Anda di halaman 1dari 15

BIDIKMISI ESSAY COMPETITION 2018

JUDUL ESSAI

PROGRAM PENINGKATAN GEMALI (GERAKAN MAHASISWA


PEDULI) FOR STREET CHILDREN SUSTAINABLE BASED THEMATIC
LEARNINGGUNA MENCIPTAKAN GENERASI YANG
BERPENDIDIKAN DAN BERINTELEKTUAL TINGGI

Oleh :

PIPIN NURJANAH (170711100045 / 2017)


MAYA LESTARI (170711100094 / 2017)

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


MADURA
2018
PROGRAM PENINGKATAN GEMALI (GERAKAN MAHASISWA
PEDULI) FOR STREET CHILDREN SUSTAINABLE BASED
THEMATICLEARNINGGUNA MENCIPTAKAN GENERASI YANG
BERPENDIDIKAN DAN BERINTELEKTUAL TINGGI

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan dimana


setiap manusia berhak mendapatkannya sehingga untuk menjadikan suatu negara
agar menjadi lebih berpotensi untuk maju.Adanya pendidikan menghasilkan
sumber daya manusia yang berintelektual tinggi serta mempunyai komitmen
untuk memajukan suatu negara khususnya Negara Indonesia.Namun, pada zaman
yang semakin modern ini berbagai permasalahan banyak yang harus di hadapi
oleh lembaga pendidikan.Salah satunya adalah tingkat pendidikan di Indonesia
semakin tahun semakin menurun.Bukan hanya dari segi kualitasnya saja yang
menurun namun anak-anak yang bersekolah sedikit.
Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah penduduk di Indonesia
pada tahun 2017 lalu hampir 262 juta jiwa dan belum lagi ditambah dengan bonus
demografi yang diperkirakan akan meningkat setiap tahun. Sehingga, tidak heran
apabila Indonesia merupakan negara Indonesia memiliki penduduk terbanyak.
Namun, disamping itu Indonesia sangat krisis dalam bidang pendidikan yang
dapat dilihat dari hasil survei Political and Economic Risk Asia yang
menyebutkan bahwa sistem pendidikan di Korea dinilai memiliki sistem
pendidikan terbaik yang kemudian disusul dengan Singapura, Jepang, Taiwan,
India, Cina serta Malaysia. Namun, untuk Negara Indonesia dalam hal sistem
pendidikan menduduki rangking 12 setingkat dibawah Vietnam.Sehingga dapat
dilihat bahwa sistem pendidikan yang berada di Indonesia perlu adanya sosialisasi
berkelanjutan agar lebih mengukuhkan program-program yang belum
direalisasikan guna menciptakan generasi yang lebih matang. Dengan adanya
program yang akan direalisasikan tersebut diharapkan dapat mencari poin tertentu
yang menjadi penyebab atau sesuatu yang belum memadai agar lebih menjadi
efektif dan efisisen.Selain itu, ada beberapa permasalahan khusus dalam dunia
pendidikan seperti rendahnya sarana fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya
prestasi siswa serta mahalnya pendidikan.Apabila dilihat sebenarnya pendidikan
yang formal sangat bagus untuk mengatasi rendahnya pendidikan.Namun, tidak
semua anak-anak mendapatkan pendidikan formal karena faktor umumnya seperti
keterbatasan biaya yang menjadi salah satu kendala yang sering dihadapi saat
ini.Sehingga, perlu pemberlakuan adanya pendidikan dimana mereka yang mau
belajar dengan sungguh-sungguh dan mempunyai komitmen yang tinggi dapat
memperoleh ilmu juga seperti halnya pendidikan informal.Pendidikan informal
juga dapat membantu karena pendidikan ini dapat dilakukan diluar sekolah
dimana anak-anak yang kekurangan biaya atau keterbatasan biaya dan rata-rata
dari kalangan anak-anak yang tidak bersekolah tersebut juga mendapatkan
pendidikan yang layak khususnya anak jalanan.
Pada tahun 2006 terdapat 78,96 juta anak dibawah 18 tahun, dan menurut
DepSos (Departemen Sosial) ada sebanyak 3.308.642 termasuk dalam kategori
anak jalanan. Sangat memperihantinkan memang, bukankan seharusnya mereka
mendapatan pendidikan yang layak dan baik sebagiamana yang terdapat dalam
pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 yang berbunyi : “Setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan” (1) dan “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya” (2). Seharusnya pemerintahan
bertindak tegas dalam hal menyangkut pendidikan agar anak-anak jalan juga
mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan usia mereka dan sama dengan
anak-anak lainnya. Walaupun kebanyakan anak jalanan merupakan anak-anak
yang berasal dari keluarga tidak mampu dan kebanyakan dari mereka hanya
mencari nafkah sehingga jarang memikirkan adanya pendidikan. Tetapi
pemerintah harus terus berupaya untuk menuntaskan kesenjangan pendidikan
yang semakin hari semakin parah ini. Dalam hal pemberantasan kesenjangan ini,
pemerintah tidak harus memberikan pendidikan formal kepada anak-anak jalanan
tersebut.Bagi anak jalanan yang tidak mampu, hal tersebut juga dapat diatasi
dengan pendidikan informal.Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung
sepanjang usia sehingga sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-
hari, pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan
keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar,
perpustakaan, dan media massa(Coombs 1973).Sehingga, walaupun mereka tidak
mendapatkan atau tidak bisa mengenyam pendidikan formal, mereka bisa dengan
mengenyam pendidikan informal. Dalam jalur pendidikan informal ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk belajar secara mandiri diluar sekolah.Sehingga
pendidikan ini diharapkan menjadi peluang bagi anak jalanan.
Menurut Makbulloh (2008) menyatakan bahwa pada dasarnya pendidikan
informal bersifat kegiatan yang sosial pendidikan yang biasanya dilakukan oleh
Lembaga Swadaya Masyarakat maupun daerah tertentu yang merupakan bagian
dari masyarakat yang peduli terhadap pendidikan anak-anak jalanan itu
sendiri.Pendidikan bagi anak jalanan memang sangat diperlukan karena dengan
adanya pendidikan diharapkan mampu merubah perilaku seseorang. Misalnya,
karena minimnya pendidikan atau bahkan tidak adanya pendidikan dapat
mengakibatkan anak-anak berperilaku negatif seperti seks bebas, mabuk, dan
sebagainya. Perilaku tersebut tidak seharusnya muncul mengingat usia mereka
yang masih dibawah umur. Sehingga, hal tersebut perlu adanya pengajaran dan
pendidikan sehingga perlu adanya program yang dapat memberikan pengarahan
yang dapat memberantas perilaku negatif anak jalanan serta memberikan
pembelajaran dan pendidikan yang efektif, efisien serta layak seperti Program
GEMALI (Gerakan Mahasiswa Peduli).
Program GEMALI (Gerakan Mahasiswa Peduli) merupakan gerakan dari
sekian banyak gerakan yang dilakukan di Indonesia untuk memberantas
kesenjangan pendidikan yang masih terbilang sangat rendah serta untuk
meningkatkan pengembangan sumber daya lokal yaitu kalangan anak-anak
jalanan.. Pembuatan program GEMALI ini diharapkan mampu menjadi tonggak
awal untuk memberikan pembelajaran yang baik dan layak bagi anak-anak yang
kurang mampu dari segi ekonomi khususnya anak-anak jalanan. Tujuan dari
Program GEMALI ini sama dengan program edukasi lainnya. Letak perbedaanya
hanyalah dari sistem pembelajarannya.Pembelajaran merupakan istilah generik
yang meliputi sejumlah besar program atau cara pemberdayaan warga belajar
yang dilakukan secara luwes. Dalam program ini menggunakan pembelajaran
berbasis tematik.Implementasi pembelajaran tematik sangatmemperhatikan
asumsi bahwa 1) anak belajar dilahirkan dalam keadaan berbeda, 2) setiap anak
belajar memiliki kemampuan untukbelajar dan mengembangkan diri, 3) anak
belajar tumbuh danberkembang sesuai dengan potensi genetik dan lingkungan
yang mempengaruhinya, 4)anak belajar memiliki kemampuan dan kreativitas
dalam mengembangkan kepribadiannya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa setiap anak yang lahir memang berbeda-beda namun dengan adanya
pendidikan dan pengaruh lingkungan yang baik dan positif maka akan
menghasilkan karakter yang positif juga. Pembelajaran tematik ini mendorong
eksplorasi topik, problem dan pertanyaan penting melalui penggabungan
pengalaman warga belajar dalam banyak kesempatan dengan bahan bacaan dan
tulisan yang dilakukan melalui diskusi dan kerja sama sesuai dengan minat,
kemampuan, latar belakang dan perkembangan bahasa warga belajar sehingga
menghasilkan kemampuan baca-tulis-hitung yang dimiliki warga belajar.Ada
beberapa tahapan yang nantinya akan dikonsep sedemikian rupa dalam
pembelajaran tematik seperti berikut :

Bentuk Materi
Prinsip
Pendidikan Pembelajaran

Langkah-
Strategi
Bahan Ajar langkah
Pembelajaran
pembelajaran

Indikator
Keberhasilan
dan Evaluasi

Gambar 1. Konsep dan Tahap Pembelajaran Tematik dan Evaluasi


A. Prinsip
Implemementasi program pembelajaran tematik ini mengandung: 1) Belajar
mandiri dengan menggunakan bahan belajar terprogram. 2) Belajar kelompok
sebaya (peer learning) dengan bantuan teman-temannya yang telah menguasai
materi yang dipelajari, orang tua, masyarakat maupun mahasiswa yang
menyelenggarakan. 3) Fungsi peran mahasiswa sebagai agent of
changesebagai pengelola kegiatan pembelajaran yang membantu warga
belajar dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.
B. Bentuk Pendidikan
Bentuk pendidikan yang diterapkan untuk anak jalanan adalah Pendidikan
Anak jalanan oleh Mahasiswa melalui Program GEMALI.Sehingga, dalam
proses mengajar anak jalanan ini terdapat relawan terutama kalangan
mahasiswa karena mahasiswa merupakan agent of change dimana mereka di
beri amanah untuk menjadi agen perubahan menjadi lebih baik yang
kemudian di implementasikan dengan memberikan pembelajaran yang efektif
. Pemberlakuan untuk relawan ini lebih difokuskan untuk mahasiswa, namun
apabila terdapat relawan yang memiliki komitmen yang tinggi untuk
mengubah kesenjangan pendidikan menjadi lebih baik maka juga bisa
dimasukkan dalam program tersebut.Pendidikan dilakukan melalui gerakan
yang dilakukan mahasiswa yang kemudian dikelompokkan berdasarkan
tempat tinggal, aktivitas dan pengalaman belajar anak jalanan. Sehingga
dengan begitu akan lebih mudah dalam proses mengajar nantinya.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam lingkungan alamiah, keluarga dan
tempat aktivitas anak jalanan.
C. Materi Pembelajaran
Materi yang dipersiapkan dalam pembelajaran tematik untuk anak jalanan ini
meliputi; 1) system moral (budi pekerti), 2) keaksaraan fungsional, 4)
keterampilan khusus, 5) kemampuan komunikasi, 6) dan cara hidup sehat.
Dalam satu pokok bahasan dapat dianalisis ke dalam beberapamateri
pembelajaran.
D. Bahan Ajar
Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran tematik berupa bahan sebagai
media pembelajaran dan bahan sumber belajar.Materi pembelajaran disusun
dengan karaketeristik praktis, sederhana, jelas, mudah digunakan, mudah di
bawa, dan menarik. Disisi lain, program GEMALI ini nantinya juga akan
melakukan dengan penyebaran informasi mengenai donasi buku dan untuk
anak jalanan yang digalang oleh mahasiswa agar dapat menunjang proses
mengajar yang lebih baik. Penggalangan untuk donasi buku ini nantinya akan
diberikan kepada anak jalanan yang membutuhkan. Sehingga dengan adanya
Program GEMALI ini yang terdiri dari proses pembelajaran yang akan
dilakukan, pemberian buku gratis yang digalang dari donasi buku untuk
diberikan kepada anak jalanan serta metode pembelajaran yang
menyenangkan dan unik ini diharapkan mampu memberikan pendidikan serta
memberantas buta huruf menjadi melek huruf anak jalanan dengan adanya
pengajaran dan pendidikan yang baik.
E. Strategi Pembelajaran
1) Belajar mandiri, Sistem belajar mandiri merupakan pengaturan program
belajar yang diorganisasikan secara sistemik sehingga setiap warga belajar
dapat memilih atau menentukan bahan dan kemajuan belajar sendiri. 2)
Belajar teman sebaya (peer learning), Sistem pembelajaran yang
dilakukan bersama dengan teman sebaya sesama anak jalanan yang telah
memiliki pengalamandan kemampuan yang lebih banyak. Teman-teman
seusianyamembantu warga belajar dalam mempelajari materi
pembelajaran. 3) Belajar yang diselenggarakan mahasiswa, Belajar yang
dilakukan bersama dengan kalangan mahasiswa yang penduli dengan
pendidikan anak jalanan, baik dilakukan secara perorangan maupun secara
komunitas.
F. Langkah-langkah Pembelajaran

Persiapan Pelaksanaan Akhir

Gambar 2. Sistem Pembelajaran


1) Tahap persiapan Pada tahap ini warga belajar diorganisasikan dalam
bentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 2-3 anak yang
memiliki karakteristik beraneka ragam, namun ketiganya masih dalam
wilayah yang berdekatan. Masing-masing kelompok nantinya akan
dipandu oleh seorang mahasiswa yang telah memiliki pengalaman dan
kemampuan yang lebih baik. 2) Tahap pelaksanaan, Pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan individual dan
berkelompok. Fasilitator belajar dapat diperoleh dimana mereka tinggal,
baik di jalanan, di rumah maupun di warung makan. Fasilitor
pembelajaran yang dipersiapkan secara terpogram, yaitu mahasiswa yang
ditunjuk secara formal bertanggung jawab dalam pengelolan pembelajaran,
sedangkan orang tua dan teman sebaya bertugas membantu warga belajar
jika mengalami kesulitan. 3) Tahap Akhir, Di bagian akhir pembelajaran,
yang bertanggung jawab mengkoordinir kegiatan, memberikan
umpanbalik terhadap materi yang dipelajari, baik dalam bentuk
tanyajawab, pratek, diskusi maupun penjelasan.
G. Indikator keberhasilan dan Evaluasi
Tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan warga
belajar dapat dilakukan melalui evaluasi secara berkala, yang telah disusun
dalam bagian bahan ajar, yang lebih banyak dilihat dari kemampuan membaca
dan menulis, berhitung fungsional, etika moral, kemampuan berkomunikasi,
dan keterampilan praktis. Kemudian, untuk evaluasi akan diterapkan dalam
pembelajaran yang dalambentuk lisan dan tugas praktik sesuai dengan
kemampuan yang ingindicapai. Tes tertulis dilakukan untuk mengetahui
tingkat kemampuan membaca dan menulis fungsional yang telah dikuasai
warga belajar.Dalam program GEMALI ini memberikan kesadaran bahwa
walaupun mereka tidak mengenyam pendidikan formal, tetapi mereka tetap
bisa mengenyam ilmu dengan pendidikan informal khususnya anak jalanan
yang kebanyakan dari mereka putus sekolah karena kurang mampu untuk
melanjutkan pendidikannya ataupun anak jalanan yang benar-benar tidak
mempunyai biaya untuk mengenyam pendidikan sama sekali.Program
GEMALI yang berkelanjutan ini nantinya tidak hanya satu wilayah, program
ini nantinya akan dikembangkan dan diperluas dengan konsep dalam satu
wilayah harus terdapat satu Program GEMALI ini agar pemerataan
pengembangan sumber daya manusia. Program ini diharapkan dapat
memenuhi fungsi dan tujuan Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003 yaitu berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menjadikan
Negara Indonesia yang lebih dengan menciptakan sumber daya manusia yang
berpendidikan dan berintelektual tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Sujarwo, "Model Pembelajaran Tematik Bagi Anak Jalanan," Jurnal Pendidikan


Diklus Edisi 6 Th.XI, September 2007, him.102-105.

Putri, Tesha, "Ada Apa dengan Pendidikan di Indonesia?", dalam


http://student.cnnindonesia.com/edukasi/20180103112420-445-266335/ada-
apa-dengan-pendidikan-di-indonesia/ Akses tanggal 19 Januari 2018.

Iswidodo, "DATA TERKINI, Jumlah Penduduk Indonesia Lebih dari 262 Juta
Jiwa” dalamjateng.tribunnews.com/2017/08/02/data-terkini-jumlah-
penduduk-indonesia-lebih-dari-262-juta-jiwaAkses tanggal 2 Agustus 2017.

Supraba, Dellawaty, "Pendidikan Bagi Anak Jalanan”


https://www.kompasiana.com/deirradesu/54f6bca3331104568b468b/pendidi
kan-bagi-anak-jalanan dalamAkses tanggal 14 Juli 2014..

Singasari, Alfa, "bunyi pasal 31 ayat 1, 2, 3, 4, 5 UUD 1945”


http://www,alfasingasari.com/2017pasal-31-ayat-1-2-3-4-5-uud-1945.html
dalamAkses Tanggal 01 Tahun 2017.
FORMULIR PENDAFTARAN

BIDIKMISI ESSAY COMPETITION 2018

I. DATA KELOMPOK
a. Nama Kelompok : Pipin Nurjanah
b. Asal Perguruan Tinggi : Universitas Trunojoyo Madura
c. Alamat Perguruan Tinggi : Jln. Raya Telang, Kamal-Bangkalan, Madura
d. Sub Tema yang di ambil : Pendidikan
e. Judul Essai : “PROGRAM PENINGKATAN GEMALI
(GERAKAN MAHASISWA PEDULI) FOR
STREET CHILDREN SUSTAINABLE
BASED THEMATIC LEARNINGGUNA
MENCIPTAKAN GENERASI YANG
BERPENDIDIKAN DAN
BERINTELEKTUAL TINGGI”.

II. DATA KETUA


b. Nama : Pipin Nurjanah
c. TTL : Ngawi, 20 Oktober 1999
d. Alamat : Dusun Kerten Desa Teguhan
Kec Paron, Ngawi
e. Telepon/HP : 085851303385
f. E-mail :nurjanahpipin@gmail.com
g. Fakultas/Prodi : Fak. Keislaman/Hukum Bisnis Syariah

Anda mungkin juga menyukai