Saat ini komunikasi satelit menggantikan saluan telekomnikasi kabel dan erat optik.
Kelihatannya strategi telekomunikasi dan jaringan merupakan kunci sukses dalam
membangun sistem informasi akuntansi yang andal. Sistem informasi akuntansi suatu
perusahaan saat ini sangat bergantung sekali pada telekomunikasi seperti pengolahan data
secara online.
Kebutuhan manusia terhadap informasi baik secara individu ataupun di sebuah
lingkungan organisasi terus meningkat. Informasi yang lengkap dan akurat memberikan
pengetahuan untuk memecahkan berbagai macam masalah yang dihadapi. Teknologi
komunikasi memungkinkan pengiriman data dari satu tempat ke tempat lainnya, adapun
pentinya pengiriman data dari satu tempat ke tempat lain dikarenakan:
Transaksi yang terjadi berbeda lokasi dengan tempat pengolahan datanya,
Kadang-kadang lebih efesien atau lebih murah untuk mengirim data dengan menggunakan
teknologi informasi dibandingkan dengan cara terdahulu.
Suatu organisasi memiliki berberapa pengolahan data, ada kalanya satu pengolahan data
berada dalam status sibuk maka data dibagi ke pengolahan data lainnya.
Alat-alat yang mahal seperti halnya alat pencetak grafik, printer berkecepatan tinggi, cukup
satu lokasi saja sehingga akan lebih hemat.
Pengiriman data dengan menggunakan komputer di lakukan dengan menggunakan sistem
transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi data (data communication).
Secara umum ada dua proses komunikasi data, yaitu:
a) Melalui Infrastruktur Terestrial
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya
yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk
teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN
Multiservice dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
b) Melalui Satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya.Kelebihan yang ditemui biasanya wilayah
yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak
memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama
untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah
adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang
paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Klasifikasi Jaringan Komputer
a) Jaringan Terpusat
Terdiri dari komputer klien yang mengakses sumber informasi yang berasal dari satu
komputer server.
b) Jaringan Terdistribusi
Perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server
yang saling berhubungan dengan klien.
a) Jaringan Client-Server
Jaringan dengan beberapa komputer server dan klien.
Komputer klien berfungsi untuk mengakses data pada komputerserver
Komputer server berfungsi untuk menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer
klien
b) Jaringan Peer-to-Peer
Setiap komputer bisa berperan sebagai klien dan atau server.
V. Berdasarkan topologi jaringan
a) Topologi Bus
Dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris. Jika kabel putus maka komputer lain
tidak dapat berkomunikasi.
b) Topologi Star
Akses kontrol terpusat. Kerusakan pada satu kanal hanya akan mempengaruhi komputer
tersebut. Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh komputer tidak dapat
berkomunikasi.
c) Topologi Ring
Jaringan yang terdiri dari beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain tanpa
komputer pusat. Setiap node berfungsi sebagai repeater.
d) Topologi Tree
Kombinasi karakteristik antara topologi star dan bus. Jaringan pada model ini bersifat
hirarki. Dapat terbentuk suatu kelompok (subjaringan) pada setiap saat. Apabila node
tertinggi tidak berfungsi, maka kelompok di bawahnya juga tidak berfungsi.
Jaringan Nirkabel
Jaringan nirkabel adalah komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan
kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang
dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat
satelit). Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: jaringan
kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi.Jaringan nirkabel biasanya
menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan
beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro,
maupun cahaya inframerah.Cara untuk menghubungkan sejumlah komputer tanpa
menggunakan kabel dengan standar protokol IEEE 802.11
IEEE 801.1 1b IEEE 802.1 1g IEEE 802.1 1a
Frekuensi 2.4 GHz 2.4 GHz 5 GHz
Kec. Transfer Data 11 Mbps 54 Mbps 54 Mbps
Area Jangkauan 30 45 m 30 45 m 7 22 m
Gambar 1.2 Tabel standar IEEE 802.11
Jaringan Ad Hoc
Jaringan Ad-hoc adalah salah satu jenis dari Wireless Local Area Network (WLAN)
yang terdiri dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama lain secara langsung
tanpa melibatkan node perantara seperti access point. Setiap node pada jaringan ad-hoc
memiliki interface wireless. Node-node dalam jaringan ad hoc bersifat dinamis dan dapat
berubah-ubah. Pada jaringan ad hoc setiap node tidak hanya berfungsi sebagai pengirim dan
penerima informasi tetapi juga berfungsi sebagai pendukung jaringan seperti router. Oleh
karena itu maka diperlukan sebuah routing protokol yang ditanamkan pada jaringan ad hoc
tersebut.
Ethernet adalah metode media akses agar memperbolehkan semua host di dalam
jaringan untuk share bandwidth dalam suatu link .
Ethernet merupakan salah satu alat (media komunikasi) yang dipasang di dalam CPU
pada PCI slot. Ethernet adalah salah satu skenario pengkabelan dan pemrosesan sinyal untuk
data dalam jaringan. Sebenarnya ada berbagai metode akses yang digunakan dalam jaringan
diantaranya, Ethernet, FDDI, Token Ring, Wireless LAN, Bridging, dan Virtual Bridged
LAN.
a) Standarisasi Ethernet
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah sebuah organisasi yang
mengurusi masalah pengembangan teknologi yang berhubungan dengan keteknikan elektro
dan elektronika. IEEE terdiri dari berbagai ahli di bidang teknik yang menawarkan berbagai
pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi-
teknologi baru dalam semua aspek dalam industri dan rekayasa (engineering), yang
mencakup telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.
Aktivitasnya mencakup beberapa panitia pembuat standar, publikasi terhadap standar-standar
teknik, serta mengadakan konferensi.
IEEE menangani berbagai macam standar, diantaranya adalah tentang standarisasi peralatan
yang dipakai untuk jaringan. IEEE 802 misalnya, kategori ini mengurusi masalah standarisasi
tentang LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network). Standar IEEE
802 melibatkan dua lapisan layer OSI (Open System Interconnection), yaitu Physical Layer
dan Data Link Layer. Pada prakteknya standarisasi IEEE membagi datalink layer menjadi dua
bagian, yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC). OSI sendiri
adalah sebuah organisasi yang mengurusi tentang standarisasi protokol-protokol komunikasi
antar host dalam jaringan.
IEEE 802 terbagi menjadi beberapa kategori, sesuai dengan fungsi masing-masing
yang lebih spesifik. Kategori-kategori ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Nama Deskripsi
IEEE 802.1 Bridging (networking) and Network Management
IEEE 802.2 Logical Link Control
IEEE 802.3 Ethernet
IEEE 802.4 Token Bus
IEEE 802.5 Defines the MAC Layer for a Token Ring
IEEE 802.6 Metropolitan Area Networks
IEEE 802.7 Broadband LAN using Coaxial Cable
IEEE 802.8 Fiber Optic TAG
IEEE 802.9 Integrated Services LAN
IEEE 802.10 Interoperable LAN Security
IEEE 802.11 Wireless LAN (WLAN) & Mesh (Wi-Fi certification)
IEEE 802.12 Demand priority
IEEE 802.13
IEEE 802.14 Cable modems
IEEE 802.15 Wireless PAN
IEEE 802.15.1 Bluetooth certification
IEEE 802.15.2 IEEE 802.15 and IEEE 802.11 coexistence
IEEE 802.15.3 High-Rate WPAN certification
IEEE 802.15.4 Low-Rate certification
IEEE 802.15.5 Mesh networking for WPAN
IEEE 802.16 Broadband Wireless Access (WiMAX certification)
IEEE 802.16e (Mobile) Broadband Wireless Access
IEEE 802.16.1 Local Multipoint Distribution Service
IEEE 802.17 Resilient packet ring
IEEE 802.18 Radio Regulatory TAG
IEEE 802.19 Coexistence Tag
IEEE 802.20 Mobile Broadband Wireless Access
IEEE 802.21 Media Independent Handoff
IEEE 802.22 Wireless Regional Area Network
IEEE 802.23 Emergency Services Working Group
Gambar 1.3 Tabel standarisasi Ethernet
Layer Distribusi (layer workgroup) yang menerapkan titik komunikasi antara layer
akses dam layer inti. Fungsi utama layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering dan
untuk menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah
layer distribusi mentukan lintasan terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke layer inti.
Layer inti dengan cepat meneruskan permintaan itu ke layanan yang benar.
Layer distribusi diterapkan kepada setiap fakultas yang memiliki beberapa jurusan
untuk menghubungkan beberapa jurusan-jurusan yang ada kedalam satu workgroup. Dalam
lapisan ini diadakan pembagian atau pembuatan segmen-segmen berdasarkan peraturan yang
dipakai dalam perusahan atau universitas, dimana jaringan dibagi pada setiap workgroup.
Penyaringan /filter data dalam lapisan ini akan dilakukan untuk pembatasan
berdasarkan collison domain, pembatasan dari broadcast dan untuk keamanan jaringan. Pada
Layer distibusi VLAN juga dibuat untuk menciptakan segmen - segmen logika. Layer ini
mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data (packet manipulation) dapat dilakukan.
Fungsi Distribusi Layer antara lain adalah:
a) Address atau Area Jaringan LAN
b) Akses ke Workgroup ata Departemen
c) Mendefinisikan Broadcast/multicast domain
d) Routing dari Virtual LAN (VLAN)
e) Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan
f) Keamanan
g) Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan
Beberapa model hirarki Cisco meliputi:
a) High Performance: Anda dapat merancang jaringan kinerja tinggi, di mana hanya lapisan
tertentu yang rentan terhadap kemacetan.
b) Manajemen yang efisien & pemecahan masalah: Memungkinkan Anda untuk efisien dalam
mengatur manajemen jaringan dan mengisolasi penyebab masalahnya jaringan.
c) Penciptaan Kebijakan: Anda dapat dengan mudah membuat kebijakan dan menentukan
filter dan aturan.
d) Skalabilitas: Anda dapat tumbuh jaringan dengan mudah dengan membagi jaringan Anda ke
bidang fungsional.
e) Prediksi Perilaku: Ketika merencanakan atau mengelola jaringan, model memungkinkan
Anda menentukan apa yang akan terjadi pada jaringan bila stres baru ditempatkan di atasnya.
Lapisan distribusi bertanggung jawab untuk routing. Hal ini juga memberikan kebijakan
berbasis jaringan konektivitas, termasuk:
a) Packet filtering (firewall): paket Proses dan mengatur pengiriman paket berdasarkan sumber
dan tujuan informasi untuk menciptakan batas jaringan.
b) QoS: Router atau layer 3 switch dapat membaca paket dan memprioritaskan pengiriman,
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan.
c) Access Layer Agregasi Point: lapisan ini melayani titik agregasi untuk switch layer desktop.
d) Kontrol Broadcast dan Multicast: lapisan ini berfungsi sebagai batas untuk siaran dan
domain multicast.
e) Gateway Aplikasi: lapisan ini memungkinkan Anda untuk membuat gateway protokol dari
dan arsitektur jaringan yang berbeda.
f) Lapisan distribusi juga melakukan antrian dan menyediakan manipulasi paket dari lalu lintas
jaringan.
a) Topologi
Dalam kaitannya dengan konfigurasi, tipe LAN dibagi menjadi dua bagian:
- Kaitan administrasi antar node, jaringan server-base dan jaringan peer-to-peer.
- Kaitan fisik dan logik antar node, ditentukan oleh bagaimana logika/fisik data melewati
jaringan yang dibedakan oleh arsitektur jaringan berupa Ethernet, Token-Ring atau FDDI dll,
dan tipe logik jaringan bus, ring atau star.
Dalam jaringan server-base sebuah server mengatur akses resource (file dan print) untuk
workstation. Server menjalankan Network Operating System (NOS) untk menyediakan
layanan dan mengotentifikasi workstation/user dan klien menjalankan software NOS-client.
Peer-to-peer network atau disingkat peer-network merupakan contoh jaringan yang lebih
egaliter, semua node bisa bertindak sebagai server maupun workstation dan tidak ada
autentifikasi terpusat, autentifikasi diatur tersendiri di setiap node yang memberikan layanan.
Arsitektur Jaringan terdiri dari perkabelan, topologi, media metoda akses dan format paket.
Arsitektur yang umum digunakan dalam jaringan adalah berbasis kabel elektrik, melalui
perkembangan teknologi optik kini banyak digunakan juga serat kabel optik sebagai media
alternatif beserta kelebihan dan kekurangannya.
b) Perangkat Keras
Kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) menjadi syarat utama komputer tergabung
dalam sebuah jaringan, setiap komputer minimal mempunyai satu kartu. Selain peralatan fisik
juga dibutuhkan peralatan bantuan untuk pengerjaan pemasangan kabel seperti crimper,
AVOmeter dan network tester. Network tester cukup mahal, bisa ribuan dollar, untuk jaringan
kecil bisa cukup dengan AVOmeter saja untuk memastikan kondisi sambungan yang
dilakukan crimper layak digunakan.
c) Perangkat Lunak
Perangkat lunak jaringan terdiri dari driver interface (NIC), Sistem Operasi Jaringan atau
Network Operating System (NOS), Aplikasi Jaringan, Aplikasi Manajemen dan Aplikasi
Diagnostik/Monitoring dan Aplikasi Backup. Beberapa dari elemen-elemen ini terbundel
dalam satu paket NOS dan sebagian berbentuk sebagai third-party software.
d) Pengembangan
Pengembangan jaringan meliputi 4 tahap yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang
sempurna dalam jaringan. Keempat tahap tersebut adalah planning (perencanaan), design
(perancangan), implementation (implementasi) dan operation (operasional).
A. Perencanaan
Tahap awal ini bertujuan untuk mendapatkan needs (kebutuhan), keinginan (desirability)
dan kepentingan (interest). Untuk mendapatkan ketiga hal ini harus dilakukan survey ataupun
wawancara terhadap user. Selain itu harus ditentukan pendekatan yang paling feasible untuk
tahapan selanjutnya.
Langkah selanjutnya adalah merancang biaya dengan batasan faktor-faktor kebutuhan dan
keinginan di atas. Elemen-elemen yang menyangkut pembiayaan antara lain:
1. Kabel, biaya kabel itu sendiri dan proses instalasinya, bisa terjadi biaya instalasi lebih tinggi
dari biaya kabel itu sendiri.
2. Perangkat Keras, seperti komputer, NIC, terminator, hub dll.
3. Perangkat Lunak, NOS, client dan berbagai aplikasinya.
4. Pelindung Jaringan, seperti Uninterruptible Power System (UPS), anti petir, spark arrester.
5. Biaya habis, biaya konsultan, arsitek maupun operator pada saat instalasi.
6. Biaya berjalan, seperti biaya bulanan bandwidth, listrik, AC, gaji admin dan operator.
7. Biaya pelatihan untuk administrator dan user.
B. Perancangan
Tahap ini merupakan detail perencanaan di atas. Dalam tahap ini faktor-faktor yang ada
dalam perencanaan dijabarkan secara detail untuk kebutuhan tahap selanjutnya pada saat
implementasi. Perancangan jaringan adalah proses yang mystic-mixture art, science,
keberuntungan (luck) dan accident (terjadi begitu saja).Pendefinisian Administratif Jaringan.
Untuk kelancaran operasional jaringan harus ada pembagian tugas dalam memaintenance
jaringan, baik yang menyangkut perangkat lunak, standar prosedur maupun yang berkaitan
dengan sumber daya manusia seperti administrator dan operator. Aspek-aspek yang berkaitan
dengan operasional ini antara lain:
8. Perawatan dan backup, kapan, siapa dan menggunakan apa.
9. Pemantauan software dan upgrade untuk memastikan semua software aman terhadap bugs.
10. Standar prosedur untuk kondisi darurat seperti mati listrik, virus ataupun rusaknya sebagian
dari alat.
11. Regulasi yang berkaitan dengan keamanan, seperti user harus menggunakan password yang
tidak mudah ditebak atau penggantian password secara berkala.
Di sisi operator jaringan ada juga yang menggunakan sistem maintenance sheet yang
digunakan oleh operator/admin untuk memastikan prosedur perawatan berjalan sempurna.
C. Implementasi
Pemasangan jaringan secara aktual terjadi pada tahap implementasi. Di tahap ini semua
rencana dan rancangan diterapkan dalam pekerjaan fisik jaringan.
Beberapa pertimbangan dan saran dalam melakukan instalasi jaringan:
12. Tetap informasikan ke user apapun yang terjadi selama pemasangan.
13. Dapatkan diagram eksisting jaringan, jika terjadi kemungkinan kabel yang sudah eksis tetap
bisa dipakai atau digunakan sebagai backup/cadangan.
14. Tes semua komponen sebelum dipasang dan tes kembali setelah komponen terpasang.
15. Kabel dan komponen harus dipasang oleh orang yang mengerti tentang hal tersebut.
16. Jangan melanjutkan ke langkah berikutnya sebelum memastikan langkah sebelumnya telah
benar-benar selesai.
17. Catat dengan eksak perangkat keras yang dipasang termasuk aksesorisnya, seperti catu daya
(power suplly), patch cable, konektor dsb.
18. Catat masing-masing komponen yang terinstall termasuk spesifikasi dan lokasinya.
19. Setelah semua terpasang tes secara menyeluruh dalam jaringan.
20. Install aplikasi dalam jaringan dan lakukan tes. Jangan melakukan tes dengan data yang
sebenarnya, gunakan fake-data (data contoh).