Anda di halaman 1dari 71

Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 1


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

BAB I
JARINGAN KOMPUTER DAN PENGKABELAN

1.1 PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri dari gabungan beberapa perangkat
komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan akses informasi
dari berbagai tempat, dari komputer yang satu dengan komputer yang lain.

Manfaat jaringan computer :

a) Berbagi sumber daya / pertukaran data


b) Mempermudah berkomunikasi / bertransaksi
c) Membantu akses informasi
d) Mampu memberikan akses informasi dengan cepat dan up-to-date

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan jangkauan


a) LAN ( Local Area Network)
Local Area Network sering kita jumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet.
Jaringan ini dapat menghubungkan lebih dari 2 komputer di suatu ruangan (terbatas)
hingga beberapa kilometer saja. Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer, printer,
dan perangkat lainnya.
b) MAN (Metropolitan Area Network)
Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga wilayah
yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan sangat tinggi. Wilayah yang
dapat menjadi cakupannya berkisar hingga 50 km. MAN ini merupakan rangkaian
LAN yang berukuran dan berjarak lebih besar. MAN biasanya mampu menunjang data
teks dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel atau
gelombang radio.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 2


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

c) WAN (Wide Area Network)


Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN yaitu dapat
menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada dasarnya merupakan
kumpulan beberapa LAN yang ada di beberapa lokasi sehingga dibutuhkan sebuah
device untuk menghubungkannya dan device itu kita sebut router.

d) INTRANET
Intranet adalah jaringan komputer yang saling berhubungan atau tersambung yang
digunakan oleh suatu sistem organisasi maupun lembaga. Atau Definisi Intranet yang
lain adalah Intranet merupakan suatu jaringan komputer yang berbasis protokol
TCP/IP, layaknya jaringan internet hanya saja penggunaannya yang dibatasi atau lebih
tertutup jadi tidak semua pengguna atau orang dapat secara mudah mengakses jaringan
intranet serta hanya orang atau pengguna tertentu saja yang dapat masuk dan
menggunakan jaringan intranet. Dapat disimpulkan Fungsi Intranet adalah berfungsi
mengkomunikasikan komputer satu dengan yang lain, persis seperti internet tatapi
memiliki layanannya yang terbatas, tak seluas dan seberagam di jaringan internet.

e) INTERNET (Interconnected Network)


Internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang terkumpul menjadi satu.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa internet adalah jaringan komputer terbesar di
dunia. Sehingga komunikasi dan transfer data atau file menjadi lebih mudah internet
bisa dikatakan perpaduan antara berbagai jenis jaringan komputer beserta topologi
dan tipe jaringan yang saling berhubungan satu sama lain

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan fungsinya


a) Client – Server
Merupakan jaringan komputer yang dikhususkan sebagai client dan server, layanan ini
bisa diberikan oleh 1 atau lebih komputer.

b) Peer-to-Peer

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 3


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Merupakan jaringan komputer yang setiap host nya dapat menjadi sebuah server atau
menjadi client secara bersamaan.

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan topologi

a) Topologi Bus

Gambar 1.1 Topologi BUS

Topologi bus pada Gambar 1.1 adalah topologi yang menghubungkan komputer satu
dengan lainnya secara berantai dengan perantara suatu kabel yang umumnya berupa
kabel tunggal jenis koaksial ( coaxial ). Semua node dihubungkan secara seri
menggunakan kabel tersebut. Topologi bus umumnya tidak menggunakan suatu
peralatan aktif untuk menghubungkan komputer. Oleh karena itu, ujung-ujung kabel
koaksial harus ditutup dengan tahanan untuk menghindari pantulan yang dapat
menimbulkan gangguan yang menyebabkan kemacetan jaringan.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 4


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Keuntungan menggunakan topologi bus, yaitu:


1. Hemat kabel dan harganya lebih murah, karena harga kabel yang digunakan
lebih murah dan pada jaringan ini tidak dibutuhkan hub.
2. Layout kabel sederhana
3. Jika salah satu komputer mati maka tidak akan menganggu komputer yang lain.
4. Mudah di kembangkan.

Kelemahan menggunakan topologi bus yaitu:


1. Deteksi dan perbaikan kesalahan sangat kecil
2. Kepadatan lalu lintas sehingga sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.

Apabila salah satu client rusak atau kabel putus maka jaringan tidak berfungsi.

b) Topologi Ring

Gambar 1.2 Topologi Ring

Topologi ring pada Gambar 1.2 masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang
akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 5


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

bekerja sama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya
pada perangkat sesudahnya,

Kelebihan :
1. Tidak menggunakan banyak kabel
2. Tingkat kerumitan pemasangan rendah
3. Installasinya mudah
4. Tidak akan terjadi tabrakan data

Kekurangan :
1. Pengiriman data lamban, karena harus melalui perangkat-perangkat
sebelumnya
2. Sulit untuk dikembangkan.
3. Jika salah satu titik jaringan terganggu maka seluruh komunikasi data
terganggu

c) Topologi Tree

Gambar 1.3 Topologi Tree

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 6


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Topologi tree pada gambar 1.3 adalah kombinasi antar topologi star dan topologi bus.
Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi
bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan
ke hub/switch, sedangkan hub/switch lain di hubungkan sebagai jalur tulang
punggung.Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan
hirarki yang berbeda. Pada jaringan tree, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node.
Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang
lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih
dahulu.

Kelebihan :
1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan
2. Perubahan bentuk suatu kelompok mudah dilakukan dan tidak mengganggu
jaringan lain
3. Mudah melakukan control

Kekurangan :
1. Menggunakan banyak kabel
2. Sering terjadi tabrakan data
3. Jika simpul yang lebih tinggi rusak maka simpul yang lebih rendah akan
terganggu juga
4. Cara kerja lambat

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 7


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

d) Topologi Mesh

Gambar 1.4 Topologi Mesh

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat
terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Sehingga
dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan
perangkat yang dituju (dedicated links).Dengan demikian maksimal banyaknya
koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu
sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan
perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki
sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

Topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

1. Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer


tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena
satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju
saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 8


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

2. Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer
A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B,
maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan
komputer lainnya.
3. Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi
yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer
lainnya.
4. Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan
koneksi antar komputer.

Beberapa kekurangan topologi mesh yaitu:

1. Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam
topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat
rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
2. Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena
setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya
maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
3. Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang
memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 9


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

e) Topologi Star

Gambar 1.5 Topologi Star

Topologi star pada gambar 1.5 dimana setiap komputer langsung dihubungkan
menggunakan Hub/Switch, dimana fungsi dari Hub/Switch ini adalah sebagai pengatur
lalu lintas seluruh komputer yang terhubung. Karena menggunakan proses pengiriman
dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya
pemasangannya juga tinggi.

Kelebihan :

1. Mudah mendeteksi kesalahan


2. Perubahan stasiun mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain
3. Mudah melakukan control
4. Tingkat keamanan tinggi
5. Paling fleksibel
Kekurangan :
1. Menggunakan banyak kabel

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 10


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

2. Ada kemungkinan akan terjadi tabrakan data sehingga dapat menyebabkan


jaringan lambat
3. Jaringan sangat tergantung kepada terminal pusat
4. Jaingan memakan biaya tinggi
5. Jika titik komputer pusat terjadi gangguan maka terganggu pula seluruh
jaringan

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan media transmisinya.


a) Jaringan berkabel ( Wired Network)
Jaringan ini mengunakan media kabel dalam menghubungkan setiap komputer dalam
jaringan
b) Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan ini tidak menggunakan media kabel sebagai alat pengbungnya, tetapi
menggunakan gelombang elektromagnetik dalam setiap kiriman sinyal informasinya.

1.2 STANDAR KOMUNIKASI DATA

A. TCP / IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan
protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak
digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak
(software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah
TCP/IP stack.
TCP/IP mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
1. Application Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah protokol yang digunakan
untuk mengatur interaksi antara web server dengan web client. HTTP

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 11


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

mendefinisikan isi dari konten dan format yang di request dan di response dalam
pertukaran data antara client dan server. Baik keduanya client dan web server
menerapkan HTTP sebagai bagian dari aplikasi. Protokol HTTP juga bergantung
pada protokol lain untuk mengatur bagaimana sebuah pesan dikirimkan antara
client dan server.
2. Transport Transmission Control Protocol (TCP) adalah transport protocol yang
mengelola komunikasi pribadi antara web server dan web client. TCP akan
membagi pesan HTTP menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, yang disebut
segmen, kemudian mengirimkannya ke client tujuan. TCP juga bertanggung jawab
untuk mengontrol ukuran dan jenis pesan yang dipertukarkan antara server dan
client.
3. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node
ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4)
alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk
organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk
departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari
departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
4. Network access protocols mendeskripsikan dua fungsi utama, yaitu data link
management dan transmisi fisik data pada media. Data-link management protocols
mengambil paket dari IP dan memformatnya untuk ditransmisikan melalui media.
Standar dan protokol media fisik mengatur bagaimana sinyal yang dikirim melalui
media dan bagaimana sinyal tersebut dapat diintepretasikan oleh client penerima.
Transceivers pada network interface cards menerapkan standar yang sesuai untuk
media yang sedang digunakan.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 12


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

1.3. OSI LAYER

Gambar 1.6 Osi Layer

Pengorganisasian OSI Layer


Tujuh lapisan pada Gambar 1.6 yang telah dijelaskan dapat dibagi menjadi 3 sub-
kelompok (subgroups).
 Lapisan 1, 2 dan 3 adalah network support layer (lapisan-lapisan pendukung jaringan).
 Lapisan 5, 6 dan 7 merupakan user support layer (lapisan-lapisan pendukung pengguna).
 Lapisan 4 adalah transport layer, yang maksudnya adalah lapisan yang menghubungkan
2 subgroup sehingga lapisan user support layer dapat “mengerti” pesan yang dikirim
network support layer.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 13


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Penjelasan Masing – Masing Layer


a) Layer Aplikasi
 Berurusan dengan program komputer yang digunakan oleh user (program yang
hanya mengakses jaringan) adapun sistemnya seperti pada Gambar 1.7

Gambar 1.7 layer aplikasi

b) Layer Presentasi
 Bertugas mengurusi format data yang dipahami oleh berbagai macam media
adapun sistemnya seperti pada Gambar 1.8 .

Gambar 1.8 layer presentasi

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 14


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

c) Layer Sesi (Session)


 Bagaimana memulai, mengontrol dan mengakhiri suatu Komunikasi adapun
sistemnya seperti pada gamabar 1.9

Gambar 1.9 layer sesi

 Komunikasi dapat berlangsung dalam tiga mode dialog :


1. Simplex atau komunikasi satu arah yang sering digunakan oleh per televisian
atau radio seperti pada gambar 1.10

Gambar 1.10 simplex

2. Half – Duplex atau komunikasi dua arah seperti yang digunakan pada system
HT dimana sinyal hanya dapat saling mengirim tetapi harus bergantian
penggunaanya pada system ini seperti pada gambar 1.11.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 15


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 1.11 Half – Duplex

3. Full- Duplex kominikasi dua arah yang dapat bergantian seperti video call pada
penggunaanya seperti pada gambar 1.12.

Gambar 1.12 Full - Duplex


d) Layer Transport
 Pemilihan protokol yang mendukung error-recovery atau tidak.
 Melakukan multiplexing, mengurutkan data
 Melakukan segmentasi pada layer atasnya

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 16


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 1.13 Layer Transport

 Melakukan koneksi end-to-end

Gambar 1.14 koneksi end-to-end

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 17


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

 Mengirimkan segmen dari 1 host ke host yang lain

Gambar 1.15 Koneksi Host Ke Host


 Memastikan reliabilitas data

Gambar 1.16 Reliabilitas Data Layer Network

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 18


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

 Pengalamatan dan routing (IP)


 Contoh Device :
1. Router
2. Switch

Gambar 1.17 Layer Network

e) Layer Datalink
 Arbitration, pemilihan media fisik
 Addressing, pengalaman fisik
 ErrorDetection, menentukan apakahdata telah berhasil terkirim.
 Identify Data Encapsulation, menentukan pola header pada suatu data.
 Contoh Device :
1. Bridge
2. Switch

f) Physical Layer
Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media,
seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Lapisan physical ini
menentukan spesifikasi koneksi fisik jaringan komputer, antara lain :
1. Tipe kabel

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 19


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

2. Tipe konektor
3. Hubungan pin konektor dengan kabel
4. Tipe interface suatu peralatan jaringan komputer

Contoh Device :
1. HUB
2. Repeater

1.4 PERANGKAT JARINGAN


Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer yaitu :
a) File Servers
Sebuah file server merupakan jantungnya kebayakan Jaringan, merupakan
komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yang memiliki
kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi jaringan tersimpan
disini, juga termasuk didalamnya beberapa aplikasi dan data yang dibutuhkan untuk
jaringan.

b) Workstations
Keseluruhan komputer yang terhubung ke file server dalamjaringan disebut
sebagai workstation. Sebuah workstation minimal mempunyai Kartu jaringan, Aplikasi
jaringan (sofware jaringan), kabel untuk menghubungkan ke jaringan, biasanya sebuah
workstation tidak begitu membutuhkan Floppy karena data yang ingin di simpan bisa
dan dapat diletakkan di file server adapun tampilan Workstation seperti pada gambar
1.18.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 20


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 1.18 Workstation

c) Network Interface Cards


Kartu Jaringan ethernet umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel
Koaksial ataupun kabel twisted pair, jika didesain untuk kabel koaksial konenektorya
adalah BNC, dan apabila didesain untuk kabel twisted pair maka akan punya konektor
RJ-45.seperti pada gambar 1.19

Gambar 1.19 Network Interfaces Card

d) Concentrators/Hubs
Sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap
workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologiStar, kabel twisted pair datang
dari sebuah workstation masuk kedalam hub seperti pada gambar 1.20.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 21


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 1.20 Concentrator/Hub

e) Repeaters
Penguat Sinyal data pada kabel jaringan. seperti pada gambar 1.21

Gambar 1.21 Repeaters

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 22


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

f) Bridges
Sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan,
ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana kadang pertumbuhan
network sangat cepat makanya di perlukan jembatan.
Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi lalu lintas yang mengatur di
persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia mengatur agar informasi di antara
kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur. Bridges juga dapat di gunakan
untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda
ataupun topologi yang berbeda pula seperti pada Gambar 1.22.

Gambar 1.22 Bridges

g) Routers
Sebuah Router mengartikan informarsi dari satu jaringan ke jaringan yang lain,
dia hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur
yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan
dan alamat asal seperti pada Gambar 1.23.

Gambar 1.23 Routers

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 23


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

1.5 MEDIA FISIK JARINGAN


BeberapaMedia yang dipakai di jaringan :
a) Tembaga
 Coaxial
Dipakai pada teknologi Bus
Ada dua tipe coaxial :
 Thinnet : Max 185 M , 10Base2
 Thicknet : Max 500 M , 10Base5
Perlu repeater untuk jarak jika melebihi batas max kabel seperti pada Gambar
1.24

Gambar 1.24 Coaxial


 Twisted Pair
Dipakai untuk teknologi Star dan Paling umum dipakai seperti pada gambar
1.25
 Type Twisted Pair
 Shielded Twisted Pair (STP)

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 24


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 1.25 Shielded Twisted Pair (STP)

 Screen Twisted Pair(ScTP) gambaran dari media kabel yang berpilin


dan terdapat 4 pasang kabel seperti pada gambar 1.26

Gambar 1.26 Screen Twisted Pair(ScTP)

 Unshield Twisted Pair(UTP) aadalah kebel berpilin tanpa ada


pelindung timah seperti pada gambar 1.27

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 25


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 1.27 Unshield Twisted Pair(UTP)


Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.
Type Kabel UTP :
 Straight Trough,untuk koneksi :
Hub/Switch to PC/Router
 Cross Over, Untuk koneksi :
Router to Router, PC to PC,
Hub/Switch to Hub/Switch
 Roll Over, Untuk koneksi :
PC to Router/Switch  console, manajemen switch/router

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 26


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 1.28 Metode penyambungan kabel


b) Fiber Optik
Menggunakan infra merah atau laser untuk mengirimkan data seperti pada gambar
1.29.
Terdiri dari dua kabel :
 Transmit Data
 Receive Data
Menyediakan komunikasi full duplex

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 27


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 1.29 Fiber Optik


c) Wireless
Wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan hubungan
telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai
pengganti kabel seperti pada Gambar 1.30.

Gambar 1.30 wireless

PROSES CRIMPING

 Peralatan
 Kabel UTP
 Konektor RJ 45
 Tang Crimping
 Gunting

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 28


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

 LAN-Tester

 Langkah-langkah

1. Untuk pembuatan kabel Straight


1. Siapkan kabel UTP yang akan digunakan
2. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tolls atau alat
pengupas kabel khusus
3. Pisahkan empat lilitan dari kabel UTP dan pisahkan menjadi delapan bagian,
4. Setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong.
5. Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi straight-trought atau cross-over
dan sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan
dipasang
6. Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata
agar
7. Kabel mudah dimasukan ke lubang konektor
8. Masukan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor secara bersamaan.
9. Kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tools agar konektor
terkunci.

Gambar 1.31 memasukkan ujung kabel ke lubang konektor RJ - 45


10. Kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tools agar konektor
terkunci seperti pada gambar 1.32.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 29


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 1.32 Crimping


Pengujian
11. Kemudian lihatlah koneksi dari kabel yang telah dipasang konektor dengan
menggunakan LAN seperti pada Gambar 1.33
12. Perhatikan koneksi antar konektor apakah telah terkoneksi sesuai dengan
konfigurasi urutan kabel straight-trought/crossover.

Gambar 1.33 pengujian

13. Bila ada LED yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut
ada masalah

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 30


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

1.6 PENGENALAN CISCO PACKET TRACER

Gambar 1.34 Tampilan Jendela Cisco Packet Tracer 5.3

Di atas merupakan tampilan sederhana dari jendela cisco packet tracer, dimana
terdapat title bar, menubar, toolbar, lembar kerja. Berikut merupakan penjelasan dari
menu device seperti pada gambar 1.34:

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 31


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

a. Router

Gambar 1.35 pilihan Router pada Cisco Packet Tracer

Seperti yang telah kita ketahui, fungsi dari router adalah menghubungkan sebuah
network yang berbeda atau ip class yang berbeda atau subnet atau gang yang
berbeda…karena jika kita menggunakan sebuah hub / switch biasa, maka device atau
computer tidak akan terhubung seperti pada gambar 1.35

b. Switch

Gambar 1.36 switch pada cisco packet tracer

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 32


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Switch akan dipakai untuk menghubungkan banyak computer yang mempunyai port-
port penyambungan seperti pada gambar 1.36.

c. Komputer

Gambar 1.37 End Devices contohnya laptop, computer dan server…

Ini adalah peralatan terakhir yang kita gunakan untuk menyambungkan sebuah
jaringan computer. Pada point (a) Komputer, (b) Laptop, (c) Server.

d. Kabel

Gambar 1.38 Connections / Kabel – (a) Kabel Otomatis, (b) Kabel Straight, (c)
Kabel Crossover

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 33


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

BAB II
PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING

2.1. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL )


IP Address (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan
angka yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan
komputer dan internet.
Jenis – jenis IP Address :
1. IPv4
IP address (versi 4) tersusun atas bilangan biner (0 dan 1) sepanjang 32 bit
(binary digit) yang terbagi atas empat segment (octet). Tiap segment terdiri atas 8
bit. Artinya memiliki nilai desimal 0 (00000000) sampai 255 (11111111). IP adalah
protocol yang mengatur suatu data dapat dikenali dan dikirim dari computer satu ke
computer lain.
IP address yang digunakan adalah IPv4 yang terdiri dari 32 bit bilangan binary
yang ditulis dalam 4 kelompok (octet) dipisahkan dengan tanda titik, sebagai contoh
berikut ini.
Tabel 2.1 IP dalam bilangan biner
Desimal 192 168 44 1
Biner 11000000 10101000 00101100 00000001

2. IPv6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) tersusun dari
bilangan heksadesimal dan panjangnya 128-bit, IPv6 dapat mengalamati hingga
2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah

21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 34


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

IP Address terdiri dari dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, sebagai berikut :
 Network Identifier / NetID digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat
jaringan dimana host berada.
 Host Identifier / HostID digunakan untuk mengidentifikasikan alamat computer.

Analogi :

Gambar 2.1 Analogi Network ID dan Host ID


Network id (nama jalan) dan host id (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT
diperankan oleh broadcast id (192.168.1.255)
Di dalam alamat IP Address kita harus mengerti pembacaan binner dalam
alamat IP. Dimana disetiap 1 segmen memiliki 8 bit.
Contoh :
IP 192.168.90.15

Cara perhitungan :

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 35


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 2.2 Penghitungan IP

Hasil :
11000000 . 10101000 . 01011010 . 00001111
192 . 168 . 90 . 15
Pembagian kelas IP Address
IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan
kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A
dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan
sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi
jaringan multicast dan kelas E untuk keperluan eksperiment. Berikut merupakan
rangkuman dari pembagian masing-masing kelas IP dan spesifikasinya.
a. IP Address Kelas A
Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan
panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari
0 -127. Pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung
sekitar 16 juta host. IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada Tabel 2.2 berikut ini :
Tabel 2.2 IP kelas A
Okta 1 Okta 2 Okta 3 Okta 4
0 – 127 0 – 255 0 - 255 0 - 255

Bit – Bit Network ID Bit – Bit Host ID

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 36


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

b. IP Address Kelas B
Dua bit IP Address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu
bernilai antara 128 – 191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah
host ID. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.XXX.XXX sampai
192.155.XXX.XXX, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap
network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
Tabel 2.3 IP kelas B
Okta 1 Okta 2 Okta 3 Okta 4
128 – 191 0 – 255 0 - 255 0 - 255

Bit – Bit Network ID Bit – Bit Host ID

c. IP Address Kelas C
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti
LAN. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat
terbentuk 2 juta network dengan masing – masing network memiliki 256 host.
Tabel 2.4 IP kelas C
Okta 1 Okta 2 Okta 3 Okta 4
192 – 223 0 – 255 0 - 255 0 – 255

Bit – Bit Network ID Bit – Bit Host ID

IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. Dalam


multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E tidak
dipergunakan untuk keperluan umum. Sebagai tambahan dikenal juga istilah
Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.
Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang
menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Missal untuk menunjukkan

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 37


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

satu network kelas B 192.168.XXX.XXX digunakan penulisan 192.168/16. Angka


16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.

Alamat IP yang perlu diperhatikan


a. Alamat dengan semua bit = 0, digunakan untuk alamat jaringan (network address).
b. Alamat dengan semua bit = 1, digunakan untuk alamat broadcast (broadcast
address).
c. Alamat loopback, alamat dengan IP 127.0.0.0 digunakan sebagai alamat loopback
dari system local.

Contoh alamat ip 192.168.90.15


11000000 . 10101000 . 01011010 . 00001111
192 . 168 . 90 . 15
Memiliki network address
11000000 . 10101000 . 01011010 . 00000000
192 . 168 . 90 . 0
Memiliki broadcast address
11000000 . 10101000 . 01011010 . 11111111
192 . 168 . 90 . 255

2.2. SUBNET MASK DAN PREFIX LENGTH


Subnet mask adalah IP Address yang digunakan untuk menentukan
pembagian network bit dan host bit, selain sebagai pembagi netmask juga sebagai
pencari network address. Dikarenakan computer tidak bisa membedakan IP kelas A,
B, C kecuali deprogram khusus sehingga tidak mengetahui panjang bit network dan
bit host dari IP tertentu maka untuk mengatasi hal tersebut netmask address dibentuk
dengan cara mengganti semua bit network dengan nilai 1 dan bit host dengan nilai 0.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan
di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi 24 decimal beberapa subnet. Tabel 2.5

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 38


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi 24 decimal


bertitik. Formatnya adalah:<alamat IP www.xxx.yyy.zzz>, <subnet mask
www.xxx.yyy.zzz>
Tabel 2.5 Subnet Mask Default
Subnet mask
Kelas alamat Subnet mask (biner)
(desimal)
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang
berdekatan, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah
subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai
sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di
dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi
Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Formatnya adalah sebagai berikut: /<jumlah
bit yang digunakan sebagai network identifier>.
Tabel 2.6 Subnet Mask dengan prefix
Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask Prefix
(desimal) Lengt
h
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24

2.3. NETWORK IDENTIFIER (NET ID) & BROADCAST IDENTIFIER


(BROADCAST ID)

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 39


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Net ID adalah IP Address yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan


alamat jaringan dimana host berada. Network ID(Network Subnet ID) dapat dicari dengan
melakukan operasi AND antara IP Address dan Subnet Mask-nya.
Broadcast address adalah IP Address khusus yang digunakan untuk mengirim /
menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host pada suatu jaringan.
Broadcast ID dapat dicari dengan merubah semua bit host pada NetID dengan angka
biner 1.
Contoh :
Diketahui:
IP Address : 192.168.11.5/28
Netmask : 255.255.255.240
Ditanyakan:
Hitunglah:
a. Network ID!
b. Broadcast ID!
c. Range IP Address yang bisa dipakai!
Dijawab:
IP Address:
192.168.11.5
kita ubah ke biner menjadi:
11000000.10101000.00001011.00000101
Netmask:
255.255.255.240
kita ubah ke biner menjadi:
11111111.11111111.11111111.11110000
1. Network ID = IP Address AND Netmask

11000000.10101000.00001011.00000101 (IP Address)

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 40


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

11111111.11111111.11111111.11110000 (Netmask)
AND
11000000.10101000.00001011.00000000

diubah ke desimal sehingga menjadi:


192.168.11.0 (Network ID)
Jadi Network ID-nya adalah 192.168.11.0

2. Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask

11000000.10101000.00001011.00000101 (IP Address)

00000000.00000000.00000000.00001111 (Reverse Netmask)


OR
11000000.10101000.00001011.00001111

diubah ke desimal menjadi:


192.168.11.15 (Broadcast ID)
Jadi Broadcast ID-nya adalah 192.168.11.15

3. Range IP Address yang bisa dipakai yakni:


Network ID+1 hingga Broadcast ID-1 = 192.168.11.1 - 192.168.11.14
4. Atau dengan menggunakan cara:
Network ID = (oktet terakhir / (232-prefix)) *(232-prefix)
= (5/(232-28))*( 232-28)
= (5/24)*(24)
= 0*16  tidak perlu memperhatikan angka dibelakang koma
= 0 192.168.11.0
Broadcast ID = (network id+(232-28))-1
=15192.168.11.15

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 41


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Range IP =network id + 1 sampai dengan broadcast id-1


=192.168.11.1 sampai dengan 192.168.11.14
2.3. SUBNETTING
1. Analogi subneting
Analogi subneting dapat di ibaratkan sebagai berikut seperti pada gambar 2.2

Gambar 2.3 Analogi Subnetting


2. Pengertian
Subnet adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host
yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih
sedikit. Mengapa subnetting sangat penting ?
a. Efisiensi penggunaan IP Address
b. Mempermudah manajemen jaringan
3. Fungsi
a. Menentukan batas network ID dalam suatu subnet.
b. Memperbanyak jumlah network (LAN)
c. Mengurangi jumlah host dalam satu network

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 42


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

d. Tujuan lain dari subnetting yang tidak kalah pentingnya adalah untuk
mengurangi tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu
network.
4. 2 Cara Untuk Menghitung Subnetting
Classless Inter-Domain Routing (CIDR)

Gambar 2.4 Classless Inter-Domain Routing (CIDR)


Disamping menghafal tabel-tabel diatas, dapat juga mempelajari cara
menghitung.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 43


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Misal diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti subnetmasknya /26 yaitu


255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi
11111111.11111111.11111111.11000000.
1. Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang
bergaris bawah) untuk kelas C). Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet
terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah
256 – 192 = 64. Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut.
Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Kita buat tabelnya seperti berikut dengan catatan :
– Subnet : sesuai pada blok subnet.
– Host Pertama : 1 angka setelah subnet.
– Broadcast : 1 angka sebelum subnet berikutnya.
– Host terakhir : 1 angka sebelum broadcast.
Tabel 2.7 Subnetting

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host
Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Host
Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Variable Length Subnet Mask (VLSM)


Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang
berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnetmask,
berbeda jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 44


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

subnetmask saja. VLSM memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah alamat yang
terbuang.

Gambar 2.5 Perhitungan IP VLSM


Contoh soal
Sebuah gedung memiliki jaringan dengan LAN1 (3 Host), LAN2 (10 Host), LAN3
(10 Host) dan LAN4 (15 Host). Menggunakan IP 192.168.60.0.
Penyelesaian:
1. Menghitung jumlah host dengan urutan dari yang terbesar
2. LAN4
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tidak
digunakan), karena kita hanya butuh 15 Host. Kita tentukan subnetmask
yang memiliki host lebih dari 15, dilihat dari table diatas yang terpenuhi
adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224. Berikut daftar IP
untuk LAN4
Network ID 192.168.60.0
192.168.60.1
IP Range
192.168.60.30
Broadcast ID 192.168.60.31
Subnet Mask 255.255.255.224

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 45


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

3. LAN2
Kita tentukan subnetmask yang memiliki host lebih dari 10, dilihat dari
table diatas yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet
255.255.255.240. Berikut daftar IP untuk LAN2
Network ID 192.168.60.32
192.168.60.33
IP Range
192.168.60.46
Broadcast ID 192.168.60.47
Subnet Mask 255.255.255.240

4. LAN3
Karena sama dengan LAN2 kita menggunakan /28 (14 Host). Berikut
daftar IP untuk LAN3
Network ID 192.168.60.48
192.168.60.49
IP Range
192.168.60.62
Broadcast ID 192.168.60.63
Subnet Mask 255.255.255.240

5. LAN1
Kita tentukan subnetmask yang memiliki host lebih dari 3, dilihat dari table
diatas yang terpenuhi adalah /29 (6 Host) dengan subnet 255.255.255.248.
Berikut daftar IP untuk LAN1
Network ID 192.168.60.64
192.168.60.65
IP Range
192.168.60.70
Broadcast ID 192.168.60.71
Subnet Mask 255.255.255.248

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 46


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

BAB III
KONFIGURASI JARINGAN WIRED DAN WIRELESS

3.1. WIRED DAN WIRELESS


5. Jaringan WLAN
Wireless Local Area Network adalah suatu jaringan area lokal nirkabel/tanpa
kabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya, untuk memberi
sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Mode pada WLAN
menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari
wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan konfigurasi infrastruktur adalah
salah satu mode yang digunakan untuk komunikasi antar masing-masing PC melalui
sebuah access point pada WLAN atau LAN seperti pad gambar 3.1.

Gambar 3.1 Jaringan WLAN


6. Jaringan LAN
Local Area Network adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya
mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam
rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada
teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai
kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini
teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 47


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa
disebut hotspot seperti pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Jaringan LAN

7. Jaringan MAN
Metropolitan Area Network adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan
transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti
kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan
dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini
merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam
satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya
seperti pada gambar 3.3.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 48


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 3.3 Jaringan MAN

5. Jaringan WAN
Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang
besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara,
atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router
dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan
lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di
lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna komputer di lokasi yang lain
seperti pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Jaringan WAN

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 49


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

6. Access Point
Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari
pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya
adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal
frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau
disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal
frekuensi radio.
Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai
ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan
belasan sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara
teorinya perangkat ini biasa menampung banyak, namun akan terjadi kinerja yang
menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point.
Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set
IDentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus
mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya
transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi
wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi
tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point. Rawannya segi
keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless Encryption Protocol
(WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini
berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan
men-decrypt kembali data dari sinyal RF seperti pada gambar 3.5.

Gambar 3.5.Acsess Point

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 50


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

7. Switch
Switch adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghubungkan semua
komputer yang terhubung ke jaringan LAN, yang mampu mengatur lalu lintas data
dalam jaringan dengan baik dan memiliki kecepatan transfer data diatas 100 Mbps
hingga 1 Gbps. Biasanya switch banyak digunakan pada jaringan LAN yang
menggunakan topologi star. Switch beroperasi pada MAC Address bukan pada IP
Address, Switch menyimpan MAC Address yang dihubungkan ke port-portnya yang
digunakan untuk menentukan kemana harus mengirim paket-paketnya.

Gambar 3.6 Switch

8. Wireless LAN Interface


Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di
Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam
bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card,
PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 51


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

4.2. IMPLIENTASI
1. Jaringan Wireless LAN

Gambar 3.7 Topologi wireless LAN pada Packet Tracer

2. DHCP Server
DCHP server merupakan salah satu service server yang digunakan untuk
mengalokasikan IP address ke client dalam satu jaringan. Service ini sangatlah berguna
dalam pendistribusian IP dalam bentuk skala jaringan yang besar. Sekarang kita akan
mencoba membuat DHCP server dengan menggunakan aplikasi Packet Tracer.

Gambar 3.8 Topologi DHCP Server pada Packet Tracer

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 52


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

 Setelah menghubungkan devices dengan kabel, sekarang klik pada server 1x maka
akan terbuka interfaces baru, pilih Config - FastEthernet lalu masukan IP address
server yang sudah ditentukan.

Gambar 3.9 Konfigurasi IP DHCP Server

 Kemudian pilih tab Service - DHCP lalu isi “Start IP Address” ( IP pertama yang
diberikan kepada client ),beserta subnetnya dan maximum host.

Gambar 3.10 Konfigurasi DHCP Server

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 53


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

 Setelah melakukan configurasi pada server. Sekarang kita akan melakukan config
IP Address di sisi client. Klik client 1x lalu pilih “Desktop”. IP Configuration,
setelah itu pilih DHCP. Tunggu hingga muncul IP Address. Lakukan hal yang sama
untuk client yang lainnya.

Gambar 3.11 Konfigurasi IP client dengan DHCP


3. DNS Server
DNS Server merupakan layanan atau service yang berfungsi untuk
menerjemahkan alamat IP menjadi sebuah nama. Jadi dengan adanya DNS server, kita
tidak perlu lagi mengetikan IP Address di kolom URL web browser. Cukup mengetikan
nama website saja kita sudah bisa membuka website yang dituju. Itulah mengapa DNS
diciptakan, bayangkan saja apabila tidak menggunakan DNS pasti kita sudah kesulitan
untuk menghapal sekian banyak IP Address hanya untuk membuka website.

 Setelah melakukan konfig IP di server DNS, sekarang kita akan mengkonfigurasi


DNS tsb. Masih di Config - DNS. Lalu isikan nama domain di kotak dialog Name,
disini saya mengisinya dengan netlab.com. Type A record kemudian isikan IP

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 54


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 3.12 Konfigurasi DNS Server

 Kemudian ubahlah Type menjadi “CNAME”. Type CNAME berfungsi untuk


memberi nama lain atau nama pendek pada domain yang sudah dibuat. Lalu Add

Gambar 3.13 Konfigurasi DNS Server

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 55


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

4. Mail Server
Mail Server merupakan service untuk menangani proses kirim-mengirim email.
Mail server atau disebut juga sebagai e-mail server, digunakan untuk mengirimkan surat
elektronik melalui media internet. Keberadaan email membuat pekerjaan pengirimian
surat jadi lebih cepat dan efisien. Untuk membuat mail server harus terdapat SMTP dan
POP yang digunakan untuk mengirim dan menerima surat elektronik.

 Setelah membuat topologinya klik server kemudian pilih tab EMAIL. Isi nama
domain email beserta nama user yang akan bisa diakses oleh client.

Gambar 3.15 Konfigurasi Mail Server

 Setelah melakukan konfigurasi di Mail Server, coba jalankan aplikasi email di pc


client. Buka PC client, lalu pilih Desktop - Email nanti akan muncul jendela dialog
Configure Mail. Isikan nama dan email address, dibelakang @ isikan nama
domain yang sudah terdaftar pada mail serve. Setelah itu isikan IP Address milik
mail server kedalam Incoming dan Outgoing mail server. Kemudian isikan user

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 56


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

name dan password sesuai dengan user dan password yang sudah terdaftar di mail
server tadi. Lakukan langkah yang sama pada PC client lainnya.

Gambar 3.16 Konfigurasi User Mail Server

 Setelah melakukan configurasi mail di client coba untuk mengirimkan email satu
sama lain dengan menekan tombol compose.

Gambar 3.17 Pengiriman Email lewat user

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 57


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

5. WEB Server
Server yang memberi layanan kepada client dengan menerima permintaan dan
juga request berupa halaman website melalui HTTP atau HTTPS dari user atau client, dan
kemudian mengirimkannya kembali dalam bentuk halaman web yang berbentuk dokumen
HTML.
 Untuk setting WEB kita hanya perlu merubah pada tab http yang sudah ada pada
setting default server.

Gambar 3.18 Konfigurasi WEB Server

 Kemudian buka PC client, pilih Dekstop – WEB Browser. Setelah itu isikan URL
dengan IP Server atau domain yang telah dikonfigurasi pada server.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 58


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 3.19 Tampilan WEB server


6. FTP Server
FTP (File Transfer Protocol) merupakan protokol yang berguna untuk transfer
data antar komputer maupun anter jaringan. Protokol ini memiliki port 21 secara
defaultnya. Protokol ini juga masih digunakan hingga sekarang sebagai media upload dan
download data yang ada di internet.

 Pilih tab FTP, lalu kalian akan menemukan beberapa kotak dialog. Isikan
username, password dan, hak akses untuk user yang hendak mengakses ftp server
dari sisi client. Hak akses sangatlah penting, tidak sembarang orang boleh
memiliki hak akses penuh karena demi menjaga keamanan data itu sendiri.

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 59


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Gambar 3.21 Konfigurasi FTP Server

 Setelah membuat User, saatnya pengujian dengan menggunakan PC client. Buka


PC client dan pilih Desktop - Command Prompt. Lalu ketikan “ftp
ftp.nama_domain.com” dan enter. kemudian akan di minta username dan
password, isikan dengan user dan password yang sudah di daftarkan pada FTP
server tadi. Gunakan perintah “help” untuk melihat semua perintah yang ada.

Gambar 3.22 Pengecekan FTP server

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 60


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

BAB IV
ROUTING STATIC

4.1. KONSEP ROUTING


Routing IP adalah proses pengiriman data dari suatu host dalam satu network ke
host dalam network yang berbeda melalui suatu router yang jalur dari data tersebut sudah
ditententukan. Router dapat mengetahui jalur yang digunakan untuk meneruskan paket-paket
ke alamat yang dituju dengan jalur terbaik dengan table routing yang telah diatur. Table
Routing adalah table yang memuat informasi IP address, subnet, hop dari router yang lain,
sehingga router yang satu dengan yang lainya bisa berkomunikasi.
Router table hanya memberikan informasi sedang algoritma routing yang menganalisa
dan mengatur routing table, intinya router hanya tahu menghubungkan network atau subnet
yang terhubung langsung dengan router tersebut.Router berdasarkan cara pemetaan / routing
dibagi menjadi 2 yaitu Static Routic dan Dinamic Routing. Untuk menghubungkan 4
jaringan atau lebih diperlukan sebuah perangkat yang disebut sebagai router seperti pada
gambar 4.1.

Gambar 4.1. Konsep Routing

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 61


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

1. Static Routic
Static routing adalah pengkonfigurasian routing table secara manual yang
dilakukan administrator, yang isi dari routing table yang ada mengikuti keinginan dari
pada administrator dan tidak dapat berubah. Jika topologi jaringan yang sudah di
bentuk berubah maka administrator harus mensetting ulang table routing yang telah
diatur sebelumnya.
 Keuntungan dari Static Routing :
1. Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an
informasi router membutuhkan broadcasts yang terus menerus.
2. keamanan metwork karena static routing hanya mengandung informasi
yang telah dimasukkan secara manual.
3. Kerja beban router yang lebih ringan dalam penaganan jaringan.
 Kerugian dari Static Routing :
1. Tidak ada tolerasi kesalahan
Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi
dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain.
2. Pengembangan nerwork
Jika suatu network ditambah atau dipindahkan maka static routing
harus diperbaharui oleh administrator.

4.2. IMPLEMENTASI
1. Penambahan port pada router
 Matikan router terlebih dahulu dengan cara klik tombol switch on/off seperti
pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Penambahan port pada Router

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 62


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

 Pilih pada jendela kanan 1CFE lihat pada pojok kiri pilih port ethernet seperti
pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Penambahan port pada Router


 Kalau yang ingin di tambahkan port serial pilih 1CGE pemilihan port sesuai
dengan connector yang di butuh kan dari kabel itu sendiri seperti pada gambar
4.4.

Gambar 4.4 Penambahan port pada Router

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 63


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

 Tarik Ethernet ke port yang kosong pada router seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.5 Penambahan port pada Router


 Hidupkan kembali Router dengan mengklik tombol on/off seperti pada gambar
4.6.

Gambar 4.6 penambahan port pada Router

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 64


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

2. Konfigurasi Routing Static


 Untuk setting routing static kita gunakan topologi yang sederhana seperti pada
gambar berikut ini seperti pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Konsep Routing Static

 Kemudian kita lakukan konfigurasi alamat IP masing-masing interfaces


yang ada di router adapun perintah yang di gunakan untuk setting router
secara manual adalah sebagai berikut :
Router>enable
Router#configure
terminal
Router(config)#hostna
me Kampus 1
Kampus 1(config)#interface fastEthernet 0/1
Kampus 1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Kampus 1(config-if)#no shutdown
Kampus 1(config-if)#exit
Kampus 1(config)# interface fastEthernet 0/0
Kampus 1(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Kampus 1(config-if)#no shutdown

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 65


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Kampus 1(config-if)#exit
Kampus 1(config)#

 Konfigurasi Routing tatic pada Kampus 1


Kampus 1
Kampus 1#configure terminal
Kampus 1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Kampus 1(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Kampus1(config)#

 Konfigurasi Routing tatic pada Telkom


Telkom
Telkom #configure terminal
Telkom(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Telkom(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.3.2
Telkom(config)#

 Konfigurasi Routing tatic pada Kampus 2


Kampus 2
Kampus 2#configure terminal
Kampus 2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.3.1
Kampus 2(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.3.1
Kampus 2(config)

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 66


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

BAB V
ROUTING DYNAMIC

5.1. ROUTING DYNAMIC


Routing Dynamic adalah proses yang ada pada router, digunakan untuk melakukan
me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri dengan konfigurasi
yang telah dibuat oleh administrator. Pada Dynamic Routing kita dapat mengkonfigurasi
router seminimal mungkin. sedangkan dengan menggunakan metode static routing kita
membutuhkan banyak konfigurasi.

 Keuntungan routing dinamis diantaranya :


1. Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
2. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router
mengkonfigurasi, melainkan hanya router-router yang berkaitan.

 Kerugian routing dinamis diantaranya :


1. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu
tertentu.
2. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router
membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi
harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

5.2. MACAM – MACAM PROTOKOL PADA ROUTING DINAMIS


IP Routing Protocol : Ada beberapa routing dynamic untuk IP , berikut ini adalah
routing dynamic yang sering di gunakan :
1. RIP (Routing Information Protocol)
RIP atau Routing Information Protocol merupakan protocol routing yang paling umum
di jumpai karena biasanya sudah included sebuah system operasi, biasanya UNIX dan

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 67


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Novell. RIP memakai metode distance vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan
menambahkan satu angka metric kepada routng apabila melewati gateway. Satu kali
data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu atau dengan kata
lain naik satu hop. RIP hanya bisa menangani 15 hop.
 Metode ini mempunyai spesifikasi
1. Routing Classfull
2. Time converge lambat
3. Tidak support subnetting
2. RIPv2 (Routing Information Protocol Versi 2)
 Routing Classless
 Support subnetting
3. OSPF(Open Shortest Path First)
OSPF atau Open Shortest Path First merupakan protokol routing yang kompleks dan
memakan resource komputer.Dengan protocol ini, route dapat dibagi menjadi beberapa
jalan.maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mencapai melalui
dua atau lebih route secara paralel.
 Semua vendor dapat menggunakan protocol ini
 Dapat memilih jalur routing yang memiliki nilai cost matrik yang paling kecil.
 Dirancang untuk IPv4

 Kelebihan dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis:


1. Routing Information Protocol (RIP)
 Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui
kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan
pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan
informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup
dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 68
Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

 Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP
tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali
dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan
tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
2. Open Shortest Path First (OSPF)
 Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar
mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
 Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit dalam konfigurasinya.

Berikut cara penyetingan Routing Dynamic pada Cisco Packet Tracer :


Perintah CLI pada cisco Packet tracer
• Router Dikti
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 2/0
Router(config-if)#ip address 10.15.30.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 3/0
Router(config-if)#ip address 10.15.30.5 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.15.30.9 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 69
Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 4/0
Router(config-if)#ip address 10.15.30.13 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.15.30.17 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
• Router Telkom
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.15.30.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.15.30.25 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
 Cara Konfigurasi Routing Dynamic pada Router Dikti
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 10.15.30.0
Router(config-router)#network 10.15.30.4
Router(config-router)#network 10.15.30.8

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 70


Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016

Router(config-router)#network 10.15.30.12
Router(config-router)#network 10.15.30.16
Router(config-router)#exit

• Pada Router Telkom


Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 10.15.30.0
Router(config-router)#network 10.15.30.24
Router(config-router)#exit

Lab. Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 71

Anda mungkin juga menyukai