Anda di halaman 1dari 76

SMK MUHAMMADIYAH 5 JEMBER

C1. SISTEM KOMPUTER

Oleh :

Rama Dwi Septiandi, A.Md.Kom, S.Pd.


Dedi Pratama, A.Md.
Dwi Nurman Setiadi, A.Md.
SISTEM BILANGAN
Bilangan Desimal
Disusun oleh sepuluh angka. D (10) = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)
Bilangan Biner
Disusun oleh dua angka. B (2) = {0, 1}
Bilangan Oktal
Disusun oleh delapan angka. O (8) = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
Bilangan Hexadesimal
Disusun oleh delapan angka. H (16) = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F}
KONVERSI BILANGAN
Menghitung Desimal ke Biner, Oktal dan Hexadesimal
Biner ke Oktal
0100011(2) = …....... (8)
Contoh Soal :
67(10) = 01000011 103 43 0 1 0 0 0 0 1 1
(2) (8) (16)
2 =2 2 =1 2 =4 2 =2 2 =1 2 =4 2 =2 20=1
1 0 2 1 0 2 1

0 1 0 0 0 0 2 1
Desimal ke Biner
103
67(10) = …....... (2) ?
Jadi 0100011 = 103(8)
0 0 0 0 0 0 0
27=128 26=64 25=32 24=16 23=8 22=4 21=2 20=1 Biner ke Hexadesimal
0 1 0 0 0 0 1 1 0100011(2) = …....... (16)
0 64 0 0 0 0 2 1
67 0 1 0 0 0 0 1 1
2 =8 2 =4 2 =2 2 =1 2 =8 2 =4 2 =2 20=1
3 2 1 0 3 2 1
Jadi 67 = 0100011(2) 0 1 0 0 0 0 2 1
43

Jadi 0100011 = 43(16)


Menghitung Oktal ke Biner, Desimal dan Hexadesimal
Desimal ke Biner
35(10) = …....... (2) ?
Contoh Soal :
0 0 0 0 0 0 0 0
43(8) = 00100011 (2) 35 (10) 23 (16) 27=128 26=64 2 =32 2 =16 2 =8 22=4
5 4 3 2 =2 20=1
1

0 0 1 0 0 0 1 1
Oktal ke Desimal 0 0 32 0 0 0 2 1
43(8) = …....... (10) ? 35

(4 x 81) + (3 x 80) Jadi 35 = 00100011(2)


32 + 3
35 Biner ke Hexadesimal
0100011(2) = …....... (16)
Jadi 43 = 35(10)
0 0 1 0 0 0 1 1
2 =8 2 =4 2 =2 2 =1 2 =8 2 =4 2 =2 20=1
3 2 1 0 3 2 1

0 0 2 0 0 0 2 1
23

Jadi 0100011 = 23 (16)


Menghitung Biner ke Oktal, Desimal dan Hexadesimal
Biner ke Oktal
10001101(2) = …....... (8) ?
Contoh Soal :
1 0 0 0 1 1 0 1
10001101(2) = 215 (8) 141 (10) 8D (16) 2 =2 2 =1 2 =4 2 =2 2 =1 2 =4 2 =2 20=1
1 0 2 1 0 2 1

2 0 0 0 1 4 0 1
Biner ke Desimal 215
10001101(2) = …....... (10) ?
Jadi 0100011 = 215(8)
0 0 0 0 0 0 0 0
2 =128 2 =64 2 =32 2 =16 2 =8 2 =4 2 =2 20=1
7 6 5 4 3 2 1

1 0 0 0 1 1 0 1 Biner ke Hexadesimal
128 0 0 0 8 4 0 1 10001101(2) = …....... (16)
141
1 0 0 0 1 1 0 1
Jadi 10001101 = 141(10) 2 =8 2 =4 2 =2 2 =1 2 =8 2 =4 2 =2 20=1
3 2 1 0 3 2 1

8 0 0 0 8 4 0 1
8D

Jadi 10000101 = 8D (16)


Menghitung Hexadesimal ke Biner, Oktal dan Desimal
Desimal ke Biner
43(10) = …....... (2) ?
Contoh Soal :
2B(16) = 1 (2) 1 (8) 1 (10) 0 0 0 0 0 0 0 0
27=128 26=64 2 =32 2 =16 2 =8 2 =4 2 =2 20=1
5 4 3 2 1
Hexadesimal ke Desimal 0 0 1 0 1 0 1 1
2B(16) = …....... (10) ? 0 0 32 0 8 0 2 1
43
(2 x 161) + (11 x 160)
32 + 11 Jadi 43 = 00101011(2)
43
Biner ke Oktal
Jadi 2B = 43(10) 00101011(2) = …....... (8)

0 0 1 0 1 0 1 1
21=2 20=1 22=4 21=2 20=1 22=4 21=2 20=1
0 0 4 0 1 0 2 1
53

Jadi 00101011 = 53(8)


KODE ASCII

Kode ASCII memiliki kepanjangan dari American


Standard Code for Information Interchange. Kode
ASCII adalah suatu standar internasional dalam
kode huruf dan simbol.
Fungsi Kode ASCII sebagai karakter kode dari user
atau admin dalam menjalankan perintah dan akan
ditranslasikan agar komputer memahami kode dari
user karena komputer hanya membaca angka
biner.
GERBANG LOGIKA

Dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau
beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika
beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode
simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean. Angka 1 diasumsikan
sebagai Hidup dan angka 0 sebagai mati dalam rangkaian elektronika.
Gerbang Logika AND

Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal
output. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high maka
semua sinyal masukan harus bernilai high. Gerbang logika AND pada Datashhet nama
lainnya IC TTL 7408.

A B X
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Simbol AND Tabel Kebenaran AND Analogi Elektronika AND


Gerbang Logika OR
Gerbang OR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal
output. Dalam gerbang OR, untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high hanya
butuh salah satu saja input berlogika high. Gerbang logika OR pada Datashhet nama
lainnya IC TTL 7432.

A B X
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Simbol OR Tabel Kebenaran OR Analogi Elektronika OR


Gerbang Logika NOT

Gerbang NOT hanya mempunyai satu sinyal input dan satu sinyal output. Dalam gerbang
NOT, untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high sinyal masukan justru harus
bernilai low. Gerbang logika NOT pada Datashhet nama lainnya IC TTL 7404.

A X
0 1
1 0

Simbol NOT Tabel Kebenaran NOT Analogi Elektronika NOT


Gerbang Logika NAND
Gerbang NAND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal
output. Dalam gerbang NAND, apabila salah satu input berlogika low maka output akan
berlogika high. Gerbang logika NAND pada Datashhet nama lainnya IC TTL 7400.

A B X
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Simbol NAND Tabel Kebenaran NAND Analogi Elektronika NAND


Gerbang Logika NOR

Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal
output. Dalam gerbang NOR, untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high maka
semua inputnya harus berlogika low. Gerbang logika NOR pada Datashhet nama lainnya IC
TTL 7402.

A B X
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

Simbol NOR Tabel Kebenaran NOR Analogi Elektronika NOR


Gerbang Logika EXOR
Gerbang Ex-Or mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal
output. Dalam gerbang Ex-Or, untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high maka
semua sinyal masukan harus bernilai berbeda. Gerbang logika Ex-Or pada Datasheet nama
lainnya IC TTL 7486.

A B X
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Simbol EXOR Tabel Kebenaran EXOR Analogi Elektronika EXOR


ARITMATIKA LOGIKA
Operasi Penjumlahan
Operasi aritmatika penjumlahan pada Sama hal-nya seperti pada operasi
bilangan biner juga sama seperti aritmatika penjumlahan pada bilangan
operasi penjumlahan pada bilangan desimal dimana bila ada hasil penjumlahan
desimal. yang hasilnya dua digit, maka angka paling
sebelah kiri akan dijumlahkan pada
0 + 0 = 0 bilangan berikutnya atau dikenal dengan
0 + 1 = 1 istilah ‘Disimpan’.
1 + 1 = 10
1 + 1 + 1 = 11 010101 = 1001001
100010 0011001
---------(+) ----------(+)
110111 1100010
Operasi Pengurangan
Operasi aritmatika pengurangan pada Sama hal-nya seperti pada operasi
bilangan biner juga sama seperti aritmatika pengurangan pada bilangan
operasi pengurangan pada bilangan desimal dimana bila ada hasil pengurangan
desimal. yang hasilnya dua digit, maka angka paling
sebelah kiri akan dijumlahkan pada
0 - 0 = 0 bilangan berikutnya atau dikenal dengan
0 - 1 = 1 istilah ‘Disimpan’.
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0 100101 = 1001001
010001 0011001
---------(-) ----------(-)
010100 0100000
Operasi Perkalian
Operasi aritmatika perkalian pada Sama seperti operasi perkalian pada
bilangan biner juga sama seperti bilangan desimal, operasi aritmatika
operasi perkalian pada bilangan perkalian bilangan biner pun menggunakan
desimal. metode yang sama.

1100
0 x 0 = 0 1010
0 x 1 = 0 -------(x)
1 x 0 = 0 0000
1 x 1 = 1 1100
0000
1100
-----------(+)
1111000
Operasi Pembagian

Operasi aritmatika pembagian pada


bilangan biner juga sama seperti
operasi pembagian pada bilangan
desimal.

11 1001 = 11 100 11000 = 110


011 100
------(-) --------(-)
011 100
11 100
------(-) -------(-)
0 0
Operasi Negatif

Komplemen 1 Komplemen 2
Bilangan biner juga mengenal bilangan Pada komplemen 2 bilangan negatif yang
negatif pada operasinya. Namun
telah direpresentasikan ke komplemen 1
berbeda dengan bilangan desimal
dalam representasinya dengan cara ditambahkan dengan angka 1.
membalik angka biner yang
sebenarnya. -1 = 11111110
1
1 = 00000001, -1 = 11111110 -----------(+)
2 = 00000010, -2 = 11111101 11111111
3 = 00000011, -3 = 11111100
MULTIMETER
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan
tahanan (resistansi). Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO
meter. Multimeter pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantaranya adalah :
1. Display
2. Saklar Selektor
3. Probe

Multimeter Analog Multimeter Digital


Cara Mengukur dengan Multimeter
Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV.
2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt,
putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala
tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+)
dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV.
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt,
putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala
tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas
Negatif (-) dan Positif (+)
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA.
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah
100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala
yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya
sebelum kita dapat memakainya lagi.
3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe
Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun
Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
Cara Mengukur Resistor (Ohm)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω).
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang
artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan
pengalian dengan setting di langkah ke-2)
RESISTOR
Resistor disebut dengan tahanan atau hambatan. Berfungsi untuk menghambat arus
listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm.

Simbol Resistor

Resistor 4 Gelang Resistor 5 Gelang


Warna dan Nilai Gelang Resistor
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di tubuh Resistor :
Menghitung Nilai Resistor 4 Gelang

1. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1.


2. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2.
3. Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau
pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n).
4. Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut.

Contoh :
1. Gelang ke 1 : Coklat = 1
2. Gelang ke 2 : Hitam = 0
3. Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2;
atau kalikan 105
4. Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10% (Maka nilai Resistor
tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm
dengan toleransi 10%)
Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang

1. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1.


2. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2.
3. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3.
4. Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau
pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n).
5. Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut.

Contoh :
1. Gelang ke 1 : Coklat = 1
2. Gelang ke 2 : Hitam = 0
3. Gelang ke 3 : Hijau = 5
4. Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-
2; atau kalikan 105
5. Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10% (Maka nilai Resistor
tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5
MOhm dengan toleransi 10%.)
KAPASITOR
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan muatan listrik,yang
terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan dielektrik seperti
keramik, gelas, vakum. Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik/elektron yang disebut
dengan kapasitansi

Simbol Kapasitor
Kapasitor Elektrolit Kapasitor Keramik
Menghitung Nilai Kapasitor
1. Masukkan angka langsung dari kode angka ke-1 dan ke-2.
2. Masukkan nilai dari kode angka ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10
(10n).
3. Masukkan nilai dari kode huruf ke-4 yang merupakan toleransi dari nilai kapasitor
tersebut.

Contoh 1 :
Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF

Contoh 2 :
Kode : 104
Nilai Kapasitor = 10 x 104
Nilai Kapasitor = 10 x 10000
Nilai Kapasitor = 100.000pF atau 100nF atau 0,10µF
TRANSISTOR
Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk penguat, sebagai
sirkuit pemutus, sebagai penyambung, sebagai stabilitas tegangan, modulasi sinyal dan
lain-lain. Fungsi transistor juga sebagai kran listrik, yang dimana berdasarkan tegangan
inputnya, memungkinkan pangalihaan listrik yang akurat yang berasal dari sumber
listrik. Transistor memiliki banyak bentuk dan tipe yang mempunyai fungsi yang berbeda-
beda.

Transistor
Simbol Transistor PNP dan NPN
DIODA
Dioda adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan
mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus
listrik dari arah sebaliknya dan sebagai penyearah arus AC ke DC. Dioda pada umumnya
mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-).

Simbol Dioda
Dioda LED
TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke
taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan
Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220
VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet
dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).

Transformator CT Simbol Transformator


SOLDER
Solder adalah alat pemanas untuk melelehkan timah sehingga menempel pada kaki-
kaki transistor atau komponen elektronika lainnya.

Kabel AC

Gagang solder

Besi
pemanas
Timah Gulung
solder
Mata solder
Solder
MENSOLDER KOMPONEN
1. Masukkan steker solder ke stopkontak lalu tunggu beberapa saat sampai solder
memanas.
2. Siapkan kedua ujung kabel yang akan disambung, kupaslah kedua ujung kabel itu
sehingga terlihat bagian tembaga yang ada di dalamnya (jangan lupa gosok ujung
kabel).

Cara Memegang Solder Kupas Ujung Kabel


3. Tempelkan kedua ujung kabel yang telah diberi timah kemudian tempelkan mata solder ke
salah satunya atau keduanya sampai semua timah yang menempel di masing-masing
tembaga kabel meleleh dan menyatu lalu jauhkan mata solder dari kabel yang sudah
disolder.
4. Tahan kedua kabel jangan sampai berubah posisinya sampai timah mengeras.
5. Bila perlu tutuplah sambungan kabel dengan isolasi untuk mencegah hubungan pendek.

Tempel Kabel dengan Timah Kabel dan Timah Mengeras


ARITHMATIC LOGIC UNIT (ALU)
Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah salah satu bagian/komponen dalam sistem di dalam
sistem komputer yang berfungsi melakukan operasi/perhitungan aritmatika dan logika
(Contoh operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh
operasi logika adalah logika AND dan OR. ALU bekerja besama-sama memori, di mana hasil
dari perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori.

Arithmatic Logical Unit (ALU), fungsi unit ini adalah untuk melakukan suatu proses data yang
berbentuk angka dan logika, seperti data matematika dan statistika. ALU terdiri dari register-
register untuk menyimpan informasi.Tugas utama dari ALU adalah melakukan perhitungan
aritmatika (matematika) yang terjadi sesuai dengan instruksi program. Rangkaian pada ALU
(Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan
Adder. Adder digunakan untuk memproses operasi aritmetika, Adder juga disebut rangkaian
kombinasional aritmatika. Ada 2 jenis adder pada ALU yaitu :
1. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan dua bit disebut Half Adder.
2. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder.
Half Adder
Half Adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan
dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini
memiliki dua input dan dua buah output, salahsatu outputnya dipakai sebagai tempat nilai
pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan

Keterangan :
1 = Benar
0 = Salah
Ada saat A dan B = 1 maka Sum adalah 0 dan Carry menjadi 1.
Full Adder
Full adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan
sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit.
Rangkaian ini memiliki tiga input dan dua buahoutput, salah satu input merupakan nilai dari
pindahan penjumlahan, kemudian sama seperti pada half adder salah satu outputnya dipakai
sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan.

Ket :
1 = Benar
0 = Salah
Jika setiap elemen yang dihubungkan salah satu ada yang Benar/(1) maka pernyataan pada
percobaan Rangakaian Full Adder ini menunjukan pernyataan Benar/(1)
Ripple Carry Adder
Rangkaian Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder, maupun
gabungan Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut, ingat,
baik Full Adder maupun Half Adder berjalan dalam aritmatika binary per bit. Untuk
menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau byte (8 bit) dibutuhkan ripple Carry Adder.
Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan Half Adder
berada pada posisi penjumlah pertama, karena tidak memiliki input carry. Carry out dari
setiap siklus dijadikan sebagai Carry in siklus berikutnya.
RANGKAIAN LOGIC
Dalam teknik komputer digital ada beberapa rangkaian logik yang harus kita mengerti
sebelumnya, karena rangkaian ini adalah rangkaian utama yang membangun fungsi dari
mikrokomputer itu sendiri. Hal-hal yang akan dibahas di sini hanyalah hal-hal yang nantinya
sangat erat hubungannya dengan teknik mikrokomputer. Rangkaian atau fungsi yang dimaksud
adalah Multiplexer, Decoder, Flip-Flop, Shift Register, dan Counter.

Multiplexer dan Demultiplexer


Multiplexer
Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian
kombinasi. multiplexer sering disebut juga sebagai data
selector,karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input
yang ada untuk diteruskan ke saluran output.
Demultiplexer
Demultiplexer merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengambil
satu input bit atau lebih untuk di teruskan ke salah satu terminal
keluaran oleh karena itu DEMUX berfungsi sebagai distributor.

Decoder dan Encoder


Decoder

Untuk mengenali kode tertentu berbentuk biner. ada


beberapa jenis decoder.
1. BCP ke 7 segment decoder
2. Decoder BCD ke desimal
3. Encoder
Encoder

Rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan


dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk
mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan
format tertentu

Flip-Flop
Flip-flop adalah sirkuit digital terkecil yang berfungsi
sebagai rangkaian memori. Flip-flop terdiri dari rangkaian
gerbang logika dengan 2 kondisi yang stabil, outputnya
akan bersifat tetap hingga ada sinyal yang memicu
perubahan nilai output tersebut. Terdapat berbagai macam
jenis flip-flop, beberapa di antaranya adala SR-FF, JK-FF,
D-FF, T-FF, dan JKMS-FF.
Flip-Flop RS
RS Flip-flop mempunyai dua masukan data, S dan R. Untuk
menyimpan suatu bit tinggi, Anda membutuhkan S tinggi; untuk
menyimpan bit rendah, Anda membutuhkan R tinggi.
Membangkitkan dua buah sinyal untuk mendrive flip-flop
merupakan suatu kerugian dalam berbagai penerapan. Tabel
dibawah merupakan keringkasan suatu kemungkinan-kemungkinan
masukan/keluaran bagi flip-flop RS. Kondisi masukan yang pertama
adalah RS = 00. Ini berarti tidak diterapkan pemicu. Dalam hal ini
keluaran Q mempertahankan nilai terakhir yang dimilikinya.
Flip-Flop JK
JK Flip flop sederhana ini adalah desain flip-
flop yang paling banyak digunakan dan
dianggap sebagai rangkaian flip-flop universal.
Operasi sekuensial JK flip-flop sama persis
dengan SR flip-flop sebelumnya dengan input
"Set" dan "Reset" yang sama. Perbedaannya
kali ini adalah bahwa "JK flip flop" tidak
memiliki status input tidak sah atau terlarang
dari SR latch bahkan ketika S dan R keduanya
berada dalam logika "1".
Flip-Flop D

D Flip Flop adalah yang paling penting dari clock


flip flop yang karena memastikan bahwa input S
dan R tidak pernah sama dengan satu pada
waktu yang sama. D Flop Flop dibangun dari SR
flip-flop terjaga keamanannya dengan inverter
yang ditambahkan antara input S dan R untuk
memungkinkan satu input D (data) tunggal.
Shift Register
Register geser (Shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak digunakan
di dalam sistem digital. Pada sistem digital register geser digunakan untuk menggeser suatu
data. Pergeseran data pada register dapat dilakukan dalam dua arah yaitu ke arah LSB (Low
Significant Bit) dan ke arah MSB (Most Significant Bit). Register geser dikelompokkan sebagai
rangkaian logika, dan oleh sebab itu suatu register disusun dari flip-flop. Register geser
digunakan sebagai memori sementara dan untuk pergeseran data ke kiri atau ke kanan.
Register geser dapat juga digunakan untuk mengubah format data seri ke paralel atau dari
paralel ke seri.
Jenis Shift Register
Suatu metode pengidentifikasian register geser adalah bagaimana data dimuat dan dibaca dari
unit penyimpanan, seperti yang ditunjukan pada gambar diatas. Dari sistem kerja dari register
geser, register geser dapat di klasifikasikan dalam beberapa jenis sebagai berikut :
1. Masukan dan keluaran seri (Serial In Serial Out Register), Register geser jenis ini tidak
mengubah format data, karena dengan data input seri dan dikeluarkannya dalam format
seri juga, yang berubah adalah nilai dari data tersebut.
2. Masukan seri keluaran paralel (Serial In Parallel Out Register), Register geser ini akan
menggeser data seri dan mengeluarkannya dalam format paralel tanpa mengubah nilai data
tersebut.
3. Masukan paralel keluaran seri (Parallel In Serial Out Register), Register geser ini hanya
mengubah format data paralel menjadi serial tanpa mengubah nilai dari data tersebut.
4. Masukan paralel keluaran paralel (Parallel In Parallel Out Register), Register geser tipe ini
akan mengubah nilai dari data yang digeser dengan format data tetap paralel.
Counter

Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu


rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung
jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counter
digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi
frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung
kecepatan (spedometer), yang pengembangannya digunakan
luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol
industri, komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya.
Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas
pencacah naik (Up Counter) dan pencacah turun (Down
Counter). Pencacah naik melakukan cacahan dari kecil ke arah
besar, kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis.
Pada pencacah menurun, pencacahan dari besar ke arah kecil
hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan awal.
ARSITEKTUR KOMPUTER
Arsitektur Komputer : Atribut–atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang
programmer. Contoh: set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan,
mekanisme I/O.

Organisasi Komputer : Bagian yang terkait erat dengan unit–unit operasional. Contoh:
teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori, dan sinyal–
sinyal kontrol.

Struktur Komputer : Komponen komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Contoh :
1. CPU : mengontrol operasi komputer dan membentuk fungsi-fungsi pengolahan datanya.
2. Memory Utama : menyimpan data.
3. I/O : mmenerima ataupun mengirim data ke luar sistem.
4. System Interconection : mekanisme komunikasi antara CPU, memori utama, dan I/O.
BAGAN SISTEM KOMPUTER

Berdasarkan bagan diatas, komputer dengan


arsitektur Von Neumann terdiri dari:
1. Unit pemroses yang terdiri dari Arithmetic
Logic Unit (ALU) dan register proses.
2. Unit kontrol yang terdiri dari register instruksi
dan program counter.
3. Memori.
4. Akumulator yang berupa mekanisme input
dan output.
5. (tidak digambarkan) Mass storage eksternal
(penyimpanan data luar).
DIAGRAM BLOK KOMPUTER
Sistem komputer dapat dideskripsikan secara sederhana dengan diagram blok
seperti dibawah ini :
ANALISIS!

Jelaskan proses berjalannya suatu sistem


komputer berdasarkan blok diagram!
Komputer Generasi I (Tabung Vakum)
(1940-1959)

Electronic Numerical Integrator and Calculator (ENIAC), merupakan komputer generasi


pertama, yaitu komputer digital elektronik yang digunakan untuk kebutuhan umum. baru
terselesaikan pada tahun 1946. ENIAC berukuran sangat besar, untuk penempatannya
membutuhkan ruang 500 m2.
Komputer Generasi II (Transistor)
(1959-1964)

IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer


bernama LARC. Komputer generasi kedua merupakan komputer yang sepenuhnya
menggunakan transistor dan menggunakan bahasa assembly yang hanya dapat dimengerti
oleh mesin.
Komputer Generasi III (Sirkuit Terintegrasi)
(1965-1971)

Komputer generasi ketiga ini menggunakan Integrated Circuit (ICs) dan menjadi komputer
pertama yang mana pengguna mampu berinteraksi dengan menggunakan keyboard dan
monitor dengan interface sistem operasi.
Komputer Generasi IV (Mikroprosesor)
(1971-Sekarang)

Generasi komputer dimana anda berada sekarang, komputer yang anda lihat disekeliling
anda merupakan komputer dari generasi keempat, “Microprosesor” adalah konsep utama
dibalik generasi ini. Dalam satu chip, terdiri dari ribuan transistor dan elemen sikuit lainnya
yang dihubungkan menjadi satu. Kemajuan besar lainnya yang terjadi di generasi ini adalah
diciptakannya Graphical User Interface (GUI).
Komputer Generasi V (Kecerdasan Buatan)
(Sekarang-Masa Depan)

Komputer generasi kelima memiliki teknologi berdasarkan kecerdasan buatan, dan hal ini
masih dalam tahap pengembangan. Tujuan dari pengembangan komputer generasi kelima
ini adalah menghasilkan sebuah komputer yang mampu merespon dengan input bahasa
yang kita ucapkan dan memiliki kemampuan untuk mempelajari lingkungan sekitar dan
menyesuaikan dirinya sendiri.
MEMORY
Komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang menunggu untuk
di eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah) tersebut dan hasil-
hasil dari data yang diproses ( informasi ). Memori biasanya terdiri atas satu chip atau
beberapa papan sirkuit lainnya dalam prosesor.

Ada 7 karakteristik sistem memori secara umum:


1. Lokasi
2. Kapasitas
3. Satuan Transfer
4. Metode Akses
5. Kinerja
6. Tipe Fisik
7. Karakter Fisik
KARAKTERISTIK MEMORY

Lokasi Memory
Lokasi memori berada pada 3 lokasi, yaitu:
1. Memori Local atau register. Built-in berada dalam CPU, diperlukan untuk semua kegitan
CPU.
2. Memori Internal atau main memory primer. Berada diluar CPU bersifat internal pada
system computer, diperlukan oleh CPU dalam proses eksekusi (operasi) program sehingga
dapat diakses secara langsung oleh CPU tanpa melalui perantara.
3. Memori Eksternal atau memori sekunder. Bersifat eksternal dan berada di luar CPU,
diperlukan dlam menyimpan data atau instruksi secara permanen, terdiri atas perangkat
storage seperti: disk, pita magnetik, dll
Kapasitas Memory
Byte adalah satuan terkecil memory yang masih bisa di beri alamat sebenarnya ada satuan
memory yang lebih kecil lagi yaitu bit singkatan dari binary digit, tapi bit ini tidak bisa di beri
alamat.

1024 ZB Yotta Byte (YB)


1024 EB Zetta Byte (ZB)
1024 PB Exa Byte (EB)
1024 TB Peta Byte (PB)
1024 GB Tera Byte (TB)
1024 MB Giga Byte (GB)
1024 KB Mega Byte (MB)
1024 B Kilo Byte (KB)
8 b Byte (B)
1 b Bit (b)
Karakteristik Fisik Memory
Karakteristik Fisik terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Volatile dan Non-volatile. Pada memory volatile informasi akan hilang bila listrik
dimatikan. Pada memory Non-volatile informasi akan tetap berada tanpa mengalami
kerusakan sebelum dilakukan perubahan, memory ini daya listrik tidak diperlukan untuk
mempertahankan informasi tersebut.
2. Erasable dan Non Erasable. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan
informasi lain.

Tipe Fisik Memory


Semikonduktor
Memori ini memakai teknologi LSI atau VLSI (very large scale integration). Memori ini
banyak digunakan untuk memori internal.
Magnetik
Memori ini banyak digunakan untuk memori eksternal.
Metode Akses
Sequential Access
Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. Aksesnya dibuat dalam
bentuk urutan linier yang spesifik. Informasi pengalamatan dipakai untuk memisahkan
Record-record Dan Untuk Membantu Proses Pencarian.
Direct Access
Seperti sequential access, direct access juga menggunaka shared read/write mechanism,
tetapi setiap blok dan record memiliki alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik.
Random Access
Setiap lokasi dapat dipilih secara random dan diakses serta dialamati secara langsung.
Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya
dan bersifat konstan.
Associative Access
Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya.
Seperti pada RAM, setiap lokasi memiliki mekanisme pengalamatannya sendiri. Waktu
pencariannya pun tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access
sebelumnya.
Kinerja
Access Time (Waktu Akses)
Bagi RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau
tulis. Sedangkan bagi non RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
mekanisme baca tulis pada lokasi tertentu.
Cycle Time (Waktu Siklus)
Waktu siklus adalah waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang dari
saluran sinyal atau untuk menghasilkan kembali data bila data ini dibaca secara destruktif.
Transfer Rate (Laju Pemindahan)
Transfer rate adalah kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit
memori. Bagi RAM, transfer rate sama dengan 1/(waktu siklus).

Satuan Transfer
Word, merupakan satuan “alami” organisasi memori. Ukuran word biasanya sama dengan
jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan dan panjang instruksi.
Kapasitas memori internal maupun eksternal biasanya dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte
= 8 bit) atau word. Panjang word umumnya 8, 16, 32 bit.
MEMORY EXTERNAL
Memori tambahan yang berfungsi untuk menyimpan data atau program. Dengan kata lain
memory ini termasuk perangkat keras untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan
penyimpanan data, di luar memori utama. Pada dasarnya konsep dasar memori eksternal
adalah Menyimpan data bersifat tetap (non volatile), baik pada saat komputer aktif atau
tidak.

Memori eksternal mempunyai dua fungsi utama adalah :


1. Sebagai penyimpan permanen untuk membantu fungsi RAM dan yang
2. Untuk mendapatkan memori murah yang berkapasitas tinggi bagi penggunaan jangka
panjang.
Jenis Memory External
Punched Card
Kartu kecil berisi lubang-lubang yang menggambarkan
berbagai instruksi atau data. Kartu ini dibaca melalui punch
card reader yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun
1979.

Magnetic Disk
Disk yang terbuat dari bahan yang bersifat magnetik, Contoh : floppy dan harddisk,
Flashdisk.
Optical Disk
Disk yang terbuat dari bahan-bahan optik, seperti dari resin (polycarbonate) dan dilapisi
permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Contoh : CD dan DVD.

Magnetic Tape
Disk yang terbuat dari bahan yang bersifat magnetik tetapi berbentuk pita, Contoh : pita
kaset tape recorder.
RAID (REDUNDANT ARRAY OF
INDEPENDENT DISK)

Sebuah teknologi di dalam penyimpanan data


komputer yang digunakan untuk
mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan
pada media penyimpanan komputer (terutama hard
disk) dengan menggunakan cara redundansi
(penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan
perangkat lunak, maupun unit perangkat keras
RAID terpisah. RAID merupakan organisasi disk
memori yang mampu menangani beberapa disk
dengan sistem akses paralel dan redudansi
ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja
paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk
yang lebih cepat.
Konsep RAID

RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang


disebut dengan “RAID Level“. Pada awalnya, ada
lima buah RAID level yang pertama kali
dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-
level tersebut berevolusi, yakni dengan
menggabungkan beberapa level yang berbeda
dan juga mengimplementasikan beberapa level
proprietary yang tidak menjadi standar RAID.
Level-level RAID yang berbeda tersebut
menggunakan salah satu atau beberapa teknik
yang disebutkan di atas, tergantung dari
kebutuhan sistem.
Teknik Mirroring
Teknik ini dapat meningkatkan proses
pembacaan data mengingat sebuah sistem yang
menggunakannya mampu membaca data dari
dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis
kinerjanya akan lebih buruk, karena memang
data yang sama akan dituliskan pada beberapa
hard disk yang tergabung ke dalam larik
tersebut.

Teknik Striping
Teknik ini dapat meningkatkan performa, yang
mengizinkan sekumpulan data dibaca dari
beberapa hard disk secara sekaligus pada satu
waktu, akan tetapi bila satu hard disk
mengalami kegagalan, maka keseluruhan hard
disk akan mengalami inkonsistensi.
Struktur RAID

Tiga karakteristik umum dari RAID ini, yaitu :


1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang
dianggap sebagai sistem tunggal disk.
2. Data didistribusikan ke drive fisik array.
3. Kapasitas redunant disk digunakan untuk
menyimpan informasi paritas, yang menjamin
recoveribility data ketika terjadi masalah atau
kegagalan disk.
Memory Internal

Memory yang dapat diakses secara langsung oleh prosesor. Dalam hal ini yang disimpan di
dalam memori utama dapat berupa data atau program. Fungsi dari memori utama sendiri
adalah :
1. Menyimpan data yang berasal dari peranti masukan sampai data dikirim ke ALU
(Arithmetic and Logic Unit) untuk diproses.
2. Menyimpan daya hasil pemrosesan ALU sebelum dikirimkan ke peranti keluaran
Menampung program/instruksi yang berasal dari peranti masukan atau dari peranti
pengingat sekunder.
Jenis Memory Internal
ROM (Read Only Memory)
ROM (Read Only Memory) : Perangkat keras pada komputer berupa chip memori
semikonduktor yang isinya hanya dapat dibaca. Jenis memori ini datanya hanya bisa dibaca
dan tidak bisa ditulis secara berulang-ulang. Memori ini berjenis non-volatile, artinya data
yang disimpan tidak mudah menguap (hilang) walaupun catu dayanya dimatikan.

RAM (Random Access Memory)


RAM (Random Access Memory) : Jenis memori yang isinya dapat diganti-ganti selama
komputer dihidupkan dan sebagai suatu penyimpanan data yang dapat dibaca atau ditulis
dan dapat dilakukan secara berulang-ulang dengan data yang berbeda-beda. Jenis memori ini
merupakan jenis volatile (mudah menguap), yaitu data yang tersimpan akan hilang jika catu
dayanya dimatikan.
Jenis ROM
PROM (Progammable Read-Only-Memory) : Jika isi ROM ditentukan oleh
vendor, PROM dijual dalam keadaan kosong dan kemudian dapat diisi
dengan program oleh pemakai. Setelah diisi dengan program, isi PROM
tak bisa dihapus.

EPROM (Erasable Programmable Read-Only-Memory) : Berbeda dengan


PROM, isi EPROM dapat dihapus setelah diprogram. Penghapusan
dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet.

EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only0Memory) :


EEPROM dapat menyimpan data secara permanen, tetapi isinya masih bisa
dihapus secara elektris melalui program. Salah satu jenis EEPROM adalah
Flash Memory. Flash Memory biasa digunakan pada kamera digital, konsol
video game, dan cip BIOS.
Jenis RAM

Dynamic RAM (DRAM) Fast Page Mode RAM (FPM RAM)

Extended Data Output RAM (EDO RAM) Synchoronous Dynamic RAM (SD RAM)

Rambus Dynamic RAM (RD RAM) Double Data Rate SDRAM (DDR SDRAM)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai