Anda di halaman 1dari 102

SMK MUHAMMADIYAH 5 JEMBER

C2. JARINGAN DASAR

Oleh :

Rama Dwi Septiandi, A.Md.Kom, S.Pd.


Dedi Pratama, A.Md.
Dwi Nurman Setiadi, A.Md.
JARINGAN KOMPUTER

Kumpulan dua atau lebih komputer yang terhubung dan ketika komputer ini bergabung
dalam jaringan, maka orang dapat berbagi file dan peripheral seperti modem.
JENIS JARINGAN KOMPUTER
Personal Area Network (PAN)
Personal Area Network (PAN) adalah jaringan komputer yang digunakan untuk komunikasi
antara komputer perangkat (termasuk telepon dan asisten pribadi digital) dekat dari satu
orang. Perangkat mungkin atau tidak milik orang tersebut. Jangkauan dari PAN biasanya
beberapa meter.
Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil. Umumnya dibatasi oleh area
lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah
sekolah. Biasanya jarak antarnode tidak lebih jauh dari sekitar 200m.
Metropolitan Area Network (MAN)
Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antargedung dalam
suatu daerah (Wilayah seperti propinsi atau negara bagian). Dalam hal ini jaringan
menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar,
sebagai contoh, yaitu: jaringan beberapa kantor cabang sebuah bank didalam sebuah kota
besar yang dihubungkan antara satu dengan lainya.
Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media
wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optik, karena jangkauannya yang lebih luas,
bukan hanya satu kota atau antarkota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area
atau wilayah otoritas negara lain.
ANALISIS!

Buatlah dan gambarkan implementasi jaringan


LAN, MAN dan WAN yang kamu ketahui
OSI LAYER
OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar
itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui
jaringan. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana
informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah
media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.
Upper Layer
Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.

Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak


ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector
software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell
(semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan


fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer ini
adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Lower Layer
Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun
perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network
Interface Card) dan kabel.

DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit


data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan
menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan
Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi.

Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk
paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan
Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).

Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi
tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-
paket yang hilang di tengah jalan.
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Suatu cara atau konsep untuk menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus
menjadi suatu jaringan yang saling terkoneksi.
Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer, antara lain :
1. Topologi Ring
2. Topologi Star
3. Topologi Extended Star
4. Topologi Bus
5. Topologi Mesh
6. Topologi Tree/ Hierarchical
Topologi Ring

Topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai
kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring.

1. Kelebihan topologi ini adalah pada


kemudahan dalam proses pemasangan dan
instalasi, penggunaan jumlah kabel lan
yang sedikit sehingga akan menghemat
biaya.
2. Kekurangan topologi ini adalah jika salah
satu komputer ataupun kabelnya
bermasalah, maka pengiriman data akan
terganggu bahkan error.
Topologi Bus
Topologi jaringan komputer bus tersusun rapi seperti antrian dan menggunakan cuma satu
kabel coaxial dan setiap komputer terhubung ke kabel menggunakan konektor BNC, dan
kedua ujung dari kabel coaxial harus diakhiri oleh terminator.

1. Kelebihan topologi ini adalah kabel yang


digunakan tidak banyak dan menghemat biaya
pemasangan.
2. Kekurangan topologi ini adalah jika terjadi
gangguan atau masalah pada satu komputer
bisa menggangu jaringan di komputer lain, dan
sangat sulit mendeteksi gangguan, sering
terjadinya antrian data, dan jika jaraknya
terlalu jauh harus menggunakan repeater.
Topologi Star
Topologi ini membentuk seperti bintang karena semua komputer di hubungkan ke sebuah
hub atau switch dengan kabel UTP, sehingga hub/switch lah pusat dari jaringan dan bertugas
untuk mengontrol lalu lintas data

1. Kelebihan topologi ini adalah sangat mudah


mendeteksi komputer mana yang mengalami
gangguan, mudah untuk melakukan
penambahan atau pengurangan komputer
tanpa mengganggu yang lain, serta tingkat
keamanan sebuah data lebih tinggi.
2. Kekurangannya topologi ini adalah,
memerlukan biaya yang tinggi untuk
pemasangan, karena membutuhkan kabel
yang banyak serta switch/hub, dan kestabilan
jaringan sangat tergantung pada terminal
pusat, sehingga jika switch/hub mengalami
gangguan, maka seluruh jaringan akan
terganggu.
Topologi Extended Star
Topologi Jaringan Extended Star adalah sebuah topologi jaringan yang sama dengan topologi
jaringan star, Akan tetapi pada Topologi Jaringan Extended Star memiliki lebih banyak
repeater dalam satu node pusat sehingga jangkauannya lebih panjang dibandingkan dengan
topologi jaringan star biasa.
1. Kelebihan topologi ini adalah mudah untuk
mengubah dan menambah komputer ke dalam
jaringan. Apabila satu komputer yang
mengalami kerusakan dalam jaringan maka
komputer tersebut tidak akan mengganggu
aktivitas jaringan yang lain. dapat
menggunakan beberapa tipe kabel di dalam
jaringan.
2. Kekurangannya topologi ini adalah memiliki
satu titik kesalahan, terletak pada hub atau
switch, boros kabel, membutuhkan lebih
banyak repeater jika ingin menambah jaringan
baru dengan jangkauan yang lebih luas,
lalulintas data yang padat dapat menyebabkan
jaringan bekerja lebih lambat.
Topologi Mesh
Topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain dalam jaringannya
menggunakan kabel tunggal, jadi proses pengiriman data akan langsung mencapai komputer
tujuan tanpa melalui komputer lain ataupun switch atau hub.

1. Kelebihanya topologi ini adalah proses


pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui
komputer lain, jika salah satu komputer
mengalami kerusakan tidak akan menggangu
komputer lain.
2. Kekurangan topologi ini adalah memakan
sangat banyak biaya karena membutuhkan
jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap
komputer harus memiliki Port I/O yang banyak
juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.
Topologi Tree/Hierarichal
Topologi ini merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang dihubungan dengan
topologi bus, biasanya dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan
yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada
tingkat yang lebih rendah.

1. Kelebihan topologi ini adalah mudah menemukan


suatu kesalahan dan juga mudah melakukan
perubahan jaringan jika diperlukan.
2. Kekurangan topologi ini adalah menggunakan
banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat,
jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi,
maka jaringan tingkat rendah akan terganggu
juga.
ANALISIS!

Gambarlah implementasi topologi Ring, Star


Bus pada sebuah Warung Internet (Warnet)
KABEL JARINGAN
Kabel Coaxial
Kabel Coaxial pada umumnya digunakan sebagai kabel jaringan komputer untuk topologi bus
dan ring. Kabel Coaxial menggunakan konektor dengan jenis BNC dan T-BNC.

Connector BNC Kabel Coaxial Connector T-BNC


Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted Pair pada umumnya digunakan sebagai kabel jaringan komputer untuk LAN.
Kabel Twisted Pair ini dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan
kabel STP (Shielded Twisted Pair). Kabel Twisted Pair menggunakan konektor RJ-45. Memiliki
kecepatan akses data mencapai 100kbps.

Kabel STP Kabel UTP Connector RJ-45


Kabel Straight
Kabel Straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung
satu dengan ujung yang lainnya. Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini
yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 568B.
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan antara Komputer dengan Switch
2. Menghubungkan Komputer dengan LAN pada Modem Cable/DSL
3. Menghubungkan Router dengan LAN pada Modem Cable/DSL
4. Menghubungkan Switch ke Router
5. Menghubungkan Hub ke Router
Kabel Crossover
Kabel Crossover merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung lainnya. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama.
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan 2 buah Komputer secara langsung.
2. Menghubungkan 2 buah Switch.
3. Menghubungkan 2 buah Hub.
4. Menghubungkan Switch dengan Hub.
5. Menghubungkan Komputer dengan Router.
Wireless
Wireless adalah jika dari arti katanya dapat diartikan “tanpa kabel”, yaitu melakukan suatu
hubungan telekomunikasi menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti media
kabel. Saat ini teknologi wireless sudah berkembang pesat, buktinya dapat dilihat dapat dilihat
dengan semakin banyaknya yang menggunakan telepon sellular, selain itu berkembang juga
teknologi wireless yang dipakai untuk mengakses internet.
Kabel Fiber Optic
Kabel Fiber Optic merupakan model kabel paling canggih diantara yang lainnya. Memiliki
kecepatan akses data mencapai 100 MBps - 200.000 MBps. Kabel fiber optik pada umumnya
menggunakan konektor SC connector.
JENIS KONEKSI JARINGAN
Dalam jaringan terdapat tiga buah peran yang dijalankan, sebagai berikut :
1. Peran pertama adalah client. Peran ini hanya sebatas pengguna tetapi tidak menyediakan
sumber daya (sharing), informasi, dan lain-lain.
2. Peran kedua adalah sebagai peer, yaitu client yang menyediakan sumber daya untuk
dibagi kepada client lain sekaligus memakai sumber daya yang tersedia pada client yang
lain (peer to peer).
3. peran yang terakhir adalah sebagai server, yaitu menyediakan sumber daya secara
maksimal untuk digunakan oleh client tetapi tidak memakai sumber daya yang
disediakan oleh client.
Jenis koneksi jaringan sebagai berikut :
1. Jaringan Client-Server.
2. Jaringan Peer-to-Peer.
Jaringan Peer-To-Peer
Setiap komputer di dalam jaringan peer-to-peer mempunyai fungsi yang sama dan dapat
berkomunikasi dengan komputer lain yang telah memberi izin. Jadi, secara sederhana setiap
komputer pada jaringan peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus. Jaringan peer
digunakan di sebuah kantor kecil dengan jumlah komputer sedikit, dibawah sepuluh
workstation.

1. Tidak memerlukan investasi tambahan


untuk membeli hardware dan software
server.
2. Tidak diperlukan seorang network
administrator dan setupnya mudah
serta meminta biaya yang murah.
Jaringan Client-Server
Jaringan berbasis server (Client-Server) merupakan server didalam sebuah jaringan yang
menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri
atas banyak client dari satu atau lebih server. Client juga biasa disebut front-end meminta
layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server
yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ketujuan yang tepat.

1. Media penyimpanan data yang terpusat


memungkinkan semua user menyimpan dan
menggunakan data di server dan memberikan
kemudahan melakukan backup data disaat
kritis.
2. Kemampuan server untuk menyatukan media
penyimpanan di suatu tempat akan menekan
biaya pembangunan jaringan.
3. Kemudahan mengatur jumlah pengguna yang
banyak. Kemampuan unutk sharing peralatan
mahal seperti printer laser.
ANALISIS!

Pada sebuah laboratorium komputer, terdapat


10 PC Client dan 1 PC Server. Apa jenis jaringan
tersebut? Gambarlah skemanya!
PROTOKOL JARINGAN
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya.

Protokol Netware
Protokol Netware adalah sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh perusahaan Novell,
dan protokol jaringan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan client dalam network.
Protokol UDP
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang
mendukung komunikasi yang tidak andal (Unreliable), tanpa koneksi (Connectionless) antara
host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
1. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan
proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
2. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.
Protokol TCP/IP
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang
didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969.
Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada
waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak.

TCP/IP (Transport Connection Protocol/Internet


Protocol) merupakan standar komunikasi data
yang digunakan untuk proses tukar menukar
data dari satu komputer ke komputer lain pada
jaringan internet.
Protokol Peer-To-Peer
Jaringan peer to peer adalah sebuah jaringan komputer dimana setiap komputer disusun dan
dihubungkan satu sama lain tanpa adanya kontrol terpusat yang berperan sebagai server
murni. Setiap komputer yang ada dalam jaringan peer to peer menawarkan layanan yang
sama sehingga server bisa sebagai client atau client juga bisa sebagai server. jaringan peer to
peer cocok digunakan untuk jaringan dengan kapasitas kecil.
IP ADDRESS

Nomor yang digunakan untuk mengindentifikasi komputer, server atau alat lain dalam
jaringan internal atau internet lewat TCP/IP. Terdiri dari serangkaian (empat bagian) angka
yang dipisah dengan tanda titik (misalnya 123.123.123.1).
SUBNET MASK

Istilah teknologi informasi yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk
membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host yang berada di
jaringan lokal atau jaringan luar.
GATEWAY

Gateway adalah komputer yang memiliki 2 buah nework interface untuk menghubungkan 2
buah jaringan atau lebih. Pada suatu internet alamat bisa ditempuh melewati gateway-
gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data
sampai ke tujuan.
SETTING IP ADDRESS PADA WINDOWS
Klik Start – Klik Control Panel – Pada menu Control Panel pilih Network and Internet.
Pilih menu Network and Sharing Center – pilih Change adapter settings.
Pilih Ethernet/Local Area Network – klik kanan Properties – pada jendela Properties lalu pada
pilihan konfigurasi pilihlah Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4).
Pada jendela TCP/IPv4 Properties, klik Use the following IP address – Isilah IP address dan
subnet mask sesuai kelasnya, klik OK.
PROJECT!

Aturlah IP Address pada Windows 192.168.1.12


dengan Default Gateway 192.168.1.1
SETTING IP ADDRESS PADA LINUX

Klik kanan pada ikon Network Manager (ditunjukkan dengan ikon jaringan) - pilih Edit
Connections.
Pada tab Wired (koneksi kabel) - klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru,
Masuk ke tab IPv4 Settings dan isi settingannya.
Setelah semua settingan sudah diisi, klik tombol Apply untuk menerapkan settingan. Klik
pada Network Manager dan pilih settingan yang baru saja dibuat.
PROJECT!

Aturlah IP Address pada Linux 192.168.1.12 dengan


Default Gateway 192.168.1.1
PROTOKOL PENGALAMATAN
Pengalamatan IP v4
IP Address version 4 atau IPv4 terdiri dari 32 bit dan bisa menampung lebih dari
4.294.967.296 host di seluruh dunia.
KELAS JARINGAN

IP Address dibagi dalam 5 kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, kelas E. perbedaan
tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya.

Kelas Network Bits Host Bits Decimal Subnet Mask


Address Range
Kelas A 8 bits 24 bits 1 – 126 255.0.0.0
Kelas B 16 bits 16 bits 128 -191 255.255.0.0
Kelas C 24 bits 8 bits 192 - 223 255.255.255.0
Kelas D Multicasting jaringan 224 - 239 N/A
Kelas E Penelitian 240 - 255 N/A
Batas IP Address tiap Kelas Jaringan
Kelas A

Digunakan untuk jaringan WAN, IP address pertama antara 0-127 (0 dan 127 dicadangkan)
dan merupakan Network ID nya yaitu pada bagian pertama. Subnet masknya 255.0.0.0.
Kelas B

Digunakan untuk jaringan MAN, IP address pertama antara 128-191 dan merupakan
Network ID nya yaitu 2 bagian pertama. Subnet masknya 255.255.0.0.
Kelas C

Digunakan untuk jaringan LAN, IP address pertama antara 192-223 dan merupakan Network
ID nya yaitu pada 3 bagian pertama. Subnet masknya 255.255.255.0.
Subnetting Classful
Subnetting
Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan me-
reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah
semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak jumkah subnet, semakin sedikit
jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan hostbit.
Subnetting adalah teknik untuk membagi atau memecah atau bahkan untuk memotong blok IP
address IPv4 pada kelas A,B, dan C menjadi blok IP address yang lebih kecil. Subnetting juga
merupakan pembagian sebuah jaringan ke dalam beberapa subjaringan (sub-network= subnet)
yang lebih kecil dimana masing-masing memiliki alamatnya sendiri. Secara umum terdapat
beberapa tujuan dari melakukan subnetting, yaitu:
1. Untuk mengefisienkan jumlah host dalam jaringan kecil dimana jumlah hostnya tidak
sampai 254 buah.
2. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalur data pada jaringan besar yang jumlah hostnya
hampir mencapai 254 atau bahkan lebih dengan cara membaginya menjadi beberapa
jaringan yang lebih kecil yang kemudian dihubungkan dengan perangkat router.
3. Untuk memotong jumlah host yang dapat terhubung ke jaringan dengan alasan keamanan.
Classfull

Classfull secara sederhana dapat diartikan "dengan kelas" atau "menggunakan kelas". Jika
dikaitkan dengan pengalamatan IP, pengalamatan IP classful dapat diartikan menjadi
"pengalamatan IP berdasarkan kelas". Pengalamatan dengan metode ini ada pada
pengalamatan IPv4 yang dibagi menjadi kelas A, B, C, D, dan E. Pengalokasian host pada
jaringan dengan menggunakan sebuah subnet mask yang sama, biasanya menggunakan
protocol RIPv1 dan IGRP, dimana protocol ini tidak mempunyai field untuk menyimpan
informasi subnet sehingga informasi-informasi subnet tidak dikirimkan. Classfull juga
merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana IP address (yang
berjumlah sekitar 4 milyar).
Subnetting IP v4
dibaca subnet mask 14
artinya jumlah biner 1 nya 14
Cara hitung subnetting kelas A : penulisan 11111111.11111100.00000000.000000
10.1.28.10/14 nilainya 255.255.252.0

1. Cara hitung subnet mask


2n (n = jumlah biner 1 di kelas jaringannya)
n=2
26 = 64 subnet mask
2. Jumlah host dalam tiap subnet mask
2y – 2 (y = jumlah biner 0 di kelas jaringannya)
218 – 2 = 262144 – 2
262142 host
3. Blok subnet
256 – nilai terakhir subnet mask
256 – 252 = 4
4. Urutan subnet mask
0, 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, ..., ..., 252, 256
5. Tabel Subnet Mask

Tabel 1 2 3 ... 64
Subnet mask 10.0.0.0 10.4.0.0 10.8.0.0 ... 10.252.0.0
Host awal 10.0.0.1 10.4.0.1 10.0.0.0 ... 10.252.0.1
Host akhir 10.3.255.254 10.7.255.254 10.11.255.254 ... 10.255.255.254
Broadcast 10.3.255.255 10.7.255.255 10.11.255.255 ... 10.255.255.255
Subnetting IP v4
dibaca subnet mask 19
artinya jumlah biner 1 nya 19
Cara hitung subnetting kelas B : penulisan 11111111.11111111.11100000.000000
171.100.10.18/19 nilainya 255.255.224.0

1. Cara hitung subnet mask


2n (n = jumlah biner 1 di kelas jaringannya)
n=2
23 = 8 subnet mask
2. Jumlah host dalam tiap subnet mask
2y – 2 (y = jumlah biner 0 di kelas jaringannya)
213 – 2 = 8192 – 2
8190 host
3. Blok subnet
256 – nilai terakhir subnet mask
256 – 224 = 32
4. Urutan subnet mask
0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224, 256
5. Tabel Subnet Mask

Tabel 1 2 3 ... 8
Subnet mask 171.100.0.0 171.100.32.0 171.100.64.0 ... 171.100.224.0
Host awal 171.100.0.1 171.100.32.1 171.100.64.1 ... 171.100.224.1
Host akhir 171.100.31.254 171.100.63.254 171.100.95.254 ... 171.100.224.254
Broadcast 171.100.31.255 171.100.63.255 171.100.95.255 ... 171.100.224.255
Subnetting IP v4
dibaca subnet mask 26
artinya jumlah biner 1 nya 26
Cara hitung subnetting kelas C : penulisan 11111111.11111111.11111111.110000
192.168.1.20/26 nilainya 255.255.255.192

1. Cara hitung subnet mask


2n (n = jumlah biner 1 di kelas jaringannya)
n=2
22 = 4 subnet mask
2. Jumlah host dalam tiap subnet mask
2y – 2 (y = jumlah biner 0 di kelas jaringannya)
26 – 2 = 64 – 2
62 host
3. Blok subnet
256 – nilai terakhir subnet mask
256 – 192 = 64
4. Urutan subnet mask
0, 64, 128, 192, 256
5. Tabel Subnet Mask

Tabel 1 2 3 4
Subnet mask 192. 168.10.0 192. 168.10.64 192. 168.10.128 192. 168.10.192
Host awal 192. 168.10.1 192. 168.10.65 192. 168.10.129 192. 168.10.193
Host akhir 192. 168.10.62 192. 168.10.126 192. 168.10.190 192. 168.10.254
Broadcast 192. 168.10.63 192. 168.10.127 192. 168.10.191 192. 168.10.255
ANALISIS

Apabila terdapat IP Address 192.168.2.17/25.


Hitunglah Subnet Mask, Host, Blok Subnet, Urutan!
Tentukan Host Awal, Host Akhir dan Broadcast!
Pengalamatan IP v6
Pada IPv6 tidak dikenal system pengkelasan seperti pada IPv4 melainkan pada IPv6 hanya
menyediakan tiga jenis pengalamatan yaitu Unicast, Anycast, dan Multicast.
IP Address version 6 atau IPv6 terdiri dari 128 bit dan bisa menampung lebih dari
4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Unicast
Pengalamatan unicast mirip dengan IPv4 yaitu dengan sekumpulan alamat dengan sejumlah bit
kontinyu yang sama sesuai dengan alamat subnet-nya dan Class-less Interdomain Routing
(CIDR). Ada banyak jenis pengalamatan unicast pada IPv6 sesuai dengan tipenya seperti :
1. Alamat Link Local : alamat yang digunakan di dalam satu link yaitu jaringan local yang saling
tersambung dalam satu level
2. Alamat Site Local : setara dengan alamat privat, yang dopakai terbatas dalam satu site
sehingga terbatas penggunaanya hanya didalam satu site sehingga tidak dapat digunakan
untuk mengirimkan alamat diluar site ini
3. Alamat Global : alamat yang dipakai misalnya untuk ISP (Internet Service Provider)
Anycast
Pengalamatan anycast digunakan untuk mengirimkan packet ke salah satu anggota dari anycast
yang terdekat. Jadi sebuah alamat anycast digunakan oleh beberapa interface dan setiap
packet anycast akan terkirim ke interface anggota yang terdekat. Model pengalamatan pada
anycast hampir sama dengan model unicast. Jadi secara sintaksis alamat anycast sama saja
dengan unicast, hanya saja sebuah alamat anycast digunakan oleh lebih dari 1 host. Syarat dari
pengalamatan anycast:
1. Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat sumber dari sebuah packet
IPv6.
2. Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat interface pada router.
Multicast

Alamat multicast IPv6 digunakan sebagai identitas sebuah group node. Jika packet dikirim ke
alamat multicast, maka packet tersebut akan diterima oleh semua node anggota dari group
tersebut. Sebuah node dapat menjadi anggota banyak group multicast
Pengalamatan IPv6
NAT (Network Address Translation)
NAT (Network Address Translation) adalah adalah sebuah proses pemetaan alamat IP
dimana perangkat jaringan komputer akan memberikan alamat IP public ke perangkat
jaringan local sehingga banyak IP private yang dapat mengakses IP public. Berfungsi
sebagai translasi alamat IP public ke alamat IP private atau sebaliknya sehingga dengan
adanya NAT ini setiap komputer pada jaringan LAN dapat mengakses internet dengan
mudah.
IP Public dan IP Private
IP Public adalah adalah jenis IP yang saat akan menggunakannya harus diregistrasi (ke badan
penyalur IP address tentunya, maksudnya supaya tidak bentrok) karena IP ini dapat
berkeliaran di lalu lintas jaringan internet melewati router-routernya.
IP private adalah jenis IP yang saat akan menggunakannya tidak perlu diregistrasi sebab oleh
router (ini semacam penggiring bola di internet) IP jenis ini tidak akan diteruskan kemana-
mana.
Komputer yang menggunakan IP private tidak dikenal di internet sedangkan yang
menggunakan IP publik dapat dikenal di internet. Yang termasuk IP private adalah yang masuk
dalam kelompok berikut :
10.0.0.1 s/d 10.255.255.254
172.16.0.1 s/d 172.31.255.254
192.168.0.1 s/d 192.168.255.254
PERALATAN KERAS JARINGAN
Modem
Modem atau Modul Demodulator adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk terhubung
ke jaringan internet menggunakan kabel telepon.
Hub/Switch
HUB atau Switch digunakan untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan LAN.
Peralatan ini sering digunakan pada topologi star. Perbedaan antara HUB dan Switch adalah
kecepatan transfer datanya 10:100 Mbps.

HUB Switch
Bridge
Bridge adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan.
Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media jaringan yang tidak
sama seperti kabel unshielded twisted pair (UTP) dan kabel fiber-optik, dan untuk
menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring dan Ethernet.
Repeater
Repeater merupakan perangkat yang berfungsi untuk menerima sinyal yang berisi data
dalam suatu jaringan. Dengan menggunakan repeater maka jangkauan jaringan akan lebih
luas. Repeater menerima sinyal dan kemudian memancarkan kembali sinyal yang identik
dengan sinyal asal, tetapi dengan cara yang berbeda. Umumnya repeater memancarkan
kembali sinyal tersebut dalam frekuensi yang berbeda dari frekuensi sinyal asal.
Router
Peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan dengan
melanjutkan paket-paket dari satu jaringan logika ke jaringan yang lain.
SISTEM OPERASI JARINGAN
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam
jaringan komputer hampir mirip dengan system operasi komputer stand alone, bedanya hanya
pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi
komputer lainnya. Fungsinya adalah untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri dan juga
untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan. Sistem operasi
harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi dengan baik. Dalam instalasi sistem
operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan yang disediakan yaitu berupa mode text
(Command Line Interface) dan mode grafik/GUI (Graphical User Interface). Di dalam Jaringan
komputer terdiri dari:
1. Komputer Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer
lain didalam jaringan.
2. Komputer Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas
yang disediakan oleh server.
Windows Server
Windows server adalah sistem operasi versi Windows yang khusus digunakan untuk server
atau datacenter. Biasanya digunakan sebagai server networking perusahaan, berbagai
layanan berbasis cloud, atau sebagai server website, web app dan lain sebagainya.
Linux Server
Linux tepat untuk diterapkan sebagai sistem operasi
server. Penggunaan Linux dapat terlihat pada banyak
perusahaan yang menggunakan Linux sebagai firewall
atau webserver. Keuntungan server Linux adalah apabila
digunakan secara terus menerus tidak ada proses booting
atau uptime. Program server pada Linux dapat didapatkan
secara gratis dan pembatasan jumlah pengguna Linux
maupun program server tidak dibatasi oleh Lisensi

Unix Server
UNIX adalah sistem operasi yang mula-mula
dikembangkan oleh suatu kelompok di AT & T pada
laboatorium Bell. Unix banyak digunakan baik untuk
server maupun workstation. Linkungan Unix dan model
program client-server menunjukkan bahwa Unix lebih
dikembangkan sebaga sistem operasi yang kuat di
jaringan komputer dari pada sistem operasi untuk
computer personal.
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN
JARINGAN
Instalasi Kabel
Peralatan yang perlu disiapkan, antara lain :
1. Kabel UTP.
2. Konektor RJ-45.
3. Tang Krimping.
4. LAN Tester.
Crimping Tools

Crimping tools berguna untuk memotong, merapikan dan mengunci kabel UTP dalam
melakukan instalasi Networking.
LAN Tester
LAN Tester adalah alat untuk menguji hasil crimpingan kabel kita, kalau krimpingan kita salah
maka lampu di Cable Tester ini tidak akan menyala dan kalau hasil crimpingan kita sudah
benar maka lampu di Cable Tester akan menyala dengan otomatis,jadi alat ini sangat
berguna bagi kita untuk mengetahui hasil crimpingan kita.
Membuat Kabel Straight dan Cross Over
1. Kupas bagian 2 ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm.
2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 568B (untuk
straight) dan TIA/EIA 568B (untuk Cross Over).
3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel.

Potong dan luruskan kabel Ratakan ujung kabel Masukkan kabel ke RJ-45
4. Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan
pastikan 2 ujung kabel straight posisinya sudah benar dengan posisi EIA 368B dan untuk
kabel cross over ujung kabel pertama posisinya sesuai posisi TIA/EIA 568B lalu ujung yang
kedua posisinya sesuai dengan posisi TIA/EIA 568A.

Posisi EIA 368B (Straight) Posisi EIA 368A (Cross Over)


5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin
(kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel. biasanya akan
terdengar suara "krik".
6. Uji coba hasil instalasi kabel LAN menggunakan LAN Tester, apabila kedua alat menunjukkan
lampu bersamaan, maka kabel yang dibuat dapat berfungsi dengan baik. Namun apabila
terdapat lampu yang tidak menyala maka kabel tersebut masih terjadi kesalahan.

Crimping Kabel LAN


Pengetesan kabel LAN dengan LAN Tester
INSTALASI JARINGAN LOKAL (LAN)
Instalasi Jaringan Peer-To-Peer
Peralatan yang dipersiapkan antara lain :
1. 2 unit Personal Computer (PC).
2. 2 Network Card (bila diperlukan).
3. Kabel UTP tipe Cross Over.
4. Connector RJ-45.
1. Lihat icon Local Area Network/Network Connection di pojok kanan bawah tampilan
monitor.
2. Pada komputer pertama berilah IP Address 192.168.1.1 dan komputer kedua berilah IP
Address 192.168.1.2 dan Subnet Mask 255.255.255.0.
3. Masukkan ujung kabel pertama ke NIC/LAN Card pada komputer pertama dan ujung
kedua ke NIC/LAN Card pada komputer kedua.
4. Cek icon Local Area Network pada masing-masing komputer, apabila telah hilang tanda
silang berwarna merah tersebut maka komputer sudah terkoneksi jaringan.

5. Apabila pada icon Local Area Network muncul tanda seru berwarna kuning, maka
jaringan sudah terhubung walaupun tanpa ada koneksi internet.
Nonaktifkan Windows Firewall
Klik Start – klik Control Panel – klik System and Security – klik Windows Firewall - pada jendela
Windows Firewall pilih Turn Windows Firewall on or off.
Pada jendela Customize Settings for Each Type of Network – klik semua Turn Off Windows
Firewall (not recommended) – klik OK.
Test Koneksi Menggunakan PING

PING (Paket Internet Ghoper) digunakan untuk mengetahui konektivitas atau hubungan
antar komputer dalam sebuah jaringan. Rumus penggunaan perintah ini sebagai berikut :
Klik Start – pilih All Programs – pilih Accessories – klik Command Prompt atau pada kotak
pencarian Start, tulislah cmd, tekan Enter.
Muncul jendela Command Prompt, untuk komputer pertama tulis kode PING 192.168.1.2
dan komputer kedua tulis kode PING 192.168.1.1, tekan Enter.

Apabila muncul perintah Reply from ……………………, maka kedua komputer tersebut telah
terkoneksi.
Instalasi Jaringan Client-Server
Peralatan yang dipersiapkan antara lain :
1. 2 unit Personal Computer (PC) sebagai
server dan client.
2. 2 Network Card (bila diperlukan).
3. Kabel UTP tipe Straight.
4. Connector RJ-45.
5. Hub/Switch
1. Tancapkan kabel power Hub/Switch pada stop kontak, lalu hidupkan saklar on/off pada
Hub/Switch.
2. Pada komputer server berilah IP Address 192.168.1.1, Subnet Mask 255.255.255.0,
Default Gateway 192.168.1.10 dan komputer client berilah IP Address 192.168.1.2,
Subnet Mask 255.255.255.0, Default Gateway 192.168.1.1 (IP Address komputer
server).
3. Masukkan kabel straight pertama, komputer server dari LAN Card/NIC ke konektor 1
pada Hub/Switch dan kabel straight kedua masukkan ke konektor 2 pada Hub/Switch
dan LAN Card/NIC komputer client.
4. Agar kedua komputer client-server dapat terhubung, maka keduanya harus berada
dalam satu network group dalam hal ini “WORKGROUP”, nama grup ini dapat diganti
dengan cara, sebagai berikut :

Klik Start – klik kanan My Computer – Properties.


Klik Change settings – pada kotak System Properties, klik Change untuk mengganti nama
komputer dan nama workgroup.
Ganti nama komputer dan nama workgroup sesuai yang diinginkan, klik OK - kemudian
akan keluar peringatan perubahan telah selesai, Klik OK.
Muncul perintah untuk mengharuskan kita merestart komputer supaya bisa menjalankan
proses ini, Klik OK – klik Restart Now.

Setelah proses restart selesai, cek konektifitas jaringan dengan cara PING ke masing-
masing IP Address (IP Address Client-Server) dengan menggunakan Command Prompt.
Apabila muncul perintah Reply from ……………………, maka kedua komputer tersebut telah
terkoneksi dan apabila muncul perintah Request time out, maka kedua komputer tersebut
belum terhubung.
BERBAGI (SHARING) PADA JARINGAN
Sharing File/Folder Pada Jaringan
Buka My Computer, pilih file/folder yang akan di share – klik kanan file/folder yang dipilih –
pilih Share with – pilih Specific People.
Muncul jendela File Sharing, lalu tambahkan user Everyone, klik Add - setelah user Everyone
masuk daftar, Klik Share – muncul konfirmasi Your file is shared, klik Done.
Pengecekan Jaringan
Klik My Computer – pada Address Bar, ketikkan IP Address komputer yang dituju, atau pada My
Computer dapat langsung menuju menu Network dan pilih nama komputer yang dituju.
Sharing Printer pada Jaringan
(untuk komputer server) Klik Start – klik Device and Printers – klik kanan pada printer yang
ingin di share – pilih Printer Properties .
Klik tab Sharing – cek pada Share This Printer, klik OK.
(untuk komputer client) klik Start – Devices and Printers – klik Add Printer – klik Add a
network, wireless or Bluetooth printers.
Tunggu proses pencarian printer yang telah di sharing, apabila telah menemukan printer
tersebut, klik Next untuk menginstalnya. Jika muncul pemberitahuan untuk menginstal driver
printer klik Yes dan tunggu sampai driver printer selesai diinstall – klik kanan printer telah
terinstal, klik Set as the default printer.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai