MATA KULIAH:
INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI
KELAS:
SISTEM INFORMASI A-SORE
DISUSUN OLEH:
Fransisca (202110889)
Steven (202111088)
Veronica Luhur (202111155)
Christ Jerepito (202110579)
Gilbert Sutanto (202111917)
NETWORKING
Sejarah Networking
Pada tahun 1980-an Personal Computers (PC) mulai digunakan di area perkantoran
kemudian muncul kebutuhan untuk berbagi data antar PC kantor. Jaringan Area Lokal (LAN)
dirancang untuk memungkinkan PC terhubung satu sama lain dan berbagi sumber daya
seperti server file, printer, atau router ke internet.
Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah dalam perkembangan
jaringan komputer, ketika Tim Bermers Lee merancang sebuah program editor dan browser
yang dapat menjelajahi komputer yang satu dengan komputer lainnya yang membentuk
sebuah jaringan, program inilah yang kemudian disebut dengan World Wide Web (www).
Sekitar tahun 1996 Internet menjadi tersedia untuk bisnis menengah dan pengguna
rumahan. Salah satu alasannya adalah pengenalan Windows 95, yang datang dengan browser
web. Saat ini lebih dari 4 miliar orang menggunakan internet.
Pengertian Networking
Networking adalah jaringan yang menghubungkan dua atau lebih perangkat komputer
bersama-sama untuk tujuan berbagi (sharing) data serta berbagai manfaat lainnya
(resources).
Manfaat Networking
Memudahkan sharing data, printer atau yang lainnya. Dengan demikian pengambilan
data tidak dilakukan berulang-ulang.
Reability yang tinggi, dengan adaya berbagai komputer yang saling berhubungan
maka jika salah satunya rusak maka yang lainnya dapat menggantikannya.
Mampu meningkatkan kinerja (daya kerja) sistem secara keseluruhan. Ini juga akan
mempercepat pekerjaan.
Dengan adanya jaringan maka antara pegawai pada suatu bagian dan bagian yang
lainnya dapat saling berkomunikasi tanpa harus meninggalkan ruangannya.
Keuntungan jaringan yang terbesar (seperti internet) adalah memudahkan pencarian
informasi.
Host atau node adalah komponen pada jaringan, seperti server, router, switch, atau
firewall. OSI-RM terdiri dari tujuh layer yang mendefinisikan tahapan berbeda yang harus
dilalui data untuk berpindah dari satu host ke host yang lain melalui jaringan. Model OSI
terdiri dari tujuh lapisan (seven layers) sebagai berikut:
7. Application Layer
6. Presentation Layer
5. Session layer
4. Transport Layer
3. Network Layer
2. Data Link Layer
1. Physical Layer
1. Physical Layer
Physical Layer adalah lapisan paling bawah dalam Model OSI yang merupakan
representasi fisik dan elektrik dari sistem dan bertanggung jawab untuk komunikasi aliran
data mentah yang tidak terstruktur melalui media fisik, seperti Network Interface Cards
(NICs), kabel tembaga dan fiber optic, leased lines, internet kabel, dan DSL. Physical Layer
mengirimkan bit data dari satu perangkat (seperti komputer) ke perangkat lain.
A. Cables
Kabel merupakan tingkat paling dasar dari jaringan. Pada awalnya, jaringan kabel coax
digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi sebagian besar kabel berbasis tembaga
saat ini berjenis twisted pair. Selain kabel tembaga, fiber optic cable juga cukup sering
digunakan.
Coax Cable
Kabel coax terdiri dari konduktor bagian dalam yang dikelilingi oleh lapisan isolasi
yang terbuat dari plastik dan bahan lainnya. Kemudian lapisan isolasi tersebut
dibungkus dengan pelindung logam berbentuk tabung. kabel coax menyediakan
bandwith tertinggi dalam kabel tembaga. Kabel coax masih banyak digunakan, tetapi
perbaikan pada kabel UTP dan STP memungkinkan bandwidth yang lebih tinggi dan
mengurangi sebagian besar penggunaan kabel coax.
B. Leased line
Leased lines adalah koneksi data khusus antara dua lokasi yang biasanya disediakan
penyedia telekomunikasi. Leased lines didasarkan pada kontrak jangka panjang. Leased line
didasarkan pada T atau E carrier lines, SONET, SDH, atau dark fiber. Berikut merupakan
kelebihan Leased line:
Jaringan dengan privasi yang tinggi, sehingga data-data pribadi sangat aman.
Koneksi yang tidak terbatas, sehingga pengguna dapat terhubung dan
menggunakannya ketika dibutuhkan.
Transfer data tidak melalui konfigurasi-konfigurasi lainnya, sehingga menghemat
waktu pengiriman data.
Berikut merupakan kekurangan leased line:
Membutuhkan biaya yang besar. Semakin jauh jaraknya maka semakin mahal
harganya, semakin lebar bandwidth-nya maka akan semakin mahal pula biayanya.
Tidak mudah untuk mengimplementasikan dalam kehidupan nyata.
B. WLAN (Wi-Fi)
WLAN adalah singkatan dari Wireless Local Area Network yaitu suatu jenis jaringan
komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai alat atau media transmisi data. Wi-Fi
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan WLAN yang didasarkan pada standar
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11. Jangkauan komunikasi
nirkabel Wi-Fi biasanya sekitar 30 m. Namun batas jarak sangat tergantung pada apakah
jaringan nirkabel digunakan di dalam ruangan atau di luar ruangan dan pada jenis standar
802.11 yang digunakan. Jaringan Wi-Fi memiliki 3 service mode, yaitu:
Basic Service Set (infrastructure mode): di mana klien berkomunikasi hanya ke titik
akses dan tidak secara langsung satu sama lain. Klien di jaringan Wi-Fi yang sama
hanya dapat berkomunikasi satu sama lain melalui titik akses.
Independent Basic Service Set (peer-to-peer or ad-hoc mode): di mana klien
berkomunikasi langsung satu sama lain. Perangkat nirkabel dalam jangkauan satu
sama lain dapat menemukan dan berkomunikasi secara langsung tanpa titik akses.
Extended Services Set: di mana satu set titik akses dihubungkan oleh LAN kabel,
menyediakan roaming klien Wi-Fi.
C. Switching
Switching adalah sebuah komponen jaringan komputer yang berfungsi menghubungkan
beberapa perangkat komputer supaya bisa melakukan pertukaran paket baik itu menerima,
memproses serta meneruskan data menuju perangkat lainnya. Untuk meningkatkan
bandwidth yang dapat digunakan, swtich dikerahkan untuk membagi satu segmen jaringan
menjadi beberapa segmen masing-masing dengan lebih sedikit perangkat.
D. WAN
Wide Area Networks (WAN) adalah jenis jaringan komputer yang cakupan areanya paling
luas, tidak hanya lintas kota namun lintas pulau, lintas negara, dan lintas benua. Jaringan ini
dibangun dengan menggunakan kabel fiber optik yang ditanam di tanah maupun di dasar laut.
WAN pertama terdiri dari koneksi point-to-point menggunakan modem dan sistem telepon
umum analog. Modem terhubung ke router yang mengarahkan paket data antara titik akhir.
Dengan 2G, percakapan telepon dienkripsi secara digital, dan layanan data untuk
seluler diperkenalkan, dimulai dengan pesan teks SMS. Sementara GSM adalah
standar di seluruh dunia yang alternatifnya dikenal sebagai Code Division Multiple
Access (CDMA).
GPRS (General Packet Radio Service) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G.
Fasilitas yang diberikan oleh GPRS yaitu e-mail, mms (pesan gambar), browsing,
internet. GPRS memberikan kecepatan akses antara 56 kbps sampai 115 kbps.
4G: LTE
LTE (Long Term Evolution) adalah teknologi jaringan 4G yang dirancang dari awal
untuk mengangkut data (paket IP). Sistem 4G dapat menyediakan solusi IP yang
komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna
kapan saja dan dimana saja. Spesifikasi memberikan kecepatan pengunduhan minimal
100 Mbit/dtk (hingga 326 Mbit/dtk), dan kecepatan unggah setidaknya 50 Mbit/dtk
(hingga 86,4 Mbit/dtk). LTE-Advanced (4G+) dapat memberikan kecepatan
pengunduhan minimal 225 Mbit/dtk (hingga 1 Gbit/dtk).
3. Network layer
Network layer adalah layer yang bekerja di antara data link layer dan transport layer,
tergantung pada proses yang sedang berlangsung. Network layer mendefinisikan rute melalui
mana data yang dikirim ke perangkat penerima. Protokol IPv4 dan IPv6 serta routing
merupakan implementasi dari lapisan ini.
A. IP Protocol
IP adalah singkatan dari Internet Protocol. IP dalam kombinasi dengan TCP ditemukan
oleh Robert Kahn dan Vinton Cerf pada tahun 1973. Protokol TCP menentukan apakah
sebuah paket telah mencapai tujuannya, sedangkan alamat IP adalah alamat numerik yang
menempatkan sebuah perangkat di jaringan. Fungsi IP yaitu untuk menghubungkan antara
pengirim dengan penerima dalam berkomunikasi serta bertukar informasi agar bisa berjalan
dengan akurat dan lancar. Ada beberapa jenis IP, yaitu:
IPv4
IPv4 adalah versi pertama IP address yang paling banyak digunakan. IPv4
mengutamakan alur pengiriman data yang paling memungkinkan, tapi tidak menjamin
kualitas pengiriman data atau layanan. Pengguna mungkin menjumpai lagging dan
masalah lain yang mungkin terjadi karena naik turunnya beban traffic internet pada
saat ini.
Subnetting
Subnetting digunakan untuk membagi bagian host dari jaringan IP dalam subnet yang
lebih kecil, masing masing membentuk jaringan IP baru.
Private IP ranges
Alamat IP ini tidak digunakan di internet dan secara default tidak dirutekan oleh
router internet yang berarti setiap organisasi dapat menggunakan rentang IP ini secara
internal tanpa menimbulkan konflik di internet.
IPv6
Ipv6 adalah versi terbaru IP address, yang juga disebut sebagai Internet Protocol
Next Generation (IPng). Fungsi IPv6 yaitu menyediakan alamat khusus bagi semua
perangkat yang terhubung ke internet.
ICMP
Internet Control Message Protocol (ICMP) merupakan bagian integral dari protokol
IP. Ini tidak digunakan untuk mengirim data, tetapi untuk mengirim sinyal seperti
pesan kesalahan atau pesan uji yang terkait dengan jaringan.
Routing
Routing adalah suatu proses pada paket yang meneruskan jaringan dari satu jaringan
ke jaringan lainnya melalui internet. Fungsi routing adalah menghubungkan segmen
jaringan lain untuk mengirimkan paket data.
MPLS
Multiprotocol Label Switching (MPLS) merutekan data dari satu node jaringan ke
node berikutnya dengan bantuan label. Hal ini memungkinkan MPLS untuk
membawa berbagai jenis lalu lintas, termasuk paket IP, SONET, dan frame Ethernet.
4. Transport Layer
Transport layer adalah layer yang dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke
jaringan koneksi sama. Proses pengiriman data yang dilakukan oleh transport layer yakni
adalah melibatkan statistik data multiplexing (banyak sumber untuk dikirimkan dalam satu
jaringan saja) dari beberapa proses aplikasi yang berbeda yaitu dengan membentuk paket data
dan nomor port tujuan pada header setiap paket data yang terdapat pada transport layer
tersebut.
User Data Protocol (UDP) memungkinkan sebuah perangkat lunak pada komputer bisa
mengirimkan pesan ke komputer lain melalui jaringan tanpa perlu ada komunikasi awal. Jadi
saat pengguna mengirimkan pesan melalui UDP, komputer pengirim dan penerima tidak
perlu bernegosiasi saat akan melakukan pertukaran data.
5. Session Layer
Session layer bertugas untuk mengendalikan dialog – dialog yang terjadi antar node,
melakukan management dari sebuah koneksi, serta mendefinisikan bagaimana sebuah
koneksi dapat dibangun. Session layer dapat diimplementasikan dengan beberapa cara, yaitu:
A. Virtual Private Network (VPN)
Virtual Private Network (VPN) adalah metode yang digunakan untuk menambah
keamanan dan privasi ke jaringan pribadi dan publik, seperti WiFi, Hotspot dan Internet.
VPN dapat diartikan sebagai layanan koneksi yang bisa meningkatkan privasi karena alamat
IP (Internet Protocol) awal pengguna diganti dengan IP lain yang disediakan oleh penyedia
VPN.
Berikut merupakan tiga standar protokol komunikasi VPN yang paling umum:
Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) dirancang untuk klien individu ke koneksi
server. Ini memungkinkan hanya satu koneksi point-to-point per sesi. Standar ini
sangat umum dengan klien Windows. PPTP menggunakan layanan otentikasi dan
enkripsi Point-to-Point Protocol (PPP) asli.
Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP) juga dirancang untuk koneksi point-to-point
client ke server. Beberapa protokol dapat dienkapsulasi dalam terowongan L2TP.
IPsec memungkinkan beberapa terowongan dan simultan dan dapat mengenkripsi dan
mengotentikasi data IP. Itu dibangun ke dalam standar IPv6 dan diimplementasikan
sebagai tambahan untuk IPv4. Sementara PPTP dan L2TP lebih ditujukan pada VPN
untuk koneksi pengguna akhir ad-hoc, IPsec lebih berfokus pada konektivitas
jaringan-ke-jaringan.
6. Presentation Layer
Presentation layer memiliki fungsi utama sebagai penerjemah, yaitu menterjemahkan
aplikasi menjadi bentuk data yang akan ditransmiiskan ke layer – layer berikutnya.
Application layer tidak akan dapat menampilkan gambar tersebut apabila tidak mengetahui
format yang dimiliki oleh gambar tersebut. Karena itulah, presentation layer berperan sangat
penting, karena dengan adanya presentation layer, maka format dari gambar tersebut dapat
didefinisikan dan bisa ditampilkan dalam bentuk aplikasi tertentu.
SSL atau TLS terdiri dari 3 jenis yang dibedakan menurut kebutuhan keamanan masing-
masing website, yaitu:
Domain Validated SSL (DV SSL): Membutuhkan kepemilikan domain dengan
validasi DNS atau email yang biasanya banyak digunakan oleh Blogger atau Website
Company Profile. Namun, tidak dianjurkan untuk website E-Commerce.
Organization Validated SSL (OV SSL): Membutuhkan verifikasi bukti kepemilikan
dan legitimasi domain yang biasanya banyak digunakan oleh website perusahaan
menengah kebawah (perusahaan kecil).
Extended Validated SSL (EV SSL): Memiliki tingkat keamanan sangat tinggi dan
sangat direkomendasikan untuk e-Commerce dan Website perusahaan besar.
7. Application Layer
Application layer menyediakan interface atau antar muka antar aplikasi yang digunakan
untuk melakukan komunikasi di dalam jaringan, dan kemudian membantu mengerimkan dan
menerima pesan yang dikirimkan di dalam jaringan tersebut. Ini juga dinamakan protokol
jaringan yang mengatur tugas-tugas tertentu dalam suatu jaringan internet. Berikut
merupakan beberapa protokol yang bekerja pada application layer, yaitu:
Perbedaan utama antara BOOTP dan DHCP adalah bahwa BOOTP mendukung
konfigurasi statis alamat IP sementara DHCP mendukung konfigurasi dinamis. Ini berarti
bahwa DHCP secara otomatis menetapkan dan mendapatkan alamat IP dari komputer yang
terhubung ke internet dan juga memiliki beberapa fitur tambahan.
B. DNS
Domain Name Server (DNS) adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform
Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address). Berikut merupakan
beberapa fungsi DNS, yaitu:
Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain
Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan
Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
C. IPAM SYSTEMS
IP Address Management (IPAM) adalah administrasi DNS dan DHCP, yang merupakan
layanan jaringan yang menetapkan dan menyelesaikan alamat IP ke mesin di jaringan
TCP/IP. Sederhananya, IPAM adalah sarana perencanaan, pelacakan, dan pengelolaan ruang
alamat IP yang digunakan dalam suatu jaringan.
3. Virtual NIC
Virtual NIC adalah jenis adaptor virtual yang dapat dikonfigurasi pada partisi logis untuk
menyediakan antarmuka jaringan. Mesin virtual yang berjalan pada mesin fisik berbagi NIC
ini, di mana hypervisor menyediakan NIC virtual ke mesin virtual, memungkinkan mereka
untuk berkomunikasi dengan mesin virtual lain pada mesin fisik yang sama. Ketika mesin
virtual ingin berkomunikasi dengan mesin virtual yang dihosting di mesin fisik lain,
hypervisor merutekan paket Ethernet dari NIC virtual pada mesin virtual ke NIC fisik pada
mesin fisik. Mesin virtual hanya mengetahui NIC virtual yang diberikan kepada mereka
karena NIC fisik tidak terlihat oleh mesin virtual, NIC fisik terhubung ke jaringan fisik.
Hypervisor dapat menggunakan tim NIC atau teknologi lain untuk menghubungkan mesin
fisik secara berlebihan, sedangkan mesin virtual masih hanya melihat satu NIC virtual yang
menyederhanakan konfigurasi jaringan dalam sistem operasi mesin virtual.
4. Virtual Switch
Virtual Switch adalah aplikasi yang berjalan di hypervisor dengan sebagian besar
kemampuan switch jaringan fisik. Virtual Switch menggabungkan sakelar fisik menjadi
sakelar logis tunggal. Sakelar virtual dikonfigurasikan secara dinamis, dan karena port pada
sakelar virtual dikonfigurasi pada saat runtime, jumlah port pada sakelar secara teori tidak
terbatas. Dalam sakelar virtual, tidak diperlukan transformasi ke dan dari kabel fisik,
sehingga tidak ada pemutusan kabel yang dapat terjadi, tidak perlu mendeteksi kecepatan
jaringan secara otomatis, dan sakelar virtual tidak perlu mempelajari alamat MAC dari NIC
yang terhubung, seperti yang sudah diketahui oleh hypervisor. Ini meningkatkan kecepatan
dan keandalan, dan mengurangi kerumitan, dibandingkan dengan sakelar fisik.
Network availability adalah jumlah waktu aktif dalam sistem jaringan selama interval
waktu tertentu. Network availability merupakan pertimbangan utama dalam perencanaan
bencana, tetapi juga memiliki dampak penting pada kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
Untuk organisasi, downtime menyebabkan kerugian yang cukup besar yaitu kehilangan
penjualan, kurangnya data penting untuk keputusan, dan efek berbahaya lainnya.
Multihoming
Multihoming adalah menghubungkan jaringan ke dua penyedia layanan internet (ISP)
yang berbeda untuk meningkatkan ketersediaan konektivitas internet dengan
menyediakan koneksi internet dan/atau gateway yang berlebihan. Ada empat pilihan
untuk multihoming, yaitu:
Router tunggal dengan tautan ganda ke satu ISP.
Router tunggal dengan tautan ganda ke dua ISP terpisah.
Router ganda, masing-masing dengan tautannya sendiri ke satu ISP.
Router ganda, masing-masing dengan tautannya sendiri ke ISP terpisah.
Network Perfomance
Ada banyak cara untuk mengukur kinerja jaringan, karena setiap jaringan berbeda dalam
desain. Throughput, latency, jenis informasi yang dikirimkan, dan cara informasi diterapkan
semuanya mempengaruhi kecepatan koneksi.
2. Latency
Latency didefinisikan sebagai waktu dari awal pengiriman paket hingga awal penerimaan
paket. Latensi tergantung pada jarak (dalam km) yang harus ditempuh oleh sebuah paket,
mengingat bahwa ia bergerak hampir dengan kecepatan cahaya, dan jumlah switch dan router
yang harus dilalui paket. Dalam jaringan packet-switched latency diukur baik satu arah
(waktu dari sumber mengirim paket ke tujuan menerimanya), atau pulang pergi (latensi satu
arah dari sumber ke tujuan ditambah latency satu arah dari tujuan kembali ke sumber).
Manajemen kemacetan
Menentukan apa yang harus dilakukan jika jumlah data yang akan dikirim melebihi
bandwidth link jaringan. Paket dapat dijatuhkan atau diantrekan (menggunakan
beberapa antrian untuk beberapa aliran QoS. Perlu dicatat bahwa protokol TCP sudah
secara otomatis melambat ketika kehilangan paket terdeteksi.
Manajemen antrian
Ketika antrian penuh, paket akan dijatuhkan. Manajemen antrian mendefinisikan
kriteria untuk menjatuhkan paket yang berprioritas lebih rendah sebelum menjatuhkan
paket dengan prioritas lebih tinggi.
Efisiensi tautan
Tautan digunakan dengan cara yang dioptimalkan, misalnya dengan memecah paket
besar dengan QoS rendah, memungkinkan paket dengan QoS tinggi dikirim di antara
fragmen paket QoS rendah.
Network security juga bisa disebut sebagai sebuah aturan dan konfigurasi yang berfungsi
untuk melindungi integritas, kerahasiaan, serta ketersediaan aksesibilitas jaringan
komputer dan data. Network security dapat diimplementasikan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Firewall
Firewall memisahkan dua atau lebih segmen LAN atau WAN untuk alasan keamanan.
Firewall memblokir semua lalu lintas jaringan yang tidak diizinkan di antara segmen
jaringan, dan lalu lintas yang diizinkan harus diaktifkan secara eksplisit dengan
mengonfigurasi firewall untuk mengizinkannya. Firewall dapat diimplementasikan dalam
peralatan perangkat keras, sebagai aplikasi di server fisik, atau di mesin virtual.
2. IDS/IPS
Intrusion Detection System (IDS) atau Intrusion Prevention System (IPS) mendeteksi dan
mencegah aktivitas yang membahayakan keamanan sistem, atau merupakan upaya peretasan.
IDS/IPS memantau aktivitas yang mencurigakan (dan mungkin bermusuhan) dan memberi
tahu manajer sistem saat aktivitas ini terdeteksi. Contoh khas dari peringatan IDS/IPS adalah
terjadinya pemindaian port, yang sering digunakan oleh peretas untuk menemukan
kerentanan di perangkat yang terhubung ke internet. Ada dua jenis sistem, yaitu:
4. RADIUS
Remote Authentication Dial In User Service (RADIUS) adalah protokol jaringan yang
menyediakan manajemen pengguna dan otorisasi terpusat untuk perangkat jaringan seperti
router, server modem, switch, router VPN, dan titik akses jaringan nirkabel.
Kontribusi Anggota:
Fransisca (2021110889): Manfaat Networking, Network Virtualization dan Network
Availability
Veronica Luhur (202111155): Sejarah Networking, pengertian Networking, OSI
Reference Model dan Physical Layer
Steven (202111088): Data Link Layer, Network Layer dan Transport Layer
Christ Jerepito (202110579): Session Layer, Presentaion Layer dan Application Layer
Gilbert Sutanto (202111917): Network Perfomance dan Network Security.