Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR SISTEM

TENAGA LISTRIK

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)

OLEH :
1. ANDI MUH AIMAN RIFQAH (32322008)
2. ALIYAH ZAKIRAH SEHANG (32322019)

1 A ELEKTRONIKA
PROGRAM STUDI D3 ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................... 3


2.1 Komponen Dasar Reaktor nuklir ................................................................ 3
2.1.1 Reaktor ............................................................................................. 3
2.1.2 Elemen Bahan Bakar ......................................................................... 3
2.1.3 Moderator Netron .............................................................................. 4
2.1.4 Batang Kendali .................................................................................. 4
2.1.5 Generator ........................................................................................... 4
2.1.6 Pendingin........................................................................................... 5
2.1.7 Sistem Kontrol Keselamatan .............................................................. 5
2.1.8 Turbin................................................................................................ 5
2.2 Prinsip kerja dari PLTN .............................................................................. 5
2.2.1 Diagram Blok dari proses Thermo Kimia ........................................... 8
2.3 Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di
dalam PLTN ............................................................................................... 8
2.4 Keuntungan dan kekurangan ....................................................................... 8
2.4.1 Keuntungan PLTN .............................................................................. 9
2.4.2 Kekurangan dari PLTN ...................................................................... 9

BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 10


3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang
dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945.
Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga
pengaruhnya masih dapat dirasakan sampaisekarang.Di samping sebagai senjata
pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara
memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini
tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam
berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan,
sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang
hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi.

Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah
berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit
Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari
lingkungan.

Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara


komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan
dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR) yang
setahun kemudian mencapai daya 5 Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris
dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR + Reaktor berpendingin gas)
dengan daya 100 Mwe. Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN
yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga
listrik dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai 351.000 Mwe dan 36
unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18 negara.

1
Seiring dengan krisis energi yang sedang menimpa Indonesia saat ini yang
ditandai dengan semakin menipisnya cadangan minyak yang dimiliki Indonesia,
maka pemerintah berniat membangun PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
di Indonesia. Pemerintah merasa pembangkit-pembangkit listrik yang sudah ada
sekarang dirasa masih kurang untuk memenuhi konsumsi listrik di Indonesia.

Pengertian dari PLTN sendiri adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana
panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit
listrik. Cara kerja PLTN tidak jauh dengan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga
Uap). Bedanya pada PLTN energi panas yang dihasilkan berasal dari reaksi nuklir.
Panas yang dihasilkan dari reaksi nuklir ini digunakan untuk menguapkan air
pendingin. Uap ini digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga diperoleh
energi kinetik. Energi kinetik yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator
yang akhirnya menghasilkan energi listrik.

Namun masih terdapat pro dan kontra dalam masyarakat mengenai rencana
pemerintahan ini.oleh karena itu pemerintah harus memberikan penyuluhan
mengenai teknologi nuklir kepada masyarakat. Selain itu pemerintah juga harus
menerapkan standar keamanan yang ketat terhadap PLTN yang akan didirikan.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas antara
lain:
1. Apa saja komponen - komponen PLTN?
2. Bagaimana prinsip kerja serta gambar dan system diagram blok dari PLTN?
3. Keuntungan dan kerugian dari PLTN ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui komponen - komponen dari PLTN
2. Dapat mengetahui prinsip kerja dan sistem kerja dari PLTN
3. Agar mahasiswa bisa mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, serta
dapat mengantisipasi kerugiannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komponen Dasar Reaktor Nuklir

2.1.1 Reaktor

Gambar 2.1 Reaktor Nuklir

Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau
dikenal dengan reaksi fisi berantai yang terkendali. Bagian utama dari reaktor nuklir
yaitu: elemen bakar, perisai, moderator dan elemen kendali. Reaksi fisi berantai
terjadi apabila inti dari suatu unsur dapat belah (Uranium-235, Uranium-233)
bereaksi dengan neutron termal/lambat yang akan menghasilkan unsur-unsur lain
dengan cepat serta menimbulkan energi panas dan neutron-neutron baru.

2.1.2 Elemen Bahan Bakar


Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan diameter kira
- kira 1 cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan elemen bahan bakar yang
diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan daerah sekitarnya
dinamakan teras reaktor. Umumnya, bahan bakar reaktor adalah uranium-235.

3
2.1.3 Moderator Netron
Netron yang mudah membelah inti adalah netron lambat yang memiliki
energi sekitar 0,04 eV (atau lebih kecil), sedangkan netron-netron yang dilepaskan
selama proses pembelahan inti (fisi) memiliki energi sekitar 2 MeV. Oleh karena
itu, sebuah reaktor atom harus memiliki materaial yang dapat mengurangi kelajuan
netron-netron yang energinya sangat besar sehingga netron-netron ini dapat dengan
mudah membelah inti. Material yang memperlambat kelajuan netron dinamakan
moderator.
Moderator yang umum digunakan adalah air. Ketika netron berenergi tinggi
keluar dari sebuah elemen bahan bakar, netron tersebut memasuki air di sekitarnya
dan bertumbukan dengan molekul-molekul air. Netron cepat akan kehilangan
sebagian energinya selama menumbuk molekul air (moderator) terutama dengan
atom-atom hidrogen. Sebagai hasilnya netron tersebut diperlambat.

2.1.4 Batang Kendali


Jika keluaran daya dari sebuah reactor dikehendaki konstan, maka jumlah
netron yang dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana diketahui, setiap terjadi
proses fisi ada sekitar 2 sampai 3 netron baru terbentuk yang selanjutnya
menyebakan proses berantai. Batang kendalli terbuat dari bahan-bahan penyerap
netron, seperti boron dan kadmium. Jika reaktor menjadi superkritis, batang kendali
secara otomatis bergerak masuk lebih dalam ke dalam teras reaktor untuk menyerap
kelebihan netron yang menyebabkan kondisi itu kembali ke kondisi kritis.
Sebaliknya, jika reaktor menjadi subkritis batang kendali sebagian ditarik menjauhi
teras reactor sehingga lebih sedikit netron yang diserap. Dengan demikian, lebih
banyak netron tersedia untuk reaksi fisi dan reaktor kembali ke kondisi kritis. Untuk
menghentikan operasi reaktor (missal untuk perawatan) batang kendali turun penuh
sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi berhenti.

2.1.5 Generator
Generator adalah perangkat yang mengubah energi mekanik dari turbin
menjadi energi listrik. Pada dasarnya, generator menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik untuk menghasilkan arus listrik bolak-balik.

4
2.1.6 Pendingin
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu reaktor. Suhu
ini dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan pendingin misalnya air
atau karbon dioksida. Bahan pendingin (air) disirkulasikan melalui system pompa,
sehingga air yang keluar dari bagian atas teras reactor digantikan air dingin yang
masuk melalui bagian bawah teras reactor.

2.1.7 Sistem Kontrol dan Keselamatan


Komponen penting lainnya dalam pembangkit listrik tenaga nuklir adalah
sistem kontrol dan keselamatan. Sistem kontrol memantau dan mengatur operasi
reaktor, sementara sistem keselamatan dirancang untuk mencegah kegagalan dan
melindungi dari kemungkinan kecelakaan.

2.1.8 Turbin
Turbin adalah komponen yang digerakkan oleh uap dari pendingin yang
dipanaskan. Turbin mengubah energi panas menjadi energi mekanik, yang
selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator listrik.

2.2 Prinsip kerja dari PLTN

Gambar 2.2 Sistem Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit


listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor
nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang

5
dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling
water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang
dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit
baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1.

Pada dasarnya sistem kerja dari PLTN sama dengan pembangkit listrik
konvensional, yaitu: air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Ulang
yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap.
Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga
menghasilkan tenaga listrik. Satu gram U-235 setara dengan 2650 batu bara.

Pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang sama,
dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor nuklir.
Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus
menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan
bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga
tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke
lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah
lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah
berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk
sementara bisa disimpan di lokasi PLTN.

Prinsip kerja PLTN sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik lainnya,


misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Yang membedakan antara dua
jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN
mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai
panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi. Uap
bertekanan tinggi pada PLTU digunakan untuk memutar turbin. Tenaga gerak putar
turbin ini kemudian diubah menjadi tenaga listrik dalam sebuah generator.

Perbedaan PLTN dengan pembangkit lain terletak pada bahan bakar yang
digunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan (fisi) inti
Uranium menghasilkan tenaga panas (termal) dalam jumlah yang sangat besar serta

6
membebaskan 2 sampai 3 buah neutron. Sebagai pemindah panas biasa digunakan
air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses
pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel
seperti CO2, SO, atau NOx, juga tidak melepaskan asap atau debu yang
mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Satu gram U-235 setara
dengan 2650 batu bara.

Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah


lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah
berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk
sementara bisa disimpan dilokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara
lestari.

Gambar 2.3 Sistem Kerja Pengolahan Listrik Tenaga Nuklir

7
2.2.1 Diagram Blok dari proses Thermo Kimia

Gambar 2.4 Diagram blok teknologi proses Thermo kimia

Gambar 2.5 Diagram blok Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dari proses gasifikasi

2.3 Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di
dalam PLTN adalah sebagai berikut :

a. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam
bentuk panas yang sangat besar.

8
b. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air
pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe
reaktor nuklir yang digunakan.
c. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan
energi gerak (kinetik).
d. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator
sehingga dihasilkan arus listrik.

2.4 Keuntungan dan kekurangan

2.4.1 Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama


lainnya adalah:
a. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas
rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat
dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas).
b. Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert
karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida,
partikulate atau asap fotokimia.
c. Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal).
d. Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan.
e. Ketersedian bahan bak ar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat
sedikit bahan bakar yang diperlukan.

2.4.2 Kekurangan dari PLTN


a. Risiko kecelakaan nuklir - Kecelakaan nuklir merupakan
kekhawatiran utama dalam operasi PLTN.
b. Limbah Nuklir - limbah radioaktif tingkat, tinggi yang dihasilkan
dapat bertahan hingga ribuan tahun.
c. Keamanan: PLTN - merupakan target potensial bagi ancaman
keamanan, seperti terorisme atau pencurian material radioaktif.
d. Investasi Awal yang Tinggi - Pembangunan PLTN memerlukan
investasi awal yang sangat besar.

9
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Reaktor nuklir merupakan kompleks sistem yang terdiri dari beberapa


komponen dasar, termasuk elemen bahan bakar, moderator neutron, batang
kendali, generator, pendingin, sistem kontrol dan keselamatan, serta turbin.
Semua komponen ini bekerja bersama untuk menghasilkan energi listrik
dari reaksi fisi nuklir dengan aman dan efisien.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit
listrik thermal yang menggunakan reaktor nuklir untuk menghasilkan panas
melalui reaksi pembelahan inti uranium. Panas tersebut digunakan untuk
menghasilkan uap yang menggerakkan turbin dan generator, menghasilkan
energi listrik. PLTN merupakan pembangkit listrik base load yang
beroperasi secara konstan dan dianggap ramah lingkungan karena tidak
menghasilkan emisi CO2, SO2, atau NOx. Limbah radioaktif, seperti
elemen bakar bekas, dapat disimpan secara sementara sebelum dilakukan
penyimpanan jangka panjang.
3. Dengan mengetahui keuntungan dan kekurangannya, kita dapat
memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir secara efisien sehingga
dapat menguntungkan umat manusia serta dapat mengantisipasi kecelakaan
yang tidak diinginkan.

2.3 Saran
Saran yang penulis dapat sampaikan adalah kita sebagai mahasiswa elektro
harus banyak menambah wawasan kita mengenai pembangkit listrik salah satunya
adalah Pembangkit listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sehingga kitakedepannya dapat
mengembangkan (PLTN) di Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/figure/Gambar-2-Diagram-blok-pembangkit-
tenaga-listrikdari-proses-gasifikasi-6_fig2_328656227
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir
http://www.apbi-icma.org/news/1930/pembangunan-pltn-kian-
dipertimbangkan
https://rimbakita.com/pembangkit-listrik-tenaga-nuklir/
http://digdyo.blogspot.com/2013/05/pltn-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir.html

11

Anda mungkin juga menyukai