TERHADAP LINGKUNGAN
OLEH :
DINAS PENDIDIKAN
Th. 2020
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
c) Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sistem
pendingin pada minyak pelumasan mesin (sistem yang sama dipakai pada
kendaraan bermotor). Sistem pendingin yang dipakai biasanya adalah
sistem heat exchanger dan sistem radiator atau kedua sistem ini
digabungkan.
Sedangkan air yang memiliki suhu yang lebih tinggi akan dialirkan
kembali menuju sumber air. Berikut seterusnya sistem ini bekerja.
Udara bersih merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau, tidak
berwarna dan berasa. Akan tetapi kini udara yang benar-benar bersih
sudah sulit diperoleh, teutama di areal industry dan wilayah yang padat
lalu lintasnya. Berikut ini dijelaskan karakteristik beberapa gas yang
terkandung di dalam udara:
1. SOx
2. O2
Oksigen merupakan unsur yang vital bagi kehidupan di bumi ini. Atmosfer
atau udara merupakan campuran berbagai macam gas yang bersifat
homogen. Susunan utama dari udara kering adalah 78,09% nitrogen,
20,95% oksigen, 0,93% gas-gas mulia dan 0,03% karbon dioksida dan
beberapa gas lainnya dalam jumlah yang sangat kecil (renik). Oksigen
atmosfer berperan penting selain untuk bernafas bagi manusia, oksigen
juga berperan dalam reaksi yang menghasilkan energi seperti pada
pembakaran bahan bakar fosil dan digunakan oleh orgaisme aerobic dalam
proses degradasi bahan organic. Pembakaran dari bahan bakar fosil
membutuhkan banyak oksigen akan tetapi hal tersebut tidak
membahayakan kontinuitas oksigen karena semua oksigen dalam bentuk
molekul yang sekarang ada dalam atmosfer merupakan hasil dari kegiatan
fotosintesis oleh organisme.
3. H2S
Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk
dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah
PPM ( part per milion ). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam,
asam belerang atau uap bau. Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian
zat-zat organik oleh bakteri. Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan di
dalam operasi pengeboran minyak / gas dan panas bumi, lokasi
pembuangan limbah industri, peternakan atau pada lokasi pembuangan
sampah.
Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk pada
konsentrasi rendah sehingga sering disebut sebagai gas telur busuk.
Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga gas H2S akan
cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah. Berat jenis gas H2S
sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S :
1.2 atm dan berat jenis udara : 1 atm.
H2S dapat larut (bercampur) dengan air (daya larut dalam air 437 ml/100
ml air pada 0 0 C; 186 ml/100 ml air pada 400 C).
4. CO (Karbon Monoksida)
5. NO2 (Nitrogen Dioksida)
Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji
berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, Baku mutu air adalah ukuran
batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau
harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di
dalam air. Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat
energi atau komponen lain di dalam air. Dalam pengukuran kualitas air.
Didapatkan beberapa Parameter Kualitas Air, yaitu:
Kecerahan
Kecerahan adalah parameter fisika yang erat kaitannya dengan
proses fotosintesis pada suatu ekosistem perairan. Kecerahan yang tinggi
menunjukkan daya tembus cahaya matahari yang jauh kedalam Perairan,
kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan kedalam air dan
dinyetakan dalam (%). Kemampuan cahaya matahari untuk tembus sampai
kedasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air. Dengan
mengetahui kecerahan suatu perairan, kita dapat mengetahui sampai
dimana masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-
lapisan manakah yang tidak keruh, yang agak keruh, dan yang paling
keruh.
Suhu
Menurut Nontji (1987), suhu air merupakan faktor yang banyak
mendapat perhatian dalam pengkajian- pengkajian kaelautan. Data suhu air
dapat dimanfaatkan bukan saja untuk mempelajari gejala-gejala fisika
didalam laut, tetapi juga dengan kaitannya kehidupan hewan atau
tumbuhan. Bahkan dapat juga dimanfaatkan untuk pengkajian
meteorologi. Suhu air dipermukaan dipengaruhi oleh kondisi meteorologi.
Faktor- faktor metereolohi yang berperan disini adalah curah hujan,
penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin, dan radiasi
matahari.
Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, karena itu
penyebaran organisme baik dilautan maupun diperairan tawar dibatasi oleh
suhu perairan tersebut. Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan kehidupan biota air. Secara umum, laju pertumbuhan meningkat
sejalan dengan kenaikan suhu, dapat menekan kehidupan hewan budidaya
bahkan menyebabkan kematian bila peningkatan suhu sampai
ekstrim(drastis).
Kekeruhan
Kekeruhan air dapat dianggap sebagai indikator kemampuan air dalam
meloloskan cahaya yang jatuh kebadan air, apakah cahaya tersebut
kemudian disebarkan atau diserap oleh air. Semakin kecil tingkat
kekeruhan suatu perairan, semakin dalam cahaya dapat masuk kedalam
badan air, dan demikian semakin besar kesempatan bagi vegetasi akuatis
untuk melakukan proses fotosintesis.
Kepadatan (density/berat jenis)
Pada suhu 4 oC-(3,95oC ) air murni mempunyai kepadatan yang
maksimum yaitu 1 (satu), sehingga kalau suhu air naik, lebih tinggi dari
4oC kepadatan/berat jenisnya akan turun, demikian juga kalau
suhunyanlebih rendah dari 4oC. Sifat air yang demikian itu, maka akan
terjadi pelapisan-pelapisan suhu air padandanau atau perairan dalam, yaitu
pada lapisan dalam suatu perairan suhu air makin rendah disbanding pada
permukaan air. Akan tetapi bila air membeku jadi es, es tersebut akan
terapung. Akibat dari sifat tersebut akan menimbulkan
pergolakan/perpindahan massa air dalam perairan tersebut, baik secara
vertikal maupun horizontal. Sifat air ini mengakibatkan pada perairan
didaerah yang beriklim dingin yang membeku perairannya hanya pada
bagian atasnya saja sedangkan pada bagian bawahnya masih berupa cairan
sehingga kehidupan organisme akuatik masih tetap berlangsung. Selain itu
keuntungan adanya gerakan air ini dapat mendistribusikan/ menyebarkan
berbagai zat ke seluruh perairan, sebagai sumber mineral bagi fitoplankton
dan fitoplankton sebagai makanan ikan maupun hewan air lainnya.
Salinitas
Salinitas adalah konsentrasi dari total ion yang terdapat didalam
perairan. Pengertian salinitas yang sangat mudah dipahami adalah jumlah
kadar garam yang terdapat pada suatu perairan. Hal ini dikarenakan
salinitas ini merupakan gambaran tentang padatan total didalam air setelah
menjadi oksida, semua bromida dan iodida digantikan oleh chlorida dan
semua bahan organik telah dioksidasi. Pengertian salinitas yang lainnya
adalah jumlah segala macam garam yang terdapat dalam 1000 gr air
contoh. Garam-garam yang ada di air payau atau air laut pada umumnya
adalah Na, Cl, NaCl, MgSO4 yang menyebabkan rasa pahit pada air laut,
KNO3 dan lainlain. Salinitas dapat dilakukan pengukuran dengan
menggunakan alat yang disebut dengan Refraktometer atau salinometer.
Satuan untuk pengukuran salinitas adalah satuan gram per kilogram (ppt)
atau promil (o/oo). Nilai salinitas untuk perairan tawar biasanya berkisar
antara 0–5 ppt, perairan payau biasanya berkisar antara 6–29 ppt dan
perairan laut berkisar antara 30–35 ppt.
Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dampak yang ditimbulkan
limbah sangat bervariasi tergantung dari jeni slimbah , volume, jenis
industri dan penggunaan produk oleh masyarakat, limbah industri
merupakan sumber utama yang menyebabkan pencemaran air pada saat ini
dan banyak fakta menunjukkan peningkatan polusi setiap tahun terutama
oleh Negara-Negara yang maju industrinya, tingkat pembuangan limbah
domestik dan industri sangat berfariasi serta jumlah besar yang tidak
diproses lebis lanjut menyebabkan kualitas perairan menjadi tidak stabil
serta kemampuan badan air tidak mampu mengencerkan terutama limbah
cair sehingga ketersedian kuantitas yang cukup dan kuantitas air yang
memadai menjadi terancam. Regulasi yang dihasilkan limbah industri
mengejar hasil dan keuntungan yang tinggi tanpa memperhatikan kaidah-
kaidah keseimbangan dan keberlanjutan ekologi yang pada akhirnya
menimbulkan bahaya kesehatan terhadap organisme dan manusia.
Pengelolaan air dan pembuangan limbah industri merupakan faktor
membutuhkan biaya yang signifikan dan aspek penting dalam
menjalankan sebuah industri. Limbah industri meningkatkan konsentrasi
polutan baik air maupun sedimen. Polutan pada konsentrasi yang tinggi
dapat menjadi racun bagi organime yang berbeda, efluen juga
menimbulkan dampak negatif yang besar terhadap kualitas air yang
diperuntukkan untuk kepentingan manusia, maupun organisme. Sehingga
setiap efluan dianjukan untuk mentritmen limbah terlebih dahulu agar
dapat meminimalisir dampak, oleh karena itu setiap industri yang
membuang limbah tanpa melalui tritmen maka dikenakan sangsi berupa
pengenaan biaya langsung, pemantauan dan pengawasan sangat penting
untuk menjamin perlindungan sumberdaya air dan degradasi lebih lanjut.
Setiap negara mencoba membuang limbah dengan biaya rendah,
sedangkan peraturan yang terapkan oleh pemerintah di perketat. Konsumsi
air di pada setiap Negara tidak hanya memperhatikan faktor ekonomi,
akan tetapi faktor pengelolaan limbah yang terkait dengan proses dan
kinerja alat sangat perperan dalam penurunan konsentrasi limbah sebelum
dibuang ke lingkungan. Selain itu, posisi industri yang menghasilkan
produk alami, menjaga citra mereka dalam memasarkan hasil produksinya
dan kebijakan pengelolaan limbah yang tepat dan sesuai dengan ketetapan
pemerintah [4].
Kualitas Udara
Kebisingan
Jenis dampak yang dikelola adalah meningkatnya tingkat kebisingan
disekitar lokasi PLTD Telaga. Sumber Dampak Sumber dampak
meningkatnya tingkat kebisingan adalah kegiatan pengoperasian sistem
pembangkit. Parameter yang ditinjau adalah tingkat kebisingan, kemudian
metode pengamatan yang digunakan adalah pengukuran langsung (insitu)
dengan menggunakan alat Sound Level Meter.Jangka waktu pengamatan
yang dilakukan adalah selama masa operasional PLTD Telaga dan
frekuensi pemantauan 6 (enam) bulan sekali.
Getaran
Kualitas Air
Jenis dampak yang dikelola adalah menurunnya kualitas air di sekitar
lokasi PLTD Telaga. Sumber Dampak Sumber dampak kualitas air adalah
kegiatan pengoperasian sistem pembangkit, pemeliharaan mesin, serta
pengadaan dan penimbunan bahan bakar yang menghasilkan limbah cair
berupa buangan sisa oli dan ceceran bahan bakar solar. Parameter yang
dipantau adalah kualitas air baik parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi.
Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel dan kemudian
dianalisis di laboratorium Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manado
Sulawesi Utara, kemudian untuk jangka waktu pengamatan adalah selama
masa operasional PLTD Telaga dan frekuensi pemantauan 6 (enam) bulan
sekali.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Analisa
Upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan
mengacu pada dokumen Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) PLTD Telaga yang ditelah disahkan
melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo
NO. 660/S.Kep. DLH174/2007 Tanggal 3 Juli 2007.
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambien Pada Saat Rona Awal dan
Hasil Pemantauan Lingkungan Tahun 2007 di Sekitar Lokasi PLTD Telaga Pada
Tahap Operasional
Tabel 3.2 Hasil Pemantauan Lingkungan Kualitas Udara Ambien
Tahun 2009 dan Tahun 2010 di Sekitar Lokasi PLTD Telaga Pada
Tahap Operasional
Gambar 2.2 Trend Kandungan Gas SO2 di sekitar Lokasi PLTD Telaga
Gorontalo
Gambar 2.3 Trend Kandungan Gas NOx di sekitar Lokasi PLTD Telaga
Gorontalo
3.2. Solusi
Berikut ini adalah bentuk upaya pengelolaan lingkungan dan upaya
pemantauan lingkungan berdasarkan jenis dampak yang ditimbulkan
pada PLTD Telaga, Gorontalo :
3.2.1. Kualitas Udara Ambien
Jenis Dampak
Jenis dampak yang dikelola adalah menurunnya kualitas udara
ambien.
Sumber Dampak
Sumber dampak menurunnya kualitas udara ambien adalah
kegiatan pengoperasian sistem pembangkit yang menghasilkan
emisi gas berupa CO, SO2 dan NO2.
Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan adalah:
a. Menjaga efisiensi pembakaran dengan
merawat/membersihkan mesin serta komponen-
komponennya secara rutin.
b. Menanam pohon yang bertajuk rimbun untuk menangkal
sebagian gas yang keluar dari cerobong.
c. Mengadakan sosialisasi dan pendekatan dengan masyarakat
sekitar PLTD Telaga, tentang manfaat dan dampak-dampak
dari pengoperasian PLTD serta cara penanggulangan yang
praktis.
Lokasi Pengelolaan
Lokasi pengelolaan adalah di dalam areal/tapak proyek PLTD
Telaga
Periode/waktu Pengelolaan
Periode pelaksanaan pengelolaan adalah selama masa
operasionalisasi sistem pembangkit.
3.2.2. Kualitas Air
Jenis Dampak
Jenis dampak yang dikelola adalah menurunnya kualitas air di
sekitar lokasi PLTD Telaga.
Sumber Dampak
Sumber dampak kualitas air adalah kegiatan pengoperasian sistem
pembangkit, pemeliharaan mesin, serta pengadaan dan
penimbunan bahan bakar yang menghasilkan limbah cair berupa
buangan sisa oli dan ceceran bahan bakar solar.
Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan adalah:
a. Melokalisir sisa oli dan bahan bakar dengan membuat saluran
limbah yang kedap.
b. Membuat water oil separator untuk memisahkan minyak dari
oli.
c. Menampung oli dan ceceran bahan bakar dalam wadah
tertentu (drum) dan selanjutnya dimusnahkan atau dibakar
dalam insenerator
Lokasi Pengelolaan
Lokasi pengelolaan adalah di dalam areal/tapak proyek PLTD
Telaga.
Periode/waktu Pengelolaan
Periode pelaksanaan pengelolaan adalah selama masa
operasionalisasi sistem pembangkit.
BAB IV
KESIMPULAN
[2] Pusat Pendidikan Pemasyarakatan. 15 September 2016. RSNI3 Udara Ambien. Badan
Standarisasi Nasional. http://bsn.go.id/main/berita/berita_det/7812/RSNI3-Udara-
Ambien---Berikan-Pendapat-untuk-Udara-Sehat-#.XA-HqLpuLIU