JARINGAN KOMPUTER
2. Media komunikasi
3. Integrasi data
7
komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh
sebab inilah maka
5. Keamanan data
8
2.2. Jenis–Jenis Jaringan Komputer
9
Topologi adalah sebuah arsitektur jaringan yang dirancang sedemikian
rupa agar dapat menghubungkan komputer-komputer. Pola ini sangat erat
kaitannya dengan metode akses dan media pengiriman yang digunakan.
Topologi jaringan yang ada sangatlah tergantung dengan letak geografis dari
masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi
ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data
Kelebihan:
a) Hemat kabel
b) Layout kabel sederhana
c) Mudah dikembangkan
Kelemahan:
10
Gambar 2.3.1 Topologi Bus
Kelebihan:
a) Hemat kabel
b) Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada
satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data
Kelemahan:
11
c) Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus
Kelebihan:
12
Kelemahan:
13
Kelebihan:
Kelemahan:
14
2.3.5. Topologi Tree
Kelebihan:
Kelemahan:
15
2.3.6. Topologi Hybrid
Kelebihan:
Kelemahan:
16
2.4. Media Jaringan Komputer
2.4.1. Kabel
Kabel Twister pair merupakan salah satu jenis kabel yang dapat
digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer. Kabel ini terdiri dari
4 pasang kabel yang saling terpilin atau melilit dengan warna yang berbeda-
beda. Konektor yang digunakan untuk kabel twisted pair adalah RJ-45
(Register Jack-45). Kabel twisted pair terbagi menjadi 2 jenis, yaitu
Unshielded Twisted Pair (UTP) dam Shielded Twisted Pair (STP).
17
2. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah kabel twisted pair yang
tidak dilengkapi dengan pelindung kabel sehingga sangat rentan dengan
interferensi dari luar. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek
konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi
degradasi sinyal. UTP memiliki impedansi 100 Ohm dan berdiameter cukup
kecil sehingga menjadikannya mudah saat membangun jaringan. Panjang
maksimal setiap segmen adalah 100 m, Kabel UTP terbagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan kabel UTP yang telah
dilengkapi dengan pelindung logam sehingga lebih tahan terhadap interferensi
dari luar.
18
Untuk penggunaan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP
yang umum digunakan pada jaringan komputer, yaitu Straight Through dan
Cross Over.
a) Kabel Straight
19
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
c) Kabel Coaxial
Kabel coaxial adalah kabel yang sering digunakan pada jaringan topologi
bus atau antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Kabel ini diselubungi
oleh dua lapisan. Lapisan pertama merupakan lapisan yang paling dekat
dengan kawat konduktor tembaga. Sedangkan pada lapisan kedua terdapat
serabut konduktor yang menutup bagian teratas yang melindungi dari
pengaruh elektromagnetik. Pada bagian inti kabel dilapisi dengan plastik
sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel. Konektor yang
digunakan adalah BNC (British Naval Connector).
20
Gambar 2.4.5 Kabel thinnet dan kabel thicknet
1. Thinnet (RG-58)
2. Thicknet (RG-8)
21
umumnya berwarna kuning. Panjang maksimal thicknet adalah 500 meter
demgam impedansi terminator 50 Ohm.
3. Fiber Optic
Kabel fiber optik terbagi menjadi ada tiga jenis, yaitu: Single-
mode, mutimode graded-index, dan multimode step-index.
22
Gambar 2.4.6 Kabel Fiber Optic
1. Singlemode
Secara garis besar tipe fiber optik ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
2. Grade-index multimode
23
porosnya dibandingkan cahaya yang lebih dekat dengan cladding. Alur
yang dipendekkan dan kecepatan yang tinggi mengijinkan cahaya di
bagian luar untuk sampai ke penerima pada waktu yang sama secara
perlahan tetapi cahaya lurus langsung melalui inti core. Hasilnya sinyal
digital mengalami distorsi yang sedikit.
3. Step-index multimode
24
a) Ukuran intinya berkisar 50 mm – 125 mm dengan diameter
cladding 125 mm – 500 mm
b) Diameter core yang besar digunakan agar penyambungan kabel
lebih mudah
c) Hanya baik digunakan untuk data atau informasi dengan kecepatan
rendah dan untuk jarak yang relatif dekat.
Ada beberapa jenis konektor yang sering digunakan dalam teknologi fiber
optic, antara lain:
25
d) SC: Digunakan untuk kabel single mode dan bisa dicopot pasang.
Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara
manual akurasinya dengan perangkat.
e) SMA: Konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang
sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring
dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak
berkembang lagi penggunaannya.
f) ST: Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan
konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk multi mode
maupun single mode kabel. Sangat mudah digunakan baik dipasang
maupun dicabut.
2.4.2. Wireless
26
Dari itu, teknik telekomunikasi memiliki target untuk masa depan, yaitu
mencapai sistem Future Wireless Personal Communication (FWPC). Sistem
tersebut menawarkan layanan komunikasi dari siapa saja, kapan saja, di mana
saja, melalui satu deretan nomor sambungan yang tetap, dengan delay yang
sekecil-kecilnya, menggunakan suatu unit yang portabel (kecil, dapat
dipindah-pindahkan, murah dan hemat) dan memiliki sistem yang kualitasnya
tinggi dengan kerahasiaan yang terjamin.
27
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan
mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain
seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua
perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak
memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya
tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication
Commission (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical
(ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz
yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara
komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN
dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread
spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan
teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
28
dan Frequency Hopping (FH), standar ini adalah yang paling banyak
dipakai.
1. Infrared (IR)
29
karena IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi
dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR memiliki tiga
macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan
Quasi Diffused IR (QDIR).
a) DFIR
b) DBIR
c) QDIR
30
harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien.
WLAN menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya
jauh, dapat menembus tembok, mendukung teknik handoff, mendukung
mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR dan
dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM
(lihat tabel di bawah ini) dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS
atau FH).
Frekuensi
915 MHz 2.4 GHz 5.8 GHz
Spesifikasi
Jangkauan transmisi Paling jauh 5% < 915 MHz 205 < 915 MHz
31
2.5. Perangkat Keras Jaringan Komputer
32
menggunakan kartu jaringan yang terpisah. Salah satu keuntungannya adalah
dapat memilih merk tertentu dan mudah diganti apabila terjadi kerusakan.
Register yang dilengkapi dengan tombol-tombol khusus. Satu tombol untuk
satu jenis penjual
Kabel merupakan salah satu media transmisi dalam jaringan. Kabel berfungsi
untuk menghubungkan perangkat-perangkat jaringan agar dapat
berkomunikasi. Meskipun sekarang sudah terdapat teknologi nirkabel
(wireless) namun kabel masih sering digunakan karena mudah dalam
pengoperasiannya. Jenis-jenis kabel yang biasa digunakan, yaitu kabel
coaxial, twisted pair dan fiber optik.
2.5.3. HUB
Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk
menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling
terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup
untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam
satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link.
33
Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai
kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau
Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan
untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung
pemggunaan kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP yang
mendukung topologi STAR.
2.5.4. Bridge
34
Bridge mempelajari alamat tujuan lalu lintas yang melewatinya dan
mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk membagi jaringan. Jika
jaringan diperlambat dengan adanya lalu lintas yang penuh maka jaringan
dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.
2.5.5. Switch
Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang
digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-
through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket
datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke
segmen tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan
kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu,
tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada
paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
35
Dengan Swith terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan
memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada
penggunaan Hub.
2.5.6. Router
Jika paket data tiba pada router, ia menentukan rute yang terbaik bagi paket
dengan mengadakan pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat hanya
melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh router sebelumnya.
36
Gambar 2.5.6 Router
2.5.7. Repeater
37
2.5.8. Modem
ADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi.
Umumnya modem ADSL merupakan integrasi dari modem, firewall dan
ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan transiever. Modem
ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan frekwensi yang
digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat
digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data
melelalui modem ADSL.
38
2.6. Protokol Jaringan Komputer
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi dan perpindahan data pada jaringan. Protokol
dapat diterapkan pada perangakat keras dan perangkat lunak atau kombinasi dari
keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi
perangkat keras.
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet
dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam
jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang
protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga
merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi.
Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Pada
TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi
antar komputer. TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri
atas empat layer, diantaranya adalah :
a) Application Layer
b) Transport Layer
c) Internet Layer
d) Network Access Layer
39
2. UDP ( User Datagram Protokol)
UDP (User Datagram Protocol) adalah salah satu protokol lapisan transport
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa
koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan
TCP/IP.
40
implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki
keunggulan seperti:
a) Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk
mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama
Komputer).
b) Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak
berubah.
c) Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik
di Internet maupun di Intranet.
4. PPP (Point-to-Point Protocol)
SLIP (Serial Line Internet Protocol) adalah sebuah protokol yang memungkinkan
pemindahan data IP melalui saluran telepon. Alat bantu lainnya dalam SLIP
adalah PPP yang mendeteksi kesalahan dan konfigurasi. Sistem ini memerlukan
satu komputer server sebagai penampungnya, dan secara perlahan-lahan akan
digantikan oleh standar PPP yang memiliki kecepatan proses lebih tinggi.
41
6. ICMP (Internet Control Message Protocol)
ICMP adalah salah satu protokol inti dari keluarga. ICMP berbeda tujuan
dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara langsung oleh
aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping
yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk
menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket
yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan. protokol internet. ICMP
utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim
pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan
tidak bisa dijangkau.
POP3 adalah kepanjangan dari Post Office Protocol version 3, yakni protokol
yang digunakan untuk mengambil email dari email server. Protokol POP3
dibuat karena desain dari sistem email yang mengharuskan adanya email
server yang menampung email untuk sementara sampai email tersebut diambil
oleh penerima yang berhak. Kehadiran email server ini disebabkan kenyataan
hanya sebagian kecil dari komputer penerima email yang terus-menerus
melakukan koneksi ke jaringan internet.
42
ini jauh lebih baik daripada POP (Post Office Protocol) yang hanya
memperbolehkan kita mengambil/download semua pesan yang ada tanpa
kecuali.
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang umum
digunakan untuk pengiriman surat elektronik atau email di Internet. Protokol ini
gunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke
server surat elektronik penerima.
Contohnya bila kita mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet
browser maka web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server.
Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas
sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser. Hasil aktivitas tadi
akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada kita.
11. HTTPS
HTTPS adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide
Web. Ditemukan oleh Netscape Communications Corporation untuk
menyediakan autentikasi dan komunikasi tersandi dan penggunaan dalam
komersi elektris. Selain menggunakan komunikasi plain text, HTTPS
43
menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau
protokol TLS (Transport Layer Security). Kedua protokol tersebut
memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers, dan
man in the middle attacks. Pada umumnya port HTTPS adalah 443.
SSH adalah protocol jaringan yang memungkinkan pertukaran data secara aman
antara dua komputer. SSH dapat digunakan untuk mengendalikan komputer dari
jarak jauh mengirim file, membuat Tunnel yang terrenkripsi dan lain-lain.
Protocol ini mempunyai kelebihan disbanding protocol yang sejenis seperti
Telnet, FTP, Danrsh, karena SSH memiliki system Otentikasi,Otorisasi, dan
ekripsinya sendiri. Dengan begitu keamanan sebuah sesi komunikasi melalui
bantuan SSH ini menjadi lebih terjamin.
Telnet adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan di koneksi Internet atau
Local Area Network. TELNET dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi
sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet pertama. TELNET memiliki
beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.
44
14. FTP ( File Transfer Protocol )
FTP ( File Transfer Protocol ) adalah sebuah protocol internet yang berjalan di
dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file)
computer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP atau protocol
Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan
server, sehingga diantara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi
komunikasi sebelum transfer data dimulai. FTP hanya menggunakan metode
autentikasi standar, yakni menggunakan User name dan paswordnya yang
dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguana terdaftar dapat menggunakan
username dan password-nya untuk mengakses ,men-dawnload ,dan meng- upload
berkas-berkas yang ia kehenaki. Umumnya, para pengguna daftar memiliki akses
penuh terdapat berapa direkotri , sehingga mereka dapat berkas , memuat dikotri
dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga
menggunakan metode anonymous login,yakni dengan menggunakan nama
pengguna anonymous & password yang diisi dengan menggunakan alamat e-
mail. Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource
Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat
menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut.
45
15. LDAP
SSL (Secure Socket Layer) adalah arguably internet yang paling banyak
digunakan untuk enkripsi. Ditambah lagi, SSL digunakan tidak hanya keamanan
koneksi web, tetapi untuk berbagai aplikasi yang memerlukan enkripsi jaringan
end-to-end.
46
2.7. IP Address
Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk
sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang
memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya.
Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya
ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti
208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).
Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan,
alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam
topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP
yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini
ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya,
208.77.188.166/24.
47
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) merupakan pengelola alokasi
alamat IP global. IANA bekerja bekerja sama dengan lima Regional Internet
Registry (RIR) mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries
(penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya.
2.7.1.1.IPv4
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan
subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
48
identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam
network identifier di mana ia berada.
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu alamat unicast, alamat
multicast, alamat broadcast.
Oktet Oktet
Kelas
pertama pertama Digunakan oleh
Alamat IP
(desimal) (biner)
49
Direservasikan;umumnya digunakan
Kelas E 240–255 1111 xxxx sebagai alamat percobaan
(eksperimen); (bukan alamat unicast)
1. Kelas A
2. Kelas B
3. Kelas C
50
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110.
21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk
sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total
2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
4. Kelas D
5. Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental"
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit
pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Jumlah host
Nilai Bagian untuk Bagian untuk Jumlah
Kelas dalam satu
oktet Network Host jaringan
Alamat jaringan
pertama Identifier Identifier maksimum
maksimum
6. Alamat IP lainnya
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP
dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan
menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan
menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan
di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address
(alamat pribadi).
a) Alamat publik
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat
diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju
alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke
sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan
internet.
b)Alamat ilegal
52
Intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan
intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau,
meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC.
Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan
intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat
mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC
atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik
antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang
tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
c) Alamat Privat
53
sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk
proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung ke
internet.
a) 10.0.0.0/8
b) 172.16.0.0/12
54
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah
block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan
alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier,
yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam
sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan
alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
c) 192.168.0.0/16
d) 169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang
IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang
mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga
169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini
digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut
dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
55
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi
adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan
internet yang sangat pesat.
56
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni
224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan
karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet
lokal.
Alamat broadcast adalah alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap
node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam
komunikasi one-to-everyone. Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk
menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim
yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka
semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima
paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat
IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan
saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap
jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada
lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki
oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk
jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke
alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
a) Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara
mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan
57
kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat
broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan
untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah
jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang
ditujukan dengan alamat network broadcast.
b) Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset
semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas
(classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-
nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk
mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi
dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan
paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
c) All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua
bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah
jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua
subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli.
Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier
131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah
131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan
58
broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam
contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang
secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan
menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini.
RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast
ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun
demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat
ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812,
penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.
d) Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat
IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau
255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus
melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah
jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh
penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan
menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration
Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus
menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga
server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan
memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun
59
kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan
ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di
dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP,
mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja.
Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total
alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki
panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada
kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi,
sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin
hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan
untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa
masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara
hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server
sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address
dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan
menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address
configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server
dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order
bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order
bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-
bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat
60
IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet
mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
a) Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang
dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap
blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan
colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-
decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111
0110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001
011010
61
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada
awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit
terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
FE80:0000:0000:0000:02AA: FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
00FF:FE9A:4CA2 CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:00
FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2
00: 0000:0002
62
Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan
dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan
menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang
kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16.
Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02
dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.
c) Format Prefix
Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-
nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau
subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama
seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks].
Panjang prefiks mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat
prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat
direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai
prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
63
IPv6 terbagi menjadi 3 jenis, yakni alamat unicast, alamat multicast dan alamat
anycast.Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi
menjadi alamat-alamat berikut:
1. Unicast Address
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4.
Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya
alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet
dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan
hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga
level (Public, Site, dan Node).
64
Field Panjang Keterangan
Next Level
Aggregation Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site)
24 bit
Identifier (NLA kustomer tertentu.
ID)
Site Level
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah
Aggregation
16 bit situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site.
Identifier (SLA
ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini.
ID)
65
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang
lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik
sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local
dalam sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat
ini adalah FEC0::/48.
Panjan
Field Keterangan
g
Nilai ketetapan
111111101100000000000000000000000000000000000000 48 bit alamat unicast
site-local
66
hierarkis.
Berfungsi
sebagai alamat
dari sebuah
Interface Identifier 64 bit
node dalam
subnet yang
spesifik.
Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam
subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic
Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft
Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan
menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi.
Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan
Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini
adalah FE80::/64.
Berfungsi sebagai
11111110100000000000000000000000000000000000000
64 bit tanda pengenal alamat
00000000000000000
unicast link-local.
67
alamat dari sebuah
node dalam subnet
yang spesifik.
Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan
oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk
meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan,
yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat
disingkat menjadi dua titik dua (::).
Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan
IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering
digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya
menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat
publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan
format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah
representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal
68
format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat 157.60.91.123
diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast
global address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host
IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi.
Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast
site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4)
yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu
diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah
host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet
prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja,
alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.
2 Multicast Address
Alamat Multicast berfungsi untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host
yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi
one-to-many. Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada
IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan
terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang
digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8.
1111
8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
1111
69
Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient
atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan
Flags 4 bit
alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara
permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
Group
112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
ID
3 Anycast Address
Alamat Anycast berfungsi mengirim paket data kepada anggota terdekat dari
sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.
Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan
diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa. Alamat Anycast
dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan
dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat
anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak
klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi
fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
70
2.8. Lapisan OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open
networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh
badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun
1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection.
Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer
model).
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan
protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami
kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
71
Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi
DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task
Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol
TCP/IP yang populer digunakan.
Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti
halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara
fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada
beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia
nyata) sehingga OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari
koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat
berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam
TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan
tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI
Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana
beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi
dan berinteraksi.
72
Lapisan ke- Nama lapisan Keterangan
74