Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga makalah yang berjudul “KONSEP KERJA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS BUMI, ANGIN, SURYA DAN
GELOMBANG AIR LAUT”. Dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah ini
kami susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Teknik Tenaga Listrik
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini. Tujuan dari makalah ini adalah memberi pemahaman kepada pembaca
mengenai konsep kerja dari berbagai jenis Pembangkit Listrik.
Kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dalam hal teknis maupun material. Oleh karena
itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk menyempurnakan penulisan makalah ini kedepannya.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Malang, 25 Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB 1: PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3 Tujuan .............................................................................................................2
BAB 2: PEMBAHASAN .........................................................................................3
2.1 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) .................................3
2.2 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) .............................5
2.3 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ..............................7
2.3 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air Laut ...................8
BAB 3: KESIMPULAN .........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................11

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Data Statistik Jumlah Pelanggan Listrik di Indonesia .......................... 1


Gambar 1.2: Data Statistik Listrik yang Dibangkitkan di Indonesia......................... 1
Gambar 2.1: Siklus Kerja PLTG ..............................................................................3
Gambar 2.2: Siklus Kerja PLTB ..............................................................................5
Gambar 2.3: Siklus Kerja Pembangkit Listrik Surya Termal ..................................7
Gambar 2.4: Siklus Kerja Pembangkit Listrik Surya Fotovaltaik............................8
Gambar 2.5: PLTGL dengan Sistem Rakit Cockrell ...............................................8

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan
energi terus-menerus mengalami peningkatan. Energi yang saat ini begitu
diburu oleh manusia adalah energi listrik. Di era yang semakin maju dan
modern ini, hampir seluruh aktivitas manusia ditunjang oleh energi listrik.

Gambar 1.1: Data Statistik Jumlah Pelanggan Listrik di Indonesia


Sumber: https://www.bps.go.id

Gambar 1.2: Data Statistik Listrik yang Dibangkitkan di Indonesia


Sumber: https://www.bps.go.id

Berdasarkan kedua data statistik diatas, bisa dilihat bahwa jumlah


pelanggan listrik beserta jumlah tenaga listrik yang dibangkitkan di
Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Kebutuhan akan pasokan energi listrik yang begitu besar membuat
manusia terus mencari sumber daya alam lain yang bisa dimanfaatkan
untuk menghasilkan energi listrik.
Sumber Daya Alam yang digunakan menjadi semakin beragam dan
semakin ramah lingkungan. Apabila dulu manusia hanya mengandalkan

1
energi listrik yang berasal dari bahan bakar fosil yang mana termasuk
Sumber Daya Alam yang tak dapat diperbaharui (Unrenewable Resources).
Maka saat ini, energi listrik juga sudah bisa dihasilkan dengan
memanfaatkan tenaga matahari (surya), angin, air, panas bumi, gelombang
air laut, dan pasang surut air laut.
Bukan hanya Sumber Daya yang digunakan oleh pembangkit
listrik tersebut yang berbeda, konsep kerja dari setiap pembangkit listrik
tersebut juga memiliki beberapa perbedaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas?
2. Bagaimana konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya?
3. Bagaimana konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin?
4. Bagaimana konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut?
1.3 Tujuan
Melalui makalah ini, diharapkan para pembaca mampu:
1. Memahami konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas
2. Memahami konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya
3. Memahami konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin
4. Memahami konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)


Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit listrik
yang mengkonversi energi kinetik dari pembakaran gas untuk memutar
turbin gas yang kemudian menggerakkan generator sehingga
menghasilkan listrik.

Gambar 2.1: Siklus Kerja PLTG


Sumber: egsean.com

Berdasarkan gambar diatas, terdapat beberapa komponen penting yang


digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Gas dimana komponen-
komponen tersebut memiliki fungsinya masing-masing, diantaranya:
1. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghisap udara dari atmosfer yang
setelah itu akan dikompresi sehingga mencapai tekanan dan
temperatur tertentu lalu disalurkan menuju ruang bakar.
2. Air Filter/Air Intake
Fungsi dari komponen ini adalah sebagai tempat masuknya udara
kedalam kompresor. Komponen ini juga menyaring udara yang
masuk agar tak ada kotoran ataupun partikel asing yang ikut masuk
dan berpotensi merusak kompresor.

3
3. Ruang Bakar (Combustion Chamber)
Ruang Bakar sebagai tempat pembakaran antara udara yang berasal
dari kompresor dan gas yang dipompa oleh Fuel Pump.
4. Turbin Gas
Turbin Gas berputar dengan memanfaatkan energi kinetik berupa
gas dari hasil pembakaran pada Ruang Bakar dan dikonversi
menjadi energi mekanik untuk menggerakkan Generator
5. Stack/Exhaust
Stack/Exhaust berfungsi untuk membuang sisa gas hasil kerja dari
Turbin Gas.
6. Generator
Generator adalah pembangkit energi listrik dengan mengkonversi
energi mekanik dari Turbin Gas menjadi energi listrik.

Adapun konsep kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)


yaitu. Pada awalnya, dilakukan proses Starting pada turbin menggunakan
Motor Diesel/Motor Elektrik, karena dalam kondisi awal, Turbin belum
mampu menggerakkan Generator dan Kompresor akibat belum adanya
proses pembakaran, setelah Kompresor telah berputar dan menghisap
udara melalui Air Filter/Air Intake yang juga berfungsi menyaring udara
yang masuk ke Kompresor. Di dalam Kompresor, tekanan dari udara yang
masuk dinaikkan kemudian disalurkan menuju Ruang Bakar. Bahan bakar
yang akan digunakan juga dipompa menuju Ruang Bakar. Dari Ruang
Bakar, dihasilkan energi kinetik berupa Gas hasil pembakaran yang
memiliki tekanan dan temperatur yang sangat tinggi dan kemudian
disalurkan menuju Turbin Gas. Ketika Turbin Gas berputar, energi kinetik
diubah menjadi energi mekanik. Apabila Turbin Gas telah berputar, maka
Generator dan Kompresor juga turut berputar dikarenakan Turbin Gas,
Generator, dan Kompresor memiliki poros yang sama. Maka dalam
kondisi ini, Motor Diesel/Motor Elektrik yang digunakan diawal untuk
memutar Kompresor dilepas dari poros Turbin Gas. Setelah melalui
Turbin Gas, gas hasil pembakaran yang memutar turbin dibuang kembali

4
ke atmosfer melalui Stack/Exhaust. Generator akan mengkonversi energi
mekanik menjadi energi listrik melalui putaran yang akan menciptakan
medan magnet ketika motor bersinggungan dengan kumparan yang ada di
Stator. Medan magnet ini akan berubah menjadi energi listrik yang
kemudian disalurkan ke Transformator untuk menguatkan energi yang
dihasilkan dan akhirnya disalurkan ke Gardu Induk untuk dialirkan ke
seluruh pengguna listrik.

2.2 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)


Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) adalah pembangkit
listrik yang mengandalkan hembusan angin pada ketinggian tertentu untuk
memutar Turbin sehingga menghasilkan energi kinetik untuk
menggerakkan Generator sehingga menghasilkan listrik.

Gambar 2.2: Siklus Kerja PLTB


Sumber: alphapay.id

Dalam Turbin Angin, terdapat beberapa komponen penting untuk


menunjang kerja dari Turbin Angin tersebut, diantaranya:
1. Anemometer
Anemometer adalah alat untuk mengukur kecepatan angin yang
berhembus.
2. Blades
Blades merupakan sirip dari Turbin yang menerima hembusan
angin dan memutar Turbin Angin.
3. Brake

5
Brake berfungsi untuk menjaga kecepatan putaran saat terjadi
hembusan angin yang kuat agar tidak merusak Generator
4. Controller
Controller berfungsi untuk mengontrol Turbin mulai kecepatan
angin 8-16 Mph dan menutup Turbin saat kecepatan diatas 55 Mph
karena dapat merusak Turbin
5. Gear Box
Gear Box menghubungkan poros kecepatan tinggi ke kecepatan
rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 Rpm hingga
1000-1800 Rpm.
6. Generator
Generator berfungsi mengubah energi kinetik dari Turbin menjadi
energi listrik
7. Baterai
Baterai diperlukan untuk menyimpan kelebihan daya saat
kecepatan angin tinggi atau saat kebutuhan listrik pengguna
menurun. Daya yang tersimpan pada baterai digunakan sebagai
back-up energi ketika kecepatan angin menurun atau ketika
kebutuhan listrik pengguna meningkat.

Adapun konsep kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Angin


(PLTB) yaitu. Hembusan angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan
untuk memutar Rotor pada Generator yang terletak di bagian belakang dari
Turbin Angin. Generator mengubah energi kinetik menjadi energi listrik
dengan teori Medan Elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang
dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros
terdapat Stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat
yang membentuk Loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan
terjadi perubahan fluks pada Stator yang akhirnya karena terjadinya
perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan tersebut kemudian disalurkan
melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.

6
Energi Listrik yang berlebih biasanya akan disimpan kedalam baterai
untuk dimanfaatkan dalam kondisi tertentu.

2.3 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik
yang memanfaatkan panas dari cahaya matahari untuk dikonversi menjadi
energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbagi menjadi 2
(dua) jenis. Yaitu Pembangkit Listrik Surya Termal dan Pembangkit
Listrik Surya Fotovaltaik.
1. Pembangkit Listrik Surya Termal

Gambar 2.3: Siklus Kerja Pembangkit Listrik Surya Termal


Sumber: jendeladenngabei.blogspot.com

Pembangkit Listrik Surya Termal dapat bekerja dalam


berbagai cara. Pembangkit listrik jenis ini juag dikenal dengan
sebutan Pembangkit Listrik Surya Terkonsentrasi. Tipe panel surya
yang kebanyak digunakan adalah tipe parabola cekung. Panel
parbola cekung dirancang untuk menangkap berkas cahaya dan
memfokuskannya ke satu titik. Pada titik fokus tersebut terdapat
pipa hitam yang berisi fluida yang dipanaskan hingga temperatur
yang tinggi. Fluida tersebut kemudian dialirkan menuju ruang
pembangkit listrik untuk kembali dipanaskan sehingga mampu

7
menghasilkan uap yang akan digunakan untuk menggerakkan
generator sehingga dapat menghasilkan listrik.
2. Pembangkit Listrik Surya Fotovaltaik.

Gambar 2.4: Siklus Kerja Pembangkit Listrik Surya Fotovaltaik


Sumber: jendeladenngabei.blogspot.com

Pembangkit Listrik Surya Fotovaltaik cenderung lebih


sederhana. Beberapa panel surya disusun sehingga membentuk
Array. Dimana masing-masing panel akan mengumpulkan energi
panas dari cahaya matahari dan langsung dikonversi menjadi
energi listrik sehingga dapat langsung dialirkan ke jaringan listrik.
2.4 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air Laut (PLTGL)
Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air Laut (PLTGL) adalah
pembangkit listrik yang memanfaatkan gelombang air laut untuk
menghsilkan tenaga listrik. Air sendiri memiliki kepadatan 800 kali lebih
padat dari udara, sehingga mampu meningkatkan jumlah energi yang
tersedia. Gelombang juga dapat diprediksi sebelumnya, sehingga mudah
untuk mencocokkan jumlah kebutuhan energi listrik.

Gambar 2.5: PLTGL dengan Sistem Rakit Cockrell


Sumber: http://sistem-tenaga-listrik.blogspot.com/

8
Sistem rakit Cockerell berbentuk untaian rakit-rakit yang saling
dihubungkan dengan engsel-engsel dan sistem ini bergerak naik turun
mengikuti gelombang laut. Gerakan relatif rakit-rakit menggerakkan
pompa hidrolik yang berada di antara dua rakit. Gerakan relatif antara
pelampung dan tabung menimbulkan tekanan hidrolik yang dapat diubah
menjadi energi listrik.

9
BAB III
KESIMPULAN

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan


energi terus-menerus mengalami peningkatan. Energi yang saat ini begitu
diburu oleh manusia adalah energi listrik. Di era yang semakin maju dan
modern ini, hampir seluruh aktivitas manusia ditunjang oleh energi listrik.
Sebagai sumber tenaga yang digunakan pada Pembangkit Listrik,
Sumber Daya Alam yang digunakan menjadi semakin beragam dan
semakin ramah lingkungan. Apabila dulu manusia hanya mengandalkan
energi listrik yang berasal dari bahan bakar fosil yang mana termasuk
Sumber Daya Alam yang tak dapat diperbaharui (Unrenewable Resources).
Maka saat ini, energi listrik juga sudah bisa dihasilkan dengan
memanfaatkan tenaga matahari (surya), angin, air, panas bumi, gelombang
air laut, dan pasang surut air laut.
Dapat dilihat bahwa mayoritas dari pembangkit listrik tersebut
mengandalkan energi kinetik untuk menggerakkan generator sehingga
menghasilkan energi listrik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Pudjanarsa, A. 2006. Mesin Konversi Energi.


Yogyakarta : ANDI.

Clearesta,Evan. 2010. “Konversi Energi – Sistem Pembangkit Listrik Tenaga


Laut”. (Online). (http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-
terbarukan/energilaut/
tf-2106-konversi-energi-sistem-pembangkit-listrik-tenaga-laut)

F. Lasnier and T.G. Ang, 1990, Photovoltaic


System Handbook, Adam Hilger, Bristol
and New York.
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementrian Energi dan Sumber
Daya Mineral. (2013, September) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
[Online]. http://www2.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6592-per-september-
2013-rasio-elektrifikasi-801-persen.html

11

Anda mungkin juga menyukai