Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMASARAN INTERNASIONAL

Pada Mata Kuliah PEMASARAN INTERNASIONAL

DOSEN PENGAMPU :Dini Anggraini, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH :

ARIF EKA PUTRA ( 20020072 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena berkat dan rahmat-Nya maka makalah pemasaran Internasional ini
akhirnya dapat dipersembahkan.Membuat makalah ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan kemampuan dan wawasan mahasiswa terhadap teori pemasaran
Internasional sebagai salah satu matakuliah di UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN.
Makalah ini terdiri dari 7 bab, yang masing-masing bab terdiri dari pendahuluan,
isu-isu pemasaran internasional, serta dilengkapi dengan rangkuman, dinamika
kelas pada beberapa bab.Saya mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.saya menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekurangan yang ada pada makalah ini dan oleh karena itu
saya mengucapkan terimakasih atas bantuan berbagai pihak dan atas kritik dan
saran yang diberikan guna penyempurnaan makalah ini agar dapat lebih
bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

A. Manfaat penelitian....................................................................................................

B. Konsep perdagangan internasional ..........................................................................


C. Prinsip prinsip WTO.................................................................................................

D. Bisnis internasional...................................................................................................
E. Kerjasama internasional antar negara.......................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Isu perdagangan Internasional dengan konsep pasar bebas telah membuka jalan
lebih luas khususnya bagi negara negara berkembang dimana siapapun berhak
memainkan hak jual beli produk di level Internasional sesuai ketentuannya.
Perdagangan Tekstil dan pakaian merupakan salah satu produk perdagangan
terbesar dan tertua di dunia, hal tersebut dapat dibuktikan dengan
penemuanpenemuan alat tenun kuno Mesir, India dan Cina sekitar tahun 6000SM
dan pada abad 1900an lebih berkembang pesat dengan ditemukannya mesin-
mesin industri yang lebih canggih di Inggris dan Amerika yang membuat
perdagangan terus meluas hingaa saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang saya paparkan diatas, saya sendiri menyusun rumusan
masalah yaitu isu isu PEMASARAN INTERNASIONAL.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manfaat Penelitian

Yaitu,Manfaat Akademis Penelitian ini secara akademis akan memperkaya


penelitian pada pengembangan isu pemasaran Internasional yang berkaitan
dengan ekonomi- politik kedepannya untuk membahas berbagai permasalahan
lebih lanjut terkait dengan strategi pemerintah pada industri yang tengah
bersaing di pasar internasional.

B. Konsep Perdagangan Internasional

Pokok permasalahan dalam suatu kegiatan ekonomi adalah kelangkaan dan


pilihan yang disebabkan oleh adanya permintaan kebutuhan dan keinginan yang
sifatnya tidak terbatas (dalam dan luar negeri), disisi lain penawaran sumber daya
atau sumber ekonomi sifatnya terbatas. Hal tersebut yang memicu terjadinya
liberalisasi perdagangan internasional. Perdagangan internasional secara umum
dapat didefinisikan sebagai kegiatan jual beli antar penduduk suatu negara
dengan negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Menurut Adam Smith
seorang ahli ekonomi klasik asal Inggris menjelaskan tentang konsep perdagangan
internasional merupakan kegiatan perdagangan barang-barang yang dibiarkan
bebas berdasarkan hukum pasar. Dalam perdagangan internasional,
keuntungungan dan kerugian ditentukan oleh masing masing pihak dan harus
diberi kebebasan dalam menentukan hal tersebut tanpa adanya paksaan atau
ancaman dari negara lain. Salah satu alasan utama setiap negara melakukan
kegiatan perdagangan bebas adalah kondisi pasar yang lebih luas dan persaingan
ekonomi antar negara yang semakin tinggi sehingga mendorong para pelaku
bisnis saling berkompetisi menguasai pasar global dengan produk unggulannya
demi menambah pendapatan negara. Seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith
dalam karyanya The Wealth of Nations bahwa kekuasaan suatu negara itu
sebagian bergantung pada kekayaan ekonominya

C. Prinsip-prinsip Utama WTO

Dalam hal ini penulis menggunakan prinsip-prinsip utama WTO untuk membantu
menganalisa skema perdagangan TPT internasional pasca ATC, yaitu:

1. Most Favoured Nation Prinsip ini diatur dalam pasal I GATT 1994 bahwa seluruh
komitmen yang telah dibuat dan ditandatangani oleh WTO harus diperlakukan
sama oleh semua negara anggota WTO tanpa adanya perbedaan perlakuan
(diskriminasi). Dengan prinsip ini negara negara tidak dapat begitu saja
memberikan hak keistimewaan atau memberikan hambatan kepada mitra
dagangnya.

2.Tariff Binding Prinsip ini diatur dalam pasal II GATT 1994 yang mengatur bahwa
setiap negara negara anggota WTO harus memiliki daftar yang tingkat bea masuk
atau tarifnya harus diikat (legally bound). Pengikatan tingkat bea masuk atau tarif
pada produk dimaksudkan untuk agar dapat diprediksi ”predictabel” oleh WTO
dalam proses perdagangan internasional sehingga negara negara tidak dapat
sewenang-wenang menaikan atau menurunkan tingkat bea masuk tarif pada
produknya.

3.National Treatment Prinsip ini diatur dalam pasal III GATT 1994 bahwa setiap
negara diperkenankan untuk memperlakukan secara sama antara produk impor
dan produk 21 dalam negeri (produk yang sama) tanpa ada diskriminasi atau
tujuan untuk proteksi. National treatment akan berlaku ketika produk telah
memasuki pasar.
4.Fair Competition Prinsip yang diatur oleh GATT untuk menciptakan
perdagangan yang lebih adil. Sebagai acuan dari prinsip fair competition bahwa
suatu negara pengimpor yang mengalami subsidi ekspor dan dumping
diperkenankan untuk mengambil kebijakan anti-dumping duties dan
countervailing duties sebagai bentuk tindakan perlawanan atau balasan
terjadinya dumping procdut yang sangat merugikan industri dalam negerinya.
Perlu diketahui perlawanan tersebut hanya berlaku kepada perusahaan yang

5. Larangan Terhadap Restriksi Kuantitatif Larangan umum terhadap restriksi atau


batasan impor ini sering terjadi pada sistem perdagangan sebelumnya dibawah
MFA dan FTA (free trade agreement) yang dapat merugikan beberapa negara
negara pengkespor. Menurut GATT / WTO, restriksi kuantitatif dianggap sebagai
hambatan dalam perdagangan internasional karena bersifat proteksionis dimana
negara pengekspor hanya bergantung pada ketentuan jumlah kuota yang diatur
oleh negara pengimpor. Disisi lain, prinsip ini memiliki pengucualian yang
diperbolehkan oleh GATT/WTO yaitu bagi negara yang menghadapi masalah bagi
neraca pembayaran. Pengucualian tersebut telah diatur dalam perjanjian WTO
pasal XII bahwa ketentuan restriksi kuantitatif yang diambil oleh suatu negara
tidak boleh produk melewati batas waktu yang telah ditentukan. manfaat dari
perdagangan internasional secara umum adalah memperoleh barang yang tidak
dapat diproduksi di negara sendiri, memperluas pasar sehingga meningkatkan
efisiensi produksi, memperoleh keuntungan dari spesialisasi produk dan sebagai
salah satu sumber devisa negara Keuntungan terbesar dalam perdagangan
internasional bukan hanya pada pertumbuhan ekonomi tetapi pembangunan
ekonomi dalam arti yang sebenarnya bagi masing masing negara. Faktanya
walaupun negara tersebut mempunyai sumber ekonomi yang melimpah akan
tetapi peran pemerintah dalam negosiasi dan strategi ekonomi nasional dalam
mempertimbangkan keputusan yang akan menentukan tingkat keberhasilan
(keuntungan signifikan) dari pada perdagangan internasional. Kegiatan
perdagangan internasional khsusnya pada aspek ekspor dan impor mempunyai
peranan penting pada ekonomi nasional suatu negara. Ekspor dapat
menghasilkan devisa yang dapat digunakan untuk membiayai impor dan
pembangunan sektor sektor ekonomi suatu negara. Secara umum kegiatan
perdagangan internasional diatur langsung oleh organisasi internasional WTO,
namun beberapa regulasi dalam hal ekspor impor setiap negara berbeda.
Booysen mengungkapkan bahwa ilmu hukum khususnya dalam kasus
perdagangan internasional sangatlah kompleks dan jarang yang tepat karena
sifatnya yang bebas tanpa paksaan dalam menentukan keputusan perdagangan.
Hukum perdagangan internasional terdiri dari aturan-aturan hukum

D.BISNIS INTERNASIONAL

A) Mencari sumber daya Dalam hal mencari sumber daya, sebuah perusahaan
yang melakukan investasi luar negeri bertujuan untuk mencari sumber daya. Hal
ini disebabkan karena perusahaan selalu mencari sumber daya yang paling murah
dalam memproduksi barang atau jasa. Mencari sumber daya yang murah ini
memang dapat dilakukan dengan cara melakukan investasi langsung luar negeri,
dimana perusahaan dapat melakukan akuisisi perusahaan pemilik sumber daya di
negara yang dituju atau dengan cara membuka/membuat anak perusahaan.

B) Mencari pasar Investasi langsung luar negeri dapat menciptakan pasar yang
baru bagi sebuah perusahaan. Perusahaan dapat semakin memperluas pasarnya.
Investasi langsung luar negeri memungkinkan sebuah perusahaan untuk dapat
menjual produknya lintas negara, lintas regional, bahkan sampai lintas benua.

C) Mencari aset strategis Aset strategis merupakan salah satu tujuan dari
dilakukannya investasi langsung luar negeri. Setiap perusahaan yang memiliki aset
strategis tentunya akan memiliki daya saing yang lebih tinggi dibandingkan para
pesaingnya. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan multinasional
berlomba untuk menguasai aset strategis melalui investasi langsung luar negeri.
D) Mencari keamanan politis Tujuan lain dari sebuah perusahaan melakukan
investasi langsung luar negeri adalah perusahaan mencari keamanan politis. Hal
ini tidak lepas dari faktor lingkungan politik dan hukum yang seringkali berkaitan
erat dengan sebuah perusahaan multinasional, dimana dalam setiap kegiatannya
selalu diiringi dengan kepentingan politik negara yang bersangkutan. Metode
yang sering digunakan oleh perusahaan asing dalam melakukan investasi langsung
luar negeri adalah: a) Joint venture b) Merger dan Akuisisi dengan perusahaan
yang telah eksis c) Lisensi d) Kontrak Manajemen Ada beberapa pertimbangan
dalam melakukan investasi langsung luar negeri diantaranya: a) Paham prosedur
investasi langsung Prosedur investasi langsung dalam hal ini berarti setiap
perusahaan yang melakukan investasi langsung luar negeri harus benar-benar
memahami dan melaksanakan prosedur yang sudah ditetapkan oleh para
pengambil kebijakan di negara tujuan, sehingga dalam kegiatan investasinya
dilakukan dengan cara yang legal. b) Menciptakan strategi promosi investasi
Perusahaan multinasional yang akan berinvestasi langsung di luar negeri harus
bisa menciptakan strategi promosi investasi, hal ini karena semakin besar pasar
yang akan didapatkan oleh perusahaan, maka akan semakin besar pula tantangan
dari para pesaing.

E) KerjaSama Internasional Antar Negara


Setelah mempelajari bab ini,Anda diharapkan mampu :

A) Menjelaskan General agreement on Tariff and Trade.

B) Menjelaskan World Trade Organization .

C) Memahami integrasi regional.

D) Memahami tentang Uni Eropa

E) Menjelaskan tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN. Bisnis internasional tidak


akan pernah lepas dari kegiatan kerjasama internasional antar negara. Hal ini
terjadi karena kegiatan bisnis internasional tanpa adanya kerjasama antar negera
akan memiliki banyak hambatan. Kerjasama antar negara ini dapat memperlancar
segala macam aktivitas bisnis internasional. kegiatan bisnis internasional bukan
saja kegiatan business to business akan tetapi juga harus melibatkan government
to government apalagi yang berkaitan dengan kebijakan yang harus diambil oleh
pemerintah menyangkut investasi dan lainnya. GENERAL AGREEMENT ON TARIFF
AND TRADE Tujuan awalnya adalah untuk menciptakan lembaga ketiga untuk
menangani sisi kerjasama perdagangan ekonomi internasional bergabung dengan
dua lembaga "Bretton Woods" yaitu, Bank Dunia dan Dana Moneter
Internasional. Lebih dari 50 negara berpartisipasi dalam negosiasi untuk
menciptakan Organisasi Perdagangan Internasional (ITO) sebagai badan dari
khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa. Rancangan ITO Charter ini ambisius. Ini
melampaui disiplin perdagangan dunia, untuk memasukkan aturan tentang
ketenagakerjaan, perjanjian komoditas, praktek bisnis restriktif, investasi
internasional, dan jasa. Bahkan sebelum pembicaraan menyimpulkan, 23 dari 50
peserta memutuskan pada tahun 1946 untuk bernegosiasi untuk mengurangi dan
mengikat tarif bea cukai. Dengan Perang Dunia Kedua baru saja berakhir, mereka
ingin memberi dorongan awal untuk liberalisasi perdagangan, dan mulai
memperbaiki warisan langkahlangkah proteksionis yang tetap di tempat dari awal
1930-an. Putaran pertama perundingan menghasilkan 45.000 konsesi tarif yang
mempengaruhi $ 10 miliar perdagangan, sekitar seperlima dari total dunia.

Ini 23 negara juga sepakat bahwa mereka harus menerima beberapa peraturan
KERJASAMA INTERNASIONAL ANTAR NEGARA TUJUAN BAB: BISNIS
INTERNASIONAL 44 (International Cooperation Among Countries) perdagangan
draft ITO Charter. Paket gabungan dari aturan perdagangan dan konsesi tarif
dikenal sebagai GATT. Ini mulai berlaku pada Januari 1948, sedangkan ITO Charter
masih sedang dinegosiasikan. 23 menjadi anggota pendiri GATT. Setelah putaran
pertama perundingan di Jenewa - Swiss, GATT ditingkatkan dengan 7 lebih
putaran perundingan. Akhirnya pada babak ke-8 bernama Putaran Uruguay
penciptaan WTO. WORLD TRADE ORGANIZATION Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) adalah sebuah organisasi internasional yang menetapkan aturan untuk
perdagangan internasional melalui konsensus di antara negara-negara
anggotanya. Hal ini juga menyelesaikan sengketa antara anggota, yang semuanya
penandatangan set perjanjian perdagangan. WTO menyatakan bahwa tujuannya
adalah untuk meningkatkan perdagangan internasional dengan mempromosikan
hambatan perdagangan yang lebih rendah dan menyediakan platform untuk
negosiasi perdagangan dan bisnis mereka. Diskusi WTO harus mengikuti prinsip-
prinsip dasar perdagangan, yaitu:

1) Sebuah sistem perdagangan harus bebas dari diskriminasi dalam arti bahwa
satu negara tidak bisa hak istimewa mitra dagang tertentu atas orang lain dalam
sistem, juga tidak dapat membedakan terhadap produk dan jasa asing.

2) Sebuah sistem perdagangan harus cenderung ke arah lebih banyak kebebasan,


yaitu menuju hambatan perdagangan yang lebih sedikit (Tarif dan hambatan
nontarif).

3) Sebuah sistem perdagangan harus diprediksi, dengan perusahaan asing dan


pemerintah meyakinkan bahwa hambatan perdagangan tidak akan dibangkitkan
secara sewenang-wenang dan bahwa pasar akan tetap terbuka.

4) Sebuah sistem perdagangan harus cenderung ke arah kompetisi yang lebih


besar.

5) Sebuah sistem perdagangan harus lebih akomodatif untuk negara-negara


berkembang, memberi mereka lebih banyak waktu untuk menyesuaikan,
fleksibilitas yang lebih besar, dan lebih istimewa.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru yang
berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas dapat ditinjau dari berbagai macam teori yaitu teori
psikoanalisa, teori humanistik dan teori Cziksentmihalyi. Dalam kreativitas ada empat macam
tahapan yang harus dijalani yaitu tahapan persiapan, tahapan inkubasi, tahapan pencerahan,
dan tahapan pelaksanaan atau pembuktian. Orang-orang yang memiliki kreativitas tentu
memiliki ciri-ciri khusus seperti kemampuan bekerja keras, berpikir mandiri, pantang menyerah
dan masih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI PEMASARAN ...


http://lib.ui.ac.id › file › 20238347-T 28640-Strat...

PDF
15 Jul 2011 — Strategi Pemasaran Perpustakaan Perguruan Tinggi: ... An academic library is not
an end in itself, but a means to an.

Anda mungkin juga menyukai