Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

Dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Dasar Teknik Elektro

Disusun oleh

Nama : Seigi
NIM : 5230711023

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allas Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS)” sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas matakuliah Dasar Teknik Elektro
(DTE), selain itu penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada
pembaca tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya dalam kehidupan masyarakat.
Penulis mengucapka terimakasih kepada segenap pihak yang ikut mendukung proses
pembuatan makalah Pembangkit Litrik Tenaga Surya ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Yogyakarta, 11 Desember
2023.

Seigi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2. Tujuan.......................................................................................................................... 2

1.3. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1. Gambaran Umum (PLTS) .............................................................................................. 3

2.1.1. Alasan dibutuhkanya energi surya ....................................................................... 3

2.1.2. Jumlah dan letak PLTS yang terdapat di Indonesia ............................................. 3

2.1.3. PLTS digunakan pada situasi ............................................................................... 5

2.1.4. Cara Kerja (PLTS) ............................................................................................... 6

2.1.5. Kelebihan dan Kelemahan penggunaan (PLTS) .................................................. 6

2.1.6. Rumus yang digunakan ........................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9

3.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 9

3.2. Saran ................................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan energi listrik di Indonesia diprediksi meningkat pesat, fakta ini


berbanding terbalik dengan sumber energi primer di Indonesia untuk pembangkit listrik
konvensional yang menurun jumlahnya dan pasti akan habis kedepanya. Salah satu
contohnya cadangan batu bara di Indonesia keseluruhan yang berjumlah 21,1 milyar
ton yang diperkirakan akan habis sekitar 50 tahun kedepan, apabila tidak dilakukan
eksplorasi baru.
Berkaitan dengan hal ini beberapa regulasi telah diterbitkan dan mulai
direalisasikan pemerintah dalam mengatasi kebutuhan energi listrik yang pesat, selain
itu penduduk di Indonesia yang tinggal dipedesaan masih sering mengalami kendala
yang cukup besar saat menggunakan jaringan listrik PLN, maka dari itu salah satu cara
untuk mengalami semua permasalahan ini dengan memanfaatkan tenaga surya sebagai
pembangkit listrik atau yang sering disebut sebagai pembangkit listrik tenaga surya.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan solusi inovatif yang
memanfaatkan energi matahari, sebagai sumber utamanya PLTS umumnya melibatkan
penggunaan sel surya atau panel surya untuk menangkap sinar matahari dan
mengonversinya menjadi energi listrik. Proses ini dikenal sebagai konversi energi
matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk memasok daya ke rumah,
bisnis atau jaringan listrik umum.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini mempunyai banyak keuntungan seperti
ramah lingkungan, fleksibel untuk pengembangan kapasitas daya tidak tergantung dari
sumber energi fosil, serta pemanfaatan energi surya sangat menjanjikan bagi wilayah
Indonesia karena Indonesia merupakan daerah tropis yang berada pada garis
katulistiwa.

1
1.2. Tujuan
➢ Meningkatkan kesadaran tentang dampak lingkungan positif dari penggunaan
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
➢ Memberikan informasi yang komperehensif tentang Pembangkit Listrik
Tenaga Surya kepasa pembaca.
➢ Menyoroti peran PLTS dalam konteks energi terbarukan dan keberlanjutan.
➢ Memberikan wawasan tentang penerapan praktis PLTS dalam berbagai
konteks, seperti rumah tangga, industri, atau proyek-proyek skala besar.

1.3. Rumusan Masalah


➢ Mengapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya dibutuhkan dalam konteks energi
masa kini dan masa depan.
➢ Total Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang terpasang dan dimana saja
mereka tersebar.
➢ Bagaimana Pembangkit Tenaga Surya Dapat digunakan secara efektif dan
efisien dalam berbagai situasi, termasuk tantangan keuntungan dan kelemahan
penggunaanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum (PLTS)


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah sistem yang mengonversi energi
matahari menjadi listrik. PLTS umumnya terdiri dari panel surya foltovoltaik, inverter untuk
mengubah energi DC menjadi AC dan sistem penyaluran listrik teknologi ini ramah
lingkungan dan dapat digunakan baik secara terpusat maupun terdesen tralisasi untuk
memenuhi kebutuhan energi

2.1.1. Alasan dibutuhkanya energi surya

Energi saat ini memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Selama ini dunia
memiliki ketergantungan utama pada minyak bumi sebagai penyangga energi, namun
keadaan ini semakin rumit dengan kelangkaan dan kenaikan harga minyak bumi, serta
penipisan cadangan sumber daya fosil di seluruh dunia, maka dari itu dalam menghadapi
situasi ini pemanfaatan energi surya sebagai pembangkit listrik menjadi jalan alternatif yang
paling potensial untuk diterapkan di Indonesia.

Karena energi surya merupakan energi terbarukan ramah lingkungan dan membantu
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca serta
mendukung keberlanjutan energi. Selain itu PLTS dapat menjadi solusi untuk memasok listrik
di daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional.

Dengan memanfaatkan energi surya kita dapat memastikan pasokan energi yang
berkelanjutan ramah lingkungan, serta mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang
semakin menipis dan langka.

2.1.2. Jumlah dan letak PLTS yang terdapat di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, indonesia telah mengalami peningkatan yang


signifikan dalam penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Menurut Kementrian
Sumber Daya Mineral (ESDM) pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di
Indonesia meningkat signifikan hingga 26%, dari jumlah pelanggan sebanyak 5.926 pada Juli
2022 menjadi 7.472 pelanggan per juli 2023, dan berdasrkan data ESDM semester 1 tottal
kapasitas PLTS yang terpasang yakni sebesar 322,6 Megawatt. Masyarakat semakin sadar
akan keberlanjutan energi dan dampak lingkungan, mendorong peningkatan adopsi teknologi
ini di berbagai sektor. Pemerintah inidonesia.

3
Berikut data tabel Pembangkit Listrik Tenaga surya yang terpasang di berbagai wilayah
Indonesia :

NAMA PROVINSI KOTA LOKASI KAPASITAS


PLTS Cirata Jawa Barat Purwakarta Cirata 1 MW
PLTS Kayubihi Bali Karangasem Desa Kayubihi 1 MW
PLTS Kubu Bali Karangasem Desa 1 MW
Baturinggit
PLTS Gili NTB Lombok Pulau Gili 600 kWp
Trawangan Utara Tarawang
PLTS Gili Meno NTB Lombok Pulau Gili 60 kWp
Utara Meno
PLTS Gili Air NTB Lombok Pulau Gili Air 160 kWp
Utara
PLTS Oelpuah NTT Kupang Dusun 5 MW
Bajaneke,Desa
Oelpuah
PLTS Raijua NTT Sabu Raijua 150 kWp
PLTS Nule NTT Alor 250 kW
PLTS Pura NTT Alor 175 kW
PLTS Solor Barat NTT Flores Timur 275 kW
PLTS Kabeana Sulawesi Bombana Desa Tapuhaka,
Timur Tenggara Pulau Kabeana
PLTS Likupang Sulawesi Utara Minahasa Desa wineru 21 MW
Utara
PLTS Kelang Maluku Seram Bagian Desa tahalupu 100 kWp
Tahalupu Barat
PLTS Pulau Maluku Nusa Telu 75 kWp
Tiga/Nusa Telu
PLTS Banda Maluku 100 kWp
Naira
PLTS Pulau Maluku 115 kWp
Panjang

4
PLTS Manawoka Maluku 115 kWp
PLTS Tioor Maluku 100 kWp
PLTS Kur Maluku 100 kWp
PLTS kisar Maluku 100 kWp
PLTS Wetar Maluku 100 kWp
PLTS Daruba Maluku Utara Morotai Desa juanga, 600 kWp
Daruba
PLTS di Pulau 900 kWp
Medang, Sekotok,
Moyo, Bajo Pulo,
Maringkik dan
Lantung

2.1.3. PLTS digunakan pada situasi

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi pilihan utama dalam berbagai situasi,
terutama di daerah terpencil atau sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional. Di tempat
tempat seperti ini, PLTS berfungsi sebagai solusi mandiri untuk menyediakan sumber daya
listrik tanpa perlu terhubung ke jaringan umum, selain itu rumah atau bangunan yang tidak
terhubung ke jaringan listrik konvensional juga dapat mengandalkan PLTS sebagai sumber
daya listrik independen. Dalam konteks energi darurat PLTS sering dipasang di rumah sakit,
pusat kesehatan, atau fasilitas penting lainya untuk memastikan kelangsungan pasokan listrik
dalam situasi darurat.
PLTS juga bermanfaat dalam proyek pembangunan di lokasi yang belum memiliki
infrastruktur listrik. Mereka dapat diimplementasikan sebagai solusi sementara hingga tercipta
koneksi listrik permanen. Pada skala yang lebih kecil PLTS dapat digunakan sebagai
pembangkit listrik di komunitas lokal atau fasilitas komersial yang membutuhkan pasokan
listrik tambahan. Penggunaan PLTS tidak hanya terbatas pada proyek proyek besar, mereka
juga cocok untuk pengisian daya alat portable di tempat-tempat outdoor atau selama perjalanan.

5
2.1.4. Cara Kerja (PLTS)

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) bekerja dengan memanfaatkan energi matahari
untuk menghasilkan listrik. Prosesnya dimulai dengan modul surya, yang terdiri dari sel surya
fotovoltaik sel-sel ini terbuat dari bahan semikonduktor biasanya silikon yang dapat mengubah
energi matahari menjadi energi listrik melalui efek fotovoltaik. Ketika sinar matahari mencapai
sel surya, foton (partikel cahaya) menabrak atom didalam sel foltovoltaik, menyebabkan
pelepasan elektron. Medan listrik yang ada dalam sel foltovoltaik kemudian mengarahkan
elektron yang dilepaskan, lalu menciptakan arus listrik. Hal ini merupakan prinsip dassar dari
konversi energi matahari menjadi listrik.
Arus yang dihasilkan oleh sel fotovoltaik dikumpulkan dan dialairkan melalui sistem
kabel menuju inverter. Inverter berfungsi untuk mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan
oleh sel surya menjadi arus bolak balik (AC), yang sesuai dengan jenis arus listrik pada
umumnya digunakan dalam jaringan listrik umum.
Setelah diubah menjadi arus bolak balik, listrik dapat disalurkan kedalam jaringan
listrik rumah atau bisnis untuk langsung digunakan atau disimpan dalam sistem penyimpanan
energi seperti batrei, untuk digunakan saat matahri tidak bersinar. Pengontrol daya dan sistem
pelacakan matahari juga dapat digunakan untuk memaksimalkan efisiensi PLTS dengan
menyesuaikan orientasi panel surya agar selalau menghadap matahari secara optimal.

2.1.5. Kelebihan dan Kelemahan penggunaan (PLTS)

Dalam pemanfaatan energi surya sebagai pembangkit listrik, akan memberikan


keuntungan yang sangat banyak karena energi surya murapakan sumber energi terbarukan yang
tidak akan habis karena berasal dari matahari yang diperkirakan akan terus memnacarkan
energi selama miliaran tahun, hal ini berarti jika dibandingkan dengan sumber energi
konvensional seperti batu bara dan minyak bumi, energi surya lebih berkelanjutan dan tidak
memberikan dampak negatif pada ketersediaan sumber daya alam. Selain itu penggunaan
energi surya dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang berasal
dari pembangkit listrik berbasis fosil.
Dengan mengandalkan energi matahari, kita dapat meminimalkan dampak lingkungan
negatif dan dan berkontribusi pada upaya global untuk memerangi perubahan iklim, sel surya
dan panel surya tidak menghasilkan emisi saat beroprasi, sehingga membantu menciptakan
lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Selain itu dari aspek ekonomi juga menjadi pertimbangan penting saat menggunakan
energi surya, meskipun awalnya biaya instalasi dan pemeliharaan pada panel surya tinggi,
penggunaan energi surya dapat menghasilkan penghematan biaya dalam jangka panjang.
Dengan demikian penggunaan energi surya untuk pembangkit listrik bukan hanya solusi untuk
memenuhu kebutuhan energi saat ini, tetapi juga merupakan langkah signifikan dalam
menciptakan masa depan energi yang berkelanjutan, bersih dan ramah lingkungan.

6
Meskipun energi surya memiliki banyak keuntungan dalam penggunaanya, tak dapat
diabaikan bahwa energi ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan
diantaranya ketergantungan pada cuaca, pada saat kondisi cuaca buruk atau mendung
produktivitas panel surya dapat menurun drastis bahkan sampai tidak menghasilkan daya sama
sekali.
Dalam segi ekonomi seperti yang disebutkan pada keuntungan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya investasi awal untuk membangun sistem PLTS masih tinggi, tidak hanya itu
biaya untuk penyimpanan data pun mahal karena PLTS memerlukan sistem penyimpanan
energi, untuk menyimpan energi yang dihasilkan dan digunakan pada malam hari atau saat
cuaca buruk biaya ini dapat menjadi hambatan untuk banyak individu atau perusahaan.
Dan pembangunan instalasi surya memerlukan lahan yang luas, hal ini mungkin mejadi
kendala di daerah yang memiliki lahan terbatas atau mahal.

2.1.6. Rumus yang digunakan

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya terdapat beberapa rumus yang mencerminkan
prinsip-prinsip dasar dalam menghitung kinerja dan parameter teknis. Beberapa rumus umum
yang terkait dengan PLTS melibatkan hubungan anatar daya, energi, dan efisiensi berikut
adalah beberapa rumus yang digunakan dalam konteks PLTS:
1. Energi yang dihasilkan oleh PLTS

E=Pxt

E = energi yang dihasilkan (Kw/jam atau Watt/jam)


P = daya PLTS ( KW atau W )
t = waktu (jam)

2. Daya dari panel surya :

P=AxGxη

P = daya PLTS (watt)


A = luas permukaan panel surya ( meter persegi )
G = radiasi matahri yang diterima ( watt/meter persegi)
η = efisiensi panel surya

3. Energi total yang dapat dihasilkan oleh PLTS

Etotal = Ptotal x t

7
Etotal = total energi yang dihasilkan oleh PLTS dalam suatu periode waktu
Ptotal = total daya PLTS yang dihasilkan
t = waktu (jam)

4. Efisiensi PLTS

Efisiensi = Eoutput / Einput x 100%

Eoutput = energi listrik yang dihasilkan PLTS


Einput = energi matahari yang diterima oleh panel surya

5. Kapasitas Baterai yang dibutuhkan (jika menggunakan baterai)

C = Eoutput x DOD/VE

C = kapasitas baterai yang dibutuhkan (ampere/jam)


DOD = kedalaman pembongkaran baterai
VE = tegangan efektif baterai
Rumus rumus tersebut dapat bervariasi tergantung pada asumsi asumsi tertentu, seperti
kondisi cuaca, efisiensi panel surya, dan faktor lainya. Selain itu bebrapa rumus mungkin
memerlukan konversi tergantung pada sistem pengukuran yang digunakan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menawarkan berbagai kelebihan yang


signifikan sebagai sumber energi terbarukan. Keuntungan utama PLTS terletak pada sifatnya
yang tidak akan habis dibandingkan sumber energi konvesional, energi surya lebih
berkelanjutan dan memiliki dampak positif terhadap lingkungan dengan tidak memberikan
kontribusi pada penurunan ketersediaan sumber daya alam.
Namun dengan demikian PLTS juga memiliki sejumlah kelemahan yang perlu
diperhatikan seperti ketergantungan pada kondisi cuaca, biaya awal yang tinggi dan
memerlukan kebutuhan lahan yang luas.
Meskipun kelemahan ini ada dengan pemahaman yang baik terhadap tantangan
tersebut terdapat potensi untuk mengatasi hambatan dan meningkatkan efisiensi penggunaan
energi surya, melalui terus menerusnya penelitian dan inovasi serta komitmen untuk
mengatasi kendala teknis dan ekonomi yang terkait dengan PLTS akan menjadi semakin
efisien dan terjangkau, dengan demikian PLTS tetap akan menjadi solusi ynag menjajikan
dalam membentuk masa depan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

3.2. Saran
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan efektivitas dan
pemanfaatan teknologi ini, pertama perlu dilakukannys penelitian dan inovasi secara
berkelanjutan guna mengatasi kelemahan yang ada, perlunya dukungan dari pemerintah dan
lembaga riset untuk memberikan insentif bagi pengembangan PLTS, seperti penyediaan
subsidi dan regulasi yang mendorong adopsi teknologi ini.
Selain itu adakan program pendidikan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadran
akan manfaat PLTS dan bagaimana mengatasi kendala penggunaanya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Nurdin, R., Agus, A., setiawan, & Putranto, L. M. (2022, Desember 31). Analisa Teknis Penerapan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Untuk Kawasan Industri. Diambil kembali dari
https://jtera.polteksmi.ac.id/index.php/jtera/article/view/632

Ridwan, Widya, & Setiawan. (2021, Agustus). Pemanfaatan Sinar Matahari Sebagai Alternatif Untuk
Kebutuhan Energi Listrik. Diambil kembali dari @articel:
https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/senkim/articel/view/7808

Rozak, Ojak, A., Juhana, Arrosyid, & Barru. (2022). Nilai keuntungan dari pembangunan pembangkit
lsitrik tenaga surya atap on-grid. Diambil kembali dari
https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit/articel/view/23097

Rudy, S., Abdullah, H., Iskandar, Haris, A., & Darmein. (2022, Novevember). Intalasi Pembangki Listrik
Tenaga Surya (PLTS) Off-Gridd System Pada Siswa SMKN 5 Kota Lhokseumawe. Diambil
kembali dari Open Knowledge Maps:
https://openknowledgemaps.org/map/82576a43fa344238dea9939c549ae53c?area=3

Setiawan, A., Kumara, S., & Sukerayasa, W. (2014, Januari - Juni 1). ANALISIS UNJUK KERJA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SATU MWp TERINTERKONEKSI JARINGAN DI
KAYUBIHI, BANGLI. Diambil kembali dari Open Knowledge Maps:
https://openknowledgemaps.org/map/82576a43fa344238dea9939c549ae53c?area=3

Soehardi. (t.thn.). PLTS SEBAGAI SALAH SATU ENERGI ALTERNATIF. Diambil kembali dari Open
Knowledge Maps: http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/powerelektro/article/view/98

10

Anda mungkin juga menyukai