 Port VLAN Membership

72
8. Kita sudah memiliki 3 VLAN, dimana VLAN 1 untuk port 1, VLAN 2 untuk port 2,
VLAN 3 untuk port 3. Kemudian kita akan mencoba mengelompokkan port yang
tersisa (4-10) untuk bergabung dengan VLAN tersebut. Ingat bahwa dengan VLAN
maka sebuah port hanya dapat mengakses port yang tergabung dalam satu VLAN saja
(broadcast domain). Misal port 2 tergabung dengan port 4 dalam satu VLAN, maka
port 2 dan port 4 bisa saling berhubungan, tetapi port yang lainnya tidak bisa karena
tergabung dengan VLAN yang lain. Untuk melakukan ini maka klik VLAN to port,
dan hubungkan port 4 ke VLAN 2. Lalu port 5 ke VLAN 3 (lihat gambar 12.8)

Gambar 8 Join VLAN

9. Kemudian untagged-lah VLAN yang bergabung dengan VLAN-n. Contoh port yang
bergabung dengan VLAN 2 adalah port 4, maka saya klik “untagged” (lihat gambar
12.9). Masuk dulu ke menu “port to VLAN”

73
Gambar 9 Port to VLAN
Lanjutkan juga dengan meng-untagged port 5 (ubah VLAN ID ke 3)

10. Kemudian jadikan port-port yang sudah diatur jadi VLAN tersebut menjadi “access
mode”.

Gambar 10 Semua port yang dipakai menjadi Access Mode

11. Konfigurasi interface setting final :

74
Gambar 11 VLAN 3

Di atas adalah gambar konfigurasi port to VLAN untuk VLAN 3, untuk VLAN 2 bisa
anda lihat dengan cara mengganti filter di kolom atas dan kemudian klik “GO”.

12. Lalu gantilah IP address di port 2 (untuk VLAN 2), sebagai contoh pada gambar di
bawah diganti menjadi 192.168.2.2, maka setelah diganti maka anda akan langsung
log out keluar. Dan anda bisa masuk lagi ke adminisitrator switch melalui VLAN 2
(port nomer 2). Lakukan juga untuk VLAN 3. Ingat ketika anda sudah keluar anda
harus login ke switch tergantung port untuk VLAN berapa dan IP address berapa.
Misal pada saat PC anda terkoneksi dengan port 2 (VLAN 2) dan anda ingin
mengakses administrator switch dari VLAN 3 maka anda tinggal ganti colok kabel
UTP ke port 3 dan jangan lupa akses IP address untuk VLAN 3 (ganti juga IP address
PC anda (sesuaikan dengan network address VLAN yang anda akses).

75
Gambar 12 Akses Dashboard Admin melalui VLAN 2
(lihat IP Address pada URL browser)

13. Setelah semua VLAN sudah dikonfigurasi maka saatnya mengecek semua sambungan
VLAN. Contoh sambungan VLAN 2 maka tes lah dengan menghubungkan 2 pc
masing-masing ke port 2 dan port 4. Kemudian sesuaikan IP address PC anda tersebut
(sesuaikan dengan network address untuk VLAN 2). Lalu lakukan perintah “ping”.
Apabila berhasil maka VLAN 2 sudah jadi. Kemudian untuk mengetes apakah VLAN
2 dan 3 bisa berhubungan atau tidak maka silahkan ganti salah satu koneksi PC anda
ke port yang termasuk VLAN 3, lakukan “ping”. Maka yang terjadi adalah VLAN 2
dan VLAN 3 tidak dapat tersambung karena berada di dua jaringan yang berbeda.
Untuk menyambungnya diperlukan fungsi routing.
NB : Cari referensi di internet apabila kesulitan!

TUGAS SAAT PRAKTIKUM

1. Lakukan pengecekan VLAN dengan memakai switch, misal mengetes VLAN 2, maka
switch dihubungkan ke port yang mendukung VLAN 2, kemudian koneksikan PC
anda ke masing-masing switch (jangan lupa atur konfigurasi IP address). Kemudian
lakukan ping!

76
TUGAS POST PRAKTIKUM

1. Apakah yang dimaksud dengan VLAN? Jelaskan cara kerjanya!


2. Apa beda antara access mode dan trunk mode? Jelaskan!
3. Apa yang anda ketahui tentang broadcast domain? Berikan contohnya!

Selamat bekerja 

77
LAMPIRAN
1. Praktikum Perakitan PC
Tujuan:

1. Dapat menyebutkan komponen penyususn system komputer.


2. Dapat mendeskripsikan komponen dan fusngsi kerja dari masing-masing komponen
dan penyusun system komputer.
3. Dapat melakukan perakitan bagian-bagian dan atau komponen tersebut dalam suatu
system yang terintegrasi.
4. Dapat mendeteksi kesalahan sekaligus memecahkan masalah dalam merakit
komputer.

Perlengkapan dan Peralatan:

1. Mainboard/ Motherboard
2. Processor
3. Heatsink/ Kipas pendingin
4. RAM (Random Access Memory)
5. HDD (Hard Disk Drive)
6. CD/DVD ROM/RW
7. Back Panel
8. Power Supply
9. Kabel SATA
10. Kable power
11. Sekrup
12. Obeng

78
Langkah Kerja

1. Siapkan Motherboard dan amati bagian-bagiannya dengan seksama. Apabila perlu


gambar posisi komponen yang ada padanya agar lebih paham.

2. Setelah itu buka pengunci socket processor.

79
3. Memasang Processor
a. perhatikan bahwa processor mempunyai tanda pada salah satu sudutnya,
dalam hal ini biasaya ditandai dengan lekukan, lubang atau anak panah.

b. Cocokkan tanda tersebut dengan tanda yang ada pada socket processor.

***Jika anda melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka processor akan dapat
dimasukkan ke socketnya dengan baik dan benar (Jika processor belum terpasang
dengan benar (JANGAN DIPAKSA ATAU DITEKAN).***

c. Kunci kembali socket tersebut dengan cara menekan tuas kebawah


dan mengaitkan pada pengunci yang ada.

80
4. Memasang Heatsink/ Kipas Pendingin

 Heatsink dan kipas angin biasanya sudah dirangkai menjadi satu, sehingga
anda tinggal memasangnya.
 Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk kipas dengan
lokasi connector dayanya. Rapikan kabel daya agar tidak bersinggungan
dengan kipas.

a. Heatsink yang digunakan kali ini bentuk pendinginnya adalah bulat dan
terdapat 4 buah pengunci pada 4 titik disekeliling pendingin.
b. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di atas processor
dan sesuaikan dudukan pendingin pada motherboard yang ada.
c. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar searah
dengan jarum jam.

5. Memasang RAM
a. Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot memory di kedua
sisinya pada motherboard

81
.

b. Perhatihkan bahwa setiap keping memori memiliki celah pada sisi bawahnya.

Pada praktek kali ini kita menggunakan double data rate random access
memory (DDRAM). Ada jenis RAM yang lain, tetapi saat ini susah ditemukan
di pasaran dalam keadaan baru yang disebut dengan syncronous dynamic
random access memory (SDRAM).

c. Cocokkan celah ini dengan slot memori. Jika saudara memaksakan memasang
memory dengan arah yang salah, maka dapat merusakkan memory atau bahkan
motherboardnya.
d. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi “klik”, dan
penguncinya akan menutup dengan sendirinya.

6. Memasang Motherboard pada Casing


a. Siapkan casing yang akan digunakan.

82
b. Pasang back panel pada bagian belakang casing.

c. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing.

83
***Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard anda di bagian
yang membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot memory.
Jangan lupa setiap dudukan motherboard yang ada lubang bautnya harus
dikasih sekrup/baut, agar kedudukannya kuat (tidak goyah). ***

d. Siapkan sekrup-sekrup yang digunakan dan obeng, kemudian pasang


motherboard anda dengan benar pada dudukan yang tersedia.
e. Kuatkan (putar searah dengan jarum jam) semua sekrup yang digunakan untuk
motherboard tersebut dengan baik dan benar.
7. Memasang Harddisk ke Casing

a. Letakkan Harddisk padadudukannya dan pastikan lubang sekrup terlihat dan


dapat dipasang sekrup.

84
b. Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu
panjang, kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk dengan
baik dan benar.
c. Menghubungkan Harddisk ke Motherboard menggunakan kabel SATA dengan
melihat bentuk slot SATA pada harddisk maupun pada motherboard agar
dapat menancap.

85
8. Memasang CD/DVD ROM/RW
a. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel depan
casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing yang
digunakan.
b. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.
c. Pasanglah CD/DVD drive dengan benar, kemudian tutup kembali panel depan
(jika menggunakan panel depan).
d. Pemasangan kabel SATA dari CD/DVD ke motherboard sama
dengan pemasangan harddisk.

e. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak saling
terkait dan “semrawut”. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapi, jika perlu
ikatlah agar lebih rapi dan enak dipandang mata.

86
9. Menghubungkan Kabel Connector pada Motherboard
a. Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke motherboard

b. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya, tombol
reset dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.

c. Untuk casing yang menyediakan panel depan, misalnya universal serial bus
(USB), maka kabel-kabelnya juga harus dihubungkan ke motherboard agar
dapat berfungsi dengan normal.
d. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah
menghubungkan kabel daya dari Power Suply ke motherboard.

87
e. Begitu juga dengan Harddisk dan CD/DVD ROM/RW yang perlu
dihubungkan kabel daya dari Power Suply.

10. Melakukan testing


a. Menghubungkan power supply dengan stop kontak. Menggunakan kabel
seperti dibawah ini.

88
b. Menghubungkan slot VGA onboard pada komputer dengan monitor

c. Nyalakan komputer dengan menekan tombol power switch yang ada di casing
d. Tunggu beberapa saat hingga berbunyi (beep) atau muncul tampilan
BIOS pada monitor, maka itu adalah pertanda bahwa perakitan komputer
telah berhasil.

89
2. Praktikum Remote Connection
TARGET KOMPETENSI

1. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan tentang teknologi remote


connection khususnya untuk OS berbasis Windows
2. Mahasiswa mampu mempraktekkan teknlogi remote connection untuk me-remote PC
dari jarak jauh

ALAT & BAHAN

1. Tiga buah PC atau laptop dengan OS Windows


2. Kabel UTP Cross dan Straight
3. Switch dan koneksi internet

LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Yang pertama akan kita lakukan adalah melakukan remote dengan konfigurasi
point to point.
2. Siapkan dua buah PC kemudian lakukan beberapa langkah berikut ini :
3. Sambungkan dua buah PC dengan kabel cross kemudian cek apakah PC tersebut
telah terhubung dengan baik dengan cara melakukan ping antara keduanya (jangan
lupa atur IP addressnya!)
4. Pada PC yang akan anda remote lakukan hal ini :
5. Open System dengan click the Start button Picture of the Start button, right-clicking
Computer, lalu clicking Properties.
6. Click Remote settings. Administrator permission required If you're prompted for an
administrator password or confirmation, type the password or provide confirmation.

90
7. Kemudian Under Remote Desktop, pilih salah satu dari tiga options.
8. Lalu Click Select Users.
9. Jika anda dalam posisi sebagai seorang administrator pada computer, user akun anda
saat ini akan secara otomatis ditambahkan ke list dari remote users dan anda dapat
melakukan skip pada dua langkah berikut.
10. Pada Remote Desktop Users dialog box, click Add.
11. Pada Select Users or Groups dialog box, lakukan seperti ini :
12. Untuk menspesifikasikan lokasi pencarian, click Locations, lalu select the location
you want to search.
13. Pada Enter the object names to select, tulis nama user yang ingin Anda add, lalu
click OK.
14. Nama akan ditampilkan pada list of users in the Remote Desktop Users dialog box.
Click OK, lalu click OK again.

15. Berikut tips untuk mengetahui nama dari PC yang akan anda remote :
16. Pada remote computer, open System dengan click the Start button Start button, right-
clicking Computer, lalu click Properties.
17. Di bawah Computer name, domain, and workgroup settings, anda dapat menemukan
computer name, dan full computer name

91
18. Untuk mengijinkan remote desktop connection melalui firewall ikuti langkah berikut :
19. Pada remote computer, click Start and select Control Panel.
20. Click System and Security.
21. Click Allow a program through Windows Firewall under Windows Firewall.
22. Click Change settings and then check the box next to Remote Desktop.
23. Click OK to save the changes.
24. Untuk mengeset password untuk user akun anda lakukan hal berikut :
25. Click Start and select Control Panel.
26. Double-click User Accounts.
27. Select Change your Windows Password under User Accounts.
28. Click Create a password untuk akun anda dan ikuti petunjuk pada layar.
29. Untuk memulai me-remote desktop pada PC yang anda ingin remote
maka lakukanlah hal berikut ini :
30. Buka Remote Desktop Connection dengan mengklik Start button. Pada search
box, ketik Remote Desktop Connection, lalu pada list of results, click Remote
Desktop Connection.
31. Pada Computer box, ketik nama dari computer yang anda ingin terkoneksi
dengannya, lalu click Connect. (anda dapat juga mengetikkan IP address disamping
computer name.)

92
PETUNJUK PRAKTIKUM :

1. Pahami setiap perintah di atas. Karena perintah yang ada di atas telah dibuat
terpisah.
2. Setiap sesi petunjuk baru dimulai dengan perintah berhuruf miring.
3. Apabila ada yang belum paham tanyakan kepada asisten atau carilah
informasi dari internet!

TUGAS PADA SAAT PRAKTIKUM :

1. Hubungkan PC dengan PC secara point to point kemudian lakukanlah remote


desktop connection.
2. Kalau sudah bisa maka hubungkan tiga buah PC ke sebuah switch dimana satu
PC bertugas sebagai server yang meremote dua PC yang lainnya.
3. Buatlah jaringan wireless ad hoc dengan tiga buah PC, gunakan satu buah PC
sebagai server yang berfungsi untuk meremote dua buah PC yang lainnya!

TUGAS POST PRAKTIKUM :

1. Apakah yang kalian ketahui tentang remote desktop connection?


2. Protokol apa saja yang bekerja ketika anda melakukan remote desktop
connection? Sebutkan pula port yang dipergunakan!

SELAMAT BEKERJA

93
3. Praktikum Ad Hoc Network
TARGET KOMPETENSI :

1. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan tentang fungsi jaringan ad hoc.


2. Mahasiswa mampu membuat jaringan nirkabel ad hoc sekaligus
menggunakannya untuk internet connection sharing berbasis Windows OS.

Alat dan Bahan :

1. 3 PC atau laptop dengan OS Windows

2. WiFi adapter pada laptop masing-masing

3. Koneksi Internet

Langkah-Langkah Percobaan :

A. Membuat koneksi wireless ad hoc :


1. Buka laptop anda yang memiliki OS Windows (minimal Windows 7). Kemudian
aktifkan WiFi-nya (sediakan minimal 3 laptop, 1 sebagai server utama, sedang
dua lainnya sebagai klien). Sebelumnya masuklah ke network setting adapter dulu
untuk merubah IP Address dari wireless adapter Anda. (Gunakan 192.168.1.2
untuk PC yang berperan sebagai server dan 192.168.1.3 dan 192.168.1.4 untuk
PC yang berperan sebagai klien).

Gambar A. Topologi Jaringan Ad Hoc Nirkabel

94
2. Kemudian lakukan konfigurasi ini pada PC yang hendak digunakan sebagai
server utama (yang berperan sebagai klien tidak perlu melakukan sebelum ada
petunjuk lebih lanjut).

3. Click Start Menu, lalu Control Panel, lalu Network and Sharing Center. Anda
akan ada di halaman di bawah ini :

Gambar B. Halaman Network and Sharing Center

4. Sekarang click on Set up a new connection or network. Ketika new window


opens, scroll down sampai anda melihat Set up a wireless ad hoc (computer-to-
computer) network. Highlight opsi itu dengan ngeklik sekali padanya, lalu
click the Next button.

95
Gambar C. Pilih Set Up a wireless ad hoc

5. Setelah itu Anda akan masuk ke menu berikut. Pada menu di bawah ini isilah
Nama Network (terserah bisa diisi sesuai keinginan), kemudian tipe security
serta security key. Anda bisa juga memilih Non Security sehingga tidak perlu
memasukkan password. Ingatlah password yang anda pilih karena itu nanti
dibutuhkan oleh teman Anda yang ingin mengkoneksikan PC-nya ke PC Anda.

96
Gambar D. Isilah kolom yang ada

6. Setelah Anda klik “next” maka jaringan ad hoc Anda sudah jadi. Sekarang tinggal
menanti klien untuk terhubung.

Gambar E. “Access Point” Wireless Ad Hoc sudah terbentuk dan tinggal


menunggu klien yang konek

97
7. Kemudian mulai hubungkan PC-PC klien yang sudah disediakan tadi (ingat
atur IP addressnya gara bisa terkoneksi). Cara menghubungkan sama dengan
cara menghubungkan ke WiFi Access Point.

8. Jangan lupa cek koneksi dengan cara lakukan ping antar PC melalui CLI
Windows. Kemudian lakukan sharing data antar PC.

B. Sharing Internet Connection

9. Sekarang kita akan melakukan sharing koneksi internet. Di scenario ini server
terhubung dengan koneksi internet melalui kabel UTP ke wired adapter-nya
(gunakan kabel UTP di ruang 308 yang memiliki sambungan ke koneksi internet)
dan sekaligus server tersebut mengaktifkan WiFI-nya untuk sambungan wireless
ad hoc. (lihat gambar F untuk lebih jelasnya tentang topologi yang akan
dibangun)

Gambar F. Topologi Praktikum 2

10. Pada PC yang berfungsi sebagai server lakukan hal berikut ini (pastikan dulu
server sudah bisa terhubung dengan koneksi internet). Untuk share Internet
connection dengan perangkat lainnya, right-click pada the Host’s wireless adapter
icon. Go to Properties, click the Sharing tab, and select Allow other network users
to connect through this computer’s Internet connection. (Lihat Gambar G)
98
Gambar G. Klik kanan pada Wireless Adapter Properties anda untuk
menampilkan menu di atas.

11. Kemudian centanglah apa-apa saja yang hendak Anda bagi ke client-client Anda
(masuk ke setting dulu).

Gambar H. Centanglah aplikasi apa saja yang ingin anda share

99
12. Klik OK. Sekarang Anda sudah bisa men-share data dan koneksi internet ke
klien Anda. Sekarang perintahkan teman Anda untuk menghubungkan laptopnya
ke laptop Anda dan perintahkan untuk mengakses internet di laptop teman Anda
yang seudah terhubung tadi.

13. Catat dan ceritakanlah semua yang Anda lakukan!

TUGAS PADA SAAT PRAKTIKUM

1. Ukurlah sampai sejauh mana wireless ad hoc network yang anda bangun bisa
diakses dengan lancar!
2. Ketika sedang terhubung dengan koneksi internet maka cek lah kecepatan koneksi
internet Anda, baik pada PC yang berfungsi sebagai server maupun yang
berfungsi sebagai klien!
3. Cobalah membangun wireless ad hoc dengan berbagai macam tipe security
yang disediakan! Kemudian catat hasilnya dan sebutkan perbedaannya!
4. Catat dan tulislah segala sesuatu yang terjadi pada saat Anda praktikum!

TUGAS POST PRAKTIKUM

1. Apa yang dimaksud dengan jaringan nirkabel ad hoc?


2. Sebutkan fungsi-fungsi yang bisa difasilitasi oleh jaringan ad hoc nirkabel ini!
3. Jelaskan cara kerja jaringan nirkabel ad hoc dengan Bahasa yang mudah
dimengerti serta singkat dan jelas!
4. Tulislah semua hasil resume dari praktikum yang telah Anda lakukan!

SELAMAT BEKERJA

100
DAFTAR PUSTAKA

[1] Odom, Wendel J.. (2003). First Step Computer Networking. CISCO Press

[2] Tanenbaum, Andrew (2003). Jaringan Komputer. Prentice Hall

[3] http://www.cisco.com (diakses tanggal 10 Desember 2014)

[4] http://www.microsoft.com (diakses tanggal 18 Desember 2014)

[5] http://www.freesoft.org (diakses tanggal 16 Desember 2014)

[6] http://us.dlink.com (diakses tanggal 15 Desember 2014)

101
FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN VOKASI
MEMBUAT KABEL UNTUK JARINGAN

102

Anda mungkin juga menyukai