Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN CASMETHOD

ENERGI AIR

Disusun Oleh

AWAN ANGGARA (5211230005)

MATAKULIAH : DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK


DOSEN PENGAMPU : Ir. Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng.
Drs. Ir. Abdul Hakim Butar-Butar, M.T.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat
dan rahmatNya tugas casmethod ini dapat saya selesaikan dengan baik dan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Saya berterima kasih kepada bapak Denny Haryanto Sinaga,
S.Pd., M.T. yang sudah memberikan bimbingan dan arahan kepada saya sehingga mampu
menyelesaikan tugas casmethod ini guna memenuhi tugas mata kuliah Rangkaian
Elektornik dan System.
Adapun casmethod ini telah kami susun semaksimal mungkin dan tentunya sesuai
dengan jurnal yang sudah kami baca, sehingga dapat memperlancarkan pembuatan
casmethod ini. Kami sangat berharap casmethod ini dapat berguna dalam membangun
konteks teks laporan, diantaranya teks laporan penelitian dan teks laporan kegiatan.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya meminta maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki tugas ini. Akhir kata saya berharap
semoga casmethod ini dapat memberikan manfaat bagi saya dan terlebih pembaca. Atas
perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Medan, April 2022

Awan Anggara

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
A. Energi Panas Laut Thermal Energy Conversion (OTEC)........................................3
2.1 Dasar Teori...................................................................................................................3
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Energi Panas Air Laut Menjadi Listrik............................4
2.3 Prinsip Kerja Ocean Thermal Energy Conversion(OTEC)..........................................4
2.4 Pompa...........................................................................................................................6
2.5 Turbin...........................................................................................................................6
2.6 Generator......................................................................................................................7
B. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Sistem
Oscillating Water Column...........................................................................................7
2.7 Metode..........................................................................................................................7
2.8 Perancangan PLTGL....................................................................................................8
2.9 Diagram Alir (Flow Chart)...........................................................................................9
BAB III HASIL PENELITIAN........................................................................................11
3.1 Energi Panas Laut Thermal Energy Conversion (OTEC)............................................11
3.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Sistem
Oscillating Water Column............................................................................................12
BAB IV PENUTUP............................................................................................................15
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................15
4.2 Saran ............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi terbarukan adalah sumber energi yang berasal dari sumber daya alam yang
secara kontinu terus menerus selalu ada, Energi terbarukan akan menggantikan energi fosil
yang lambat laun akan punah/habis seperti (minyak bumi, gas alam dan batubara). Sumber
daya energi tersebut dapat dikembangkan dan dilakukan dengan aman dan tidak
mengancam kehidupan biota laut. Dimana sumber daya energi kelautan merupakan sumber
energi terbarukan yang berasal dari laut dan perairan. Indonesia. Indoesia adalah negara
kepulauan yang wilayahnya sebagian besar adalah laut, selat dan teluk. Potensi energi
kelautan sangat besar di negara yang memiliki lautan yang luas. Beberapa sumber daya
energi kelautan, seperti: energi pasang surut air laut, gelombang laut (ombak), arus laut
(arus bawah laut) dan energi panas laut. Di Indonesia, semua energi kelautan tersebut
masih dalam tahap penelitian, sedangkan di beberapa Negara (Eropa, Amerika Serikat,
Kanada, Jepang, Korea, India dan Afrika) energi-energi ini sudah dikembangkan. Dari
energi terbarukan yang ada di Indonesia Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC)
merupakan konversi energi panas suhu air laut menjadi energi listrik memanfaatkan siklus
perbedaan suhu temperature air laut dengan suhu laut kedalaman, peraian wilayah pulau
tarakan dan bunyu adalah daerah yang dilalui khatulistiwa dimana daerah tersebut
menghasilkan perbedaan air suhu permukaan dan air suhu kedalaman. Pemanfaatan potensi
suhu panas air laut sebagai sumber energi terbarukan menghasilkan daya pada pompa,
turbin dan generator menghasilkan energi listrik. ramah lingkungan, antara lain: sel surya,
pembangkit listrik mikrohidro, pembangkit listrik tenaga panas bumi, dll. Salah satu jenis
pembangkit listrik yang dapat digunakan di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga
gelombang laut. Gelombang laut merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang
dibentuk oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Penelitian penelitian mengenai
Oscillating Water Column telah banyak dilakukan, namun hanya sebatas studi potensi atau
kelayakan untuk dipasang di sepanjang pesisir pantai. Belum terdapat penelitian yang
mengkaji standar ukuran kolam prototipe untuk menghasilkan gelombang yang dapat
menghasilkan tenaga listrik atau spesifikasi teknis peralatan jika sistem Oscillating Water

1
Column akan dipasang di tepi pantai. Penelitian melakukan simulasi pemasangan
pembangkit hybrid antara pembangkit listrik tenaga angin dan oscillating water column.
Penelitian lain sejenis melakukan studi kelayakan penggunaan pembangkit listrik
gelombang laut dengan metode piezoelectric.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Air?
2. Bagaimana sistem kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air?
3. Komponen apa yang digunakan pembangkit Listrik Tenaga Air?
4. Metode apa saja yang dapat dimanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air?
6. Apa fungsi komponen yang digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui lebih lanjut tentang Pembangkit Listrik Tenaga Air
2. Mengetahui bagaimana sistem kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air
3. Mengetahui komponen apa saja yang digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air
4. Mengetahui fungsi komponen yang digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air
5. Mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan Pembangkit Listrik Tenaga Air
6. Mengetahui metode-metode yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air
7. Menyelesaikan tugas matakuliah Dasar Konversi Energi Listrik

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan membuat casmethod ini kami dapat mengaplikasikan ilmu yang kami dapat
dari mata kuliah Dasar Konversi Energi Listrik dan menggunakan dalam kehidupan sehari -
hari.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Energi Panas Laut Thermal Energy Conversion (OTEC)
2.1 Dasar Teori
Energi Panas Laut Thermal Energy Conversion (OTEC) adalah pembangkit listrik
dengan memanfaatkan perbedaan temperatur suhu air laut di permukaan dan suhu air laut
dalam dimana lautan yang meliputi dua pertiga luas permukaan bumi, menerima panas
yang berasal dari penyinaran matahari. Selain dari pada itu, air lautan juga menerima panas
yang berasal dari panas bumi yaitu magma, yang terletak dibawah dasar laut. Energi termal
ini dapat dimanfaatkan dengan mengkonversinya menjadi energi listrik dengan suatu
teknologi yang disebut Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), atau Konversi Energi
Panas Laut (KEPL). Suatu jumlah energi yang besar yang diserap oleh lautan dalam bentuk
panas yang berasal dari penyinaran matahari dan yang berasal dari magma yang terletak
dibawah dasar laut. Suhu permukaan air laut disekitar garis khatulistiwa berkisar antara 25
sampai 300 C. Selisih suhu ini dapat dimanfaatkan untuk menjalankan mesin penggerak
berdasar prinsip termodinamika, dengan mempergunakan suatu zat kerja yang mempunyai
titik mendidih yang rendah; pada dasarnya mesin penggerak ini dapat digunakan untuk
pembangkitan listrik. Gas Fron R-22 (CHCLF2), Amonia (NH3) dan gas Propan (C3 H6)
mempunyai titik mendidih yang sangat rendah, yaitu antara - 30 sampai -50 0 C pada
tekanan atmosferik, dan +300 C pada tekanan antara 10 dan 12,5 kg/cm2. Gas-gas inilah
yang prospektif untuk digunakan zat kerja pada konversi panas laut.
Pada gambar memperlihatkan prinsip konversi energi panas laut menjadi energi listrik.
Air hangat, dengan suhu antara 25 dan 30 0C dibawa ke evaporator. Bahan zat kerja, Freon
R-22, yang berada dalam bentuk cair, dipanaskan oleh air hangat ini, mendidih, dan
kemudian menguap menjadi gas dengan tekanan sekitar 12 kg/cm 2. Gas dengan tekanan
melalui ke turbin, yang menggerakan generator. Gas yang telah dipakai setelah
meninggalkan turbin, didinginkan dalam kondensator oleh air laut dingin, yang mempunyai
suhu sekitar 5-70C, sehingga Fron R-22 kem bali menjadi cair. Siklus berulang setelah Fron
R-22 yang cair dipompa kembali ke dalam evaporator. Dengan demikian terdapat suatu
siklus dari medium, dalam hal ini Fron R-22 dari keadaan cair menjadi gas kembali

3
menjadi cair dan seterusnya.

Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (KEPL)

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Energi Panas Air Laut Menjadi Listrik
Kelebihan
1. Sumber daya energi Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) merupakan sumber
terbarukan secara alamiah.
2. Tidak ada dampak terhadap lingkungan, bahkan dari sisi ekologi berdampak positif
karena akan memperkaya nutrisi pada permukaan air laut.
3. Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.
4. Tidak membutuhkan bahan bakar yang besar, biaya operasional relatif rendah
5. Produksi listrik stabil
Kekurangan
Biaya investasi awal Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) masih terlalu mahal

2.3 Prinsip Kerja Ocean Thermal Energy Conversion(OTEC)


Sistem power Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) dapat dibagi kedalam dua
kategori siklus tertutup (closed cycle) dan siklus terbuka (open cycle).Pada siklus tertutup
(closed cycle), fluida kerja (working fluid) di pompa ke dalam evaporator setelah
mengalami kondensasi. Pada Siklus terbuka (Open cycle) merupakan pelopor dari variasi
siklus Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), dimana pada siklus terbuka (Open

4
cycle) berhubungan pada penggunaan air lautsebagai fluida kerja (working fluid). Sebuah
skema di bawah merupakan gambaran umum komponen-komponenyang ada di model
Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) siklus terbuka. Siklus tersebut merupakan
dasar dari siklus Rankine yang mengkonversienergi panas (thermalenergy) dari air hangat
permukaan menjadi energi listrik. Dalam siklusnya, air laut yang hangat dilewatkan
kedalam ruang evaporasi,dimana bagian dari air laut di konversi ke dalam uap bertekanan
rendah. Uapnya kemudian dilewatkan melalui turbin, dimana mengekstraksi energi, lalu
kemudian keluar kedalam kondensor. Sebaliknya, air yang mengalami kondensasi dapat
digunakan sebagai desalinisasi air karena tidak dikembalikan kedalam evaporator.

Gambar Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC)siklus terbuka(open cycle) (Sumber: Renewable
Energy from the Ocean, Oxford)

Gambar Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC)siklus tertutup (closed cycle) (Sumber: Renewable
Energy from the Ocean, Oxford)

5
Siklus Tertutup (Closed cycle) merupakan proses dimana heat digunakan untuk
mengevaporasikan fluida pada tekanan yang tetap di dalam sebuah tangki pemanas atau
evaporator, dimana uap masuk ke piston mesin atau turbin dan berekspansi melakukan
kerja. Uap keluar kemudian masuk ke dalam suatu wadah dimana heat ditransfer dari uap
ke cairan pendingin, menyebabkan uap terkondensasi menjadi cair lalu cairan tersebut
dipompa kembali ke dalam evaporator untuk melengkapi siklus.

Gambar Siklus Rankine yang diterapkan pada Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) (Sumber:
Renewable Energy from the Ocean, Oxford)

2.4 Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu mediaperpipaan dengan cara menambahkan
energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.
2.5 Turbin
Turbin Uap adalah salah satu komponen dasar dalam pembangkit listrik tenaga uap.
Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel, kondensor, pompa air ketel,
dan turbin. Turbin Uap yang berfungsi sebagai fluida kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu
suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Kerja yang dihasilkan oleh
turbin adalah

6
2.6 Generator
Generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan masukan
tenaga mekanik. Generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik yang mempunyai prinsip kerja.Pada listrik yang mempunyai prinsip kerja. Pada
pembangkit listrik panas laut digunakan generator arus bolak-balik (AC) dimana generator
ini akan membangkitkan daya sebesar 100 kW.

B. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Sistem


Oscillating Water Column

2.7 Metode
Tahapan penelitian yang dilakukan diperlihatkan pada Gambar 1, merupakan diagram
alir penelitian dimulai dari review penelitian sejenis yang diambil dari studi literatur,
kemudian melakukan perencanaan alat, pengujian alat, pengambilan data, analisis data dan
kesimpulan penelitian. Sumber pustaka dapat berupa buku, prosiding, dan jurnal. Data yang
diperoleh dapat berupa bacaan dan data hasil ukur.

Gambar Diagram Alir Penelitian Gambar Blok Diagram PLTGL

7
Gambar Blok Diagram Sistem Monitoring

2.10 Perancangan PLTGL


Tahap perancangan PLTGL sistem OWC dimulai dari perancangan diagram blok.
Sistem yang digunakan terbagi menjadi dua sistem. Sistem pertama menjelaskan
bagaimana proses gelombang air diubah menjadi energi listrik. Sistem kedua
mendeskripsikan sistem monitoring arus dan tegangan pada sistem PLTG OWC
menggunakan mikrokontroler Arduino UNO. Pembacaan sensor akan ditampilkan di LCD.
Tahapan selanjutnya akan dijelaskan secara detail pada flowchart.
Tahapan berikutnya adalah proses penyusunan diagram blok untuk menggambarkan
proses kerja alat. Diagram blok ini nantinya akan digunakan sebagai gambaran umum
desain PLTGL sistem OWC.
Proses kerja alat diawali dengan mengatur pwm untuk menggerakkan motor power
window yang terhubung ke rocker arm. Ketika lengan gelombang bergerak maju mundur,
gelombang buatan dihasilkan. Gelombang buatan di dalam ruangan menghasilkan udara
terkompresi, dan udara yang dihasilkan digunakan untuk memutar bilah turbin yang
terhubung ke generator untuk menghasilkan listrik untuk menyalakan LED. Sistem
monitoring pada perancangan PLTGL menggunakan sistem OWC yaitu menggunakan
mikrokontroler Arduino UNO dan sensor INA 129 untuk mengetahui arus dan tegangan
yang dibangkitkan oleh generator dengan beban LED. Pembacaan tegangan dan arus akan
ditampilkan di LCD.

8
2.11 Diagram Alir (Flow Chart)
Pembuatan diagram alir untuk menggambarkan secara umum bagaimana skema alat
tersebut bekerja dan menjelaskan proses konversi energi gelombang air menjadi energi
listrik. Diagram alir desain pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem OWC
ditunjukkan pada Gambar 4 berikut ini.

Gambar 4. Diagram Alir PLTGL

Untuk memperjelas fungsi –fungsi peralatan pada diagram alir maka akan dijelaskan
seperti berikut :
1) DC Speed Regulator / PWM Control, digunakan untuk mengatur kecepatan motor
power window.
2) Motor Power Window, digunakan untuk membuat gelombang buatan. Poros
disambungkan dengan lengan ombak sehingga menyebabkan gerak maju mundur dan
akan membuat gelombang buatan pada air seiring dengan gerakan pada poros.

9
3) Turbin Angin, alat ini akan digerangan oleh udara yang dihasilkan oleh gelombang
buatan.
4) Generator DC, Digunakan untuk merubah tenaga mekanis yang diperoleh dari putaran
turbin angin menjadi tenaga listrik arus DC.
5) Sensor INA 219, Sensor ini digunakan untuk INA 219 merupakan sensor arus yang
juga bisa mengukur nilai beda tegangan suatu rangkaian. Sensor ini digunakan pada
sistem untuk mendeteksi nilai tegangan dan arus yang dihasilkan oleh generator dan
beban.
6) Arduino Uno R3, Digunakan sebagai pusat kontroler yang memproses input dari sensor
INA219 sehingga dapat memerintah output.
7) LCD, berfungsi untuk menampilkan informasi nilai beda tegangan yang diperoleh dan
arus yang mengair.

Alur kerja pembangkit ini dimulai dengan penggunaan motor power window sebagai
pembangkit gelombang yang diatur dengan kontrol PWM. Motor listrik yang berputar
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, yang menggerakkan lengan gelombang
yang bergerak maju mundur dan mendorong air di dalam wadah, menyebabkan riak dan
mengubahnya menjadi gelombang buatan. Gelombang yang menghasilkan udara digunakan
untuk memutar turbin melalui ruang, dan turbin berputar di sekitar porosnya, yang
menyebabkan generator berputar dan menghasilkan listrik. Keluaran generator ini akan
dimonitor oleh mikrokontroler Arduino. Objek yang dipantau antara lain tegangan dan arus.
Selain itu, hasil pemantauan ditampilkan di LCD. Gambar 5 adalah desain PLTGL dari
sistem OWC.

10
BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1 Energi Panas Laut Thermal Energy Conversion (OTEC)
3.1.1 Hasil dan Pembahsan
Perairan di Indonesia merupakan perairan yang termasuk dalam wilayah
kawasan laut tropis. Dimana perairan Indonesia menghasilkan potensi sumber panas air
laut di Indonesia sangat banyak manfaatnya terutama dalam bidang sumber energi
terbarukan seperti Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). Pada gambar 4.1
menunjukan peta yang berisikan kondisi perairan laut di seluruh dunia

Gambar 8. Penyebaran Panas Permukaan laut didunia

3.1.2 Pompa
Tabel Hasil Perhitungan Pompa padasiklusOcean
Thermal Energy Conversion (OTEC)
No POMPA
01 Daya pada pompa 0,97 kj/kg
02 Efisiensi pompa 80% 1,21 kj/kg
03 Entalpi fluida sebelum 122,62
dipompa (h1) kj/kg
04 Entalpi fluida setelah 123,86
dipompa (h2) kj/kg
05 Temperatur sebelum
masuk keevaporator (T) 27,22 oC
06 Perhitungan daya pompa 3200 Watt

11
air laut dingin = 3,2 kW
07 Perhitungan daya pompa 980 Watt
air laut hangat = 0,98 kW
08 Total daya pompa air 4180 Watt
laut
dingin dan hangat = 4,18 kW

3.1.3 Turbin
Tabel Hasil Perhitungan Turbin padasiklusOcean Thermal Energy Conversion (OTEC)
No TURBIN
01 Kerja yang dihasilkan oleh 93,54
turbin kj/kg
02 Efisiensi turbin 85% 79,56
kj/kg
03 Entalpi fluida (h4) 2467,68
kj/kg
04 Efisensi siklus turbin 2,23 %
Kecepatan uap untuk
05 turbin 398,7
m/detik
Uap yang diperlukan
06 persatuan 18,77
waktu mensuplai daya
keturbin kj/kg

3.1.4 Generator
Tabel Hasil Perhitungan daya pada Generator siklus Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC)
No Generator
01 Daya yang dibangkitkan 1,25 kW = 1250
pada generator (Pm) Watt

3.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Sistem


Oscillating Water Column

3.2.1 Pengujian Rancang Bangun PLTGL sistem OWC


perancangan PLTGL sistem OWC, yang dapat berupa analisis perhitungan dan
analisis pembacaan alat ukur. Perhitungan dan analisis pengukuran akan disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik. Pengujian seperti pengujian kekuatan mekanis pembuat

12
ombak dan pengukuran arus dan tegangan pada level air yang berbeda juga dilakukan.

Gambar Desain Rancang Bangun PLTGL OWC

Gambar Rancang Bangun PLTGL OWC

Pada Gambar diatas merupakan prototipe rancangan sistem PLTGL OWC.


Kolam penampung air terbuat dari kaca dengan dimensi panjang 120 cm, lebar 40 cm dan
tinggi 30 cm. Tegangan dan arus yang dihasilkan berupa DC. Sistem PLTGL OWC juga
dilengkapi dengan monitor arus dan tegangan, sehingga arus dan tegangan yang dihasilkan
dapat ditampilkan di layar LCD. Untuk pembangkit gelombang, PWM dapat digunakan
untuk mengatur kecepatan.

3.2.2 Pengujian Pengaduk Ombak


Dalam pengujian ini kecepatan putar puli akan diukur menggunakan tachometer,
sedangkan untuk mengukur kecepatan angin menggunakan anemometer, percobaan

13
dilakukan sebanyak 5 kali. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui kinerja pengaduk
ombak, kecepatan putar puli, dan kecepatan angin yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian
ini didapatkan kecepatan putar puli tertinggi 31,9 Rpm dan terendah 24,7 Rpm, sedangkan
untuk kecepatan angin tertinggi 31,9 Rpm dan terendah 24,38 Rpm. Hubungan antara
kecepatan putar puli dengan kecepatan angin pada chamber adalah berbanding lurus.
Semakin besar torsi dan cepat puli berputar, maka kecepatan angin yang dihasilkan
semakin besar, sehingga akan berpengaruh terhadap kenaikan tegangan dan arus pada
generator.

3.2.3 Pengukuran Arus dan Tegangan


Pengukuran arus dan tegangan diukur dengan beban LED menggunakan sensor
INA219 dan multimeter sebagai pembanding. Pengujian ini dilakukan pada level air yang
berbeda. Pengukuran Arus Level 13 cm bertujuan untuk mengetahui hasil keluaran arus
dari generator. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan jumlah arus tertinggi adalah 0,90
mA, terendah 0,30 mA, hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2. Hubungan arus dengan
jumlah percobaan yang dilakukan dijelaskan melalui grafik pada Gambar 7 Berdasarkan
grafik diatas dapat dilihat bahwa hasil pengukuran arus antara sensor INA dan multimeter
tetap linier sehingga perhitungan error nilai arus di sensor INA dan multimeter tidak terlalu
besar.

14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis data didapat
bahwa:
a) Daya pada pompa 0,97 kj/kg, entalpi fluida sebelum dipompa 122,62 kj/kg, entalpi
fluida sesudah dipompa 123,86 kj/kg, daya pompa air laut dingin 3200 Watt = 3,2 kW,
daya pompa air laut hangat 980 Watt = 0,98 kW, maka daya total pada pompa air laut
dingin dan hangat adalah 3200 Watt + 980 Watt = 4180 Watt atau 4.18 kW.
b) Kerja yang dihasilkan oleh turbin adalah 93,56 kj/kg, Efisiensi turbin 85% 79,56
kj/kg, Entalpi fluida (h4) 2467,68 kj/kg, Efisensi siklus turbin 2,23 %, perubahan
entalpi uap air laut akan sama dengan kecepatan uap turbin 398,7 m/s. Uap yang
diperlukan persatuan waktu mensuplai daya keturbin 18,77 kj/kg
c) Daya yang dibangkitkan generator adalah 1,25 kW atau 1250 Watt.

Dari hasil kajian ini maka untuk energi terbarukan khususnya energi panas suhu air
laut tidak layak untuk dibangun, karena investasi yang sangat besar dan daya yang
dihasilkan kecil. Kajian selanjutnya akan menghitung seberapa besar daya yang dihasilkan
dari pasang surut air laut wilayah diperairan Tarakan dan Bunyu menghasilkan energi
terbarukan.
Prototipe pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL) menggunakan sistem
oscillating Water Column (OWC) menghasilkan arus sebesar 5,98 mA. dan tegangan yang
dihasilkan adalah 3,05 V DC. Arus dan tegangan tersebut diperoleh dengan melakukan
simulasi gelombang laut pada prototipe alat dengan parameter ketinggian air 17 cm dan
volume air 0,0816 m3. Gelombang air sebagai simulasi gelombang air laut di pantai
dihasilkan oleh dorongan air pada kolam penampung oleh motor power window dengan
kecepatan putar maksimal yaitu 31,9 rpm. Hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa
potensi gelombang air dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik skala mikro.
Parameter yang perlu diperhatikan dalam simulasi PLTGL adalah tersedianya ruang
yang cukup antara air dan kolam penampung air sehingga masih terdapat area bagi udara

15
bertekanan untuk mengalir ke chamber untuk memutar turbin dan generator mampu
membangkitkan listrik. Pengembangan kapasitas pembangkit listrik tenaga gelombang laut
dapat dilakukan dengan menambah dimensi turbin dan menambah kapasitas generator.

4.2 Saran
Demikian makalah ini penulis sampaikan, disini penulis menyadari sepenuh hati, bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu dikarenakan
keterbatasan kemampuan penulis. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis tunggu
guna memperbaiki pembuatan makalah dikemudian hari. Demikian dan terimakasih.

16
DAFTAR PUSTAKA
Sugeng Riyanto. Kajian Pemanfaatan Potensi Suhu Air Laut Sebagai Sumber Energi
Terbarukan Menghasilkan Energi Listrik. JURNAL INOVTEK POLBENG,
VOL. 07, NO. 1, JUNI 2017
Siti Rohmaniatul Adafiah. Artdhita Fajar Pratiwi. Saepul Rahmat. 2021. Rancang Bangun
Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Sistem Oscillating
Water Column. Jurnal Infotekmesin. Vol.12, No.01, Januari 2021.

17

Anda mungkin juga menyukai