Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI EKONOMI MIKRO

“KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PASAR BEBAS ”

Dosen : Kris Dipayanti S.Sos,MM

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

1. Alda rosma nabillah (181010504886 )


2. Alfiyando wijaya ( 181010504888 )
3. Dicki Sukendi ( 181010504949 )
4. Leistya Dwi N.W (181010504951 )
5. Septyansya Siwi. A (181010504872 )

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN – BANTEN
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Pasar
Bebas dan Kebijakan Pemerintah ”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan
bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika
menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah
ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ Pasar Bebas dan Kebijakan
Pemerintah ” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

pamulang, 16 mei 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………………..
1
KATA PENGATAR ……………………………………………………………………..... 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..……... 3
BAB I PENDAHULUAN ………...……………………………………………………….. 4
A.     Latar Belakang ……………………………………………………………………………. 4
B.     Rumusan Masalah ………………………………………………………………………… 4
C.     Tujuan …………………………………………………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………
5
A.     Pengertian Perdagangan Bebas …………………………………………………………… 5
B.     Ciri – Ciri Perdagangan Bebas …………………………………………………………… 5
C.     Pola kegiatan Perekonomian Pasar Bebas ………………………………………………... 6
D.    Dampak  Perdagangan Bebas ………………………………………………………..….. 6-7
E.     Bentuk Campur tangan Pemerintah ………………………………………………….…. 7-8
F.     Mengapa Pemerintah Ikut Campur Dalam Perekonomian ……………….……………….. 9
BAB III PENUTUP ………………………………………….……………………………. 10
A.     Kesimpulan ……………………………………………………………...………………. 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………...
11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Persaingan pasar pebas yang membuat produsen produsen kecil semakin dilema untuk
menghadapi. Dengan modal yang pas pasan kadang membuat takut merugi untuk mereka
yang ingin memulai bisnisnya. Karena tidak siap menghadapi persaingan pasar bebas. Karena
banyaknya pemodal pemodal kecil gulung tikar akibat derasnya perdagangan bebas yang
diterapkan oleh kebijakan pemerintah.
Selanjutnya pemerintah menyiasati produk dalam negeri supaya tetap eksis seperti yang
sudah ada. Dengan pertumbuhan perekonomian yang begitu cepat terjadi dinegara lain seperti
negara China yang mana membuat produsen kecil Indonesia seakan kehilangan separuh nafas
bahkan seolah olah mati terlindas oleh kebijakan pemerintah sendiri yang tidak sepenuhnya
membella produk dalam negeri.

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa Pengertian Perdagangan Bebas ?
2.      Apa Saja Ciri – Ciri Perdagangan Bebas ?
3.      Bagaimana Pola kegiatan Perekonomian Pasar Bebas ?
4.      Apa Dampak  Perdagangan Bebas ?
5.      Apa Bentuk Campur tangan Pemerintah ?
6.      Mengapa Pemerintah Ikut Campur Dalam Perekonomian ?

C.     Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Apa Pengertian Perdagangan Bebas
2.      Untuk Mengetahui Apa Saja Ciri – Ciri Perdagangan Bebas
3.      Untuk Mengetahui Bagaimana Pola kegiatan Perekonomian Pasar Bebas
4.      Untuk Mengetahui Apa Dampak  Perdagangan Bebas
5.      Untuk Mengetahui Apa Bentuk Campur tangan Pemerintah
6.      Untuk Mengetahui Mengapa Pemerintah Ikut Campur Dalam Perekonomian

4
5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
kerumitan  aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara.
Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang
diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual
produknya didalam negeri sehingga konsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas
internasional dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.

B. Ciri – Ciri Perdagangan Bebas

a. Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain
(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen)
b. Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain
c. Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi, peraturan atau
hukum)
d. Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat langsung
pada pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya
e. Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk dapat
meraih informasi secara terbuka dan bebas
f. Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam Negara
g. Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara

6
C. Pola kegiatan Perekonomian Pasar Bebas

Dalam analisis ekonomi yang didapati pada masa ini, system ekonomi seperti yang
diterangakan oleh adam smith dinamakan ekonomi pasar bebas.
Dalam system ekeonomi ini kegiatan-kegiatan dalam perekonomian sepenuhnya diatur
oleh mekanisme pasar yang invisible hand. Interaksi diantara penjual dan pembeli di pasar
(pasar barang dan produksi) akan menentukan corak produksi nasional yang akan diwujudkan
dan caranya produksi nasional tersebut akan dihasilkan.
Invisible hand atau tangan gaib, merupakan suatu istilah yang diungkapkan oleh Adam
Smith. Di dalam istilah tersebut, Adam Smith berpendapat bahwa kegiatan dalam
perekonomian tidak perlu diatur oleh pemerintah dan apabila setiap individu dalam
masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mereka inginkan
maka akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh.

D. Dampak  Perdagangan Bebas

1. Dampak positif
1) Kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien
2) Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan
3) Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
disukainya
4) Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu Negara
5) Selain itu terjalin suatu hubungan internasional yang semakin terbuka antar Negara
6) Dapat pula meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat berprestasi
menciptakan produk yang bermanfaat dan diminati oleh konsumen internasional
7) Kemudian devisa kuat jika ekspor lebih besar dari pada impor

2. Dampak Negatif
1) Apabila dalam sistem pasar bebas, pemerintah secara sempurna “lepas tangan” maka
kebebasan yang tidak terbatas akan hadir
2) Kegiatan ekonomi yang tidak stabil dan tidak terjadi kepastian
3) Sistem mekanisme pasar bebas akan memunculkan kekuatan monopoli yang dapat
menimbulkan kerugian bagi semua pihak kecuali pihak yang melakukan monopoli

7
4) Dalam menyediakan beberapa jenis barang secara bersamaan, mekanisme pasar bebas
tidak dapat  melakukan secara efisien
5) Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas yang dapat berupa
akibat yang baik ataupun buruk tapi tetap merugikan
6) Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat dengan yang
lemah
7) Dalam suatu negara pasar bebas dapat merugikan dikarenakan suatu negara bisa
kehilangan pasar dunianya yang selanjutnya berdampak negatif pada volume produksi
dalam negeri serta meningkatkan jumlah pengangguran dan kemiskinan
8) Pada dunia impor, kerugiannya adalah peningkatan impor yang tidak dapat dibendung
karena daya saing yang rendah dari prosuk produk serupa buatan dalam negeri
9) Larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam negeri lemah dan devisa
yang habis karena lebih banyak produk impor daripada ekspor
10) Ketidaksetaraan distribusi pendapatan

E. Bentuk Campur tangan Pemerintah

Beberapa kegagalan mekanisme pasar seperti yang baru dijelaskan di atas menimbulkan
kebutuhan campur tangan pemerintah dalam memperbaiki pengaturan kegiatan ekonomi.
Dari kelemahan-kelemahan mekanisme pasar yang telah diuraikan di bagian sebelum ini
dapat disimpulkan bahwa campur tangan pemerintah mempunyai beberapa tujuan penting
seperti yang dinyatakan di bawah ini:
1.      Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari atau akibat
buruknya dapat dikurangi.
2.      Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh barang
tersebut dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
3.      Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang besar yang
dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli yang
merugikan khalayak ramai.
4.      Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan penindasan dan
ketidaksetaraan di dalam masyarakat.
5.      Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.

8
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi, yaitu:
1.       Membuat dan melaksanakan peraturan atau undang-undang.
2.       Menentukan Aturan Permainan
3.       Menciptakan Persaingan yang Lebih Bebas
4.       Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan).
5.       Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
Di dalam perekonomian kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah untuk mencapai
beberapa tujuan, yaitu:
a). Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makro ekonomi yang timbul, yaitu masalah
pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang memuaskan.
b). Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan keberbagai
kegiatan ekoomi secara efisien.
c). Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak seimbang yang selalu
tercipta di dalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan ekonominya terutama diatur oleh
sistem pasar bebas.

Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat tidak
hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran pemerintah dan
mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat
komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah sebagai salah
satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam
perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi.
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
a.       Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial
politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.
b.      Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti
pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
c.       Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan
masyarakat.

9
F. Mengapa Pemerintah Ikut Campur Dalam Perekonomian

Memang menurut Adam Smith, pasar adalah tempat mengorganisir perekonomian yang
paling baik, sehingga campur tangan pemerintah tidak diperlukan. Namun dalam
kenyataanya, ada yang namanya kegagalan pasar dimana pasar tidak lagi berfungsi karena
gagal dalam mendistribusikan barang dan jasa. Contoh sekarang, harga cabe mahal karena
pasar gagal mendistribusikan cabe diwilayah lokal sehingga menyebabkan kelangkaan atau
suatu wilayah harus mencari cabe di wilayah lain yang mengakibatkan harga cabe naik.
Jika ingat tentang hukum permintaan, ketika permintaan tinggi namun barang yang
ditawarkan sedikit, maka otomatis harga naik maka dari itu, solusi dari pemerintah adalah
dengan pemberdayaan petani cabe lokal, mempermudah distribusinya atau kebijakan impor
agar kelangkaan dapat ditanggulangi dan pasar kembali ke titik keseimbanganya
Campur tangan pemerintah lainnya adalah dalam mengatasi adanya monopoli dan hak
kuasa atas sumberdaya penting. Contoh sekarang adalah PLN adalah milik pemerintah,
namun di luar negeri listrik dikuasai swasta (sebagian) sehingga swasta berhak memainkan
harga dan jasa ini masuk dalam pasar, Namun jika dikuasai pemerintah, biaya dapat ditekan
sehingga masyarakat tidak perlu membayar mahal.
Sebenarnya campur tangan pemerintah sangat banyak dalam perekonomian, Misal dalam
pajak , pembatasan pasar uang dan modal, perlindungan produsen dan lain-lain.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan:

Pasar bebas atau Globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas antar negara dapat
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran suatu negara yang ikut dalam perdagangan
bebas, dengan mengandalkan komoditas yang mempunyai keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif. Hal ini dapat dicapai dengan cara menghilangkan berbagai hambatan
perdagangan baik hambatan tarif maupun hambatan bukan tarif sehingga tercipta aliran
perdagangan yang semakin cepat dan meningkatnya volume perdagangan antar negara.
Dampaknya jelas akan memakan korban yaitu industri-industri yang tidak siap
menghadapi persaingan global terutama industri kecil, industri ini akan mati pelan-pelan,
kemudian meminta korban berikutnya yakni jutaan pengangguran. Fenomena ini sudah
terjadi namun kita menyaksikan Pemerintah cenderung menutup mata, melihat keadaan yang
tidak sehat ini.
Kunci keberhasilan dalam menghadapi pasar bebas adalah terletak pada kesiapan dari
negara itu sendiri. Kesiapan suatu negara dapat dilihat dari kesiapan Infrastruktur dan Sumber
Daya Manusia (SDM). Berdasarkan survei dan pendapat para pengamat, bahwa infrastruktur
di tanah air belum mendukung untuk menghadapi perdagangan bebas, ditambah lagi kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) kita masih rendah.
Pemerintah dalam meningkatkan persaingan menghadapi pasar bebas sangat berperan
penting. Mengingat produk Indonesia yang kualitasnya minim, sehingga bisa terjadinya
pembelian besar-besaran terhadap barang impor yang masuk. Perlunya juga peran aktif dari
masyarakat agar tidak terlalu tertarik oleh produk impor yang masuk, agar terjadinya
keseimbangan pasar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Buku BSE Ekonomi Kelas X SMA/MA Nurhayatiningtyas 2009.

Sadono, Sukirno . Mikro ekonomi teori pengantar. 2009. Jakarta : Rajawali Pers.

file:///H:/Fadly%20Knight%20%20PASAR%20BEBAS.htm.

http://hpweblog.wordpress.com/2012/10/19/pasar-bebas-dan-kebijakan-pemerintah/.

http://27acintya08dhika95.wordpress.com/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang-ekonomi/.

http://pasardankebijakanpemerintah.blogspot.co.id/.

file:///H:/Fadly%20Knight%20%20PASAR%20BEBAS.htm.

file:///H:/SUSTER%20MATERNA%20(15209774).htm.

http://sule-epol.blogspot.co.id/2017/01/makalah-pasar-bebas-dan-kebijakan.html

http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.co.id/2017/06/makalah-pasar-bebas.html

12
Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan
penindasan dapat dihindarkan.
2.      Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami
perkembangan yang teratur dan stabil.
3.      Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-
perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak
menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan.
4.       untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.
5.      Mengawasi agar ”eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan
masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.

13

Anda mungkin juga menyukai