Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

ISLAM DAN PLURALISME

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

NURUL AFIFAH EDI (D0712210


PUAN MAHARANI (D071221050)

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Islam
Dan Pluralisme” dapat penulis selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang
pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian
yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah Ta’ala karuniai kepada penulis sehingga
makalah ini dapat disusun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka
maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen mata kuliah Pancasila dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah Ta’ala, Tuhan Yang Maha Sempurna,
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan
makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah
ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Gowa, 3 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Makalah............................................................................................ 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Pengertian Islam Dan Pluralisme ................................................................. 3

B. Perkembangan Pluralisme Di Indonesia ...................................................... 4

C. Pandangan Islam Terhadap Pluralisme ........................................................ 6

BAB III.................................................................................................................... 7

PENUTUP ............................................................................................................... 7

A. Kesimpulan .................................................................................................. 7

B. Saran............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pluralisme merupakan satu paham yang berorientasi kepada keberagaman
yang memiliki berbagai penerapan di dalam banyaknya perbedaan, contohnya
di dalam berbagai kerangka filosofi agama, moral, hukum dan politik dimana
batas kolektifnya ialah pengakuan atas kemajemukan di depan ketunggalannya.
Pluralisme adalah suatu gagasan atau pandangan yang mengakui adanya hal-
hal yang sifatnya banyak dan berbeda-beda (heterogen) di dalam suatu
komunitas masyarakat.
Semangat pluralisme sebagai penghargaan atas perbedaan dan heterogenitas
merupakan moralitas yang harus dimiliki oleh manusia. Mengingat Indonesia
negara yang memiliki banyak pulau, banyak pula memiliki perbedaan baik dari
adat istiadat, agama dan kebudayaan, yang membuat semangat pluralisme
sangat penting di tanamkan di Indonesia. Pluralisme sebagai sebuah sikap
mengakui adanya perbedaan-perbedaan harus diterapkan agar dapat bersikap
inklusif di dalam keberagaman. Penting bagi seorang Muslim untuk menjaga
moralitas dalam kehidupan karena eklusivisme beragama dan dominasi
Muslim atau non-muslim dapat merusak iklim pluralisme agama dan persatuan
nasional sehingga sulit dibenarkan oleh prinsip universalisme Islam itu sendiri.
Jadi, pluralisme dapat dipahami bahwa masyarakat Indonesia beraneka
ragam atau majemuk, Indonesia yang terdiri dari beragam suku, ras, dan
agama. Yang menggambarkan kesan saling menghargai satu sama lain, bahkan
pluralism antara lain suatu keharusan bagi keselamatan untuk manusia.
Bagaimana pandangan Islam terhadap pluralisme. Sebagai agama samawi,
Islam memiliki pandangan tersendiri dalam menyikapi pluralisme dan
pluralistis. Berkaitan dengan tema pluralisme, atau lebih tepatnya
memperkenalkan prinsipprinsip pluralisme, atau lebih tepatnya pengakuan
terhadap pluralistis dalam kehidupan manusia.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Islam dan Pluralisme?
2. Bagaimana perkembangan Pluralisme di Indonesia?
3. Bagaimana pandangan Islam terhadap Pluralisme?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian Islam dan Pluralisme.
2. Mengetahui perkembangan Pluralisme di Indonesia.
3. Mengetahui pandangan Islam terhadap Pluralisme.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Islam Dan Pluralisme


Islam berakar dari kata “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti
tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara
total kepada Allah Ta’ala. Orang yang beragama Islam berarti ia pasrah dan
tunduk patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. Seorang muslim berarti juga harus
mampu menyelamatkan diri sendiri, juga menyelamatkan orang lain. Tidak
cukup selamat tetapi juga menyelamatkan. Secara istilah Islam adalah agama
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar dapat hidup
bahagia di dunia dan akhirat. Inti ajarannya (rukun Islam) adalah bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi
haji bila mampu.
Pluralisme adalah suatu paham atau pandangan hidup yang menerima
kemajemukan keanekaragaman dalam masyarakat. Kemajemukan bisa dari
segi agama, suku, ras, adat, dan banyak hal lainnya. Pluralisme berasal dari
dua kata yaitu plural yang artinya jamak atau lebih dari satu dan isme yang
berarti ajaran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
pluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk bersangkutan dengan
sistem sosial dan politiknya. Pluralisme memiliki pengertian “majemuk” asal
kata dari plural “lebih dari satu atau dapat di artikan plural itu adalah jamak”.
Secara istilah kita bisa pluralisme adalah suatu landasan sikap positif untuk
menerima kemajemukan semua hal dalam kehidupan sosial dan budaya,
termasuk agama. Pluralisme sebetulnya selaras dengan bangsa Indonesia
terlebih lagi apabila melihat pedoman dari bangsa Indonesia yaitu Bhinneka
Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap menjadi satu jua, yang
mengingatkan kita betapa pentingnya pluralisme untuk menjaga persatuan dari
kebhinekaan bangsa, asalkan pengertian pluralisme adalah toleransi.

3
B. Perkembangan Pluralisme Di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas lebih dari 17.000
pulau yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Di setiap pulau terdapat
diversifikasi adat istiadat, budaya, suku, agama, dan kepercayaan. Diversifikasi
ini menjadi suatu keunikan yang terangkum dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Potensi keberagaman ini, jika terjalin dengan baik akan
menjadi kekuatan besar sekaligus kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.
Akan tetapi perbedaan ini juga berpotensi menjadi pemicu konflik. Isu Suku,
Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA) yang menjadi khasanah bernegara
bisa menjadi ragam (multikultural).
Masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam agama mempunyai
kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing-masing dan berpotensi
konfik. Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang multikultural.
Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja karena keanekaragaman suku,
budaya, bahasa, ras, tapi juga dalam hal agama. Adapun agama yang dianut
oleh mayoritas penduduk Indonesia saat ini adalah agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.
Pluralisme merupakan suatu sistem nilai atau pandangan yang mengakui
keragaman di dalam suatu bangsa. Keragaman atau kemajemukan dalam suatu
bangsa itu haruslah senantiasa dipandang positif dan optimis sebagai kenyataan
riil oleh semua anggota lapisan masyarakat dalam menjalani kehidupan
berbangsa dan bernegara. Esensi makna pluralisme tidak hanya diartikan
sebagai sebuah pengakuan terhadap keberagaman suatu bangsa, akan tetapi
juga mempunyai implikasi-implikasi politis, sosial, dan ekonomi.
Secara paradigmatik, pluralisme adalah suatu sistem yang memungkinkan
seluruh kepentingan dalam masyarakat luas bersaing secara bebas untuk
memengaruhi proses politik, sehingga mencegah munculnya dominasi
kelompok tertentu terhadap kelompok lain. Oleh karena paham pluralisme
bertujuan untuk menghindarkan masyarakat dari tindakan-tindakan
pendominasian, maka kelompok-kelompok elite pimpinan antar umat
beragama dituntut memiliki keahlian dalam bernegosiasi dengan struktur

4
negara supaya mereka dilibatkan dalam setiap rencana membuat undang-
undang yang terkait dengan masa depan kehidupan seluruh rakyat, terlebih
kehidupan keagamaan secara luas. Namun secara praktis dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia, pluralisme dalam perspektif kerukunan
antar umat beragama tidak hanya untuk mengikis habis praktik pendominasian,
akan tetapi lebih dari itu adalah bagaimana tetap memperkukuh soliditas dan
solidaritas setiap komponen bangsa, serta keutuhan setiap jengkal wilayah
tanah air yang amat luas ini dari sabang sampai merauke.
Makna pluralisme kini lebih menyempit pada pluralism agama, untuk itu
penulis ingin memaparkan pandangan Islam terhadap pluralisme agama.sebuah
organisasi swadaya masyarakat yang fatwanya memberikan kontribusinya
dalam beberapa permasalahan Majelis Ulama Indonesia, juga telah
menyatakan bahwa paham Pluralisme Agama bertentangan dengan Islam dan
haram umat Islam memeluk paham ini. MUI mendefinisikan Pluralisme
Agama sebagai suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah
sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu,
setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja
yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan
bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga.
Pluralisme Agama memang sebuah agama baru yang sangat destruktif terhadap
Islam dan agama-agama lain.
Pluralisme agama tidak sekedar persoalan mengakomodasi klaim-klaim
kebenaran agama dalam wilayah pribadi, tetapi juga persoalan kebijakan
publik di mana pemimpin muslim harus mengakui dan melindungi kebebasan
beragama, tidak hanya intra-umat Islam, tetapi antar-agama dan agama penutup
yang mengajarkan ketuhanan dan kemanusiaan, termasuk di dalamnya
persoalan pluralisme. Pluralisme adalah sesuatu terlahir dari dalil ajaran
ketuhanan. Akal menyimpulkan bahwa jika keesaan hanya milik Allah, maka
selain-Nya tidak layak untuk menyandangnya yang berarti selain Allah adalah
pluralitas. Kemajemukan serta keberagaman dalam hal agama, tradisi,
kesenian, kebudayaan, cara hidup, dan pandangan nilai yang di anut oleh

5
kelompok etnis masyarakat Indonesia. Pada satu sisi, keberagaman dan
kemajemukan ini bagi Indonesia bisa menjadi kekuatan yang positif dan
konstruktif. Pada sisi lain, akan menjadi kekuatan yang negatif dan destruktif
apabila tidak di arahkan dengan positif.

C. Pandangan Islam Terhadap Pluralisme


Islam memandang bahwa pluralisme adalah sesuatu yang alamiah
(sunatullah) dalam wahana kehidupan manusia. Al-Qur’an sebagai kitabun
muthahhar dan sebagai pedoman hidup (hudan linnas) sangat menghargai
pluralitas sebagai suatu keniscayaan manusia sebagai khalifah di bumi. Ini
sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an: “Untuk tiap-tiap umat di
antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah SWT
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah
berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kamu semua kembali, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan.” (Q.S. Al-
Maa’idah:48).
Berdasarkan ayat di atas, jelas bahwa dalam tataran teologis, ideologis, dan
bahkan sosiologis, Islam dengan kitab sucinya yaitu Al-Qur’an memandang
positif terhadap pluralitas sebagai suatu yang alamiah dan mutlak
keberadaannya. Oleh karena itu pluralisme dalam konsepsi Islam dapat
dipahami sebagai tata nilai di tengah kehidupan manusia sebagai khalifah, yang
hadir dalam dimensi teologis agama, dan juga hadir dalam dimensi sosial
lainnya dengan segala kompleksitas dan konsekuensinya yang khas yang harus
diterima sebagai sebuah anugerah dengan penuh kesadaran. Fenomena
pluralitas agama telah menjadi fakta sosial yang harus dihadapi masyarakat
modern. Ide awal lahirnya pluralitas agama adalah keragaman yang pada
muaranya akan melahirkan perbedaan cara pandang bagi pemeluknya.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam berakar dari kata “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti
tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara
total kepada Allah Ta’ala. Pluralisme adalah suatu paham atau pandangan
hidup yang menerima kemajemukan keanekaragaman dalam masyarakat.
Kemajemukan bisa dari segi agama, suku, ras, adat, dan banyak hal lainnya.
Pluralisme berasal dari dua kata yaitu plural yang artinya jamak atau lebih dari
satu dan isme yang berarti ajaran. Secara praktis dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia, pluralisme dalam perspektif kerukunan antar
umat beragama tidak hanya untuk mengikis habis praktik pendominasian, akan
tetapi lebih dari itu adalah bagaimana tetap memperkukuh soliditas dan
solidaritas setiap komponen bangsa, serta keutuhan setiap jengkal wilayah
tanah air yang amat luas ini dari sabang sampai merauke. Islam memandang
bahwa pluralisme adalah sesuatu yang alamiah (sunatullah) dalam wahana
kehidupan manusia. Al-Qur’an sebagai kitabun muthahhar dan sebagai
pedoman hidup (hudan linnas) sangat menghargai pluralitas sebagai suatu
keniscayaan manusia sebagai khalifah di bumi.

B. Saran
Memahami Islam dan Pluralisme memerlukan kajian mendalam untuk
menghindari kesalahpahaman. sehingga menjadi penyebab perpecahan bangsa
dan menyela kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pembelajaran terbuka tanpa
ekslusif merupakan langkah awal dalam pembelajaran tentang Islam dan
pluralisme. Hal ini sangat penting karena Islam adalah agama untuk semua
orang, khususnya di Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. (2010). ISLAM DAN PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA


(ANALISIS SOSIOLOGI AGAMA TENTANG POTENSI KONFLIK DAN
INTEGRASI SOSIAL). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
Khoeron. (2022, April 13). Islam, Pluralisme, dan Multikulturalisme. From
Kementrian Agama Republik Indonesia: https://kemenag.go.id/moderasi-
beragama/islam-pluralisme-dan-multikulturalismenbsp-oqfeej
Nashrullah, N. (2020, Oktober 20). Jangan Samakan Pluralisme dan Pluralitas
Agama, Ini Bedanya. From Republika:
https://islamdigest.republika.co.id/berita/qiidbh320/jangan-samakan-
pluralisme-dan-pluralitas-agama-ini-bedanya

Rahman, M. S. (2014). Islam dan Pluralisme. Pascasarjana STAIN Pamekasan.

Anda mungkin juga menyukai