Anda di halaman 1dari 28

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Madcoms (2015:55) menjelaskan bahwa: “Jaringan komputer

merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainya

yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan menggunakan

jaringan komputer diantaranya yaitu :

1. Penggunaan bersama peralatan, data, program, dan informasi.

2. Sebagai salah satu media komunikasi.

3. Sistem informasi yang terintegrasi.

Berdasarkan jangkauan area atau lokal, jaringan dibedakan menjadi 3 tipe yaitu:

a. Local Area Network (LAN)

Menurut Munandar dan Badrul (2015:31) Mengemukakan bahwa “Local

Area Network (LAN) adalah jaringan computer yang jaringannya hanya

mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung,

kantor, dalam rumah, sekolahan atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan

LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat

Switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000

Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau bisa

4
5

disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN dengan

teknologi Wi-fi biasa disebut Hotspot”.

Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling

bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada

unit-unit komputer yang terhubung pada jairngan LAN.

Sumber: https://www.pro.co.id/pengertian-lan-karakteristik-dan-fungsi-lan-

local-area-network-lengkap/

Gambar II.1. LAN.

LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer

pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-

pabrik untuk pemakaian sumber daya bersama (Resource, Baik Hardware

maupun Software) serta sarana untuk saling bertukar informasi. LAN

seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN

tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (Mega

bit/detik) dengan delay rendah (Puluhan Mikro second) dan mempunyai


6

factor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada

kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Menurut Munandar dan Badrul (2015) mengatakan bahwa: “MAN adalah

sebuah jaringan komputer besar yang mencangkup sebuah kota atau

sebuah kampus besar. MAN biasanya merupakan gabungan dari LAN

yang menggunakan teknologi Backbone berkecepatan tinggi dan

menyediakan layanan ke jaringan yang lebih besar seperti WAN dan

Internet. Metropolitan Area Network (MAN) suatu jaringan dalam suatu

kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan

berbagai lokasi seperti kampus, perkotaan, pemerintahan, dan sebagainya.

Jaringan MAN ini antara 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan

yang tepat untuk membangun jaringan antara kantor-kantor dalam suatu

kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam

jangkauannya, prinsip sama dengan LAN, hanya saja jarak lebih luas,

yaitu 10 sampai 50 km”.

Sumber: https://hadewa.com/2018/01/06/metropolitan-area-network/

Gambar II.2. MAN.


7

c. Wide Area Network (WAN)

Menurut Firmansyah (2014:105) “Wide Area Netwotk (WAN) adalah

jaringan yang mencangkup wilayah yang luas (seperti kota, daerah atau

negara) menggunakan saluran telekomunikasi (Communication Channel)

yang menggabungkan berbagai macam media seperti jalur telepon, kabel

dan gelombang radio. WAN dapat menjadi jaringan yang besar atau dapat

terdiri atas dua atau beberapa LAN yang terhubung bersamaan. Internet

merupakan WAN terbesar di dunia”.

Sumber: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-wan-wide-area-
network/13859

Gambar II.3. WAN.

2.2. Topologi Jaringan

Topologi jaringan merupakan gambaran pola hubungan antara komponen-

komponen jaringan, yang meliputi komputer server, komputer clien/workstation,

hub/switch, pengkabelan, dan komponen jaringan yang lain. Terdapat beberapa

Topologi jaringan yang dapat anda sesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Topologi jaringan dapat juga diartikan sebagai skema fisik jaringan yang

saling terhubung satu sama lain.


8

1. Topologi Bus

Menurut Mubarok (2014:144) “Topologi jaringan komputer BUS kedua

ujung jaringan harus diakhiri dengan terminator. Laras konektor dapat

digunakan untuk menyambung/menambah panjang. Merupakan teknologi

jaringan paling tua dalam teknologi jaringan Ethernet dan terdiri dari

kabel Coaxial yang menghubungkan komputer yang ada dalam jaringan

dimana tiap komputer terhubung dengan sambungan konektor BNC

(Bayonet Neill-Concelman) jenis T”.

Keuntungan topologi bus, antara lain:

a. Jarak LAN tidak terbatas.

b. Kecepatan pengiriman tinggi.

c. Tidak diperlukan pengendalian pusat.

d. Jumlah perangkat yang terhubung dapat diubah tanpa mengganggu

yang lain.

e. Kemampuan pengembangan tinggi

f. Kondisi jaringan dapat diandalkan.

Kerugian topologi bus, antara lain:

a. Jika tinggi, dapat menyebabkan kemacetan.

b. Diperlukan repeater untuk memperkuat sinyal.

c. Operasional jaringan LAN tergantung pada setiap perangkat.


9

Sumber: https://systemzone.net/computer-network-topology-outline/

Gambar II.4. Topologi Bus

2. Topologi Ring

Menurut Mubarok (2014:145) “Perangkat terhubung dari satu ke yang

lain, seperti dalam sebuah cincin. Data token digunakan untuk memberikan

izin untuk setiap komputer untuk berkomunikasi. Node berkomunikasi

dengan formasi Ring, dengan setiap node berkomunikasi langsung dengan

upstream dan downstream tetangganya saja. Komputer atau perangkat

memiliki dua tetangga yang berdekatan untuk berkomunikasi. Di ring

network, semua pesan komunikasi perjalanan dalam direktori yang sama

apakah searah jarum jam atau lawan arah jarum jam”.

Keuntungan topologi ring, antara lain:

a. Kecepatan pengiriman tinggi.

b. Dapat melayani traffic yang padat.

c. Tidak diperlukan host dan relative murah.

d. Dapat melayani berbagai mesin pengirim.

e. Komunikasi antar terminal mudah.


10

f. Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.

Kerugian topologi ring, antara lain:

a. Perubahan jumlah perangkat sulit.

b. Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh jarigan.

c. Harus memiliki kemampuan unutk mendeteksi kesalahan untuk

melakukan isolasi.

d. Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan jaringan.

e. Tidak baik untuk pengiriman surat, video, dan data.

Sumber: https://systemzone.net/computer-network-topology-outline/

Gambar II.5. Topologi Ring

3. Topologi Star

Menurut Mubarok (2014:144) “Semua perangkat berputar disekitar HUB

pusat, sebagai kontrol komunikasi jaringan dan dapat berkomunikasi

dengan hub lain. Rentang batas adalah 100 meter dari HUB. Pada jaringan

komputer yang paling umum digunakan dalam LAN adalah Topologi tipe

Star. Topologi Star dapat dibuat dirumah, kantor, sekolah dll. Semua

komputer dalam topologi Star terhubung ke perangkat sentral seperti


11

HUB, Switch atau Router. Komputer di jaringan yang biasanya

dihubungkan HUB, Switch atau Router dengan 1.527 Twisted Paiar (UTP)

atau Shelded Twisted Pair Cabel. Topologi Star ini sama halnya anda

menarik satu kabel dari setiap komputer menuju pada pusat konsentrasi

seperti Switch. Switch menangani Switching Traffic keluar ke node lainnya

dalam satu jaringan”.

Keuntungan topologi star, antara lain:

a. Dapat diandalkan.

b. Mudah dikembangkan.

c. Keamanan dan tinggi.

d. Kemudahan akses ke jaringan LAN lain.

Kerugian topologi star, antara lain:

a. Jika traffik padat, maka dapat menyebabkan lambatnya jaringan.

b. Jaringan sangat bergantung pada perangkat pengendali.

Sumber: https://systemzone.net/computer-network-topology-outline/

Gambar II.6. Topologi Star


12

4. Topologi Tree

Topologi Tree (Pohon) didesain berdasarkan kombinasi antara Topologi

Bus dan Topologi Ring. Hal ini dapat dicapai dengan mengintergrasikan

HUB multi jaringan Star bersama-sama pada satu Bus. Bayangkan sebuah

diagram Topologi Tree dengan banyak jaringan Star dengan HUB

pusatnya, kemudian terdapat sebuah jalur yang menghubungkan HUB ke

titik-titik selanjutnya, HUB ini umumnya terhubung dengan satu HUB

utama yang merupakan akar untuk seluruh jaringan data diantara semua

komputer.

Keuntungan topologi tree, antara lain:

a. Kontrol manajemen mudah karena bersifat terpusat.

b. Mudah untuk dikembangkan.

Kerugian topologi tree, anatara lain:

a. Data yang dikirim diteriama oleh semua perangkat. Oleh karena itu,

diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi perangkat yang ingin

dituju.

b. Diperlukan mekanisme transmisi data untuk menghindar overlapping

sinyal jika 2 perangkat pengirim data secara bersamaan.


13

Sumber: https://systemzone.net/computer-network-topology-outline/

Gambar II.7. Topologi Tree

5. Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah Topologi yang merupakan bentuk jaring-jaring atau

jala yang digunakan pada desain jaringan LAN. Topologi Mesh

menggunakan salah satu dari dua pengaturan koneksi apakah menggunakan

Mesh penuh maupun Mesh parsial. Meskipun Topologi Mesh ini dapat

diandalkan pada jaringan kompleks, namun Topologi ini juga memiliki

masalah pada sisi Redudansi (perulangan).

Keuntungan topologi mesh, antara lain:

a. Memiliki respons waktu yang cepat.

b. Tidak memerlukan protocol tambahan karena tidak ada fungsi

switshing.

Kerugian topologi mesh adalah biaya pemasangan yang cukup mahal.


14

Sumber: https://systemzone.net/computer-network-topology-outline/

Gambar II.8. Topologi Mesh

2.3. Perangkat Keras Jaringan

Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer dan

dibedakan dengan data yang berada didalamnya atau yang beroperasi

didalamnya. Berbeda dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan

intruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya. Ibarat seorang

manusia, hardware merupakan organ fisik dari sebuah komputer, sedangkan

software merupakan roh dari komputer itu sendiri.

1. PC (Personal Computer)

Personal Komputer yang biasa disebut PC biasa digunakan dalam

membangun sebuah jaringan akan sangat menentukan kinerja dari itu, ini

berarti bahwa semakin tinggi spesifikasi komponen-komponen yang

digunakan maka kinerja dari sebuah jaringan itu akan lebih cepat dalam
15

mengakses data, baik dalam mengirim data maupun menerima data. Oleh

sebab itu sebuah jaringan dengan tipe client-server, komputer yang

berfungsi sebagai server harus memiliki spesifikasi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan komputer yang berfungsi sebagai workstation-nya,

karena server yang akan melayani semua client-nya untuk memberikan atau

menyediakan fasilitas serta mengelola operasional jaringan tersebut.

2. Kabel Jairngan

Kabel merupakan perangkat utama dalam jaringan kabel yang digunakan

sebagai jalur yang menghubungkan antara perangkat satu dengan perangkat

yang lain. Terdapat tiga jenis kabel yang sering digunakan sebagai media

komunikasi jaringan :

a. Coaxial Cable

Menurut Rudiansyah (2013:61) “Media ini paling banyak digunakan

sebagai media LAN meskipun lebih mahal dan lebih sukar

penggunaannya dibandingkan twisted pair”. Kabel coaxial terdiri dari dua

kabel yang dilindungi oleh dua lapisan. Lapisan pertama adalah yang paling

dekat dengan kawat konduktor tembaga. Lapisan kedua dilindungi oleh

serabut konduktor yang menutup bagian atasnyayang melindungi dari

pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti digunakan untuk transfer

data adalah bagian tengah yang selanjutnya dilapisi atau dilindungi dengan

plastik sebagai pelindung akhir untuk menghndari dari goresan kabel.

Makin besar ukuran kabel yang digunakan, makin besar kapasitas datanya,
16

lebih jauh jarak jangkauanya dan tidak begitu sensitif terhadap intervensi

listrik.

Sumber:http://www.copperconductorcable.com/photo/pl16980596-

dual_rg6_quad_shield_coax_cable_siamese_coaxial_cable18_awg_ccs_cond

uctor.jpg

Gambar II.9. Coaxial cable

b. Twisted Pair Cable

Menurut Mubarok (2014:145) “Kabel berpilin (Twisted Pair Cable),

menggunakan kabel berpasangan dimana tujuannya untuk menghilangkan

efek Crosstalk. Banyak digunakan untuk jaringan LAN, dikarenakan

mampu mengirimkan Bandwidth dengan jumlah yang besar. Kabel ini

menggunakan kabel seri Registered Jack (RJ), dan tergantung dari jenis

kategorinya. Untuk kategori 2 menggunakan RJ11 sedangkan untuk

kategori 5 keatas menggunakan RJ45. Apabila kedua ujung menggunakan

aturan yang sama, kabel tersebut disebut Straight-Through, sedangkan bila

berbeda disebut Cross-Over”.


17

Sumber:http://www.copperconductorcable.com/photo/pl16751927-

cat5e_sftp_cable_solid_bare_copper_shielded_twisted_pair_ethernet_lan_cab

le_1000_ft.jpg

Gambar II.10. Twisted Pair Cable

Kabel jenis tersebut dapat berfungsi untuk menghubungkan client ke

switch atau hub. Terdapat 2 tipe cara penyambungan kabel UTP, yaitu

straight through cable dan cross over cable. Perbedaannya, untuk cable

straight through dipakai untuk menghubungkan beberapa unit komputer

melalui switch atau hub maupun reapeater atau router, sedangkan cable

cross over digunakan untuk media komunikasi antar komputer tanpa

switch atau hub atau beberapa kasus tertentu digunakan untuk

menghubungkan antar hub.

c. Fiber Optic Cable

Menurut Madcoms (2015:55). “Kabel fiber optik merupakan kabel jaringan

yang dapat mentransmisi cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainya,

kabel fiber optik lebih mahal harganya. Kabel fiber optik memilik jangkauan

lebih jauh sampai dengan ratusan kilometer. Kabel fiber optik lebih tahan
18

terhadap interferensi elektroagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan

yang lebih tinggi dari jenis kabel lainya.”

Sumber:http://providerinternet.net/layanan-paket-internet-murah/85-isp-

murah/86-internet-fiber-optik.html

Gambar II.11. Fiber Optic

3. Ethernet Card

Menurut Madcoms (2015:56) “Ethernet card merupakan hardware jaringan

yang dipasang pada sebuah pc yang berfungsi untuk dapat berkomunikasi

dengan komputer lain melalui jaringan LAN (Local Area Network)”. Ulasan

yang lebih jelas sebagai berikut:

a. Standard Ethernet merupakan Ethernet Card yang menyediakan

kecepatan transmisi sampai dengan 10 Mbps (Mega bits per second).

b. Fast Enthernet merupakan Ethernet Card yang menyediakan kecepatan

transmisi sampai dengan 100 Mbps.

c. Gigabit Ethernet merupakan Ethernet Card yang menyediakan

kecepatan transmisi sampai dengan 1 Gbps (Giga bits per second).


19

Sumber: https://www.cozlink.com/pice-a272-2387-2388/article-73612.html

Gambar II.12. Ethernet Card

4. Switch

Menurut Haqqi dan Badrul (2016:9). “Switch adalah Bridge yang memiliki

banyak port, sehingga disebut sebagai Multiport Bridge. Switch berfungsi

sebagai sentral atau konsestrator pada sebuah network. Switch dapat

mempelajari alamat hardwarehost tujuan, sehingga informasi berupa data

bisa langsung dikirim ke host tujuan. Hub mirip dengan Switch namun hub

tidak secerdas Switch. Jika switch mengirim suatu informasi langsung

dikirim ke host tujuan, kalau hub mengirim informasi tersebut kesemua

host. Kondisi seperti ini menyebabkan beban traffic yang tinggi oleh sebab

itu, hub biasanya digunakan pada network berskala kecil, seperti network

di lab komputer sekolah, warnet dan lain-lain”.


20

Sumber: https://www.tp-link.com/uk/products/details/cat-39_T1500G-8T.html

Gambar II.13. Switch

5. Router

Menurut Madcoms (2015:48). “Router adalah sebuah perangkat keras jaringan

komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet

menuju tujuanya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing untuk

menyambungkan jaringan LAN atau MAN ke jaringan WAN (internet) atau

menyambungkan dua atau lebih jaringan yang berbeda kelas”.

Sumber:https://www.tp-link.com/uk/products/details/cat-4909_TL-

ER6120.html

Gambar II.13. Switch


21

6. Access Point

Menurut Yani dalam Asteroid dan Hendrian (2016:78) “Adalah sebuah

node yang telah dikonfigurasi untuk menghubungkan jaringan lokal dengan

jaringan Wireless. Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan

penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN”.

Sumber:https://www.tp-link.com/uk/products/details/cat-12_TL-

WA801ND.html

Gambar II.15. Access Point

7. Modem

Menurut Madcoms (2015:50). “Modem berasal dari singkatan yaitu modulator

de-modulator merupakan perangkat yang digunakan untuk merubah sinyal

analog menjadi sinyal digital dan sebaliknya dari sinyal digital menjadi sinyal

analog. Modem digunakan untuk menghubungkan komputer dengan internet.

Modem juga dapat digunakan untuk menghubungkan dua buah komputer

dengan menggunakan line telepon”. perangkat Modem ini dibedakan menjadi

2 yaitu:
22

a. Internal Modem

Internal Modem, dipasang pada Slot ekspansi PCI atau ISA pada sebuah

mainboard komputer (tergantung teknologi card modem-nya).

Sumber : https://www.amazon.com/TRENDnet-Internal-Data-Modem-TFM-

PCIV92A/dp/B0006PS2ZO

Gambar II.16. Internal Modem

b. External Modem

Jenis Modem ini di pasang diluar komputer dan terhubung pada salah

satu port serial (COM port) baik port serial DB_9 atau DB_25 dan

port USB. Bahkan sekarang telah keluar teknologi modem dengan

kecepatan tinggi bisa menembus rate data 384 Kbps yaitu modem adsl.

Pada external modem membutuhkan catu daya tersendiri sedangkan

internal modem tidak memerlukan catu daya tersendiri.


23

Sumber: https://www.linksys.com/nz/r/resource-center/what-is-a-modem/

Gambar II.17. Modem

8. Konektor

Konektor, adalah “perangkat yang digunakan sebagai penghubung kabel.

Konektor terpasang pada ujung-ujung kabel. Jenis konektor yang digunakan

harus disesuaikan dengan jenis kabel yang dipergunakan”.

a. Konektor BNC (Bayonce Neil-Concelman)

Merupakan konektor yang digunakan untuk jenis kabel Coaxial dan

umum digunakan pada jaringan memakai topologi Bus.

Sumber : http://www.3gmediastore.com/jual-konektor-bnc-male-drat-

kualitas.html#/image-product/img3077-1511018920.jpg

Gambar II.18. Konektor BNC


24

b. Konektor RJ-45 (Registered Jack)

Merupakan konektor yang digunakan untuk jenis kabel UTP serta STP.

Sumber:https://www.tokopedia.com/suppliercomputer/connector-rj-45-

eceran-konektor-rj-45-standart

Gambar II.19. Konektor RJ-45

c. Konektor ST (Straight Tip)

Merupakan konektor yang digunakan untuk jenis kabel Fiber Optic.

Bentuk konektor ST hampir mirip dengan konektor BNC. Konektor ini

umum digunakan untuk Single Mode maupun Multi Mode.

Sumber: http://www.urbandistro.com/wp-content/uploads/2015/03/st.jpg

Gambar II.20. Konektor ST


25

2.4. Perangkat Lunak Jaringan

Menurut Wahana dalam Asteroid dan hendrian (2016:78). “Sistem operasi

merupakan perangkat lunak yang bertugas mengontrol dan mengatur

manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem”.

A. Mikrotik

Menurut Wahana dalam Asteroid dan Hendrian (2016:78) “Mikrotik

adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang mampu membuat PC berbasis

Intel dan AMD mampu melakukan fungsi Router, Bridge, Firewall,

Administrator ke Client maupun Access Point. Kunci ini harus cocok dari

yang diberikan Access Point ke Client, dengan yang dimasukkan Client untuk

Autentikasi menuju Access Point. WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci

64 bit dan 128 bit”.

Mikrotik terdiri menjadi dua yakni:

1. Mikrotik RouterOs

Adalah versi mikrotik dalam versi perangkat lunak yang dapat diinstal

pada komputer rumahan (PC) melalui CD.

2. Built In Hardware Mikrotik

Merupakan mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas

dalam board router yang didalamnya sudah ter-install mikrotik routerOs.

B. Winbox

Winbox adalah sebuah Utility yang digunakan untuk melakukan Remote

ke Server Mikrotik anda dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi

Mikrotik dalam Text mode melalui PC itu sendiri, maka untuk mode GUI
26

yang menggunakan Winbox ini, anda dapat mengkonfigurasi mikrotik melalui

komputer Client.

2.5.TCP/IP dan Subnetting

A. TCP/IP

Tujuan dari TCP/IP adalah untuk membangun suatu koneksi antar

jaringan mana bisa disebut inter-networking atau disingkat internet, yang

menyediakan pelayanan komunikasi antar jaringan yang memiliki bentuk fisik

yang beragam. Pada protokol TCP/IP terbagi atas 4 lapisan, yaitu:

1. Network Interface Layer

Network Interface Layer disebut juga layer link atau layer data link, yang

merupakan perangkat keras pada jaringan. Layer ini juga bertugas untuk

mengatur semua hal-hal yang diperlukan sebuah IP paket agar dapat

dikirimkan melalui sebuah medium fisik jaringan. Termasuk didalamnya

detil teknologi LAN dan WAN. Contoh protokol pada layer ini adalah

standar protokol modem PPP dan SLP, termasuk juga driver perangkat

keras yang diperlukan untuk mengenali sebuah perangkat jaringan.

2. Network Layer atau Lapisan Internet

Layer Inter-networking atau bisa disebut juga lapisan internet atau network

layer, dimana memberikan “Virtual Netwok” pada internet. Internet Protokol

(IP) adalah protokol yang paling penting. IP memberikan fungsi routing

pada jaringan dalam pengiriman data. Protokol lainnya antara lain: IP,

ICMP, IGMP, ARP, RARP.


27

a. Internet Protocol (IP). Mengalamatkan dan me-route paket-paket data.

b. Internet Control Message Protocol (ICMP). Mengirimkan pesan-pesan

kesalahan ke bagian IP ketika terjadi masalah.

c. Internet Group Management Protocol (IGMP). Menginformasikan router

tentang ketersediaan anggota-anggota pada group multi-cast.

d. Address Resolution Protocol (ARP). Menentukan alamat hardware pada

host.

e. Reverse Address Resolution Protocol (RARP). Menyediakan resolusi

alamat kebalikan pada host yang menerima.

3. Transport Layer

Transport Layer memberikan fungsi pengiriman data secara end-to-end ke

sisi remote. Aplikasi yang beragam dapat melakukan komunikasi secara

serentak (simultan). Protokol pada Transport Layer yang paling sering

digunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP), di mana

memberikan fungsi pengiriman data secara connectionoriented, pencegahan

duplikasi data, congestion control dan flow control. Protokol lainnya adalah

User Datagram Protokol (UDP), dimana memberikan fungsi pengiriman

connection-less, jalur yang tidak reliable. UDP banyak digunakan pada

aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan dapat metoleransi terhadap

kerusakan data.

4. Application Layer

Application Layer digunakan pada program unutk berkomunikasi

menggunakan TCP/IP. Lapisan aplikasi juga berfungsi untuk menangani

high-level protocol, masalah representasi data, proses encoding, dan dialog


28

control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan.

Contoh aplikasi antara lain Telnet dan File Transfer Protocol (FTP).

Interface yang digunakan untuk saling berkomunikasi adalah nomer port

dan socket.

B. IP Address

Menurut Munandar dan Badrul (2015:32) “IP Address adalah identitaas

Numeric yang diberikan kepada suatu alat seperti komputer, Router atau

Printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan

Internet Protokol sebagai sarana komunikasi”.

1. IP Address Kelas A

IP Kelas A terdiri dari 8 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan

24 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas A terdapat 126 Network,

yakni dari nomor 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx (xxx

merupakan variable yang nilainya dari 0 sampai 255).

Contoh:

IP Address 10.11.22.33 maka Network ID adalah 10 dan Host ID adalah

11.22.33.

2. IP Address Kelas B

IP Kelas B terdiri dari 16 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan

16 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas B terdapat 16.384 Network,

yakni dari nomor 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx (xxx

merupakan variable yang nilainya dari 0 sampai dengan 255).

Contoh;
29

IP Address 130.1.2.3 maka Network ID adalah 130.1 dan Host ID adalah

2.3.

3. IP Address Kelas C

IP Kelas C terdiri dari 24 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan

8 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas B terdapat 2.097.152

Network, yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx

(xxx merupakan variable yang nilainya dari 0 sampai 255).

Contoh:

IP Address 192.168.0.100 maka Network ID adalah 192.168.0 dan Host

ID adalah 100.

C. Subnetting

Menurut Haqqi dan Badrul (2016:10) “Setiap Host dijaringan TCP/IP

membutuhkan Subnet Mask. Subnet Mask Default digunakan pada jaringan

yang tidak dibagi menjadi beberapa Subnet. Namun, Subnet Mask tertentu

dapat digunakan dan dibagi menjadi beberapa Subnet. Subnet Mask Default

digunakan jaringan TCP/IP yang dibagi menjadi Subnet-Subnet”.

2.6. Sistem Keamann Jaringan

Menurut Gondohanindijo dalam Asteroid dan Hendrian (2016:79)

“Kelamahan jaringan Wireless terletak pada keamanan konfigurasi dan jenis

Enkripsi yang digunakan. Dengan kemudahan dalam mengkonfigurasi sebuah

jaringan Wireless. Ditambah dengan banyaknya Vendor yang menyediakan

fasilitas yang memudahkan pengguna atau Admin jaringan sehingga sering

ditemukan Wireless yang masih menggunakan konfigurasi Wireless Default

bawaan Vendro seperti SSID, IP Address, Remote Manajement, DHCP Enable,


30

kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan User atau Password untuk Administrasi

Wireless tersebut”.

1. Jenis Gangguan Keamanan Jaringan

a. Carding, yaitu pencurian data terhadap identitas perbangkan seseorang.

Contoh pencurian nomor kartu kredit yang dimanfaatkan untuk

berbelanja online.

b. Physing, yaitu berupa pemalsuan terhadap data resmi.

c. Deface, yaitu perubahan terhadap bentuk atau tampilan website.

d. Hacking, yaitu perusakan pada infrastruktur jaringan komputer yang

sudah ada.

2. Macam-Macam Keamanan Jaringan

a. Autentikasi, adalah proses pengenalan peralatan, sistem operasi, aplikasi

dan identitas user yang terhubung dengan jaringan komputer. Misalnya

user memasukan username dan password pada saat login ke jeringan.

b. Enkripsi, (Kerahasiaan Data) adalah teknik pengkodean data yang dapat

berguna untuk menjaga data.

c. VPN (Vitrual Private Network), adalah jarringan komunikasi local yang

dapat terhubung memulai media jaringan. Fungsi VPN tersendiri untuk

memperoleh komunikasi yang aman memulai internet.

d. DMZ (De-Militerized Zone) berfungsi untuk melindungi sistem internal

dari serangan Hacker.

3. Ancaman dan Serangan Terhadap Keamanan Jaringan

Ancaman Fisik:

a. Gangguan pada kabel.


31

b. Konsleting.

c. Data tidak tersalur dengan baik.

d. Kerusakan pada HardDisk.

Ancaman Logik:

a. Deface (Merubah Tampilan).

b. Malicius Code (Ancaman menggunakan kode berbahaya) data tidak

tersalur dengan baik.

c. Request Flooding (Ancaman dengan membanjiri banyak Request pada

sistem).

d. Social Enguneering (Ancaman pada sisi social dengan memanfaatkan

kepercayaan pengguna).

4. Jenis-Jenis Firewall

a. Packet Filtering Gateway bertugas untuk melakukan filterisasi terhadap

paket-paket yang dating dari luar jaringan yang dilindunginya.

b. Application Layer Gateway bertugas melakukan filterisasi pada Layer

aplikasi.

c. Circuit Level Gateway berkerja pada bagian lapisan transport dari

model referensi TCP/IP, Firewall ini melakukan pengawasan terhadap

awal hubungan TCP.

d. Statefull Multilayer Inspection Firewall merupakan penggabungan dari

ketiga Firewall tersebut.

Anda mungkin juga menyukai