Dosen Pengampu :
Dr. Dewi Wulandari, S.Si., M.Si dan Jubaidah, S.Pd., M.Si
Disusun Oleh:
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya sanggup menyelesaikan Mini Riset yang berjudul
“Pengembangan Video Praktikum Radiasi Benda Hitam Menggunakan Phet Simulation” ini
semaksimal mungkin.
Adapun maksud saya menyusun Mini Riset ini adalah untuk memenuhi tugas Fisika
Kuantum yang telah di amanahkan kepada saya. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada Ibu Dr. Dewi Wulandari, S.Si., M.Si dan Jubaidah, S.Pd., M.Si selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Fisika Kuantum ini.
Saya menyadari bahwa Mini Riset tentu saja tidak lepas dari banyaknya kesalahan dan
kekurangan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang saya miliki. Oleh sebab itu, saya
membutuhkan masukan dan kritik yang bersifat membangun yang berasal dari semua pihak,
demi perbaikan kedepan. Saya berharap Mini Riset ini bermanfaat untuk kita semua.
Lailu Suja
NIM. 4193121015
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI.....................................................................................................................3
BAB III...........................................................................................................................................7
METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................................7
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................................7
3.2. Subjek Penelitian...............................................................................................................7
3.3 Instrumen Penelitian.........................................................................................................7
3.4 Teknik Pengumpulan Data................................................................................................9
3.5 Tahapan Praktikum Radiasi Benda Hitam........................................................................9
3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................................................10
BAB IV..........................................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................11
4.1 PhET Simulation Radiasi Benda Hitam...............................................................................11
4.2 Kelayakan Video Praktikum Radiasi Benda Hitam.............................................................13
BAB V...........................................................................................................................................16
PENUTUP....................................................................................................................................16
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................16
5.2 Saran.....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17
LAMPIRAN.................................................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana fenomena Radiasi benda hitam melalui aplikasi PhET Simulation ?
Bagaimana prinsip desain dari PhET dalam pembelajaran praktikum Radiadi Benda
Hitam?
Bagaimana fungsi kerja PhET Simulation dalam percobaan Radiasi Benda Hitam?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
PhET Simulation merupakan kependekan dari the physics Education Technology. PhET
Simulation menyediakan simulasi-simulasi komputer interaktif matematika dan sains berbasis
penelitian yang interaktif, menyenangkan dan gratis yang dapat digunakan untuk meningkatkan
keefektifan pengajaran dan pembelajaran matematika. PhET Simulation tersedia secara gratis
dari situs web PhET Simulation (http://PhET.colorado.edu). Simulasi-smulasi tersebut dalam
bentuk animasi dan interaktif serta seperti permainan, sehingga siswa belajar melalui eksplorasi.
PhET Simulation dapat digunakan langsung secara online ataupun dapat diunduh terlebih dahulu
baru kemudian digunakan secara offline. Salah satu tujuan dari PhET Simulation adalah
menyediakan media yang terbuka yang dapat digunakan oleh para siswa untuk bereksplorasi
pada saat mempelajari konsep-konsep tertentu. Simulasi yang terdapat di PhET Simulation,
sesuai dengan namanya, mayoritas merupakan simulasi-simulasi yang terkait konsep-konsep
yang dipelajari pada Fisika. Namun demikian, PhET Simulation juga menyediakan sejumlah
simulasi yang terkait dengan konsep-konsep yang dipelajari di Kimia, matematika, dan sains
kebumian dan masih terus bertambah serta dikembangkan.
PhET Simulation juga telah memenangkan banyak penghargaan. Seperti dilansir oleh tim
PhET simulation pada laman web nya, penghargaan tersebut adalah Open Education Award for
Excellence: Open Simulation (2019), TPG Web Accessibility Challenge, Delegates Award
(2018), APS Excellence in Physics Education Award (2018) WISE Awards (2017),SIGOL
Online Learning Award, 2nd place (April 2012), Tech Award and Microsoft Education Award
(October 2011), NSF & Science Magazine's International Science & Engineering Visual
Challenge award (2007), MERLOT Classics Award in Physics (2006), dan MERLOT Editor's
Choice Award (2006) (PhET on MERLOT). Di sisi lain, PhET Simulation didesain untuk
memantu siswa terlibat dalam sains dan matematika melalui penyelidikan. PhET Simulation juga
dibangun dengan menggunakan prinsip-prinsip desain sebagai berikut: mendorong penyelidikan
secara ilmiah, menyediakan interaktivitas, membuat yang semula terlihat menjadi terlihat,
menyertakan beberapa representasi (Gerakan objek, grafik, angka, dll), menggunakan koneksi
dengan dunia nyata, memberikan panduan implisit kepada pengguna (mis., dengan membatasi
3
kontrol) dalam eksplorasi yang produktif, dan membuat simulasi yang dapat digunakan secara
fleksibel dalam banyak situasi Pendidikan.
Terkait prinsip desain dari PhET Simulation yang salah satunya adalah dengan mengusung
penyediaan media yang interaktif, terdapat beberapa alat atau tools yang disediakan untuk
mendukung hal tersebut. Alatalat tersebut diantaranya adalah click dan drag yang dapat
digunakan untuk berinteraksi dengan fitur-fitur yang ada dalam simulai PhET Simulation. Sliders
yang dapat digunakan menaikkan atau menurunkan parameter. Tombol radio yang dapat
digunakan untuk memilih diantara beberapa pilihan. Beberapa intstrumen seperti penggaris stop
watch, voltmeter, dan thermometer juga tersedia di dalam simulasi yang dapat digunakan untuk
melakukan pengukuran. Saat pengguna berinteraksi dengan alat-alat tersebut,mereka
mendapatkan umpan balik secara langsung tentang efek dari perubahan yang mereka buat. Ini
memungkinkan mereka untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat dan menjawab pertanyaan
ilmiah melaluieksplorasi simulasi. Keistimewaan lainnya adalah PhET simulation juga
menyediakan berbagai pilihan Bahasa penggunga yang dapat digunakan. Dengan demikian,
untuk pengguna yang memiliki kendala dalam Bahasa inggris, masih dapat menggunakan
aplikasi ini dengan baik karena didalamnya tersedia banyak piliha Bahasa yang dapat digunakan.
Hal lain yang juga menjadikan PhET Simulation istimewa adalah team pembangun PhET
Simulation selalu melakukan penelitian untuk mengetes bagaimana simulasi-simulasi dalam
PhET Simulation bekerja. Mereka melakukan tes secara berulang untuk mengetahui kekurangan
apa yang ada pada simulasi-simulasinya tersebut dan kemudian memperbaiki kekurangannya
tersebut.
Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang
menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep,
prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi
pembelajaran.
4
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam tak hidup (materi) dalam lingkup
ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat
beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi hingga perilaku
materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui
dimulai pada tahun 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk
memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang
sampai sekarang. Revolusi ilmu yang terjadi sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas
antara pemikiran purba dan lahirnya paradigma fisikaklasik. Selanjutnya, revolusi fisika kembali
terjadi dalam kisaran tahun 1900 yang menandai dimulainya era baru fisika yaitu era fisika
modern.
Periode fisika klasik terjadi dalam rentang tahun 1600 hingga 1890an. Pada periode ini,
konsepkonsep fisika yang mendasar berhasil diformulasikan. Pemahaman keilmuan masih
cenderung sempit dan perkembangannya tidak seluas perkembangan konsep-konsep fisika
modern. Contoh-contoh pemikiran pada periode ini adalah mekanika Newtonian,
elektrodinamika klasik (melahirkan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell, dan lain-
lain), dan termodinamika klasik (melahirkan hukum kekekalan energi, teori relativitas umum).
Periode fisika modern dimulai dari tahun 1900 hingga saat ini. Lahirnya fisika modern terutama
ditandai dengan ditemukan beberapa fenomena yang tidak dapat dijelaskan menggunakan teori
fisika klasik. Dua fenomena terkenal yang gagal dijelaskan menggunakan landasan fisika klasik
adalah fenomena radiasi benda hitam dan efek fotolistrik. Teori gelombang elektromagnetik
yang menjadi paradigma sentral perilaku cahaya dalam fisika klasik tidak mampu memberikan
penjelasan terkait fakta-fakta teramati dalam kasus radiasi benda hitam dan efek fotolistrik. Teori
gelombang elektromagnetik Maxwell yang meyakini bahwa cahaya terdistribusi secara malar
dalam bentuk gelombang elektromagnetik menemui jalan buntu. Paradigma fisika klasik
mengalami krisis. Banyak upaya yang dilakukan para ilmuwan untuk mengatasi krisis yang
terjadi. Beberapa ilmuwan mencoba kembali pada cara-cara ilmiah yang lama sambil
memperluas cara-cara tersebut untuk menghadirkan eksplanasi yang memuaskan. Beberapa
ilmuwan lainnya mencoba mengembangkan paradigma tandingan yang bisa memecahkan
masalah dan membimbing pada riset berikutnya. Kesadaran akan adanya malafungsi terkait
fenomena radiasi benda hitam dan efek fotolistrik mendorong lahirnya revolusi dalam fisika.
Sejarah mencatat bahwa revolusi ini ditandai dengan lahirnya teori kuantum cahaya yang secara
5
memuaskan mampu memberikan penjelasan dan prediksi terkait radiasi benda hitam dan efek
fotolistrik. Dalam perkembangannya, teori kuantum cahaya menuntun para ahli pada riset-riset
lanjutan hingga dicetuskannya teori dualisme gelombang cahaya yang sangat fenomenal.
Fenomena radiasi benda hitam dan efek fotolistrik dapat dipandang sebagai konsep kunci
lahirnya revolusi sains dalam perkembangan fisika modern.
Warna merupakan sesuatu keindahan yang ada dalam kehidupan. Kita dapat menikmati
indahnya dunia dengan sentuhan warna. Warna merupakan biasan dari cahaya yang diterima
oleh mata kita sehingga membentuk goresan goresan yang indah. Secara ilmiah warna
merupakan spektrum gelombang cahaya polikromatis sempurna yaitu warna putih. Dalam dunia
pewarnaan terdapat warna gelap dan warna terang. Setiap benda pasti memancarkan radiasi dari
warna yang dimilikinya. Salah satu warna benda yang memancarkan radiasi cukup unik ialah
benda hitam. Benda hitam memiliki kemampuan lebih baik dalam menyerap cahaya. Itulah
kenapa jikakita menggunakan pakaian yang berwarna hitam cenderung lebih panas.
Berbeda jika kita menggunakan pakaian berwarna putih maka kitaakan merasa lebih
dingin karena warna putih bersifat memantulkan cahaya. Sekarang kita akan mulai membahas
radiasi benda hitam. Tapi benda hitam disini adalah benda yang buram dan tidak memantulkan
cahaya. Nah, yang disebut radiasi benda hitam adalah sebuah radiasi elektromagnetik termal
yang terjadi di dalam atau di sekitar benda saat keadaan kesetimbangan termodinamika dengan
lingkungannya. Secara sederhana kita dapat memahami radiasi benda hitam adalah ketika benda
menyerap dan menahan cahaya maka benda tersebut akan memancarkan radiasi ke sekitarnya
sehingga kita dapat merasakannya melalui suhu maupun perubahan warna tertentu.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
Bagian I
Nama :
E-mail :
NIM :
Kelas :
Bagian II
Penyajian video pembelajaran disajikan menarik, sehingga saya menjadi lebih termotivasi
belajar
8
Sangat Tidak Setuju
①②③④⑤ Sangat Setuju
Saya tidak mengalami kesulitan dalam mengoperasikan video pembelajaran berbasis
praktikum
9
8. Mengamati dan mencatat panjang gelombang yang dihasilkan serta warna cahaya yang
tampak
9. Untuk percobaan keempat, menaikkan temperatur benda hitam pada suhu 6000 Kelvin
10. Mengamati dan mencatat panjang gelombang yang dihasilkan serta warna cahaya yang
tampak
11. Menganalisis data dan menarik kesimpulan dari keempat percobaan Radiasi Benda
Hitam
10
Dari skala presentase kelayakan di atas bahwa semakin rendah skor yang diberikan maka,
produk yang dikembangkan dianggap kurang cocok untuk digunakan. Sebaliknya semakin tinggi
skor yang diberikan, produk yang dikembangkan layak digunakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Panjang
No Nilai Cahaya
Gelombang Gambar
. Temperatur (K) Tampak
(nm)
Kuning
kemerahan
1. 3300 878
(Infrared)
Kuning cerah
2. 4700 617
(Visible)
Putih
3. 5500 527
(Visible)
11
Biru muda
4. 6000 483
(Visible)
B. Pembahasan Percobaan
Berdasarkan hasil percobaan Radiasi Benda Hitam menggunakan PhET Simulation,dapat
disimpulkan bahwa kenaikan suhu mempengaruhi panjang gelombang dan cahaya tampak yang
dihasilkan. Semakin tinggi suhu maka semakin kecil panjang gelombang yang dihasilkan dan
cahaya yang tampak akan semakin berada pada kategori visible. Kenaikan suhu juga
berpengaruh pada intensitas radiasi benda hitam tersebut. Berdasarkan percobaan, intensitas yang
dihasilkan setiap suhu antara lain:
1. Pada suhu 3300 K, intensitasnya sebesar 5.04 ×10 6 W /m2
2. Pada suhu 4700 K, intensitasnya sebesar 29.51 ×106 W /m2
3. Pada suhu 5500 K, intensitasnya sebesar 64.76 ×10 6 W /m2
4. Pada suhu 6000 K, intensitasnya sebesar 100.06 ×106 W /m 2
Dapat dilihat bahwa semakin tinggi suhu maka semakin besar pula intensitas radiasi benda hitam
yang dihasilkan.
Posisi kurva dengan suhu yang lebih tinggi berada di atas kurva dengansuhu yang lebih
rendah. Oleh karena itu, kurva dengan Suhu lebih Tinggi memiliki Intensitas maksimum yang
lebih Tinggi. Posisi kurva dengan suhu lebih tinggi berada di sebelah kiri kurva dengan suhu
lebih rendah. Itu menunjukan bahwa kurva dengan suhu lebih tinggi atau intensitas Radiasi
Benda Hitam lebih tinggi memiliki panjang gelombang yang lebih pendek sehingga dapat terlihat
oleh manusia.
Dari hasil penelitian Wien tersebut menyatakan bahwa intensitas radiasi bergeser kearah
panjang gelombang yang lebih pendek saat temperatur benda tersebut semakin tinggi, sehingga
panjang gelombang radiasi saat intensitasnya maksimum berbanding terbalik dengan suhu
mutlak benda tersebut. Gejala pergeseran puncak intensitas maksimum dari hasil percobaan
tersebut diformulasikan oleh Wien dengan Hukum Pergeseran Wien dengan persamaan,
λm. T =C
12
Dengan:
λm= Panjang Gelombang pada Intensitas Maksimum
T = Temperature mutlak (K)
C= Tetapan Pergeseran Wien ( 2,9 ×10−3 mK
Jawaban Responden
Indikator Pertanyaan Penilaian
1 2 3 4 5
Penyajian video pembelajaran disajikan 0% 0% 0% 50 % 50 %
menarik, sehingga saya menjadi lebih
termotivasi belajar
Pengambilan rekaman layar fokus, jelas, 0% 0% 10 % 60 % 30 %
dan tidak blur sehingga saya dapat
memahami cara kerja melakukan
praktikum radiasi benda hitam secara
online
Penyajian suara dan narasi penjelasan 0% 0% 0% 60 % 40 %
dalam video pembelajaran jelas dan
mudah dipahami
Penyajian transisi antar scene urut, runtut 0% 0% 10 % 50 % 40 %
dan logis sehingga tidak menimbulkan
miskonsepsi
Kejelasan konten dan pengenalan konten 0% 0% 10 % 60 % 30 %
dibuat secara menarik, sehingga saya
dapat dengan mudah memahami materi
yang disampaikan
Penyajian konten mudah dipahami, 0% 0% 0% 80 % 20 %
sehingga saya termotivasi untuk belajar
Penggunaan video pembelajaran berbasis 0% 0% 10 % 40 % 50 %
13
praktikum dapat membantu saya dan
siswa nantinya lebih mudah memahami
konsep radiasi benda hitam
Penggunaan video pembelajaran berbasis 0% 0% 0% 40 % 60 %
praktikum dapat membuat waktu belajar
siswa menjadi lebih efisien
Saya tidak mengalami kesulitan dalam 0% 0% 10 % 40 % 50 %
mengoperasikan video pembelajaran
berbasis praktikum
Penggunaan video pembelajaran berbasis 0% 0% 10 % 50 % 40 %
praktikum dapat mengasah kemampuan
praktik saya dan juga siswa
Dengan menggunakan video 0% 0% 30 % 40 % 30 %
pembelajaran berbasis praktikum,
memudahkan saya dan siswa untuk tidak
perlu lagi melakukan praktikum di
laboratorium
Jumlah (%) 0 0 90 570 440
Rata-Rata (%) 0 0 12,8 51,8 40
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, diperoleh informasi mengenai
video tutorial praktikum radiasi benda hitam. Hasil analisis data terhadap video tutorial
praktikum radiasi benda hitam responden memberikan penilaian 5 = sangat setuju sebesar 40%, 4
= setuju sebesar 51,8%, dan 3 = cukup sebesar 12,8%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa video
tutorial praktikum radiasi benda hitam sudah baik. dalam menarik perhatian belajar pada materi
fisika terkhusus radiasi benda hitam.
Saran dan kritik terhadap video tutorial praktikum radiasi benda hitam responden
mengatakan bahwa video pembelajaran ini sudah bagus dan mudah dipahami. Video
pembelajaran berbasis praktikum ini sudah sangat membantu dalam media pembelajaran. Hanya
saja perlu diperhatikan mengenai kecepatan dalam menjelaskan. Sebaiknya dibuat tidak terlalu
terburu-buru, supaya siswa/pelajar dapat memahami dengan mudah. Pembahasan praktikum
tentang radiasi benda hitam sebaiknya diperluas lagi. Dan Sebaiknya lebih dikembangkan lagi
14
dan membuat video pembelajaran praktikum untuk materi yang lainnya.
Berdasarkan uraian analisis data diatas, dapat disimpulkan bahwa video tutorial
praktikum radiasi benda hitam berada pada kualifikasi baik sehingga layak untuk digunakan.
Dengan demikian, secara keseluruhan menilai bahwa video tutorial praktikum radiasi benda
hitam yang telah dikembangkan sudah baik mulai dari penyajian video pembelajaran,
pengambilan rekaman layer, kejelasan konten hingga kemudahan dalam mengoperasikan video
pembelajaran berbasis praktikum.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Namun demikian, PhET Simulation juga menyediakan sejumlah simulasi yang terkait
dengan konsep-konsep yang dipelajari di Kimia, matematika, dan sains kebumian dan masih
terus bertambah serta dikembangkan. PhET Simulation juga dibangun dengan menggunakan
prinsip-prinsip desain sebagai berikut: mendorong penyelidikan secara ilmiah, menyediakan
interaktivitas, membuat yang semula terlihat menjadi terlihat, menyertakan beberapa
representasi (Gerakan objek, grafik, angka, dll), menggunakan koneksi dengan dunia nyata,
memberikan panduan implisit kepada pengguna (mis., dengan membatasi kontrol) dalam
eksplorasi yang produktif, dan membuat simulasi yang dapat digunakan secara fleksibel
dalam banyak situasi Pendidikan.
Alat-alat tersebut diantaranya adalah click dan drag yang dapat digunakan untuk
berinteraksi dengan fitur-fitur yang ada dalam simulai PhET Simulation. Dengan demikian,
untuk pengguna yang memiliki kendala dalam Bahasa inggris, masih dapat menggunakan
aplikasi ini dengan baik karena didalamnya tersedia banyak pilihan Bahasa yang dapat
digunakan.
5.2 Saran
Dengan demikian, percobaan dengan menggunakan program PhET dapat membuktikan
percobaan Radiasi Benda Hitam dengan baik. Untuk itu media PhET dapat digunakan sebagai
salah satu cara meningkatan ketrampilan proses dalam pembelajaran fisika, sehingga
diharapkan dapat mambantu dalam memahami konsep dan teori fisika secara mudah, cepat
dan praktis.
16
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit, Dudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta : Setia Purna Invers, PT.
Malago, Jasruddin Daud. 2005. Pengantar Fisika Modern. Makassar : Badan Penerbit
Universitas Negeri Makassar.
Krane, S. Kenneth. 2014. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press).
Anonim. 2019. Hukum Pergeseran Wien Astronomi Benda Hitam, (online).
http://fisikastudycenter.com/astronomi/322-hukum-pergeseran-wien-astronomi-benda-
hitam
17
LAMPIRAN
20