Anda di halaman 1dari 8

infrastruktur Jaringan komputer

Untuk membangun sebuah jaringan komputer maka diperlukan sebuah jaringan komputer,
diperlukan hardware untuk infrastrukturnya. Hardware yang dibutuhkan antara lain :

1. Ethernet Card (NIC) adalah  interface komunikasi data dalam sistem jaringan
komputer. Kecepatan rate datanya beragam  yaitu 10/10 Mbps, 10/100 Mbps, dan yang
terbaru 100/1000 Mbps.
2. Kabel UTP yaitu kabel jaringan komputer. Penggunaannya maksimal 100 meter, jika
lebih harus dipasang repeater (penguat sinyal data). Pengurutan warna kabel UTP
dibedakan menjadi dua macam, yaitu model straight dan crossover. Model straight
digunakan untuk hubungan PC ke Hub. Dan model crossover digunakan untuk hubungan
PC ke PC.
3. Hub / Concentrator atau Switch adalah sebuah repeater dengan banyak port (multi
port).
4. Router adalah hadware yang berfungsi untuk menghubungkan dua network atau lebih
yang berbeda network id atau arsitekturnya.
5. Komputer standar yaitu hardware yang berfungsi untuk menjalankan sistem operasi
dalam sistem jaringan komputer.
6. Modem adalah modulator de modulator yang berfungsi untuk mengubah informasi data
digital ke analog atau sebaliknya.
7. Hardware wireless jika ingin menggunakan Wifi, maka perlu dipasang Hardware
wireless, antara lain adalah Access Point, Router Wifi, PCI Wifi atau PCMCA.
8. Repeater, perangkat untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen
LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan signal asli pada segmen
kabel LAN yang lain.
9. Bridge, Perangkat untuk memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebihkecil,
bridge juga digunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan yang berbeda.  

JENIS-JENIS JARINGAN KOMPUTER


Dalam jaringan Komputer klasifikasi khusus atau pembagian menurut luas cakupannya,
beberapa klasifikasi dalam jaringan Komputer menurut luas cakupan dan teknologi yang
digunakannya ada 3 jenis jaringan komputer yaitu :

1. Local Area Network (LAN)


Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh
area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya
tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya
di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak
(software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat
digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer
yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya
kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam
harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk
menghubungkan antara satu komputer dengan komputer
lainnya.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam
satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke
dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan LAPAN Bandung
dimana beberapa Stasiun Pengamat Dirgantara di daerah jawa barat dihubungkan antara satu
dengan lainnya.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan
sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan LAPAN Bandung
dan Stasiun Pengamat Dirgantara yang ada di Indonesia . Stasiun Pengamat Dirgantara yang ada
di Pameungpeuk bisa menghubungi Stasiun Pengamat Dirgantara yang berada di Biak, hanya
dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak
sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti
Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam
beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.

TOPOLOGI JARINGAN
Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan,dimana topologi suatu jaringan
didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem
jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical
topology) dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan
bagaimana susunan dari kabel, komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan
topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.
Topologi jaringan yang umum dipakai adalah : Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin
(Ring).

1. Topologi BUS
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan
konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara
bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan
mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau
interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk
interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.
Topologi BUS mempunyai karakteristik jaringan sebagai berikut :

 Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel
ditutup dengan terminator.
 Sangat sederhana dalam instalasi, karena hanya menghubungkan antar simpul saja.
 Juga sangat ekonomis dalam biaya (hanya dibutuhkan kabel dan connector yang
harganya tidak terlalu mahal / murah).
 Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel sehingga jika node yang
dihubungkan semakin banyak, kinerja jaringan akan semakin turun sebab sering terjadi
collision.
 Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet
card.
 Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan
dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
 Jenis kabel yang digunakan adalah coaxial (jenis yang palingmurah).

Keuntungan Topologi Bus

 Jumlah Node tidak dibatasi, tidak seperti hub yang dibatasi oleh jumlah dari port (misal :
16 port untuk 16 node) .
 Kecepatan pengiriman data lebih cepat, karena data berjalan searah.
 Lebih mudah dan murah jika ingin menambah atau mengurangi jumlah node, karena
yang dibutuhkan hanya kabel dan konektornya saja

Kekurangan Topologi BUS

 Jika lalulintas data yang diolah terlalu besar dapat mengakibatkan kemacetan.
 Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal pada pemasangan jarak jauh.
 Jika salah satu node mengalami kerusakan, maka jaringan tidak dapat beroperasi.

2. Topologi START
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila
dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih
sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat
cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini
lebih besar.
1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)
2. Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast
keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka
kinerja jaringan akan semakin turun.
3. Sangat mudah dikembangkan, sebab setiap node hanya terhubung secara langsung ke
consentrator.
4. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka
keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada
jaringan keseluruhan tersebut.
5. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.

Kelebihan Topologi START

 Jika terjadi penambahan atau pengurangan terminal tidak mengganggu operasi yang
sedang berlangsung.
 Jika salah satu terminal rusak, maka terminal lainnya tidak mengalami gangguan
 Arus lalulintas informasi data lebih optimal

Kekurangan Topologi START

 Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
 Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

3. Topologi Ring
Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap komputer mengirim
apa yang diterima dari komputer sebelumnya. Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu
arah. Setiap komputer yang mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif.
Tidak ada akhir pada ring. Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul pada ujung kabel
utama yang saling terhubung, sehingga membentuk suatu lingkaran dengan penghubungnya
menggunakan segmen kabel.

Karateristik Topologi Ring

1. Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti
lingkaran.
2. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
3. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision
dapat dihindarkan.
4. Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka
seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
5. Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).

Kelebihan Topologi Ring

 Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari
server.
 Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat bergerak kekiri atau
kekanan.
 Waktu untuk mengakses data lebih optimal.

Kekurangan Topologi Ring

 Penambahan terminal /node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.
 Jika salah satu terminal mengalami kerusakan, maka semua terminal pada jaringan tidak
dapat digunakan.
4. Topologi Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus
disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah
sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang
terpasang, dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam
pengoperasiannya.

Karekteristik Topologi Mesh

1. topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada.
2. Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama
lain. jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit
sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.

Kelebihan Topologi Mesh

 Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.


 Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
 Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.

Kekurangan Topologi Mesh

 Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah
komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
 Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
5. Topologi Tree
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya
digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang
lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki
semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Karteristik Topologi Tree

1. setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node
berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu
diteruskan ke central node dan kembali lagi.
2. Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau
melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.

Kelebihan Topologi Tree

 jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi
apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus

Kekurangan Topologi Tree


 Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic
node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan
beberapa kali hops.

Anda mungkin juga menyukai