Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI
“ EKONOMI MIKRO ”

Nama Anggota :
1. Erick Susanto (18.50.031)
2. Joni Liang (18.50.061)
3. Rendra Anggadi (18.50.162)
4. Ananda Ichsan Halay (18.50.175)

STMIK PPKIA TARAKANITA RAHMAWATI


TARAKAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada Kami
sehingga makalah ini dapat dibuat dengan lancar dan tanpa hambatan. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas tugas dan tanggung jawab yang
(Dosen Terkait) berikan kepada kami sehingga kami dapat mempunyai wawasan
yang luas dengan makalah yang kami buat ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

COVER LUAR ........................................................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................

ii

DAFTAR ISI. . ..........................................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi Mikro................................................................................

2.2 Kebijakan Ekonomi Mikro.................................................................................

2.2.1 Kebijakan Harga Terendah....................................................................

2.2.2 Kebijakan Harga Tertinggi....................................................................

2.2.3 Kebijakan Pajak.....................................................................................

iii
2.2.4 Kebijakan Subsidi.................................................................................

2.3 Pemanfaatan Mikroekonomi...............................................................................

2.4 Metode Mikroekonomi.......................................................................................

2.5 Konsep Dasar Mikroekonomi.............................................................................

2.6 Komponen Ekonomi Mikro................................................................................

10

2.7 Analisa Ekonomi Mikro.....................................................................................

11

2.8 Ruang Lingkup Ekonomi Mikro.........................................................................

13

2.9 Contoh Ekonomi Mikro......................................................................................

14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................

16

3.2 Saran...................................................................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................

18

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan semakin majunya peradaban manusia, membuat manusia
menjadi semakin cerdas dan semakin banyak alat kapital yang mereka miliki,
yang semuanya ini meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan
barang-barang dan jasa-jasa yang selanjutnya dapat mereka pergunakan untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi meningkatnva kemampuan mereka
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa tersebut hampir senantiasa diikuti,
dibarengi, bahkan tidak jarang pula didahului oleh timbulnya kebutuhan-
kebutuhan baru.
Meningkatnya kebutuhan mereka tersebut demikian cepatnya,
sehingga bangsa yang paling maju di dunia dewasa ini, masih pula merasakan
keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin
beranekaragam teori.
Menghadapi kenyataan tidak dapat terpenuhinya semua kebutuhan
mereka, maka dengan sadar atau tidak manusia bertendensi untuk bersikap
rasional, yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan, mereka akan memilih
pilihan yang mendatangkan manfaat sebesar-besarnya dan penggunaan alat
pemuas kebutuhan tertentu, atau memilih pilihan yang menurut perhitungan
mereka memerlukan korban paling kecil di antara pilihan-pilihan lain untuk
maksud pemenuhan kebutuhan tertentu.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai alternatif
pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas
inilah yang kita sebut ilmu ekonomi atau economics. Dan dalam pembahasan
ini, akan dijelaskan bagian atau kerangka dalam ilmu ekonomi, yaitu
“Ekonomi Mikro atau Mikroekonomi”.

1|Page
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Ekonomi Mikro?
2. Apa Sajakah Kebijakan Dalam Ekonomi Mikro?
3. Bagaimanakah Pemanfaatan Mikroekonomi?
4. Bagaimanakah Metode Mikroekonomi?
5. Bagaimanakah Konsep Dasar Mikroekonomi?
6. Apa Sajakah Komponen Ekonomi Mikro?
7. Bagaimanakah Analisa Ekonomi Mikro?
8. Bagaimanakah Ruang Lingkup Ekonomi Mikro?
9. Bagaimanakah Contoh Ekonomi Mikro?

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekonomi Mikro


Mikroekonomi atau ekonomi mikro adalah studi tentang
kecenderungan ekonomi, atau apa yang mungkin terjadi ketika individu
membuat pilihan tertentu atau ketika faktor-faktor produksi berubah. Aktor
perorangan sering dipecah menjadi subkelompok mikroekonomi, seperti
pembeli, penjual , dan pemilik bisnis. Aktor-aktor ini berinteraksi dengan
penawaran dan permintaan sumber daya, menggunakan uang dan suku bunga
sebagai mekanisme penetapan harga untuk koordinasi seperti kriteria usaha
mikro, kecil, menengah dan besar.
Untuk lebih memahami pengertian dari ekonomi mikro, berikut adalah
pendapat beberapa ahli di bidang ilmu ekonomi yang pernah menjelaskan
tentang pengertian ekonomi mikro, diantaranya:

1. Adam Smith
Menurut Adam Smith, ekonomi mikro adalah subjek ekonomi
yang selalu bersifat ekonomis rasional. Hal ini mengakibatkan para pelaku
ekonomi harus mempertimbangkan hal-hal rasional sebelum membuat
keputusan.

2. David Ricardo
Menurut David Ricardo pengertian ekonomi mikro adalah suatu
kondisi dimana para pelaku ekonomi telah mempunyai informasi tentang
seluk beluk sebuah pasar. Dengan begitu ekonomi makro merupakan
faktor penentu dari pasa ekonomi global.

3. Marshal dan Piqou


Menurut Marshal dan Piqou, pengertian ekonomi mikro adalah
tingkat mobilitas yang tinggi dalam pasar sehingga membuat para pelaku

3|Page
ekonomi dapat langsung beradaptasi atau menyesuaikan perubahan-
perubahan yang ada di pasar.

4. N. G. Mankiw
Menurut N. G. Mankiw pengertian ekonomi mikro adalah ilmu
yang membahas tentang peran individu-individu pelaku ekonomi,
bagaimana rumah tanggan dan perusahaan membuat keputusan, dan
bagaimana mereka berinteraksi di dalam pasar tertentu.

5. Sadono Sukirno
Menurut Sadono Sukirno pengertian ekonomi mikro adalah cabang
dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan
serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan
jasa yang diperjual-belikan. Ekonomi mikro ini menganalisis bagaimana
berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa yang akan menentukan harga,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.

2.2 Kebijakan Ekonomi Mikro


Perlu kita ketahui bersama bahwasannya pengertia dari kebijakan
ekonomi mikro adalah suatu kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dan
ditujukan khusus pada semua perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan yang
dilakukan atau sektor apa dan wilayah mana perusahaan tersebut melakukan
kegiatan perekonomian (beroperasi).  Secara umum kebijakan ekonomi mikro
lebih didominasi oleh pembangunan dan perbaikan infrastuktur, karena
dengan infrastruktur yang baik secara otomatis arus modal dan barang pasti
akan lancar.
Berkaitan dengan infrastuktur banyak pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa pemerintah akan melaksanakan kebijakan ekonomi mikro
dalam pembangunan dan perbaikan infrastuktur dengan menggunakan dana
APBD yang berasal dari APBN yang ada. Hal ini perlu dillakukan karena

4|Page
dengan adanya infrastuktur yang baik maka akan mendatangkan beberapa hal
positif bagi perekonomian suatu negara, antara lain :
 Dengan infrastuktur yang baik, maka arus modal, barang dan input
akan lancar dan proses produksipun juga menjadi lancar dengan
keadaan ini maka permintaan pasar akan selalu terpenuhi tepat
waktu.
 Dengan infrastuktur yang baik, maka distribusi komiditas modal
dan hasil industri akan menjadi lancar, hal ini akan membuat
penawaran agregat dalam perekonomian daerah meningkat.
 Dengan infrastuktur yang baik dan mendukung tentunya akan
berimbas pada pertumbuhan ekonomi serta memperlancar arus
barang dan juga mampu menekan terjadinya inflasi.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwasannya keberadaan infrastuktur
akan menentukan kelanjutan dari perputaran roda perekonomian maka dari itu
fokus pertama kebijakan mikro adalah pada pembangunan dan perbaikan
infrastuktur. Setelah infratuktur sudah baik, maka kebijakan-kebijakan lain
akan dilakukan oleh ekonomi mikro, antara lain :

2.2.1 Kebijakan Harga Terendah


Harga keseimbangan merupakan sebuah kewajiban yang harus
ada di pasar, dengan harga ini maka tidak ada satu pihak pun yang
dirugikan. Hal ini perlu dilakukan karena setiap saat harga akan
mengalami kondisi yang fluktiatif, dimana kadang naik dan kadang
bisa turun bahkan tetap. Salah satu kebijakan yang mengatur alur
harga agar terbentuk keseimbangan harga adalah floor price atau
kebijakan harga terendah. Kebijakan ini diterapkan ketika dalam
kondisi jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan
sehingga menyebabkan penumpukan produk yang ada di masyarakat
dan pastinya tidak semua masyarakat akan membeli sehingga pihak
yang bersangkutan terpaksa menjual produk dengan harga yang
murah. Tentu kebijakan ini merugikan para produsen namun peran
pemerintah di sini adalah menetapkan batas minimal harga tersebut

5|Page
sehingga konsumen tidak seenaknya sendiri memberikan harga dan
produsen akan terlindungi.
Contohnya ketika harga beras turun terlalu rendah karena
produk tersebut tersedia sangat banyak sehingga permintaan akan
otomatis berkurang. Dan jika pada harga tersebut tidak ada yang
membeli pemerintah akan membeli hasil produksi beras tersebut
melalui Bulog, kemudian dilanjutkan dan didistribusikan ke pasar.
Dari penjelasan tersebut kita mampu mengambil sebuah kesimpulan
dimana kebijakan harga terendah ini akan mempengaruhi beberapa hal
yakni :
 Menetapkan harga pasar
 Menciptakan sebuah peningkatan dalam hal penawaran
 Mengurangi jumlah permintaan
 Menurunnya kualitas produk yang diperjual belikan
 Pendapatan atau pemasukan produsen

2.2.2 Kebijakan Harga Tertinggi


Kebijakan selanjutnya adalah kebijakan harga tertinggi,
kebalikan dari kebijakan harga terendah. Kebijakan ini diterapkan
ketika kondisi pasar mengalami ketidakpastian harga, yakni harga
melonjak drastis dan sangat tinggi, jika hal ini dibiarkan
dikhawatirkan akan menimbulkan permasalah berupa inflasi, dan
kurangnya kesejahteraan masyarakat. keadaan ini bisa terjadi karena
jumlah penawaran yang rendah sehingga jumlah permintaan semakin
naik, dalam keadaan ini stok barang sangatlah kurang sehingga para
kjonsumen berlomba-lomba untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkannya, di sisi lain proodusen yang tidak bertanggung jawab
akan mengambil kesempatan ini dengan menaikkan harga sesuka hati
mereka. 
Di sinilah peran pemerintah dibutuhkan, pemerintah bisa
menerapkan kebijakan harga tertinggi dengan tujuan membentuk
harga keseimbangan dan mampu melindungi hak konsumen. Contoh

6|Page
dari penetapan harga maksimum ini antara lain penetapan harga BBM,
harga obat-obatan di apotek, tarif angkutan umum seperti tarif bus
kota, kereta api, tarif taksi, kapal laut, pesawat dan lainnya. Di sini
pemerintah berperan untuk menetapkan harga maksimum karena
permintaan dari konsumen sangatlah banyak, untuk menghindari
kenakalan dari produsen atau pihak bersangkutan yang curang. Dari
penjelasan tersebut kita bisa mengambil sebuah kesimpulan
bahwasannya kebijakan harga tertinggi atau maksimum ini mampu
mempengaruhi beberapa hal, yakni :
 Harga turun
 Membuat jumlah permintaan meningkat
 Turunnya jumlah penawaran
 Turunnya kuantitas atau jumlah produk yang diperjual
belikan.

2.2.3 Kebijakan Pajak


Pajak merupakan salah satu aspek yang dibahas dalam
ekonomi mikro, pajak merupakan hal yang menentukan bagi
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan pajak
inilah devisa negara bertambah, pembangunan nasional gencar
dilaksanakan. Namun pajak yang dimaksudkan disini adalah pajak
yang bisa melindungi produsen asli negara tersebut. Pemerintah
menetapkan pajak berbeda-beda pada setiap komoditasnya. Salah satu
contoh saat pendatang atau orang luar lebih diminati oleh masyarakat,
maka pemerintah menetapkan pajak yang tinggi pada produk asing
dengan tujuan agar harga produk asing naik dan masyarakat akan
kembali ke produk dalam negeri yang memiliki harga cenderung
murah. Pada dasarnya hal ini dilakukan adalah untuk melindungi
produsen dalam negeri.

7|Page
2.2.4 Kebijakan Subsidi
Subsidi merupakan salah satu bentuk intervensi atau campur
tangan pemerintah dalam hal pembentukan harga pasar. Dengan
pemberian subsidi ini diharapkan perusahaan-perusahaan baik yang
sudah berkembang dan masih baru bisa menghasilkan produk dan
bersaing di pasaran sehingga mampu mengalahkan produk luar atau
impor. Subsidi tersebut diberikan oleh pemerintah dalam hal
mengendalikan harga yang bertujuan untuk melindungi produsen dan
konsumen dalam negeri serta menekan terjadinya inflasi.

2.3 Pemanfaatan Mikroekonomi


Sebagai ilmu yang murni normatif, mikroekonomi tidak mencoba
menjelaskan apa yang seharusnya terjadi di pasar. Sebaliknya, mikroekonomi
hanya menjelaskan apa yang diharapkan jika kondisi tertentu berubah. Jika
produsen menaikkan harga mobil, ekonomi mikro mengatakan konsumen
akan cenderung membeli lebih sedikit daripada sebelumnya. Jika tambang
tembaga besar runtuh di Amerika Selatan, harga tembaga akan cenderung
meningkat, karena pasokan dibatasi.

2.4 Metode Mikroekonomi


Sebagian besar studi mikroekonomi modern dilakukan menurut teori
ekuilibrium umum, yang dikembangkan oleh Leon Walras dalam “Elements
of Pure Economics” (1874) dan teori ekuilibrium parsial, diperkenalkan oleh
Alfred Marshall dalam “Principles of Economics” (1890). Metode-metode ini
berusaha untuk merepresentasikan perilaku manusia dalam bahasa
matematika fungsional, yang memungkinkan para ekonom untuk
mengidentifikasi model pasar individu yang dapat diuji secara matematis.
Metode Marshellian dan Walrasian berada di bawah payung besar
mikroekonomi neoklasik . Sebagai positivis logis, neoklasik percaya dalam
membangun hipotesis terukur tentang peristiwa ekonomi, kemudian
menggunakan bukti empiris untuk melihat hipotesis mana yang bekerja paling

8|Page
baik. Tidak seperti fisikawan atau ahli biologi, ekonom tidak dapat
menjalankan pengujian berulang, sehingga ekonom neoklasik membuat
asumsi penyederhanaan tentang pasar, seperti pengetahuan yang sempurna,
jumlah pembeli dan penjual yang tak terbatas, barang homogen, atau
hubungan variabel statis, untuk mengidentifikasi solusi. Efisiensi ekonomi
ditentukan oleh seberapa baik pasar nyata mematuhi aturan-aturan model.
Pandangan utama yang bersaing, yang paling sering didukung oleh
sekolah Austria, menolak keseimbangan statis neoklasik sebagai tidak
realistis dan memiliki cacat fatal. Sebaliknya, ekonomi Austria memilih
sebuah analisis berdasarkan deduksi logis, menggunakan prinsip-prinsip
kembar dari tatanan spontan dan subjektivisme. Daripada mengasumsikan
heterogenitas dan ketidaksempurnaan, model Austria menjelaskan bagaimana
insentif ekonomi membantu individu mengatasi masalah nyata ketidaktahuan
dan ketidakpastian. Dengan kata lain, pasar muncul karena orang memiliki
pengetahuan yang tidak lengkap, preferensi yang berbeda dan
ketidaksempurnaan lainnya.

2.5 Konsep Dasar Mikroekonomi


Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian ekonomi mikro dan
contohnya maka studi mikroekonomi melibatkan beberapa konsep kunci,
yaitu:
 Permintaan, penawaran, dan ekuilibrium : Teori penawaran dan
permintaan membantu menentukan harga di pasar yang kompetitif.
Dalam pasar persaingan sempurna, ia menyimpulkan bahwa harga
yang diminta oleh konsumen adalah sama dengan yang dipasok oleh
produsen. Itu menghasilkan ekuilibrium ekonomi.
 Teori produksi: Ini adalah studi tentang produksi – atau proses
mengubah input menjadi output.
 Biaya produksi: Teori ini menyatakan bahwa harga barang atau jasa
ditentukan oleh biaya sumber daya yang digunakan untuk
membuatnya.

9|Page
 Ekonomi tenaga kerja: adalah kebutuhan untuk memahami fungsi dan
dinamika pasar tenaga kerja upah. Ini terlihat pada pemasok layanan
tenaga kerja (atau pekerja), permintaan untuk layanan ini (majikan),
dan mencoba untuk memahami pola upah, pekerjaan dan pendapatan.

2.6 Komponen Ekonomi Mikro

1. Interaksi Yang Terjadi Dalam Pasar Barang


Komponen pertama yang menjadi pembahasan dari ekonomi
mikro adalah kegiatan atau aktivitas yang terjadi dalam pasar barang.
Pada dasarnya dari sudut pandang ekonomi mikro, perekonomian
sebenarnya tersusun dari gabungan dari berbagai jenis pasar termasuk
pasar barang. Dengan begitu corak perekonomian bisa diketahui dengan
memperhatikan corak operasi yang dilakukan oleh pasar barang.
Interaksi yang terlihat dari pasar barang adalah kegiatan tawar
menawar antara penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) di pasar.
Aktivitas ini secara tidak sadar bisa membentuk suatu harga yang telah
disepakati oleh dua pihak yang bersangkutan, kesepakatan harga yang
terjadi inilah yang bisa menghasilkan sebuah harga keseimbangan dalam
pasar. Dengan adanya teori ekonomi mikro ini kita bisa mengetahui dan
menganalisis permasalahan yang ada di dalam interaksi pasar tersebut.

2. Tingkah Laku Pelaku Ekonomi (Penjual Dan Pembeli)


Komponen yang tak kalah pentingnya adalah perilaku atau
tindakan dari penjual dan pembeli. Tingkah laku penjual dan pembeli
dalam pasar merupakan salah satu komponen yang menjadi fokus kajian
dari ekonomi mikro. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh
produsen dan konsumen pasti didasari dengan sebuah tujuan yang ingin
dicapai. Pada ekonomi mikroperilaku konsumen yang menjadi
pembahasan adalah bagaimana konsumen bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan pendapatan yang terbatas. Sedangkan pada produsen,
tingkah laku yang menjadi fokus kajian adalah bagaimana mereka bisa

10 | P a g e
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Ada beberapa asumsi yang
bisa digunakan untuk menganalisis perilaku dari produsen dan konsumen
yang ada, antara lain :

 Produsen dan konsumen melakukan aktivitas perekonomian


secara rasional dan terbuka.
 Aktivitas produsen dan konsumen dalam pasar dilandasi
dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
 Konsumen berusaha untuk mendapatkan kepuasan maksimal,
begitu juga dengan produsen yang menginginkan keuntungan
maksimal.

3. Interaksi Dalam Pasaran Faktor


Tidak hanya pasar barang yang dibahas dalam ekonomi mikro,
namun juga pasar pasar faktor produksi. Yang menjadi fokus kajian
adalah interaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli di dalamnya.
Pasar- pasar faktor menjadi fokus kajian dalam ekonomi mikro karena
pasar ini menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh
produsen rumah tangga yang bisa digunakan untuk menjalankan kegiatan
produksi. Faktor produksi tersebut meliputi sumber daya alam, sumber
daya manusia, sumber daya modal serta kewirausahaan. Faktor-faktor
yang disebutkan tersebut disediakan oleh rumah tangga konsumen.
Rumah tangga konsumen akan mendapat balas jasa dari perannanya
menyediakan faktor tersebut, yaitu konsumen akan mendapatkan apa
yang mereka mau. Dalam pasar faktor produksi ini juga akan terbentuk
harga keseimbangan yang terjadi akibat aktivitas tawar menawar antara
produsen dan konsumen.

2.7 Analisa Ekonomi Mikro


Pada dasarnya ekonomi mikro adalah suatu sistem kesatuan yang
mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh individu,

11 | P a g e
baik individu itu menjadi konsumen, maupun produsen pemiliki produksi.
Analisis ekonomi mikro sendiri terbagi menjadi tiga, antara lain :
1. Teori Harga
Teori ini bertugas untuk melihat terjadinya interaksi antara
penawaran dan permintaan atas suatu produk baik barang maupun jasa
dalam suatu pasar. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya
interaksi ini, yaitu struktur pasar, elastisitas penawaran, serta permintaan
dan lain sebagainya. Pada intinya teori harga ini membahas tentang :
 Proses terbentuknya harga dipengaruhi oleh dua aspek penting
yaitu terjadinya penawaran dan permintaan terhadap suatu
produk baik barang maupun jasa dalam suatu pasar.
 Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu perubahan
terhadap penawaran dan permintaan.
 Hubungan yang terjadi antara harga suatu permintaan dan
penawaran yang terjadi.
 Bentuk-bentuk pasar yang ada
 Menganalisis konsep dari elastisitas suatu permintaan dan
elastisitas suatu penawaran.
2. Teori Produksi
Teori produksi ini bertugas untuk menganalisa berapa besar biaya
yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi serta tingkat produksi optimal
yang bisa dilakukan produsen sehingga bisa mendapatkan tingkat laba
yang maksimal. Ada beberapa poin yang menjadi pembahasan dari teori
produksi ini, yaitu :
 Permasalahan seputar biaya produksi
 Tingkat produksi yang bisa menghasilkan keuntungan
maksimum bagi produsen.
 Kombinasi antara beberapa faktor produksi yang ada dan harus
dipilih oleh produsen dengan tujuan tercapainya keuntungan
yang maksimal.

12 | P a g e
3. Teori Distribusi
Teori ini membahas tentang tingkat upah gaji atau upah yang harus
dibayarkan kepada tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan
kepada pemilik modal atau pihak yang memberikan bantuan modal, serta
tingkat kemakmuran yang berasal dari pengusaha. Pada intinya teori
distribusi membahas tentang :
 Beberapa faktor yang yang mempengaruhi tingkat upah atau
gaji yang akan diperoleh oleh tenaga kerja.
 Tingkat bunga atau besar bunga yang harus dibayarkan oleh
pihak yang memiliki hak karena penggunaan modalnya.
 Tingkat keuntungan atau laba yang akan diperoleh oleh para
pengusaha.

2.8 Ruang Lingkup Ekonomi Mikro


Ruang lingkup ekonomi mikro adalah konsumen dan produsen. Dalam
dunia ekonomi, produsen dan konsumen ini adalah individu-individu pada
rumah tangga, masyarakat, organisasi atau perusahaan. Mikroekonomi
mengkaji perilaku penjual dan pembeli, termasuk interaksi keduanya dalam
pasar faktor produksi. Singkatnya, ruang lingkup ekonomi meliputi beberapa
hal berikut:
 Permintaan, penawaran, dan keseimbangan harga pasar
 Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
 Teori perilaku konsumen
 Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen, dan laba
 Pasar persaingan sempurna
 Pasar monopoli
 Pasar oligopoli
 Pasar persaingan monopolistik
 Permintaan akan input
 Mekanisme harga dan distribusi pendapatan

13 | P a g e
2.9 Contoh Ekonomi Mikro
Mikroekonomi berusaha memecahkan masalah pada tingkat kecil.
Beberapa ekonomi ingin menggambarkan ekonomi mikro sebagai studi
ekonomi dan perilaku dari bawah ke atas, karena fokus pada efek keputusan
tingkat rendah pada ekonomi. Contoh masalah mikroekonomi bisa menjadi
efek meningkatkan upah dalam bisnis. Jika sebuah bisnis besar menaikkan
upahnya hingga 10 persen secara keseluruhan, apa efek dari kebijakan ini
terhadap penetapan harga produk-produknya?
Karena biaya produksi produk meningkat, harga produk-produk ini
untuk konsumen cenderung mengikuti. Demikian juga, apa yang akan terjadi
jika perusahaan menaikkan upah untuk karyawannya yang paling produktif
tetapi memecat pekerja yang paling tidak produktif? Ini adalah jenis
pertanyaan yang ingin dipecahkan mikroekonomi. Mikroekonomi juga
berguna untuk mempelajari efek keputusan Anda sendiri. Salah satu prinsip
paling umum dalam mikroekonomi adalah biaya peluang seperti kebijakan
ekonomi mikro.
Biaya peluang adalah nilai membuat satu keputusan atas yang lain.
Keputusan yang melibatkan biaya ekonomi adalah pilihan satu kali makan
bukan yang lain: dengan memilih makanan tertentu, Anda kehilangan
manfaat yang ditawarkan oleh yang lain. Pilihan yang melibatkan biaya
peluang dapat berhubungan dengan karir Anda. Dengan memilih satu
pekerjaan di atas yang lain, Anda dapat memperoleh peluang tetapi
kehilangan orang lain. Selain faktor-faktor seperti penawaran dan permintaan,
biaya peluang adalah salah satu prinsip mikroekonomi. Karena fokus
makroekonomi yang sempit, ini adalah keterampilan yang sangat berharga
untuk membuat keputusan dalam kehidupan Anda sendiri.
Kesadaran kunci di sini adalah bahwa mikroekonomi, seperti kata
awalan, berhubungan dengan ekonomi dalam skala yang sempit, misalnya,
pengambilan keputusan ekonomi dari para pelaku individu. Berikut beberapa
contoh mikroekonomi:

14 | P a g e
1. Bagaimana bisnis lokal memutuskan untuk
mengalokasikan dana mereka
2. Bagaimana sebuah kota memutuskan untuk
menghabiskan surplus pemerintah
3. Pasar perumahan dari kota atau lingkungan tertentu
4. Produksi bisnis local

Secara umum, ekonomi mikro berkaitan dengan pengambilan


keputusan yang memiliki efek tingkat rendah , yaitu sebuah kota, di mana
ketika ekonomi mikro memiliki tingkat tinggi, efek berskala besar, yang
mempengaruhi negara.
Contoh Kasus: Anda memiliki ekonomi suatu negara katakanlah
China. Orang-orang dan industri Cina membutuhkan pakaian, makanan,
ponsel, bahan mentah, mobil, dll. Tetapi menurut hukum dasar, ada sejumlah
sumber daya yang terbatas. Jadi untuk menyelesaikan masalah kebutuhan
yang tak terbatas dan sumber daya yang terbatas, China harus membuat
beberapa keputusan mengenai:
1. Produk mana yang harus diproduksi dan volume produksi.
2. Bagaimana menghasilkan produk-produk ini
3. Siapa yang akan mendapatkan produk-produk ini

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dapat diberikan dari


pemerintah negara bagian dalam sistem totaliter atau dari masing-masing
individu di pasar yang benar-benar terbuka. Kemungkinan contoh keputusan:
Cina dapat memilih untuk mengurangi produksi pakaian untuk meningkatkan
produksi pangan, melalui produksi dan investasi padat karya. Kemudian Cina
dapat memilih untuk memasok makanan ke konsumen bukan industri daging.

15 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan Kesimpulan
Mikroekonomi atau ekonomi mikro adalah ilmu sosial yang
mempelajari implikasi dari tindakan manusia individu, khususnya tentang
bagaimana keputusan tersebut mempengaruhi pemanfaatan dan distribusi
sumber daya yang langka. Mikroekonomi menunjukkan bagaimana dan
mengapa barang yang berbeda memiliki nilai yang berbeda, bagaimana
individu membuat keputusan yang lebih efisien atau lebih produktif, dan
bagaimana individu berkoordinasi dan bekerja sama dengan satu sama lain.

3.2 Saran
Kita sebagai masyarakat yang telah mempelajari tentang ilmu
ekonomi hendaknya mengimplementasikannya dalam kehidupan kita untuk
memenuhi kebutuhan kita yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan
yang terbatas agar tidak terjadi pemborosan atau suatu masalah di masa
mendatang.

16 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/pengertian-ekonomi-mikro-dan-contohnya
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-ekonomi-mikro.html
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-mikro/kebijakan-ekonomi-mikro
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/teori-ekonomi-mikro
https://bungsunda88.wordpress.com/2013/09/25/konsep-konsep-ekonomi-mikro/

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai