Di susun oleh :
Kelompok 3
SAPUTRA HERKULIS
RAHAMAT UCOK
DIMAS PRAWIRA
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
PENDAHULUAN
Islam lahir di tengah bangsa Arab pada 14 abad yang lalu sebagai agama samawi
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kehadira Sang Nabi yang menjadi rahmat
bagi alam raya, bukan hanya untuk umat Islam sendiri. Agama ini menjadi
penyempurna atas agama samawi terdahulu, Nabi Muhammad pun dinobatkan menjadi
agama lainya. Islam menghadirkan konsep agama sebagai tatanan utama dalam
kehidupan. Islam tidak hanya mengatur tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tapi
Dilihat dari sejarah, Islam mampu mengubah peradaban bangsa Arab. Tatanan
bangsa Arab yang semula kolot dan jumud, bahkan tidak mengenal perikemanusiaan,
menjadi berubah 180 derajat berkat hadirnya risalah Islam. Dapat pula dikatakan Islam
menjadi ideologi dan menjadi pedoman kehidupan baru warga Timur Tengah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pembaca makalah dapat memahami isi materi yang disajikan oleh penulis
PEMBAHASAN
Dalam konteks historis, di Indonesia ada dua ormas besar yang asli milik Indonesia.
Walau masih banyak lagi, tapi dua ini sering mewakili sebagian besar kalangan umat
Secara kultur memang kedua ormas ini berbeda. Muhammadiyah lahir dari
Yogyakarta dengan geografi perkotaan dan didirikan oleh seorang Muhammad Darwis
Jawa Timur, yang secara geografi adalah daerah kota kecil dan pedesaan, dengan
seorang pendiri adalah sosok kiyai pondok pesantren. Kalangan NU sering mewakili
Perbedaan inilah yang membuat dua organisasi ini memiliki perbedaan. Tapi pada
berislam secara kaffah tanpa meninggalkan corak asli bangsa Indonesia semangat
1
Dwi Bagus Irawan “Dinamika Islam Di Bumi Nusantara”
https://madrasahdigital.co/wacana/dinamika-islam-indonesia/ ( diakses pada 12 oktober 2022, pukul
20.57)
2
ibid
keindonesiaan. Bahkan, keduanya terlibat dalam usaha merebut kemerdekaan
Indonesia.
Pertentangan budaya dan agama bukan hal baru dalam perjalanana dunia. Namun,
terkhusus di Indonesia, sampai saat ini semua masih dapat berjalan secara seimbang.
Agama yang hadir mampu berkembang dengan tetap memberi ruang untuk budaya
Islam indonesia berkembang menjadi agama terbesar di Nusantara, tapi Islam tetap
mampu untuk memberikan ruang bagi budaya lokal. Walaupun ada juga konflik antara
Pada era globalisasi, perpaduan antara adat dan agama menjadi identitas tersendiri
dan menjadi benteng bagi generasi muda untuk melawan arus globalisasi. Agama dan
adat menjadi benteng moral dan perilaku bagi komponen bangsa di tengah abu-abunya
identitas nasional.
Perlunya komparasi nilai yang masif dan terstruktur baik dari kalangan adat yang
nilai yang bersifat ketuhanan dalam aspek spiritualitas, walau pada banyak kasus adat
3
Dwi Bagus Irawan “Dinamika Islam Di Bumi Nusantara”
https://madrasahdigital.co/wacana/dinamika-islam-indonesia/ ( diakses pada 12 oktober 2022, pukul
20.57)
juga mengandung nilai spiritualitas yang berhubungan dengan leluhur atau
Yang diambil dari adat bukan pada aspek kepercayaan atau ritualitas yang terdapat
dalam adat tersebut. Secara tidak langsung, adat telah memberikan kita pelajaran
adat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan situasi sosiologi yang berkembang
dalam masyarakat tersebut. Sehingga, nilai yang lahir dari adat suatu daerah dapat
dipastikan mengandung nilai lokal yang autentik dari kondisi masyarakat di daerah
tersebut.
Agama, secara arti kata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu
sistem yang mengatur tata keimanan serta peribadatan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa serta aturan atau tata kaidah yang memiliki hubungan dengan pergaulan manusia
4
Dwi Bagus Irawan “Dinamika Islam Di Bumi Nusantara”
https://madrasahdigital.co/wacana/dinamika-islam-indonesia/ ( diakses pada 12 oktober 2022, pukul
20.57)
5
ibid
Sehingga, dapat diartikan bahwa agama adalah norma yang lahir perangkat wahyu
berupa kitab suci. Aagama berbeda dengan adat, adat lahir dari manusia sedangkan
agama lahir dari wahyu. Namun, dalam ranah nilai, agama senantiasa mengajarkan
kebaikan kepada para umatnya, baik secara universal maupun kebaikan dalam ranah
Mungkin dalam arti sempit, penulis berpendapat, perbedaan agama dan adat adalah
secara aspek kelahiran. Agama lahir dari atas berupa wahyu yang merupakan bahasa
langit dan kemudian diturunkan ke bumi. Sedangkan adat muncul dari bawah yang
brupa kesepakatan masyarakat dan kemudian menjadi nilai yang melekat pada
masyarakat tersebut.
Integrasi agama dan adat bukan juga mencampuradukkan ajaran keduanya secara
bias, yang kemudian menghilangkan nilai-nilai pokok yang lahir dari keduanya. Kita
akan menjadi umat Islam yang kaffah dalam ranah ibadah dan aqidah, tapi menjadi
manusia yang berbudaya dan beradat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka, diperlukan sebuah integrasi dan interkoneksi antar keduanya. Bagaimana adat
yang mengandung nilai Ketuhanan sesuai dengan tujuan agama dan dakwah agama
yang beradat.6
6
Dwi Bagus Irawan “Dinamika Islam Di Bumi Nusantara”
https://madrasahdigital.co/wacana/dinamika-islam-indonesia/ ( diakses pada 12 oktober 2022, pukul
20.57)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di Indonesia ada dua ormas besar yang asli milik Indonesia. Walau masih banyak
lagi, tapi dua ini sering mewakili sebagian besar kalangan umat Islam di Indonesia.
Dua ormas ini adalah Muhammadiyah dan NU. Pertentangan budaya dan agama bukan
hal baru dalam perjalanana dunia. Namun, terkhusus di Indonesia, sampai saat ini
semua masih dapat berjalan secara seimbang. Agama yang hadir mampu berkembang
dengan tetap memberi ruang untuk budaya bertahan. Bagaimana gerakan Islamisasi
Perpaduan antara adat dan agama menjadi identitas tersendiri dan menjadi benteng
bagi generasi muda untuk melawan arus globalisasi. Agama dan adat menjadi benteng
moral dan perilaku bagi komponen bangsa di tengah abu-abunya identitas nasional.
B. SARAN
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan maklah itu dengan menggunakan
pedoman dari sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA