Anda di halaman 1dari 8

TIPOLOGI LETUSAN GUNUNGAPI

Ragkuman
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Vulkanologi
Oleh
ANGGI PISKO
NPM. 270110120092 ( GEOLOGI D )
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014
TUGAS KE - 8
RABU, 30 APRIL 2014
BAB I
HASIL BACAAN
Berbicara tentang tipologi letusan gunung api, sangat erat kaitannya dengan magma.
J adi akan dijelaskan kembali sedikit tentang magma. Magma merupakan larutan silikat pijar
yang panas mengandung sulfide, oksida, dan volatile (gas), sumber magma terletak jauh di
bawah bumi, pada lapsan mantel, yaitu pada kedalaman 1200-2900 km, dari sumbernya itu
kemudian magma mengalir dan berkumpul pada suatu tempat yang dikenal sebagai dapu
magma, yang terletak pada kedalaman lebih dari 60 km. Suhu magmaberkisar antara 10300-
11600C, sifatnya yang sangat panas dan cair menyebabkan magma memiliki tekanan
hidrostatis yang sangat kuat sehingga terus bergerak menerobos untuk berusaha ke luar ke
atas permukaan bumi.
Magmatisma adalah peristiwa penerobosan magma melalui rekahan dan celah-celah
pada litosfer yang tidak sampai ke permukaan bumi, peristiwa ini menyebabkan magma
membeku di dalam bumi membenutuk batuan plutonik, proses tesebut disebut intrusi, dan
batuan yang terbentuk disebut batuan intrusi.
Apabila penerobosan magma sampai ke luar permukaan bumi, maka prosesnya
dinamakan ekstrusi, sedangkan cara keluar magma seperti ini dinamakan erupsi dan
pristiwanya dinamakan vulkanisma.
Terdapat dua macam magma, yaitu magma Asam (granitis) dan magma basa
(basaltis), magma granitis yang bersifat asam mengandung silica lebih dari 65 %, berbeda
dengan magma basaltis, kandungan silikanya kurang dari 55%, sifat fisik magma basaltis
lebih encer.
Apabila temperature magma turun maka akan terjadi kristalisasi, yaitu proses
terbentuknya mineral-mineral penyusun batuan beku. J enis-jenis batuan beku yang dihasilkan
dari kristalisasi magma diantaranya:
1. Batuan Beku dalam : Granit, Diorit, Gabro, dan Ultra basa
2. Batuan Beku luar : Riolit, Andesit, dan Basalt
Berdasarkan ruang pembekuan magmanya, batuan beku dapat dibedakan menjadi : batolit,
Sill, Dike, Lakolit, lavolit, hypabisa, dan batuan ekstrusif.
Karakteristik letusan Gunung api ditentukan olehbeberapa faktor, diantaranya :
Viskositas (kekentalan magma),
tekanan magma,
kedalaman dapur magma, dan
bahan yang dikeluarkannya.
Berdasarkan karakteristik tersebut, dihasilkan bermacam-macam tipe letusan, yaitu :
1. Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga
mudah mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti
perisai atau tameng. Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.
2. Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan
tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang
waktu letusannya 12 menit. J adi, setiap 12 menit terjadi letusan yang memuntahkan
material, bom, lapili, dan abu. Contoh gunung api bertipe s
(Italia) dan Gunung Raung (J awa).
3. Letusan Tipe Vulkano
Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan
bahan padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi da
kedalaman dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung
Semeru di J awa Timur.
Letusan tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga
mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti
perisai atau tameng. Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.
Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi dengan interval atau
tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang
waktu letusannya 12 menit. J adi, setiap 12 menit terjadi letusan yang memuntahkan
material, bom, lapili, dan abu. Contoh gunung api bertipe stromboli adalah Gunung Vesuvius
(Italia) dan Gunung Raung (J awa).
Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan
bahan padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi da
kedalaman dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung
Letusan tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga
mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti
perisai atau tameng. Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.
terjadi dengan interval atau
tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang
waktu letusannya 12 menit. J adi, setiap 12 menit terjadi letusan yang memuntahkan
tromboli adalah Gunung Vesuvius
Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-
bahan padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan
kedalaman dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung
4. Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah.
Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat
Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini
menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas
(gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel.
penduduk di sekitarnya.
5. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang
dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km.
melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot.
Contoh: Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada
tanggal 18 Mei 1980.
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah.
Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava.
pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini
menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas
(gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi
Letusan Tipe Perret atau Plinian
Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang
dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat
melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot.
Contoh: Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah.
dan memecahkan sumbatan lava.
pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini
menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas
Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi
Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang
Letusan tipe ini dapat
melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot.
Contoh: Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada
6. Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api
yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar.
Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.
7. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan
ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat
berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent
yang meletus pada tahun 1902.

iasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api
yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar.
Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.
Letusan Tipe Sint Vincent
pe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan
ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat
berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent
iasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api
yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar.
pe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan
ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat
berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent
Berkaitan dengan letusan Gunung M
merapi?. Pakar Geologi Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Yogyakarta, Sari
Bahagiarti, mengatakan bahwa Letusan Gunung Merapi yang sering
letusan kombinasi Piropilastika yakni letusan gunung yang memuntahkan materi vulkanik
dan awan panas yaitu kerikil maupun pasir halus. Letusan Gunung Merapi kali ini hampir
sama dengan letusan Gunung Merapi pada 1930 silam. "Berdasarkan
dasar gunung api, letusan pada 1930 merupakan letusan yang paling besar yang menewaskan
300 jiwa dengan jarak luncur awan panas atau `wedus gembel` mencapai 12 kilometer dan itu
merupakan jarak luncur paling jauh," katanya.
Berkaitan dengan letusan Gunung Merapi saat ini, apa benar letusannya termasuk tipe
merapi?. Pakar Geologi Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Yogyakarta, Sari
Bahagiarti, mengatakan bahwa Letusan Gunung Merapi yang sering terjadi adalah tipe
letusan kombinasi Piropilastika yakni letusan gunung yang memuntahkan materi vulkanik
dan awan panas yaitu kerikil maupun pasir halus. Letusan Gunung Merapi kali ini hampir
sama dengan letusan Gunung Merapi pada 1930 silam. "Berdasarkan catatan sejarah di tata
dasar gunung api, letusan pada 1930 merupakan letusan yang paling besar yang menewaskan
300 jiwa dengan jarak luncur awan panas atau `wedus gembel` mencapai 12 kilometer dan itu
merupakan jarak luncur paling jauh," katanya.
erapi saat ini, apa benar letusannya termasuk tipe
merapi?. Pakar Geologi Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Yogyakarta, Sari
terjadi adalah tipe
letusan kombinasi Piropilastika yakni letusan gunung yang memuntahkan materi vulkanik
dan awan panas yaitu kerikil maupun pasir halus. Letusan Gunung Merapi kali ini hampir
catatan sejarah di tata
dasar gunung api, letusan pada 1930 merupakan letusan yang paling besar yang menewaskan
300 jiwa dengan jarak luncur awan panas atau `wedus gembel` mencapai 12 kilometer dan itu
BAB II
RANGKUMAN
J ika berbicara tentng tipologi letusan gunung api, maka sangat erat kaitannya dengan
magma. Sedangkan magma sendiri yaitu merupakan larutan silica pijar yang panas
mengandung sulfide, oksida, dan volatile (gas). Magma berada pada lapisan mantel yang
jauh dibawah permukaan bumi yaitu sekitar 1200 2900 km. magma memiliki suhu berkisar
antara 10300 11600 C. sifatnya yang sangat panas dan cair inilah yang membuatnya terus
bergerak dan menerobos untuk berusaha ke luar ke permukaan bumi.
Sedangkan magmatisma yaitu peristiwa penerobosan magma melalui rekahan dan
celah-celah pada litosfer yang tidak sampai ke perukaan bumi. Hal ini menyebabkan magma
terlebih dahulu membeku didalam bumi membentuk batuan plutonik, proses tersebut disebut
intrusi, dan batuan yang terbentuk disebut batuan intrusi.
Namun jika penerobosan magma sampai ke luar permukaan bumi, maka dinamakan
ekstrusi, sedangkan cara keluarnya dinamakan erupsi dan peristiwanya dinamakan
vulkanisma.
Ada 2 jenis magma yaitu magma asam (granitis) yang mengandung silica lebih dari
65% dan magma basa (basaltis) yang mengandung silica kurang dari 55 % dan bersifat lebih
encer.
Masuk ke dalam tipologi letusan gunung api, karakter-karakter dari letusan gunung
api ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu viskositas magma, kekentalan magma,
kedalaman dapur magma, dan bahan yang dikeluarkannya.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, dihasilkan lah beberapa macam tipe letusan gunung api,
yaitu :\
Letusan tipe Hawaii
Terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke
segala arah. Sehingga menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng, contoh gunung nya
yaitu G. Maona Loa, Maona Kea, Klauea di Hawaii.
Letusan tipe Stromboli
Terjadi dengan sifat yang spesifik yaitu letusannya terjadi pada interval waktu
tertentu, sebagai contoh gunung api Stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu
letusannya 12 menit. J adi setiap 12 menit terjadi letusan yang memuntahkan material bom,
lapili, dan abu. Contoh Gunung Vesuvius(Italia).
Letusan tipe Vulkano
Tipe ini mengeluarkan material padat seperti bom, abu, lapilli, serta bahan-bahan
padat dan cair atau lava. Letusan ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur
magmanya. Contoh gunungnya yaitu G. Semeru di J awa Timur
Letusan Tipe Merapi
Letusan ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibat dari
ini, tekanan gas menjadi meningkat dan bertambah kuat, dan memecahkan sumbatan lava.
Sumbatan yang pecah itu terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar.
Letusan Tipe Perret atau Plinian
Letusan ini berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang dikeluarkannya
mencapai ketinggian sekitar 80 km. Contohnya G. Krakatau.
Letusan Tipe Pelee
Biasa terjadi ketika terdapat penyumbatan kawah dipuncak gunung api yang
bentuknya seperti jarum. Sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar.
Apabila penyumbatnya tidak kuat, maka terjadilah letusan.
Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Hal ini
menyebabkan lingkungan di sekitar gunung api akan terkena lahar panas yang sangat
berbahaya. Contohnya yaitu G. Kelud.

Anda mungkin juga menyukai