KELAS : XI TKJ
3. Topologi Star
Pada topologi start (bintang), setiap workstation/node dihubungkan dengan sebuah
perangkat konsentrator atau hub. Umumnya, data yang dikirimkan oleh sebuah node akan
disebarkan oleh hub kesemua node walaupun node yang didatanginya bukan node penerima
sesungguhnya. Oleh karena alasan inilah, maka kinerja jaringan semakin menurun yang
menyebabkan topologi ini kurang populer pada awal kemunculannya.
Untuk mengatasi hal ini, maka dibuatlah alat bernama switch yang merupakan
pengembangan dari hub. Switch hanya akan mengirimkan data yang diterimanya ke
node/komputer yang benar-benar menjadi tujuannya. Dengan demikian, kinerja jaringan
semakin baik.
Disamping itu, switch juga dapat mengatur pemakaian media jaringan. Pada suatu saat
hanya sebuah komputer saja yang diizinkan menggunakan media untuk pengiriman data.
Dengan demikian kecepatan maksimal dapat dicapai.
Topologi star merupakan topologi yang paling banyak dipakai di masyarakat karena
beberapa keunggulannya, yaitu sebagai berikut;
1) Paling fleksibel
a) Pemasangan/perubahan node sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan
lain.
b) Kendali dilakukan secara terpusat.
c) Kemudahan dalam mendeteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
2) Jika suatu node mengalami kerusakan maka tidak akan mengganggu jaringan secara
keseluruhan.
Namun, topologi start juga memiliki beberapa kerugian antara lain sebagai berikut;
1) Boros kabel.
2) Perlu penangan khusus.
3) Sangat tergantung pada perangkat hub/switch, sehingga jika hub mengalami gangguan
maka jaringan secara keseluruhan pun akan terganggu.
6. Model Protokol Jaringan Komputer
1) Model OSI
Dalam sebuah jaringan komputer, biasanya akan terjadi proses komunikasi data yang
melibatkan interpreter. Interpreter ini umumnya melekat pada perangkat komunikasi data
yang diproduksi oleh sebuah vendor.
Dahulu, koneksi antar komputer dalam sebuah jaringan dari vendor perangkat
telekomunikasi yang berbeda-beda sangat sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan setiap vendor
memiliki interpreter atau aturannya sendiri-sendiri.
Untuk mengatasi kendala ini, maka dirasa perlu adanya protokol atau aturan baku perihal
pengiriman data yang mengikat semua vendor perangkat telekomunikasi. Oleh sebab itu,
badan dunia yang menangani masalah standardisasi ISO ( International Standardization
Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI ( Open
System Interconnection). Dengan demikian, diharapkan semua vendor perangkat
telekomunikasidapat berpedoman kepada model referensi ini dalam mengembangkan
protokolnya.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan untuk mengembangkan protokol-protokol
jaringan. Namun ide tersebut gagal diwujudkan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa
faktor berikut;
Model referensi mirip dengan model referensi DARPA yang dikembangkan oleh
Internet Engineering Task Force (IETF). Model DARPA adalah model basis protokol
TCP/IP yang populer digunakan.
Model referensi OSI dianggap terlalu kompleks. Beberapa fungsi ( seperti metode
komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya
(seperti flow control dan error correction) diulang-ulang dalam beberapa layer.
Pertumbuhan internet sangat pesat dengan menggunakan protokol TCP/IP telah
membuat OSI Reference Modelmenjadi kurang populer da kurang diminati.
Model referensi OSI terdiri atas tujuh lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan
aplikasi yang ter atas. Model referensi ini, tidak hanya digunakan untuk produk-produk LAN
saja, tetapi juga berguna dalam membangun jaringan internet.
Tabel. Model referensi OSI
Lapisan/Layer Fungsi
Lapisan/Layer Fungsi
2.
3.
4. Berikut ini adalah tabel hubungan antara Model Referensi OSI dengan DARPA.
Tabel. Hubungan referensi OSI dengan DARPA.
Gambar 1. Switch
Gambar 2. Hub
d) Network Interface Card (Kartu jaringan)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah
komputer server maupun workstation sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam
sistem jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada
komputer tersebut tidak dapat masuk dalam sistem jaringan. Indikator yang dapat dilihat
dalam kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu
jaringan dan lampu indikator di Hub/switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel
dari kartu jaringan dan hub/switch telah baik.