Anda di halaman 1dari 10

Makalah reaktor nuklir KATA PENGANTAR

Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya maka kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Fisika tentang Reaktor Nuklir ini dengan tepat waktu. Hasil laporan ini kami kerjakan dengan semaksimal mungkin dalam waktu 5 hari . Setiap manusia selalu memiliki kekurangan maka kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca . Semoga ini dapat bermanfaat , sekian Terima kasih.

Daftar Isi

1. Pengertian Reaktor Nuklir 2. Keunggulan dan Kelemahan Reaktor Nuklir 3. Apa yang terjadi jika Indonesia membangun reaktor nuklir

PENDAHULUAN I .LATAR BELAKANG

Energi merupakan suatu kebutuhan bagi setiap negara , terutama energi listrik. Indonesia merupakan negara berkembang , kebutuhan energi listrik setiap tahun makin bertambah. Dari kebutuhan energi listrik rumah tangga, Industri, Pabrik pabrik dll. Pemerintah sudah membangun pusat pusat Pembangkit listrik di berbagai daerah. Namun itu masih belum efisien dibanding dengan negara negara berkembang yang sudah menggunakan Reaktor Nuklir, atau PLTN. Dengan membangun reaktor nuklir maka kebutuhan energi listrik di indonesia akan tercukupi. Oleh sebab itu makalah ini akan membahas tentang Reaktor nuklir dan apa apa yang harus disiapkan Indonesia untuk membangun reaktor Nuklir tersebut.

II .RUMUSAN MASALAH

1. 2. 3.

Apakah itu Reaktor Nuklir Apa keunggulan dan kelemahan penggunaan Reaktor Nuklir Apa yang harus dilakukan Indonesia untuk rencana pembangunan reaktor nuklir

III .TUJUAN 1. Untuk mengetahui apa itu Reaktor nuklir 2. Mengetahui apa keunggulan dan kelemahan dari reaktor nuklir

PEMBAHASAN 1. Pengertian Pengertian Reaktor Nuklir Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi) ataupun penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir baik untuk reaktor penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan pada terjadinya reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan partikel neutron. Inti fissil yang ada di alam adalah Uranium dan Thorium, sedangkan neutron bisa dihasilkan dari sumber neutron. Reaksi nuklir ini akan menghasilkan energi panas dalam jumlah cukup besar. Pada reaktor daya, energi panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan uap panas, dan selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-generator yang bisa menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian, panas yang dihasilkan tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan. Selain energi panas, ada dua sampai tiga partikel neutron yang dihasilkan setiap kali terjadi reaksi. Partikel ini bisa dimanfaatkan untuk proses reaksi berikutnya dengan sasaran inti fissil yang belum terbelah. Reaksi ini bisa berlangsung secara terus-menerus pada kondisi neutron dan inti fissil masih memungkinkan.

Komponen utama reaktor nuklir

a.

Tangki reaktor

Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam campuran dengan ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai wadah untuk menempatkan komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki yang berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari sistem reaktor.

b.

Teras reaktor

Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan korosi.

c.

. Bahan bakar nuklir

Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti Uranium, Thorium yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron.

d.

Bahan pendingin

Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor, maka dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa digunakan air atau gas.

e.

Elemen kendali

Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini, reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau menyerap neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut down) sewaktu-waktu apabila terjadi kecelakaan.

f.

Moderator

Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk moderator adalah air atau grafit.

2. Keunggulan dan Kelemahan Reaktor Nuklir Energi Nuklir, sebagi salah satu sumber Energi, Energi Nuklir adalah Energi yang paling ditakutkan. Yang di takutkan dari Energi Nuklir adalah bahayanya bagi keselamatan dan kesehatan hidup manusia. Berikut ini adalah beberapa kelemahan dan kelebihan Energi Nuklir sebagai sumber Energi Kelebihan : 1. Bahan bakarnya tidak mahal 2. Mudah untuk dipindahkan (dengan sistem keamanan yang ketat), 3. Energinya sangat tinggi, dan Tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam Kelemahan: 1. Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri 2. Masalah kepemilikan energi nuklir disebabkan karena bahayanya massal dan Produk buangannya yang sangat radioaktif 3. Nuklir sebagai senjata pemusnah

Beberapa sumber mengenai pembangunan Reaktor Nuklir di Indonesia

A. Isu Proyek Pembangunan PLTN

Tenaga Nuklir kian ramai dibicarakan dalam setiap pertemuan-pertemuan penting di berbagai belahan dunia. Indonesia pun turut andil dalam pengembangannya.

Bila dilihat dari sejarah dan pengalaman bangsa Indonesia, sebenarnya nuklir bukanlah barang baru bagi Indonesia. Terbukti pada tahun 50-an Presiden pertama Indonesia Soekarno sudah mulai mewujudkan visi tentang energi nuklir, dengan harapan Indonesia akan diakui oleh dunia internasional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Alasan utama Indonesia dalam pengembangan PLTN adalah kebutuhan energi yang besar oleh masyarakat Indonesia dengan populasi penduduk yang sangat padat. Banyak masyarakat Indonesia yang menentang pembangunan PLTN karena dianggap hanya akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Setiap permasalahan memiliki solusi, sikap optimistis perlu diterapkan untuk proyek besar seperti ini. Para peneliti yang bekerja pada BATAN (Badan Peneliti Atom Nasional) melalui sarana dan fasilitas yang ada melakukan riset teknologi nuklir untuk pengembangan industri nuklir seperti teknologi reaktor dan keselamatan nuklir dengan menggunakan reaktor riset berdaya 30 MWth, fabrikasi bahan bakar nuklir, pengelolaan limbah radioaktif, keselamatan radiasi dan lingkungan dilakukan dalam rangka persiapan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Adapun dasar pertimbangan pemanfaatan energi nuklir untuk pembangkit listrik yang lebih jelas dan tegas, tercantum pada Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang. Cukup jelas keseriusan pemerintah dalam perencanaan pembangunan PLTN maka masyarakat tidak perlu merasa takut berlebih karena pastinya para peniliti berpikir panjang mengenai pengelolaan limbah nuklir.

B. Pemanfaat Tenaga Nuklir

Tenaga nuklir diharapkan bisa menjadi sumber energi masa depan Indonesia. Karena tenaga nuklir memiliki manfaat yang sangat banyak. Dengan adanya tenaga nuklir, diyakini bisa menambah pasokan listrik di Indonesia, terutama di pulau padat penduduk seperti yang ada di pulau Jawa. Selain itu diharapkan masyarakat Indonesia tidak memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap petroleum, dengan demikian Indonesia dapat memproduksi minyak bumi lebih banyak. Selain itu, emisi gas dapat berkurang. Tenaga nuklir juga dimanfaatkan pada bidang-bidang lainnya seperti bidang pertanian, peternakan, hidrologi, industri, kesehatan, penggunaan zat radioaktif dan sinar-X untuk radiografi, logging, gauging, analisa bahan, kaos lampu, perunut (tracer) dan lain-lain. Dalam bidang penelitian terutama banyak dilakukan oleh BATAN mulai dari skala kecil sampai dengan skala besar. Pemanfaatan dalam bidang kesehatan dapat dilihat seperti untuk diagnosa, kedokteran nuklir, penggunaan untuk terapi dimana radiasi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker.

C. PLTN butuh lokasi yang tepat

Salah satu hal penting dalam perencanaan adalah lokasi pembangunan. Ada beberapa hal yang dikhawatirkan, yakni secara geografis cukup banyak wilayah Indonesia yang berada di atas patahan-patahan tektonik yang rentan akan gempa bumi. Sehingga lokasi yang tepat adalah lokasi yang tidak rawan terhadap gempa bumi. Badan Peneliti Atom Nasional telah meneliti sejumlah wilayah di pulau Jawa yang kira-kira tepat untuk proyek pembangunan PLTN, dan berita terakhir

menyebutkan bahwa Semenanjung Muria adalah lokasi yang dituju. Pihak BATAN berpendapat, wilayah Jepara dinilai aman dari patahan-patahan tektonik yang menyebabkan gempa, dan juga letak geografisnya yang di ujung pantai juga strategis dalam mendukung teknologi pendingin sisi nuklir yang akan menggunakan air laut. Namun sepertinya hal itu kurang tepat mengingat populasi penduduk yang padat di pulau Jawa dan dipastikan lokasi pembangunan tidak jauh dari pemukiman penduduk, kita pun perlu mengingat limbah nuklir yang sangat berbahaya. Di samping itu pembangunan PLTN berarti membuka lapangan kerja baru yang mendorong masyarakat berbondong-bondong pergi ke pulau Jawa dan akan menambah kepadatan penduduk. Sehingga program transmigrasi pemerintah akan terhambat. Hal penting lainnya adalah, kondisi tanah Jawa sangat subur untuk pertanian dan masih produktif. Rasanya kurang bijaksana apabila harus mengorbankan sisi produktifitasnya. Lokasi yang cukup tepat adalah seperti lokasi reaktor nuklir di Gorontalo, karena menurut penelitian lahannya sudah tidak produktif lagi dan jauh dari pemukiman penduduk.

D. Indonesia Telah siap

Menurut BATAN, diantara negara-negara berkembang dan pendatang baru di bidang pemanfaatan energi nuklir untuk pembangkit listrik, Indonesia dinilai yang paling maju terutama dari kesiapan SDM dan infrastruktur, termasuk dalam aspek safeguards. Amerika Serikat dan Rusia pun telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Indonesia dalam proyek pembangunan reaktor nuklir, hal ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi nuklir yang dimiliki Indonesia. Kini hanya tinggal menunggu kesiapan masyarakat Indonesia. Oleh karenanya,

Pemerintah dan peneliti harus segera melakukan publikasi dan sosialisasi mengenai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Karena masyarakat Indonesia masih kurang akan pengetahuan tenaga nuklir. Diharapkan agar masyarakat dapat melihat berbagai macam perspektif dan dapat berpikir kritis untuk kepentingan bersama. Situasi berubah cepat mengikuti alur waktu. Masyarakat Indonesia harus jeli melihat kemajuan teknologi yang dan berpikir terbuka terhadap hal-hal baru namun tetap selektif.

E. Nuklir Ekonomis

pemanfaatan nuklir dalam PLTN memberikan banyak keuntungan. Diantaranya, tidak

menimbulkan gas rumah kaca, tidak mencemari udara, biaya bahan bakar rendah, serta ketersediaan bahan bakar yang melimpah. Namun, di balik keuntungan-keuntungan tersebut, pemakaian nuklir dalam PLTN tetap saja menyimpan kerugian yang lebih beresiko yaitu, resiko kecelakaan nuklir seperti yang terjadi di Uni Soviet. Limbah nuklir yang mengandung radioaktif ini dihasilkan dalam jumlah yang tinggi dan bertahan hingga ribuan tahun. Hal inilah yang kini banyak dikhawatirkan oleh sejumlah kalangan pecinta lingkungan. Terkait rencana pemerintah Indonesia yang akan membangun PLTN di daerah Muria. Koordinator Environment Parliament Watch (EPW) menyatakan bahwa Indonesia dianggap belum siap jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran nuklir. Indonesia belum memiliki sarana pengelolaan limbah nuklir serta belum mampu menyediakan teknologi memadai jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran. Berdasarkan penelitian,terbukti bahwa

rata-rata untuk satu orang yang tinggal sekitar 1 km dari sebuah reaktor nuklir, dosis radiasi yang diterimanya dari bahan-bahan reaktor tersebut kurang dari 10 persen dari radiasi alam. Selain itu, pembangunan PLTN akan menyebabkan bencana besar, khususnya bagi para konsumen air tawar. Dimana radiasi nuklir akan dengan mudah menyebar dalam air tawar melalui proses desalinasi, sehingga konsumen akan terkontaminasi oleh radiasi nuklir. Sedangkan alasan pemerintah sendiri membangun PLTN ini, yaitu guna mengatasi krisis energi yang saat ini terjadi di Indonesia. Alasan ini terlalu dipaksakan. Sebab, ketersediaan sumber daya alam di Indonesia masih cukup besar dan masih dapat dimanfaatkan lagi dengan asas keseimbangan lingkungan dan keadilan bagi masyarakat. Limbah nuklir merupakan salah satu hal yang menimbulkan kecemasan dimasyarakat. Seperti limbah-limbah lainnya, limbah nuklir merupakan bahan yang sudah tidak dimanfaatkan lagi karena bersifat radioaktif, dan mengandung potensi bahaya radiasi. Sumber-sumber limbah nuklir sendiri, paling besar berasal dari PLTN yaitu sekitar 90 %. Sementara 10 persennya, berasal dari penggunaan radioaktif di rumah sakit untuk kepentingan diagnosa. Maupun industri-industri yang memanfaatkan radioaktif untuk radiografi. Unsur-unsur radioaktif dalam limbah nuklir mampu memancarkan radiasi. Maka, limbah nuklir tidak bisa di buang begitu saja ke lingkungan. Karena radiasi yang dipancarkannya berpotensi memberikan efek merugikan terhadap kesehatan manusia. Seperti menimbulkan cacat permanen, merusak sel manusia, hingga menyebabkan kematian. Sehingga, pembuangan limbah nuklir harus dilakukan dengan cara yang tepat. Lazimnya, di negara-negara maju metode penanganan limbah cair dilakukan dengan tiga teknik yaitu, dengan dipadatkan atau dipekatkan, dibiarkan meluruh dalam tempat penyimpanan khusus, dan terakhir limbah cair diencerkan dan didispersikan ke lingkungan. Karenanya, diperlukan teknologi yang tinggi dalam rangka mengelola limbah nuklir tersebut. Setelah itu, limbah yang telah dikelola dengan teknologi tinggi tersebut tetap harus

disimpan ditempat khusus yang aman dan jauh dari kehidupan manusia. Sementara Indonesia sendiri belum mampu menyediakan teknologi tinggi untuk mengelola limbah nuklir itu nantinya. Dengan penanganan yang memadai saja reaktor nuklir sangat berpotensi membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Ada beberapa bahaya laten dari PLTN yang perlu dipertimbangkan. Pertama, kesalahan manusia (human error) yang bisa menyebabkan kebocoran, yang jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan dan makhluk hidup. Kedua, salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu ledak yang sangat dahsyat. Sebab Plutonium inilah, salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir. Kota Hiroshima hancur lebur hanya oleh 5 kg Plutonium. Ketiga, limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa berpengaruh pada genetika. Oleh karenanya, pemakaian energi alternatif yang ramah lingkungan dinilai sebagai pilihan tepat, ketimbang pembangunan PLTN. Energi alternatif yang dapat dimanfaatkan antara lain, panas bumi, tenaga gelombang dan arus , energi nabati, bioenergi dan potensi energi lainnya. Sehingga lingkungan dapat kita selamatkan dari kehancuran. Dan hal itu juga, sebagai wujud kasih sayang kita terhadap lingkungan yang kita tinggali ini.

3. Yang Harus disiapkan Indonesia Dari data diatas dapat disimpulkan , sebenarnya indonesia sudah siap dalam pembangunan reaktor nuklir dalam hal tempat dan SDA, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah dan peneliti harus segera melakukan publikasi dan sosialisasi mengenai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Karena masyarakat Indonesia masih awam dan kurang akan pengetahuan tenaga nuklir. Diharapkan agar masyarakat dapat melihat berbagai macam perspektif dan dapat berpikir kritis untuk kepentingan bersama. Biaya yang sangat besar termasuk kelemahan dari PLTN, oleh sebab itu pemerintah harus mempersiapkan modal sejak jauh jauh hari. Karna dengan modal yang pas pasan maka akan mendapatkan hasil yang tidak memuaskan dan kemungkinan resiko kecelakaan dan kebocoran akan tinggi

Anda mungkin juga menyukai