Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH”


DOSEN PENGAMPU: SRI INDRIYANI ALI, S.E, M.M

DISUSUN OLEH :
1. RAHMAT SUBARKAH
2. NADILA HARNI RAMADHANA
3. DWI SULISTIA NINGSIH

SEMESTER : IA

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SULTAN SYARIF HASYIM
SIAK SRI INDRAPURA
T.A. 2021-2022
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Persaingan pasar pebas yang membuat produsen produsen kecil semakin dilema untuk
menghadapi. Dengan modal yang pas pasan kadang membuat takut merugi untuk merea yang
ingin memulai bisnisnya. Karena tidak siap menghadapi persaingan pasar bebas. Karena
banyaknya pemodal pemodal kecil gulung tikar akibat derasnya perdagangan bebas yang
diterapkan oleh kebijakan pemerintah.
Selanjutnya pemerintah menyiasati produk dalam negeri supaya tetap eksis seperti yang
sudah ada. Dengan p[ertumbuhan perekonomian yang begitu cepat terjadi dinegara lain seperti
negara China yang mana membuat produsen kecil Indonesia seakan kehilangan separuh nafas
bahkan seolah olah mati terlindas oleh kebijakan pemerintah sendiri yang tidak sepenuhnya
membella produk dalam negeri.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Perdagangan Bebas ?
2.      Apa Saja Ciri – Ciri Perdagangan Bebas ?
3.      Bagaimana Pola kegiatan Perekonomian Pasar Bebas ?
4.      Apa Dampak  Perdagangan Bebas ?
5.      Apa Bentuk Campur tangan Pemerintah ?
6.      Mengapa Pemerintah Ikut Campur Dalam Perekonomian ?

C.     Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Apa Pengertian Perdagangan Bebas
2.      Untuk Mengetahui Apa Saja Ciri – Ciri Perdagangan Bebas
3.      Untuk Mengetahui Bagaimana Pola kegiatan Perekonomian Pasar Bebas
4.      Untuk Mengetahui Apa Dampak  Perdagangan Bebas
5.      Untuk Mengetahui Apa Bentuk Campur tangan Pemerintah
6.      Untuk Mengetahui Mengapa Pemerintah Ikut Campur Dalam Perekonomian
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Perdagangan Bebas


Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
kerumitan  aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara.
Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang
diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual produknya
didalam negeri sehingga konsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas internasional
dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.

B.     Ciri – Ciri Perdagangan Bebas

a) Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain
(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut
dilakukan tanpa dikenai pajak pada pemerintah.
b) Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain, hal ini pun hampir
sama dengan poin pertama, tidak adanya ketentuan pajak yang khusus yang dikenakan
kepada produsen, juga tidak adanya pembatasan oleh perdagangan yang lain.
c) Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi, peraturan atau
hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isi rumah, atau
faktor-faktor produksi
d) Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat langsung pada
pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya
e) Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk  dapat meraih
informasi secara terbuka dan bebas.
f) Ketidak upayaan mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau oligopoly  pemberian
pemerintah
g) Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam Negara
h) Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara

C.     Pola kegiatan Perekonomian Pasar Bebas

Dalam analisis ekonomi yang didapati pada masa ini, system ekonomi seperti yang
diterangakan oleh adam smith dinamakan ekonomi pasar bebas.
Dalam system ekeonomi ini kegiatan-kegiatan dalam perekonomian sepenuhnya diatur oleh
mekanisme pasar yang invisible hand. Interaksi diantara penjual dan pembeli di pasar (pasar
barang dan produksi) akan menentukan corak produksi nasional yang akan diwujudkan dan
caranya produksi nasional tersebut akan dihasilkan.
Invisible hand atau tangan gaib, merupakan suatu istilah yang diungkapkan oleh Adam
Smith. Di dalam istilah tersebut, Adam Smith berpendapat bahwa kegiatan dalam  perekonomian
tidak perlu diatur oleh pemerintah dan apabila setiap individu dalam  masyarakat diberi
kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mereka inginkan maka akan mewujudkan
pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Menurut Adam Smith, pemerintah mempunyai  peranan yang terbatas pada penyediaan dan
pengembangan infrastruktur dan menjalankan administrasi pemerintahan. Apabila pemerintah
terlalu ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi maka akan semakin mengurangi efisiensi
kegiatan ekonomi. Tetapi apabila pemerintah tidak secara aktif terlibat dalam kegiatan ekonomi,
maka akan tecipta pengaturan dan penyesuaian perekonomian yang bebas campur tangan
pemerintah dan mewujudkan kegiatan ekonomiyang efisien.

D.    Dampak  Perdagangan Bebas


1. Dampak positif

1)       Kegatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien.


Berbagai jenis pasar, baik bahan makanan, pertanian, pertambangan dan lain-lain. Berusaha
melakukan penyelarasan terhadap setiap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam pasar.
Karena semuanya dalam satu system sehingga semua kemingkinan bisa terjadi. (baik perubahan
pasar, harga, dll).
2)       Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.
System ekonomi pasar bebas mempunyai cirri-ciri khas yang akan mendorong kepada
pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Kebebasan individu dalam menjalankan kegiatan
ekonomi yangmereka sukai menggalakkan mereka untuk bekera lebih efisien dan lebih giat.
3)       Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya.
Kebebasan yang luas juga wujud dalam menentukan kegiatan yang akann dilakukan
olehsesorang, sehingga khalayak ramai yang akan menentukan jenis-jenis barang yang perlu
diwujudkan (baik di produksi maupun dikonsumsi)
4)       Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu Negara, tentunya  tersebut dapat
menikmati produk , tidak hanya dari hasil produk buatan dalam negeri sendiri saja, tetapi juga
dapat mengkonsumsi produk buatan luar negeri dengan mudah karena dengan adanya
perdagangan bebas barang impor dapat bebas masuk kedalam negeri.
5)       Selain itu terjalin suatu hubungan internasional yang semakin terbuka antar Negara. Kemudian
produk – produk dalam negeri dapat dengan mudah meraih popularitas di luar negeri.
6)       Dapat pula meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat berprestasi menciptakan
produk yang bermanfaat dan diminati oleh konsumen internasional.
7)       Kemudian devisa kuat jika ekspor lebih besar daripada impor. Setiap individu bebas memiliki
kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan,
terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu, efisiensi dan
efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomi.
2. Dampak Negatif

1)      Apabila dalam sistem pasar bebas, pemerintah secara sempurna “lepas tangan” maka kebebasan
yang tidak terbatas akan hadir. Hal ini akan menindas golongan ekonomi lemah khususnya
apabila terjadi pada bahan bahan pokok.
2)      Kegiatan ekonomi yang tidak stabil dan tidak terjadi kepastian. Dalam sistem pasar bebas yang
sempurna tanpa campur tangan pemerintah, kemakmuran dapat cepat tercapai tapi seketika juga
dapat mengalami kemorosotan serius. Hal ini dilakukan untuk merubah harga harga barang dan
jasa sehingga para produsen dan pemilik pasar dapat menambah keuntungan mereka berkali kali
lipat.
3)      Sistem mekanisme pasar bebas akan memunculkan kekuatan monopoli yang dapat menimbulkan
kerugian bagi semua pihak kecuali pihak yang melakukan monopoli. Akan tetapi, rakyat kecil
akan mengalami kesusahan. Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak
yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat,
munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan golongan ekonomi
lemah, perekonomian dapat dengan mudah menjadi tidak stabil.
4)      Dalam menyediakan beberapa jenis barang secara bersamaan, mekanisme pasar bebas tidak
dapat  melakukan secara efisien
5)      Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas yang dapat berupa akibat
yang baik ataupun buruk tapi tetap merugikan.
6)      Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat dengan yang lemah.
7)      Dalam suatu negara pasar bebas dapat merugikan dikarenakan suatu negara bisa kehilangan
pasar dunianya yang selanjutnya berdampak negatif pada volume produksi dalam negeri serta
meningkatkan jumlah pengangguran dan kemiskinan
8)      Pada dunia impor, kerugiannya adalah peningkatan impor yang tidak dapat dibendung karena
daya saing yang rendah dari prosuk produk serupa buatan dalam negeri, maka tidak mustahil
pada suatu saat pasar domestik dikuasi oleh produk produk dari luar negeri.
9)      larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam negeri lemah dan devisa yang
habis karena lebih banyak produk impor daripada ekspor
10)  Ketidaksetaraan distribusi pendapatan

E.     Bentuk Campur tangan Pemerintah

Beberapa kegagalan mekanisme pasar seperti yang baru dijelaskan di atas menimbulkan
kebutuhan campur tangan pemerintah dalam memperbaiki pengaturan kegiatan ekonomi. Dari
kelemahan-kelemahan mekanisme pasar yang telah diuraikan di bagian sebelum ini dapat
disimpulkan bahwa campur tangan pemerintah mempunyai beberapa tujuan penting seperti yang
dinyatakan di bawah ini:
1.      Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari atau akibat
buruknya dapat dikurangi.
2.      Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh barang tersebut
dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
3.      Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang besar yang
dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli yang merugikan
khalayak ramai.
4.      Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan penindasan dan
ketidaksetaraan di dalam masyarakat.
5.      Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi, yaitu:
1.       Membuat dan melaksanakan peraturan atau undang-undang.
Salah satu cara yang dapat digunakan pemerintah untuk mempertinggi efisiensi kegiatan
ekonomi dan mencapai tujuan-tujuan lainnya dalam menjalankan dan mengembangkan kegiatan
ekonomi adalah dengan membuat peraturan dan undang-undang yang mengatur kegiatan
ekonomi yang dilakukan dalam negara. Peraturan dan undang-undang yang dibuat pemerintah
untuk mengatur berbagai kegiatan ekonomi dalam sesuatu negara dapat mencapai dua tujuan
utama dalam usaha untuk mempertinggi efisiensi mekanisme pasar.
2.       Menentukan Aturan Permainan
Pentingnya membuat peraturan dan undang-undang yang akan menjamin berfungsinya
mekanisme pasar secara efisien, dapat dengan jelas dilihat dapat diperhatikan akibat-akibat buruk
yang mungkin timbul apabila setiap pelaku kegiatan ekonomi diberikan kebebasan yang tidak
terbatas dalam melakukan kegiatannya. Tujuan setiap perorangan atau perusahaan untuk
mencapai keuntungan yang maksimum bagi dirinya adakalanya akan sangat merugikan
masyarakat. Contoh dari keadaan seperti itu telah dijelaskan dalam bagian yang lalu di dalam
membincangkan mengenai perbedaan di antara biaya pribadi dan biaya sosial, yaitu menjual
narkoba memberikan keuntungan yang besar kepada seseorang tetapi sangat merugikan
masyarakat. Kegiatan perusahaan yang menyebabkan pencemaran atau polusi dan kesesakan
Untuk menghindari keadaan-keadaan seperti itu yang diterangkan di atas pemerintah
membuat peraturan dan undang-undang yang pada hakikatnya bertujuan untuk membuat
“aturan permainan” di dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi yaitu menentukan hal-hal
yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh para pelaku kegiatan ekonomi dalam melakukan
kegiatan-kegiatan mereka. Dengan adanya peraturan dan undang-undang tersebut, para pelaku
kegiatan ekonomi akan mengetahui hak-hak maupun kewajiban-kewajiban di dalam setiap
kegiatan ekonominya.
3.       Menciptakan Persaingan yang Lebih Bebas
Tujuan kedua dari membuat undang-undang yang mengatur kegiatan ekonomi adalah
untuk menjamin agar dalam perekonomian tidak terdapat kekuasaan monopoli dan setiap pelaku
kegiatan ekonomi dapat menjalankan kegiatannya dalam suasana persaingan yang relatif
bebas. Berlakunya persaingan yang bebas merupakan salah satu syarat penting untuk
menciptakan mekanisme pasar yang efisien dan berjalan dengan lancar.
Dalam pasar bebas jenis, jumlah dan tingkat harga barang terutama ditentukan oleh
keinginan-keinginan konsumen. Dalam sistem ekonomi pasar bebas para pengusaha tidak akan
mempunyai kekuasaan untuk menaikkan harga dengan membatasi penawaran barang di pasar.
Jika suatu perusahaan mengeluarkan barang yang tidak dikehendaki masyarakat, barang itu tidak
akan laku dan perusahaan itu akan tutup. Mereka juga tidak dapat menetapkan harga yang
berbeda dengan harga yang telah ditetapkan oleh pasar, barang-barang itu tidak akan dibeli oleh
masyarakat, dan pada akhirnya perusahaan itu harus menghentikan usahanya.
4.       Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan).
Dalam beberapa kegiatan tertentu undang-undang saja belum dapat memberi jaminan
bahwa kegiatan-kegiatan itu dapat dilaksanakan secara efisien, atau akan memberi kemakmuran
yang paling tinggi kepada masyarakat. Bahkan adakalanya masyarakat akan mendapat
keuntungan yang sangat besar apabila kegiatan-kegiatan tersebut diserahkan kepada pihak
pemerintah.
Untuk kegiatan-kegiatan yang mempunyai sifat seperti itu pemerintah akan melakukan
campur tangan secara langsung, yaitu pemerintah akan langsung turut serta melakukan kegiatan-
kegiatan memproduksi barang tersebut.
5.       Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dijalankan oleh bank sentral untuk mengatur
jumlah uang dalam perekonomian. Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah didalam
memungut pajak dan membelanjakan pendapatan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan-
kegiatannya. Di dalam perekonomian kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah untuk
mencapai beberapa tujuan, yaitu:
a.       Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makro ekonomi yang timbul, yaitu masalah
pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah menciptakan pertumbuhan ekonomi
yang memuaskan.
b.      Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan keberbagai kegiatan
ekoomi secara efisien.
c.       Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak seimbang yang selalu tercipta di
dalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan ekonominya terutama diatur oleh sistem pasar bebas.
Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat tidak hanya
tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran pemerintah dan mekanisme pasar
(interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan
substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi
(rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi
sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi.
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
a.       Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial
politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.
b.      Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti
pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
c.       Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan
masyarakat.
F.      Mengapa Pemerintah Ikut Campur Dalam Perekonomian
Memang menurut Adam Smith, pasar adalah tempat mengorganisir perekonomian yang
paling baik, sehingga campur tangan pemerintah tidak diperlukan. Namun dalam kenyataanya,
ada yang namanya kegagalan pasar dimana pasar tidak lagi berfungsi karena gagal dalam
mendistribusikan barang dan jasa. Contoh sekarang, harga cabe mahal karena pasar gagal
mendistribusikan cabe diwilayah lokal sehingga menyebabkan kelangkaan atau suatu wilayah
harus mencari cabe di wilayah lain yang mengakibatkan harga cabe naik.
Jika ingat tentang hukum permintaan, ketika permintaan tinggi namun barang yang
ditawarkan sedikit, maka otomatis harga naik maka dari itu, solusi dari pemerintah adalah
dengan pemberdayaan petani cabe lokal, mempermudah distribusinya atau kebijakan impor agar
kelangkaan dapat ditanggulangi dan pasar kembali ke titik keseimbanganya
Campur tangan pemerintah lainya adalah dalam mengatasi adanya monopoli dan hak kuasa
atas sumberdaya penting. Contoh sekarang adalah PLN adalah milik pemerintah, namun di luar
negeri listrik dikuasai swasta (sebagian) sehingga swasta berhak memainkan harga dan jasa ini
masuk dalam pasar, Namun jika dikuasai pemerintah, biaya dapat ditekan sehingga masyarakat
tidak perlu membayar mahal.
Sebenarnya campur tangan pemerintah sangat banyak dalam perekonomian, Misal dalam
pajak , pembatasan pasar uang dan modal, perlindungan produsen dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan:
Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
kerumitan  aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara.
Ciri ciri:
a.       Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain
(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen).
b.      Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain.
c.       Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam Negara. Dll
Dampak  Perdagangan Bebas
Dampak positif
1.      Kegatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien.
2.      Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.
3.      Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya.
4.      Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu Negara, tentunya  tersebut dapat
menikmati produk , tidak hanya dari hasil produk buatan dalam negeri sendiri saja, tetapi juga
dapat mengkonsumsi produk buatan luar negeri dengan mudah karena dengan adanya
perdagangan bebas barang impor dapat bebas masuk kedalam negeri.
5.      Selain itu terjalin suatu hubungan internasional yang semakin terbuka antar Negara. Kemudian
produk – produk dalam negeri dapat dengan mudah meraih popularitas di luar negeri.
6.      Dapat pula meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat berprestasi menciptakan
produk yang bermanfaat dan diminati oleh konsumen internasional.
7.      Kemudian devisa kuat jika ekspor lebih besar daripada impor. Setiap individu bebas memiliki
kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan,
terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu, efisiensi dan
efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomi.

Dampak Negatif
1)      Apabila dalam sistem pasar bebas, pemerintah secara sempurna “lepas tangan” maka kebebasan
yang tidak terbatas akan hadir. Hal ini akan menindas golongan ekonomi lemah khususnya
apabila terjadi pada bahan bahan pokok.
2)      Kegiatan ekonomi yang tidak stabil dan tidak terjadi kepastian. Dalam sistem pasar bebas yang
sempurna tanpa campur tangan pemerintah, kemakmuran dapat cepat tercapai tapi seketika juga
dapat mengalami kemorosotan serius. Hal ini dilakukan untuk merubah harga harga barang dan
jasa sehingga para produsen dan pemilik pasar dapat menambah keuntungan mereka berkali kali
lipat.
3)      Sistem mekanisme pasar bebas akan memunculkan kekuatan monopoli yang dapat menimbulkan
kerugian bagi semua pihak kecuali pihak yang melakukan monopoli. Akan tetapi, rakyat kecil
akan mengalami kesusahan. Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak
yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat,
munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan golongan ekonomi
lemah, perekonomian dapat dengan mudah menjadi tidak stabil.
4)      Dalam menyediakan beberapa jenis barang secara bersamaan, mekanisme pasar bebas tidak
dapat  melakukan secara efisien
5)      Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas yang dapat berupa akibat
yang baik ataupun buruk tapi tetap merugikan.
6)      Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat dengan yang lemah.
7)      Dalam suatu negara pasar bebas dapat merugikan dikarenakan suatu negara bisa kehilangan
pasar dunianya yang selanjutnya berdampak negatif pada volume produksi dalam negeri serta
meningkatkan jumlah pengangguran dan kemiskinan
8)      Pada dunia impor, kerugiannya adalah peningkatan impor yang tidak dapat dibendung karena
daya saing yang rendah dari prosuk produk serupa buatan dalam negeri, maka tidak mustahil
pada suatu saat pasar domestik dikuasi oleh produk produk dari luar negeri.
9)      larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam negeri lemah dan devisa yang
habis karena lebih banyak produk impor daripada ekspor
10)  Ketidaksetaraan distribusi pendapatan
DAFTAR PUSTAKA

Buku BSE Ekonomi Kelas X SMA/MA Nurhayatiningtyas 2009.


Sadono, Sukirno . Mikro ekonomi teori pengantar. 2009. Jakarta : Rajawali Pers.
file:///H:/Fadly%20Knight%20%20PASAR%20BEBAS.htm.24 November 2015. Pukul 19.45
http://hpweblog.wordpress.com/2012/10/19/pasar-bebas-dan-kebijakan-pemerintah/. Diakses pada
tanggal 24 November 2015. Pukul 19.45
http://27acintya08dhika95.wordpress.com/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang-ekonomi/. Diakses pada
tanggal 24 November 2015. Pukul 19.45
http://pasardankebijakanpemerintah.blogspot.co.id/. Diakses pada tanggal 24 November 2015. Pukul
19.45
file:///H:/Fadly%20Knight%20%20PASAR%20BEBAS.htm. Diakses pada tanggal 24 November 2015.
Pukul 19.45\
file:///H:/SUSTER%20MATERNA%20(15209774).htm. Diakses pada tanggal 24 November 2015. Pukul
19.45

Anda mungkin juga menyukai