Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH PROJEK IPAS KE 4

ENERGI TERBARUKAN

Di ajukan untuk memenuhi syarat

Dalam penilaian mata pelajaran projek IPAS

Pengolahan limbah di bengkel otomotif

NENI SURYANI, S.Pd. M.P.Fis

Kelas X OTOMOTIF2

KELOMPOK

Anggota:M.Aditya

Aufa

Carel

Michael

M.Fikri

Razief
Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Katapang

Tahun ajaran 2022/2023

Kata pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah projek IPAS yang ke

4 dengan judul ENERGI TERBARUKAN dapat kami delesaikan.

Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi pembaca, pada kesempatan ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang memberikan kami semangat
dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua Orang Tua kami
yang banyak kontribusi bagi kami, kepada guru kami dan juga teman
teman yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, karena itu kami memohon kritik dan saran
yang membagun bagi perbakan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf kami menerima kritik dan saran
seluas luasnya dan pembaca agar bisa membuat karya yang lebih baik
pada kesempatan berikutnya

Bandung, 16 Februari 2023


Kelompok 2

Daftar isi

Kata pengantar :..................................................

Daftar isi :............................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar belakang:.................................................... I

Rumusan masalah: ...............................................

Tujuan: ...............................................................II

Manfaat: ...........................................................III

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian oli: ....................................................1

Sejarah oli : .........................................................6

Limbah B3: .........................................................8

3R (Reuse, Reduce, dan Recycle): .................................14

BAB 3 METODOLOGI PEMBUATAN


Metodologi pembuatan: ....................................19

Cara pembuatan: .................................................

BAB 4 PENUTUP

Kesimpulan: .....................................................21

Saran : ................................................................

Daftar pustaka: ................................................22

Forum diskusi: .................................................24


(PENDAHULUAN)

Latar belakang masalah

karena penggunaan energi akan habis sewaktu waktu, maka manusia


membutuhkan sumber energi alternatif yang di manfaatkan. Energo
terbarukan sifatnya tidak terbatas dan melimpah

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan sebelumnya, maka
penulis merumuskan masalah menjadi beberapa, diantaranya:

1. Bagaimana cara memanfaatkan energi terbarukan ?


2. Apa oli bekas bisa di gunakan kembali ?
3. Siapa yang harus bertangung jawab bila limbah di buang
sembarangan ?
4. Di mana seharusnya kita membuang limbah ?
5. Mengapa orang membuang limbah sembarangan ?

Tujuan
1. Mengetahui cara mengurangi penggunaan energi fosil.
2. Menghemat sumber daya yang tidak dapat di perbarui.

I
3. Mengurangi pencemaran.
4. Mengurangi biaya yang besar.
5. Sebagai ilmu tambahan.
6. Mengetahui apa saja contoh contoh energi terbarukkan .

Manfaat
Manfaat kami membuat makalah ini selain untuk mendapatkan
nilai kami juga berharap makalah ini dapat menjadi ilmu tambahan
dan dapat menginspirasi tentang memanfaatkan limbah dan
mengolah agar lingkungan tidak tercemar. adanya makalah ini juga
agar dapat menyadarkan betapa pentingnya menjaga lingkungan
dan alam

Kita sebagai manusia harus menjaga alam dan lingkungan. Maka dari
itu makalah ini kami buat agar dapat mengajak orang orang menjaga
dan peduli lingkungan. Menyadarkan juga pengolahan limbah yang
salah dan sembarangan dapat merusak lingkungan

Ada pepatah mengatakan kebersihan sebagian dari Iman.

II
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian
Energi terbarukan merupakan sumber energi alternatif yang tersedia
melimpah di alam.

Energi ini tidak akan pernah habis walaupun terus menerus digunakan.
Energi terbarukan dapat dimanfaatkan secara terus menerus dan tidak
akan habis. Beberapa sumber energi terbarukan dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Banyak sekali sumber
energi yang digunakan sehari-hari berasal dari sumber energi
terbarukan, seperti energi air, energi angin, dan
energi panas matahari. Energi ini dapat di konversi menjadi bentuk
energi lainnya.
Salah satu pemanfaatan yang paling banyak digunakan adalah energi
panas matahari. Energi panas matahari dimanfaatkan dengan cara
memantulkan cahaya matahari pada suatu reflektor. Pemanfaatan
energi matahari ada dua cara yaitu energi cahaya matahari yang biasa
digunakan dengan sel surya dan energi panas matahari

Oli adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan karena


memiliki banyak fungsi yang menunjang fungsi komponen lainnya.
Oli tidak hanya berfungsi sebagai pelumas, tetapi juga sebagai
pelindung komponen dan pendingin agar mobil tidak mudah
mengalami overheat. Fungsi oli adalah sebagai pelumas yang
melindungi mesin dari gesekan. Tanpa adanya oli, bahkan jika oli
yang dipakai sudah jelek atau tidak sesuai kebutuhan mobil,
komponen tidak akan berjalan baik.

1
Sejarah oli
Bearing pertama yang digunakan dalam Era Tembaga (Copper Age)
sekitar 4.500-3.300 SM di Mesopotamia, dalam bentuk roda untuk
kereta kuda yang terbuat dari tanah liat. Tidak ada bukti peninggalan
arkeologi yang membenarkan penggunaan oli pada saat itu, sepertinya
pada masa itu manusia menggunakan air, lemak hewan atau bahkan
darah untuk menghindari friksi antara bagian-bagian yang terbuat dari
kayu.

Sejarah bangsa Mesir pada 2.000 SM menunjukkan jika mereka


menggunakan cairan yang dituangkan pada jalur kereta yang
membawa patung-patung, gunanya untuk memudahkan mereka
bertransportasi, dan minyak zaitun digunakan untuk melumasi kayu

2
agar dapat memindahkan batu besar saat pembangunan piramid-
piramid pada masa itu.

Kala itu kereta kuda marak digunakan, dan sisa-sisa arkeologi dari as
roda yang ditemukan pada 1.400 SM memiliki sisa-sisa deposit sabun
kalsium di sepanjang permukaannya, sebuah tanda adanya pelumas
yang digunakan pada masa Mesir Kuno. Ada juga bukti di masa itu,
bitumen digunakan untuk melumasi roda yang terbuat dari tanah liat
di China, sepertinya diambil dari kotoran di permukaan tanah.

Di era bangsa Yunani dan Romawi, mereka menggunakan pelumas


yang mengkombinasikan jeruk nipis dan minyak zaitun (pelumas
kalsium) untuk melumasi as roda. Tulisan karya Cato the Elder (234-
149 SM) juga menunjukkan jika as roda pada kereta kuda harus
dilumasi dengan olahan minyak zaitun yang sudah dididihkan terlebih
dulu sehingga memiliki kekentalan atau viskositas tertentu.

Teknologi oli di era abad pertengahan

Jika sebelumnya senyawa pelumas yang digunakan terbuat dari lemak,


evolusi selanjutnya di dunia lubrikasi datang dari bapak penemu,
Leonardo da Vinci. Ia memperkenalkan ide bahwa koefisien friksi
adalah rasio dari tenaga itu sendiri berbanding dengan berat atau
rumus beban (u= FIW), dan menyimpulkan jika “setiap benda yang
menimbulkan friksi memiliki tahanan friksi yang setara seperempat
dari bobot benda tersebut”, sangat sesuai dengan temuan pada
eksperimen di era modern.

Berusaha untuk mengurangi terjadinya friksi, Da Vinci menciptakan


sistem pelumasan untuk as roda dengan bearing roda. Sepertinya ia
menggunakan lemak hewan atau minyak opium yang memang banyak
digunakan di Italia pada masa itu.

Pada masa pra-industrial di Swedia, lintah juga digunakan untuk


melumasi as roda berbahan kayu. Lintah-lintah ini dikumpulkan dari

3
hutan oleh anak-anak dan digunakan untuk melumasi kereta kuda,
bahkan masih digunakan hingga awal abad ke-20.

Lubrikasi era industrial

Pada era awal revolusi industri di pertengahan abad ke-19 banyak


tambang minyak menghasilkan minyak mentah sehingga oli alami
bisa tergantikan, inilah masa keemasan dari teknologi lubrikasi.

Awalnya, minyak mentah tidak digunakan sebagai oli akibat buruknya


performa pelumasannya dibandingkan dengan oli alami, tapi setelah
penemuan distilasi vakum di 1869 dan era industrialisasi di awal abad
ke-20, akhirnya kandungan di dalam minyak mentah bisa dipisahkan
sesuai dengan kebutuhan.

Pada tahun 1920-an, produsen oli berhasil mengembangkan


pemisahan kandungan minyak, menciptakan aditif anti oksidan, anti
karat dan viskositas untuk pelumas yang diperkenalkan pada tahun
1930-an dan 1940-an saat oli mulai digunakan pada industri kereta
api. Di tahun 1950-an, oli sintetis dikembangkan untuk kebutuhan
aviasi dan antariksa, begitu juga dengan oli multi-grade untuk
kendaraan. Teknologi oli yang terakhir ini bertahan hingga sekarang.

Saat ini, pengembangan oli mayoritas menggunakan metode bahan


kimia kompleks untuk mencapai hasil yang paling maksimal.
Pengembangan ini meliputi formula sintetis yang dikembangkan di
laboratorium, dan juga pengembangan aditif yang mampu
menghilangkan masalah yang terjadi sebelumnya.

4
Limbah B3
Pengertian Limbah B3

Kata B3 merupakan akronim dari bahan beracun dan berbahaya. Oleh


karena itu, pengertian limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu
buangan atau limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat
yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak
langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan
mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya.
Limbah B3 bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri.
Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa limbah jenis ini.
Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga domestik)
di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen

5
pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih
lantai, pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga, lem
perekat, hair spray, dan batu baterai.

Jenis Limbah B3

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini tidak berasal


dari proses utama, melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat,
inhibitor korosi, pelarutan kerak, pencucian, pengemasan dan
lain-lain.

Limbah B3 dari sumber spesifik. Limbah ini berasal dari proses suatu
industri (kegiatan utama).

Limbah B3 dari sumber lain. Limbah ini berasal dari sumber yang
tidak diduga, misalnya prodak kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan,
dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

2. Mudah meledak (explosive)

Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan
standar dapat meledak karena dapat menghasilkan gas dengan suhu
dan tekanan tinggi lewat reaksi fisika atau kimia sederhana. Limbah
ini sangat berbahaya baik saat penanganannya, pengangkutan, hingga
pembuangannya karena bisa menyebabkan ledakan besar tanpa
diduga-duga. Adapun contoh limbah B3 dengan sifat mudah meledak
misalnya limbah bahan eksplosif dan limbah laboratorium seperti
asam prikat.

6
3. Pengoksidasi (oxidizing)

Limbah pengoksidasi adalah limbah yang dapat melepaskan panas


karena teroksidasi sehingga menimbulkan api saat bereaksi dengan
bahan lainnya. Limbah ini jika tidak ditangani dengan serius dapat
menyebabkan kebakaran besar pada ekosistem. Contoh limbah b3
dengan sifat pengoksidasi misalnya kaporit.

4. Mudah menyala (flammable)

Limbah yang memiliki sifat mudah sekali menyala adalah limbah


yang dapat terbakar karena kontak dengan udara, nyala api, air, atau
bahan lainnya meski dalam suhu dan tekanan standar. Contoh limbah
B3 yang mudah menyala misalnya pelarut benzena, pelarut toluena
atau pelarut aseton yang berasal dari industri cat, tinta, pembersihan
logam, dan laboratorium kimia.

5. Beracun (moderately toxic)

Limbah beracun adalah limbah yang memiliki atau mengandung zat


yang bersifat racun bagi manusia atau hewan, sehingga menyebabkan
keracunan, sakit, atau kematian baik melalui kontak pernafasan, kulit,
maupun mulut. Contoh limbah b3 ini adalah limbah pertanian seperti
buangan pestisida.

6. Berbahaya (harmful)

Limbah berbahaya adalah limbah yang baik dalam fase padat, cair
maupun gas yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
sampai tingkat tertentu melalui kontak inhalasi ataupun oral.

7
7. Korosif (corrosive)

Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang memiliki ciri dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan pengkaratan pada baja,
mempunyai pH ≥ 2 (bila bersifat asam) dan pH ≥ 12,5 (bila bersifat
basa). Contoh limbah B3 dengan ciri korosif misalnya, sisa asam
sulfat yang digunakan dalam industri baja, limbah asam dari baterai
dan accu, serta limbah pembersih sodium hidroksida pada industri
logam.

8. Bersifat iritasi (irritant)

Limbah yang dapat menyebabkan iritasi adalah limbah yang


menimbulkan sensitasi pada kulit, peradangan, maupun menyebabkan
iritasi pernapasan, pusing, dan mengantuk bila terhirup. Contoh
limbah ini adalah asam formiat yang dihasilkan dari industri karet.

9. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)

Limbah dengan karakteristik ini adalah limbah yang dapat


menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan ekosistem, misalnya
limbah CFC atau Chlorofluorocarbon yang dihasilkan dari mesin
pendingin

10. Karsinogenik (carcinogenic), Teratogenik (teratogenic),


Mutagenik (mutagenic)

Limbah karsinogenik adalah limbah yang dapat menyebabkan


timbulnya sel kanker, teratogenik adalah limbah yang mempengaruhi

8
pembentukan embrio, sedangkan limbah mutagenik adalah limbah
yang dapat menyebabkan perubahan kromosom.

Upaya pengelolaan limbah B3 dapat dilakukan melalui tahapan


sebagai berikut:

Reduksi limbah dengan mengoptimalkan penyimpanan bahan baku


dalam proses kegiatan atau house keeping, substitusi bahan,
modifikasi proses, maupun upaya reduksi lainnya.

Kegiatan pengemasan dilakukan dengan penyimbolan dan pelabelan


yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah B3 berdasarkan
acuan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Nomor : Kep-05/Bapedal/09/1995.

Penyimpanan dapat dilakukan di tempat yang sesuai dengan


persyaratan yang berlaku acuan Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor:
Kep-01l/Bapedal/09/1995.

Pengumpulan dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan pada


ketentuan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Nomor: Kep-01/Bapedal/09/1995 yang menitikberatkan
pada ketentuan tentang karakteristik limbah, fasilitas laboratorium,
perlengkapan penanggulangan kecelakaan, maupun lokasi.

Kegiatan pengangkutan perlu dilengkapi dengan dokumen


pengangkutan dan ketentuan teknis pengangkutan.

9
Upaya pemanfaatan dapat dilakukan melalui kegiatan daur ulang
(recycle), perolehan kembali (recovery) dan penggunaan kembali
(reuse) limbah B3 yang dlihasilkan ataupun bentuk pemanfaatan
lainnya.

Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengan cara thermal,


stabilisasi, solidifikasi secara fisika, kimia, maupun biologi dengan
cara teknologi bersih atau ramah lingkungan.

Kegiatan penimbunan limbah B3 wajib memenuhi persyaratan dalam


Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999.

Upaya pemanfaatan dapat dilakukan melalui kegiatan daur ulang


(recycle), perolehan kembali (recovery) dan penggunaan kembali
(reuse) limbah B3 yang dlihasilkan ataupun bentuk pemanfaatan
lainnya.

Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengan cara thermal,


stabilisasi, solidifikasi secara fisika, kimia, maupun biologi dengan
cara teknologi bersih atau ramah lingkungan.

Kegiatan penimbunan limbah B3 wajib memenuhi persyaratan dalam


Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999.

Metode Pembuangan Limbah B3

Sumur dalam atau sumur injeksi (deep well injection)

Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan


manusia adalah dengan memompakan limbah tersebut melalui pipa ke

10
lapisan batuan yang dalam, di bawah lapisan-lapisan air tanah dangkal
maupun air tanah dalam. Secara teori, limbah B3 ini akan
terperangkap di lapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah
maupun air.

3R (Reuse, Reduce, dan Recycle)


3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi
cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai
permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan
recycle menjadi salah satu solusi pengelollan sampah di samping
mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi
sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru
pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat
dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.

3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan


kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama

11
ataupun fungsi lainnya. Reduceberarti mengurangi segala sesuatu
yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali
(daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat

Penggunaan kembali (reuse) adalah menggunakan lagi suatu barang


lebih dari sekali. Ini mencakup penggunaan kembali secara
konvensional di mana barang dipakai lagi dengan fungsi yang sama,
dan penggunaan kembali di mana barang dipergunakan dengan fungsi
yang berbeda. Berbeda dengan proses daur ulang yang
menghancurkan barang bekas menjadi bahan mentah yang dipakai
untuk membuat barang baru. Dengan mengambil produk yang
berguna dan menukarkannya, tanpa melalui proses, hal ini menghemat
waktu, uang, energi, dan sumber daya. Contoh klasik penggunaan
kembali secara konvensional adalah botol susu langganan yang bisa
diisi ulang.

12
Contoh pengguaan rembali (reuse)

Pusat penukaran barang bekas

Pelayanan ini memfasilitasi transaksi dan pendistribusian kembali


barang-barang yang tidak diinginkan dan masih memiliki kegunaan
dari satu pihak ke pihak lainnya. Pihak yang terlibat dapat berasal dari
berbagai pihak dan dapat bertindak sebagai penyumbang, penjual,
penerima, atau pembeli. Pusat-pusat penukaran barang bekas
umumnya memanfaatkan alat-alat rumah tangga atau kemasan
makanan yang masih bisa dipakai, dan mereka membuatnya tersedia
untuk dijual kembali. Contoh perusahaan yang bergerak di bidang ini
adalah Goodwill Industries, Salvation Army, Second Harvest Food
Bank, Habitate for Humanitely ReStores, CalMax, dan NY
WasteMatch.

Reduce

Pengertian Reduce – Konsep green living sekarang ini menjadi salah


satu tren yang diikuti oleh banyak orang. Rumus 3R, dipecahkan
menjadi reduce, reuse, dan recycle, dimana rumus tersebut menjadi
pegangan banyak orang dalam menciptakan lingkungan yang lebih
berkelanjutan dan mengurangi limbah.

Reduce adalah salah satu aktivitas mencintai lingkungan yang kerap


disebut dengan 3R. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang
didukung dengan gerakan pasti dari masyarakat untuk mencintai
lingkungan yang ada disekitarnya. Secara singkat, reduce adalah salah
satu cara dalam mengurangi penggunaan atau pembelian bahan-bahan

13
yang berpotensi menjadi sampah. Sementara reuse adalah penggunaan
kembali limbah B3, dan recycle adalah mendaur ulang komponen
yang bermanfaat.

Jadi, reduce adalah mengurangi penggunaan barang. Kata reduce ini


biasanya ditemukan dalam pengelolaan sampah dan juga gaya hidup
yang ramah lingkungan atau go green. Reduce sendiri juga memiliki
arti mengurangi penggunaan barang sama halnya dengan mengurangi
sesuatu yang bisa mengakibatkan sampah menumpuk

Reduce adalah mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan sampah


semakin menumpuk. Mengutip dari United States Environmental
Protection Agency atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika
Serikat (AS), cara terbaik untuk melakukan proses reduce adalah
dengan tidak membuat sampah. Sebab, membuat produk baru akan
menimbulkan efek rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan
iklim dan memerlukan banyak energi dan juga bahan mentah yang
diekstraksi dari bumi dan produknya akan dikirim untuk kemudian
dijual.

Sebagai hasilnya, reduce dan reuse adalah salah satu langkah yang
efektif untuk melindungi sumber daya alam, menjaga lingkungan, dan
menghemat uang. Sedangkan menurut Missouri Department of
Natural Resources atau Departemen Sumber Daya Alam Missouri,
menyebutkan salah satu cara melakukan reduce adalah dengan

14
mengingat produsen dalam mengontrol bahan apa saja yang akan
dipakai dan mengemas produk. Sementara kamu yang memutuskan
barang apa saja yang akan dibeli dan berapa banyak yang diperlukan.
Dengan begitu, kamu bisa meminimalisir pemborosan sebelum
melakukan pembelian sebuah produk.

Contoh Penerapan Reduce

Memilih Produk dengan Kemasan yang Dapat Didaur Ulang.


Menghindari Pemakaian dan Pembelian Produk yang Menghasilkan
Sampah dalam Jumlah Besar. Menggunakan Produk yang Dapat Diisi
Ulang (refill) Maksimumkan Penggunaan Alat-alat Penyimpan
Elektronik yang Dapat Dihapus dan Ditulis Kembali.

Recycle

15
Recycle adalah kata atau istilah yang menggambarkan tentang upaya
manusia untuk mengolah limbah yang dihasilkannya. Mendaur ulang
sampah memang bukan jalan keluar untuk mengatasi masalah
tersebut. Tetapi dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang,
maka jumlah limbah dapat berkurang sedikit demi sedikit.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata daur ulang


berarti suatu kegiatan atau pemrosesan kembali bahan yang pernah
dipakai. Berdasarkan penjelasan ini, maka kita bisa mengartikan
bahwa recycle adalah aktivitas untuk mendaur ulang kembali barang
bekas seperti plastik, kertas, dan sebagainya

Semakin sering kita melakukan recycle terhadap limbah hasil


manusia, maka jumlah sampah yang menumpuk di sekitar kita bisa
berkurang.

Dengan berkurangnya sampah maka lingkungan menjadi bersih dan


terhindar dari pencemaran. Jika alam tercemar, bukan hanya manusia
saja yang merasakan dampak negatifnya. Lebih dari itu, pencemaran
akan merusak ekosistem dan mengganggu keberlangsungan hidup
organisme lain.

Salah satu contoh recycle adalah dengan memproses kembali bahan


yang masih bisa dipakai. Misalnya, kalau seseorang memiliki bekas

16
kotak tisu, maka bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi
barang yang lebih berguna.

Mengutip dari situs Greenes.co, beberapa waktu lalu salah satu


perusahaan alat olahraga ternama yaitu Nike sudah meluncurkan
jersey ramah lingkungan untuk klub sepak bola Liverpool. Satu buah
seragam tersebut dibuat dari 18 botol plastik daur ulang. Ini menjadi
bukti kalau recycle adalah upaya efektif dalam mengurangi jumlah
sampah plastik di Bumi.

Contoh Barang Recycle

Terdapat banyak jenis serta kreasi yang dapat dilakukan untuk


recycling barang, berikut di bawah ini beberapa di antaranya.

1. Bohlam Lampu yang Dijadikan Vas atau Akuarium


2. Tatakan Gelas dalam CD atau DVD

BAB 3

METODOLOGI PEMBUATAN
No Alat alat Bahan bahan
1 tang Kaleng besar

17
2 Gunting Kaleng kecil
3 Lem tembak Triplek
4 Lem korea/super glue Plat nomor
5 Pilok hitam Dinamo kipas angin
6 Cat abu abu Busi
7 Cutter Kawat
8 Paku Almunium
9 Tusuk kayu Papan
10 Sedotan Baut

CARA PEMBUATAN
1. Potong kaleng besar menjadi 3 bagian
2. Simpan bagian bawah kaleng besar
3. Potong kaleng kecil menjadi 2 bagian
4. Lubangi kaleng kecil dengan paku
5. Potong kaleng besar dengan pola persegi panjang (vertikal)
6. Potong almunium dengan panjang
7. Lubangi bagian ujung atas dan bawah almunium
8. Pasang bagian ujung almunium dengan tusuk kayu
9. Lalu masukkan sedotan yang sudah di potong menjadi 2 bagian
10.Masukkan sedotan ke dalam tusuk kayu
11.Lalu masukan lagi almunium tadi
12.Bengkokkan kawat menyerupai poros engkol
13.Sambungkan 2 plat nomor dengan baut
14. Pasangkan papan di bagian bawah plat nomor

18
15. Paku rangkaian plat nomor dan papan tadi di triplek
16.Pasangkan almunium tadi ke rangkaian kawat seperti poros
engkol
17. Lubangi lagi plat nomor pada sisi kanan dan kiri
18. Lem kaleng besar di bagian atas plat nomor
19.Masukan rangkaian kaleng kecil yang tadi di buat ke dalam
kaleng besar
20. Rapihkan bagian bawah kaleng dan lubangi bagian tengahnya
21.Pasangkan busi pada bagian bawah kaleng yang sudah di
lubangi tadi
22.Lem menggunakan lem tembak pada sisi sisinya
23. Pasangkan bagian atas kaleng sebagai penutup
24.Pasangkan dinamo kipas angin ke triplek dengan baut
25.Lalu paku triplek
26. Sambungkan bagian AS dinamo dengan kawat
27. Terakhir cat triplek berwarna abu
28.Cat juga bagian dalam plat nomor berwarna abu
29.Dan cat kaleng besar berwarna abu
30. Semprot dengan pilok hitam pada bagian luar plat nomor

19
BAB 4

PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu kita dapat membuat energi
terbarukan

Saran
Mengolah limbah seharusnya di pilah sesuai jenis limbahnya
mengunakan metode 3R, agar dapat membantu mengurangi limbah di
bumi.

20
Daftar pustaka
1. https:///blog/oli-adalah/

2. https:///datapublish/2022/02/09/indonesia-hasilkan-60-juta-ton-
limbah-b3-pada-2021

3. https:///amp/news/264755/tanam-1-pohon-selamatkan-2-nyawa

4. https://images.app.goo.gl/RNCQGxGWmopujdiU8

5. https:///edu/detikpedia/d-5538767/pengertian-limbah-karakteristik-
dan-jenis-jenisnya

6. https:///wiki/Sampah_anorganik

7. https:///yuk-mengolah-limbah-keras-yang-ada-di-rumah/

8. https:///blog/detail/pengertian-limbah-lunak/12

9. https:///informasi/detail/artikel/pengertian-limbah-b3-bahan-
berbahaya-beracun-41

10. https:///post/detail/pengelolaan-limbah-bahan-berbahaya-dan-
beracun-b3

11. https://katadata.co.id/intan/berita/61dfbab884bf9/recycle-adalah-
upaya-daur-ulang-kenali-konsep-dan-contohnya

21
12. https://www.gramedia.com/best-seller/recycle/amp/

13. https://www.gramedia.com/literasi/reduce-adalah/

14. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6198184/reduce-adalah-
pengertian-contoh-penerapan-dan-manfaatnya

15. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penggunaan_kembali

Dokumentasi

Kelompok 6

22
Forum diskusi

No Pertanyaa
Nama Kelompok Jawaban
n
1 Nurdin 1 Kenapa dinamo Karena kami
menggunakan menggunakan
sambungan dinamo bekas

23
listrik tidak ke kipas angin
aki? yang
menggunakan
aliran listrik
(DC)

Riffa 4 Berapa biaya Harga dasar:


yang di Rp 150.000
2 keluarkan harga jual Rp
untuk membuat 200.000-
projek ini ? 250.000

Yudi 5 Berapa hari 3-4 hari


dalam
3
pembuatannya
?

24
25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai