MAKALAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPO0K 8
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah dengan judul
“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI”
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas dalam rangka pada
jurusan Teknik Mesin Universitas Teknologi Sumbawa.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan
kemampuan penulis baik dari segi pengetahuan analisis ataupun syarat lain untuk itu
diharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan
kesempurnaannya.
Penulis sadar bahwa keberhasilan dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak untuk itu ucapan terim kasih ini saya
sampaikan kepada seluruh pihak yang turut berperan dalam penyusunan makalah ini yang
mempermudah untuk mendapatkan informasi secara komprehensif.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Pengertian Energi Panas Bumi.....................................................................................3
2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi................................................3
2.3 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi....................................................4
2.4 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi....................................................4
2.5 Skema Gambar PLTPB.................................................................................................5
2.6 Peralatan Utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi...........................................5
BAB III PENUTUP............................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekayaan alam Indonesia memang melimpah ruah, dari mulai sumber daya alam
sampai sumber daya mineral semua tersedia. Sumber daya mineral yang melimpah di
negara tercinta ini antara lain emas, tembaga, platina, nikel, timah, batu bara, migas, dan
panas bumi. Dengan kekayaan alam yang besar negara Indonesia juga memliki jumlah
penduduk yang sangat besar pula, hal itu akan menimbulkan konsumsi akan energi listrik
terus meningkat dari waktu ke waktu, sedangkan di Indonesia kebutuhan energi tersebut
masih di dominasi oleh energi fosil seperti BBM,batu bara dll, sehingga ada ke khawatiran
tidak akan terpanuhinya kebutuhan listrik nasional yang dapat menyebabkan pemadaman
di berbagai tempat dan itu juga di perparah dengan harga BBM yang meningkat terus
menerus.
Oleh karena itu di butuhkan solusi alternatif pada pembangkit listrik di indonesia
menyusul makin menipisnya cadangan energi fosil kita sedangkan kebutuhan akan energi
listrik terus meningkat, pada saat ini salah satu energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan
sebagai energi pembangkit listrik adalah energi panas bumi (geothermal).
Energi panas bumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan dibawah
permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi telah
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913 dan di New Zealand tahun
1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non-listrik (direct use) telah
berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan akan energi serta
meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979, telah memicu negara-
negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk mengurangi ketergantungan mereka pada
minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Listrik dari tenaga panas bumi saat
ini digunakan di 24 negara, sementara pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di
70 negara. Perkiraan potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar
antara 35 s.d. 2.000 GW. Kapasitas di seluruh dunia saat ini adalah 10.715 megawatt
(MW), dengan kapasitas terbesar di Amerika Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti oleh
1
Filipina dan Indonesia. India sudah mengumumkan rencana untuk mengembangkan
pembangkit listrik tenaga panas bumi pertamanya di Chhattisgarh.
Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi
panasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi karbondioksida
pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg CO2 per megawatt-jam
(MW·h) listrik, kira-kira seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batubara.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat mempelajari tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan gambar :
1. Sumur uap, mengambil uap panas yang didapatkan dari kantung uap di
perut bumi
2. Steam receiving header (header penerima uap)
3. Separator (pemisah)
4. Demister
5. Governing valve (katup pengatur)
6. Turbine, mengubah energi uap menjadi energi gerak yang memutar
generator
7. Generator, menghasilkan energi listrik
8. Main transformer
9. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
10. Condenser, mengembunkan uap menjadi air
11. Sumur reinjection, menyuntikkan air kembali ke perut bumi (tanah).
12. Tanah
5
pengumpul uap sementara dari beberapa sumur produksi sebelum didistribusikan
menuju turbin. Alat ini juga dilengkapi dengan sistem pengendalian kestabilan
tekanan (katup) dan rufture disc yang berfungsi sebagai pengaman dari tekanan
lebih dalam sistem aliran uap. Dengan adanya steam receiving header ini maka
pasokan uap tidak akan mengalami gangguan meskipun terdapat perubahan
pasokan uap dari sumur produksi.
b. Separator
Separator adalah tempat untuk memisahkan uap dari air atau tempat untuk
memisahkan uap dari partikel padat dan mist. Bentuk fisik dari separator dan
gaya gravitasi yang bekerja memungkinkan uap bergerak ke atas dan air beserta
partikel padat jatuh ke bawah. Dengan cara ini, maka uap akan terpisahkan dari
air dan partikel padat. Uap selanjutnya masuk ke pipa alir uap dan air beserta
partikel padat selanjutnya masuk ke pipa alir brine.
6
Gambar 2.3 Separator
c. Demister
Demister adalah peralatan yang berfungsi untuk menangkap butiran-butiran
air yang masih terkandung di dalam uap sesaat sebelum uap tersebut memasuki
turbin. Sehingga demister biasanya dipasang tidak jauh dari turbin. Alat ini
berbentuk tabung silinder yang berukuran 14.5 m3 didalamnya terdapat kisi-kisi
baja yang berfungsi untuk mengeliminasi butir - butir air yang terbawa oleh uap
dari sumur-sumur panas bumi. Di bagian bawahnya terdapat kerucut yang
berfungsi untuk menangkap air dan partikel - partikel padat lainnya yang lolos
dari separator, sehingga uap yang akan dikirim ke turbin merupakan uap yang
benar-benar uap yang kering dan bersih. Karena jika uap yang masuk ke turbin
tidak kering dan kotor, akan menyebabkan terjadinya vibrasi, erosi dan
pembentukkan kerak pada turbin. Uap masuk dari atas demister langsung
menabrak kerucut, karena perbedaan tekanan Demister Turbin Uap pada PLTP
dan berat jenis maka butiran air kondensat dan partikel - partikel padat yang
terkandung dalam di dalam uap akan jatuh. Uap bersih akan masuk ke saluran
keluar yang sebelumnya melewati saringan terlebih dahulu dan untuk
selanjutnya diteruskan ke turbin. Demister ini dipasang pada jalur uap utama
setelah alat pemisah akhir (final separator) yang ditempatkan pada bangunan
rangka besi yang sangat kokoh dan terletak di luar gedung pembangkit.
7
Gambar 2.4 Demister
d. Turbin
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam hal
ini adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian turbin
yang berputar dinamakan roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam rumah
turbin. Roda turbin memutar poros yang menggerakan atau memutar bebannya,
yang dalam hal ini adalah generator listrik.
Secara umum, terdapat dua jenis turbin yaitu turbin tanpa kondenser
(Atmospheric Exhaust/Back Pressure Turbine) dimana yang keluar dari turbin
langsung dibuang ke udara dan turbin dengan kondenser dimana fluida yang
keluar dari turbin dialirkan ke kondenser untuk dikondensasikan.
Turbin kondensor dilengkapi dengan kondensor (condensing unit). Uap (baik
yang berupa uap kering ataupun uap hasil separasi) yang keluar dari turbin
dimasukkan ke dalam kondensor dengan tekanan vakum sehingga output power
yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dan menjadi lebih efisien. Uap keluaran
dari turbin diubah menjadi kondensat di dalam kondensor. Kondensat dapat
dikembalikan atau direinjeksikan ke dalam reservoar.
8
e. Generator
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi mekanik
putaran poros turbin menjadi energi listrik. PLTP kamojang mempergunakan
Generator Transformator Generator generator jenis hubung langsung dan
didinginkan dengan air, memiliki 2 kutub, 3 fasa, 50 Hz dengan putaran 3000 rpm.
Sistem penguatan yang digunakan adalah rotating brushless type AC dengan
rectifier, sedangkan tegangannya diatur dengan automatic voltage regulator (AVR).
Kemampuan generator maksimum untuk unit 1 adalah 30 MW, sedangkan untuk
unit 2 dan 3 adalah 55 MW. Generator akan menghasilkan energi listrik bolak balik
sebesar 11,8 kV ketika turbin yang berputar dengan putaran 3000 rpm mengkopel
terhadap generator. Perputaran pada generator tersebut akan menghasilkan
perpotongan gaya gerak magnet yang menghasilkan energi listrik
9
Gambar 2.7 Trafo Utama
h. Vent Structure
Alat ini merupakan pelepas uap dengan peredam suara. Vent structure ini
terbuat dari beton bertulang berbentuk bak persegi panjang, bagian bawahnya
disekat dan bagian atasnya diberi tumpukan batu agar pada saat pelepasan uap ke
udara tidak mencemari lingkungan. Dengan menggunakan nozzle diffuser maka
getaran dan kebisingan dapat diredam.
Vent structure dilengkapi dengan katup - katup dengan sistem kerjanya
pneumatic. Udara bertekanan yang digunakan untuk membuka untuk membuka dan
menutup katup diperoleh dari dua buah kompresor yang terdapat di dalam rumah
vent structure. Adapun fungsi dari vent structure adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pengatur tekanan ( agar tekanan uap masuk turbin selalu
konstan),
b. Sebagai pengaman yang akan membuang uap bila terjadi tekanan lebih di
steam receiving header,
10
c. Membuang kelebihan uap jika terjadi penurunan beban atau unit stop.
i. Kondensor
Kondensor adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari
turbin dengan kondisi tekanan yang hampa.. Uap bekas dari turbin masuk dari
sisi atas kondensor, kemudian mengalami kondensasi sebagai akibat
penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan melalui spray nozzle.
Uap bekas yang tidak terkondensasi dikeluarkan dari kondensor oleh ejector.
Ejector ini juga berfungsi untuk mempertahankan hampa kondensor pada saat
operasi normal dan membuat hampa kondensor sewaktu start awal. Air
kondensat dipompakan oleh dua buah pompa pendingin utama ( Main Cooling
Water Pump ) ke menara pendingin ( Cooling Tower ) untuk didinginkan ulang
sebelum disirkulasikan kembali ke kondensor.
Pada saat sedang operasi normal, tekanan dalam kondensor adalah 0,133
bar, dan kebutuhan air pendingin adalah 11.800 m3/jam. PLTP Kamojang
menggunakan kondensor kontak langsung yang dipasang dibawah turbin,
karena kondensor kontak langsung memiliki efisiensi perpindahan panas yang
jauh lebih besar daripada kondensor permukaan, sehingga ukuran dan biaya
investasinya juga lebih kecil. Pemakaian kondensor ini sangat cocok karena
pembangkit listrik tenaga panas bumi memiliki siklus terbuka sehingga tidak
diperlukan system pengambilan kembali kondensat seperti yang dilakukan oleh
PLTU konvesional.
11
Gambar 2.10 Kondensor
12
untuk menggerakkan kipas yang dayanya relatif besar dan biaya
perawatannya tinggi.
13
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Panas bumi adalah panas dari dalam bumi yang terdesak ke permukaan bumi
dikarenakan oleh pergerakan bumi. Air hujan yang menyerap kedalam bumi melalui
celah celah bumi ini membentuk cekungan air yang terkontaminasi panas yang
kemudian naik ke permukaan dan dikeluarkan sebagai geyser, fumarol dan mata air
panas.
Prinsip kerja PLTPB sama saja dengan PLTU. Hanya saja yang digunakan pada
PLTP adalah uap panas bumi yang telah dipisahkan dari air, yang berasal langsung
dari perut bumi. Karena itu PLTPB biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat
gunung berapi. Biaya operasional PLTPB juga lebih murah dibandingkan dengan
PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun membutuhkan biaya investasi
yang cukup besar untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi. Komponen yang
terdapat pada PLTB adalah Reservoir Panas Bumi dan Pembangkit (Power Plants).
Peralatan utama pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yaitu:
a. Steam Receiving Header
b. Separator
c. Demister
d. Turbin
e. Generator
f. Trafo Utama ( Main Transformer)
g. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
h. Vent structure
i. Kondensor
j. Main Cooling Water Pump
k. Cooling Tower
saat sebelum adanya inovasi dan setelah adanya inovasi sangat berbeda, di
mana kondisi pelayanan setelah adanya inovasi sudah menggunakan sistem
online dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Sebelum adanya
inovasi, kondisi pelayanan di PT POS Indonesia masih dilakukan secara manual
sehingga proses pelayanan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan
setelah inovasi. Setelah adanya inovasi, kondisi pelayanan yang sudah
menggunakan sistem online memungkinkan proses pengiriman untuk dapat
14
DAFTAR PUSTAKA
15