Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugaas kelompok pada mata kuliah
“Teori Ekonomi Mikro”
Dosen Pengampu :
Firman Setiawan, SHI., MEI.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema
“Mekansme Pasar dan Teori Harga” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada bidang studi Teori Ekonomi Mikro. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai hal-hal yang memiliki keterkaitan
dengan mekanisme pasar serta teori harga bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Firman Setiawan, SHI., MEI.
selaku Dosen Bidang Studi Teori Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun, masih penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang yang selain bersifat syumuliyah (sempurna) juga
bersifat harakiyah (dinamis). Disebut sempurna karena Islam merupakan agama
penyempurna dari agama-agama sebelumnya dan syari’atnya mengatur tentang
seluruh aspek kehidupan , baik yang bersifat aqidah maupun muamalah. Dalam
kaidah tentang mualamah, Islam mengatur segala bentuk perilaku manusia dalam
berhubungan dengan sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di dunia.
Dan yang termasuk didalamnya adalah kaidah Islam yang mengatur tentang
ekonomi dan mekanismenya. Hal ini bisa kita sebut sebagai perekonomian Islam.
Perlu kita ketahui bahwa ekonomi Islam memiliki pengertian sebagai sebuah
ilmu pengetahuan maupun suatu sistem yang mengatur tentang perekonomian yang
berpatokan pada sumber-sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an, Hadist, dan sumber
lainnya. Yang mana hal tersebut dijadikan pedoman dalam melakukan seluruh
aktivitas perekonomian umat manusia terutama umat muslim. Dalam ilmu
ekonomi terdapat dua jenis teori yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi
makro. Teori-teori ekonomi ini bertugas untuk menjelaskan mengenai peristiwa-
peristiwa ekonomi yang dapat dihubungkan dengan hukum perekonomian.
Sistem ekonomi sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw. yang mana
patut dijadikan panutan untuk diaplikasikan kedalam kehidupan modern saat ini.
Sistem ekonomi tersebut adalah pasar (al-suq). Pasar adalah sebuah tempat dimana
penjual dan pembeli bertemu dan melakukan transaksi jual beli barang atau jasa.
Pasar berperan besar dalam ekonomi. Pasar adalah tempat yang memiliki aturan
yang disiapkan untuk tukar-menukar hak milik antara produsen dan konsumen. Di
pasar orang bisa mendapatkan kebutuhannya dan tentunya setiap orang sangat
memerlukan adanya pasar. Bahkan sekarang ini, seiring dengan perkembangan
zaman dan teknologi, banyak muncul pasar modern yang sistemnya dengan
1
pemanfaatan kemajuan teknologi yang biasa disebut dengan pasar online (online
shop) akan tetapi cenderung lebih mengutamakan keuntungan yang besar
dibanding kesejahteraan masyarakat. Sehinngga masyarakat saat ini seakan
merindukan sebuah sistem pasar yang tepat sebagai bagian dari penolakan pada
sistem Kapitalis dan Sosialis yang mengalami kegagalan dalam menciptkan
kesejahteraan.1
Diatas telah disinggung mengenai teori ekonomi islam yang merupakan salah
satu bagian dari teori ekonomi. Ruang lingkup ekonomi mikro Islam adalah
perilaku produsen, konsumen, serta perilaku pasar. Dalam kajian ekonomi mikro,
pembahasan didasarkan pada perilaku individu sebagai pelaku ekonomi yang
memiliki peran menentukan tingkat harga dalam proses mekanisme pasar.
Mekanisme pasar itu sendiri merupakan interaksi yang terjadi antara permintaan
dari sisi konsumen dan penwaran dari sisi produsen. Sehingga tercipta harga yang
merupakan hasil dari perpaduan kekuatan masing-masing pihak tersebut. Konsep
penawaran dan permintaan dalam menentukan nilai harga masihi belum diketahui
benar oleh bangsa Barat di abad ke-19 sampai dengan permulaan abad ke-20 .
Penggunaan pertama konsep ini terjadi pada literatur Inggris yang terjadi pada
tahun 1976.2
Produsen dan konsumen merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan
karena kedua hal tersebut saling ketergantungan. Dikatakan pula bahwa produsen
dapat menguasai konsumen, bahkan sering terjadi manipulasi harga di pasar yaitu
dengan cara menyembunyikan harga yang sebenarnya, hal itu dilakukan dengan
cara pencegatan penjual dari desa dan pembelian barang dagangan dengan harga
murah kemudian dijual kembali dengan harga yang tinggi dan hal ini sering
dilakukan oleh produsen dengan menerapkan trik simulasi (najasy).
Maka dari itu, karena dengan adanya mekanisme pasar serta penentuan harga
yang tidak signifikan maka perlu adanya sebuah tatanan atau landasan yang dapat
merubahh sistem tersebut. Misalnya dengan penerapan mekanisme pasar yang adil
1
Abd. Ghofur, Mekanisme Pasar Prespektif Islam, Iqtishodiyah, Vol. 5, No. 1, Januari 2019, 2.
2
Fahmi Medias, “ Ekonomi Mikro Islam”, cet. Ke-1 (Magelang: UNIMMA PRESS, 2018), 13.
2
dan saling menguntungkan. Bahkan dalam ajaran Islam juga telah dijelaskan dalam
QS. An-Nisa’ ayat 29. Sistem yang didasari dengan kerelaan dan keikhlasan antara
penjual maupun pembeli maka akan membuahkan hasil yang memuaskan karena
tidak ada pihak yang merasa dirugikan karena merasa tertipu serta meminimalisir
adanya kekeliruan objek transaksi.
1) Apa definisi dari mekanisme pasar baik dari sisi umunya maupun dari segi
prespektif Islam?
2) Bagaimana konsep dari pembentukan harga serta keseimbangan pasar jika
ditinjau dari prediksi harga dan juga jumlah barangnya?
3) Bagaimana cara untuk menangani jika adanya pergeseran permintaan dan
penawaran untuk mencegah terjadinya distorsi pasar?
1) Untuk mengetahui maksud dari mekanisme pasar baik dari segi yang lebih
umum maupun dari segi menurut pandangan Islam
2) Untuk mengetahui seperti apa dan konsep pembentukan harga serta
keseimbangan pasar
3) Sebagai wawasan baru bagi penulis dan pembaca agar dapat mengatasi
segala bentuk hal tentang pergeseran permintaan dan penawaran serta poin
-poin penting mengenai distorsi pasar
4) Sebagai sumber wawasan baru bagi penulis dan pembaca dalam mengenal
konsep mekanisme pasar dan teori harga yang sesuai dengan realita yang
telah ada
5) Sebagai pemenuhan tugas pada studi yang sedang penulis tekuni.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar merupakan sebuah tempat atau wadah dimana penjual dan pembeli
atau produsen dan konsumen bertemu secara langsung maupun tidak langsung
untuk melakukan transaksi jual beli barang maupun jasa. Pasar sudah ada sejak
zaman Rasulullah Saw. Pada saat itu pasar pasar memang salah satu hal yang
cukup penting dan berpengaruh dalam perekonomian masyarakat. Dalam pasar
bukan semata-mata diperuntukkuan hanya sekedar tempat menjual dan membeli
saja akan tetapi pasar (market) memiliki cakupan yang cukup luas yang
didalamnya terdapat mekanisme yang terjadi ketika aktivitas ekonomi terjadi.
Mekanisme pasar di setiap sistem ekonomi tentunya memiliki perbedaan,
misalnya dalam sistem ekonomi konvensional dengan sistem ekonomi islam.
Bahkan teori harga dan aktivitas yang dilakukan memiliki perbedaan yang cukup
menimbulkan kesenjangan. Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dalam suatu
masyarakat dapat dilakukan paling tidak melalui 2 jenis mekanisme. Yaitu melalui
mekanisme pasar dan mekanisme birokrasi. Dengan sejumlah kondisi yang
disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat
mendorong pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan pasar juga
bisa terjadi dalam pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa disebabkan
karena adanya public goods beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah
(beserta mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme birokrasi.
Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun menjadi
berbeda - beda. Kadang - kadang harga yang terbentuk di pasar bisa menyebabkan
kerugian bagi konsumen atau bahkan kerugian bagi produsen juga. Oleh karena
itu, pemerintah dalam batas-batas tertentu terkadang perlu melakukan intervensi
dalam pembentukan harga dengan tujuan harga yang terbentuk tidak akan
merugikan konsumen maupun produsen.
4
A. Mekanisme pasar dalam sistem ekonomi konvensional
Dalam sistem ekonomi konvensional, terjadi perbedaan pendapat mengenai
posisi pemerintah dalam mekanisme pasarnya dan perbedaan inilah yang
memunculkan sitem itu sendiri. Jika ditinjau dari relita yang ada serta dari sejarah
permulaannya, sistem ekonomi konvensional menganut sistem pasar bebas. Hal
tersebut bermula pada abad ke-18, banyak ahli ekonomi yang mengattakan bahwa
sistem ini nantinya akan mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien.
Persaingan memang sering terjadi di pasar dan hal tersebut masih wajar saja
bahkan beberapa orang melakukan persaingan tersebut secara sembunyi-
sembunyi dan tidak saling keterbukaan. Sebenarnya dalam mekanisme pasar juga
3
Rozalinda, Ekonomi Islam:Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, Ed.1 cet. Ke-4
(Depok: PT Rajagranda Persada, 2014), 143-144.
5
terdapat aspek fungsional dan juga nilai. Aspek ini merujuk pada fungsi pasar
yang mempertemukan pembeli dan penjual :
1. Barang dan jasa tidak dapat diproduksi kecuali ada kompensasi untuk pemilik
sumberdaya karena telah melakukan kegiatan produktif.
2. Setiap orang membayar apa yang telah dibeli yang merupakan
keinginannnya. Karena pendapatan terbatas, maka seseorang perlu membuat
urutan pilihan atas barang dan jasa yang ingin dikonsumsi.
3. Pasar menyediakan ruang untuk menghubungkan pembeli dan penjual,
sementara perusahaanyya melakukan operasi terhadap keduanya.4
4
Arif Hoetoro, Ekonomi Mikro Islam : Pendekatan Integratif, cet. Ke-1 (Malang: UB Press,
2018), 36.
5
Rozalinda, Ekonomi Islam…., 148.
6
hal tersebut memang kejadian yang alami sehingga dipandang sah dan dapat
diterima maka pemerintah pun tidak perlu untuk menjalankan intervensi pasar.
Didalam sebuah mekanisme pasar tentunya terdapat permintaan dan juga
penawaran, yang disebut permintaan komoditas dan juga penawaran komoditas.
Dan di dalamnya juga terdapat hukum serta asumsi-asumsi yang mendasarinya
sesuai ketentuan ajaran Islam. Sistem pasar pada zaman Rasulullah memang
sangat berpengaruh dan dijadikan sebagai acuan kehidupan pasar karena dalam
sistemnya walaupun terdapat persaingan beliau menerapkan sistem persaingan
yang sempurna dan damai. Sistem pasar ini memiliki ciri khas diantaranya, yang
pertama orang-orang bebas keluar masuk pasar, yang keduaunsur-unsur monopoli
juga telah dihapuskan dari sistem pasar, yang ketiga adanya standarisasi produk
hal ini diterapkan agar terhindar dari pemalsuan barang dan masalah-masalah
yang muncul dalam aktivitasnya.6
6
Ibid.152-153.
7
1. Sistem Pasar
Dalam sistem pasar apa saja memiliki harga, yang merupakan nilai suatu barang
dalam satuan mata uang. Harga mencerminkan kondisi dimana seseorang atau
parusahaan bersedia mengadakan tukar menukar secara sukarela . Bila saya
membeli sebuah honda bekas dari seorang dealer seharga $3.150, maka itu berarti
Honda bekas itu nilainya lebih tinggi dari $3.150 untuk saya , dan bagi si dealer
nilai $3.150 lebih tinggi dari nilai Honda bekas tersebut . Dengan uang sejumlah
itu,saya tidak bisa memperoleh sesuatu yang lebih bernilai daripada Hoda bekas
tersebut. Dan pihak dealer tidak bisa menemukan seorang yang mau membayar
Honda bekas lebih mahal. Dan itu merupakan pasar mobil sudah menetapkan
harga untuk barang tersebut dan melalui perdagangan atau tukar-menukar secara
suka rela , telah mengalokasikan produknya ke orang yang paling membuthkan
dan paling tiggi imbalannya .
Selain itu harga juga merupakan isyarat atau sinyal bagi pihak produsen
maupun konsumen . Jika konsumen menghendaki lebih banyak barang misalnya
saja –bensin untuk menjalankan mobil-mobil mereka – maka tingkat permintaan
bensin dari perusahaanperusahaan minyak lebih cepat menyusut , mereka segera
menaikkan harga untuk mengimbanginya. Dan tingkat harga yang lebih tinggi itu
akan merangsang produksi minyak (bensin) yang lebih banyak .
Apa yang berlaku pada pasar barang konsumsi juga akan berlaku pada pada
pasar faktor produksi, seperti tenaga kerja. Harga-harga mengkoordinir segenap
keputusan para produsen dan konsumen disuatu pasar . Tingkat harga yang lebih
tinggi cenderung mengurangi pembelanjaan konsumen dan merangsang
kenaikkan produksi . Sebaliknya, tingkat harga yang lebih rendah cenderung
memperbanyak pembelanjaan konsumen dan menyurutkan produksi . Harga
merupakan poros penyeimbang dalam mekanisme pasar.7
7
M. Yoni Fajar Misbaghi, “Mekanisme Pasar dan Penawaran”, Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo, 3-4.
8
D. Teori Harga
Jika membahas mengenai harga tentunya kebanyakan orang sudah
mengetahui apa definisi dari harga dan bagaimana gambaran harga tersebut. Harga
atau price (bahasa Inggris) atau tsaman atau si’ru (bahasa arab) merupakan sesuatu
yang telah ditetapkan sebagai standar nilai suatu barang yang mana telah
disesuaikan dengan jumlah permintaan dan penawaran barang dan juga kualitas
suatu barang atau jasa. Harga juga bisa didefinisakn sebagai nisbah pertukaran
barang dengan uang. Dalam masyarakat modern, nilai harga barang tidaklah
dinisbahkan kepada barang sejenis tetapi dinisbahkan kepada uang.
Setelah mengetahui definisi dari harga tentunnya kita sudah mengetahui
gambarannya. Harga dan teori harga merupakan kedua hal yang berbeda, jika harga
adalah sesuatu standar nilai suatu barang maka teori harga adalah teori yang
menjelaskan mengenai bagaimana harga barang di pasar bisa terbentuk. Dalam hal
ini penawaran dan permintaan berperan penting dalam teori ini sesuai dengan
penjelasan yang telah disebutkan diawal.
9
Pasar (market) adalah sekelompok pembeli dan penjual dari suatu barang dan
jasa.Sebagai suatu kelompok, para pembeli menentukan seberapa banyak
permintaan barang tersebut, dan sebagai kelompok yang lain, para penjual
menentukan seberapa banyak penawaran barang tersebut.8
A. Keseimbangan Pasar
Berikut ini gambar 3.1 mengenai keseimbangan pasar antara kurva penawaran
yang berpotongan dengan kurva permintaan:
8
Nuhfil Hanani dan Rosidin Asmara,Ekonomi Mikro, (Malang: PS. Agribisnis, 2011), 15.
10
Dari gambar 3.1 vertikal menunjukan harga barang (P) yang diukur dalam
rupiah pe unit. Harga inilah yang diterima penjualan untuk jumlah penawaran
tertentu. Sumbu horizontal menunjukan jumlah total permintaan dan penawaran
(Q) dinyatakan dalam unit per periode. Didalam kurva grafik permintaan yang
tersebut keseimbangan pasar (equilibrium). Kedua kurva saling berpotongan
dalam jumlah dan harga equilibrium. Pada harga ini Pe, jumlah penawaran dan
permintaan adalah sama (Qe).9
Pergeseran kurve tersebut dapat terjadi secara sendiri-sendiri atau serentak pada
kurve permintaan dan penawaran. Sebagai contoh, (1) kurve permintaan bergeser
ke kanan, kurve penawaran tetap; (2) kurve penawaran bergeser ke kanan, kurve
permintaan tetap; atau (3) kurve permintaan dan kurve penawaran secara serentak
bergeser ke kanan.10
9
Sugiyanto dan Anggun, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, (Banten: YPSIM, 2020), 23.
10
Nuhfil Hanani dan Rosidin Asmara, Ekonomi Mikro….., 29.
11
Fungsi permintaan adalah munculnya antara hubungan jumlah barang dan
harga yang kerap terbanding terbalik. Contoh: harga barang turun karena
permintaan yang meningkat, begitu sebaliknya.
2. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran sendiri lebih fokus pada korelasi persamaan antara harga
dan jumlah barang yang ditawarkan produsen. Mekanismenya pun disesuaikan
dengan hukum penawaran, yaitu ketika jumlah barang meningkat, maka akan
diikuti kenarikan harga dipasr.
–P = 8P – 100
-P – 8 P = 100 – 80
-9P = - 180
P = (-180/-9) = 20
12
Berdasarkan rumus maka diperoleh harga (P) keseimbangannya yaitu 20. Maka
untuk mencari jumlah (Q) keseimbangannya adalah dengan memasukkan nilai
harga ke salah satu saja fungsi yang diketahui.
Q = 80 – P
Q = 80 – 20
Q = 60
Jadi, didapatkan nilai jumlah (Q) keseimbangannya adalah 60.
Nilai ini bisa dibuktikan kebenarannya karena jika dimasukkan ke rumus Qs juga
akan menghasilkan nilai yang sama..
Q = 8P- 100
Q = 8(20) – 100
Q = 160 – 100
Q = 60
Pada tabel harga diisi list harga yang diberikan, pada Qd diisi list berapa jumlah
unit yang diminta dengan harga tersebut, dan pada Qs diisi list berapa jumlah unit
yang bisa ditawarkan dengan harga terkait.
13
Qs (Jumlah
Qd (Jumlah Permintaan)
P (Harga) Dalam Rp Penawaran) Dalam
Dalam Unit
Unit
1.000 50 20
2.000 40 20
3.000 35 25
4.000 30 30
5.000 25 40
6.000 20 50
Dari tabel tersebut diketahui bahwa pada harga Rp 4000 jumlah permintaan dan
jumlah penawarannya sama yaitu 30 unit. Artinya harga keseimbangan produk x
ada pada harga Rp 4000 dengan jumlah keseimbangan yang terjadi diangka 30 unit.
Pada dasarnya proses terbentuknya harga keseimbangan pasar terjadi karena adanya
interaksi antara penjual yang melakukan penawaran dan pembeli yang melakukan
permintaan. Singkatnya, bisa diartikan juga bahwa harga keseimbangan pasar
adalah harga hasil tawar menawar antara penjual dan pembeli. Namun proses ini
harus dilakukan secara wajar, tawar menawar yang terjadi tak boleh merugikan
salah satu pihak.
berdasarkan proses terbentuknya harga keseimbangan tersebut, diketahui ada
beberapa faktor yang memengaruhinya. Faktor yang memengaruhi harga
keseimbangan pasar yaitu:
• Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah,tetapi jumlah barang atau
jasa terbatas.
• Tinggi rendahnya biaya produksi
14
• Pandangan akan masa depan dari produsen dan konsumen
• Produsen mengetau selera konsumen
• Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi daya beli konsumen
tetap atau berkurang.11
A. Harga keseimbangan
11
Ahmad Muzaki, “Proses Terbentuknya Harga Keseimbangan Pasar,Disertai Fungsi...”, dalam
https://www.otosia.com/berita/proses-terbentuknya-harga-keseimbangan-pasar-disertai-fungsi-
dan-cara-menghitungnya-kln.html diakses pada tanggal 22 maret 2022.
15
tersebut. Jadi, secara grafis harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara
kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Contoh kurva :
Penjelasan:
● Saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, maka akan ada barang
dalam jumlah lebih banyak yang ditawarkan oleh produsen sebesar 150 unit.
Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, konsumen
hanya akan mengajukan permintaan sebesar 50 unit. Maka telah terjadi surplus
(kelebihan Penawaran) sebesar 100 unit, yang dapat saja diekspor oleh
produsen untuk mendapat laba bersih sedangkan kebutuhan konsumen juga
sudah terpenuhi.
● Saat harga barang ada dalam kondisi $10, maka akan ada 100 unit yan
ditawarkan oleh produsen. Dan pada saat itu, konsumen merasakan penurunan
harga, akan mengajukan permintaan lebih lagi menjadi 100 unit. Dalam kondisi
ini, terjadi titik temu (keseimbangan) antara Qs = Qd.
● Saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, maka hanya akan ada
sedikit barang yang ditawarkan oleh produsen yaitu sebesar 50 unit. Sedangkan
16
saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, konsumen malah akan
mengajukan permintaan sebesar 150 unit. Maka telah terjadi shortage
(kekurangan penawaran / kelebihan permintaan) sebesar 100 unit. Hal ini
menyebabkan terjadinya kelangkaanbbarang karena kebutuhan konsumen juga
tidak terpenuhi dengan baik.
Qd = Qs
1.600 = 0,002 Pq
17
keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi apabila yang berubah adalah
faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau
pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.
Contoh:
Pada saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia dimana harga susu
meningkat drastis. Penyebab terjadinya kenaikan harga ini karena dua hal:
18
menyebabkan kenaikan kurva permintaan secara drastis atau kurva
bergeser ke kanan atas.
C. Surplus Ekonomi
Surplus adalah jumlah yang melebihi hasilnya, berlebihan, sisa. Istilah surplus
dalam ilmu ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Surplus Produsen
Surplus Produsen Adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh
seseorang produsen dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi
dibandingkan dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk
ditawarkan.
2. Surplus Konsumen
Surplus Konsumen Adalah kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang
diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah
dari harga yang konsumen bersedia membayarnya.
19
2.4 Pergeseran permintaan dan penawaran
12
Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi, 48.
13
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar, 84.
20
B. Pergeseran Kurva Penawaran
A. Pengertian
Distorsi pasar merupakan kondisi pasar yang tidak seimbang di mana terjadi
hal-hal yang mengganggu mekanisme pasar yang sudah tersusun rapi. Distorsi
yang terjadi dilakukan oleh komponen pasar itu sendiri dalam rangka memperoleh
keuntungan lebih cepat dan lebih banyak, namun di sisi lain merugikan komponen
pasar yang lain. Distorsi pasar merupakan bentuk penyimpangan yang
14
Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar edisi ketiga. PT Raja Grafondo Persada.
2001. Hal 86
21
menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan dan ketidakadilan di pasar yang
harus diatur oleh pemerintah (pihak otoritas) lewat kebijakan intervensi yang
menjadi wewenangnya.
Pasar menentukan harga dan cara berproduksi, tidak boleh ada gangguan yang
mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar tersebut. Namun dalam
kenyataannya sulit ditemukan pasar yang berjalan sendiri secara adil (fair).
Kondisi demikianlah kita sebut sebagai distorsi pasar. Dalam kenyataannya,
Distorasi pasar tetap sering terjadi, sehingga dapat merugikan para pihak yang
terlibat sebagai pelaku pasar.
Distorsi pasar ini sering dilakukan oleh para pelaku pasar untuk mencari
keuntungan cepat atau di atas wajar dengan merugikan pihak lain. Distorsi ini
menciptakan ketidakadilan dan ketidakseimbangan di pasar. Menguntungkan bagi
satu pihak tetapi merugikan bagi pihak lain. Beberapa tindakan yang bersifat
kezaliman (zhulm) di pasar dapat menyebabkan kondisi terjadinya distorsi baik
dari sisi penawaran maupun permintaan. Kondisi ini mengakibatkan harga berada
dalam kondisi ketidak-seimbangan, dimana pertemuan supply dan demand terjadi
karena ada faktor-faktor kejahatan, bukan disebabkan oleh faktor yang bersifat
alamiah yang tidak dapat dihindari oleh manusia, seperti: cuaca, bencana alam,
dan lainnya. Beberapa tindakan bukan alamiah tetapi karena tindakan kejahatan
seseorang atau sekelompok orang di pasar yang menjadi pemicu terjadinya
distorsi pasar :
22
sebenarnya ihtikar tidak identik dengan monopoli dan/atau penimbunan.
Dalam Islam, siapa pun boleh berbisnis tanpa peduli apakah dia satu-satunya
penjual (monopoli) atau ada penjual lain. Menyimpan stock barang untuk
keperluan persediaan pun tidak dilarang dalam Islam. Jadi monopoli sah-sah
saja. Demikian pula menyimpan persediaan. Yang dilarang adalah ihtikar,
yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menjual
lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi, atau istilah ekonominya
monopoly’s rent-seeking. Jadi dalam Islam, monopoli boleh. Sedangkan
monopoly’s rent seeking tidak boleh.
Suatu kegiatan masuk dalam ketegori ihtikar apabila tiga unsur berikut
terdapat dalam kegiatan tersebut :
b) Bai’ Najasy
23
benar ingin membeli yang sebelumnya orang ini telah melakukan
kesepakatan dengan penjual. Akibatnya terjadi permintaan palsu (false
demand). Tingkat permintaan yang terjadi tidak dihasilkan secara alamiyah.
2. Penipuan (Tadlis)
Tadlis adalah kondisi di mana satu pihak tidak mengetahui kondisi yang
sebenarnya (unknown to one party) sehingga pihak yang mengetahui informasi
memanfaat kondisi tersebut untuk mendapatkan keuntungan dengan menipu
pihak yang tidak tahu. Kondisi ini disebabkan karena adanya incomplete
information. Tadlis bisa terjadi dari segi kualitas, kuantitas, harga dan waktu
penyerahan. Tadlis ini terjadi karena adanya ketidakjujuran di antara pihak yang
melakukan transaksi. (Karim, 2007).
3. Taghrir
Taghrir berasal dari kata bahasa arab gharar, yang berarti akibat, bencana,
bahaya, risik dan ketidakpastian. Dalam istilah fikih muamalah, taghrir berarti
melakukan sesuatu secara membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi,
atau mengambil risiko sendiri dari suatu perbuatan yang mengandung risiko
tanpa mengetahui dengan persis apa akibatnya atau memasuki kancah risiko
tanpa memikirkan konsekuensinya.
24
Jual beli gharar ialah suatu jual beli yang mengandung ketidak-jelasan atau
ketidak pastian. Jual beli gharar dan tadlis sama-sama dilarang, karena keduanya
mengandung incomplete information. Namun berbeda dengan tadlis, dimana
incomplete informationnya hanya dialamin oleh satu pihak saja (onknown to one
party), misalnya pembeli saja atau penjual saja, dalam gharar incomplete
information dialami oleh dua pihak, baik pembeli maupun penjual. Jadi dalam
gharar terjadi ketidakpastian (ketidakjelasan) yang melibatkan dua pihak
(unknown to both parties),. Contohnya jual beli ijon, jual beli anak sapi yang
masih dalam kandungan induknya, menjual ikan yang ada di dalam kolam.
Sebagaimana tadlis jual beli gharar juga terjadi pada empat hal, yaitu: kualitas,
kuantitas, harga dan waktu.
15
ukmanul Hakim, DISTORSI PASAR DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM,
Ekomadania, Vol. 1. No. 1, Juli 2017.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya kegiatan ekonomi tidak lepas dari kata menjual, membeli, harga,
keuntungan serta kerugian. Segala transaksi tersebut pada umumnya sering
terjadi dalam sebuah wadah yang dikenal sebagai pasar yaitu tempat
bertemunya penjual dan pembeli dimana melakukan sebuah trnsaksi jual beli
dengan kesepakatan harga yang telah ditawarkan. Pasar sudah ada sejak zaman
Rasulullah Saw. Pada masa Rasulullah mekanisme pasar dapat dikatakan
sangat baik dan sesuai dengan syariat Islam sehingga pihak yang terlibat tidak
merasa terbebani. Kegiatan ekonomi juga akan selalu berhubungan dengan
kualitas barang atau jasa yang akan selalu diukur dengan harga. Penentuan
harga juga akan memunculkan wacana pemikiran etika dalam pelaksanaan
kegiatan ekonomi yang didorong oleh realitas bisnis tanpa mengabaikan nilai-
nilai moralitas. Keseimbangan pasar juga sangat penting dalam sistem ekonomi
dimana keadaan permintaan dan penawaran berada pada titik yang sama, hal
ini dapat diilustrasiikan melalui kurva. Kurva permintaan dan penawaran tentu
dapat mengalami pergeseran jika terjadi kenaikan atau penurunan yang
disebabkan oleh faktor tertentu. Hal lain yang perlu diperhatika ialah mengenai
distorsi pasar yaitu kondisi pasar yang tidak seimbang di mana terjadi hal-hal
yang mengganggu mekanisme pasar yang sudah tersusun rapi. Distorsi yang
terjadi dilakukan oleh komponen pasar itu sendiri dalam rangka memperoleh
keuntungan lebih cepat dan lebih banyak, namun di sisi lain merugikan
komponen pasar yang lain.
3.2 Saran
26
dengan aturan yang ada dimana fungsinya nanti untuk membantu pemerintah
dalam menstabilkan dan memperbaiki kekurangan yang ada dalam ekonomi
negara dan bukan semata-mata hanya mengejar keuntungan yang besar namun
keluar dari jalur (aturan) yang telah ditentukan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Al Arief, Nur Rianto, dan Amalia, Euis, Teori Mikroekonomi : suatu perbandingan
ekonomi islam dan ekonomi konvensional, cet. Ke-1. Jakarta: Kencana,
2010
Anggun, dan Sugiyanto, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Banten:
YPSIM, 2020
Ghofur, Abd., Mekanisme Pasar Prespektif Islam, Iqtishodiyah, Vol.5, No. 1,
Januari 2019.
Hakim , Ukmanul, Distorsi Pasar dalam Pandangan Ekonomi Islam, Ekomadania,
Vol. 1, No. 1, Juli 2017.
Hanani, Nuhfi, dan Asmara, Rusidin, Ekonomi Mikro, Malang: PS. Agribisnis,
2011.
Hoetoro, Arif, Ekonomi Mikro Islam : Pendekatan Integratif, cet. Ke-1, Malang:
UB Press, 2018.
Manurug, Rahardja, Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter, Jakarta, 2004.
Medias, Fahmi, Ekonomi Mikro Islam, cet. Ke-1, Magelang: UNIMMA PRESS,
2018.
Misbaghi, M. Yoni Fajar, (n.d.)., Mekanisme Pasar dan Penawaran. Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
Muzaki, Ahmad, “Proses Terbentuknya Harga Keseimbangan Pasar,Disertai
Fungsi...”, dalam https://www.otosia.com/berita/proses-terbentuknya-
harga-keseimbangan-pasar-disertai-fungsi-dan-cara-menghitungnya-
kln.html diakses pada tanggal 22 maret 2022.
Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, Ed.1
cet. Ke-4, Depok: PT Rajagranda Persada, 2014.
SJ, T. Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Yogyakarta: Kanisius, 2003.
Sukirno, S. (2001). Mikro Ekonomi Teori Pengantar, ed. Ke-3. Jakarta: PT Raja
Grafondo Persada.
28