Anda di halaman 1dari 28

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 . Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:1) jaringan komputer adalah

“sekolompok komputer otonom yang saling berhubungan satu dengan lainnya

menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling

berbagi informasi, aplikasi, dan perangkat keras secara bersama-sama”.

Menurut Arifin (2011:9) jaringan komputer merupakan “kumpulan dari

beberapa komputer yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan

protokol komunikasi. Jaringan ini memerlukan media transmisi tertentu untuk dapat

saling berbagi informasi, program, dan penggunaan bersama perangkat keras”.

2.1.1. Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:2) “Jaringan Komputer mempunyai

beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri”.

Jaringan Komputer memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien,misalnya :

1. Pengguna dapat saling berbagi printer dengan kualitas tinggi, dibanding

menggunakan printer kualitas rendah masing-masing meja kerja. Selain itu,

lisensi perangkat lunak jaringan komputer dapat lebih murah dibandingkan lisensi

stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.

4
5

2. Jaringan Komputer membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan

up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik

memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang

berbeda dengan hak akses yang bisa diatur bertngkat.

3. Jaringan Komputer membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).

Transfer data pada jaringan komputer lebih cepat dibandingkan dengan sarana

berbagi data lainnya.

4. Jaringan Komputer memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi dengan lebih

efisien. Substansinya adalah penyampaian pesan secara elektronik misalnya

sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware yang

bertujuan membantu tim untuk bekerja lebih efektif.

5. Jaringan Komputer juga membantu perusahaan dalama melayani pelanggan

dengan lebih efektif.

2.1.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Utomo (2011:13) “jaringan komputer terbagi menjadi 3 jenis, yaitu

Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area

Network (WAN).

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network adalah jaringan komputer yang mencakup daerah kecil,

seperti rumah, perkantoran, dan sekolah. LAN didasarkan pada teknologi ethernet

dan Wi-fi dari 10 sampai 10000 Mbit/s.


6

Sumber : http://www.mbaskool.com/business-concepts/it-and-systems/13281-local-

area-network-lan.html

Gambar II. 1

Local Area Network (LAN)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN merupakan jaringan komputer yang besar dan biasanya digunakan di

sekolah/kampus, atau sebuah kota. Ada dua jenis koneksi yang biasanya

digunakan, yaitu koneksi dengan carawireless atau dengan kabel fiber optik.

Sumber : http://www.allisonroyce.com/wide-area-network/
7

Gambar II. 2

Metropolitan Area Network (MAN)

3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup area lokasi yang

lebih luas, melibatkan kesatuan komputer yang lebih banyak. Hal ini tentu

berbeda dengan PAN, MAN, atau LAN yang dibatasi dengan ruangan dan

bangunan WAN ridak dibatasi dengan ruang dan bangunan, namun cakupannya

bisa antar benua.

Sumber : http://www.glogster.com/goggles3/wan-network/g-

6m2ckkjt2febsmef11blga0

Gambar II. 3

Wide Area Network (WAN)


8

2.2. Topologi Jaringan

Menurut Arifin (2011:29) “jaringan komputer terbentuk dari beberapa

komputer yang saling terhubung melalui media komunikasi (kabel/nirkabel) dan

beberapa perangkat keras pendukungnya. Cara menghubungkan komputer satu

dengan lainnya sehingga membentuk jaringan disebut topologi. Ada tiga jenis

topologi dasar,yaitu bus, star, dan token ring. Sebuah topologi yang diterapkan dalam

jaringan sangat berpengaruh dengan cara akses komputer/terminal dalam jaringan

tersebut. Pemilihan jenis topologi harus disesuaikan dengan keadaan pada tempat

jaringan tersebut dibangun. Sebuah jaringan besar bisa dibangun dengan kombinasi

dari ketiga jenis topologi tersebut.

Berikut jenis-jenis topologi dasar jaringan :

1. Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi jaringan yang paling sederhana. Seluruh

komputer terhubung pada satu jalur transmisi induk yang sama, yaitu kabel

coaxial. Seluruh aliran informasi akan melalui jalur induk ini dan melewati

beberapa terminal yang dilaluinya. Tiap-tiap informasi yang dikirimkan memiliki

alamat tujuan yang akan disesuaikan pada saat informasi tersebut melalui sebuah

terminal. Apabila alamat tujuan sesuai, maka informasi akan diterima dan di

proses oleh terminal tersebut, sedangkan apabila tidak sesuai, maka informasi

tersebut akan diabaikan, untuk selanjutnya disesuaikan dengan terminal

berikutnya.

Topologi bus sangat mudah untuk di implementasikan, namun memiliki

kelemahan, yaitu apabila kabel induk putus disatu titik, maka dapat
9

mempengaruhi komputer/terminal yang ada dibelakangnya. Jumlah komputer

dalam jaringan sangat mempengaruhi kecepatan transfer data karena hanya

menggunakan satu media transmisi induk. Topologi ini lebih cocok jika

diterapkan dalam jaringan dengan skala yang kecil.

Sumber : http://www.dtcnetconnect.com/AMP/index.php/blogs/308-jenis-jenis-

topologi-jaringan-fisik-physical-topology

Gambar II. 4

Topologi Bus

2. Topologi Ring

Sistem kerja topologi ring hampir sama dengan topologi bus. Setiap titik terminal

dihubungkan kedua titik yang berdekatan. Dalam topologi ring, informasi

berputar untuk sampai tujuan. Media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP.

Kelemahan topologi ini apabila kabel putus di satu titik, maka sangat

mempengaruhi kinerja jaringan.


10

Sumber : http://www.artikelsiana.com/2015/04/ring-kelebihan-kekurangan-topologi-

ring.html

Gambar II. 5

Topologi Ring

3. Topologi Star

Dalam topologi star, tiap terminal dalam jaringan terhubung pada sebuah

perangkat yang disebut switch/hub. Switch berfungsi sebagai pusat pengatur lalu

lintas data. Terminal yang akan mengirimkan informasi/data ke terminal lain

harus melalui switch dulu, yang kemudian akan dikirimkan ke terminal tujuan.

Media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000 Base-T.
11

Sumber : http://www.markijar.com/2015/09/8-topologi-jaringan-komputer-

lengkap.html

Gambar II. 6

Topologi Star

4. Topologi Mesh

Pada topologi mesh, semua titik terminal akan saling terhubung dengan titik yang

lain, sehingga membentuk jaringan yang kompleks.

Keuntungan topologi ini adalah kecil kemungkinan terjadinya kemacetan (gagal

koneksi), Sedangkan kerugian dari topologi ini adalah mahalnya biaya

pemasangan, karena tiap titik termina dalam jaringan saling terhubung. Pada

implementasinya, untuk menekan biaya pemasangan biasanya tidak semua titik

termina dihubungkan.
12

Sumber : https://www.utopicomputers.com/model-topologi-jaringan-komputer-yang-

sering-digunakan/

Gambar II. 7

Topologi Mesh

5. Topologi Tree

Pada topologi tree, sebuah komputer/terminal akan dijadikan akar pusat

(tingkatan paing atas dari sebuah hirarki) yang kemudian akan dihubungkan ke

satu atau lebih titik terminal lain yang satu tingkat lebih rendah di bawahnya

(tingkat kedua) dengan hubungan point-to-point antara masing-masing simpul

tingkat.

Masing-masing titik pada tingkat kedua juga akan memiliki satu atau lebih titik

hubungan lain yang satu tingkat lebih rendah di bawahnya, yaitu tingkatan ketiga.

Begitu pula seterusnya, sehingga membentuk tingkatan hierarki.


13

Sumber : http://www.aldo-expert.com/blog-artikel/5-jenis-topologi-dalam-jaringan-

komputer-local.html

Gambar II. 8

Topologi Tree

2.3. Perangkat Keras Jaringan

2.3.1. Komponen jaringan

1. Kabel

Ada beberapa media kabel yang digunakan untuk membangun sebuah jaringan

komputer, yaitu :

a. Coaxial Cable

Seperti pada kabel antena, kabel coaxial terdiri dari tembaga tunggal di tengah

yang di lapisi oleh plastik dan pelindung metal sebagai proteksi dari

interferensi luar. Terdapat dua macam kabe coaxial. Kabel coaxial biasanya

digunakan untuk topologi bus dan sudah jarang digunakan pada LAN. Pada

Topologi bus, kabel ini menggunakan konektor BNC (Bayone Neill


14

Concelman). Kabel ini juga sering digunakan sebagai jalur tarnsmisi untuk

sinyal frekuensi radio dan mendistribusikan sinyal televisi kabel.

Sumber : http://teknodaily.com/definisi-dan-fungsi-kabel-jaringan-coaxial/

Gambar II. 9

Coaxial Cable

b. Twisted Pair Cable

Merupakan kabel yang terdiri dari pasng-pasangan konduktor yang terisolasi.

Ada dua macam kabel twisted pair, yaitu STP (Shielded Twisted Pair) dan

UTP (Unshielded Twisted Pair). Jenis UTP banyak digunakan untuk LAN dan

jaringan telepon.

1) UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel UTP palign sering digunakan pada jaringan ethernet dan telepon.

Untuk jaringan ethernet, kabel ini memiliki ciri khas, yaitu terdiri 4

pasang kabel yang berwarna biru, biru-putih, oranye, oranye-putih, hijau,

hijau-putih, coklat, dan coklat-putih.

Kabel UTP memiliki lima kategori, yaitu :

Kategori 1, digunakan untuk suara (kabel telepon).


15

Kategori 2, digunakan untuk data sampai dengan 4 Mbps.

Kategori 3, digunakan untuk data sampai dengan 10 Mbps.

Kategori 4, digunakan untuk data sampai dengan 20 Mbps.

Kategori 5, digunakan untuk data sampai dengan 100 Mbps.

Sumber : http://tech.dbagus.com/kelebihan-dan-kekurangan-kabel-utp-beserta-

pengertiannya

Gambar II. 10

Unshielded Twisted Pair

2) STP (Shielded Twisted Pair)

Kabel STP hampir sama dengan UTP, hanya saja memiiki lapisan yang

dapat melindungi dari interferensi elektromagnetik. Karena pelindung

terbuat dari logam, maka dapat juga berfungsi sebagai ground. Pelindung

ini dapat diterapkan untuk pasangan individu, atau untuk koleksi

pasangan. Jika pelindung diterapkan pada koleksi pasangan, hal ini


16

disebut sebagai screening. Namun pelindung ini harus di-ground-kan agar

dapat bekerja dengan baik.

Sumber : https://catatanwandicager.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-stp-shield-

twisted-pair.html

Gambar II. 11

Shielded Twisted Pair

c. Fiber Optic Cable

Fiber optik atau serat optik menggunakan sinyal cahaya dalam proses transfer

data dan tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Kabel fiber optik

memiliki bandwith yang lebar dan kecepatan transfer data yang sangat tinggi,

mencapai gigabit per detik. Kabel ini biasanya digunakan sebagai induk pada

jaringan WAN yang menghubungkan antar kota bahkan antar negara. Untuk

jaringan dengan skala kecil, kabel ini jarang sekali digunakan karena

harganya yang mahal.


17

Sumber : http://sukkhendro54.blogspot.co.id/2016/01/instalasi-kabel-fiber-optik.html

Gambar II. 12

Fiber Optic Cable

2. Ethernet Card

Menurut Herlambang dan Catur (2008:8) “Ethernet card atau LAN card berfungsi

sebagai media penghubung antara komputer dengan jaringan. Ada beberapa jenis

port koneksi yang dapat digunakan. Jika didesain untuk kabel jenis coaxial maka

konektor yang dipakai adalah konektor BNC (Barrel Nut Connector atau Bayonet

Net Connector). Sementara jika didesain untuk kabel twisted pair maka konektor

yang dipakai adalah konektor RJ-45.


18

Sumber : http://sukakomputer.com/pengertian-ethernet-dan-fungsi-ethernet-card-

serta-jenis-jenisnya/

Gambar II. 13

Ethernet Card

3. Hub dan Switch (Konsentrator)

Konsentrator adalah perangkat untuk menyatukan kabel-kabel jaringan dari tiap

workstasion, server, atau perangkat lainnya. Konsentrator biasa dipakai pada

topologi star. Hub dan switch umumnya mempunyai port RJ-45 sebagai port

tempat menghubungkan komputer.

Perbedaannya, switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan

manajemen trafik data lebih baik dibanding hub.


19

Sumber : http://infocomp91.blogspot.co.id/2012/03/perbedaan-hub-dan-switch.html

Gambar II. 14

Hub dan Switch

4. Repeater

Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu

segmen kabel lalu memancarkan kembali sinyal tersbut dengan kekuatan yang

sama dengan sinyal asli pada segmen kabel lain. Dengan demikian, jarak antara

kabel dapat diperpanjang.


20

Sumber : http://www.conrad.com/ce/en/product/995393/TP-LINK-----TL-

WA730RE-----150-Mbps-WLAN-repeater

Gambar II. 15

Repeater

5. Bridge

Fungsi dari perangkat ini hampir sama dengan fungsi repeater, tetapi bridge

mampu menghubungkan antar jaringan yang menggunakan transmisi berbeda.

Misalnya, jaringan ethernet baseband dengan ethernet broadband.

Bridge dapat pula menghubungkan jaringan yang menghubungkan jaringan yang

menggunakan tipe kabel yang berbeda yang berbeda ataupun topologi yang

berbeda. Bridge dapat mengetahui alamat setiap komputer pada tiap-tiap jaringan.

Sumber : http://www.teorikomputer.com/2015/10/pengertian-dan-fungsi-bridge-

pada.html

Gambar II. 16

Bridge
21

6. Router

Router merupakan perangkat yang dikhususkan untuk menangani koneksi antara

dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja

dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan dari paket yang melewatinya dan

memutuskan rute yang akan dilewati paket tersebut untuk sampai ke tujuan.

Router mengetahui alamat masing-masing komputer di lingkungan jaringan

lokalnya, mengetahui alamat bridge, dan router lainnya.

Sumber : http://www.tp-link.co.id/products/details/TL-MR3420.html

Gambar II. 17

Router

2.4. Perangkat Lunak Jaringan

2.4.1. Mikrotik RouterOS

Dalam website Mikrotik Indonesia (www.mikrotik.co.id, 2014) menjelaskan

“Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan
22

untuk menjadikan komputer menjadi router network, mencakup berbagai fitur yang

dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. Mikrotik RouterOS dapat digunakan

menggunakan embedded (minimum sistem) maupun menggunakan PC (Personal

Computer) serta kompatible dengan IBM PC X86. Mikrotik RouterOS dapat

berfungsi sebagai access konsesntrator dengan berbagai pilihan protokol Mikrotik

RouterOS itu sendiri memiliki banyak fitur, ini juga membuat Mikrotik RouterOS

dapat mengambil peranan yang lebih banyak dalam jaringan. Mikrotik RouterOS

mampu menggunakan protokol tunneling seperti IP security (Ipsec), Point-To-Point

Tunneling Protocol (PPTP), Layer 2 Forwarding Protocol (L2TP) dan Point-to-point

over Ethernet (PPPoE).

Sumber : http://getintopc.com/softwares/operating-systems/mikrotik-routeros-free-

download/

Gambar II. 18

Mikrotik RouterOS
23

2.4.2. Microsoft Visio

Microsoft Visio adalah aplikasi yang digunakan untuk merancang suatu model

perencanaan. aplikasi ini juga sering digunakan untuk membuat diagram, flowchart,

ataupun skema jaringan. beberapa contoh ang pernah saya buat di aplikasi ini adalah

membuat Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Package Diagram,

dan Sequence Diagram. aplikasi ini biasanya digunakan oleh developer dan

enginering.

Sumber: https://www.amazon.com/Microsoft-Visio-Standard-Version-Upgrade/dp/

B000HCZ8GM

Gambar II. 19

Microsoft Visio
24

2.4.3. Aplikasi WinBox

Aplikasi winbox merupakan sebuah aplikasi yang sangat erat hubungannya

dengan mikrotik. WinBox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan

remote ke server mikrotik dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik

dalam TEXT Mode melalui PC itu sendiri, maka untuk dalam bentuk mode GUI kita

menggunakan Winbox ini. Dengan aplikasi ini kita bisa mengkonfigurasi mikrotik

dengan melalui komputer Client, mengkonfigurasi mikrotik melalui Winbox jauh

lebih banyak digunakan karena selain penggunaannya yang mudah kita tidak harus

menghafal perintah-perintah Console. Fungsi utama Winbox adalah untuk menyeting

yang ada pada Mikrotik dengan kemudahannya melalui tampilan GUI atau Desktop.

Sumber : http://www.winbox-mikrotik.com/2013/07/download-winbox.html

Gambar II. 20

Winbox
25

2.4.4. Sistem Operasi Windows 7

Sistem Operasi Windows 7 di luncurkan pada tanggal 22 oktober 2009 oleh

perusahaan microsoft. Windows 7 memiliki beberapa versi diantaranya starter, home

basic, home premium, enterprise, profesional, ultimate. Adapun kelebihan dan

kekurangan pada sistem operasi ini antara lain :

1. Kelebihan sistem operasi windows 7 :

a. Dapatkan akses lebih cepat ke semua program yang digunakan.

b. Berbagi file dan printer diantara beberapa PC.

c. Menjaga PC agar lebih terlindungi dengan hanya sedikit gangguan.

d. Mengelola perangkat menjadi lebih mudah.

e. Multi – tasking nya menjadi lebih mudah.

2. Kekurangan sistem operasi windows 7 :

a. Beberapa aplikasi belum bisa beroprasi di windows 7.

b. Bug pada windows player 12.

c. Hardware yang bisa langsung dikenali vista, tapi tidak di windows 7.


26

Sumber : http://chilovedy.blogspot.co.id/2012/08/fokus-pengembangan-windows-

7.html

Gambar II. 21

Windows 7

2.4.5. Mikrotik Bandwidth Management

Dalam website Mikrotik Indonesia (www.mikrotik.co.id, 2014) “Mikrotik

management bandwidth pada dasarnya mempunyai 2 sistem management bandwidth

yaitu simple queue dan queue tree. Simple queue sering digunakan sebagai

management bandwidth dengan limit IP address (simple limit) sedangkan queue tree

lebih spesifik lagi yaitu content website misalnya extention dan alamat website”.

1. Simple Queue

Simple queue adalah cara sederhana melakukan limit data rate untuk IP address

atau subnet. Adapun fitur yang dimiliki antara lain :

a. Peer to peer traffic queuing

1) Mengizinkan pembuatan aturan queuw dengan pemilihan interval waktu.

2) Pengunaan prioritas.

3) Menggunakan multiple paket dengan menggunakan / ip firewall mangle.

4) Limit traffic dari dua arah (satu limit untuk total upload dan download).

2. Queue Tree

Queue tree merupakan limit bandwidth yang cukup kompleks karena pelimitan

dapat dikelompokkan berdasarkan protokol, ports, atau kelompok IP address.


27

Sebelum melakukan pelimitan, anda harus menandai aliran paket menggunakan

suatu tanda mangle (istilah pada mikrotik) agar paket tersebut dapat dikenali oleh

queue tree. Hal ini bertujuan membedakan paket yang downlink only atau uplink

only sehingga limit pada bandwidth dapat bekrja optimal.

2.5. TCP / IP DAN SUBNETTING

Menurut herlambang dan catur (2008:13) IP address merupakan “pengenalan

yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan”.

Alamat IP merupakan representasi dari 32 bit bilangan biner yang ditampilkan dalam

bentuk desimal dengan dipisah tanda titik. IP address terdiri atas network ID dan host

ID. Network ID (NetID) menunjukkan nomor jaringan sedangkan host ID

menginden-tifikasikan host dalam satu jaringan. Contoh valid dari alamat IP adalah

10.150.0.2.

2.5.1. Clasfull Addressing

Merupakan metode pembagian IP address ke dalam lima kelas, yaitu :

1. Kelas A

a. Niai 1 bit pertama IP address adalah ‘0’.

b. Menggunakan 8 bit alamat jaringan dan 24 bit untuk alamat host.

c. Mempunyai 126 jaringan (0 dan 127 di cadangkan) dengan 16.777.214 host

untuk setiap jaringan.

d. Dialokassikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar

2. Kelas B
28

a. Nilai 2 bit pertama IP address adalah 10.

b. Menggunakan 16 bit alamat jaringan dan 16 bit untuk alamat host.

c. Mempunyai 16.384 jaringan dengan 65.532 host untuk setiap jaringan.

d. Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang.

3. Kelas C

a. Nilai 3 bit pertama IP address adalah 110.

b. Menggunakan 24 bit alamat jaringan dari 8 bit untuk alamat host.

c. Mempunyai 2.097.152 jaringan dengan 254 host untuk setiap jaringan.

d. Dialokasikan untuk jaringan dengan jumlah host tidak sampai 254.

4. Kelas D

a. Nilai 4 bit pertama IP address adalah 1110.

b. Digunakan untuk keperluan IP multicasting.

5. Kelas E

a. Nilai 4 bit pertama IP address adalah 1111.

b. Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimen (research).

Menurut Herlambang dan Catur (2008 : 15) subnetting merupakan “proses

memecah satu kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang

lebih sedikit”. Sementara subnet mask digunakan untuk menentukan batas-batas

network ID dalam suatu subnet.


29

2.6. Sistem Kemanan Jaringan

2.6.1. Keamanan Sitem

Menurut Utomo (2011:91) “Pada dasarnya sistem jaringan komputer

merupakan sistem jaringan yang terbuka, artinya pengguna(user) dalam jaringan

tersebut dapat mengakses device/resource yang tersedia”. Kadang kita ingin agar data

yang dikirim atau diterima tidak diketahui oleh orang lain. Email yang kita kirim,

baca, atau terima tidak ingin diketahui atau diubah oleh seseorang. Oleh karena itu,

diperlukan sebuah pengamanan jaringan yang akan melindungi aktivitas kita selama

dalam jaringan.

Pada tahun belakangan ini, penggunaan dan perkembangan internet sangat

pesat. Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya komunitas-komunitas diskusi di

internet. Sebagai contoh, banyak pengguna sekarang yang menggunakan e-commerce

sebagai salah satu cara yang mudah untuk berbelanja melalui internet (shopping

online). Seorang pengguna harus memasukkan nomor kartu kredit untuk memulai

berbelanja, hal ini sangat berbahaya karena orang lain akan bisa mengetahui dan

mencuri informasi tersebut, sehingga dapat digunakan untuk hal-hal yang tidak baik.

2.6.2. Macam – macam jenis ancaman sistem keamanan jaringan

Menurut Utomo (2011: ) Ada beberapa jenis ancaman yang dapat terjadi pada

jaringan komputer, antara lain :

1. DOS/DDOS (Denial of Services/Distributed Denial of services)

Adalah bentuk serangan pada jaringan komputer yang berusaha untuk

mengahabiskan sumber daya sebuah peralatan komputer, sehingga jaringan


30

komputer mejadi terganggu. Proses awal koneksi dengan menggunakan protokol

TCP/IP adalah three way handshake. Proses ini dimulai dengan klien

mengrimimkan paket dengan tanda SYN, kemudian pihak server akan menjawab

dengan mengirimkan tanda SYN dan ACK, dan pihak klien akan mengirimkan

lagi paket ACK. Ketika koneksi sudah terbuka sampai salah satu pihak

mengirimkan paket FIN atau RST atau terjadi connection timeout. Selain terjadi

insiasi koneksim juga terjadi pertukaran data parameter agar koneksi dapat

berjalan dengan baik.

2. Paket Sniffing

Adalah metode serangan dengan cara mendengarkan seluruh paket yang lewat

pada sebuah media komunikasi, baik itu media kabel maupun radio. Setelah

paket-paket yang lewat tersebut didapatkan, maka paket-paket tersebut akan

disusun ulang sehingga dat-data yang dikirimkan dapat dicuri oleh pihak yang

tidak berwenang.

3. IP Spoofing

Adalah mpodel serangan yang bertujuan umtuk menipu seseorang. Serangan ini

dilakukan dengan cara mengubah alamat asal sebuah paket sehingga dapat

melewati firewall yang telah di pasang.

4. DNS forgery

Yaitu melakukan penipuan data-data DNS. Cara kerja DNS adalah sederhana,

yaitu sebuah host mengirimkan paket (biasanya dengan tipe UDP) yang pada

header paket tersebut berisikan alamat host penanya, alamat DNS resolver,

pertanyaan yang diinginkan, dan sebuah nomor identitas.


31

5. DNS cache poisioning

Bentuk serangan lain dengan menggunakan data DNS adalah DNS cache

poisioning. Metode ini memanfaatkan cache dari setiap server DNS yang

merupakan tempat penyimpanan sementara data-data domain yang bukan

tanggung jawab server DNS tersebut.

6. Worm

Merupakan program yang menyebar sendiri dengan cara mengirimkan dirinya

sendiri ke sistem. Worm tidak akan menyisipkan dirinya ke obyek lain.

7. Virus

Merupakan Program yang dapat menyisipakan dirinya ke obyek lain, seperti pada

file-file executable (.exe) dan beberapa jenis dokumen yang sering digunakan,

seperti .doc.

8. Trojan

Jenis trojan ini sangat berbahaya karena si pembuat program tersebut dapat

meyusup ke sistem jaringan yang telah tersusupi oleh trojan.

9. Junk mail

Disebut juga dengan ‘surat sampah’, penyebaran virus dan worm melalui email

dan yang perlu diwaspadai adalah file attachment yang menyertainya. Dengan

adnya junk mail ini juga akan memperbesar kapasitas inbox email, sehingga

emai-email lain yang penting tidak dapat karena kapasitas inbox-nya telah penuh

(biasa disebut dengan email bounce).

Anda mungkin juga menyukai