Anda di halaman 1dari 10

Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Dari pemaparan sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa terdapat berbagai


jenis jaringan komputer yang memiliki cakupan atau skala jejaring yang
berbeda. Berbagai jenis jaringan komputer tersebut juga memiliki fungsi dan
tujuan yang berbeda pula. Berikut adalah uraian beberapa jenis-jenis jaringan
komputer.

Jaringan Lokal (Local Area Network/LAN)

Jaringan lokal adalah jaringan komputer berkabel maupun nirkabel (tanpa


kabel) yang menghubungkan komputer dengan perangkat lainnya dalam area
terbatas seperti tempat tinggal, sekolah, laboratorium, kampus universitas,
atau gedung kantor (Tim Kemdikbud, 2021). Intinya, jaringan lokal atau local
area network memiliki cakupan atau jangkauan yang relatif kecil.

Semua perangkat yang memiliki hubungan koneksi pada jaringan memakai


tipe jaringan LAN untuk dapat dihubungkan ke pusat dalam sebuah jaringan
yang bisanya berisi semua data dan informasi yang dipakai oleh jaringan
tersebut (Rahman, 2018). Misalnya, informasi yang hanya dibutuhkan oleh
siswa suatu sekolah atau informasi yang hanya boleh diakses oleh karyawan
suatu kantor saja.

Perangkat atau komputer yang ada di jaringan lokal hanya dapat diakses oleh
perangkat lain yang berada pada jaringan yang sama. Setiap perangkat atau
komputer yang terhubung dalam jaringan lokal akan memiliki identitas (ID)
unik yang berbeda satu sama lainnya.

Identitas unik pada jaringan tersebut disebut sebagai Alamat IP (IP address).


Misalnya, IP Address suatu komputer adalah 192.168.1.1. Agar dapat
terhubung, identitas komputer lain tidak boleh memiliki IP Address yang
sama, seperti 192.168.1.2. Hal itu karena IP address berfungsi sebagai alamat
pengiriman data dari satu perangkat ke perangkat lain. Melalui IP address,
seluruh komputer dapat mengenali alamat komputer lainnya sehingga
mampu mengirim data pada komputer yang dituju.

Dalam implementasi LAN, dibutuhkan setidaknya dua jenis perangkat yang


berbeda. Satu perangkat disebut sebagai server yang merupakan komputer
khusus untuk melayani dan mengorganisir seluruh keterhubungan jaringan
antar komputer-komputer dalam jaringannya. Perangkat lainnya disebut
sebagai client yang merupakan komputer-komputer yang saling terhubung
melalui pelayanan dan pengorganisiran komputer server.

Metropolitan Area Network (MAN)

Jaringan MAN adalah jaringan komputer yang menghubungkan komputer


dengan perangkat lainnya dalam area cukup luas yang masih mencakup
dalam kota (metropolitan). Jaringan MAN merupakan gabungan dari beberapa
jaringan lokal. Mudahnya, jaringan lokal kantor A dihubungkan dengan
jaringan lokal kantor B yang bisa jadi jaraknya dekat atau cukup berjauhan
satu sama lain. Jangkauan area yang dicakup pada jaringan ini berkisar antara
10 hingga 50 Km.

Penggunaan jaringan MAN meliputi berbagai lokasi yang jaraknya tidak terlalu
jauh, misalnya pada jaringan kampus, area perkantoran, dan lokasi
pemerintahan yang terintegrasi. Namun terdapat pula kantor perusahaan
yang dihubungkan pada pabrik atau instansi serta bangunan lainnya yang
jaraknya cukup berjauhan namun masih berada pada jangkauannya (Anand et
al., 2019).

Wide Area Network(WAN)

Wide Area Network adalah jaringan komputer yang memiliki jangkauan


koneksi yang sangat luas, bahkan umumnya mencakup area suatu negara .
Jaringan tersebut memiliki kemampuan untuk mendukung terciptanya
hubungan komunikasi antara beberapa perangkat yang memiliki jarak
berjauhan. Seperti MAN, jaringan ini juga menginterkoneksikan beberapa
jaringan kecil yang digunakan sebagai penyedia akses untuk beberapa
peralatan jaringan baik komputer maupun alat lainnya pada tujuan tempat
yang diinginkan (Voronin & Davydov, 2017).

Wireless Local Area Network (WLAN)

Mungkin koneksi internet yang dihubungkan ke perangkat melalui kabel


sudah kurang umum atau berkurang drastis di kehidupan sehari-hari. Hal ini
berkaitan dengan semakin maraknya penggunaan WiFi yang menghubungkan
perangkat kita menggunakan jaringan nirkabel atau wireless.

Jaringan tersebut menggunakan teknologi tanpa kabel atau menggunakan


sinyal sebagai penyedia koneksi untuk komputer-komputer agar saling
terhubung yang disebut dengan WLAN. WLAN memanfaatkan gelombang
radio sebagai media transmisi untuk pengiriman dan penyebaran datanya
(Kusriyanto & Putra, 2017).

Perangkat Keras Jaringan Komputer

Sebelumnya telah dibahas bahwa perangkat komputer membutuhkan


pheriperal khusus agar dapat terkoneksi pada suatu jaringan komputer.
Pheriperal khusus tak lain adalah perangkat keras jaringan komputer.
Beberapa contoh perangkat keras jaringan komputer tersebut adalah sebagai
berikut.

1. Ethernet / LAN Card


LAN Card atau kartu jaringan adalah pheriperal yang memungkinkan suatu
perangkat dapat terhubung pada suatu jaringan komputer. Kartu ini
kebanyakan sudah tersedia dan terintegrasi pada motherboard PC dan
perangkat lainnya. Pheriperal ini juga dikenal sebagai Ethernet dan terdiri dari
varian berkabel maupun nirkabel.
2. Router
Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan jaringan satu
dengan jaringan yang lain. Misalnya, router digunakan untuk menghubungkan
jaringan berkabel dengan jaringan nirkabel agar dapat diakses oleh perangkat
lain tanpa menggunakan kabel.
3. Kabel Jaringan
Seperti namanya, kabel jaringan adalah kabel yang dapat menghubungkan
beberapa perangkat komputer. Meskipun kini koneksi nirkabel jauh lebih
banyak digunakan, koneksi menggunakan kabel masih menjadi yang paling
cepat dan stabil. Terdapat beberapa jenis kabel jaringan seperti kabel UTP,
STP, dan fiber optic. Kabel yang umum digunakan pada jaringan lokal adalah
kabel RG-45.
4. Hub
Menurut Sofana (2013, hlm. 68) hub adalah peralatan yang dapat
menggadakan frame data yang berasal dari satu komputer ke semua port
yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua port yang terhubung dengan
port hub akan menerima data juga. Hub adalah perangkat keras yang praktis
yang dapat digunakan untuk mengoneksikan banyak komputer secara
sekaligus.
5. Komputer Server
Komputer server adalah komputer yang memiliki kemampuan komputasi yang
lebih tinggi serta memiliki daya tahan yang jauh lebih baik dari komputer
biasa. Hal itu karena komputer server akan dinyalakan non-stop selama 24 jam
agar dapat terus melayani komputer-komputer client-nya. Oleh karena itu
biasanya komputer server di tempatkan pada ruang khusus dengan sistem
pendingin dengan tata letak yang khusus pula.

Perangkat Lunak Jaringan Komputer

Selain membutuhkan perangkat keras, jaringan komputer juga membutuhkan


perangkat lunak khusus agar dapat terkoneksi dengan baik. Perangkat lunak
yang digunakan adalah perangkat lunak sistem operasi server. Misalnya,
terdapat versi khusus Windows yang didedikasikan sebagai sistem operasi
server. Opsi lain adalah bermacam vendor Linux seperti Ubuntu, Centos, dsb.

Server jaringan difungsikan secara khusus untuk mengelola file, printer,


layanan email, hingga menangani keamanan jaringan menggunakan
perangkat lunak khusus pula. Idealnya, pemakaian server terpisah pada
jaringan khusus yang kemudian dihubungkan pada komputer Client secara
tidak langsung. Namun, untuk pemakaian jaringan yang sedikit, pemakaian
server secara terpisah kurang di perlukan.

Internet

Berbeda dengan jaringan lokal yang hanya menghubungkan perangkat


dengan jangkauan yang terbatas pada area tertentu saja, jaringan internet
memiliki koneksi dengan cakupan yang lebih luas yang bisa menghubungkan
perangkat di seluruh dunia.

Internet merupakan kepanjangan dari interconnection-networking, yakni


jaringan komputer yang menghubungkan banyak perangkat di seluruh dunia.
Jaringan internet memungkinkan adanya pertukaran data paket (packet
switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di
seluruh dunia. Secara konsep, jaringan internet juga dapat masuk pada
jaringan area luas (Wide Area Network).

Internet dimulai dari proyek penelitian lembaga ARPA (Advanced Research


Project Agency Network) yang didanai oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat pada tahun 1969 (Tim Kemdikbud, 2021, hlm. 94). Penelitian tersebut
dinamai dengan ARPANET. Selanjutnya penelitian tersebut berkembang
menjadi infrastruktur publik pada 1980-an dengan dukungan dari banyak
universitas negeri dan perusahaan swasta.

Agar dapat mengakses jaringan internet, perangkat kita harus terhubung


dengan salah satu Internet Service Provider (ISP) dengan menggunakan
mekanisme koneksi internet tertentu. Jika jaringan lokal (LAN) terhubung
dengan ISP, baik secara berkabel maupun nirkabel, perangkat dalam jaringan
lokal bisa diberi hak untuk mengakses internet pula.
Contohnya, jika jaringan lokal terhubung dengan ISP Indie Home, maka kita
dapat menyambungkan smartphone atau ponsel kita ke jaringan tersebut
menggunakan Wifi sehingga perangkat smartphone kita dapat mengakses
internet.

Sama seperti jaringan lokal, setiap perangkat pada jaringan internet juga harus
memiliki IP address yang berbeda-beda. Karena IP address ini berlaku secara
global (seluruh dunia) alamat IP ini disebut IP public. Tidak semua perangkat
lokal yang terhubung dengan internet memiliki IP public, karena biasanya IP
public hanya digunakan pada perangkat utama yang terhubung dengan
jaringan internet secara langsung, dalam hal ini ada perangkat modem yang
terhubung dengan ISP.

Konektivitas Internet

Koneksi dengan internet pada umumnya dilakukan menggunakan kabel


internet yang bisa berupa kabel coaxial, kabel fiber optik maupun kabel
twisted pair. Namun seperti yang telah banyak kita ketahui, kita juga dapat
terhubung ke jaringan internet tanpa menggunakan kabel (wireless
connection).

Baik menggunakan kabel maupun tanpa kabel, keduanya memiliki metode


tersendiri cara terkoneksi ke jaringan internet. Berikut ini beberapa jenis
koneksi internet yang memungkinkan perangkat kita terhubung ke internet.

Konektivitas Internet pada Jaringan Berkabel

Konektivitas internet pada jaringan berkabel pada umumnya memanfaatkan


jaringan kabel telepon maupun televisi yang terhubung dengan Internet
Service Provider. Berikut ini beberapa konektivitas pada jaringan berkabel.

1. Dial-Up PSTN (Public Switched Telephone Network)


merupakan konektivitas internet yang umum digunakan ketika internet baru
saja masuk ke Indonesia. Dial-Up memanfaatkan jaringan telepon rumah yang
berbentuk kabel yang disebut dengan PSTN (Public Switched Telephone
Network). Tiga perangkat yang harus dimiliki untuk koneksi ini ialah komputer,
modem, dan sambungan telepon rumah. Kecepatan akses Dial-Up hanya 12
hingga 20 Kbps, maksimum hanya 56 Kbps (kilobyte per second).
2. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
sama seperti pada Dial-Up, koneksi internet ADSL juga bekerja dengan
menggunakan teknologi modem. Modem yang digunakan bekerja pada
frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz. Selain perbedaan tersebut
konektivitas internet dengan ADSL pada prinsipnya sama saja dengan Dial-Up,
yang membedakan adalah jenis modem dan kecepatan aksesnya.
3. LAN
kita dapat mengakses internet dengan cara bergabung pada jaringan lokal
(LAN) yang terhubung ke Internet Service Provider menggunakan kabel
telepon atau antena melalui Internet Service Provider.

Konektivitas Internet pada Jaringan Nirkabel

Konektivitas internet pada jaringan nirkabel merupakan jaringan internet yang


tidak menggunakan kabel untuk menghubungkan satu perangkat dan
perangkat lain. Beberapa konektivitas internet pada jaringan nirkabel adalah
sebagai berikut.

1. GPRS (General Packet Radio Service)


jenis koneksi internet GPRS menggunakan gelombang radio untuk komunikasi
data dan suara. GPRS ini mempunyai kemampuan untuk mengirimkan data
dan suara pada alat komunikasi bergerak. Belakangan GPRS telah tergantikan
oleh teknologi 3G, 4G, bahkan 5G yang boleh dibilang memiliki prinsip yang
serupa tapi tak sama.
2. Wifi
Wifi merupakan singkatan dari wireless fidelity yang merupakan sistem
standar yang digunakan untuk terkoneksi dengan internet tanpa
menggunakan kabel. Konektivitas nirkabel Wifi merupakan salah satu jenis
yang banyak digunakan karena memiliki keunggulan praktis serta andal untuk
digunakan. Hanya saja, kelemahan koneksi wifi adalah memiliki jangkauan
terbatas.
3. Akses Satelit
Jenis koneksi internet ini merupakan layanan internet yang memakai antena
parabola sehingga memiliki kecepatan akses yang cukup tinggi. Namun, jenis
koneksi internet ini memang mahal terutama di Indonesia. Akses ini juga
dikenal memiliki latency yang tinggi karena satelit berjarak jauh di luar
angkasa.

Komunikasi Data dengan Ponsel

Sebelumnya telah dijelaskan mengenai konektivitas internet menggunakan


nirkabel dapat dilakukan dengan GPRS. GPRS merupakan jejaring yang
digunakan ponsel agar dapat terhubung pada ponsel maupun perangkat lain.
Namun, dalam perkembangannya, teknologi ini telah tergantikan oleh
konektivitas lain yang jauh lebih cepat dan andal.

1. GPRS (General Packet Radio Service)


merupakan jaringan internet pada ponsel yang memiliki kecepatan antara 35-
171 Kpbs. Dengan kecepatan ini, biasanya, hanya cukup untuk mengirim
pesan yang tidak terlalu panjang.
2. EDGE (Enhanced Data rate for GSM Evolution)
merupakan jaringan internet yang memiliki kecepatan lebih baik dibandingkan
dengan GPRS karena memiliki kecepatan antara 120-384 Kbps.
3. 3G
adalah jaringan internet GPRS versi 3 yang menggunakan protokol transfer
data United Mobile Telecommunication Technology sehingga menghasilkan
kecepatan antara 384 Kbps – 2 Mbps.
4. HSPA (3.5G)
merupakan generasi lanjutan dari 3G dan memiliki kecepatan 600 Kbps – 10
Mbps. Adapun HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) atau dikenal
dengan nama H+ pada layar HP kita memiliki kecepatan yang stabil pada
kisaran 7.2 Mbps.
5. 4G/LTE (Long Term Evolution)
merupakan generasi keempat dari GPRS yang memiliki kecepatan hingga 100
Mbps. Saat ini, hampir sebagian besar ponsel di pasaran sudah mendukung
jaringan 4G/LTE.

Proteksi Data Saat Berinternet

Ketika kita membuka sebuah situs web, kemudian melakukan log in ke dalam
situs web tersebut dengan memasukan nama pengguna dan kata sandi,
apakah data tersebut aman dan tidak mungkin bisa diketahui orang lain?
Untuk memastikan hal tersebut, kita harus paham cara membedakan bahwa
suatu situs aman atau tidak diakses.

Cara paling mudah untuk mengetahui situs web yang aman dikunjungi adalah
dengan melihat apakah alamat situs menggunakan HTTPS. Website yang
HTTPS memiliki icon seperti kunci di sebelah alamat situs webnya. Mengapa?
Untuk mengetahui alasannya kita harus memahami apa itu HTTP dan
perbedaannya dengan HTTPS.

HTTP atau Hypertext Transfer Protocol adalah protokol yang mengatur


komunikasi antara client (komputer pengguna) dan server (komputer yang
menyimpan data yang diakses melalui situs web). Pada umumnya, cara
komunikasi antara client dan server ialah client melakukan request ke server,
kemudian server mengirimkan respons terhadap situs web.

Respons yang dimaksud dapat berupa file yang akan ditampilkan di browser.
Semua kegiatan tersebut diatur oleh suatu protokol HTTP. Sayangnya, HTTP
tidak menjamin keamanan data sehingga ada potensi data bisa dimanipulasi.
Sementara itu HTTPS adalah versi HTTP yang lebih aman yang mampu
menjaga keamanan data yang sedang diproses.

HTTPS lebih aman karena menggunakan enkripsi (penyandian data) yang


dinamakan dengan SSL, yakni singkatan dari Secure Sockets Layer. SSL adalah
suatu teknologi keamanan standar global yang memungkinkan komunikasi
terenkripsi antara peramban web dan server web. SSL banyak digunakan pada
berbagai situs web untuk mengurangi risiko informasi yang bersifat sensitif
(misalnya, nomor kartu kredit, nama pengguna, kata sandi, email, dll) dari
pencurian atau perusakan oleh peretas dan pencuri identitas.

SLL harus memiliki sertifikasi dari pihak yang memiliki otoritas untuk
melakukan validasi terhadap standar keamanan enkripsi. Sertifikat SSL
berfungsi untuk mengotentikasi identitas situs web untuk menjamin
pengunjung bahwa situs web tersebut bukan merupakan situs web palsu
sekaligus mengenkripsi data yang sedang dikirim.

Anda mungkin juga menyukai