Anda di halaman 1dari 18

Halaman judul

MAKALAH
PENGARUH SIKAP PLURALISME BERAGAMA
TERHADAP KEBERHASILAN PASIEN DI RUMAH
SAKIT

Disusun oleh :

STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR TAHUN AJARAN


2021/2022

ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ pengaruh sikap pluralitas
terhadap keberhasilan pelayanan keperawatan pasien dirumah sakit “. Kami tim penulis merasa
bangga, karena dapat menyelesaikan salah satu karya yang dapat digunakan sebagai salah satu
referensi.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muslim M.Ag selaku dosen
pengampu kami dalam mata kuliah Agama Islam yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada kami selaku tim penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu dan dapat
bermanfaat untuk pengembangan ilmu Agama Islam di masa depan.

Kami selaku tim penulis juga menyadari adanya kekurangan pada makalah yang kami
tulis. Oleh sebab itu kami sebagai tim penulis sangat terbuka dengan saran dan kritik pembaca
demi perbaikan karya penulis. Dan juga kami sebagai tim penulis berharap semoga pemikiran-
pemikiran tim penulis yang kami tuangkan lewat tulisan ini dapat memberikan pengetahuan
tentang pengaruh sikap pluralitas terhadap keberhasilan pelayanan keperawatan pasien dirumah
sakit.

Karang anyar, 7 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pluralitas................................................................................................3
B. Pengertian pluralitas Menurut para ahli .................................................................5
C. Bentuk- bentuk pluralitas.........................................................................................5
D. Manfaat pluralitas....................................................................................................7
E. Dampak positif dari pluralitas..................................................................................8
F. Dampak Negatif dari pluralitas................................................................................9
G. Pengertian keperawatan.........................................................................................9
H. Aliran Etika Keperawatan.......................................................................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pluralitas berasal dari kata dasar pluralis (bahasa latin : jamak ; bahasa inggris; plural).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah pluralitas tidak ada, yang ada hanya ‘pluralisme’
yang dijelaskan sebagai “hal yang mengutamakan jamak atau tidak satu” sedangkan ‘pluralis’
diartikan bersifat jamak. Dalam masyarakat indonesia yaitu bhawa di indonesia terdapat lebih
dari satu agama. Oleh karena itu memahami pluralitas secara dewasa dan arif merupakan
keharusan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Jika tidak perbedaan budaya,
tradisi atau kultur maupun agama seringkali menyebabkan ketegangan dan konflik sosial.
Kenyataan di lapangan menyebutkan bahwa perbedaan dalam suatu komuinitas masyarakat tidak
sealamanya dapat berjalan damai.

Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa bantuan
orang lain. Hal ini sejalan dengan kondisi kehidupan bangsa yang heterogen. Maka barang siapa
yang mengabaikannya berarti sama halnya dengan mengabaikan keanusiaannya sendiri. Artinya
perbedaan tersebut harus dimaknai sebagai alat untuk saling melengkapi dan saling
membutuhkan, bukan untuk saling memusuhi atau bahkan menjadikannya sebagai alat untuk
melakukan penindasan terhadap orang lain. Namun kenyataanya perbedaan yang ada sering
dipahami sebagai bentuk perbedaan dalam arti sesungguhnya. Sehingga yang muncul kemudian
adalah konflik horizontal yang menjadiakan isu-isu etnis ras dan agama sebagai pemicunya, oleh
karena itu diharapkan kerasisan tidak pernah tercapai dan bahkan malah menimpulkan
perpecahan.

Hal ini menggambarkan bahwa kita di indonesia hidup berdampingan dengan pemeluk
agama lain. Pluralitas agama juga diartikan menerima dan mengakui beragamnya agama. Kita
mengakui bahwa di sekeliling kita ada agaama-agama lain selain islam. Pengakuan ini sebatas
pada keberagaman agama, bukan kebenaran agama lain. Dalam bahasa yang sederhana dan
mudah, pluralitas agama punya pengertian bahwa di sekitar kita ada pemeluk agama lain selain
agama kita. Pluralitas bisa diterapkan tidak hanya di lingkungan rumah tapi juga di lingkungan
kerja. Salah satunya di rumah sakit. Adakah pengaruh sikap pluralitas terhadap keberhasilan
pelayanan keperawatan pasien di rumah sakit.

1
2. Rumusan Masalah

A. Bagaimana Pengertian Pluralitas?


B. Bagaimana Pengertian Pluralitas Menurut Para Ahli?
C. Apa Saja Bentuk – Bentuk Pluralitas?
D. Apa Saja Manfaat Pluralitas?
E. Apa Saja Dampak Positif dari Pluralisme?
F. Apa Saja Dampak Negatif Dari pluralitas?
G. Bagaimana Pengertian Keperawatn?
H. Apa Saja Aliran Etika Keperawatan?

3. Tujuan Penulisan
A. Memahami pengertian Pluralitas.
B. Mengetahui Pengertian Pluralitas Menurut Para Ahli.
C. Mengetahui Bentuk – Bentuk Pluralitas.
D. Mengetahui Manfaat Dari Pluralitas.
E. Mengetahui Dampak Positif dan Negatif dari Pluralitas.
F. Memahami Aliran Etika Keperawatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pluralitas

Pluralitas disebut juga dengan pluralisme. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa


Indonesia pluralitas atau pluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk
(bersangkutan dalam sistem sosial dan politiknya), berbagai kebudayaan yang berbeda-beda
dalam suatu masyarakat. hasil atau keadaan menjadi plural.

Pluralisme merupakan satu paham yang berorientasi kepada keberagaman yang


memiliki berbagai penerapan di dalam banyaknya perbedaan, contohnya di dalam berbagai
kerangka filosofi agama, moral, hukum dan politik dimana batas kolektifnya ialah pengakuan
atas kemajemukan di depan ketunggalannya. “pluralisme agama adalah suatu paham yang
menyatakan kemajemukan dan keragaman agama”. Pluralisme adalah suatu gagasan atau
pandangan yang mengakui adanya hal-hal yang sifatnya banyak dan berbeda-beda
(heterogen) di dalam suatu komunitas masyarakat. Semangat pluralisme sebagai penghargaan
atas perbedaan - perbedaan dan heterogenitas merupakan moralitas yang harus dimiliki oleh
manusia. Mengingat Indonesia negara yang memiliki banyak pulau, banyak pula memiliki
perbedaan baik dari adat istiadat, agama dan kebudayaan, yang membuat semangat
pluralisme sangat penting di tanamkan di Indonesia.

Secara etimologis,pluralisme menurut Martin H. Manser dalam Oxford learner Pocket


dictionary (1995: 318) adalah pemahaman mengenai lebih dari satu atau banyak (for refering
to more then one). Sedangkan secara terminologis, masih menurut Martin, Pluralisme adalah
paham kemajemukan atau paham yang berorientasi kepada kemajemukan yang memiliki
berbagai penerapan berbeda dalam berbagai falsafah agama,moral, hukum, dan politik
dimana batas kolektifnya adalah pengakuan atas kemajemukan di depan ketunggalan.

Sementara itu, menurut Nurkholish Majid (2000: 109), pluralisme tidak dapat
dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita plural, beraneka ragam, terdiri
dari berbagai suku,etnis, ras,golongan, dan agama yang justru hanya menggambarkan kesan
fragmentasi (perbedaan). Pluralisme jug tidak boleh dipahami sekdear kebaikan negatif
(negative good), yang hanya ditilik dari kegunaannya untuk menyingkirkan fanatisme.
Pluralisme harus dipahami seagai pertaian sejati kebhinekaan dalamikatan-ikata keadaban.
(genuine engagment of diversitieswithin the bonds of cvility).

3
Serta konsep plralisme yang bersyarat ini yang terekam dalam al-Qur’an Surah
Saba’ ayat 24-26:

“Katakanlah wahai Muhammad; Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari


langit dan dari bumi? Katakanlah “Allah” dan sesungguhnya kami atau kamu (non muslim)
pasti berada dalam kebenaran atau kesesatan yang nyata. Katakanlah kami (non muslim)
tidak akan bertanggung jawab tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya
pula tentang dosa yang kamu perbuat. Katakanlah Tuhan tidak akan mengumpulkan kita
semua, kemudian Dia memberi Keputusan antara kita dengan benar dan Dialah Maha
pemberi keputusan lagi maha mengetahui.”

Pluralisme sebagai sebuah sikap mengakui adanya perbedaan-perbedaan harus


diterapkan agar dapat bersikap inklusif di dalam keberagaman. Sebagaimana diungkapkan
Muhammad Arkoun yang menolak menggunakan referensi teologis sebagai system cultural
untuk bersikap ekslusif. Umat Islam seharusnya menjauhi sifat hegemoni yang berlebihan
yang dapat memarginalisasi kelompok masyarakat lain. Penting bagi seorang Muslim untuk
menjaga moralitas dalam kehidupan karena eklusivisme beragama dan dominasi Muslim atau
non Muslim dapat merusak iklim pluralisme agama dan persatuan nasional sehingga sulit
dibenarkan oleh prinsip Universalisme Islam itu sendiri.

Jadi, pluralisme dapat dipahami bahwa masyarakat Indonesia beraneka ragam atau
majemuk, Indonesia yang terdiri dari beragam suku, ras, dan agama. Yang menggambarkan
kesan saling menghargai satu sama lain, bahkan pluralisme antara lain suatu keharusan bagi
keselamatan untuk manusia. Bagaimana pandangan Islam terhadap pluralisme. Sebagai
agama samawi, Islam memiliki pandangan tersendiri dalam menyikapi pluralisme dan
pluralistis. Berkaitan dengan tema pluralisme, atau lebih tepatnya memperkenalkan prinsip -
prinsip pluralisme, atau lebih tepatnya pengakuan terhadap pluralistis dalam kehidupan
manusia. Pengakuan Islam terhadap adanya pluralistis itu dapat dielaborasi ke dalam dua
perpektif, pertama teologis dan kedua sosiologis.

Islam telah mengajarkan umatnya untuk menghormati agama lain dan melarang
mencelanya. Bahkan dalam suatu ayat, Allah Swt melarang kita untuk mencela sesembahan-
sesembahan para menyembah berhala. Allah Swt befirman: (Qs-Al-An’am :108) “Dan
janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena
mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah
Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan
merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka
kerjakan.”

Pada terjemahan ayat di atas secara tegas melarang umat Islam untuk mencerca dan
mencela sesembahan non-Muslim, ayat ini jelas mengajarkan prinsip lasamuh (toleransi).

4
B. Pengertian Pluralitas Menurut Para Ahli

1. Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia


Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia menjelaskan pluralisme merupakan
cara pandang fisiologis yang tidak menggambarkan semua prinsip maupun keyakinan
pribadi. Namun ketersediaan untuk bisa menerima berbagai macam perbedaan atau
keberagaman yang ada. Ruang lingkup dari pluralisme menurut Geralrd O’Collins &
Edward G. Farrugia adalah politik, budaya dan agama.
2. Anton M. Moeliono
Anton M. Moeliono menjelaskan pluralisme merupakan sesuatu yang bisa
memberikan makna jamak atau ganda dari segi kebudayaan yang berbeda di dalam
masyarakat. Dasar bisa terciptanya pluralisme adalah rasa hormat terhadap nilai
kebudayaan lain dan sikap untuk saling menghargai.

3. Syamsul Maa’arif
Syamsul Maa’arif menjelaskan pluralisme merupakan suatu sikap untuk saling
memahami dan menghormati dari adanya perbedaan untuk bisa mencapai kerukunan
antar umat beragama.

4. Santrock

Santrock menjelaskan pluralisme merupakan suatu tindakan penerimaan


setiap individu yang berpendapat bahwa perbedaan budaya harus tetap dipertahankan
dan dihargai keberadaanya.

5. Webster

Webster menjelaskan pluralisme merupakan suatu keadaan sosial yang hadir


di dalam keberagaman agama, ras dan juga etnis yang mempertahankan tradisi
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Kondisi ini dinilai mampu menciptakan
suatu pola masyarakat yang hidup saling berdampingan dalam keberagaman yang
ada.

C. Bentuk – Bentuk Pluralitas

1. Pluralisme Budaya
Pluralisme budaya adalah sebuah kondisi budaya yang majemuk. Di mana istilah
tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi penerimaan budaya

5
alternatif.Artinya orang-orang akan mampu hidup secara bersama dengan menerapkan
sikap saling toleransi terhadap perbedaan budaya orang lain agar bisa tercapai pluratis.
Jika tidak menerapkan sikap toleransi atas perbedaan yang ada maka akan bisa
mengakibatkan sebuah konflik. Konflik ini bisa saja disebabkan oleh persaingan, sikap
egosentrisme dan primordialisme yang percaya jika kebudayaan pribadi adalah yang
paling baik dibandingkan dengan kebudayaan orang lain.

2. Pluralisme Agama

Pluralisme agama sebenarnya memiliki konsep yang begitu luas, berkaitan dengan
penerimaan terhadap agama yang berbeda den digunakan dengan cara yang berbeda.
Pluralisme agama juga bisa meningkatkan jika semua keyakinan itu sama. Karena
kebenaran dalam setiap agama adalah relatif. Karena itu setiap umat beragama tidak
boleh mengklaim jika keyakinan yang dianut adalah yang paling benar dan yang
lainnya adalah salah.

Tak hanya itu saja, pasalnya keberagaman agama dalam masyarakat bisa
menjadikan hidup menjadi lebih indah dan memiliki warna.Adanya keberagaman
agama juga harus bisa diimbangi dengan sikap toleransi. Sebab jika dalam sebuah
keberagaman agama tidak diimbangi dengan sikap toleransi. Maka bisa
mengakibatkan sebuah konflik hingga perpecahan dalam masyarakat.

Di Indonesia sendiri memiliki 6 agama yang diakui oleh pemerintah seperti Islam,
Kriten, Katolik, Budha dan Konghucu. Lalu setiap warga Negara memiliki hak untuk
memeluk salah satu agama dari keenam agama tersebut.

3. Pluralisme Sosial
Pluralisme sosial merupakan sebuah paham untuk bisa menerima keberagaman
berupa sikap saling menghormati dalam interaksi sosial yang terjadi antar individu
maupun kelompok pada sebuah tatanan sosial.Dalam kehidupan bersosial, pluralism bisa
tercapai ketika masyarakat saling hidup berdampingan dan menunjukkan sikap
menghargai dan juga menghormati dengan orang lain.

4. Pluralisme Ilmu Pengetahuan

Pluralism ilmu pengetahuan merupakan sebuah keanekaragaman ilmu yang bisa


menjadi faktor utama untuk pertumbuhan ilmu pengetahuan. Banyaknya teori yang
muncul namun belum bisa dibuktikan kebenarannya menjadi bentuk kebebasan dalam
berpikir ilmiah.Karena hal tersebut bisa disimpulkan jika ekonomi sosial termasuk bagian
dari pluralisme ilmu pengetahuan. Adanya pluralitas ilmu pengetahuan juga bisa

6
memperlihatkan sebuah hak individu dalam mengambil keputusan atas suatu kebenaran
yang memiliki sifat menyeluruh bagi setiap individu.

5. Pluralisme Media

Pluralism media merupakan keberagaman teknologi untuk bisa membantu


manusia melakukan komunikasi, baik dalam jarak dekat maupun dalam jarak jauh.
Karena hal itulah media menjadi salah satu sarana penyampaian informasi dan diakui atas
keberadaanya. Selain itu ada banyak media yang bisa digunakan untuk menyampaikan
suatu pendapat.

D. Manfaat Pluralistis
1. Kemandirian

Kemandirian merupakan suatu kondisi seseorang untuk bisa berdiri sendiri tanpa
bergantung pada orang lain. Artinya kemandirian adalah sebuah kesiapan dan
kemampuan individu untuk bisa berdiri sendiri dengan ditandai adanya sikap inisiatif.

Dengan adanya pluralisme bisa membuat seseorang meningkatkan kemandirian


dalam dirinya. Setiap orang bisa berdiri sendiri tanpa memiliki perasaan tertekan,
terkontrol maupun diawasi oleh orang dari kelompok lainnya dengan latar belakan dan
kultur yang berbeda.

Hal ini juga karena setiap orang memiliki hak untuk hidup dan manju. Bahkan
setiap orang juga memiliki hak mengembalikan tradisi atau kultur yang sudah menjadi
panutan dalam kehidupan bersosial. Karena hal tersebut juga bisa membuat sebuah
stimulasi dalam kemandirian.

2. Kebebasan

Kebebasan merupakan kemampuan bertindak tanpa ada paksaan, ketiadaan


kendali dan juga kekuasaan untuk memilih tindakan seseorang. Kebebasan juga bisa
diartikan sebagai kondisi di mana individu memiliki kemampuan untuk bisa bertindak
sesuai dengan apa yang diinginkan. Adanya pluralitas mampu memberikan manfaat
berupa kebebasan terkait dengan institusi, pranata sosial dan juga kultural yang bisa
berdiri sendiri sebanyak-banyaknya tanpa memiliki halangan dan rintangan.

3. Menumbuhkan Sifat Saling Menghargai

Sifat untuk saling menghargai bisa diartikan sebagai sikap saling menghormati,
menerima dan juga mengakui seseorang ataupun sesuatu. Lalu kaitannya sifat saling
menghargai dengan pluralisme adalah orang-orang akan saling menghormati dan
menghargai adanya keberagaman dan juga perbedaan.

7
Pluralisme bisa membantu meningkatkan seseorang untuk memiliki sifat saling
menghargai orang-orang antar ras, etnik ataupun suku yang berbeda. Selain itu pluralisme
juga bisa membuat orang menghargai perbedaan agama, keyakinan maupun kelompok
yang berbeda.

4. Toleransi

Toleransi merupakan sebuah perilaku maupun sikap manusia yang tidak


menyimpang dari aturan yang ada. Artinya seseorang mampu menghormati dan juga
menghargai setiap tindakan yang dilakukan oleh orang lain.

Toleransi juga bisa diartikan sebagai suatu sikap untuk saling menghormati dan
menghargai antar kelompok maupun individu dalam masyarakat.

Adanya sikap pluralisme dalam kehidupan juga bisa membuat jiwa yang penuh
akan toleransi tanpa adanya diskriminasi terhadap perbedaan yang ada. Sehingga
masyarakat bisa mendapatkan suatu solusi terhadap permasalah yang ada.

E. Dampak Positif dari Pluralitas


1. Memahami Perbedaan
Perbedaan merupakan suatu keadaan, sifat dan juga karakter yang diciptakan nole
Tuhan agar manusia bisa saling mengenal, saling berinteraksi, saling memahami dan
saling memberikan manfaat antara satu sama lain. Ketika seseorang mampu memahami
adanya keberagaman atau pluralisme, maka sikap tersebut bisa menciptakan lingkungan
yang begitu tenang, damai serta saling tolong-menolong.
2. Masyarakat Lebih Modern

Modern dapat merujuk pada kondisi sesuatu yang ada saat ini, baru dan
semacamnya. Modern juga bisa merujuk pada zaman maupun gaya yang memiliki sifat
paling baru. Jika setiap orang mampu memahami adanya keberagaman.Maka sikap ini
bisa membantu membentuk masyarakat lebih modern dan berfikir untuk bisa lebih maju.

3. Meningkatkan Pendapatan Negara

Pendapatan negara merupakan hak pemerintah pusat yang diakui sebagai bentuk
penambahan nilai kekayaan bersih. Pendapatan negara terdiri atas penerimaan suatu
perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak dan penerimaan suatu hibah.

Adanya pluralitas dan masyarakat yang saling menghargai serta menghormati


bisa membantu meningkatkan pendapatan Negara. Masyarakat yang berbeda-beda

8
mungkin akan mendapatkan pluralitas untuk dijadikan sumber pendapatan ataupun
semacamnya.

4. Meningkatkan Daya Tarik Bagi Turis

Daya tarik merupakan suatu kualitas yang bisa membuat suatu minat keinginan
hingga ketertarikan pada seseorang atau sesuatu. Selain itu daya tarik juga bisa dihasilkan
dari adanya rangsangan visual.Pluralitas atau keberagaman budaya, suku dan juga ras
yang ada di Indonesia bisa menjadi suatu daya tarik bagi turis untuk berwisata.

Keberagaman ini bisa menjadi ciri khas dari suatu wilayah yang akan dikenal oleh
wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Pada akhirnya hal tersebut
juga bisa menjadi suatu sumber tambahan pendapatan masyarakat maupun Negara.

F. Dampak Negatif dari Pluralitas


1. Memicu Persaingan Antar Agama dan Suku

Dampak negatif adanya pluralitas yang paling sering ditemukan adalah masalah
persaingan antar agama dan suku tertentu. Persaingan seperti ini jika tidak segera
ditemukan jalan keluarnya, maka akan memicu munculnya konflik dan pertentangan
sosial yang dilandasi oleh perbedaan agama dan suku tersebut.

2. Memicu perpecahan

Segala hal pertentangan, pasti memicu perpecahan antar kelompok, memicu


perpecahan golongan agama, perpecahan antar suku dan masih banyak lagi potensi
perpecehan. Jika perpecehan ini tidak segera di redam, dapat membentuk stereotip
masyarakat terhadap golongan tertentu juga.

3. Munculnya Sikap Egoisme Di Dalam Bermasyarakat

Disadari atau tidak, ternyata pluralitas juga dapat memicu lahirnya sikap egoism
di dalam masyarakat. Akibat sikap egois diri yang lebih tinggi. Dimana orang yang
memiliki sikap egois tinggi tidak lagi tertarik pada kemaslahatan umat, tetapi
mementingkan kepentingan diri sendiri, tanpa peduli apa yang dirasakan dan yang
dilakukan oleh orang lain.

4. Terjadinya gesekan sosial dan terjadinya konflik masyarakat

Dampak yang seringkali kita temukan di lingkungan sekitar kita adalah masalah
gesekan sosial akibat terjadinya konflik masyarakat. Namanya juga hidup berdampingan
dengan orang lain, pasti ada yang nama nya perbedaan pendapat dan perbedaan ideology,

9
yang sangat rawan memicu terjadinya gesekan sosial. Itu sebabnya penting banget
memelihara sikap toleransi.

5. Muncul SIkap Individualisme Masyarakat

Tidak perlu jauh-jauh, lingkungan terdekat kita, mungkin diri kita pun salah satu
yang mulai individualisme. Misal, jadi malas berkumpul-kumpul dengan lingkungan kita.
Lebih senang menyendiri bermain gadget daripada berkumpul ngobrol dan menjenguk
tetangga yang sedang sakit. Atau lebih memilih mengurung diri saat ada gotong royong
kerja bakti di lingkungan tempat tinggal kita.

G. Pengertian Keperawatan

Perawat (bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa Latin: nutrix yang berarti merawat


atau memelihara) adalah suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga,
dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal
dan berfungsi. Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan
oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan
pada kematian.

Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 2014,


definisi keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat
mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja sama dengan dokter, terapis, pasien,
keluarga pasien serta tim lainnya untuk fokus pada perawatan penyakit dan meningkatkan
kualitas hidup dan kematian.

H. Aliran Etika Keperawatan


1. Aliran Deskriptif

Aliran ini memberikan gambaran dan penjelasan bagaimana manusia harus


berperilaku dalam lingkungannya atau dalam masyarakat untuk memperoleh tujuan.

2. Aliran Etika Normatif

Aliran ini meberi gambaran tentang perilaku yang baik dan benar. Ukuran ini
didasari oleh sesuatu yang diajukan oleh agama dan didasari oleh kepercayaan pelaku
masing-masing. Kepercayaan pelaku akan diapengaruhi oleh lingkungan social budaya,
social ekonomi, dan status tempat perilaku berada.

10
Frankena (1973) membagi etika normative menjadi :

a. Deontology ialah etika sebagai tolok ukur perilaku yang berfokus pada
formalitas, misalnya tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh manusia.

b. Teleogis ialah etika sebagai pedoman perilaku yang berfokus pada


penggunaannya, bagaimana manusia menggunakan kode perilaku tersebut.

3. Aliran Etika Pluralisme

Dalam alian ini etika sebagai pedoman perilaku yang mengumpulkan banyak
informasi untuk mengukur kompeksitas situasi tertentu dan mempertimbangkan
tindakan etika.

Untuk dapat member bantuan yang sesuai dengan kebutuhan klien/masyarakat,


perawat perlu memperhatikan nilai sosial yang terkait erat dalam ciri profesi, yaitu :

a. Penguasaan pengetahuan yang mendalam

b. Keterampilan teknis/motoris yang matang, yang diperoleh melalui proses


belajar mengajar dilahan praktek, dalam situasi nyata.

c. Sikap pribadi dan professional dalam memberikan pelayanan.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pluralisme adalah keadaan dimana masyarakat dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda
dapat saling menghargai dan memperbolehkan klompok lain untuk tetap menjaga keunikan
budayanya masing-masing.

pluralisme dalam ranah Budaya, Agama, Sosial, Ilmu Pengetahuan, dan Media Teknologi.
bermanfaat untuk menumbuhkan Kemandirian, Kebebasan, Sifat Saling Menghargai, serta
Toleransi sebagai tolak ukur kesatuan suatu bangsa

dampak positif yang di timbulkan dari pluralisme yaitu diharapkan dapat memahami
keberagaman, kemajuan pola pikir masyarakat, mememberikan pemasukan dalam keuangan
negara, dan memajukan potensi pariwisata. namun dalam penerapan pluralisme bisa saja terjadi
perrbedaan pendapat atau miskalkulasi yang menyebabkan terpicunya perselisihan antar Agama
dan suku, perpecahan antar klompok, munculnya sikap individualis dalam masyarakat, terjadinya
pertentangan antar klompok masyarakat.

sedangkan pengaruh pluralisme terhadap keberhasilan pelayanan keperawatan pasien dirumah


sakit menacu pada pengertian kepeerawatan yaitu mearawat semua lingkup individu, keluaraga,
maupun klompok untuk mencapai, memelihara, dan menyembuhkan untuk meningkatkan
kualitas hidup maupun kematian. dengan tidak membeda - bedakan latarbelakang, agama,
budaya, status, keadaan baik fisisk maupun keuangan, yang selaras denagan pengertian dan
tujuan peluralisme untuk menghargai satu sama lain, meminimalisir terjadinya konflik dan
ketidak adalian dari berbagai macam faktor dalam masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai