Tentang
ISLAM DAN KEINDONESIAAN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
230201153
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta berkat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan harapan dan tepat pada
waktunya. Makalah ini saya buat untuk tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Yang berjudul “Islam dan Keindonesiaan”.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Saya
mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
3.1 Kesimpulan....................................................................................................5
3.2 Saran ..............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................6
BAB I
iii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam sebagaimana dinyatakan oleh banyak kalangan dapat dipandang
sebagai instrument ilahiah untuk memahami dunia. Islam dibandingkan agama-
agama lain sebenarnya merupakan agama yang paling mudah untuk menerima
premis semacam ini, alasan utamanya terletak pada cirinya yang menonjol yaitu
sifatnya yang “hadir di mana-mana”. Ini sebuah pandangan yang mengakui
bahwa, di mana-mana kehadiran islam selalu memberikan panduan moral yang
benar bagi tindakan manusia.
Dalam sejarah Indonesia modern, pemaknaan dan pelaksanaan
kedudukan agama dalam Negara ini mengalami dinamika dan tarik ulur terutama
antara kelompok islam dengan kelompok nasionalis. Atau lebih tepatnya
kelompok “nasionalis islam” dengan kelompok “nasionalis sekuler”.
1.3 Manfaat
1. Mengembangkan pemahaman tentang agama islam di Indonesia
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang agama islam
3. Mengetahui sejarah islam di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
iv
Negara. Dalam konteksnya, terdapat 3 pandangan posisi agama dan Negara,
yaitu :
Pertama, agama tidak mendapat tempat sama sekali dalam kehidupan
bernegara. Agama dipandang sebagai sesuau yang berbahaya bagaikan candu
bagi masyarakat. Agama dipandang sebagai ilusi belaka yang diciptakan
kaum agamawan yang berkolaborasi dengan kaum borjuis, dengan tujuan
untuk meninabobokkan rakyat sehingga rakyat lebih mudah di tindas dan
dieksploitir. Agama dianggap khayalan karena berhubungan dengan hal-hal
ghoib yang non empirik. Segala sesuatu yang ada dalam pandangan ini
adalah benda (materi) belaka. Inilah padangan ideologi Komunisme-
Sosalisme, yang menganut ideologi serupa-sudah bermetamorfosis menjadi
kapitalisme.
Kedua, Agama terpisah dari Negara. Pandangan ini tidak menafikan
agama tetapi hanya menolak peran agama dalam kehidupan publik. Agama
hanya menjadi urusan pribadi antara manuia dengan tuhan, atau sekedar
sebagai ajaran moral atau etika bagi individu, tetapi tidak mejadi peraturan
untuk kehidupan bernegara dan bermasyarakat, seperti peraturan untuk
sistem pemerintah, sistem ekonomi, sistem sosial dan sebagainya. Pandangan
ini dikenal dengan sekularisme, yang menjadi asas ideologi kapitalisme yang
dianut Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Eropa serta Negara-
negara lain pengikut mereka.
Ketiga, Agama tidak terpisah dari Negara, sebab agama mengatur segala
aspek kehidupan, termasuk di dalamnya aspek politik dan kenegaraan.
Agama bukan sekedar urusan pribadi atau ajaran moral yang bersifat
individual belaka, melainkan pengatur bagi seluruh interaksi yang dilakukan
oleh manusia dalam hidupnya, baik interaksi manusia dengan tuhan, manusia
dengan dirinya sendiri, maupun manusia yang satu dengan manusia yang
lain. Keberadaan Negara bahkan dipandang sebagai syarat mutlak agar
seluruh peraturan agama dapat diterapkan. Inilah pandangan ideologi islam
yang pernah diterapkan sejak Rasulullah SAW. Berhijrah dan menjadi kepala
Negara islam di madinah.
Dalam islam posisi agama dan Negara dijelaskan prinsip-prinsipnya
dalam piagam madinah sebagai Negara hukum yaitu, prinsip umat, prinsip
persatuan dan persaudaraan, prinsip persamaan, prinsip kebebasan, prinsip
hubungan antar pemeluk agama, prinsip pertahanan, prinsip hidup
bertetangga, prinsip tolong-menolong, membela yang lemah dan teraniaya,
prinsip perdamaian,prinsip musyawarah, prinsip keadilan, prinsip
pelaksanaan hukum, prinsip kepemimpinan, prinsip ketakwaan,.Amar Ma’ruf
dan Nahi Munkar.
v
2.2 Islam Dalam Budaya Indonesia
Dakwah islam ke Indonesia lengkap dengan seni dan kebudayaannya,
maka islam tidak lepas dari budaya arab. permulaan berkembangkan islam di
Indonesia dirasakan demikian sulit untuk mengantisipasi adanya perbedaan
antara ajaran islam dengan dengan budaya arab. Tumbuh kembangnya islam
di Indonesia diolah sedemikian rupa oleh para juru dakwah dengan melalui
berbagai macam cara, baik melalui bahasa maupun budaya seperti hal nya
dilakukan oleh para wali allah di pulau jawa. Para wali allah tersebut dengan
segala kehebatannya dapat menerapkan ajaran dengan melalui bahasa dan
budaya daerah setempat, sehingga masyarakat secara tidak sengaja dapat
memperoleh nilai-nilai islam yang pada akhirnya dapat mengemas dan
berubah menjadi adat istiadat didalam hidup dan kehidupan sehari-hari dan
secara langsung merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan
bangsa Indonesia, misalnya setiap diadakan upacara-upacara adat banyak
menggunakan bahasa arab (Al-Qur’an), yang sudah secara langsung masuk
kedalam bahasa daerah dan Indonesia, hal tersebut tidak di sadari bahwa
sebenarnya yang dilaksanakan tidak lain adalah ajaran-ajaran islam.
Ajaran-ajaran islam yang bersifat komprehensif dan meyeluruh juga
dapat disaksikan dalam hal merayakan hari raya idul fitri 1 syawal yang pada
awalnya sebenarnya dirayakan secara bersama dan serentak oleh seluruh
umat islam dimanapun mereka berada. Namun kemudian yang berkembang
di Indonesia bahwa segenap lapisan masyarakat tanpa pandang bulu dengan
tidak pandang agama dan keyakinannya secara bersama-sama mengadakan
syawalan (halal bil halal) selama satu bulan penuh dalam bulan syawal. Hal
inilah yang pada hakikatnya berasal dari nilai-nilai ajaran islam, yaitu
mewujudkan ikatan tali persaudaraan diantara sesama dengan cara saling
bersilaturahmi satu sama lain sehingga dapat terjalin suasana akrab dalam
keluarga.
vi
islam banyak diterima sehingga berkembang pesat dengan didirikannya
beberapa kerajaan islam.
vii
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Islam adalah agama samawi yang di turunkan oleh Allah SWT kepada
nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan Allah dan Allah menjadikan islam
sebagai agama yang Rahmatal lil ‘aalamiin (Rahmat bagi seluruh alam).
Kebudayaan islam menurut hamka ialah kebudayaan yang berdasarkan
kepada nilai-nilai ajaran islam dan persoalan-persoalan keagamaan dan sosial
kemasyarakatan berupa tafsif, sejarah islam, sastra, teologi, fikh, dan pendidikan.
Islam merupakan agama terbesar di Indonesia dengan 86,7% penduduk
Indonesia mengidentifikasi diri mereka sebagai muslim dalam survey tahun
2018. Indonesia adalah Negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia,
dengan sekitar 231 juta penganut.
3.4 Saran
1. Sebagai umat islam yang merupakan agama yang paling sempurna kita
sebaiknya menjaga dan terus mengembangkan budaya islam terutama kita
warga Negara Indonesia yang memiliki banyak kebudayaan yang bernuansa
islami.
2. Selain itu, kita juga harus mempelajari sejarah yang ada, salah satunya
sejarah islam agar mengetahui dan mengikuti hal-hal yang pernah dilakukan
oleh nabi Muhammad SAW yang akan menuntun kita ke pintu surga. Serta
dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan
nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan di negerinya.
viii
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/289005-reaktualisasi-nilai-nilai-
keislaman-untu-cfb3d514.pdf
https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/98021043410567362
https://kumparan.com/berita-update/3-alasan-mengapa-sebagian-besar-
penduduk-indonesia-memeluk-agama-islam-1wlpqd1G7vi
http://digilib.uin-suka.ac.id/901/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf
ix