Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ENERGI NUKLIR

DISUSUN
OLEH :

KELAS : X TBSM

REHAN ARYASTA
MADE ARIANA
MUH. AKBAR
PUTU RIAN PRIFAYOGA

SMK NEGERI 1 LOEA


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

“Energi Nuklir”. Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan

tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam

kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................

A. Latar Belakang ....................................................................................................................

B. Rumusan masalah ...............................................................................................................

C. Tujuan .................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................

A. Ketenaganukliran.................................................................................................................

B. Fisi Nuklir Secara umum.....................................................................................................

C. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir......................................................................................

D. Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir........................................................................

E. Mitigasi Kebocoran Nuklir..................................................................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................................................................

B. Saran .................................................................................................................................

Daftar Pustaka ..............................................................................................................................


BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin
berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi
alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi
tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang
terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan
dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa
kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber
energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang
ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu
alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan. Fakta-Fakta tentang bencana yang
disebabkan karena radiasi nuklir mulai dari yang terdahsyat yang terjadi di Chernobyl,
Ukraina serta yang terjadi di Fukushima, Jepang baru baru ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan energy nuklir perlu sebuah tinjauan ulang. Serta Memerlukan sebuah mitigasi
bencana dalam penanganan bencana tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah ketenaganukliran itu?
2. Bagaimanakah pemanfaatan energy nuklir untuk pembangkit listrik tenaga nuklir
(PLTN)?
3. Bagaimanakah mitigasi bencana jika terjadi kebocoran dalam PLTN?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan manfaat dari ketenaganukliran.
2. Mengetahui pemanfaatan dari energy nuklir untuk pembangkit listrik.
3. Memberikan informasi kepada pembaca tentang mitigasi bencana jika terjadi bencana
kebocoran nuklir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ketenaganukliran
Nuklir adalah zat yang bisa melepaskan oksigen dari udara atau zat yang dapat
memecah partikel benda lain nya. Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah
sebuah proses saat dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan
melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang
bersinar, dan Bom Hidrogen meledak. Ketenaganukliran adalah hal yang berkaitan
dengan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan dengan tenaga dalam bentuk apapun
yang dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari
sumber radiasi gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena energi
yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.

B. Fisi Nuklir Secara umum


Energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan
inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Sebuah inti berat
yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang
lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti
atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap)
neutron lambat.
Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom
yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium
untuk membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang
sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan
energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir
yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi
berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat
dalam bentuk bom nuklir.
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang
dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih
berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat
lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai
terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya
dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna,
misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.
C. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir
dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik
semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water
reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di
dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan
bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat
penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan
menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air
didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar
setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor. Untuk menjaga agar air di
dalam reaktor (yang berada pada suhu 300 oC) tidak mendidih (air mendidih pada suhu
100oC dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran
jika reaktor ini dinamakan reaktor air bertekanan

D. Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


1. Dampak Positif
Pertimbangan pemanfaatan energi nuklir sebagai pembangkit listrik (PLTN)
adalah penghematan penggunaan sumberdaya nasional, mengurangi ketergantungan
terhadap minyak bumi, batubara dan gas bumi, mengurangi emisi gas rumah kaca
secara signifikan, serta meningkatkan ketahanan dan kemandirian pasokan energi
untuk mendukung pembangunan nasional jangka panjang.
Pembangkit listrik berbasis nuklir dianggap lebih ramah lingkungan daripada
pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak.Emisi karbon dioksida pembangkit
energi nuklir lebih rendah daripada batu bara, minyak bumi,gas alam,bahkan
hidroenergi dan pembangkit energi surya.Ketiga, alasan ekonomis.Harga listrik yang
dihasilkan nantinya akan lebih murah karena biaya produksi bisa ditekan. Sebagai
perbandingan, 1 kg uranium sebagai bahan baku nuklir,setara dengan 1.000 – 3.000
ton batu bara.
2. Dampak Negatif
Meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir banyak manfaatnya, akan tetapi jika
suatu saat terjadi kebocoran reactor nuklir akan berakibat fatal. Seperti yang terjadi di
Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar 1500
meter ke udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh ke Eropa. Selain memicu
evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih
dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan
kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini daerah tersebut
dibiarkan tanpa berpenghuni. Sekitar 60% anak ukrania mengalami kanker gondok,
10% anak menalami gangguan mental, banyak anak mengalami kelainan genetik.
Sebagia besar anak Ukrania diduga telah mengalami kelainan pertahanan tubuh
setelah terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa hewan mengalami kerlainan
genetik. Pada tahun 1990 – 1998, didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker
kelenjar gondok sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup di
wilayah di sekitar Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah
menghubungkan semua penyakit kanker kelenjar gondok ini dengan kecelakaan
nuklir Chernobyl.
Baru- baru ini Gempa bumi yang disusul adanya tsunami yang melanda Jepang
pada Jumat (12/3) kemarin menimbulkan potensi bahaya baru. Hal ini disebabkan
adanya beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepang yang mengalami
kerusakan. San ini memicu adanya ancaman bahaya kontaminasi radioaktif yang
muncul ke permukaan. Radioaktif adalah sejenis zat yang berada di permukaan atau
di dalam benda padat, cair atau gas yang mana kehadirannya berbahaya bagi tubuh
manusia. Radioaktif berasal dari radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil
akibat energi yang berlebihan. Menurut situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh
efek yang berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN.
1. Rambut: rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau
lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
2. Otak: sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan
5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan
pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3. Kelenjar Gondok: kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah
tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4. Sistim Peredaran Darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah
limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal
ialah seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima,
menunjukan gejala dapat bertahan selama 10 tahun dan mungkin memiliki risiko jangka
panjang seperti leukimia dan limfoma.
5. Jantung: bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan
kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan
kematian mendadak.
6. Saluran Pencernaan: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan
pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7. Saluran Reproduksi: saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan
kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami
kemandulan.
E. Mitigasi Kebocoran Nuklir
Untuk menghindari banyaknya korban akibat kebocoran reactor nuklir pada
PLTN, dapat menggunakan beberapa cara yaitu :
a. Penanggulangan awal
 Teknologi PLTN harus menggunakan standar internasional dengan teknologi
yang terpercaya dari Negara- Negara yang sudah berpengalaman dalam bidang
ketenaganukliran.
 Penempatan PLTN harus berada jauh dari permukiman padat penduduk untuk
menghindari resiko sekecil mungkin serta harus ditempatkan di wilayah yang
stabil.
 Melakukan perawatan dan pengecekan secara kontinyu untuk meminimalisir
resiko.
b. Setelah terjadi kebocoran
 Harus segera mengevakuasi masyarakat sekitar keluar dari radius resiko radiasi
sampai batas waktu tertentu.
 Bagi semua orang yang telah berada dalam erea daerah paparan harus segera
dilakukan skrening tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila terdapat
masyarakat yang terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakukan perawatan
dan pemantauan kesehatannya.
 Semua masyarakat dalam paparan bencana kebocoran reaktor nukklirsementara
belum diungsikan harus tinggal di dalam rumah dan tidak boleh enyalakan AC
untuk mencegah kontaminasi dengan udara luar. Masyarakat juga dilarang
mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buan ataubahan makanan yang telah
terkontaminasi dengan udara luar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketenaganukliran sangat banyak manfaatnya karena menggunakan bahan bakar
yang murah dan mempunyai reaksi berkesinambungan dan tidak memiliki residu yang
mengganggu lingkungan seperti lapisan ozon dan mengurangi tingkat global warming.
Juga bias dimanfaatkan untuk tenaga listrik. Tetapi Ketenaganukliran juga memiliki
banyak dampak negatif jika dalam pemanfaatanya tidak maksimal, seperti residu zat
radioaktif sisa reaksi dalam reactor nuklir yang hanya bias terurai selama 24000 tahun.
Ketenaganukliran juga biasa dimanfaatkan oleh suatu Negara untuk dijadikan senjata
pemusnah massal. Jika terjadi kebocoran reactor pada pembangkit listrik tenaga nuklir,
akan berakibat fatal, seperti yang terjadi di Chirnobyl, ukraina dan Fukushima Jepang.
Dalam mitigasi bencana nuklir, sebelum terjadi kebocoran nuklir, pembuatan PLTN
harus sesuai dengan standar internasional untuk meminimalisir bencana, jika sudah
terjadi kebocoran, evakuasi adalah hal yang paling penting untuk mengurangi korban.

B. Saran
Pembuatan PLTN memang sangat menguntungkan berbagai pihak, tetapi juga
dapat berakibat fatal jika terjadi sesuatu, oleh karena itu pengolahan energy nuklir harus
memperhatikan dampak dampak negative yang akan terjadi kelak.
DAFTAR PUSTAKA

http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/03/14/dampak-kebocoran-nuklir-bagimanusia/

28 maret 2011 pukul 00.13 http://aliusman.wordpress.com/2010/07/26/pltn-aman-dan-ramah-

lingkungan/ 28maret 2011 pukul 00.30

http://regional.kompas.com/read/2011/03/18/03544387/Manfaat.dan.Dampak.PLTN.Tida

k.Sebanding 27 maret 2011 pukul 22.30 http://www.lintasberita.com/go/1778514 27 maret 2011

pukul 21.09

http://thegeographystudy.blogspot.com/2013/08/makalah-energi-nuklir.html

Anda mungkin juga menyukai