Anda di halaman 1dari 29

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI

SUMBER ENERGI ALTERNATIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti mata kuliah
bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Drs. Purwito Atmojo, M.Pd.

Disusun Oleh:

Fakhrul ramadhan

NIM: 20140120107

Kelas C

Program studi S1 Teknik Elektro

Fakultas teknik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tahun Akademik 2014/2015


Daftar isi

Halaman judul................................................................................................

Daftar isi.......................................................................................................i

Kata pengantar.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan .............................................................................................2
D. Manfaat ...........................................................................................2

BAB II DASAR TEORI...............................................................................3

BAB III PEMBAHASAN............................................................................6

A. Sel Surya.........................................................................................6
B. Energi surya Non- photovoltaic.....................................................12
C. Pembangkit Listrik Tenaga Surya.................................................18

BAB IV PENUTUP...................................................................................25

A. Kesimpulan....................................................................................25
B. Saran..............................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA................................................................................26

i
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah, SWT yang telah memberikan berkah dan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Terimakasih juga tidak lupa diberikan kepada pak Romadhoni yang telah
memberikan wawasan serta arahan dalam menyusun makalah ini. Tidak lupa pula
saya ucapkan terima kasih atas bantuan temen-teman lain. Karena dengan
bantuannya ini dapat memberikan hasil yang baik dalam pengerjaan makalah ini.

Makalah ini berjudul Pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi


listrik. Dalam makalah ini membahas tentang pemanfaatan energi angin yang
merupakan salah satu energi terbarukan sebagai sumber energi listrik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dalam pengetahuan tentang energi terbarukan salah
satunya energi angin yang dapat diproses sehingga dapat menjadi sumber energi
listrik. Dan kedepannya semoga energi angin dapat dimanfaatkan sebagai energi
alternatif pengganti energi konvensional.

Saya sadar masih banyak kekurangan dalam penyelesaian makalah ini


maka dari itu, saya memohon maaf atas kekurangannya dan di mohon kritik serta
sarannya yang dapat membangun penulis untuk memperbaiki makalah ini.

Yogyakarta, 07 November 2014

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konversi energi merupakan suatu proses perubahan bentuk energi dari


yang satu menjadi bentuk energi lain yang dibutuhkan. Mengingat hukum
kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
(dibuat) ataupun dimusnahkan akan tetapi dapat berubah bentuk dari
bentuk yang satu ke bentuk lainnya (dikonversikan). Sehingga untuk
memperoleh suatu bentuk energi, perlu adanya energi lain yang
dikonversikan menjadi energi yang dibutuhkan tersebut. Salah satu
contohnya untuk mendapatkan energi listrik yang tidak dapat diperoleh
secara langsung, tetapi ada proses konversi energi sebelum energi listrik
tersebut didapat. Kebutuhan energi semakin meningkat dengan adanya
kemajuan teknologi. Sumber energi yang banyak dipakai sampai saat ini
adalah sumber yang dapat habis yang tidak dapat diperbaharui seperti
minyak bumi, batubara dan gas bumi. Karena kebutuhan energi meningkat
maka usaha manusia untuk mengeksploitasi sumber energi di atas turut
meningkat. Mengingat terbatasnya persediaan sumber energi tersebut,
maka mulai dicari sumber energi lain seperti energi matahari, energi
gelombang, energi angin, energi pasang surut, dll. Energi matahari yang
disediakan Tuhan untuk umat manusia khususnya yang tinggal di daerah
tropis, sangatlah berlimpah. Selain berlimpah dan tidak habis dipakai,
energi matahari juga tidak menimbulkan polusi. Namun demikian masih
diperlukan peralatan seperti sel surya (solar cell) untuk mengkonversi
energi matahari menjadi energi listrik.

1
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja jenis-jenis Solar Cell serta komponen-komponennya ?
2) Bagaimana mekanisme kerja Solar Cell dalam pemanfaatan energi
matahari sebagai sumber energi listrik ?
3) Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan energi matahari ?
4) Bagaimana solusi untuk menghadapi tantangan dalam pemanfaatan energi
matahari ?

C. Tujuan
1) Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis Solar Cell yang sudah ada beserta
komponen-komponen yang ada pada Solar Cell.
2) Agar mahasiswa mengetahui bagaimana mekanisme kerja dan proses
Solar Cell sehingga dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi
listrik.
3) Agar mahasiswa mengetahui apa saja tantangan yang dihadapi dalam
upaya pemanfaatan energi matahari.
4) Agar mahasiswa dapat mengetahui solusi yang tepat untuk menghadapi
tantangan dalam upaya pemanfaatan energi matahari.

D. Manfaat
1) Supaya setelah membaca makalah ini masyarakat lebih paham tentang apa
itu energi matahari dan bagaimana pemanfaatannya sebagai sumber energi
alternatif pengganti energi konvensional.
2) Diharapkan penelitian dan pemanfaatan energi matahari dapat terus
berlanjut dan dikembangkan, sehingga di masa depan jika energi non-
terbarukan sudah habis, energi angin dapat diandalkan sebagai sumber
energi alternatif.
3) Diharapkan setelah membaca makalah ini masyarakat lebih sadar bahwa
alam telah menyediakan segalanya untuk memenuhi kebutuhan sumber
energi demi kelangsungan hidup umat manusia.

2
BAB II
DASAR TEORI

Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu


mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari
merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya
alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di
satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan
energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari
matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan
bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah
lingkungan.

Badingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan
memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya
bising. Selain itu gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas
rumah kaca (green house gas) yang pengaruhnya dapat merusak
ekosistem planet bumi kita. Sistem sel surya yang digunakan di
permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler
pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance
free.

Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang
digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan
kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul sel surya
20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu menghasilkan energi listrik yang
proporsional dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari.

3
Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu merupakan
rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya.

Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt
plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8 volt, maka
kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya.
Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat
ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam
hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah
proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu
akan naik. Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan
menghentikan proses pengisian aki itu.

Rangkaian kontroler pengisian itu sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri.


Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia dalam keadaan jadi
di pasaran. Memang harga kontroler itu cukup mahal kalau dibeli sebagai
unit tersendiri. Kebanyakan sistem sel surya itu hanya dijual dalam bentuk
paket lengkap yang siap pakai. Jadi, sistem sel surya dalam bentuk paket
lengkap itu jelas lebih murah dibandingkan dengan bila merakit sendiri.
Biasanya panel surya itu letakkan dengan posisi statis menghadap
matahari. Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari. Orbit yang
ditempuh bumi berbentuk elip dengan matahari berada di salah satu titik
fokusnya. Karena matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah,
maka dengan posisi panel surya itu yang statis itu tidak akan diperoleh
energi listrik yang optimal.

Agar dapat terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu harus
diusahakan selalu jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya. Jadi,
untuk mendapatkan energi listrik yang optimal, sistem sel surya itu masih
harus dilengkapi pula dengan rangkaian kontroler optional untuk mengatur

4
arah permukaan panel surya agar selalu menghadap matahari sedemikian
rupa sehingga sinar mahatari jatuh hampir tegak lurus pada panel
suryanya. Kontroler seperti ini dapat dibangun, misalnya, dengan
menggunakan mikrokontroler 8031. Kontroler ini tidak sederhana, karena
terdiri dari bagian perangkat keras dan bagian perangkat lunak. Biasanya,
paket sistem sel surya yang lengkap belum termasuk kontroler untuk
menggerakkan panel surya secara otomatis supaya sinar matahari jatuh
tegak lurus. Karena itu, kontroler macam ini cukup mahal.

(Setiawardhana, andry. 2014. Makalah solar cell.


https://www.scribd.com/doc/227715777/Makalah-Solar-Cell. Diakses Jumat, 12
Desembe, pukul 20:24).

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sel surya

Sel surya adalah sebuah komponen elektronik yang dapat mengubah


energi cahaya gelombang pendek menjadi energi listrik. Energi cahaya ini
biasanya energi matahari. Perubahan energi ini berlangsung di dalam sel
surya dan prosesnya disebut efek fotovoltaik. Kata fotovoltaik. Efek
fotovoltaik ditemukan oleh Alexander Edmond Bacquerel adalah
pelepasan muatan positif dan negatif dalam materi padat melalui cahaya.

Dia menggunakan perbedaan potensial dari sebuah larutan kimia yang


diletakkan dibawah sinar matahari dan satunya tidak terkena sinar
matahari. Pada larutan tersebut dicelupkan elektroda platina. Dari
konstruksi ini dia mendapatkan adanya aliran listrik. Saat inilah ditemukan
efek fotovoltaik. Pada tahun 1905 Albert Einstein menjelaskan hal ini
melalui teori quantum, dia menjelaskan bahwa cahaya mempunyai sifat
seperti gelombang dan juga sebagai photon, cahaya seperti kumpulan dari
bagian bagian kecil yang disebut phton.

Sel surya dapat dibagi dalam beberapa kategori. Berdasarkan


ketebalannya, sel surya dibagi menjadi stel tebal. Menurut material sumber
material semikondukto, selsurya dapat digolongkan menjadi CdTe, GsAs,
(Si). Material yang paling banyak dipakai untuk selsurya adalah silisium/
silicon(Si). Menurut struktur kristalnya, sel surya dapat dibagi menjadi
monokristal, polikristaldan amorph. Yang perlu diketahui adalah jenis
silicon karena jenis ini palling luas dipakai dalam aplikasi sehari dan
lentur.

6
Sel surya monokristal, biasanya berwarna biru gelap atau hitam,
mempunyai struktur yang regular/ teratur dengan efisiensi tertinggi, yaitu
hingga 20% pada saat ini. Mmaterialnya berasal dari silisium kristal
tunggal berbentuk silinder yang ditarik pada cairan silisium. Selanjutnya,
gergaji medern memotong kristal tersebut. Dan selanjutnya, gergaji
modern memotong kristal tersebut dengan 0,2 mm dan menjadikannya
lempengan kecil yang disebut wafer. Keduan wafer dilapisi dengan bahan
kimia dan diberi kontak listrik.bahan wafer-wafer ini dipasang sedemikian
rupa sehingga menjadi solar cell atau sel surya. Karena efisiensinya
monokristal digunakan pada area yang sempit. Tetapi mempunyai
kelemahan jika sinar matahari redup.

Sumber:http://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-
kerjaselsurya/
Gambar 3.1. struktur sel surya monokristal dari silikon
Sel surya polikristal terdiri atas banyak kristal silium kecil. Biasanya
berwarna biru, tetapi tidak setua warna monokristal. Polikristal dibuat dari
coran silisium yang dipotong, yang memiliki bentuk seperti bunga kristal.
Sel surya polikristal mempunyai efisiensi lebih kecil dari monokristal yaitu
sampai 16%.

7
Sumber: http://energitakterbatas.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-panel-surya.html
Gambar 3.2. panel surya polikristalin silikon
Sel surya amorph yang dapat dikenali dari warnanya, yaitu coklat tua
hingga keunguan. Jenis ini terdiri dari silisium tipis yang ditempatkan
(dengan metode uap) pada bahan dasar, misalnya kaca.efisien amorph
adalah 6-8%. Aplikasinya banyak ditemukan di kalkulator dan jam tangan.

Sumber: http://renewable-solarcell.blogspot.com/2014/05/kinds-of-solar-
cell.html
Gambar 3.3. panel surya amorph silikon

8
1. bagaimana sel surya berfungsi?

Sumber: https://energisurya.wordpress.com/2008/07/10/melihat -
prinsip-kerja-sel-surya-lebih-dekat/

Gambar 3.4. skema sel surya

Keterangan gambar 3.4:


1. Sinar matahari yang datang memberikan energinya berupa photon ke
lapisan sel surya.
2. Elektron yang energi akan bergerak. Karen ada lapisan p-n juction yang
tidak dapat ditembus, maka elektron bergerak keluar.
3. Elektron yang bergerak keluar adalah arus listrik. Jika melalui beban
misalkan lampu, maka lampu bisa menyala.
4. Elektron kembali ke sel surya.

9
2. aplikasi sel surya fotovoltaik

Matahari selalu menyinari bumi dan mengenai di seluruh permukaannya


dengan intensitas yang bervariasi karena bentuk bumi bulat. Energi matahari
ini dapat di ubah menjadi energi listrik dengan sel surya mana saja. Oleh
karena itu, saat ini telah berkembang berbagai aplikasi pemanfaatan sinar
matahari dengan sel surya unuk keperluan sehari-hari. Aplikasi ini
bergantung kepada berapa banyak dan apa saja peralatan yang perlu
ditambahkan selain peralatan fotovoltaik ( panel surya).

Secara garis besar aplikasi tersebut dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Fotovoltaik mandiri tanpa alat penyimpan energi.
2. Fotovoltaik mandiri dengan alat penyimpanan energi.
3. Fotovoltaik yang disambungkan dengan jaringan listrik.
4. Fotovoltaik yang memasok listrik ke jaringan listrik umum.

(Ph.D.tutunnugrraha. & Dipl.-ing. Sunardi.didik. 2012. Seri Sains Energi


Terbarukan ENERGI SURYA. Jakarta: PT. PELANGI ILMU NUSANTARA.)

3. Keunggulan Panel Surya:

Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap


perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena
panel surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti
karbon dioksida.

Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk


energi paling berlimpah yang tersedia di planet kita.

Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat
rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.

10
Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan
bekerja dengan sangat diam.

Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang


menguntungkan bagi pemilik rumah yang menggunakan panel surya.

Harga panel surya terus turun meskipun mereka masih harus bersaing
dengan bahan bakar fosil.

Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam


waktu yang sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti Anda
tidak perlu melakukan investasi besar secara instan.

Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai mereka
yang mencapai 20+ tahun.

Masa pakainya yang panjang, mecapai 25-30 tahun, menggaransi


penggunanya akan menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.

4. Kelemahan Panel Surya:

Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak


mengalami penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini sekitar $
12000-18000.

Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena


banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-
rata panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.

Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel
surya.

Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.

11
Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon,
selenium, kadmium, dan sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah
kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel surya dan bisa menjadi
sumber pencemaran selama proses daur ulang

(http://simonsirait.blogspot.com/2013/04/pengertian-
panelsuryapenggunaannyasert.html. Dikses minggu, pukul 23:40)

B. Energi surya non-photovoltaic (energi surya termal)


Surya termal adalah teknologi yang mengubah radiasi matahari menjadi
energi panas dengan menggunakan alat pengumpul panas atau yang biasa
disebut kolektor surya.

1. Kolektor surya
Kolektor surya merupakan piranti utama dalam system surya termal yang
berfungsi mengumpulkan dan menyerap radiasi sinar matahari dan
mengkonversinya menjadi energi panas. Ketika cahaya matahari menimpa
absorber pada kolektor surya, sebagian cahaya akan dipantulkan kembali ke
lingkungan, sedangkan sebagian besarnya akan diserap dan dikonversikan
menjadi energi panas, lalu panas tersebut dipindahkan kepada fluida yang
bersikulasi di dalam kolektor surya untuk kemudian dimanfaatkan pada
aplikasi yang membutuhkan panas. Kolektor surya yang pada umumnya
memiliki komponen-komponen utama, yaitu
a) Cover, berfungsi untuk mengurangi rugi panas secara konveksi menuju
lingkungan.
b) Absorber, berfungsi menyerap panas dari radiasi matahari.
c) Kanal, berfungsi sebagai saluran fluida kerja.

12
d) Isolator, berfungsi menimalisasikan kehilangan panas konduksi dari
absorber menuju lingkungan.
e) Frame, berfungsi sebagai struktur pembentuk dan penahan beban
kolektor.

2. Tipe kolektor surya


Kolektor surya dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran pada
aplikasi yang dibutuhkan.
a) Kolektor surya plat datar
Kolektor surya plat datar merupakan jenis kolektor yang saat ini sudah
banyak dipasarkan. Kolektor ini umumnya digunakan untuk
memanaskan air atau udara dengan suhu operasi yang cukup rendah
yaitu 80o C. Ciri khas kolektor pelat datar adalah berupa kotak
logam/baja terisolisasi yang memiliki pelat penyerap (absorber)
berwarna hitam dan ditutupi oleh lapisan kaca/plastik transparan dan
kemudian menstransfernya ke fluida cair atau udara. Keuntungan
kolektor surya jenis ini adalah tidak membutuhkan biaya yang tinggi
dan dapat menerima radiasi surya langsung maupun sebaran.

Sumber: http://shared4learning2gether.blogspot.com/search/label/science
Gambar 3.5. bentuk umum pemanas air dengan kolektor plat datar

cara kerjanya kolektor plat datar untuk pemanas air adalah ketika pagi hari
air dipompa dari sumur ke tangki penyimpanan hingga penuh. Kemudian

13
saat matahari bersinar, pompa dibawah kolektor dihidupkan untuk
menggerakkan fluida kerja. Fluida kerja yang bersikulasi tersebut akan
menstransfer kalor dari kolektor ke tangki penyimpanan air. Setelah sore
hari maka air hangat dari tangki penyimpanan digunakan untuk mandi atau
keperluan lain.

Sumber:http://www.intisolar.com/pemanas_air/tipe_kolektor_pemanas_air_tenaga_m
atahari.html
Gambar 3.6. kolektor surya plat datar untuk pemanas udara

dari gambar diatas, prinsip kerja kolektor surya pemanas udara tenaga
matahari dapat dijelaskan sebagai beriut. Berkas radiasi matahari yang
menimpa kolektor pertama akan menembus penutup transparan kemudian
menimpa plat. Sebagian radiasi akan dipantulkan kembali menuju penutup
transparan dan sebagian lagi akan diserap oleh plat penyerap. Radiasi yang
dipantulkan ke penutup beberapa akan dipantulkan kembali ke plat
penyerap, sehingga terjadi pemantulan berulang-ulang. Radiasi yang diserap
oleh plat penyerap, akan diubah menjadi energi panas dan ditranmisikan ke
fluida kerja yang mengalir di bawah penyerap.

14
b) Kolektor tabung hampa
Penemuan yang paling kontemporer di abad 21 adalah pemanas air
dengan kolektor penyerap panas Sistem Tbung Vacum yang sangat
sensitif (cepat) menyerap panas dan sangat efisien menyimpan panas.
Tabung vacum terdiri saat mendung dan temperatur rendah (bersalju).
Tabung ini terbuat dari 100% kaca berosilicate (pyrex). Penyerapan
panas pada sistem tabung vacum diterima secara radiasi. Sehingga,
persentase kehilangan panas sangat kecil.

Sumber:http://www.intisolar.com/pemanas_air/tipe_kolektor_pemanas_air_tenaga_m
atahari.html
Gambar 3.7. kolektor surya tabung hampa

c) Kolektor parabola/ konsentrator


Jenis ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas
pada temperatur tinggi > 100o C. Kolektor surya jenis ini mampu
memfokuskan energi radiasi cahaya matahari pada suatu receiver
sehingga dapat meningkatkan kuantitas energi panas yang diserap oleh
absorber. Komponen konsentrator harus terbuat dari material dengan
transmisivitas tinggi.

15
Sumber: http://solarcellpanel.wordpress.com/tag/parabolic-dish/
Gambar 3.7. kolektor parabola / konsentrator

3. Pentingnya manfaat energi surya termal untuk pemasak dan pengering


hasil pertanian
a) Untuk pemasak
Kompor surya sangat menguntungkan bagi keluarga yang setiap hari
masak dengan menggunakan kompor. Dengan menggunakan kompor
surya ini maka kebutuhan akan energi fosil dan energi listrik untuk
memasak dapat dikurangi.
b) Untuk pengering hasil pertanian
Ini sangat berguna bagi para petani di negara-negara yang memiliki
empat musim, agar tidak mengeluarkan biaya yang banyak untuk
mengeringkan hasil panennya dengan menggunakan oven yang
menggunakan bahan bakar fosil maupun listrik.

4. Kelebihan dan kekurangan energi surya Termal dibandingkan dengan


energi sel surya (photovoltaic)
a) Keunggulan

16
Aplikasi teknologi energi surya Termal mudah ditemukan di pasaran
dibandingkan energi sel surya yang masih impor.
Harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan energi sel surya.
Bisa dibuat sederhana oleh masyarakat (cth: kompor surya)
Bahan dan material yang dibutuhkan cukup murah dan mudah
ditemukan
b) Kekurangan
Teknologi sel surya termal untuk memasak dan mengeringkan hasil
pertanian masih sangat terbatas. Akan tetapi, sebagai pemanas air,
energi surya termal sudah mencapai tahap komersial. Teknologi surya
termal masih belum berkembang karena sosialisasi ke masyarakat luas
masih sangat rendah.
Belum terdapat teknologi yang pernah digunakan untuk menyimpan
panas pada alat kompor surya dan pengering hasil pertanian sehingga
tidak bisa digunakan pada malam hari.

(http://www.slideshare.net/JuztChocoLatte/pemanfaatan -energi-
matahari?related=3. Diakses pada jumat, 12 Desember 2014)

17
C. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
1. Prinsip Kerja dan Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS)
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan jenis pembangkit
energi listrik alternatif yang dapat mengkonversi energi cahaya menjadi
energi listrik. Secara umum, ada dua cara pembangkit listrik tenaga surya
untuk dapat menghasilkan energi listrik, yaitu :

I. Pembangkit Listrik Surya Termal (Solar Thermal Power Plants)


Dalam pembangkit ini, energi cahaya matahari akan digunakan untuk
memanaskan suatu fluida yang kemudian fluida tersebut akan
memanaskan air. Air yang panas akan menghasilkan uap yang
digunakan untuk memutar turbin sehingga dapat menghasilkan energi
listrik.
II. Pembangkit Surya Fotovoltaik (Solar Photovoltaic Plants)
Pembangkit jenis ini memanfaatkan sel surya (solar cell) untuk
mengkonversi radiasi cahaya menjadi energi listrik secara langsung.

Berikut akan dijelaskan tentang keduanya :


a) Pembangkit Listrik Surya Termal (Solar Thermal Power Plants)
Pembangkit Listrik Termal Surya dapat bekerja dalam berbagai cara.
Pembangkit ini juga biasa dikenal sebagai pembangkit listrik surya
terkonsentrasi (concentrated solar power plants). Tipe yang paling
banyak digunakan adalah desain parabola cekung. Cermin parabola
dirancang untuk menangkap dan memfokuskan berkas cahaya ke satu
titik fokus, seperti seorang anak yang menggunakan kaca pembesar
untuk membakar kertas. Pada titik fokus tersebut terdapat pipa hitam
yang panjangnya sepanjang cermin tersebut. Didalam pipa tersebut
terdapat fluida yang dipanaskan hingga temperatur yang sangat tinggi,
seringkali diatas 300 derajad fahrenheit (150 derajad celcius). Fluida
panas tersebut dialirkan dalam pipa menuju ke ruang pembangkitan

18
energi listrik untuk memasak air, menghasilkan uap air dan
menghasilkan energi listrik.

Sumber: http://widihatono.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-surya-
plts.html
Gambar 3.8. Pembangkit listrik surya termal (Surya Thermal Power Plants)

(Sumber: http://widihatono.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-surya-
plts.html
Gambar 3.8. diagram alir Pembangkit Listrik Termal Surya)

19
Versi lain dari pembangkit listrik surya termal adalah penggunaan tower listrik
(power tower). Tower listrik ini membuat pembangkit listrik surya termal menuju
ke arah baru. Cermin disituasikan untuk memfokuskan radiasi cahaya ke satu titik
fokus, yaitu sebuah menara tinggi yang mana menara ini menerima cahaya untuk
mendidihkan air dan menghasilkan uap air. Cermin-cermin yang digunakan
biasanya dikoneksikan ke sebuah sistem penjejakan (tracking system) cahaya
dimana sistem tersebut mengatur cermin agar selalu menghadap matahari.
Tower listrik ini memiliki beberapa keuntungan, seperti waktu pembangunan
yang relatif cepat.

Sumber: http://widihatono.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-surya-
plts.html
Gambar 3.9. power tower

b) Pembangkit Surya Fotovoltaik (Solar Photovoltaic Plants)


fotovoltaik ini sangatlah sederhana. Beberapa panel surya dipasang
sehingga membentuk array. Masing-masing panel akan mengumpulkan
energi cahaya dan mengkonversikannya secara langsung menjadi energi
listrik. Energi listrik ini dapat dialirkan ke jaringan listrik. Saat ini,
pembangkit surya fotovoltaik masih jarang ditemukan. Hal ini dikarenakan

20
pembangkit listrik surya termal saat ini lebih efisien untuk memproduksi
energi listrik dalam skala besar.

sumber: http://widihatono.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-surya-
plts.html
gambar 3.10. Pembangkit Surya Fotovoltaik (solar photovoltaic Plants)

2. Komponen-Komponen PLTS
Untuk memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala rumah
tanggal, komponen-komponen yang digunakan adalah

Sumber: http://widihatono.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-
surya-plts.html
Gambar 3.12. komponen-komponen PLTS

21
-Solar Panel / Panel Surya : alat untuk mengkonversi energi cahaya matahari
menjadi energi listrik. Sebuah sel surya dapat menghasilkan tegangan kurang
lebih 0.5 volt. Jadi sebuah panel surya / solar cell 12 Volt terdiri dari kurang lebih
36 sel.

- Charge Controller : alat untuk mengatur arus dan tegangan yang akan masuk ke
baterai. Tegangan dan arus yang masuk ke baterai harus sesuai dengan yang
diinginkan. Bila lebih besar atau lebih kecil dari range yang ditentukan, maka
baterai atau peralatan yang lain akan mengalami kerusakan. Selain itu, charge
controller juga berfungsi sebagai penjaga agar daya keluaran yang dihasilkan tetap
optimal. Sehingga dapat tercapai Maximum Power Point Tracking (MPPT).
Charge controller secara umum melindungi dari gangguan-gangguan seperti
diterangkan berikut :

LVD, Low Voltage Disconnect, apabila tegangan dalam battery rendah,


~11.2 V, maka untuk sementara beban tidak dapat dinyalakan. Apabila
tegangan battery sudah melewati 12V, setelah di charge oleh modul surya,
maka beban akan otomatis dapat dinyalakan lagi (reconnect).
HVD, High Voltage disconnect, memutus listrik dari modul surya jika
battery/accu sudah penuh. Listrik dari modul surya akan dimasukkan
kembali ke battery jika voltage battery kembali turun.
Short circuit protection, menggunakan electronic fuse (sekering) sehingga
tidak memerlukan fuse pengganti. Berfungsi untuk melindungi sistem
PLTS apabila terjadi arus hubung singkat baik di modul surya maupun
pada beban. Apabila terjadi short circuit maka jalur ke beban akan
dimatikan sementara, dalam beberapa detik akan otomatis menyambung
kembali.
Reverse Polarity, melindungi dari kesalahan pemasangan kutub (+) atau (-
).
Reverse Current, melindungi agar listrik dari baterai atau aki tidak
mengalir ke modul surya pada malam hari.

22
PV Voltage Spike, melindungi tegangan tinggi dari modul pada saat baterai
tidak disambungkan ke controller.
Lightning Protection, melindungi terhadap sambaran petir (s/d 20,000
volt).

- Inverter : alat elektronika daya yang dapat mengkonversi tegangan searah (DC
direct current) menjadi tegangan bolak-balik (AC alternating current).
- Baterai, adalah perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari tenaga
surya. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar
matahari.
Berikut adalah diagram instalasi pembangkit listrik tenaga surya skala rumah
tangga.

Sumber: http://widihatono.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-surya-
plts.html
Gambar 3.13. diagram instalasi PLTA

(http://widihatono.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-surya-
plts.html. Diakses minggu, 14 Desember 2014. Pukul: 22:17)

23
3. Kelebihan dan kekurangan PLTS
A. Kelebihan PLTS
Energi surya merupakan sumber energi terbarukan. Matahari
hampir tak terbatas sebagai sumber energi, dan energi surya tidak
dapat habis.
Energi surya merupakan sumber energi yang ramah lingkungan
karena tidak memancarkan emisi karbon berbahaya yang
berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti pada bahan bakar
fosil.
Matahari merupakan sumber energi yang benar-benar bebas untuk
digunakan olleh setiap orang.
Dalam jangka panjang energi surya akan menghemat pengeluaran
uang untuk energi.
Dalam beroperasi, panel surya tidak mengeluarkan suara yang
bising.
Energi surya adalah salah satu pilihan energi terbaik untuk daerah
terpencil.
B. Kekurangan PLTS
Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang
tinggi. Panel surya terbuat daribahan mahal, bahkan dengan
penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya
tetap mahal.
Dibutuhkan lokasi yang luas, dan idealnya diarahkan ke
matahari, tanpa hambatan seperti pohon dan gedung tinggi.
Energi surya membutuhkan solusi penyimpanan energi murah
dan efesien karena matahari adalah sumber energi intermiten
(tidak kontinyu).

(http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi-
surya.html. diakses Minggu, 14 Desember 2014. Pukul 21:55)

24
BAB IV

PENUTUP

A.kesimpulan
Berdasarkan kajian diatas, diperoleh kesimpulan bahwa: Solar cell merupakan
salah satu solusi alternatif yang memanfaatkan energi matahari menjadi energi
listrik. Energi listrik yang dihasilkan solar cell bervariasi berdasarkan jumlah
kebutuhan listrik dan jumlah panel surya yang digunakan. Secara analisis, energi
listrik yang dihasilkan oleh solar cell mampu memenuhi kebutuhan listrik mesin
penggilina padi tiap harinya. Selain digunakan sebagai pembangkit lampu LED.

B. Saran
Berdasarkan uraian diatas, sebaikknya kita mulai menggunakan teknologi
teknologi yang memanfaatkan energi alternatif sebagai salah satu antisipasi
semakin berkurangnya cadangan energi fosil. Seperti halnya solar cell yang
memenfaatkan energi surya menjadi energi listrik, dimana energi listrik yang
dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan listrik mesin penggiling padi dan
kebutuhan listrik rumah tangga serta ramah lingkungan dengan tidak
dihasilkannya gas karbon dioksida sebagai hasil dari reaksinya.

25
DAFTAR PUSTAKA

(setiawardana. Andry. 2010. Makalah solar cell.


https://www.scribd.com/doc/227715777/Makalah-Solar-Cell. diakses
pada jumat, 14- Desember- 2014)

(Ph.D.tutunnugrraha. & Dipl.-ing. Sunardi.didik. 2012. Seri Sains Energi


Terbarukan ENERGI SURYA. Jakarta: PT. PELANGI ILMU NUSANTARA.)

(http://simonsirait.blogspot.com/2013/04/pengertian-
panelsuryapenggunaannyasert.html. Diakses pada minggu, pukul 23:40)

(http://www.slideshare.net/JuztChocoLatte/pemanfaatan-energi-
matahari?related=3. Diakses pada jumat, 12 Desember 2014)

(http://widihatono.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-surya-
plts.html. Diakses minggu, 14 Desember 2014. Pukul: 22:17)

(http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi-
surya.html. diakses Minggu, 14 Desember 2014. Pukul 21:55)

26

Anda mungkin juga menyukai