Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang sama dan fair
bagi semua pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen & objektif,
memberi peluang yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dalam pemerataan
ekonomi.
Sejarah Pasar Bebas
Sejarah dari perdagangan bebas internasional adalah sejarah perdagangan
internasional memfokuskan dalam pengembangan dari pasar terbuka. Diketahui
bahwa bermacam kebudayaan yang makmur sepanjang sejarah yang bertransaksi
dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis rasionalisasi sebagai
kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan ke negara
berkembang sepanjang waktu.
Teori ini berkembang dalam rasa moderennya dari kebudayaan komersil di
Inggris, dan lebih luas lagi Eropa, sepanjang lima abad yang lalu. Sebelum
kemunculan perdagangan bebas, dan keberlanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan
dari merkantilisme telah berkembang di Eropa di tahun 1500. Ekonom awal yang
menolak merkantilisme adalah David Ricardo dan Adam Smith.
Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau itu merupakan
alasan kenapa beberapa kebudayaan secara ekonomis makmur. Adam Smith,
contohnya, menunjukkan kepada peningkatan perdagangan sebagai alasan
berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania seperti Mesir, Yunani, dan Roma,
tapi juga Bengal dan Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda setelah menjatuhkan
kekaisaran Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan kebebasan
berpikir, membuat pertentangan merkantilis/perdagangan bebas menjadi
System ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan yang
sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
b.
Ada aturan yang jelas dan fair, dan k arena itu etis. Aturan ini diberlakukan juga
secara fair,transparan,konsekuen, dan objektif. Maka, semua pihak secara objektif
tunduk dan dapat merujuknya secara terbuka.
c.
Pasar member peluanyang optimal, kendati belum sempurna, bagi persingan bebas
yang sehat dan fair.
d.
Dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih
mampu menjamin pertumbuhan ekonomi.
e.
Pasar juga memberi peluang yang optimal bagi terwujudnya kebebasan manusia.
Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan kepentingan pihak
tertentu, pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk membela
pihak yg dilanggar & menegakkan keadilan.
Minimal, karena sejauh pasar berfungsi dengan baik dan fair maka
pemerintah tidak terlalu banyak ikut campur.
Maka siapa saja yang melanggar aturan main akan ditindak secara konsekuen, siapa
saja yang dirugikan dak dan kepentingannya akan dibela dan dilindungi oleh
pemerintah terlepas dari status social dan ekonominya.
mendikte umat manusia sejagat dalam abad ini untuk terus bermimpi tentang
kehadiran pasar sempurna. Lalu lahirlah berbagai kebijakan ekonomi baik
nasional maupun global berdasarkan pada teori pasar bebas dan persaingan
sempurna. Teori imajiner dari Adam Smith ini hingga kini dianut sebagai
pedoman moral demi menjamin kepentingan tersembunyi partikelir.
4. Menurut Sritua Arief, ada tiga asumsi yang dipercayai sebagai kebaikan dari
pasar bebas atau perdagangan bebas: pertama, sistem perdagangan bebas
yang diiringi dengan persaingan bebas tanpa proteksi akan menghindarkan
berkembangnya apa yang disebut X-inefficiency. Dalam alam kompetisi, pihak
produsen akan didorong untuk melaksanakan proses produksi yang efisien
dalam makna, meminimumkan biaya produksi sehingga harga yang dibebankan
kepada konsumen menjadi relatif murah. Kedua, sistem perdagangan
internasional yang bebas akan mampu menghindarkan atau meminimumkan
ketidakstabilan ekonomi makro yang menjurus pada stop-go macroeconomics
cycles. Kebijaksanaan proteksi yang disertai oleh adanya kurs mata uang
yang tidak realistis (overvalued currency), cenderung mengakibatkan
terjadinya foreign exchange bottleknecks. Ketiga, liberalisasi
perdangangan internasional akan mendorong berlangsungnya proses produksi
dalam skala penuh dengan memperluas produksi untuk ekspor. Liberalisasi
perdagangan internasional diharapkan menimbulkan situasi produksi yang
berciri increasing return to scale sehingga, dapat berkompetisi di pasaran
internasional. Situasi produksi ini dapat diraih melalui ekspansi pasar baik
pasar domestik maupun pasar eksternal.
Globalisasi Perdagangan.
Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta
penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan
dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair. Thompson mencatat bahwa
kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat
dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian
nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan
adanya kekuatan pasar dunia.
dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang
meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara.
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara
mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen
mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat
menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara
memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negaranegara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja
dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang
dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali
memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari
negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat
membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi.
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri.
Salah satu efek dari pasar bebas adalah perkembangan sistem perdagangan luar
negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang
tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tinggi untuk memberikan proteksi kepada
industri yang baru berkembang. Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang
lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan
sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada
industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
2. Memperburuk neraca pembayaran.
Dengan kata lain masing-masing wilayah harus menyadari apakah lebih baik
memproduksi atau membeli tentunya.
b) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) mengandung makna yang tidak
terpisahkan, karena teknologi merupakan hasil penerapan ilmu pengetahuan. Harus
kita terima bahwa faktor Iptek masih memerlukan perjuangan yang sangat panjang.
Selama ini di Indonesia pembangunan Iptek dilakukan hanya untuk mengejar
prestige di mata Internasional. Terjadinya pengerahan dana yang sangat besar
untuk pemilikan peralatan, modal tidak rnendukung input produksi industri kecil.
Sehingga produk-produk yang kita miliki yang tadinya memiliki keunggulan
komparative tidak tereksploitir seperti argo industri pertanian dan perkebunan,
perikanan dan peternakan, juga industri kerajinan.
c)
Prasarana
Penyiapan prasarana merupakan partisipasi pemerintah dalam upaya mendorong
lancarnya aktivitas ekonomi terutama menyangkut pembukaan jalan-jalan ke sentral
produksi pasar. Kemudahan akses yang ditunjang oleh ketersediaan jalan dan alat
transportasi akan memperlancar distribusi bahan dan hasil olahan. Untuk kedua
fasilitas ini kerjasama antar pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan.
Penyediaan jalan lebih diharapkan kepada pemerintah sedangkan transportasi
biasanya ditangani oleh swasta. Pembukaan jalan penghubung antar sentral produksi
dan pasar hendaknya dapat memperhatikan manfaat ganda terhadap munculnya
aktivitas ekonomi masyarakat di sepanjang lintas jalan tersebut, yang berarti
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam peningkatan
ekonomi sesuai dengan batas kemampuan masing-masing. Hasil survei menunjukkan
bahwa pada umumnya kondisi prasarana jalan dan alat komunikasi sudah memadai
terutama antar kota/propinsi, akan tetapi perlu ditingkatkan mengingat
pertambahan jumlah alat transportasi yang kurang seimbang dengan kapasitas jalan
yang tersedia.
industri lokal diperlukan agar kualitas produk Indonesia dapat bersaing di dalam
maupun di luar.
KEBIJKAN PEMERINTAH TERHADAP PASAR PERDAGANGAN BEBAS
Dalam perdagangan internasional atau perdagangan bebas, suatu kebijakan
dari pihak pemerintah perlu diberlakukan untuk tercapainya suatu pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas yang selalu berarah positif, disini ada beberapa kebijakan
dari pemerintah dalam perdagangan international atau perdagangan bebas.
1. Bea Cukai
2. Pajak
3. Tarif
4. Quota
5. Penunjukan Importir
6. Subtitusi Impor
Sistem pasar bebas dapat memberikan informasi yang lebih tepat mengenai
harga dan jumlah permintaan barang
Setiap individu berhak untuk memiliki kekayaan dan sumber daya produksi
Adanya kesenjangan ekonomi yang terjadi antara golongan kuat ekonomi dan
golongan ekonomi lemah
a)
lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut
dari luar negeri.
b)
ini semaki banyak negara yang melaksanakan sistem ini dengan sebaik-baiknya.
Uraian berikut menerangkan ciri asa sistem itu, dan bagaimana sistem ini mengatasi
masalah-masalah pokok dalam masalah perekonomian.
Kata laissez faire sendiri berasal dari bahasa perancis yang artinya biarkan
mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka.maka pada
hakekatnya dalam sistem laissez-faire anggota masyarakat diberikan kebebasan
yang sepenuh-penuhnya untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka
lakukan. Fisafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi seperti
itu adalah keyakinan bahwa apabila setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi
kebebasan untuk melakuan kegiatan-kegiatanyang akan memberikan keuntungan
kepada dirinya,maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh
keuntungan juga.
Dengan kata lain system yang dianut pasar bebas ialah pasar yang dimana tidak
(diperlukan) adanya campur tangan pemerintah. Sehingga demand dan supply
barang-barang produksi di atur (dikendalikan) seluruhnya oleh system
mekasnisme pasar. Dimana disana sangat memungkinkan terjadinya bebrbagai
macam system pasar baik monopoli, oligopoli, pasar persaingan sempurna,
monopolistic dan lain-lain.
Mekanisme Pada Pasar Bebas
Pasar bebas mengacu kepada mekanisme pasar secara keseluruhan,yaitu
mengandalkan alur perekonomian invisible hand di pasar. Tanpa ada campur tangan
dari pemerintah. Para prousen bebas dalam menentukan harga, banyak barang, dan
jalur pendistribusian barang. Baik dalam skala regional, nasional, maupun
internasional.
Pemerintah hanya bertindak sebagai pengawas, tidak turun langsung dalam persolan
mekanisme system pasar tersebut.
Campur Tangan Tangan Pemerintah Dalam Pasar Bebas
Dari kekurangan/kelemahan mekanisme pasar disimpulakan bahwa campur tangan
pemerintah sangan penting, yaitu:
Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat
dihindari atau akibat buruknya dapat dikurangi.
Menyediakan barang public yang cukup sehingga masyarakat dapat
memperoleh barang tersebut dengan mudah.
Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaanperusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai
kekuasaaan monopoli yang merugikan kahalayak ramai.
Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan
penindasan dan ketidaksertaan didalam masyarakat.
Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan
dalam tiga bentuk:
1.
Membuat dan melaksanakan peraturan undang-undang.
Yang pertama, peraturan dan undang-undang dakn menciptakan suasana
ekonomi dan sosial yang akan memberikan galakan kearah terciptanya sisem
mekanisme pasar yang lancer.
Yang kedua, peraturan dan undang-undang dapat digunakan untuk
memastikan agar persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dilakukan
sebebas mungkin dan kekuasaan monopoli sedapat mungkin dilenyapkan.
2.
Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat
perusahaan). Yaitu dengan memproduksi barang publik
3.
Melakukan kebijakan fiscal dan moneter.
Yaitu berupa pengaturan anggaran pengeluaran pemerintah, penyebaran uang
dipasar, dan lain-lain.
Perbedaan Pandangan Smith Dengan dengan para ahli yang lain
Kemudian muncullah teori say yang lebih dikenal dengan hukum says yang berbunyi
penawaran akan dengan sendirinya akan menciptakan permintaan. Teori ini jelas
memperkuat system ekonomi pasar dan penjabaran say atas teorinya lebih
mendalam tentang penekanan aspek penawaran dalam pasar. Hal ini yang membuat
system persaingan sempurna semakin logis untuk diterapkan Dalam hukum ini jelas
kebijakan ekonomi akan lebih condong terhadap aspek penawaran, tetapi hal ini
tidak hanya berpengaruh terhadap aspek penawaran saja. Sisi permintaan dari
pasar pun akan bertambah saat terjadi kenaikan hasil produksi, karena dengan sisi
penawaran yang bertambah akan menambah kesempatan kerja bagi masyarakat.
Hukum say ini masih dalam konteks pemikiran adam smith yang meletakkan
perdagangan bebas sebagai kekuatan utama dan sisi produksilah yang menjadi
malaikat penolong dari pasar bebas. Adam smith sendiri lebih memperhatikan sisi
penawaran hal itu dapat dilihat dari teori spesialisasi yang ditawarkan oleh adam
smith tetapi pembahasannya tidak semendalam say. Kewirausahaan adalah konsep
yang ditawarkan oleh say dalam memperkuat penawaran dalam pasar. Kewirausahaan
ini yang menjadi kekuatan utama dalam persaingan sempurna, karena dengan
kewirausahaan efisiensi dari pasar tercipta. Tapi tetap saja pandangan dari kaum
klsaik dengan adanya konsep kewirausahaau tersebut tidak barubah dan konsep itu
hanya dijadikan simbol dari kesenjangan kelas yang ada dari sistem liberal.
Kemudian kita masuk dengan pandangan Malthus dengan teori pertambahan
penduduknya, penduduk tumbuh berdasarkan dengan deret ukur tapi pertambahan
bahan pangan tumbuh berdasarkan deret hitung. Dengan pandangan ini terjadi
kekhawatiran tentang hancurnya system pasar bebas yang di kemukakan oleh adam
smith yang disebabkan oleh pertambahan penduduk. Malthus sangat percaya dengan
system liberal yang ada dapat membuat pelaku-pelaku ekonomi didalamnya dapat
mencapai kemakmuran. Tetapi ini sangat kontras dengan pandangannya tentang
pertumbuhan penduduk yang pada akhirnya akan menyebabkan kehancuaran. Hal ini
merupakan ancaman yang sangat besar untuk system pasar bebas yang menumpukan
kekuatannya pada spesialisasi. Dan teori ini sangat kelihatan bertentangan dengan
tumpuan kekuatan spesialaisasi pada tenaga kerja(penduduk) untuk dapat
menjalankan pasar. Maka sevcara tiba-tiba teori liberalisme yang selalu
berpandangan optimis bagi kesejahteraan diubah menjadi ilmu yang suram untuk
kesejahteraan. Hal ini yang menyebabkan meningkatnya ketidakpercayaan lagi
terhadap spesialisasi yang salah satu unsurnya adalah banyaknya tenaga kerja yang
tersedia(jumlah penduduk). Sebenarnya teori ini landasannya rapuh. Dikarenakan
walaupun dia menggunakan data-data pertambahan penduduk pada bebrapa Negara
yang dari data tersebut menggambarkan pertambahan penduduk seperti loncatan
kuantum dan pertambahan bahan pangan hanya tumbuh secara linier, hal ini yang
menyebabkan kekhawatiran Malthus terjadi kesenjangan penduduk dan bahan
pangan. Tetapi Malthus belum memasukkan unsur yang pada saat itu belum
terpikirkan oleh ahli-ahli ekonomi pada masa-masa sebelumnya juga seperti
perkembangan tekhnologi, budaya dan lain-lain. Meskipun demikian sampai sekarang
teori Malthus masih menjadi momok yang membuat berhati-hatinya beberapa
Negara terhadap pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tapi apakah hal ini akan
benar-benar terjadi dalam kehidupan manusia? Hal ini merupakan misteri sampai
sekarang ini.
Mill merupakan salah satu penyelamat dalam mengangkat kembali keoptimisan
system pasar bebas. Dengan system utilitas yang ditawarkan dalam mengukur
tingkat kepuasan. Sebenanya konsep utilitas sudah ada dari Jeremy bentham yang
percaya bahwa kebahagiaan adalah hal yang terpenting dalam setiap individu,
sehingga setiap individu akan selalu mencari kebahagiaan dalam hidupnya dan
menghindari penderitaan. Ini sangat identik dengan kesenangan duniawi yang dicari
setiap individu (hedonisme). Paham ini yang sangat mempengaruhi pemikiran mill
sampai dia dapat mengangkat utilitarianisme menjadi tidak lagi berpusat pada
individualitas. Tetapi dia mengakatnya menjadi suatu kebahagiaan yang dapat
diterima secara moral sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Hal
ini sangat identik dengan konsep pasar yang ditawarkan oleh adam smith. Konsep
utilitas ini yang sangat berharga penentuan konsep spesialisasi dalam system pasar
yang ditawarkan sejak adam smith. Tetapi teori ini juga membuat aspek subtantif
dari ekonomi itu sendiri mengalami penurunan, dimana konsep ini akan berimpliklasi
dalam perhitungan kepuasan individu yang hanya akan menyebabkan keoptimisan
semu dari kepuasan tersebut. Disamping itu analisis ekonomi juga semakin rapuh
saat perhitungannya hanya menggunakan perspektif dari analisis matematis saja.
Kemudian salah satu tokoh klasik yang terkenal adalah david Ricardo, yang mungkin
sangat kita kenal dengan teori keungulan komparatifnya dan juga seorang ekonom
yang sangat kaya sesudah keynes. Teori david Ricardo ini adalah penyempurnaan
dari teori keunggulan absolute yang ditawarkan oleh adam smith. Yang membedakan
dengan teori yang ditawarkan oleh adam smith adalah jika adam smith
perdagangan hanya dapat dilakukan jika setiap Negara sudah mempunyai spesialisasi
mereka sendiri, sehingga menurut smith perdagangan tidak bisa terjadi bila hanya
salah satu Negara saja yang mempunyai keunggulan absolut sehingga tidak
dimungkinkan terjadinya pertukaran dengan egara yang tidak mempunyai keunggulan
absolute. Tetapi david Ricardo menyempurnakannya dia melakukan perhitungan
matematis, sehingga dengan pada satu kesimpulan bahwa perdagangan dapat
dilakukan tanpa setiap Negara mempunyai keunggulan absolute, tetapi melalui
rekayasa pembuatan spesialisasi dalam setiap Negara, sehingga dimungkinkan
terjadinya perdagangan tanpa adanya keungulan mutlak dari setiap Negara. Hal ini
merupakan wajah baru dari spesialisasi yang menutup teori speislisasi dalam aliran
klasik. Tetapi dalam teori ini sebenarnya terdapat berbagai penyimpangan berupa
eksploitasi dari Negara yang mempunyai kekuasan yang lebih tinggi kepada yang
lebih rendah. Sekarang ini juga banyak terjadi hal yang demikian atas barang
elektronik dari salah satu Negara maju dengan hasil pertanian dari negara
berkembang. Tetapi hal ini menjadi penjajahan gaya baru dalam suatu dunia. Telah
kita ketahui bagaimana jika terdapat perbedaan antara nilai dari barang antara
elektronik, maupun barang pertanian yang perbedaannya sangat tajam. Tidak
dipungkiri lagi dengan perbedaan yang tajam itu menjadi penyebab bagaimana
suatumaju dapat memperoleh pendapatan daripada negara berkembang yang haya
mengandalkan sektor pertaniaannya dalam memperoleh pendapatannya. Sekarang
pertanyaan yang timbul adalah benarkah konsep perdagangan bebas yang ditawarkan
klasik akan dapat membuahkan kemakmuaran yang selama ini menjadi tolak ukur dari
klasik? Sedangkan perbedaan yang tajam antara negara maju dan negara
berkembang sangat besar dalam dominasinya di perekonomian dunia.
Marx adalah penentang abadi dari kaum klasik, dia berbeda pendapat dengan
argument bahwa liberal adalah jalan untuk mencapai kemakmuran dalam sebuah
Negara. Dalam perkembangannya marx menemukan titik dimana sebenarnya telah
banyak terjadi penyelewengan nilai-nilai dari kemakmuran yang selalu dibanggakan
dari system liberal itu sendiri yang sering disebut dengan self sustainable, dari hal
tersebut marx mengamati bahwa sebenarnya ekonomi liberalis itu bersifat self
destructive. Banyak hal yang melatarbelakangi berbagai argumentasi yang dibuat
oleh marx untuk melawan berbagai penyimpangan dari pelaksanaan liberalism itu
sendiri. Memang benar kaum liberalis selalu membanggakan semua hal tentang
keberhasilan semu yang diperoleh dari system bebas tersebut seperti halnya
pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan keunggulan dari liberalism itu
tersebut. Tetapi marx memandang bahwa semua pencapaian kemapaman ekonomi
yang diperoleh system ini harus dibayar dengan kerugian social yang sangat besar.
Seperti halnya eksploitasi tenaga kerja yang dilakukan oleh kaum capital yang lahir
dari system liberalism dan hal itu tercermin dalam teori upah baja yang diciptakan
oleh david Ricardo. Bagaimana system pengupahan ini adalah cerminan dari
penindasan kaum kapitalis terhadap buruh yang bekerja dalam sector tersebut. Ini
merupakan pukulan yang telak untuk spesialisasi, yang merupakan urat nadi
berjalannya ekonomi liberal. Spesialisasi menjadi tidak terpercaya lagi saat dia
tidak dapat mendistribusikan berbagai sumberdaya yang ada dalam pasar. Dengan
munculnya teori marx ini maka membuat banyak orang menyadari bahwa spesialisasi
dan invisible hands yang ditawarkan dari system pasar bebas bukanlah tuhan dari
perekonomian. Tetapi system ini mempunyai dua sisi mata pedang yang satu
mempunyai wajah sebagai malaikat, sedangkan mata pedang yang satunya seperti
malaikat pencabut nyawa yang mempunyai wajah yang bengis terhadap kaum buruh
yang menjadi rantai penggerak dalam system liberalis. Banyak juga penyelewengan
yang dilakukan dari segi politik pemerintahan, hal ini gara-gara peran capital yang
dominan dalam perekonomian, sehingga perkonomian seolah terpusat pada kaum yang
mempunyai modasl daripada kaum buruh. Sehingga untuk mendapat keuntungan dari
kaum kapitalis, sehingga terjasi perburuan rente dalam pemerintahan dengan cara
membuat kebijakan-kebijakan yang hanya menguntungkan pemilik modal, tanpa
memperdulikan kaum buruh. Hal ini merupakan hal yang sangat ironis dalam system
liberal yang menolak pada campur tangan pemerintah, tetapi pada akhirnya terjadi
perselingkuhan didalamnya antara pemerintah dan buah dari system kapitalisme.
Tetapi sebernarnya jika kita melihat lebih dalam pada teori marx, sebenarya ada
hal yang sangat kontradiktif yaitu tentang penciptaan spesialisasi akibat
terpusatnya perekonomian pada pemerintah pusat. Jelas hal ini terlihat jika pusat
perekonomian dipegang pemerintah, maka pemerintah akan menentukan dan
menetapkan produk apa saja yang harus di roduksi oleh setiap agen ekonomi. Dan hal
ini merupakan salah satu dari jenis spesialisasi, sehingga dapat kita lihat bahwa
spesialisasi tetap melekat pada berbagai system ekonomi.
Bagaimana Perdagangan bebas di Indonesia
Indonesia tengah berusaha meningkatkan kinerja produksi dalam negeri, khususnya
meningkatkan kemandirian usaha melalui berbagai kebijakan ekonomi (kredit usaha
kecil, PNPM mandiri, kredit Usaha Tani, dan berbagai subsidi pemerintah untuk
menumbuhkan ketahanan ekonomi dalam negeri). Upaya tersebut di atas ditujukan
untuk melahirkan efisiensi ekonomi dalam negeri, sehingga pengusaha lokal mampu
meningkatkan skala ekonomi yang pada akhirnya mampu menyediakan hasil produksi
yang dapat diterima masyarakat pada tingkat harga terjangkau (murah).
Upaya di atas didukung pula oleh aksi anti korupsi yang diarahkan untuk mengurangi
ekonomi biaya tinggi. Ketika berbagai pungutan liar, serta penyalahgunaan
kewenangan anggaran, dan berbagai penggelembungan anggaran telah terkurangi,
bahkan dihilangkan, maka efisiensi produksi nasional relatif akan tercapai.
Berbagai usaha di atas tengah dilakukan, efisiensi ekonomi masih merupakan tujuan,
hal ini mengandung arti bahwa harga barang dan jasa yang diproduksi perusahaan
dalam negeri baik kecil, menengah, maupun besar relatif masih mahal, jika proses
produksi menggunakan bahan baku impor maka tentu harga komoditas tersebut
semakin mahal, sebab kurs dollar terhadap rupiah masih tinggi.
Kondisi di atas mencerminkan bahwa Indonesia sesungguhnya belum siap melakukan
perdagangan bebas dengan negara lain, apalagi dengan negara yang telah mencapai
efisiensi ekonomi. Jika kita tetap melakukannya maka produsen dalam negeri akan
kehilangan konsumen faktual dan konsumen potensialnya, sebab mereka akan beralih
kepada komoditas impor yang lebih murah.
Menyikapi perdagangan bebas ASEAN-China, khususnya Indonesia-China,
sesungguhnya merupakan perdagangan bebas yang tidak adil. Kita mengenal sistem
ekonomi China belum bisa dikatakan keluar sepenuhnya dari sistem ekonomi
terpimpin (Command economic System), berarti komoditas yang dihasilkan China
merupakan komoditas nasional, meskipun dihasilkan oleh produsen swasta dapatkah
kita menjamin hilangnya keterlibatan Pemerintah China dalam proses produksi
(hilangnya subsidi pemerintah, serta bantuan pemerintah lainnya terhadap
pengusaha). Pada kondisi seperti ini sesungguhnya produsen swasta Indonesia
tengah bersaing dengan negara China sebagai produsen, akan mampukah produsen
Indonesia bersaing dengannya ?. Kesulitan bersaing produsen swasta Indonesia
dengan produk China terletak pada tingkat efisiensi yang dicapai oleh masingmasing produsen. Tingkat efisiensi produksi produsen swasta Indonesia tentu kalah
oleh tingkat efisiensi produksi China, sebab berbagai unsur pendukung tercapainya
efisiensi di China sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah China, sebab
negaranya merupakan produsen, dan tingkat ekonomi biaya tinggi di negara China
relatif sangat rendah.
Sumbang saran kami untuk mengurangi dampak negatif perdagangan bebas
Indonesia-China terhadap Produsen Indonesia adalah :
a.
Mempercepat proses pencapaian efisiensi ekonomi melalui pengembangan
sarana dan prasarana pasar komoditas lokal (Pengembangan sarana pasar
tradisional, menjadi saran pasar tradisional modern).
b.
Pengembangan komoditas yang berbasis bahan baku lokal.
c.
Meniadakan praktik ekonomi biaya tinggi yang bersumber dari berbagai
pungutan liar yang berkenaan dengan perizinan serta faktor-faktor administratif
lainnya, korupsi, pembengkakan anggaran (mark up), dan praktir kotor lain yang
berkenaan langsung dengan meningkatnya biaya produksi.
d.
Menutup impor barang dan jasa yang telah diproduksi di Dalam Negeri.
e.
Memperluas jaringan kerjasama usaha di dalam negeri, sehingga produsen
dalam negeri memperoleh kemudahan dalam penyediaan bahan baku, sumber dana,
serta kemudahan melakukan promosi pada berbagai media massa.
f.
Meningkatkan subsidi pemerintah khususnya untuk barang yang diproduksi
swasta namun berkaitan dengan hajat hidup rakyat (misalnya komoditas minyak dan
gas alam beserta distribusinya, komoditas pangan terutama beras, komoditas
pakaian dan derivasinya, jasa komunikasi dan transfortasi, air minum, air bersih,
listrik dan komoditas publik lainnya), hal ini dilakukan agar dicapai efisiensi lebih
cepat. (ingat kewajiban yang diemban negara dari UUD-45, pasal 33).
Perdagangan bebas antar negara yang memiliki tingkat efisiesi yang seimbang
memang menguntungkan, khususnya bagi pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap
produk yang tidak diproduksi di dalam negeri, namun jika perdagangan bebas
dilakukan antara negara yang telah memperoleh efisiensi karena sistem ekonomi dan
keterlibatan negara sangat mendukung dengan negara berkembang yang belum
mencapai tingkat efisiensi dalam perekonomiannya, maka yang terjadi adalah
ketidak adilan. Jika perdagangan bebas memperdagangkan barang yang telah di
produksi di dalam negeri negara yang tidak efisien, maka perdagangan bebas
merupakan penghancuran produsen dalam negeri.
Pergaulan ekonomi dunia bukan ajang pemelaratan manusia, namun alat untuk
mensejahterakan manusia, jika ternyata perdagangan bebas melahirkan