Tipe-tipe Letusan Gunung Api Pada halaman sebelumnya, kita sudah mempelajari
tentang vulkanisme dan dampaknya. Nah, sekarang kita akan mempelajari tentang tipe-tipe
letusan atau erupsi gunung api.
1. Berdasarkan kekuatan dan kandungan material
sangat berbahaya. Contoh gunung dengan tipe ini antara lain Gunung dan Gunung Sint
Vincent. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
0
Share
1
Tweet
Brilio.net - Selasa, (19/5) brilio.net menyempatkan waktu berkunjung ke Museum Gunung
Merapi (MGM). Museum yang berada di Jalan Boyong, Dusun Banteng, Desa
Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta ini menyimpan berbagai koleksi bebatuan,
dokumentasi, sejarah seputar gunung berapi di Indonesia dan dunia, terutama Gunung
Merapi.
Museum gunung berapi pertama di Indonesia tersebut menyediakan beragam informasi
terkait gunung berapi. Tahukah kamu jika setiap gunung api ternyata memiliki jenis letusan
berbeda. Menurut keterangan yang tertera di MGM, setidaknya ada enam jenis letusan
gunung berapi di dunia. Apa saja itu?
1. Letusan Tipe Plinian
Asal usul tipe letusan ini bermula dari letusan gunung api Vesuvius tahun 79 M. Tipe letusan
ini paling dahsyat di antara tipe letusan yang lainnya. Gunung dengan tipe letusan Plinian
bisa secara tiba-tiba meletus setelah mengalami masa istirahat yang sangat panjang.
Letusan tipe Planian dapat berlangsung sangat singkat, kurang dari sehari, beberapa hari
hingga bulan. Adapun beberapa gunung berapi yang mempunyai karakteristik letusan tipe
Planian yaitu Krakatau (Indonesia, 1883), St. Helens (AS, 1980), Tambora (Indonesia, 1815),
Tarumae (Jepang, 1739), Santorini (Yunani, 1645 SM), dan Crater Lake (4860 SM).
2. Letusan Tipe Vulcanian
Letusan tipe ini digagas oleh Guiseppe Mercalli yang menyaksikan letusan di Pulau Vulcano
tahun 1888-1890. Letusan ini diawali dengan letusan freatomagmatik yang menghasilkan
suara dentuman yang sangat keras. Hal ini terjadi karena adanya interaksi antara magma dan
air di bawah permukaan.
Material yang dihasilkan oleh letusan tipe Vulcanian lebih luas dibandingkan letusan tipe
Hawaiian dan Strombolian. Letusan tipe Vulcanian pernah terjadi pada gunung api Guego
(Guatemala, 1944), Augustine (Alaska, 1976), Sakurajima (Jepang, 1985).
3. Letusan Tipe Strombolian
Letusan tipe ini merupakan letusan gunung api dengan tingkat energi rendah. Nama
Strombolian diadopsi dari letusan gunung berapi Stromboli di Italia. Volume material yang
dihasilkan dari letusan ini biasanya berada di level rendah hingga sedang dengan kekuatan
letusan yang sporadis.
Aktivitas letusan tipe Strombolian umumnya berlangsung lama dan berulang-ulang. Sebagai
contoh, letusan gunung Paricutin antara tahun 1943-1952, gunung Erebus, Antartika yang
berlangsung selama beberapa dekade. Sedangkan letusan di gunung api Stromboli
berlangsung selama ribuan tahun.
4. Letusan Tipe Peleon
Letusan tipe ini diadopsi dari letusan gunung berapi Pelee tahun 1902. Tipe letusan ini
menyerupai letusan Vulcanian dengan magma yang kental dan ciri utama letusan ini
terbentuknya aliran piroklastika. Adapun masa istirahat tipe Peleon umumnya beberapa
dekade.
Sementara itu, volume material yang diakibatkan letusan ini lebih kecil dibandingkan tipe
Plinian dan Vulcanian. Beberapa contoh letusan tipe Peleon adalah gunung Hibok-Hibok
(1948-1951), Lamington (1951), Bezymianny (1956), Mayon (1968), dan St. Helens (1980).
5. Letusan Tipe Merapi
Seperti namanya, letusan tipe ini memang diambil dari letusan gunung Merapi. Tipe letusan
ini biasanya terjadi pada gunung api tipe andesit yang berbentuk kerucut. Fragmen-fragmen
guguran lava terbentuk ketika kubah lava tidak stabil pada gunung api.
Adapun beberapa contoh letusan tipe Merapi yaitu letusan gunung Hibok-Hibok (Filipina,
1951), Lamington (Papua Nugini, 1951), Santiaguito (Guatemala, 1973), Soufriere (Karibia,
1995-sekarang), dan Unzen (Jepang, 1991-1995).
6. Letusan Tipe Haawaiian
Letusan tipe ini mengeluarkan lava dari kepundan dengan tekanan letusan yang rendah. Tipe
letusan ini sering terjadi pada gunung api hotspot, seperti gunung api Kilauea. Letusan
Hawaiian bermula dari pembentukan rekahan di bawah permukaan yang mengeluarkan
magma pijar atau magma air mancur.
a) Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunungapi tameng yang dibangun oleh leleran lava
yang keluar dari beberapa retakan dan memencar membentuk suatu jalur celah yang cukup
besar contoh : mauna Loa di Hawaii.
b) Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan mempunyai
skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii.contoh : Izu peninsula (Iceland),Hakone (jepang), dan
fase pertama gunung Tambora (Sumbawa)
Gunungapi gas yaitu gunungapi yang terjadi karena kegiatan magmatik umumnya
membentuk mar yaitu suatu lekukan yang disebabkan oleh letusan tunggal yang
bersifat meledak,dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin dan umumnya terisi
air.contoh : kaki uatar pegunungan tengger (jawa timur), Iwo Jima (Jepang).
2. Bentuk-bentuk Gunungapi
Bentuk kerucut, umumnya dijumpai pada gunungapi berlapis.Bentuk kerucut ini dapat
dibangun oleh bahan lepas gunungapi.Onggokan batuapung akan membentuk kerucut
batuapung.
Bentuk datar tinggi dijumpai pada gungapi lava,berupa datartinggi yang relatif
menonjol pada daerah sekitarnya yang tersusun oleh lava tebal dan umumnya bersifat
basalan sehingga disebut juga dengan basal tinggi.Tapi ada juga yang dikenal dengan
datar tinggi bahan lepas gunungapi,yang tersusun oleh endapan batuapung dan abu
yang diletuskan dari celah dan mempunyai struktur kaldera atau lekuk
ambrukan.Contoh : daerah disekitar danau Toba (Sumatera Utara).
Bentuk barangko (barronco), yaitu alur-alur pada tubuh gunungapi yang kasar dan tak
teratur yang disebabkan oleh erosi dan sesar
Cinder Cones, merupakan tipe gunungapi yang sederhana yang terbentuk oleh partikel
dan lava yang dikeluarkan oleh vent tunggal.Karena tekanan gas, lava tersembur keras
ke udara dan pecah menjadi fragmen kecil yang padat sehingga jatuh sebagai cinder
di sekitar vent yang kemudian membentuk melingkar atau cone yang oval.Sebagian
cinder cone mempunyai kawah berbentuk mangkok dan jarang muncul lebih dari
seratus kaki atau di bawah lingkungannya, cinder core ini kebanyakan terdapat di
Amerika Utara bagian barat sebagai bagian dari terrain vulkanik dunia.
Cinder cones
Composite volcano
Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari aliran
lava cair, aliran setelah tertuang ke segala arah dari vent pusat atau kumpulan vent,
yang meluas,menumpahkan vent dari daratan,domical shape, dengan profil dengan
tameng prajurit.Aliran tsb terbentuk secara perlahan dengan akresi ribuan lava cair
yang disebut lava basalt, yang melebar seiring bertambahnya jarak.lava juga biasanya
bererupsi dari vent selama retakan yang berkembang di pinggir cone.
Shield volcano
Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava,
konsekuensinya, timbunan lava yang berasal dari sekitar vent.Sebuah dome (kubah)
tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika tumbuh, permukaan luarnya dingin
dan keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sis-sisinya. Beberapa dome
berbentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya pendek,aliran lava
bersisisan (steep side).Volcanic dome biasanya berada dalam kawah atau pada sisi
composite volcano.
Lava dome
3. Struktur Gunungapi
Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber ke permukaan.Ini
seperti pipa dimana lava dapat mengalir.Terkadang main vent memiliki cabang, jika mereka
mencapai permukaan dari bentukan secondary cone atau fumarole.Ketika gunungapi meletus,
lava, gas, dan fragmen batuan menuju ke main vent dan bergerak keluar melalui crater.Ketika
letusan berhenti,lava dapat turun kembali ke pipa atau membentuk danau lava di dalam crater.
Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah permukaan bumi yang
keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna merah panas saat keluar dari vent,tetapi
secara cepat berubah menjadi warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lain
berdasarkan pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang sangat panas mengandung gas yang
terdiri dari besi dan magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti tar panas.sedangkan
yang agak dingin, mengandung silicon, sodium dan potassium yang berupa cairan dan
mengalir seperti madu yang kental.
Struktur gunungapi
Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika lava dan abu
dari gunungapi aktif terlempar keluar.Abu berisikan fragmen kecil batuan, beberapa sama
baiknya dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalan
tangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gung berapi sebelum lava. Abu yang mengendap
ke bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam.
Secondary Cone
Merupakan kerucut yang brau terbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama membentuk
cabang.Lapisan batuan and abu yang membentuk gunung berapi sering retak dan terlemahkan
oleh ledakan yang terjadi selama letusan gunung berapi.jika retakan ini membentuk
garis/jalur dari main vent ke permukaan,magma mampu bergerak ke saluran baru dan
mencapai permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara seperti air mancur
Magma chamber
Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk magma
berada.Ukuran magma chamber baik yang berhubungan langsung dengan gunungapi ataupun
yang terpisah hanya berupa tubuh magma dapat mencapai ratusan ribu kilometer
kubik.Pembentukan magma chamber primer pada kerak sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola
dan kecepatan gerak rekahan,disamping macam batuan dan ketebalan kerak bumi.Titik
potong dua rekahan akan mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan
memperlambat pergerakannya karena selain sifat bidang rekahan yang rapat,juga adanya
milonit.
Fumarole
Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas dapat
keluar.Magma di bawah permukaan memanaskan air sampai titik dimana air berubah menjadi
uap panas dan mampu melarutkan mineral dari batuan di sekitarnya. Ketika gas mencapai
permukaan maka gas tersebut panas dan bertekanan rendah.Gas ini mendingin dan
mngembang,mengendapkan mineral yang terlarut di sekitar saluran.
Crater
Crater gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan gunungapi karena
kegiatan gunungapi biasanya membuat lubang di bagian atas saluran. Kawah dibentuk dari
lava, gas, dan debu yang meledak kea rah aras dari main vent.materila jatuh kembali ke bumi
di sekitar saluran dan secara perlahan menumpuk membentuk rim di sekitarnya.Di dalam
kawah selalu tetap bersih disebabkan adanya gaya gerakan ke atas material yang secara
konstan memindahan runtuhan yang jatuh.
4. Letusan Gunungapi
Tipe-tipe letusan Gunungapi
Tipe strombolian Contoh pada gunungapi Irazu di Costa Rica tahun 1965. Material
halus dari lava cair menyembur dari kawah membentuk suatu gugusan cahaya di
langit.terkumpul di cekungan gunung, lava cair tsb kemudian meluncur ke bawah
membentuk suatu aliran yang berapi.
saat letusan kemudian terdapat awan yang berbentuk kembang kol melambung tinggi
diatas gunungapi tersebut.
Tipe Peelean
Di erupsi Pelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon Philipina
1968, material yang sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas dan fragmen-fragmen
lava keluar dari tengah kawah, jatuh ke bawah, membentuk seperti lidah. Massa yang sangat
besar dan bercahaya yang meluncur menuruni kemiringan dengan kecepatan yang sebanding
dengan 100 mil per jam. Erupsi semacam itu akan menyebabkan kerusakan yang sangat besar
dan akan menyebabkan kematian pada populasi area tersebut seperti di St Pierre tahun 1902
saat terjadi letusan Gunung Peele
Letusan Gunung Peele
Erupsi tipe Hawaii dapat terjadi sepanjang celah dan retakan yang merupakan vent yang
linier, seperti pada letusan gunung Mauna di Hawaii 1950,Atau letusan dapat terjadi di tengah
vent.Di erupsi tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona rift gunungapi dan
membentuk aliran lava yang menuruni lereng. Sedangkan erupsi di veent sentral membentuk
suatu semburan lava yang membumbung sampai beberapa ratus kaki.
Mauna Loa
Erupsi tipe phreatik (semburan Uap) dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari tanah yang
dingin atau permukaan air yang bersinggungan dengan hot rock atau magma. Yang
membedakan tipe ini dengan tipe lain adalah tipe ini hanya mengeluarkan fragmen batuan
dari saluran vulkanik, tidak ada magma yang dikeluarkan. Aktivitas phreatik secara umum
lemah tetapi juga beruabh menjadi dahsyat seperti pada tahun 1965 saat letusan gunungapi
Taal di Philipina.
Gunungapi Taal
Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian.Tipe ini ditandai dengan ledakan lava
kental.Contoh erupsi Plinian yang paling besar seperti pada 18 mei 1980 di Gunung St.
Helens atau tahun 1991 di Pinatubo PHilipina.letusan tersebut membawa abu dan gas sejauh
10 mil ke udara, aliran piroklastik yang sangat cepat dan mematikan juga merupakan ciri
letusan dari erupsi Plinian,
Gunung St Helens
Tipe tipe letusan Gunungapi menurut Escher, berdasarkan tekanan gas, derajat kecairan
magma dan kedalaman dapur magma :
1.Tipe Hawaii, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma yang dangkal, tekanan gas rendah.
Contoh : gunungapi perisai di Hawaii, yaitu Kilaueaa dan Maunaloa
2.Tipe stromboli, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma dangkal tapi lebih dalam dari tipe
Hawaii, tekanan gas sedang.
3.Tipe Volcano, ciri-cirinya : lava agak cair, terbentuk awan debu berbentuk bunga kol,
tekanan gas sedang. Contoh : Gunung Raung dan Vesuvius.
4.Tipe Merapi, ciri-cirinya : lava agak kental, dapur magma agak dangkal, tekanan gas
rendah, terdapat sumbat lava dan kubah lava.
Gunung Merapi
5.Tipe Peele, ciri-cirinya : viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi, tekanan gasnya
cukup besar, peletusan mendatar, Contoh : Gunung Peele
6.Tipe Vincent, ciri-cirinya : lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnya terdapat danau.
Contoh : gunung kelud.
7.Tipe Perret, ciri-cirinya : tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab kaldera. Contoh :
gunung krakatau.