Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDAHULUAN FISIKA INTI

”PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)”

KELOMPOK 5

1. IRA MATIALO (19505022)


2. NADINDA K.P SAIFUL (19505002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta lindungan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN)“
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih adanya
kekurangan dan keterbatasan, namun berkat bantuan dan bimbingan serta
dorongan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapt diselesaikan dengan baik
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, meskipun belum dapat memberikan informasi yang lebih lengkap,
kami tetap berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
Saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca tentu sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini,
membawa manfaat yang baik untuk pembaca dalam mengenal masalah yang
ditimbulkan dari sumber daya buatan.

Tondano, 27 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................................4
Tujuan......................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
Komponen Dasar Reaktor Nuklir............................................................5
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir..........................................................6
Keuntungan dan Kekurangan..................................................................8
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan...............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang
dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945.
Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga
pengaruhnya masih dapat dirasakan sampai sekarang.
Di samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah
memikirkan bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat
manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan
secara luas dalam berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian,
peternakan, sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan
makanan, bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non
energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah
berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari
lingkungan.
Energy nuklir merupakan salah satu sumber energi yang sangat besar
potensinya untuk digunakan dalam kehidupan manusia. Energy nuklir merupakan
suatu teknologi yang melibatkan penggunaan terkendali dari reaksi fisi nuklir untuk
melepaskan energy. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang
menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memprodukai uap,
dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energy
listrik dan melakukan pekerjaan mekanis.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengenal secara umum proses pembangkitan listrik tenaga nuklir
2. Membuktikan bahwasanya energy nuklir dalam hal ini dapat digunakan sebagai
bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diuraikan beberapa masalah yaitu sebagai berikut;
1. Bagaimana cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir?
2. Apakah keuntungan dan kerugian pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir sebagai pembangkit

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen Dasar Reaktor Nuklir

a. Elemen Bahan Bakar


Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan diameter kira-
kira 1 cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan elemen bahan bakar yang
diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan daerah sekitarnya
dinamakan teras reaktor. Umumnya, bahan bakar reaktor adalah uranium-235.

b. Moderator Netron
Netron yang mudah membelah inti adalah netron lambat yang memiliki energi
sekitar 0,04 eV (atau lebih kecil), sedangkan netron-netron yang dilepaskan selama
proses pembelahan inti (fisi) memiliki energi sekitar 2 MeV. Oleh karena itu,
sebuah reaktor atom harus memiliki materaial yang dapat mengurangi kelajuan
netron-netron yang energinya sangat besar sehingga netron-netron ini dapat dengan
mudah membelah inti. Material yang memperlambat kelajuan netron dinamakan
moderator.
Moderator yang umum digunakan adalah air. Ketika netron berenergi tinggi
keluar dari sebuah elemen bahan bakar, netron tersebut memasuki air di sekitarnya
dan bertumbukan dengan molekul-molekul air. Netron cepat akan kehilangan
sebagian energinya selama menumbuk molekul air (moderator) terutama dengan
atom-atom hidrogen. Sebagai hasilnya netron tersebut diperlambat.
c. Batang Kendali
Jika keluaran daya dari sebuah reactor dikehendaki konstan, maka jumlah
netron yang dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana diketahui, setiap terjadi
proses fisi ada sekitar 2 sampai 3 netron baru terbentuk yang selanjutnya
menyebakan proses berantai. Batang kendalli terbuat dari bahan-bahan penyerap
netron, seperti boron dan kadmium. Jika reaktor menjadi superkritis, batang kendali
secara otomatis bergerak masuk lebih dalam ke dalam teras reaktor untuk menyerap
kelebihan netron yang menyebabkan kondisi itu kembali ke kondisi kritis.
Sebaliknya, jika reaktor menjadi subkritis batang kendali sebagian ditarik
menjauhi teras reactor sehingga lebih sedikit netron yang diserap. Dengan
demikian, lebih banyak netron tersedia untuk reaksi fisi dan reaktor kembali ke
kondisi kritis. Untuk menghentikan operasi reaktor (missal untuk perawatan) batang
kendali turun penuh sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi berhenti.
d. Pendingin
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu reaktor. Suhu ini
dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan pendingin misalnya air atau
karbon dioksida. Bahan pendingin (air) disirkulasikan melalui system pompa,
sehingga air yang keluar dari bagian atas teras reactor digantikan air dingin yang
masuk melalui bagian bawah teras reactor.
5
e. Perisai/Wadah
Terbuat dari bahan yang mampu menahan radiasi agar pekerja reactor dapat
bekerja dengan aman dari radiasi.

B. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


Listrik pada umumnya dibangkitkan dari turbin yang digerakkan uap air. Uap
air dihasilkan dengan mendidihkan air dalam bejana (boiller). Bahan bakar yang
sering digunakan untuk mendidihkan air inilah yang membedakan nama
pembangkit listrik. Ada yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti minyak
bumi, gas, batu bara atau nuklir. Pembangkit yang menggunakan bahan bakar fosil,
biasanya disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan yang
menggunakan nuklir disebut PLTN.PLTU telah banyak didirikan di Indonesia, dan
telah banyak pula pengalaman yang kita rasakan, baik masalah pergiliran pasokan
arus listrik, harga, dan polusi. Masalah pergiliran pasokan arus listrik disebabkan
masalah pasokan yang terbatas, karena tak adanya cadangan sumber listrik. Harga
telah dipastikan naik terus mengikuti harga minyak bumi. Padahal minyak bumi
dan gas dapat dimanfaatkan untuk pembuatan plastik, pupuk, kain, kendaraan
bermotor atau keperluan lain yang lebih bermanfaat untuk kehidupan.
PLTN memang merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk mengatasi krisis
ekonomi di Indonesia. Selain bersih dan tak mencemari lingkungan, harga
listriknya sangat murah dan dapat bersaing. Bahkan dengan reaktor temperatur
tinggi, selain listrik yang dihasilkan, pendinginnya dapat digunakan untuk
memproses batu bara menjadi bahan bakar minyak dan gas untuk kendaraan
bermotor, serta desalinasi air laut, untuk menjadi air minum dan garam. Harga
listrik yang murah tidak hanya didukung harga bahan bakar nuklir yang lebih
murah dari harga minyak bumi atau batu bara, tetapi volume bahan bakar nuklir
yang diperlukan jauh lebih kecil, sehingga harga transportasinya murah.

a. Prinsip Kerja PLTN


Pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu: air
diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan
ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan
untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik.
Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk
menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti : batu bara, minyak
dan gas. Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan
karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (S02) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu
yang mengandung logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan teremisikan ke
udara dan berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bias menimbulkan hujan
asam dan peningkatan suhu global. Sedangkan pada PLTN panas yang akan
digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan
inti bahan fisi (uranium) dalam reaktor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa
digunakan air yang disalurkan secara terus menerus selama PLTN beroperasi.
Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak
6
melepaskan partikel sperti C02, S02, atau Nox, juga tidak mengeluarkan asap atau
debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu
PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif
yang dihasilkan dari pengoperasian LTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam
bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi
PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN.
Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi,
sedang kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap
menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka reaktor
daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW.
Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam
PLTN adalah sebagai berikut :
• Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam
bentuk panas yang sangat besar.
• Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air
pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor
nuklir yang digunakan.
• Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan
energi gerak (kinetik). Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk
memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik.

b. Perbandingan Energi
Densitas energi nuklir sangat tinggi, lebih tinggi dibandingkan dengan batu
bara ataupun minyak bumi. Sebagai ilustrasi, dalam 1 kg uranium dapat
menghasilkan energi listrik sebesar 50.000 kWh bahkan dengan proses lebih
lanjut dapat mencapai 3.500.000 kWh. Sementara 1 kg batu bara dan 1 kg minyak
bumi hanya dapat menghasilkan energi sebesar 3 kWh dan 4 kWh.
Pada sebuah pembangkit listrik non-nuklir berkapasitas 1000 MWe diperlukan
2.600.000 ton batu bara atau 2,000,000 ton minyak bumi sebagai bahan bakarnya.
Sementara pada pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas listrik yang
sama hanya memerlukan 30 ton uranium dengan teras reaktor 10 m3, sebagai
bahan bakarnya. Saat ini, kontribusi energi nuklir terhadap pasokan kebutuhan
energi primer dunia sekitar 6% dan pasokan kebutuhan energi listrik global sekitar
17%.
c. Proteksi
PLTN mempunyai sistem pengamanan yang ketat dan berlapis-lapis, sehingga
kemungkinan terjadi kecelakaan maupun akibat yang ditimbulkan sangat kecil.
Desain keselamatan suatu PLTN menganut falsafah pertahanan berlapis (defence
in depth).
Pertahanan berlapis ini meliputi :
1. Lapisan keselamatan pertama, PLTN dirancang, dibangun dan diperasikan
sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yg tinggi dan teknologi
7
mutakhir.
2. PLTN dilengkapi dengan sistem pengamanan/ keselamatan yang digunakan
untuk mencegah dan mengatasi akibat-akibat dari kecelakaan yang mungkin
dapat terjadi selama umur PLTN. .
3. PLTN dilengkapi dengan sistim pengamanan tambahan, yang dapat diandalkan
untuk dapat mengatasi kecelakaan hipotesis, atau kecelakaan terparah yang
diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun kecelakaan tersebut
kemungkinannya tidak akan pernah terjadi selama umur PLTN.

C. Keuntungan dan Kekurangan

a. Keuntungan PLTN

Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah:


 Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) – gas rumah
kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya
sedikit menghasilkan gas
 Tidak mencemari udara – tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon
monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap
fotokimia
 Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)

 Biaya bahan bakar rendah – hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan

 Ketersedian bahan bakar yang melimpah – sekali lagi, karena sangat sedikit
bahan bakar yang diperlukan

b. Kekurangan PLTN
 Resiko kecelakaan nuklir – kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan
Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building
 Limbah nuklir – limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat berthan
hingga ribuan Skema Proses PLTN

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
PLTN akan menghasilkan sumber energi listrik yang sangat besar dengan tingkat
efisiensi yang tinggi. Meskipun PLTN dianggap sebagai sumber energy yang
menjanjikan karena tidak memerlukan banyak bahan bakar, tidak menghasilkan
emisi gas rumah kaca, tidak mencemari lingkungan, dan ketersedian bahan bakar
yang melimpah, namun kekhawatiran akan risiko kecelakaan dan limbah radioaktif
yang dihasilkan tetap menjadi bahan pertimbangan yang mendasar diseluruh
Negara.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nur Iman, Satria Diguna, Boni Marianto, Ulla Rahman, Wahyu F. 2014. Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Institut Teknologi Padang

https://adoc.pub/tugas-makalah-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir-pltn.html

10

Anda mungkin juga menyukai