Anda di halaman 1dari 31

MEKANISME PASAR DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro


Dosen Pengampu Anni Muslimah Purnamawati, M.E

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Achmad Syaiful Ahla (21383041059)


Dinil Qoyyimah (21383042008)
Fara Nadifah (21383042016)
Alfin Khairul Jannah (21383042067)
Dwi Agustina (21383042074)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Puji syukur atas kehadirat Allah swt atas
limpahan rahmat, nikmat , serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini, yang mana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Teori Ekonomi Mikro yang diampu oleh Ibu Anni Muslimah Purnamawati,
M.E
Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada sang junjungan besar
yakni nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga dan juga para sahabat nabi, yang
telah membawa cahaya bagi seluruh umat manusia dengan tersebarnya agama
yang dibawa yakni agama islam.
Dengan terselesaikannya makalah ini kami sebagai penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada dosen pengampu atas arahan dan juga bimbingan
yang telah diberikan, ucapan terima kasih juga tak lupa kami sampaikan kepada
pihak-pihak yang telah memberi dukungan serta masukan kepada kami sehingga
rampungnya tugas makalah ini.
Selanjutnya, kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya
apabila terdapat kesalahan ataupun ketidakselarasan dalam makalah ini, baik dari
segi penulisan maupun penyampaainnya. Maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan juga saran membangun dari para teman-teman yang
membaca makalah ini, yang mana tujuan kritik dan juga saran teman-teman ini
bisa dijadikan acuan dalam perbaikan makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
Terakhir, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi sumber
pengetahuan bagi kita semua. Amiin.

Penyusun.

Pamekasan, 13 Juni 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Pola Kegiatan Perekonomian Pasar Bebas .................................................. 3
B. Keseimbangan Sebagian: Pasar Barang Dan Pasar Faktur ........................ 5
C. Keseimbangan Umum: Interaksi Diantara Berbagai Pasar ........................ 8
D. Kebaikan Utama Perekonomian Pasar Bebas ............................................. 11
E. Kebikan Lain-Lain ........................................................................................ 15
F. Kegagalan Perekonomian Pasar Bebas ....................................................... 17
G. Bentuk Campur Tangan Pemerintah ............................................................ 23
H. Intervensi Pemerintah................................................................................25
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 26
A. Kesimpulan ................................................................................................... 26
B. Saran ............................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam teori permintaan dan penawaran dan dalam analisis mengenai
kelakuan konsumen telah diterangkan interaksi antara penjual dan pembeli
dalam menentukan jenis barang dan jumlah barang yang perlu di produksikan.
Dalam analisis struktur pasar diterangkan pula mengenai kelakuan produsen-
produsen menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan
keuntungannya. Manakala dalam teori distribusi atau teori mengenai
penentuan harga faktor-faktor produksi, diterangkan mengenai interaksi antara
perusahaan-perusahaan dan pemilik faktor produksi dalam menentukan
ganjaran yang diberikan kepada berbagai faktor produksi.
Ditinjau dari keseluruhan teori-teori tersebut tersebut yang membentuk
teori ekonomi mikro yang dipandang sebagai teori yang menggambarkan
bagaimana suatu suatu sistem pasar bebas beroperasi. Maka dari itu untuk
melengkapi analisis tersebut, perlulah dibuat penilaian tentang efisiensi dari
sistem pasar bebas. Untuk itu dalam makalah kami akan membahas tiga aspek
yaitu: gambaran umum mengenai pola kegiatan suatu perekonomian basar
bebas, kebaikan dan kelemahan sistem pasara bebas, dan bentuk-bentuk
campur tangan pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pola kegiatan perekonomian pasar bebas?
2. Bagaimana keseimbangan sebagian tentang pasar bebas?
3. Bagaimana keseimbangan umum tentang interaksi diantara berbagai
pasar?
4. Apa saja kebaikan utama perekonomian pasar bebas?
5. Apa saja kebaikan lain-lain?
6. Bagaimana kegagalan perekonomian pasar bebas?
7. Bagaimana bentuk campur tangan pemerintah?
8. Bagaimana Intervensi Pemerintah?

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pola kegiatan perekonomian di pasar bebas.
2. Untuk mengetahui keseimbangan sebagian tentang pasar barang dan pasar
faktur.
3. Untuk mengetahui keseimbangan umum tentang interaksi diantara
berbagai pasar.
4. Untuk memahami kebaikan utama perekonomian pasar bebas.
5. Untuk memahami kebaikan yang lainnya.
6. Untuk mengetahui kegagalan perekonomian di pasar bebas.
7. Untuk memahami bentuk campur tangan pemerintah.
8. Untuk mengetahui Intervensi pemerintah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pola Kegiatan Perekonomian Pasar Bebas


1. Ciri-ciri Utama Pasar Bebas
Adam Smith mengemukakan suatu pandangan yang pada hakikatnya
menyatakan bahwa kegiatan dalam perekonomian tidak perlu diatur oleh
pemerintah. Menurut Adam Smith apabila setiap individu dalam
masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
diinginkan mereka, maka kebebasan ini akan mewujudkan efisiensi yang
tinggi dalam ekonomi negara dan dalam jangka panjang kebebasan
tersebut akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tangguh.
Adam Smith mengakui bahwa pemerintah mempunyai peranan yang
cukup penting dalam kehidupan perekonomian sesuatu negara. Tetapi
peranannya tersebut terbatas kepada menyediakan dan mengembangkan
infrastruktur dan menjalankan administrasi pemerintahan. Adam Smith
berpendapat campur tangan pemerintah yang aktif dalam mempengaruhi
kegiatan ekonomi akan semakin mengurangi efisiensi kegiatan ekonomi.
Menurut Adam Smith apabila pemerintah tidak secara aktif tidak terlibat
dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi maka perekonomian tersebut akan
dengan sendirinya mengatur dan membuat penyesuaian di dalam berbagai
aspek kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi yang diterangkan oleh Adam
Smith dinamakan sistem ekonomi pasar bebas. Dalam sistem ekonomi ini,
kegiatan-kegiatan dalam perekonomian sepenuhnya diatur oleh
mekanisme pasar atau invisibel band. Interaksi diantara penjual dan
pembeli di pasar akan menentukan corak produksi nasional yang akan
diwujudkan dan cara produksi nasional tersebut akan dihasilkan. 1
2. Kritik-kritik terhadap Sistem Pasar Bebas
Kritik dan kesadaran tentang kelemahan-kelemahan sistem pasar bebas
telah mendorong pemerintah untuk melakukan lebih banyak campur

1
Sadono Sukirno, MIKROEKONOMI TEORI PENGANTAR (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), 394

3
tangan dalam kegiatan ekonomi. Kritik yang paling ekstrem terhadap
sistem pasar bebas telah mewujudkan pemerintah komunis dan sistem
ekonomi perencanaan pusat. Dalam setiap pasar bebas setiap pelaku
kegiatan ekonomi sepenuhnya bebas untuk menentukan jenis barang yang
akan mereka hasilkan dan jual. 2
Pandangan pengkritik lain, di satu pihak melihat bahwa sistem pasar
bebas mempunyai beberapa kelemahan yang menimbulkan akibat buruk
terhadap efisiensi kegiatan ekonomi dan kesejahteraan khalayak ramai.
Namun, di lain pihak disadari pula bahwa sistem pasar bebas mempunyai
beberapa ciri yang akan menjamin efisiensi yang tinggi dalam kebanyakan
kegiatan menghasilkan barang dan jasa dan dalam mewujudkan
perkembangan ekonomi. Pandangan ini menyebabkan mereka menyokong
adanya campur tangan pemerintah dalam bidang-bidang kegiatan ekonomi
di mana sistem pasar tidak mampu mengaturnya dengan efisien. Sistem
ekonomi dimana pada umumnya sistem pasar bebas tetap diberi
kesempatan untuk berfungsi tetapi dibidang-bidang tertentu pemerintah
secara aktif mengatur kegiatan ekonomi dinamakan sistem ekonomi
campuran.3
3. Analisis Keseimbangan Sebagian dan Umum
Analisis yang merangkumi interaksi diantara berbagai kegiatan
ekonomi dinamakan analisis keseimbangan umum atau general
equilibrium analysis. Analisis ini akan menerangkan bagaimana perubahan
di pasar faktor. Analisis ini juga akan menerangkan akibat perubahan
dalam suatu pasar barang terhadap pasar barang lainnya. Suatu
perekonomian dibedakan menjadi dua sektor, yaitu sektor perusahaan dan
sektor rumah tangga.
Berdasarkan sirkulasi aliran pendapatan, interaksi di antara sektor
perusahaan dan rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua bentuk
interaksi yang utama, yaitu interaksi di pasar barang dan interaksi di pasar
faktor. Analisis keseimbangan umum akan memberikan gambaran yang

2
Ibid, 394-395
3
Ibid, 395

4
lebih lengkap tentang corak interaksi di antara sektor perusahaan dan
sektor rumah tangga. 4
B. Keseimbangan Sebagian Pasar Barang dan Pasar Faktor
1. Pasar Bebas dan Kebijakan Pemerintah
Untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan sektor rumah
tangga akan memberikan petunjuk kepada mereka tentang jenis-jenis serta
jumlah faktor produksi yang akan digunakan dalam proses produksi yang
akan mereka lakukan. Perusahaan-perusahaan akan pergi ke pasar faktor
untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang akan digunakan, tanah dan
bangunan yang diperlukan dan jumlah modal yang perlu disediakan untuk
mewujudkan barang modal tambahan sekiranya barang-barang modal
yang sudah tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan para
konsumen.
Penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan menimbulkan
pendapatan kepada pemilik- pemiliknya. Pendapatan ini akan mereka
gunakan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka
butuhkan. Dan ini berarti interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor
rumah tangga di pasar faktor pada mulanya akan menentukan jumlah
berbagai faktor produksi yang digunakan dan pendapatan yang mereka
terima. Pendapatan berbagai faktor produksi ini akan dibelanjakan oleh
pemilik- pemilik faktor produksi kepada sektor rumah tangga untuk
membeli barang dan jasa. 5
2. Pola Kegiatan Perekonomian Dalam Sistem Pasar Bebas
Gambar 18.1 dapat memberikan penjelasan yang lebih jelas
mengenai interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di
pasar barang dan pasar faktor. Grafik tersebut memberikan gambaran yang
lebih terperinci daripada gambaran interaksi di antara sektor perusahaan
dan sektor rumah tangga. Dalam menganalisis gambar 18.1 akan
dicontohkan bahwa pasar barang dan pasar faktor adalah pasar persaingan
sempurna.

4
Ibid, 395- 396
5
Ibid, 396

5
Corak kegiatan ekonomi yang akan ada dalam suatu perekonomian
pasar bebas terutama ditentukan oleh interaksi di antara sektor perusahaan
dan sektor rumah tangga di pasar barang. Misalkan pada mulanya
penerimaan rumah tangga ke atas suatu barang itu seperti yang
ditunjukkan oleh D 0 = ΣMU0 . Bentuk D0 = ΣMU0 sangat dipengaruhi oleh
rumah tangga dalam menggunakan barang tersebut yang dapat dilihat dari
nilai guna marginal yang digunakan rumah tangga dalam menggunakan
barang tersebut (yang digambarkan oleh kurva ΣMU ).
Kurva penawaran sektor perusahaan adalah S 0 = ΣMC0, yaitu kurva
penawaran pasar yang dibentuk dengan cara menjumlahkan kurva biaya
Marginal (MC) semua perusahaan yang ada dalam pasar, seperti yang
telah diterangkan sebelumnya kurva MC suatu perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna juga merupakan kurva penawaran dari perusahaan
tersebut. Berdasarkan kurva permintaan dan penawaran seperti di atas
maka pada umumnya keseimbangan di pasar barang adalah pada E 0. Pada
keseimbangan ini harga adalah P0 dan jumlah barang yang
diperjualbelikan adalah Q0. 6
Keseimbangan yang dicapai dalam pasar barang tersebut akan
menentukan corak permintaan ke atas faktor-faktor produksi. Dalam
analisis ini misalnya hanya satu faktor produksi saja yang digunakan, yaitu
tenaga kerja. Kurva penawaran barang S = ΣMC menggambarkan
keinginan perusahaan-perusahaan untuk menawarkan barangnya. Untuk
memproduksikan barang tersebut mereka memerlukan faktor produksi,
yaitu tenaga kerja. Permintaan sektor perusahaan ke atas tenaga kerja
ditunjukkan oleh kurva d = mrp. Untuk memenuhi permintaan ini, sektor
rumah tangga akan menyediakan tenaga Kerja dan jumlah tenaga kerja
yang ditawarkan ditunjukkan oleh kurva S0. Dengan demikian
keseimbangan di pasar faktor dicapai di titik E0, yaitu apabila d = S0.
Keseimbangan itu menunjukkan bahwa harga faktor produksi (upah)
adalah W0 dan jumlah faktor produksi yang digunakan adalah q0 .
3. Pasar Bebas dan Kebijakan Pemerintah

6
Ibid, 398

6
Jika minat pembeli berubah, yaitu mereka akan semakin menyukai
barang tersebut. Maka permintaan mereka berubah menjadi D1 = ΣMU1.
Sekiranya tidak terdapat perubahan dalam penawaran, yaitu tetap sebanyak
S0 = ΣMC0, maka keseimbangan akan bergerak ke E1 . Harga meningkat
menjadi P1 dan barang yang dibeli bertambah ke Q1 . Kenaikan permintaan
barang akan menaikkan permintaan ke atas tenaga kerja, yaitu menjadi D
= MRP (tidak ditunjukkan dalam grafik) dan ini akan menaikkan upah
tenaga kerja. Kenaikan harga upah tersebut akan menaikkan biaya
marginal, maka kurva penawaran di pasar barang haruslah berpindah ke
atas, misalnya menjadi S1 = ΣMC 1 (dan bukan tetap pada S0 = ΣMC0 ).
Dengan demikian keseimbangan yang akan berlaku di pasar barang
bukanlah di E1 tetapi di E2 . Pada keseimbangan ini barang adalah P 2 dan
jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q 2 dan bukan Q1 sebagai
akibatnya permintaan ke atas tenaga kerja akan berubah dari d = mrp
menjadi D = MRP (tidak digambarkan) dan akhirnya menjadi d = mrp.
Dengan demikian keseimbangan di pasar faktor berubah dari E 2 menjadi
E1 , dan keseimbangan baru di pasar faktor adalah upaya tenaga kerja akan
meningkat menjadi W1, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan
bertambah menjadi Q1.7

7
Ibid, 399

7
C. Keseimbangan Umum Interaksi Diantara Berbagai Pasar
Dalam perekonomian terdapat beribu-ribu barang dan berarti terdapat pula
beribu-ribu pasar barang faktor. Dengan demikian, corak kegiatan dalam suatu
perekonomian pasar adalah jauh lebih rumit dari yang ditunjukkan dalam
gambar 18.1.
Untuk memberikan gambaran yang lebih mendekati kepada kegiatan suatu
pasar bebas yang sebenarnya perlu diperhatikan interaksi di antara sektor
perusahaan dan sektor rumah tangga di berbagai pasar barang dan implikasi
dari berbagai interaksi tersebut terhadap permintaan ke atas yaitu faktor-faktor
produksi. Gambaran tersebut ditunjukkan dalam gambar 18.2
1. Bentuk Interaksi Di Berbagai Pasar
Grafik dalam gambar 18.2 mencontohkan perekonomian terdiri
dari pasar barang-barang, yaitu padi, karet, baju dan sepatu. Anak panah A
yang menggambarkan permintaan barang, menunjukkan permintaan sektor
rumah tangga ke atas barang-barang tersebut. Anak.panah B
menggambarkan reaksi sektor perusahaan terhadap permintaan ke atas
berbagai jenis barang tersebut, yaitu mereka akan menawarkan padi, karet,
baju dan sepatu kepada sektor rumah tangga. Interaksi mereka (perusahaan
dan rumah tangga) akan menentukan harga dan jumlah barang yang
diperjualbelikan di berbagai pasar barang yang sudah dinyatakan di atas. 8

8 Ibid, 397

8
2. Pasar Bebas dan Kebijakan Pemerintah
Untuk memproduksikan barang-barang yang diminta sektor rumah
tangga, sektor perusahaan perlu memberikan faktor-faktor produksi.
Aliran-aliran dalam bagian C, yaitu permintaan faktor, menggambarkan
keinginan perusahaan-perusahaan dalam membeli faktor-faktor produksi.
Aliran-aliran dalam bagian D menggambarkan penawaran faktor-faktor
produksi oleh sektor rumah tangga. Interaksi di antara aliran-aliran dalam
bagian C dan D mewujudkan pasar faktor.
Kegiatan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan padi, karet,
baju dan sepatu membutuhkan buruh kasar. Dengan demikian, permintaan
faktor dalam pasar buruh kasar menggambarkan gabungan permintaan

9
buruh kasar oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksikan padi,
karet, baju dan sepatu. Begitu pula permintaan terhadap tenaga ahli, tenaga
manajemen, tanah dan model merupakan gabungan permintaan dari
berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis barang.
Interaksi di antara perusahaan dengan pemilik pemilik faktor
produksi di pasar faktor akan menemukan harga faktor produksi yang
ditawarkan dan jumlah setiap faktor produksi yang digunakan. Dengan
demikian keseimbangan di berbagai pasar faktor akan menentukan
pendapatan rumah tangga dan corak distribusi pendapatan dalam
perekonomian. Tingkat pendapatan rumah tangga dan corak distribusi
pendapatan tersebut akan menentukan corak permintaan sektor rumah
tangga ke atas barang dan jasa (yang ditunjukkan oleh aliran A), dan corak
permintaan barang rumah tangga ini akan menentukan corak produksi
barang dan jasa yang akan diproduksikan dalam perekonomian. 9
3. Hubungan Di antara Berbagai Pasar
Dengan mengamati keadaan kegiatan ekonomi yang sebenarnya
dengan mudah akan dapat disadari bahwa berbagai pasar dalam
perekonomian mempunyai hubungan yang teratur satu sama lain.
Mekanisme pasar atau “tangan gaib” akan membuat penyesuaian-
penyesuaian dalam pasar sehingga pada akhirnya keseimbangan di
berbagai pasar akan tercapai.
Contoh di bawah ini menerangkan bagaimana mekanisme pasar akan
melakukan penyesuaian-penyesuaian di berbagai pasar akibat dari
perubahan di suatu atau beberapa pasar. Misalkan, harga minyak kelapa
sawit meningkat menjadi dua kali lipat sebagai akibat permintaan yang
semakin bertambah di luar negeri. Kenaikan ini akan menyebabkan
konsumen minyak kelapa sawit (yaitu pembuat minyak masak)
menghadapi masalah kenaikan biaya produksi. Maka apabila permintaan
ke atas minyak masak (yang digambarkan oleh kurva permintaan) adalah

9
Sadono Sukirno, MIKROEKONOMI TEORI PENGANTAR (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), 400- 401.

10
tetap, jumlah yang diminta akan berkurang dan harga minyak masak
menjadi bertambah tinggi.
Di pihak lain kenaikan harga dan jumlah produksi kelapa sawit akan
menambah permintaan pupuk dan jasa-jasa pemrosesan kelapa sawit.
Maka kedua kegiatan ini akan memperoleh pendapatan yang tinggi, di
samping itu pekerja-pekerja dan pemilik-pemilik kebun kelapa sawit akan
mendapat pendapatan yang lebih tinggi. Pendapatan yang lebih banyak
akan meningkatkan permintaan mereka ke atas barang-barang konsumsi.
Dengan demikian, permintaan ke atas yaitu beras, makanan lain, baju dan
sepatu akan bertambah. 10
D. Kebaikan Utama Perekonomian Pasar Bebas
Semenjak lama ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa sistem ekonomi
pasar bebas mempunyai beberapa kelebihan dan keistimewaan jika
dibandingkan dengan sistem-sistem ekonomi yang lain.
Kebaikankebaikan utama dari sistem pasar bebas adalah :
1. Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan efisien.
2. Kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan di selaraskan dengan efisien.
3. Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.
4. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan
ekonomi yang disukainya.
Sistem ekonomi pasar bebas pada hakikatnya merupakan perekonomian
yang terdiri dari pasar-pasar barang yang bersifat persaingan sempurna. Dalam
uraian mengenai pasar persaingan sempurna telah diterangkan bahwa setiap
perusahaan akan dapat mencapai efisiensi alokatif dan efisiensi produktif.
1. Efisiensi Alokatif
Suatu perusahaan dikatakan mencapai efisiensi Alokatif apabila
tingkat harga = biaya marjinal. Telah ditunjukkan bahwa di dalam
jangka panjang, setiap perusahaan dalam persaingan sempurna mencapai
keadaan dimana harga = biaya marjinal. Apabila keadaan ini dicapai maka
kemakmuran masyarakat dalam pasar persaingan sempurna akan mencapai
maksimum. Sampai dimana baiknya tingkat kemakmuran yang dicapai

10
Ibid, 402

11
dalam suatu pasar persaingan sempurna dapat diterangkan dengan
menggunakan gambar 18.3, yang menunjukkan keadaan keseimbangan
jangka panjang dalam pasar persaingan sempurna. Gambar (ii)
menunjukkan keseimbangan pasar, manakala gambar (i) menggambarkan
keseimbangan dalam suatu perusahaan. Keseimbangan di antara
permintaan pasar (D) dengan penawaran pasar (S=∑MC) adalah di titik E
dan harga pasar adalah P. Pada tingkat harga ini setiap perusahaan akan
mendapat untung normal, yaitu seperti ditunjukkan oleh gambar (i).
Kemakmuran yang diperoleh para konsumen diukur dengan cara
membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang
tersebut dengan harga-harga yang ingin dibayar oleh konsumen pada
berbagai tingkat produksi. Gambar (ii) menunjukkan di antara jumlah
produksi sebanyak nol hingga Q, harga yang bersedia dibayar oleh
konsumen adalah diantara A dengan P. Tetapi harga yang sebenarnya
wujud di pasar adalah P 11.

Gambar 18.3
Perbedaan di antara harga yang ingin dibayar oleh pembeli dan
harga yang sebenarnya wujud di pasar dinamakan surplus konsumen dan
dalam Gambar (ii) surplus konsumen tersebut digambarkan oleh segitiga
APE. Besarnya kemakmuran yang dinikmati masyarakat ditentukan pula

11
Sadono Sukirno, MIKROEKONOMI TEORI PENGANTAR (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), 402.

12
oleh surplus produsen. Yang diartikan dengan surplus produsen adalah
perbedaan di antara biaya untuk memproduksikan barang dan harga pasar
dari barang tersebut.
Dalam gambar (ii) biaya untuk memproduksikan barang pada
berbagai tingkat produksi ditunjukkan oleh kurva S=∑MC. Oleh karena
tingkat harga adalah P, maka surplus produsen yang diperoleh ditunjukkan
oleh segitiga PBE. Dengan demikian segitiga ABE menggambarkan
keseluruhan kemakmuran yang diperoleh pembeli dan penjual dalam
kegiatan memproduksi barang tersebut.
Surplus konsumen dan surplus produsen jumlahnya paling
maksimum apabila pasar barang adalah pasar persaingan sempurna. Ini
dapat dibuktikan dengan membandingkan surplus konsumen dan produsen
yang terdapat dalam persaingan sempurna dengan dalam monopoli.
Perhatikan Gambar 18.4. Dimisalkan pada mulanya perusahaan-
perusahaan dalam pasar adalah dalam pasar persaingan sempurna. Kurva
permintaan pasar adalah D dan kurva penawaran adalah S=∑MC. Maka
keseimbangan dicapai di titik E. Dalam keseimbangan ini tingkat harga
adalah Ps dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Qs. Kawasan
ABE menggambarkan gabungan surplus konsumen dan surplus produsen
dalam persaingan sempurna tersebut 12.

Gambar 18.4

12
Ibid., 403

13
Seterusnya misalkan perusahaan-perusahaan dalam persaingan
sempurna tersebut bergabung menjadi monopoli. Perubahan ini tidak akan
mengubah permintaan di pasar, ia tetap ditunjukkan oleh kurva permintaan
D. Tetapi sebagai monopoli, perusahaan-perusahaan tersebut dapat
menentukan harga dan ini bergantung kepada jumlah barang yang
diproduksikan. Apabila kurva permintaan yang dihadapi monopoli adalah
D, kurva hasil penjualan marjinal nya adalah MRm. Pada titik C, biaya
marjinal adalah sama dengan hasil penjualan marjinal bagi monopoli, dan
ini berarti monopoli akan memaksimalkan untungnya jika
memproduksikan Qm dan pada tingkat produksi ini adalah Pm. Pada
keseimbangan ini surplus konsumen dan surplus produsen adalah seperti
yang ditunjukkan oleh ABCC₁. Telah ditunjukkan bahwa di pasar
persaingan sempurna surplus konsumen dan surplus produsen adalah
sebanyak seperti yang digambarkan oleh kawasan ABE. Oleh karena itu
ABE adalah lebih besar dari ABCC₁, maka dapatlah disimpulkan bahwa
kemakmuran diperoleh masyarakat lebih besar dalam persaingan
sempurna jika dibandingkan dengan dalam monopoli.
2. Efisiensi Produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif, biaya produksi perusahaan-
perusahaan dalam pasar mestilah mencapai biaya produksi yang paling
minimum, yaitu pada titik yang paling rendah dari AC. Operasi
perusahaan pada biaya yang paling minimum hanya dicapai dalam pasar
persaingan sempurna. Gambar 18.5 membandingkan keseimbangan jangka
panjang perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, persaingan
monopolistis dan monopoli. Dimisalkan kurva biaya rata-rata di masing-
masing perusahaan tersebut adalah bersamaan. Perusahaan monopoli
memperoleh keuntungan lebih dari normal, jumlah produksi adalah
dibawah produksi kapasitas penuh dan 13 biaya produksi adalah lebih tinggi
dari biaya produksi minimum.

13
Ibid., 404

14
Gambar 18.5
Perusahaan dalam persaingan monopolistis hanya memperoleh
keuntungan normal saja dan biaya produksi adalah lebih tinggi daripada
yang minimum. Perusahaan dalam persaingan sempurna seperti
perusahaan dalam persaingan monopolistis juga akan mendapat
keuntungan normal tetapi biaya produksinya paling rendah dibandingkan
dengan perusahaan dalam persaingan monopolistis dan monopoli. Biaya
produksi ini adalah yang paling minimum jika dibandingkan dengan biaya
produksi yang mungkin dicapai. Dengan demikian hanya perusahaan
persaingan sempurna yang akan mencapai efisiensi produktif 14.

E. Kebaikan-Kebaikan Lain
Di samping mencapai dua jenis efisiensi, yaitu efisiensi alokatif dan
efisiensi produktif, sistem ekonomi pasar bebas mempunyai beberapa
kebaikan lain. Yang terpenting adalah:
a. Dapat secara efisien menyelaraskan berbagai kegiatan ekonomi.
b. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang

14
Ibid., 405-406

15
c. Setiap pihak (produsen atau konsumen) mempunyai kebebasan dalam
memilih kegiatan ekonomi yang ingin dijalankannya dan membeli
barang dan jasa yang ingin dinikmatinya.
Telah dinyatakan perekonomian pasar terdiri dari beribu-ribu jenis pasar,
yaitu berbagai pasar bahan makanan, bahan pertanian lain, barang
pertambangan, berbagai jenis barang industri dan berbagai jenis jasa-jasa.
Berbagai pasar ini adalah saling berhubungan satu sama lain, dan mereka terus
menerus mengalami perubahan. Perubahan di sesuatu pasar akan memerlukan
penyesuaian di pasar-pasar yang lain.
Perbandingan dan pengamatan yang dilakukan ke berbagai sistem
ekonomi menunjukkan bahwa sistem ekonomi pasar bebas merupakan sistem
yang paling canggih dalam mengatur operati sesuatu ekonomi dan
mewujudkan penyesuaian-penyesuaian sebagai akibat perubahan di sesuatu
atau beberapa pasar. Salah satu kebaikan penting dari pasar bebas ialah
kemampuannya membuat penyesuaian dengan serta-merta tanpa menunggu
perintah atau pengaturan dari sesuatu pengusa pusat. Misalnya, kenaikan
produksi padi yang sangat tinggi di sesuatu musim dapat menyebabkan
kelebihan produksi apabila harga tidak dapat berubah. Tetapi dalam sistem
pasar bebas, produksi yang lebih dari masa yang biasa ini akan mengurangkan
harga. Harga yang merosot menyebabkan para konsumen membeli lebih
banyak dan produksi yang berlebihan dapat dihindari.
Pada masa berikutnya, harga padi yang merosot menyebabkan sebagian
petani merasa tidak menguntungkan lagi untuk melakukan kegiatan dalam
penanaman padi. Mereka akan mencar kegiatan lain yang lebih baik
pendapatannya. Tindakan ini akan menimbulkan penyesuaian baru di pasar.
Sistem pasar bebas mempunyai ciri-ciri khas yang akan mendorong
kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Kebebasan individu dalam
menjalankan kegiatan ekonomi yang mereka suka menggalakkan mereka
untuk bekerja dengan lebih efisien dan lebih giat. Produktivitas individu akan
dapat ditingkatkan dan ini akan memberikan sumbangan penting ke arah
pertumbuhan ekonomi yang cepat dan teguh, Pasar bebas juga menggalakkan
individu-individu untuk melakukan pembaruan-pembaruan (inovasi) dalam

16
kegiatan ekonomi mereka supaya (1) mereka mampu bersaing dengan pihak-
pihak lain dan (ii) untuk mendapatkan pendapatan dan keuntungan yang lebih
besar dari kegiatan ekonominya. Seterusnya, fleksibilitas yang tinggi dari
sistem pasar bebas menyebabkan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan
dapat dijalankan dengan cepat dan secara erus menerus dilakukan, tanpa
terlebih dahulu menunggu perintah dari suatu penguasa pusat. Keadaan ini
akan menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
F. Kegagalan Perekonomian Pasar Bebas
Di samping menyadari tentang peranan penting dari sistem pasar bebas
dalam mengatur kegiatan ekonomi, ahli-ahli ekonomi menyadari pula tentang
kegagalan sistem pasar, dan beberapa kebaikan dari campur tangan
pemerintah. Kesadaran inilah yang melahirkan sistem ekonomi campuran
yang dijalankan berbagai negara di dunia ini. Apakah kelemahan-kelemahan
dari sistem pasar bebas?
Beberapa kelemahan dari sistem pasar bebas bersumber dari
ketidakmampuan sistem pasar untuk mengatur kegiatan ekonomi seefisien
seperti yang diharapkan. Dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya terdapat
beberapa bentuk kegagalan dari sistem pasar untuk mewujudkan kegiatan
ekonomi yang teguh dan efisien. Kegagalan tersebut terutama bersumber dari
faktor-faktor berikut:
1. Akibat-Akibat Ekstern Yang Merugikan
Salah satu sumber utama daripada kegagalan sistem pasar bebas adalah
kemungkinan wujudnya efek ekstern atau eksternaliti yang merugikan.
2. Biaya Pribadi dan Biaya Sosial
Yang dimaksudkan dengan biaya pribadi adalah biaya yang
dibelanjakan oleh produsen yang digunakan untuk mewujudkan barang
yang dihasilkannya. Dengan demikian, bagi seorang penanam padi,
biaya pribadi berarti perbelanjaan jenis obat pembasmi musuh tanaman
yang digunakan penanam padi untuk menghasilkan padinya.
Sedangkan biaya sosial meliputi perbelanjaan penanam padi tersebut
ditambah biaya-biaya lain yang mesti dibayar masyarakat seperti
kerugian kematian ikan di sawah dan pencemaran dalam sistem irigasi

17
sebagai akibat penggunaan obat pembasmi musuh tanaman. Di dalam
sebagian kegiatan ekonomi biaya pribadi adalah sama dengan biaya
sosial, dan di kegiatan lainnya ia sangat berbeda. Akibat-akibat ekstern
yang merugikan, atau eksternaliti yang merugikan, akan wujud apabila
biaya sosial melebihi biaya pribadi.
3. Biaya Sosial Bersih yang Merugikan
Sistem pasaran bebas tidak dapat mencegah timbulnya biaya sosial
yang tinggi sebagai akibat dari beberapa kegiatan ekonomi yang
dilakukan masyarakat. Contoh yang nyata dalam hal ini adalah
kegiatan memproduksi dan menjual markoba. Pihak-pihak yang
menjalankan kegiatan tersebut akan memperolah keuntungan pribadi
yang tinggi karena produksi dan penjualan narkoba akan memberi
pendapatan dan keuntungan yang tinggi kepada yang menjalankannya.
Tetapi penggunaan narkoba sangat merugikan masyarakat karena
menyebabkan orang menjadi malas, tidak mampu bekerja, dan
merusak kesehatan. Di samping itu secara tidak langsung (yaitu
sebagai akibat penggunaan alat suntikan secara bersama) ia dapat
menimbulkan penyakit AIDS. Oleh karena penjualan narkoba
menimbulkan biaya sosial yang sangat tinggi, pemerintah telah
melarang kegiatan tersebut, dan mengancam hukuman yang berat
kepada yang menjalankan kegiatannya.
Contoh lain dari biaya sosial yang tinggi yang diwujudkan sektor
perusahaan adalah masalah pencemaran (polusi) dan masalah
kesesakan. Untuk mengembangkan sesuatu perekonomian maka perlu
diwujudkan berbagai jenis kegiatan industri. Di samping menimbulkan
manfaat kepada masyarakat -dalam bentuk kenaikan kesempatan kerja
dan pendapatan, dan penyediaan barang konsumen yang lebih banyak,
kegiatan tersebut menimbulkan biaya sosial yang cukup serius, yaitu
pencemaran udara (sebagai akibat asap yang dikeluarkan oleh mesin-
mesin yang digunakan) dan pencemaran lingkungan, sebagai akibat
pembuangan lebihan yang tak bergama (use) di persekitaran industri
tersebut. Berbagai perubahan ini akan menimbulkan masalah

18
kesesakan yang merugikan masyarakat, seperti kekurangan supplai
listrik dan air, waktu untuk pergi ke tempat kerja semakin lama, taraf
kesehatan di daerah perumahan liar semakin merosot, dan kegiatan
pengangkutan umum semakin merosot mutunya.
4. Barang Publik Dan Barang Merit
Kebanyakan barang yang diproduksikan dalam perekonomian adalah:
barang pribadi, yaitu barang yang dapat dinikmati dan dibeli secara
pribadi oleh setiap orang dalam perekonomian. Contoh contoh barang
pribadi adalah baju dan berbagai jenis pakaian, makanan dan berbagai
jenis barang barang konsumsi lain dan barang modal. Sistem pasar
bebas dapat memproduksikan kebanyakan barang pribadi dengan
sangat efisien dan oleh sebab itu tidak ada alasan kepada pemerintah
mencampuri kegiatan di bidang tersebut. Kebebasan yang diberikan
akan mewujudkan galakan kepada sistem pasar bebas untuk berfungsi
secara efisien dalam memproduksi barang-barang tersebut.
a) Barang Publik
Barang publik, yaitu barang yang penggunaannya dilakukan secara
bersama. Jalan raya, siaran radio dan televisi, kegiatan dan bantuan
polisi dan ketentaraan, dan jasa-jasa pengamat cuaca adalah
beberapa contoh dari barang publik. Barang-barang tersebut
dinikmati bersama oleh masyarakat, dan timbul kerumitan untuk
memungut pembayaran dari orang-orang yang menikmati jasa-jasa
tersebut. Oleh karena kesukaran ini sistem pasar bebas tidak
memproduksikan barang tersebut, atau produksinya adalah jauh
lebih sedikit dari yang diperlukan oleh khalayak ramai. Untuk
mengatasi masalah kekurangan barang publik diperlukan campur
tangan pemerintah untuk menyediakannya. 15
b) Barang Merit
Sebagian barang perlu dikontrol atau digalakkan produksinya dan
sistem pasar bebas tidak mampu dengan tepat menentukan jumlah
yang sepatutnya diproduksikan dalam perekonomian. Jika barang

15
Ibid., 409-410.

19
tersebut sangat penting artinya kepada kemakmuran masyarakat,
pemerintah perlu lebih banyak menggalakkan produksinya. Barang
tersebut dinamakan barang merit yang baik (merit goods). Apabila
barang tersebut tidak baik untuk masyarakat, produksinya harus
dikurangi atau dilarang dan barang seperti itu dinamakan harang
merit yang buruk (merit bad). Contoh barang merit yang baik
adalah pendidikan dan banang merit yang buruk adalah perjudian.
5. Akibat Buruk Kegiatan Monopoli
Sistem pasaran bebas yang sempurna adalah sistem ekonomi yang
ideal yang dalam prakteknya tidak akan wujud. Pasar persaingan
sempurna di berbagai kegiatan ekonomi adalah ciri utama dari sistem
ekonomi pasar bebas, dan dalam prakteknya tidak satu jenis pasar
barang pun boleh digolongkan sebagai pasar persaingan sempurna.
Ketiadaan pasar persaingan sempurna menyebabkan suatu
perekonomian tidak dapat mencapai efisiensi alokatif dan efisiensi
produktif. Dengan demikian sistem pasar bebas yang sebenarnya
belum tentu mencapai keadaan yang ideal yang mewujudkan efisiensi
yang tinggi dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan.
Dalam sistem ekonomi pasar bebas yang sebenarnya terdapat
keadaan-keadaan yang akan menggalakkan terwujudnya kekuasaan
monopoli. Kemahiran individu dan perusahaan dalam menjalankan
kegiatan ekonomi adalah berbeda. Segolongan orang dan sebagian
perusahaan boleh menjalankan kegiatan ekonomi dengan lebih efisien
dari yang lainnya. Begitu pula segolongan orang boleh bekerja dan
melakukan pembaruan-pembaruan (inovasi), sedangkan segolongan
orang sudah merasa puas mengerjakan pekerjaan yang sama dari
waktu ke waktu. Perbedaan cita cita, ketekunan dan ketrampilan akan
membedakan prestasi berbagai individu. Dalam perekonomian yang
mengalami pertumbuhan akan terdapat perusahaan-perusahaan yang
berkembang lebih pesat dari yang lainnya. Pada akhirnya perusahaan-
perusahaan tersebut akan menjadi badan yang mempunyai kekuasaan
untuk mempengaruhi keadaan di pasar.

20
Dalam usaha untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak
perusahaan akan memperbaiki administrasi perusahaannya,
mengembangkan teknologi produksi yang lebih baik, meningkatkan
produktivitas pekerjanya dan menghasilkan barang yang lebih baik.
Sekiranya tujuan-tujuan ini dapat dicapai, perusahaan seperti itu akan
menjadi semakin besar dan mempunyai kekuasaan yang lebih banyak
untuk mengatur keadaan di pasar. Perkembangan teknologi yang selalu
akan mengikuti pertumbuhan ekonomi memperkuat lagi
kecenderungan wujudnya perusahaan yang mempunyai kekuasaan
monopoli dan mengurangi persaingan. Teknologi yang lebih baik
sangat memperluas kapasitas produksi, memerlukan biaya yang besar
untuk mengembangkannya, memerlukan cara administrasi yang lebih
rumit dan memerlukan pasar yang luas untuk menjamin operasi
produksi yang efisien. Perusahaan-perusahaan yang telah lama
dikembangkan dapat menjalankan perubahan tersebut, sedangkan
perusahaan baru kurang mempunyai kemampuan untuk bersaing
dengan yang telah lama berada di pasar.
6. Mewujudkan Penyesuaian Segera Dan Efisien
Telah diterangkan bahwa perubahan-perubahan selalu berlaku di
berbagai pasar, dan penyesuaian penyesuaian perlu dibuat agar
perekonomian mencapai keseimbangan kembali. Akan tetapi dalam
prakteknya adakalanya perubahan-perubahan yang berlaku dalam
pasar tidak diikuti oleh penyelarasan-penyelarasan yang sesuai dengan
yang diperlukan untuk mewujudkan corak kegiatan ekonomi yang
efisien. Sebagai akibatnya timbul masalah-masalah ketidakefisienan di
dalam pasar. Kekurangan informasi yang diperlukan, kekurangan
modal, faktor-faktor produksi yang berbeda kualitasnya adalah
beberapa faktor yang dapat merugikan operasi mekanisme pasar.
Perkembangan ekonomi yang tidak seimbang di berbagai kegiatan
ekonomi dan di berbagai wilayah adalah contoh dari ketidakefisienan
sistem pasar. Berkenaan dengan pembangunan di berbagai wilayah
ahli-ahli ekonomi telah menunjukkan bahwa kawasan yang lebih kaya

21
akan dapat berkembang dengan lebih cepat, sedangkan kawasan yang
lebih miskin akan menghadapi banyak masalah dalam
mengembangkan kegiatan ekonomi mereka. Penyesuaian yang lebih
lambat dari yang dimisalkan dalam teori menyebabkan mekanisme
pasar tidak dapat mengembalikan keadaan keseimbangan dengan
cepat. Dalam pasar terdapat berbagai jenis kakakuan (rigidities) yang
menyebabkan penyesuaian akan berlaku secara perlahan atau tidak
berlaku sama sekali. Sebagai contoh, misalkan dalam perekonomian
berlaku pengangguran. Secara teori, pengangguran ini berarti tidak
terdapat keseimbangan di antara permintaan dan penawaran tenaga
kerja, dan ini akan menyebabkan upah merosot. Kejatuhan upah akan
menyeimbangkan kembali permintaan dan penawaran buruh. Tetapi
akibat yang diramalkan tersebut tidak selalu berlaku, dan mekanisme
pasar tidak dapat mengatasi masalah pengangguran yang wujud
tersebut.16
7. Ketidaksetaraan Distribusi Pendapatan
Salah satu kelemahan penting dari sistem pasar bebas adalah
kecenderungannya untuk mewujudkan distribusi pendapatan yang
semakin tidak setara apabila perekonomian semakin berkembang
Perekonomian pasar cenderung untuk memberikan ganjaran yang lebih
besar kepada pihak pihak yang mempunyai kemampuan untuk bekerja
lebih giat dan lebih efisien, mempunyai ketrampilan dan kepandaian
yang lebih baik, dan memiliki pemikiran-pemikiran yang lebih kreatif.
Maka dalam perekonomian pasar yang mengalami pertumbuhan,
akan terdapat golongan masya rakat yang memperoleh pendapatan
sangat tinggi, dan ada pula golongan lainnya yang memperoleh
pendapatan yang sangat rendah. Golongan yang pendapatannya relatif
rendah ini biasanya merupakan golongan yang terbesar. Tujuan dari
kegiatan setiap perekonomian adalah mewujudkan keadilan ekonomi,
yaitu setiap golongan dan individu dalam masyarakat dapat menikmati
hasil-hasil kegiatan ekonomi secara merata. Maka wujudnya

16
Ibid.,410-412.

22
ketidaksetaraan yang nyata dalam distribusi pendapatan dan kekayaan
menimbulkan ketidakpuasan terhadap operasi dan efisiensi sistem
ekonomi pasar bebas.

G. Bentuk Campur Tangan Pemerintah


Beberapa kegagalan mekanisme pasar seperti yang baru dijelaskan di atas
menimbulkan kebutuhan campur tangan pemerintah dalam memperbaiki
pengaturan kegiatan ekonomi, Dari kelemahan kelemahan mekanisme pasar
yang telah diuraikan sebelum nya dapat disimpulkan bahwa campur tangan
pemerintah mempunyai beberapa tujuan penting seperti yang dinyatakan
dibawah ini:
1) Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat
dihindari atau akibat buruknya dapat dikurangi. Menyediakan barang
publik yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh barang
tersebut dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
2) Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-
perusahaan yang besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak
mempunyai yang merugikan khalayak ramai.
3) Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan
penindasan kekuasaan monopoli dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat.
4) Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam
tiga bentuk:
1) Membuat dan melaksanakan peraturan dan undang-undang
Peraturan dan undang-undang yang dibuat pemerintah untuk mengatur
berbagai kegiatan ekonomi dalam suatu negara dapat mencapai dua tujuan
utama dalam usaha untuk mempertinggi efisiensi mekanisme pasar. Yakni,
peraturan dan undang-undang akan dapat menciptakan suasana ekonomi
dan sosial yang akan memberikan galakan ke arah terciptanya sistem
mekanisme pasar yang efisien dan lancar, peratuan dan undang-undang
dapat digunakan untuk memastikan agar persaingan yang dilakukan oleh

23
perusahaan-perusahaan dilakukan sebebas mungkin dan kekuasaan
monopoli sedapat mungkin dilenyapkan.
2) Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat
perusahaan). Dalam beberapa kegiatan tertentu undang-undang saja belum
dapat memberi jaminan bahwa kegiatan-kegiatan itu dapat dilaksanakan
secara efisien atau akan memberikan kemakmuran yang paling tunggi
kepada masyarakat. Salah satu faktor penting yang mendorong pemerintah
ikut secara langsung menjalankan kegiatan ekonomi adalah untuk
menyediakan barang bersama atau barang publik. Kegiatan pemerintah
menyediakan jasa polisi dan tentara untuk menjamin pertahanan dan
keamanan negara adalah salah satu jasa yang dapat di golongka sevagai
barang publik. Contoh lain dari barang publik adalah siaran radio dan
televisi, jasa meramal keadaan cuaca dan jasa mercusuar untuk membantu
keselamatan pelayaran kapal-kapal di laut.
3) Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dijalankan oleh bank
sentral untuk mengatur jumlah uang dalam perekonomian. Sedangkan
kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam memungut pajak dan
membelanjakan pendapatan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan-
kegiatannya. Di dalam perekonomian, kedua kebijakan ini digunakan oleh
pemerintah untuk mencapai beberapa tujuan sebagai berikut:
a) Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makroekonomi yang
selalu timbul, yaitu masalah pengangguran, harga-harga, dan
masalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.
b) Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan
dialokasikan ke berbagai kegiatan ekonomi secara efisien.
c) Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak
seimbang yang selalu tercipta dalam masyarakat yang kegiatan-
kegiatan ekonominya terutama diatur oleh sistem pasar bebas. 17

17
Ibid., 412-417

24
H. Intervensi Pemerintah

Kegagalan pasar seringkali menuntut campur tangan (intervensi)


pemerintah. Namun yang harus diperhatikan adalah tidak semua campur tangan
pemerintah memberikan hasil yang baik, walaupun tujuannya baik. Banyak faktor
yang menyebabkannya, salah satu masalah terbesar yang dihadapi pemerintah
dalam menentukan kebijaksanaan adalah adanya trade off (konflik) antara tujuan-
tujuan yang ingin dicapai. Misalnya ada konflik antara tujuan efisiensi dengan
pemerataan agar harga rumah dapat terjangkau rakyat kecil dan berpenghasilan
rendah, pemerintah memberikan subsidi. Tetapi pemberian subsidi itu cenderung
mengorbankan efisiensi karena uang subsidi bisa dialokasikan ke sektor-sektor
yang lebih produktif.

Tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan
eksploitasi dapat dihindarkan.

2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang


teratur dan stabil.

3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan terutama perusahaan-perusahaan


besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktik-
praktik monopoli yang merugikan.

4. Menyediakan barang publik publik goods untuk meningkatkan kesejahteraan


masyarakat.

5. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat


dapat dihindari atau dikurangi. 18

18
Pratama Rahardja, pengantar Ilmu Ekonomi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas,2008) hal.
45.

25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar adalah Tempat bertemunya atau interaksi antara permintaan dan
penawaran. Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk
terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang
ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta).
Penetapan harga di pasar setiap harinya berubah karena harga bisa
berkurang dengan aktivitas tawar-menawar sampai adanya suatu kesepakatan
bersama dan atas dasar suka sama suka,ridho diantara keduanya serta tidak
saling merugikan pedagang. Di pasar juga membedakan konsumen yang
membeli secara grosir dan eceran.
1. Pasar dapat memberikan informasi yang tepat , pasar dapat merangsang
pelaku usahauntuk melakukan kegiatan ekonomi ,pasar mendorong
penggunaan faktor-faktor produksiserta pasar memberikan kebebasan yang
tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatanekonomi.
2. sistem pasar apa saja memiliki harga, yang merupakan nilai suatu barang
dalam satuanmata uang. Harga mencerminkan kondisi dimana seseorang atau
parusahaan bersediamengadakan tukar menukar secara sukarela.
Dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya terdapat beberapa bentuk
kegagalan dari sistem pasar untuk mewujudkan kegiatan ekonomi yang teguh
dan efisien. Kegagalan tersebut terutama bersumber dari faktor-faktor berikut:
1. Akibat-akibat ekstern yang merugikan.
2. Kekurangan produksi barang publik dan barang merit.
3. Kewujudan kekuasaan monopoli dalam pasar.
4. Kegagalan membuat penyesuaian dengan efisien.
5. Distribusi pendapatan tidak seimbang.
Campur tangan pemerintah mempunyai bebrapa tujuan penting yakni:
mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari
atau akibat buruknya dapat dikurangi, menyediakan barang publik yang cukup
sehingga masyarakat dapat memperoleh barang tersebut dengan mudah dan
dengan biaya yang murah, mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama

26
perusahaan-perusahaan yang besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar
mereka tidak mempunyai yang merugikan khalayak ramai, Menjamin agar
kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan penindasan kekuasaan
monopoli dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat, dan memastikan agar
pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.

B. Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat mengetahui dan
memahami teori mekanisme pasar dan kebijakan- kebijakan pemerintah.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini kita semua bisa menambah
wawasan, pengetahuan dan cara berfikir logis. Penyusun sangat
mengharapkan respon dari dosen maupun dari teman-teman mahasiswa yang
ingin memberikan saran demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk para pembaca khususnya bagi penyusun sendiri, amin.

27
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Rahardja, Pratama. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas. 2008

28

Anda mungkin juga menyukai