A. Pendahuluan
Pada mulanya, komputer digunakan manusia untuk menghimpun, mengolah,
dan menyimpan data. Dengan menggunakan komputer, manusia dapat mengelola
data secara efektif dan efisien untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkannya.
Atas dasar fungsi inilah komputer disebut teknologi informasi.
Sementara itu, pada tahun 1970-an, komputer mulai digunakan dalam
bentuk jaringan. Pada masa itu, meskipun masih pada skala laboratorium,
perhatian orang terhadap jaringan komputer mulai berkembang. Misalnya,
ARPHAnet yang dikembangkan oleh militer Amerika, digunakan sebagai media
komunikasi antara pemerintah Amerika dengan lembaga penelitian militernya.
Sejak saat itulah, komputer disebut sebagai teknologi informasi dan komunikasi.
Proses pertukaran data, informasi, maupun pengetahuan merupakan bagian
dari aktivitas organisasi. Pada umumnya, organisasi terdiri dari beberapa bagian/
unit kerja yang terpisah secara fisik (ruangan maupun gedung) antara satu bagian
dengan bagian lainnya. Disisi lain, koordinasi antar bagian menjadi kebutuhan bagi
organisasi. Misalnya, ketika staf di bagian akademik membuat surat tugas mengajar
untuk dosen, selain disampaikan kepada dosen, surat tersebut juga diperlukan oleh
staf di bagian kepegawaian sebagai bahan kenaikan pangkat dosen. Namun, karena
lokasi ruangan/ gedung bagian akademik dan bagian kepegawaian berbeda, maka
biasanya surat tugas tersebut diantar langsung oleh staf bagian akademik ke bagian
kepegawaian, atau sebaliknya. Persoalannya akan muncul ketika jarak ruangan atau
gedung antar bagian tersebut berjauhan. Bahkan, sekalipun jaraknya dekat, jika
surat yang harus diantar banyak dan berulang-ulang, maka dapat dipastikan staf
yang mengantar surat tersebut akan mengalami kelelahan.
Kejadian seperti yang dipaparkan di atas, sesungguhnya dapat diatasi dengan
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam organisasi. Dalam hal ini,
staf dalam suatu bagian dapat mendistribusikan data, informasi, atau pengetahuan
melalui jaringan komputer ke bagian lainnya.
Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang terhubung satu
dengan lainnya. Komputer yang tergabung dalam suatu jaringan dapat dibedakan
atas dasar cakupannya. Jaringan tersebut dapat berupa:
1. Local Area Network (LAN), yakni sekumpulan komputer dalam satu
ruangan, beberapa ruangan dalam satu gedung, beberapa gedung dalam satu
kompleks;
2. Metropolitan Area Network (MAN), yakni jaringan komputer yang meliputi
area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi.
Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan
kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu :
jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah
kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI
yang ada di seluruh wilayah Bandung.
3. Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan komputer yang biasanya sudah
menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut, misalnya
keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di
negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, sebuah Bank yang ada di
Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya
dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks,
menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN
ke dalam Komunikasi Global seperti Internet.
4. Internet, jaringan komputer sedunia.
2. Kabel
Terdapat beberapa tipe pengkabelan yang biasa digunakan dan dapat
digunakan untuk jaringan komputer:
RJ-45 Connector
d. Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar,
dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian,
jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak
diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan
bebas pengaruh lingkungan.
Gambar 5. Fiber Optic
3. Konsentrator
Untuk menghubungkan komputer lebih dari dua dibutuhkan konsentrator.
Alat ini berfungsi sebagai pengumpul kabel yang biasa disebut Hub atau Switch.
Pada umumnya, konsentrator mempunyai transfer rate atau kecepatan pengiriman
data sebesar 10 Mbps atau 100 Mbps.
Perbedaan antar Hub dengan Switch terletak pada cara penggunaan transfer
rate. Pada Hub, tranfer rate dibagi sejumlah kabel yang terkoneksi. Sedangkan pada
Swicth, transfer rate yang diterima setiap kabel sama (tidak dibagi).
5. Media Transmisi
Pancaran wireless gelombang mikro (microwave) pada frekuensi tinggi,
memungkinkan transmisi melalui udara pada jarak jauh dan diterima oleh alat
penerima gelombang yang biasanya dipasang pada tower/diatas gedung. Pada
beberapa contoh lain, media transmisi dapat juga dengan memanfaatkan jaringan
yang telah ada seperti jaringan telepon, TV-Kabel atau kabel listrik PLN. Untuk
menghubungkan komputer dengan sambungan/line telepon dibutuhkan satu
interface yang disebut dengan Modem. Pada saat inipun telah dikembangkan
komunikasi suara melalui jaringan komputer (tanpa pulsa telepon) dengan nomor
yang mengikuti administrasi yang ditentukan yang dikenal dengan teknologi VoIP.
Penggunaan wireless microwave pada jarak yang sangat jauh dapat menggunakan
Satelit.
Setelah mengetahui berbagai perangkat keras yang dibutuhkan dalam
membangun sebuah jaringan komputer, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan topologi jaringan yang akan digunakan. Banyak upaya yang bisa
dilakukan agar performansi Local Area Network (LAN) menjadi lebih baik dan
stabil, seperti mengganti perangkat yang masih Low-Tech dengan perangkat High-
Tech. Namun, yang paling penting dan mendasar adalah design topologi LAN itu
sendiri. Tanpa dilengkapi design topologi jaringan yang baik tersedianya perangkat
yang High-Tech tidak akan menjamin lancarnya koneksi jaringan komputer. Selain
performansi, keamanan dan kemudahan pemeliharaan menjadi bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari topologi LAN, terlebih lagi apabila jaringan tersebut
terhubung dengan Internet, dimana seluruh komputer di seluruh dunia dapat
berinteraksi dengan komputer di dalam LAN yang mana berisi data-data penting
yang dimiliki sebuah instansi, perusahaan, institusi, dll.
1. Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana
seluruh workstation dan server dihubungkan.
Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan
workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation
lain.
Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang
kabel pusat maka keseluruhan jaringan
akan mengalami gangguan.
3. Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga
terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan
menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila
alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak
informasi akan dilewatkan.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan
pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat
mengirimkan data pada suatu saat.
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta
mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat
gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Gambar 9. Topologi Ring
1. Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer
lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-
server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang
menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan
sebagai workstation.
Keunggulan
a. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang
tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
b. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat
seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang
mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
c. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup
dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang
digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
a. Biaya operasional relatif lebih mahal.
b. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server.
c. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2. Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di
jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak
berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai
workstation.
Keunggulan
a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang
dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
b. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan
client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang
memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan
fasilitas jaringan.
c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila
salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak
akan mengalami gangguan.
Kelemahan
a. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to
peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang
ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan
workstation.
b. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena
setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas
jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
c. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan
mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
d. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan,
maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
F. Penutup
Materi tentang jaringan komputer ini hanya bersifat pengenalan.
Sesungguhnya masih banyak aspek-aspek lain yang belum dibahas dalam tulisan
ini. Namun demikian, semoga sekelumit pengetahuan tentang jaringan komputer
yang dipaparkan dalam tulisan ini dapat bermanfaat.
Daftar Pustaka
Ardiansyah, Dian. 2003. Teknologi Jaringan Komputer. Diakses dari:
www.ilmukomputer.com.
Fahrial, Jaka. 2003. Teknik Konfigurasi LAN. Diakses dari:
www.ilmukomputer.com.
Mc. Leod, Raymod. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.
Yonaldi. 2006. Pengantar Perencanaan Jaringan. Diakses dari:
http://lintau.com/content/view/28.
Yuhefizar. 2003. Tutorial Komputer dan Jaringan. Diakses dari:
www.ilmukomputer.com.