Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH ENERGI BARU TERBARUKAN

GEOTHERMAL (PANAS BUMI)

Oleh :
Adinda Agustin (20612010170)

Dosen Pengampu :
Drs.Saudi Berlian, M.si

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS SUMATERA SELATAN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Perkembangan Teknologi Panas Bumi dan
Pemanfaatannya Saat Ini. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palembang, 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


1.1. LATAR BELAKANG................................................................................... 1
1.2. PERUMUSAN MASALAH.......................................................................... 2
1.3 TUJUAN ........................................................................................................ 2
1.4 MANFAAT ................................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 3


2.1. PENGERTIAN ENERGI PANAS BUMI (GEOTHERMAL) .................... 3
2.2. PROSES TERBENTUKNYA ENERGI PANAS BUMI.............................. 3
2.3. JENIS-JENIS ENERGI PANAS BUMI........................................................ 4
2.3.1. SISTEM HOT DRY ROCK................................................................. 4
2.3.2. SISTEM MAGMA............................................................................... 4
2.3.3. SISTEM TEKTONIK ......................................................................... 4
2.3.4. SISTEM GEOPRESSURE ................................................................. 5
2.3.5. SISTEM HIDROTHERMAL.............................................................. 5
2.4. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PANAS BUMI .................................... 5
2.5. PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI................................................ 5
2.5.1. MENEMPATKAN ENERGI UNTUK BEKERJA ............................ 6
2.5.2. PEMANFAATAN DI SEKTOR PARIWISATA ............................... 6
2.5.3. PEMANFAATAN SECARA LANGSUNG DI SEKTOR PERTANIAN ... 6
2.5.4 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI ........................ 6
2.6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ENERGI PANAS BUMI ................ 7
2.6.1. KELEBIHAN ENERGI PANAS BUMI................................................7
2.6.2. KEKURANGAN ENERGI PANAS BUMI...........................................8

BAB 3 TEKNOLOGI PANAS BUMI............................................................................10

BAB 4 PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI................................................................ 16


4.1 Sistem Pemanfaatan Panas Bumi.....................................................................16

BAB 5 KESIMPULAN....................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................28
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini dunia dihadapkan dengan kebutuhan energi listrik yang sangat
besar dan terus meningkat. Berdasarkan data Dewan Energi Nasional, sebanyak 82%
kebutuhan energi primer dunia dipenuhi oleh energi fosil yang sudah berlangsung
lebih dari 25 tahun. Demikian juga Indonesia yang masih mengandalkan sumber
energi berbahan bakar batu bara dan minyak bumi. Hal tersebut mengakibatkan
meningkatnya polusi akibat pelepasan gas emsisi karbon yang ditimbulkan dari
pembakaran bahan bakat fosil. Selain itu pembakaran batu bara mengharuskan
Indonesia membayar denda akibat pelepasan gas CO 2 ke udara. Oleh sebab itu
dipelukan adanya teknologi yang lebih ramah lingkungan dan murah untuk
penyediaan energi di Indonesia. Salah satu potensi sumber daya yang sangat besar di
Indonesia adalah panas bumi.

Sebagai sumber daya yang besar di dalam bumi, panas bumi menjadi solusi
sumber energi baru terbarukan yang dapat menyelesaikan krisis ketergantungan
terhadap bahan bakar fosil. Berdasarkan survei terbaru dari Pusat Sumber Daya
Mineral, Batubara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral, telah teridentifikasi 331 titik potensi yang terdiri dari sumber daya
sebesar 11.073 MW dan cadangan sebesar 17.506 MW yang tersebar di 30 provinsi.
Saat ini pengembangan energi terbarukan di tanah air menjadi suatu keharusan
sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Energi Nasional. Energi terbarukan yang saat ini baru mencapai 7,7%
dari total bauran energi nasional ditargetkan akan berkontribusi menjadi sebesar
23% atau setara 45 GW pada tahun 2025 dengan harga yang terjangkau bagi
masyarakat pelanggan listrik.

Dalam makalah ini menjelaskan pengertian singkat mengenai energi panas


bumi. Selain itu juga berfokus menejelaskan mengenai perkembangan teknologi
terbaru yang digunakan dalam pemanfaatan panas bumi. Serta penggunaan panas
bumi baik secara langsung maupun yang sudah dikonversikan terlebih dahulu.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Energi Panas Bumi?

2. Apa saja kegunaan dari Energi Panas Bumi ?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari penggunaan Energi Panas Bumi

4. Bagaimana kedudukan Energi Panas Bumi sebagai sumber energi?

5. Bagaimana perkembangan Energi Panas Bumi di Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi dan manfaat dari Energi Panas Bumi.

2. Mengetahui kegunaan dari Energi Panas Bumi.

3. Mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan Energi Panas


Bumi.

4. Mengetahui kedudukan Energi Panas Bumi sebagai sumber energi.

5. Mengetahui perkembangan Energi Panas Bumi di Indonesia.

1.4 Manfaat

1. Mengetahui definisi dan manfaat dari Energi Panas Bumi.

2. Mengetahui kelebihan Energi Panas Bumi itu sendiri.

3. Mengetahui dampak dalam pemakaian Energi Panas Bumi.

4. Mengetahui pemanfaatan dari Energi Panas Bumi untuk pembangkit listrik.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN ENERGI PANAS BUMI (GEOTHERMAL)

Energi panas bumi adalah energi yang terkandung sebagai panas di interior
bumi. Asal-usul panas ini dihubungkan dengan struktur internal bumi dan fisik
proses yang terjadi. (Barbier, 2002). Energi panas bumi adalah energi panas yang
terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003
tentang Panas Bumi. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di
dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang
secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan
untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Energi panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang memiliki
mekanisme konversi yang sangat mirip dengan kebanyakan bentuk energi fosil.
Panas bumi dan energi fosil berbasis pembangkit listrik menggunakan uap untuk
memutar turbin yang akan menghasilkan listrik. (Zheng dalam Prananto dkk, 2017)

2.2. PROSES TERBENTUKNYA ENERGI PANAS BUMI

Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk
pemanfataannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi adalah sumber daya
alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi
pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan sumber energi panas
yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut
berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung
Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.
Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan
unsurunsur radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat
ini masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya. Reaksi
ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Pada kedalaman 10.000 meter
atau 33.000 kaki, energi panas yang dihasilkan bisa mencapai 50.000 kali dari
jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas alam yang masih tersedia.
Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila
pada daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka
uap tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai
entalpi inilah yang kita mamfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin
sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-proses lain sebelum uap
memutar turbin) (Maryadi, 2012).

2.3. JENIS-JENIS ENERGI PANAS BUMI

Energi panas bumi atau energi geothermal yang terdapat dibumi terdapat
dalam berbagai bentuk. Menurut Goff dan Janik (2000) terdapat 5 jenis sistem panas
bumi.

2.3.1. SISTEM HOT DRY ROCK

Sistem hot dry rock yang memanfaatkan panas yang tersimpandalam


batuan berporositas rendah dan tidak permeabel, temperatur sistem ini berkisar
antara 120 hingga 225°C dengan kedalaman 2 hingga 4 km.

2.3.2. SISTEM MAGMA

Sistem magma tap yang memanfaatkan panas yang keluar daritubuh


magma dangkal, pada sistem ini, magma merupakan bentukpaling murni panas
alamiah yang
mempunyai temperatur<1200°C.
2.3.3. SISTEM TEKTONIK

sistem yang berasosiasi dengan volkanisme Kuarter dan intrusi magma


(young igneous system), sistem ini umumnya mempunyai temperatur <370°C dan
kedalaman reservoir <1,5 km.

2.3.4. SISTEM GEOPRESSURE

Sistem yang berhubungan dengan tektonik, yaitu terjadi di lingkungan


backarc, daerah crustal extension, zona kolisi dan sepanjang zona sesar, sistem ini
yang telah dieksploitasi umumnya mempunyai temperatur reservoir <250°C dan
kedalaman >1,5 km.

2.3.5. SISTEM HIDROTHERMAL

Sistem (yang dipengaruhi oleh) geopressure ditemukan di cekungan


sedimen, kedalaman reservoir sistem ini umumnya 1,5 hingga 3 km dan temperatur
reservoir berkisar dari 50 hingga 190°C.

2.4. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PANAS BUMI

Pemanfaatan energi panas bumi bukan pertama kali digunakan di


Indonesia, tapi jauh sebelum Indonesia memanfaatkannya sebagai energi alternatif,
geothermal di bumi ini telah ada sejak zaman Paleolithikum. Saat itu manusia telah
menggunakan energi ini untuk mandi air panas berbentuk sebuah kolam batu di
Gunung Lisan Cina dibangun pada Dinasti Qin pada abad ke-3 SM. (Pawawoi,
2013). Pemanfaatan industri awal dimulai pada 1827 dengan menggunakan uap air
panas untuk mengekstrak asam borat dari lumpur gunung berapi di Larderello, Italia.

Awal mula masuknya geothermal ke tanah air ini adalah saat masa
penjajahan Belanda. Ide awal eksplorasi panas bumi di Kamojang, Jawa Barat
dicetuskan oleh seorang ilmuwan dari Belanda yang bernama J.B. van Dijk pada
tahun
1918. Dia terinspirasi dari proyek geothermal yang baru dilakukan untuk
menghasilkan tenaga listrik di Italia.

2.5. PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI

Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu,
untuk menghasilkan energi listrik, penggunaan geothermal secara langsung, dan
pemanfaatan geothermal untuk pompa panas. Air dan uap panas yang keluar ke
permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanas. Selain
bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga

pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan udara akan
menimbulkan uap panas (steam). Berikut adalah beberapa pemanfaatan energi panas
bumi bagi kehidupan manusia:
2.5.1. MENEMPATKAN ENERGI UNTUK BEKERJA
Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas
itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah
satu cara geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk
menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat
dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat
membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana
saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang
sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan
mendinginkan gedung di musim panas.
2.5.2. PEMANFAATAN DI SEKTOR PARIWISATA

Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena menjadi


daya tarik tersendiri buat para wisatawan untuk menikmati energi panas dari dalam
bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi tempat wisata yang banyak
dikunjungi wisatawan.
2.5.3. PEMANFAATAN SECARA LANGSUNG DI SEKTOR PERTANIAN

Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana)


untuk proses pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
dengan proses yang tidak terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas
atau sumur produksi panas bumi pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui
suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan pengering yang dibuat
khusus untuk pengeringan hasil pertanian.
2.5.4 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang bisa
dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana 40%-nya
dimiliki oleh Indonesia, yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas bumi yang
dimanfaatkan di Indonesia baru hanya 4% dari total yang tersedia.

Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar
dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu
daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam
tersebut langsung dapat digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan
menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai
steam tersebut diarahkan menuju kondenser sehingga steam tersebut terkondensasi
menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami.
Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas tersebut
harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini
membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini
dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.

2.6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ENERGI PANAS BUMI

Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau
emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan.
Pembangkit
listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75
persen pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Sebagai sebuah sumber energi
alternatif dan sumber energi terbarukan, energi geothermal memiliki kelebihan dan
kekurangan. Layaknya energi lainnya, keunggulan (kelebihan) dan kelemahan
(kekurangan) energi geothermal (panas bumi) jamak, karena tidak ada sumber
energi benar-benar yang sempurna.
2.6.1. KELEBIHAN ENERGI PANAS BUMI
Di antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut
adalah :
1. Panas bumi (geothermal energi) merupakan salah satu sumber energi paling
bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau
emisi gas rumah kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis.
Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi
karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energi), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya
seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping
itu energi listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi
penyimpanan energi (energi storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang
minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang
luas dan banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya
memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik.
Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.

2.6.2. KEKURANGAN ENERGI PANAS BUMI

Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di


antara kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi
kestabilan tanah di area sekitarnya.

Meskipun energi panas bumi mampu memperbaharui dirinya sendiri, namun


diperlukan perbaharuan secara cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat,
kaenanya dibutuhkan proses pembaharuan dalam pemanfaatan energi panas bumi tersebut.
Di Indonesia, proses pembaharuan energi panas bumi yang sering dilakukan yaitu dengan
cara “hydrothermal convection”. Proses ini terjadi dengan cara air dingin sisa pemanfaatan
energi geothermal, dimasukkan kembali kedalam kerak bumi. Di kerak bumi air tersebut
dipanaskan lagi secara alami yang selanjutnya akan menjadi uap. Uap atau steam ini
kemudian naik kembali ke permukaan bumi. Proses yang sangat sederhana ini merupakan
salah satu hal positif kenapa kita harus segera menggunakan energi panas bumi ini pada
pembangkit tenaga listrik.
BAB 3

TEKNOLOGI PANAS BUMI

Panas bumi merupakan salah satu energi terbarukan karena bisa dikatakan
energi ini tidak akan pernah habis. Energi panas bumi diambil dari cairan dari perut
bumi yang diangkat ke permukaan kemudian diubah menjadi energi listrik, setelah
itu dikembalikan lagi dalam bentuk cairan yang telah dingin. Begitu seterusnya
sehingga membentuk sebuah siklus.
Teknologi panas bumi banyak dipakai untuk pembangkit tenaga listrik
seperti PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi). Teknologi panas bumi atau
disebut teknologi pemindahan panas (heat transfer technology) berdasarkan panas
cairan yang dipatenkan yang memiliki tingkat penguapan atau “flash point” yang
lebih rendah dari air. Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP)
hampir sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Perbedaanya ada
pada proses pembuatan uapnya. Uap untuk menggerakan PLTU dihasilkan dari
boliler yang biasanya ditenagai dengan batu bara. Sedangkan uap untuk
menggerakan PLTP dihasilkan dari perut bumi yang menyembur ke permukaan.
Selebihnya, uap sama- sama digunakan untuk memutarkan turbin generator yang
menghasilkan listrik. Awalnya dilakukan pemboran dengan membuat lubang untuk
keluarnya gas panas yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler)
sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin untuk generator listrik. Biasanya setiap
daratan dibumi pada 100 meter kedalam suhunya akan bertambah 30C, misalnya
udara kamar yang biasa kita hirup adalah 27 0C maka 200 meter kedalam tanah akan
bertambah menjadi 330C. Namun pada lapisan yang mengandung magma lebih
banyak maka akan mempunyai gradient geotermis jauh lebih tinggi.
Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas :

1. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang kemudian
masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media pengumpul uap. Steam
Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc yang berfungsi sebagai
pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan berlebih (over pressure) di dalam
Steam Receiving maka uap akan dibuang melalui Vent Structure.Vent Structure
berfungsi untuk warming-up di pipe line ketika akan start unit dan sebagai katup
pengaman yang akan membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
2. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone
Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda
asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron, Amonia,
Fluor dll).
3. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture
yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk
ke dalam Turbin.
4. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor
yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-
sudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan
generatkut berputar saat turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi
Kinetik menjadi Energi Mekanik.

5. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)

6. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor


dengan sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor).
7. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap oleh
First Ejectorkemudian masuk ke Intercondensor sebagai media pendingin dan
penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap lagi oleh Second
Ejector masuk ke dalam Aftercondensor sebagai media pendingin dan kemudian
dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
8. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water Pump
masuk ke Cooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling
Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor sebagai media
pendingin.
9. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling
System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
10. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk kepentingan
Reinjection Pump.
11. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling Tower.
Ada tiga tipe PLTP di lihat dari karakteristik uapnya tipe uap kering (dry steam),
tipe uap air panas (falsh steam), dan tipe temperatur rendah (binary cycle).
 Tenaga uap kering (Dry Steam)\
Teknologi seperti ini adalah teknologi yang pertama kali digunakan didunia
(1904) yaitu di Lardarello, Italy dan sampai sekarang ini masih layak digunakan.
Negara yang juga menggunakan teknologi ini adalah Amerika Serikat tepatnya di
Geyser California Utara. Uap (tanpa air) memancar dari sumur dan dialirkan
melalui lempeng bebatuan dan langsung menuju turbin. Teknologi ini bekerja
pada suhu uap reservoir yang sangat panas ( >235 derajat celcius), dan air yang
tersedia di reservoir amat sedikit jumlahnya. Seperti terlihat digambar, cara kerja
teknologi ini adalah sebagai berikut, uap dari sumber panas bumi langsung
masuk ke turbin melalui pipa. kemudian turbin akan memutar generator untuk
menghasil listrik.
 Flash Steam

Pembangkit ini memanfaatkan sumber air panas alam diatas suhu 1750C. Fluida
panas tersebut dialirkan ke dalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah
sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut flash inilah
yang mengerakkan turbin untuk generator listrik. Limbah fluida hasil operasi
produksi dialirkan kembali kedalam reservoir melalui sumur injeksi.
 Binary cycle

Teknologi ini menggunakan suhu uap reservoir yang berkisar antara 107-182
O
C. Cara kerjanya adalah uap panas di alirkan ke salah satu pipa di heat
exchanger untuk menguapkan cairan di pipa lainnya yang disebut pipa kerja.
pipa kerja adalah pipa yang langsung terhubung ke turbin, uap ini akan
menggerakan turbin yang telah dihubungkan ke generator dan hasilnya adalah
energi listrik. Cairan di pipa kerja memakai cairan yang memiliki titik didih
yang rendah seperti Iso- butana atau Iso-pentana.

Gambar Binary Steam Power Plant


Keuntungan teknologi binary-cycle adalah dapat dimanfaatkan pada sumber
panas bumi bersuhu rendah. Selain itu teknologi ini tidak mengeluarkan emisi. karena
alasan tersebut teknologi ini diperkirakan akan banyak dipakai dimasa depan.
Sedangkan teknologi 1 dan 2 diatas menghasilkan emisi carbondioksida, nitritoksida
dan sulfur, namun 50x lebih rendah dibanding emisi yang dihasilkan pembangkit
minyak.
BAB 4

PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI

4.1 SISTEM PEMANFAATAN PANAS BUMI


Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas,
uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik
semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk
pemanfataannya diperlukan proses penambangan . Panas bumi adalah sumber daya
alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi
pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas bumi merupakan sumber energi panas
yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut
berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung
panas bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan
secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi
dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila
bercampur dengan udara akan menimbulkan uap panas (steam). Air panas dan uap
inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Agar
panas bumi dapat dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit
(power plants). Reservoir panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua
golongan yaitu yang bersuhu rendah (<150ºC) dan yang bersuhu tinggi (>150ºC).
Yang dapat digunakan untuk sumber pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan
adalah yang masuk kategori high temperature. Namun dengan perkembangan
teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low temperature juga dapat
digunakan asalkan suhunya melebihi 50ºC. Pembangkit listrik dari panas bumi dapat
beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu berkisar antara 50 s/d 250ºC.
Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap. Uap dipakai untuk
memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk menghasilkan listrik.
Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil untuk
mendidihkan air guna menghasilkan uap. Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) pada

prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya saja pada
PLTU, uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap
berasal dari reservoir panas bumi. Pembangkit yang digunakan untuk merubah
panas bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama
dengan power plant lain yang bukan berbasis panas bumi, yaitu terdiri dari
generator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan
sebagainya. Ada tiga macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu
dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga system yang diterapkan untuk
mengeksplorasi sumber energi panas bumi pada dasarnya bersifat relatif yang
penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Penggunaan energi panas bumi sebagai pembangkit tenaga listrik sudah
mulai dilirik oleh pemerintah. Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada
prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU
uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal
dari reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka
uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan
mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator
sehingga dihasilkan energi listrik.Apabila fluida panas-bumi keluar dari kepala
sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih
dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan
melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa
cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan
ke turbin.

4.2 PROSES PRODUKSI LISTIK TENAGA PANAS BUMI

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik (Power


generator) yang menggunakan panas bumi sebagai energi penggeraknya.Untuk
membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan mengebor tanah di
daerah yang berpotensi panas bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan
dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa
menggerakkan turbin uap yang tersambung ke generator. Untuk panas bumi yang
mempunyai tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin generator, setelah uap
yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik tenaga panas bumi
termasuk sumber energi terbaharui. Adapun proses produksi listrik yang
menggunakan energi panas bumi lebih jelasnya adalah sebagai berikut : Uap dari
sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header (1), yang berfungsi
menjamin pasokan uap tidak akan mengalami gangguan meskipun terjadi perubahan
pasokan dari sumur produksi. Selanjutnya melalui flow meter (2) dialirkan ke
separator (3) dan demister (4) untuk memisahkan zat-zat padat, silika dan bintik-
bintik air yang terbawa didalamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
vibrasi, erosi, dan pembentukan kerak pada sudu dan nozzle turbine.Uap yang telah
bersih itu dialirkan melalui main steam valve/electric control valve/governor valve
(5) menuju ke turbine (6). Di dalam turbine, uap tersebut berfungsi untuk memutar
double flow condensing yang dikopel dengan generator (7), pada kecepatan 3000
rpm. Proses ini menghasilkan energi listrik dengan arus 3 phase, frekuensi 50 Hz,
dan tegangan 11,8 kV. Melalui step-up transformer (8), arus listrik dinaikkan
tegangannya hingga 150 kV, selanjutnya dihubungkan secara paralel dengan sistem
penyaluran Jawa-Bali (9). Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam
yang keluar dari turbin harus dalam kondisi vakum (0,10 bar), dengan
mengkondensasikan uap dalam condenser (10) kontak langsung yang dipasang di
bawah turbine. Exhaust steam dari turbin masuk dari sisi atas condenser, kemudian
terkondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan
lewat spray-nozzle.
Gambar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Dieng

Level kondensat dijaga selalu dalam kondisi normal oleh dua buah cooling
water pump (11), lalu didinginkan dalam cooling water (12) sebelum disirkulasikan
kembali. Untuk menjaga kevakuman condenser, gas yang tak terkondensasi harus
dikeluarkan secara kontinyu oleh sistem ekstraksi gas. Gas-gas ini mengandung:
CO2 85-90% wt; H2S 3,5% wt; sisanya adalah N2 dan gas-gas lainnya.
Pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga panas bumi disebut pusat
listrik tenaga panas bumi, disingkat PLTP. Saat ini telah beroperasi PLTP Kamojang
Jawa Barat, dan sedang dibangun PLTP Dradjat 1 yang berkapasitas 55 MW, PLTP
Salak 2 yang berkapasitas 110 MW, dan PLTP Lahendong yang berkapasitas 2,5
MW.

Gambar Generator Turbin pada Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi Cerro
Prieto Mexico
Selain untuk tenaga listrik, panas bumi dapat langsung dimanfaatkan untuk
kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluidanya, misalnya dimanfaatkan
dalam dunia agroindustri. Sifat panas bumi sebagai energi terbarukan menjamin
kehandalan operasional pembangkit karena fluida panas bumi sebagai sumber
tenaga yang digunakan sebagai penggeraknya akan selalu tersedia dan tidak akan
mengalami penurunan jumlah. Pada sektor lingkungan, berdirinya pembangkit panas
bumi tidak akan mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena sisa
buangan air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh dari lapisan aliran air
tanah. Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak mengotori
udara dan merusak atmosfer. Kebersihan lingkungan sekitar pembangkit pun tetap
terjaga karena pengoperasiannya tidak memerlukan bahan bakar, tidak seperti
pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas buangan berbahaya akibat
pembakaran.

Gambar 14: Pabrik Gula Aren Masarang yang telah memanfaatkan energi panas
bumi untuk semua proses pengolahan gula aren
Gambar 15: Taman wisata cagar alam Kamojang dengan luas sekitar 10 hektar. Di
taman wisata ini terdapat 23 kawah dua diantaranya berbentuk danau dengan asap
yang mengepul ke permukaan air.

Di sektor pariwisata, keberadaan panas bumi seperti air panas maupun uap
panas menjadi daya tarik tersendiri untuk mendatangkan orang. Tempat pemandian
air panas di Cipanas, Ciateur, mapun hutan taman wisata cagar alam Kamojang
menjadi tempat tujuan bagi orang untuk berwisata.

Gambar 16: Pilot Proyek Percobaan Pemanfaatan Panas Bumi untuk Budi Daya
Jamur
Selain diamanfaatkan pada sektor pariwisata Energi Panas Bumi juga dapat
dimanfaatkan untuk Pengeringan. Energi panas bumi dapat digunakan secara
langsung (teknologi sederhana) untuk proses pengeringan terhadap hasil pertanian,
perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak terlalu sulit. Air panas yang
berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi pada suhu yang cukup
tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan
pengering yang dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.
BAB 5

KESIMPULAN
Berdasarkan bahaasan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:

1. Energi panas bumi adalah energi yang secara alami sudah terdapat di alam yang
berupa panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
2. Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energi yang dapat
diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable).
3. Panas bumi adalah sumber energi yang terbentuk secara alami di bawah
permukaan bumi yang berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-
unsur lain yang dikandung Panas bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.
4. Energi panas bumi dapat berupa hidrothermal, Hot dry rocks, Geopressured dan
magma
5. Manfaat energi panas bumi diantaranya dapat menghasilkan energi listrik,
penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan geothermal untuk
pompa panas.
6. Kelebihan energi panas bumi antara lain merupakan energi yang bersih dan
terbaharukan, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, bersifat konstan
sepanjang musin serta tidak membutuhkan lahan yang banyak dalam
memproduksinya.
7. Kekurangan energi panas bumi antara lain biaya mahal, harus dibangun
didaerah yang bertemperatur dan memiliki ketersediaan panas bumi yang tinggi.
Energi panas bumi juga dapat mempengaruhi kestabilian tanah di area sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Alamendah. 2014. Sumber Energi Terbarukan di Indonesia. (Online)


https://alamendah.org/2014/09/09/8-sumber-energi-terbarukan-di-
indonesia /am p/.(Diakses pada tanggal 29 Agustus 2018).

Barbier, E. 2002. Geothermal energi technology and current status: an overview.


Renewable and Sustainable Energi Reviews. 6:3-65.

Fridleifsson, I.B. 2001. Geothermal energi for the benefit of the people.
Renewable and Sustainable Energi Reviews. 5:299–312.

Ihsan, Sansan Husnul. 2014. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.


(Online). http://teubisabisa.blogspot.com/2014/10/pembangkit-listrik-
tenaga-panas- bumi.html. (Diakses tanggal 30 Agustus 2018).

Jianchao, H., Mengchao, C., Pingkuo, L. 2018. Development and utilization of


geothermal energi in China: Current practices and future strategies.
Renewable Energi. doi: 10.1016/j.renene.2018.02.115

Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral. 2017. Potensi Panas Bumi
Indonesia Jilid 1.

Limberger, J., dkk. 2018. Geothermal energi in deep aquifers: A global


assessment of the resource base for direct heat utilization. Renewable
and Sustainable Energi Reviews. 82:961-975
Mayardi, Rudi. 2012. Pemanfaatan Energi Panas Bumi.
(Online).
https://rudimayardi.wordpress.com/2012/10/05/pemanfaatan-energi-
panas- bumi/.(Diakses Tanggal 30 Agustus 2018).

Prananto, L.A. 2017. Dry Steam Cycle Application for Excess Steam
Utilization: Kamojang Geothermal Power Plant Case Study. Renewable
Energi. doi: 10.1016/j.renene.2017.10.029

Rakhman, Alief. 2013. Prinsip Kerja PLTP. (Online).


https://rakhman.net/power- plants-id/prinsip-kerja-pltp/.(Diakses
Tanggal 30 Agustus 2018).

Risnanda, Cecep. 2018. Panas Bumi. (Online).


https://jurnalbumi.com/knol/panas- bumi/.(Diakses tanggal 30 Agustus
2018).

Rukhiyat, Yayat. 2010. Pemanfaatan Energi Panas Bumi. (Online).


https://sumber
belajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Pemanfaatan-
Energi-Pan as-Bu mi-2010/konten1.html. (Diakses Tanggal 30 Agustus
2018)

Anda mungkin juga menyukai