Anda di halaman 1dari 19

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

MAKALAH

DISUSUN OLEH :
KELOMPO0K 8

DIDI JULIAN SYAPUTRA 20.01.012.029


MOHAMED ALMOGTABA A.Y.I 20.01.012.030
MAQBUL R. ABD. BARRI 20.01.012.031

FAKULTAS REKAYASA SISTEM


PRODI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah dengan judul
“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI”
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas dalam rangka pada
jurusan Teknik Mesin Universitas Teknologi Sumbawa.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan
kemampuan penulis baik dari segi pengetahuan analisis ataupun syarat lain untuk itu
diharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan
kesempurnaannya.
Penulis sadar bahwa keberhasilan dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak untuk itu ucapan terim kasih ini saya
sampaikan kepada seluruh pihak yang turut berperan dalam penyusunan makalah ini yang
mempermudah untuk mendapatkan informasi secara komprehensif.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sumbawa Besar, 2 April 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Pengertian Energi Panas Bumi.....................................................................................3
2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi................................................3
2.3 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi....................................................4
2.4 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi....................................................4
2.5 Skema Gambar PLTPB.................................................................................................5
2.6 Peralatan Utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi...........................................5
BAB III PENUTUP............................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Prinsip Kerja PLTB...........................................................................5


Gambar 2.2 Steam Receiving Header................................................................................6
Gambar 2.3 Separator.........................................................................................................7
Gambar 2.4 Demister...........................................................................................................8
Gambar 2.5 Turbin..............................................................................................................8
Gambar 2.6 Generator........................................................................................................9
Gambar 2.7 Trafo Utama..................................................................................................10
Gambar 2.8 Transmission line..........................................................................................10
Gambar 2.9 Vent Structure...............................................................................................11
Gambar 2.10 Kondensor...................................................................................................12
Gambar 2.11 MCWP.........................................................................................................12
Gambar 2.12 Cooling Tower.............................................................................................13

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kekayaan alam Indonesia memang melimpah ruah, dari mulai sumber daya alam
sampai sumber daya mineral semua tersedia. Sumber daya mineral yang melimpah di
negara tercinta ini antara lain emas, tembaga, platina, nikel, timah, batu bara, migas, dan
panas bumi. Dengan kekayaan alam yang besar negara Indonesia juga memliki jumlah
penduduk yang sangat besar pula, hal itu akan menimbulkan konsumsi akan energi listrik
terus meningkat dari waktu ke waktu, sedangkan di Indonesia kebutuhan energi tersebut
masih di dominasi oleh energi fosil seperti BBM,batu bara dll, sehingga ada ke khawatiran
tidak akan terpanuhinya kebutuhan listrik nasional yang dapat menyebabkan pemadaman
di berbagai tempat dan itu juga di perparah dengan harga BBM yang meningkat terus
menerus.
Oleh karena itu di butuhkan solusi alternatif pada pembangkit listrik di indonesia
menyusul makin menipisnya cadangan energi fosil kita sedangkan kebutuhan akan energi
listrik terus meningkat, pada saat ini salah satu energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan
sebagai energi pembangkit listrik adalah energi panas bumi (geothermal).
Energi panas bumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan dibawah
permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi telah
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913 dan di New Zealand tahun
1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non-listrik (direct use) telah
berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan akan energi serta
meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979, telah memicu negara-
negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk mengurangi ketergantungan mereka pada
minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Listrik dari tenaga panas bumi saat
ini digunakan di 24 negara, sementara pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di
70 negara. Perkiraan potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar
antara 35 s.d. 2.000 GW. Kapasitas di seluruh dunia saat ini adalah 10.715 megawatt
(MW), dengan kapasitas terbesar di Amerika Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti oleh
1
Filipina dan Indonesia. India sudah mengumumkan rencana untuk mengembangkan
pembangkit listrik tenaga panas bumi pertamanya di Chhattisgarh.
Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi
panasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi karbondioksida
pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg CO2 per megawatt-jam
(MW·h) listrik, kira-kira seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batubara.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud energi panas bumi ?
b. Bagaimana prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ?
c. Bagaimana cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ?
d. Apa saja komponen yang terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ?
e. Bagaimana skema gambar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi?
f. Apa saja peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari energy panas bumi.
b. Untuk mengetahui prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
c. Untuk mengetahui cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
d. Untuk mengetahui komponen yang terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi.
e. Untuk mengetahui skema gambar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
f. Untuk mengetahui Peralatan Utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat mempelajari tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Energi Panas Bumi


Panas bumi adalah panas dari dalam bumi yang terdesak ke permukaan bumi
dikarenakan oleh pergerakan bumi. Air hujan yang menyerap kedalam bumi melalui celah
celah bumi ini membentuk cekungan air yang terkontaminasi panas yang kemudian naik ke
permukaan dan dikeluarkan sebagai geyser, fumarol dan mata air panas. Menurut data dari
World Bank, aplikasi tenaga panas bumi telah dipakai di lebih dari 30 negara. Di Filipina,
panas bumi menyumbang 27 % dari total pembangkit listrik dan pada data awal tahun 1970
sampai 1980 di Filipina pemakaian fuel fossil petroleum berkurang dari 95 % menjadi 50
%. Panas bumi juga salah satu jalan alternatip bagi negara yang tidak mempunyai sumber
daya fuel fossil seperti minyak bumi, batubara dan gas alam.

2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Prinsip kerja PLTPB sama saja dengan PLTU. Hanya saja yang digunakan pada
PLTPB adalah uap panas bumi yang telah dipisahkan dari air, yang berasal langsung dari
perut bumi. Karena itu PLTPB biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung
berapi. Biaya operasional PLTPB juga lebih murah dibandingkan dengan PLTU, karena
tidak perlu membeli bahan bakar, namun membutuhkan biaya investasi yang cukup besar
untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.
Pengeboran dilakukan di atas permukaan kantong uap di perut bumi, tepatnya, di
atas lapisan batuan yang keras di atas penggerak generator, hingga uap dari dalam akan
menyembur keluar.
Namun ada dampak yang tidak menguntungkan dari uap yang menyembur keluar
ini. Uap yang keluar dari sumur sering mengandung berbagai unsur kimia yang terlarut
dalam bahan-bahan padat sehingga uap itu tidak begitu murni. Zat-zat pengotor antara lain
Fe, Cl, SiO2, CO2, H2S dan NH4. Pengotor ini akan mengurangi efisiensi PLTPB,
merusak sudu-sudu turbin dan mencemari lingkungan.
Setelah menggerakan turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi air
dan disuntikan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap
dalam kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP yang sudah maupun akan dibangun
harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan tersebut.
Untuk membangkitkan listrik dengan panasbumi dilakukan dengan cara mengebor
tanah di daerah yang berpotensi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan
untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang
tersambung ke Generator.
Panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi dapat langsung memutar turbin
generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik tenaga
panas bumi termasuk sumber energi terbarukan.
3
2.3 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Cara kerja pembangkit listik tenaga panas bumi secara singkat adalah sebagai
berikut :
a. Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header
(berfungsi menampung uap panas bumi). Pada steam receiving terdapat Vent
structure (katup pelepas uap) yang berfungsi menjaga tekanan pasokan uap ke
pembangkit bila terjadi perubahan pasokan dari sumur uap atau pembebanan dari
pembangkit.
b. Karena uap panas bumi dari sumur uap tidak murni uap maka uap kemudian
disalurkan ke separator yang berfungsi memisahkan partikel padat yang terbawa
bersama uap.
c. Dari separator, masuk ke deminister. (berfungsi memisahkan butiran air dari uap
panas bumi, untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi, dan pembentukan kerak
pada sudu dan nozzle turbine).
d. Uap yang sudah bersih dialirkan menuju turbine melalui main steam valve.
e. Uap akan menggerakan turbin dan memutar generator dengan kecepatan 3000
rpm. keluaran generator berupa energi listrik dengan arus 3 phasa, frekuensi 50 Hz,
dan tegangan 11,8 kV.
f. Uap bekas memutar turbin dikondensasikan di dalam kondenser. Proses
kondensasi terjadi akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan
lewat spray-nozzle. level air kondenser dijaga dalam kondisi normal oleh cooling
water pump, lalu didinginkan di cooling tower sebelum disirkulasi kembali.
g. kelebihan air kondeser akan diinjeksikan kembali (reinjeksi) ke dalam reservoir
melalui injection well. Reinjeksi dilakukan untuk mengurangi pengaruh pencemaran
lingkungan, mengurangi

2.4 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


a. Reservoir Panas Bumi
Reservoir panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu
yang bersuhu rendah (low temperature) dengan suhu di bawah 1.500 derajat Celsius
dan high temperature, dengan suhu di atas 1.500 derajat Celsius. Yang paling baik
untuk digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik adalah yang masuk
kategori high temperature. Namun dengan perkembangan teknologi, sumber panas
bumi dengan kategori low temperature juga dapat digunakan, asalkan suhunya
melebihi 500 derajat Celsius.
b. Pembangkit (Power Plants)
Pembangkit (power plants) untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat
beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu berkisar antara 122 hingga 4.8200 F
(50 – 25000 C). Bandingkan dengan pembangkit pada PLTN yang akan beroperasi
pada suhu sekitar 10.2200 F atau 5.5000 C. Inilah salah satu keunggulan
pembangkit listrik geotermal.
4
2.5 Skema Gambar PLTPB
a. Skema Prinsip Kerja PLTB

Gambar 2.1 Skema Prinsip Kerja PLTB

Keterangan gambar :
1. Sumur uap, mengambil uap panas yang didapatkan dari kantung uap di
perut bumi
2. Steam receiving header (header penerima uap)
3. Separator (pemisah)
4. Demister
5. Governing valve (katup pengatur)
6. Turbine, mengubah energi uap menjadi energi gerak yang memutar
generator
7. Generator, menghasilkan energi listrik
8. Main transformer
9. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
10. Condenser, mengembunkan uap menjadi air
11. Sumur reinjection, menyuntikkan air kembali ke perut bumi (tanah).
12. Tanah

2.6 Peralatan Utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


a. Steam Receiving Header
Steam Receiving Header Alat ini merupakan suatu tabung yang memiliki
diameter 1800 mm. Dan memiliki panjang 19500 mm yang memilki fungsi sebagai

5
pengumpul uap sementara dari beberapa sumur produksi sebelum didistribusikan
menuju turbin. Alat ini juga dilengkapi dengan sistem pengendalian kestabilan
tekanan (katup) dan rufture disc yang berfungsi sebagai pengaman dari tekanan
lebih dalam sistem aliran uap. Dengan adanya steam receiving header ini maka
pasokan uap tidak akan mengalami gangguan meskipun terdapat perubahan
pasokan uap dari sumur produksi.

Gambar 2.2 Steam Receiving Header

b. Separator
Separator adalah tempat untuk memisahkan uap dari air atau tempat untuk
memisahkan uap dari partikel padat dan mist. Bentuk fisik dari separator dan
gaya gravitasi yang bekerja memungkinkan uap bergerak ke atas dan air beserta
partikel padat jatuh ke bawah. Dengan cara ini, maka uap akan terpisahkan dari
air dan partikel padat. Uap selanjutnya masuk ke pipa alir uap dan air beserta
partikel padat selanjutnya masuk ke pipa alir brine.

6
Gambar 2.3 Separator

c. Demister
Demister adalah peralatan yang berfungsi untuk menangkap butiran-butiran
air yang masih terkandung di dalam uap sesaat sebelum uap tersebut memasuki
turbin. Sehingga demister biasanya dipasang tidak jauh dari turbin. Alat ini
berbentuk tabung silinder yang berukuran 14.5 m3 didalamnya terdapat kisi-kisi
baja yang berfungsi untuk mengeliminasi butir - butir air yang terbawa oleh uap
dari sumur-sumur panas bumi. Di bagian bawahnya terdapat kerucut yang
berfungsi untuk menangkap air dan partikel - partikel padat lainnya yang lolos
dari separator, sehingga uap yang akan dikirim ke turbin merupakan uap yang
benar-benar uap yang kering dan bersih. Karena jika uap yang masuk ke turbin
tidak kering dan kotor, akan menyebabkan terjadinya vibrasi, erosi dan
pembentukkan kerak pada turbin. Uap masuk dari atas demister langsung
menabrak kerucut, karena perbedaan tekanan Demister Turbin Uap pada PLTP
dan berat jenis maka butiran air kondensat dan partikel - partikel padat yang
terkandung dalam di dalam uap akan jatuh. Uap bersih akan masuk ke saluran
keluar yang sebelumnya melewati saringan terlebih dahulu dan untuk
selanjutnya diteruskan ke turbin. Demister ini dipasang pada jalur uap utama
setelah alat pemisah akhir (final separator) yang ditempatkan pada bangunan
rangka besi yang sangat kokoh dan terletak di luar gedung pembangkit.

7
Gambar 2.4 Demister
d. Turbin
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam hal
ini adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian turbin
yang berputar dinamakan roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam rumah
turbin. Roda turbin memutar poros yang menggerakan atau memutar bebannya,
yang dalam hal ini adalah generator listrik.
Secara umum, terdapat dua jenis turbin yaitu turbin tanpa kondenser
(Atmospheric Exhaust/Back Pressure Turbine) dimana yang keluar dari turbin
langsung dibuang ke udara dan turbin dengan kondenser dimana fluida yang
keluar dari turbin dialirkan ke kondenser untuk dikondensasikan.
Turbin kondensor dilengkapi dengan kondensor (condensing unit). Uap (baik
yang berupa uap kering ataupun uap hasil separasi) yang keluar dari turbin
dimasukkan ke dalam kondensor dengan tekanan vakum sehingga output power
yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dan menjadi lebih efisien. Uap keluaran
dari turbin diubah menjadi kondensat di dalam kondensor. Kondensat dapat
dikembalikan atau direinjeksikan ke dalam reservoar.

Gambar 2.5 Turbin

8
e. Generator
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi mekanik
putaran poros turbin menjadi energi listrik. PLTP kamojang mempergunakan
Generator Transformator Generator generator jenis hubung langsung dan
didinginkan dengan air, memiliki 2 kutub, 3 fasa, 50 Hz dengan putaran 3000 rpm.
Sistem penguatan yang digunakan adalah rotating brushless type AC dengan
rectifier, sedangkan tegangannya diatur dengan automatic voltage regulator (AVR).
Kemampuan generator maksimum untuk unit 1 adalah 30 MW, sedangkan untuk
unit 2 dan 3 adalah 55 MW. Generator akan menghasilkan energi listrik bolak balik
sebesar 11,8 kV ketika turbin yang berputar dengan putaran 3000 rpm mengkopel
terhadap generator. Perputaran pada generator tersebut akan menghasilkan
perpotongan gaya gerak magnet yang menghasilkan energi listrik

Gambar 2.6 Generator

f. Trafo Utama ( Main Transformer)


Trafo utama yang digunakan adalah type ONAN dengan tegangan 11,8 KV
pada sisi primer dan 150 KV pada sisi sekunder. Tegangan output generator 11,8
KV ini kemudian dinaikkan ( step up trafo ) menjadi 150 KVdan dihubungkan
secara parallel dengan system Jawa – Bali. Kapasitas dari trafo utama adalah
70.000 KVA.

9
Gambar 2.7 Trafo Utama

g. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen


Switch yard adalah perangkat yang dberfungsi sebagai pemutus dan
penghubung aliran listrik yang berada di wilayah PLTP maupun aliran yang
akan didistribusikan melalui system inter koneksi Jawa – Bali .

Gambar 2.8 Transmission line

h. Vent Structure
Alat ini merupakan pelepas uap dengan peredam suara. Vent structure ini
terbuat dari beton bertulang berbentuk bak persegi panjang, bagian bawahnya
disekat dan bagian atasnya diberi tumpukan batu agar pada saat pelepasan uap ke
udara tidak mencemari lingkungan. Dengan menggunakan nozzle diffuser maka
getaran dan kebisingan dapat diredam.
Vent structure dilengkapi dengan katup - katup dengan sistem kerjanya
pneumatic. Udara bertekanan yang digunakan untuk membuka untuk membuka dan
menutup katup diperoleh dari dua buah kompresor yang terdapat di dalam rumah
vent structure. Adapun fungsi dari vent structure adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pengatur tekanan ( agar tekanan uap masuk turbin selalu
konstan),
b. Sebagai pengaman yang akan membuang uap bila terjadi tekanan lebih di
steam receiving header,

10
c. Membuang kelebihan uap jika terjadi penurunan beban atau unit stop.

Gambar 2.9 Vent Structure

i. Kondensor
Kondensor adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari
turbin dengan kondisi tekanan yang hampa.. Uap bekas dari turbin masuk dari
sisi atas kondensor, kemudian mengalami kondensasi sebagai akibat
penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan melalui spray nozzle.
Uap bekas yang tidak terkondensasi dikeluarkan dari kondensor oleh ejector.
Ejector ini juga berfungsi untuk mempertahankan hampa kondensor pada saat
operasi normal dan membuat hampa kondensor sewaktu start awal. Air
kondensat dipompakan oleh dua buah pompa pendingin utama ( Main Cooling
Water Pump ) ke menara pendingin ( Cooling Tower ) untuk didinginkan ulang
sebelum disirkulasikan kembali ke kondensor.
Pada saat sedang operasi normal, tekanan dalam kondensor adalah 0,133
bar, dan kebutuhan air pendingin adalah 11.800 m3/jam. PLTP Kamojang
menggunakan kondensor kontak langsung yang dipasang dibawah turbin,
karena kondensor kontak langsung memiliki efisiensi perpindahan panas yang
jauh lebih besar daripada kondensor permukaan, sehingga ukuran dan biaya
investasinya juga lebih kecil. Pemakaian kondensor ini sangat cocok karena
pembangkit listrik tenaga panas bumi memiliki siklus terbuka sehingga tidak
diperlukan system pengambilan kembali kondensat seperti yang dilakukan oleh
PLTU konvesional.

11
Gambar 2.10 Kondensor

j.  Main Cooling Water Pump


Main Cooling Water Pump (MCWP) adalah pompa pendingin utama yang
berfungsi untuk memompakan air kondensat dari kondensor ke cooling tower untuk
kemudian didinginkan.

Gambar 2.11 MCWP


k. Cooling Tower
Fungsi Cooling Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas
dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi
paksa menggunakan fan/kipas atau konveksi secara natural dengan memanfaatkan
aliran udara.
Menara Pendingin (Cooling Tower) ada 2 jenis yaitu :
1. Mechanical Draught Cooling Tower
Cooling tower ini menggunakan Fan / kipas untuk menghisap udara.
Udara dihisap melalui louver / pengarah dari samping masuk ke dalam
Cooling Tower kemudian dihisap ke atas. Udara dingin ini mengalami
kontak langsung dengan air yang jatuh dari bak atas menuju bak bawah,
sehingga air panas keluar dari Condenser (50 oC) dipompa menuju ke
Cooling Tower didinginkan dengan udara sehingga temperaturnya turun
menjadi 26 – 27 oC.
Cooling Tower jenis ini relatif murah dan fleksible karena kecepatan
anginnya bisa diubah-ubah disesuaikan dengan kondisi udara luar dan
beban Turbin. Namun kelemahannya adalah menggunakan energi listrik

12
untuk menggerakkan kipas yang dayanya relatif besar dan biaya
perawatannya tinggi.

2. Natural Draught Cooling Tower


Cooling Tower jenis ini mempunyai biaya perawatan yang murah,
namun kelemahannya investasi untuk pembangunan cooling tower ini
terbilang mahal dan tidak fleksibel. Cooling Tower jenis ini
menggunakan aliran udara alami sebagai pendinginnya.
Sirkulasi udara pada cooling tower ini berlangsung karena adanya
perbedaan berat jenis dari udara yang panas di dalam dan udara luar
cooling tower, sehingga udara luar yang temperatur lebih rendah secara
alami masuk ke dalam cooling tower. Cooling tower jenis tidak
menggunakan fan

Gambar 2.12 Cooling Tower

13
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Panas bumi adalah panas dari dalam bumi yang terdesak ke permukaan bumi
dikarenakan oleh pergerakan bumi. Air hujan yang menyerap kedalam bumi melalui
celah celah bumi ini membentuk cekungan air yang terkontaminasi panas yang
kemudian naik ke permukaan dan dikeluarkan sebagai geyser, fumarol dan mata air
panas.
Prinsip kerja PLTPB sama saja dengan PLTU. Hanya saja yang digunakan pada
PLTP adalah uap panas bumi yang telah dipisahkan dari air, yang berasal langsung
dari perut bumi. Karena itu PLTPB biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat
gunung berapi. Biaya operasional PLTPB juga lebih murah dibandingkan dengan
PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun membutuhkan biaya investasi
yang cukup besar untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi. Komponen yang
terdapat pada PLTB adalah Reservoir Panas Bumi dan Pembangkit (Power Plants).
Peralatan utama pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yaitu:
a. Steam Receiving Header
b. Separator
c. Demister
d. Turbin
e. Generator
f. Trafo Utama ( Main Transformer)
g. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
h. Vent structure
i. Kondensor
j. Main Cooling Water Pump
k. Cooling Tower

saat sebelum adanya inovasi dan setelah adanya inovasi sangat berbeda, di
mana kondisi pelayanan setelah adanya inovasi sudah menggunakan sistem
online dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Sebelum adanya
inovasi, kondisi pelayanan di PT POS Indonesia masih dilakukan secara manual
sehingga proses pelayanan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan
setelah inovasi. Setelah adanya inovasi, kondisi pelayanan yang sudah
menggunakan sistem online memungkinkan proses pengiriman untuk dapat

14
DAFTAR PUSTAKA

Moediyono. 2010. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi / Goethermal


Energy (Pltpb ). Jurnal Gema Teknologi, Vol.16, No.1
https://en.wikipedia.org/wiki/Cooling_tower
http://rakhman.net/peralatan-utama-pltp/
https://ecanblue.wordpress.com/2014/01/09/peralatan-pada-pembangkit-listrik- tenaga-
panas-bumi/
https://rakhman.net/power-plants-id/prinsip-kerja-pltp/

15

Anda mungkin juga menyukai