MAKALAH
PENGARUH SIKAP PLURALISME BERAGAMA
TERHADAP KEBERHASILAN PASIEN DI RUMAH
SAKIT
Disusun oleh :
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ pengaruh sikap pluralitas
terhadap keberhasilan pelayanan keperawatan pasien dirumah sakit “. Kami tim penulis merasa
bangga, karena dapat menyelesaikan salah satu karya yang dapat digunakan sebagai salah satu
referensi.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muslim M.Ag selaku dosen
pengampu kami dalam mata kuliah Agama Islam yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada kami selaku tim penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu dan dapat
bermanfaat untuk pengembangan ilmu Agama Islam di masa depan.
Kami selaku tim penulis juga menyadari adanya kekurangan pada makalah yang kami
tulis. Oleh sebab itu kami sebagai tim penulis sangat terbuka dengan saran dan kritik pembaca
demi perbaikan karya penulis. Dan juga kami sebagai tim penulis berharap semoga pemikiran-
pemikiran tim penulis yang kami tuangkan lewat tulisan ini dapat memberikan pengetahuan
tentang pengaruh sikap pluralitas terhadap keberhasilan pelayanan keperawatan pasien dirumah
sakit.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pluralitas................................................................................................3
B. Pengertian pluralitas Menurut para ahli .................................................................5
C. Bentuk- bentuk pluralitas.........................................................................................5
D. Manfaat pluralitas....................................................................................................7
E. Dampak positif dari pluralitas..................................................................................8
F. Dampak Negatif dari pluralitas................................................................................9
G. Pengertian keperawatan.........................................................................................9
H. Aliran Etika Keperawatan.......................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pluralitas berasal dari kata dasar pluralis (bahasa latin : jamak ; bahasa inggris; plural).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah pluralitas tidak ada, yang ada hanya ‘pluralisme’
yang dijelaskan sebagai “hal yang mengutamakan jamak atau tidak satu” sedangkan ‘pluralis’
diartikan bersifat jamak. Dalam masyarakat indonesia yaitu bhawa di indonesia terdapat lebih
dari satu agama. Oleh karena itu memahami pluralitas secara dewasa dan arif merupakan
keharusan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Jika tidak perbedaan budaya,
tradisi atau kultur maupun agama seringkali menyebabkan ketegangan dan konflik sosial.
Kenyataan di lapangan menyebutkan bahwa perbedaan dalam suatu komuinitas masyarakat tidak
sealamanya dapat berjalan damai.
Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa bantuan
orang lain. Hal ini sejalan dengan kondisi kehidupan bangsa yang heterogen. Maka barang siapa
yang mengabaikannya berarti sama halnya dengan mengabaikan keanusiaannya sendiri. Artinya
perbedaan tersebut harus dimaknai sebagai alat untuk saling melengkapi dan saling
membutuhkan, bukan untuk saling memusuhi atau bahkan menjadikannya sebagai alat untuk
melakukan penindasan terhadap orang lain. Namun kenyataanya perbedaan yang ada sering
dipahami sebagai bentuk perbedaan dalam arti sesungguhnya. Sehingga yang muncul kemudian
adalah konflik horizontal yang menjadiakan isu-isu etnis ras dan agama sebagai pemicunya, oleh
karena itu diharapkan kerasisan tidak pernah tercapai dan bahkan malah menimpulkan
perpecahan.
Hal ini menggambarkan bahwa kita di indonesia hidup berdampingan dengan pemeluk
agama lain. Pluralitas agama juga diartikan menerima dan mengakui beragamnya agama. Kita
mengakui bahwa di sekeliling kita ada agaama-agama lain selain islam. Pengakuan ini sebatas
pada keberagaman agama, bukan kebenaran agama lain. Dalam bahasa yang sederhana dan
mudah, pluralitas agama punya pengertian bahwa di sekitar kita ada pemeluk agama lain selain
agama kita. Pluralitas bisa diterapkan tidak hanya di lingkungan rumah tapi juga di lingkungan
kerja. Salah satunya di rumah sakit. Adakah pengaruh sikap pluralitas terhadap keberhasilan
pelayanan keperawatan pasien di rumah sakit.
1
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
A. Memahami pengertian Pluralitas.
B. Mengetahui Pengertian Pluralitas Menurut Para Ahli.
C. Mengetahui Bentuk – Bentuk Pluralitas.
D. Mengetahui Manfaat Dari Pluralitas.
E. Mengetahui Dampak Positif dan Negatif dari Pluralitas.
F. Memahami Aliran Etika Keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pluralitas
Sementara itu, menurut Nurkholish Majid (2000: 109), pluralisme tidak dapat
dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita plural, beraneka ragam, terdiri
dari berbagai suku,etnis, ras,golongan, dan agama yang justru hanya menggambarkan kesan
fragmentasi (perbedaan). Pluralisme jug tidak boleh dipahami sekdear kebaikan negatif
(negative good), yang hanya ditilik dari kegunaannya untuk menyingkirkan fanatisme.
Pluralisme harus dipahami seagai pertaian sejati kebhinekaan dalamikatan-ikata keadaban.
(genuine engagment of diversitieswithin the bonds of cvility).
3
Serta konsep plralisme yang bersyarat ini yang terekam dalam al-Qur’an Surah
Saba’ ayat 24-26:
Jadi, pluralisme dapat dipahami bahwa masyarakat Indonesia beraneka ragam atau
majemuk, Indonesia yang terdiri dari beragam suku, ras, dan agama. Yang menggambarkan
kesan saling menghargai satu sama lain, bahkan pluralisme antara lain suatu keharusan bagi
keselamatan untuk manusia. Bagaimana pandangan Islam terhadap pluralisme. Sebagai
agama samawi, Islam memiliki pandangan tersendiri dalam menyikapi pluralisme dan
pluralistis. Berkaitan dengan tema pluralisme, atau lebih tepatnya memperkenalkan prinsip -
prinsip pluralisme, atau lebih tepatnya pengakuan terhadap pluralistis dalam kehidupan
manusia. Pengakuan Islam terhadap adanya pluralistis itu dapat dielaborasi ke dalam dua
perpektif, pertama teologis dan kedua sosiologis.
Islam telah mengajarkan umatnya untuk menghormati agama lain dan melarang
mencelanya. Bahkan dalam suatu ayat, Allah Swt melarang kita untuk mencela sesembahan-
sesembahan para menyembah berhala. Allah Swt befirman: (Qs-Al-An’am :108) “Dan
janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena
mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah
Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan
merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka
kerjakan.”
Pada terjemahan ayat di atas secara tegas melarang umat Islam untuk mencerca dan
mencela sesembahan non-Muslim, ayat ini jelas mengajarkan prinsip lasamuh (toleransi).
4
B. Pengertian Pluralitas Menurut Para Ahli
3. Syamsul Maa’arif
Syamsul Maa’arif menjelaskan pluralisme merupakan suatu sikap untuk saling
memahami dan menghormati dari adanya perbedaan untuk bisa mencapai kerukunan
antar umat beragama.
4. Santrock
5. Webster
1. Pluralisme Budaya
Pluralisme budaya adalah sebuah kondisi budaya yang majemuk. Di mana istilah
tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi penerimaan budaya
5
alternatif.Artinya orang-orang akan mampu hidup secara bersama dengan menerapkan
sikap saling toleransi terhadap perbedaan budaya orang lain agar bisa tercapai pluratis.
Jika tidak menerapkan sikap toleransi atas perbedaan yang ada maka akan bisa
mengakibatkan sebuah konflik. Konflik ini bisa saja disebabkan oleh persaingan, sikap
egosentrisme dan primordialisme yang percaya jika kebudayaan pribadi adalah yang
paling baik dibandingkan dengan kebudayaan orang lain.
2. Pluralisme Agama
Pluralisme agama sebenarnya memiliki konsep yang begitu luas, berkaitan dengan
penerimaan terhadap agama yang berbeda den digunakan dengan cara yang berbeda.
Pluralisme agama juga bisa meningkatkan jika semua keyakinan itu sama. Karena
kebenaran dalam setiap agama adalah relatif. Karena itu setiap umat beragama tidak
boleh mengklaim jika keyakinan yang dianut adalah yang paling benar dan yang
lainnya adalah salah.
Tak hanya itu saja, pasalnya keberagaman agama dalam masyarakat bisa
menjadikan hidup menjadi lebih indah dan memiliki warna.Adanya keberagaman
agama juga harus bisa diimbangi dengan sikap toleransi. Sebab jika dalam sebuah
keberagaman agama tidak diimbangi dengan sikap toleransi. Maka bisa
mengakibatkan sebuah konflik hingga perpecahan dalam masyarakat.
Di Indonesia sendiri memiliki 6 agama yang diakui oleh pemerintah seperti Islam,
Kriten, Katolik, Budha dan Konghucu. Lalu setiap warga Negara memiliki hak untuk
memeluk salah satu agama dari keenam agama tersebut.
3. Pluralisme Sosial
Pluralisme sosial merupakan sebuah paham untuk bisa menerima keberagaman
berupa sikap saling menghormati dalam interaksi sosial yang terjadi antar individu
maupun kelompok pada sebuah tatanan sosial.Dalam kehidupan bersosial, pluralism bisa
tercapai ketika masyarakat saling hidup berdampingan dan menunjukkan sikap
menghargai dan juga menghormati dengan orang lain.
6
memperlihatkan sebuah hak individu dalam mengambil keputusan atas suatu kebenaran
yang memiliki sifat menyeluruh bagi setiap individu.
5. Pluralisme Media
D. Manfaat Pluralistis
1. Kemandirian
Kemandirian merupakan suatu kondisi seseorang untuk bisa berdiri sendiri tanpa
bergantung pada orang lain. Artinya kemandirian adalah sebuah kesiapan dan
kemampuan individu untuk bisa berdiri sendiri dengan ditandai adanya sikap inisiatif.
Hal ini juga karena setiap orang memiliki hak untuk hidup dan manju. Bahkan
setiap orang juga memiliki hak mengembalikan tradisi atau kultur yang sudah menjadi
panutan dalam kehidupan bersosial. Karena hal tersebut juga bisa membuat sebuah
stimulasi dalam kemandirian.
2. Kebebasan
Sifat untuk saling menghargai bisa diartikan sebagai sikap saling menghormati,
menerima dan juga mengakui seseorang ataupun sesuatu. Lalu kaitannya sifat saling
menghargai dengan pluralisme adalah orang-orang akan saling menghormati dan
menghargai adanya keberagaman dan juga perbedaan.
7
Pluralisme bisa membantu meningkatkan seseorang untuk memiliki sifat saling
menghargai orang-orang antar ras, etnik ataupun suku yang berbeda. Selain itu pluralisme
juga bisa membuat orang menghargai perbedaan agama, keyakinan maupun kelompok
yang berbeda.
4. Toleransi
Toleransi juga bisa diartikan sebagai suatu sikap untuk saling menghormati dan
menghargai antar kelompok maupun individu dalam masyarakat.
Adanya sikap pluralisme dalam kehidupan juga bisa membuat jiwa yang penuh
akan toleransi tanpa adanya diskriminasi terhadap perbedaan yang ada. Sehingga
masyarakat bisa mendapatkan suatu solusi terhadap permasalah yang ada.
Modern dapat merujuk pada kondisi sesuatu yang ada saat ini, baru dan
semacamnya. Modern juga bisa merujuk pada zaman maupun gaya yang memiliki sifat
paling baru. Jika setiap orang mampu memahami adanya keberagaman.Maka sikap ini
bisa membantu membentuk masyarakat lebih modern dan berfikir untuk bisa lebih maju.
Pendapatan negara merupakan hak pemerintah pusat yang diakui sebagai bentuk
penambahan nilai kekayaan bersih. Pendapatan negara terdiri atas penerimaan suatu
perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak dan penerimaan suatu hibah.
8
mungkin akan mendapatkan pluralitas untuk dijadikan sumber pendapatan ataupun
semacamnya.
Daya tarik merupakan suatu kualitas yang bisa membuat suatu minat keinginan
hingga ketertarikan pada seseorang atau sesuatu. Selain itu daya tarik juga bisa dihasilkan
dari adanya rangsangan visual.Pluralitas atau keberagaman budaya, suku dan juga ras
yang ada di Indonesia bisa menjadi suatu daya tarik bagi turis untuk berwisata.
Keberagaman ini bisa menjadi ciri khas dari suatu wilayah yang akan dikenal oleh
wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Pada akhirnya hal tersebut
juga bisa menjadi suatu sumber tambahan pendapatan masyarakat maupun Negara.
Dampak negatif adanya pluralitas yang paling sering ditemukan adalah masalah
persaingan antar agama dan suku tertentu. Persaingan seperti ini jika tidak segera
ditemukan jalan keluarnya, maka akan memicu munculnya konflik dan pertentangan
sosial yang dilandasi oleh perbedaan agama dan suku tersebut.
2. Memicu perpecahan
Disadari atau tidak, ternyata pluralitas juga dapat memicu lahirnya sikap egoism
di dalam masyarakat. Akibat sikap egois diri yang lebih tinggi. Dimana orang yang
memiliki sikap egois tinggi tidak lagi tertarik pada kemaslahatan umat, tetapi
mementingkan kepentingan diri sendiri, tanpa peduli apa yang dirasakan dan yang
dilakukan oleh orang lain.
Dampak yang seringkali kita temukan di lingkungan sekitar kita adalah masalah
gesekan sosial akibat terjadinya konflik masyarakat. Namanya juga hidup berdampingan
dengan orang lain, pasti ada yang nama nya perbedaan pendapat dan perbedaan ideology,
9
yang sangat rawan memicu terjadinya gesekan sosial. Itu sebabnya penting banget
memelihara sikap toleransi.
Tidak perlu jauh-jauh, lingkungan terdekat kita, mungkin diri kita pun salah satu
yang mulai individualisme. Misal, jadi malas berkumpul-kumpul dengan lingkungan kita.
Lebih senang menyendiri bermain gadget daripada berkumpul ngobrol dan menjenguk
tetangga yang sedang sakit. Atau lebih memilih mengurung diri saat ada gotong royong
kerja bakti di lingkungan tempat tinggal kita.
G. Pengertian Keperawatan
Aliran ini meberi gambaran tentang perilaku yang baik dan benar. Ukuran ini
didasari oleh sesuatu yang diajukan oleh agama dan didasari oleh kepercayaan pelaku
masing-masing. Kepercayaan pelaku akan diapengaruhi oleh lingkungan social budaya,
social ekonomi, dan status tempat perilaku berada.
10
Frankena (1973) membagi etika normative menjadi :
a. Deontology ialah etika sebagai tolok ukur perilaku yang berfokus pada
formalitas, misalnya tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh manusia.
Dalam alian ini etika sebagai pedoman perilaku yang mengumpulkan banyak
informasi untuk mengukur kompeksitas situasi tertentu dan mempertimbangkan
tindakan etika.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pluralisme adalah keadaan dimana masyarakat dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda
dapat saling menghargai dan memperbolehkan klompok lain untuk tetap menjaga keunikan
budayanya masing-masing.
pluralisme dalam ranah Budaya, Agama, Sosial, Ilmu Pengetahuan, dan Media Teknologi.
bermanfaat untuk menumbuhkan Kemandirian, Kebebasan, Sifat Saling Menghargai, serta
Toleransi sebagai tolak ukur kesatuan suatu bangsa
dampak positif yang di timbulkan dari pluralisme yaitu diharapkan dapat memahami
keberagaman, kemajuan pola pikir masyarakat, mememberikan pemasukan dalam keuangan
negara, dan memajukan potensi pariwisata. namun dalam penerapan pluralisme bisa saja terjadi
perrbedaan pendapat atau miskalkulasi yang menyebabkan terpicunya perselisihan antar Agama
dan suku, perpecahan antar klompok, munculnya sikap individualis dalam masyarakat, terjadinya
pertentangan antar klompok masyarakat.
12
DAFTAR PUSTAKA
13