Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH INDIVIDU MIKRO EKONOMI

Kegiatan Ekonomi, Masalah Ekonomi Dan Prinsip – Prinsip Ekonomi

Dosen Pengampu : Irwandi, S.Pd.,M.Sc.

DISUSUN OLEH :
ANANDA AINAH SHALSABILLAH (220906501014)
KELAS B

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
SEPTEMBER 2023
mempelajari perilaku individu, rumah tangga, dan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................... 4
C. TUJUAN PEMBAHASAN ....................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 5
A. KEGIATAN EKONOMI ........................................................................................................ 5
1. PENGERTIAN KEGIATAN EKONOMI .............................................................................. 5
2. MACAM – MACAM KEGIATAN EKONOMI .................................................................... 5
1) PRODUKSI....................................................................................................................... 5
2) KONSUMSI...................................................................................................................... 6
3) DISTRIBUSI..................................................................................................................... 7
B. MASALAH DALAM MIKRO EKONOMI .......................................................................... 7
1. PERMINTAAN DAN PENAWARAN .................................................................................. 7
1) PERMINTAAN ................................................................................................................. 8
2) PENAWARAN .................................................................................................................. 9
2. INTERAKSI PASAR ............................................................................................................ 9
1) PASAR KOMPETITIF VERSUS PASAR NON-KOMPETITIF .................................... 10
2) HARGA PASAR ............................................................................................................. 10
3) PERLUASAN SUATU PASAR ...................................................................................... 10
3. ELASTISITAS HARGA ..................................................................................................... 10
1) HARGA RIIL VERSUS HARGA NOMINAL ................................................................ 10
4. PERILAKU KONSUMEN ................................................................................................. 11
1) TAHAP PERILAKU KONSUMEN ................................................................................ 11
C. PRINSIP – PRINSIP EKONOMI ........................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 14

2
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun sebagai bagian dari pemahaman kami tentang matakuliah
Mikroekonomi yang telah saya pelajari. Mikroekonomi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi
yang fokus pada analisis ekonomi pada tingkat individual atau unit ekonomi kecil, seperti
individu, rumah tangga, perusahaan, atau pasar tertentu. Mikroekonomi berusaha untuk
memahami bagaimana individu dan entitas ekonomi kecil ini membuat keputusan ekonomi,
berinteraksi satu sama lain, dan bagaimana harga dan alokasi sumber daya di pasar tertentu
dibentuk.Dalam makalah ini, saya akan membahas berbagai macam kegiatan ekonomi,
masalah ekonomi dan prinsip – prinsip dalam ekonomi.
Harapan saya makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
konsep-konsep penting dalam mikroekonomi dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam
analisis dunia nyata. Selain itu, saya berharap makalah ini dapat menjadi sumber referensi yang
berguna bagi pembaca yang ingin lebih memahami mikroekonomi.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan pengajaran
yang berharga selama kuliah ini, serta kepada teman-teman saya yang selalu mendukung dalam
proses pembelajaran saya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman
yang lebih mendalam tentang mikroekonomi.
Akhir kata, saya menyadari bahwa mikroekonomi adalah bidang yang sangat dinamis,
dan saya sangat bersemangat untuk terus belajar dan mengembangkan pemahaman saya
tentang topik ini di masa mendatang.

Salam hormat,
Ananda Ainah Shalsabillah.

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan ekonomi adalah bagian integral dari kehidupan manusia sehari-hari.
Setiap individu, keluarga, perusahaan, dan pemerintah terlibat dalam kegiatan ekonomi
yang beragam untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan. Pada tingkat
individu, kegiatan ekonomi mencakup pekerjaan, penghasilan, konsumsi, dan
tabungan. Pada tingkat perusahaan, kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi,
dan pemasaran barang dan jasa. Sementara itu, pemerintah memiliki peran dalam
mengatur dan mempengaruhi kegiatan ekonomi melalui berbagai kebijakan dan
regulasi.
Dalam proses ini, masyarakat dihadapkan pada berbagai tantangan dan pertanyaan
yang mendasar yang harus dijawab setiap harinya. Pertanyaan-pertanyaan ini
mencakup apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi, dan untuk siapa
produk-produk tersebut akan diperuntukkan. Tiga pertanyaan inilah yang menjadi
landasan dari apa yang disebut sebagai masalah ekonomi dasar.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah tentang
bagaimana kegiatan ekonomi, masalah ekonomi dan prinsip – prinsip apa saja yang
terdapat dalam ekonomi.

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan pembahasan diantaranya:
1. Mengetahui bagaimana kegiatan ekonomi
2. Mengetahui masalah – masalah ekonomi
3. Mengetahui prinsip – prinsip apa saja dalam ekonomi

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEGIATAN EKONOMI
1. PENGERTIAN KEGIATAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan yang dilaksankan individu atau
kelompok untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang
dilaksanakan setiap orang dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhannya.
Masyarakat akan selalu melaksanakan kegiatan ekonomi dikarenakan dengan
bergantinya waktu dari masa ke masa maka akan semakin bertambah pula kebutuhan
manusia serta terbatasnya alat pemuas kebutuhan mereka.

2. MACAM – MACAM KEGIATAN EKONOMI


Kegiatan ekonomi terdiri atas produsen, konsumen dan distributor
1) PRODUKSI
a) Pengertian Produksi
Dalam sehari-hari, produksi sering diartikan sebagai tindakan menghasilkan
barang-barang. Setiap berbicara produksi, dalam benak kita akan terbayang sebuah
pabrik yang sedang merakit mobil, kompuer, dan menghasilkan barang-barang lainnya.
Contoh pembuatan itu hanyalah sebagian dari kegiatan produksi. Dalam ilmu ekonomi,
pengertian produksi tidak hanya sekedar menghasilkan barang-barang saja, tetapi jauh
lebih luas cakupannya dari konteks tersebut. Menggali batu dari perut bumi seperti
pertambangan juga dapat dianggap sebagai produksi. Memecahkan batu kali menjadi
pecahan-pecahan batu yang lebih kecil sehingga dapat digunakan untuk membuat jalan
raya, juga termasuk kegiatan produksi. Tujuan produksi adalah untuk memenuhi semua
kebutuhan dalam rangka mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai apabila
barang dan jasa tersedia dalam kesediaan yang cukup, sedangkan barang dan jasa
dihasilkan oleh kegiatan produksi.
b) Faktor – faktor produksi
Faktor produksi ialah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
dan jasa. Faktor produksi terdiri dari natural resources (Alam), labor (tenaga
kerja),Capital (modal).
• Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam atau natural resources adalah semua kekayaan yang
terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dlam proses produksi. Contoh:
mineral, gas alam, minyak, dan terumbu karang.
• faktor Produksi Tenaga Kerja
Tenaga kerja atau labor merupakan faktor produksi yang secara langsung
maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga
kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Walaupun mesin-mesin
telah banyak menggantikan manusia pelaksana proses produksi tetapi
keberadaan manusia mutlak diperlukan.
• Faktor Produksi Modal

5
• Disamping faktor produksi alam dan tenaga kerja, proses peoduksi pun
memerlukanfaktor produksi lain berupa peralatan. Faktor produksi modal
merujuk pada semua jenis peralatan, mesin, perangkat, dan fasilitas fisik lainnya
yang digunakan dalam proses produksi barang dan jasa.
2) KONSUMSI
a) Pengertian Konsumsi
Dalam ilmu ekonomi, konsumsi merupakan suatu kegiatan dengan tujuan mengurangi
atau menghabiskan manfaat suatu benda (barang atau jasa) dalam rangka pemenuhan
kebutuhan. Selain tujuan konsumsi (menghabiskan kegunaannya) suatu benda.
b) Ciri – ciri benda konsumsi
• Benda yang dikonsumsi ialah benda ekonomi atau benda yang untuk
memperolehnya siperlukan pengorbanan.
• Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
• Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan
habis secara sekaligus atau berangsur-angsur. Contoh seperti berbagai jenis
makanan dan minuman.
c) Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi
konsumen membeli barang serta jasa yang dikeluarkan. Barang dan jasa itu berbeda
antara pembeli satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu mencakup jenis, corak, jumlah,
mutu, dan model. Hal itu dikarena beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam kegiatan konsumsinya diantaranya:
• Pendapatan
Pendapatan adalah balasan jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi.
Biasanya pendapatan dapat berupa upah, sewa, dan laba. Semakin tinggi
pendapatan yang diterima oleh pemilik factorfaktor produksi, semakin tinggi
pilalah daya belinya.
• Harga Barang dan Jasa
Prinsip ekonomi, yang berorientasi pada peminimalan pengelauaran dan
pemaksimalan hasil, dapat kita tetapkan dalam kehidupa sahiri-hari misalnya,
jika harga turun, kita meningkatkan pembelian, dan jika harga naik kita
menyusutkan pembelian
• Kebiasaan Konsumen
Konsumen cenderung belanja banyak, mengahbiskan uang. Padahal barang-
barang yang mereka belanjakan belum tentu diperlukan. Perilaku seperti inilah
yang disebut dengan Prilaku konsumtif.
• Adat Istiadat
Adat istiadat dapat mempengaruhi konsumsi. Misalnya dalam upacara ritual,
dibutuhkan barang-barang tertentu. Jenis dan banyaknya barang yang
dibutuhkan tentunya di sesuaikan denagan upacara istiadat antar daerah ini
tentunya akan mempengaruhi tingkat konsumsi.
• Mode Barang
Jika seorang menggunakan pakaian yang sedang digandrungi masyarakat
sekarang, kita katakan orang tersebut mengikuti tren mode. Begitu pula dengan
jenis barang yang lain. Saat sedang menjadi tren, barang tertentu banyak

6
diminati sehingga selalu laku dipasar .dengan demikian, mode dpat
mempengaruhi konsumsi.
• Barang Subtitusi
Barang pengganti atau sibtitusi pada akhirnya akan mempengaruhi konsumsi.
Jika suatu barang mengalami peningkatan harga (mahal), otomatis kita akan
mencari barang pengganti untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya, saat
benar naik, maka dapat digantikan dengan ubi sebagai pengganti karbohidrat.
• Selera Konsumen
Setiap orang mempunyai selera yang mungkin berbeda beda dalam
memanfaatkan atau menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhannya.
3) DISTRIBUSI
Distribusi merupakan suatu kegiatan pemasaran yang digunakan untuk
mempermudah serta memperlancar pengiriman barang dari produsen hingga
konsumen, sehingga penggunaanya dapat di sesuaikan dengan kebutuhan baik dari segi
jenis, jumlah, harga, lokasi, serta waktu yang dibutuhkan. Sedangkan proses distribusi
yaitu aktivitas pengiriman dengan tujuan untuk menggunakan fungsi pemasaran untuk
menambah nilai suatu produk sehingga dapat mencapai kegunaan bentuk, tempat,
waktu, kepemilikan, dan untuk memperlancar arus pemasaran baik secara fisik maupun
non fisik. Aspek fisik tersebut meliputi perpindahan barang ketempat yang mereka
butuhkan. Sedangkan aspek non fisik yaitu informasi terkait ssuatu keinginan dari
seorang pembeli yang harus diketahui penjual maupun sebaliknya.

B. MASALAH DALAM MIKRO EKONOMI


Masalah ekonomi mikro adalah konsep yang merujuk pada pertanyaan-
pertanyaan dasar yang muncul dalam konteks ekonomi mikro, yang mengkaji tingkah
laku individu, rumah tangga, dan perusahaan dalam mengambil keputusan ekonomi.
Ekonomi mikro sebagian besar berkaitan dengan batasan – terbatasnya
pendapatan yang dapat dibelanjakan konsumen untuk membeli barang dan jasa,
terbatasnya anggaran dan teknologi yang dapat digunakan perusahaan untuk
memproduksi barang, terbatasnya jumlah jam kerja yang dapat dicurahkan pekerja
untuk bekerja atau bersantai. Namun ekonomi mikro juga tentang bagaimana
memanfaatkan batasan-batasan tersebut semaksimal mungkin. Lebih tepatnya, ini
berkaitan dengan alokasi sumber daya yang langka. Misalnya, ekonomi mikro
menjelaskan bagaimana konsumen dapat mengalokasikan pendapatan mereka yang
terbatas untuk membeli berbagai barang dan jasa yang tersedia untuk dibeli. Hal ini
juga menjelaskan bagaimana pekerja dapat mengalokasikan waktu mereka dengan
lebih baik untuk bekerja daripada bermain, atau untuk satu pekerjaan dibandingkan
pekerjaan lainnya. Dan hal ini menjelaskan bagaimana perusahaan dapat
mengalokasikan sumber daya keuangan mereka yang terbatas secara lebih efisien, baik
dengan mempekerjakan pekerja tambahan atau membeli mesin baru atau memproduksi
satu set barang dibandingkan yang lain.

1. PERMINTAAN DAN PENAWARAN

7
Masalah ekonomi permintaan dan penawaran adalah konsep sentral dalam ilmu
ekonomi mikro yang membahas bagaimana harga dan kuantitas suatu barang atau jasa
ditentukan dalam pasar. Ini melibatkan interaksi antara konsumen yang ingin membeli
barang atau jasa (permintaan) dan produsen yang ingin menjual barang atau jasa
(penawaran).
1) PERMINTAAN
Permintaan (demand) dalam konteks ekonomi merujuk pada sejumlah barang
atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga selama periode
waktu tertentu. Ini adalah salah satu konsep dasar dalam ekonomi mikro dan merupakan
salah satu elemen utama yang memengaruhi harga dan kuantitas barang dan jasa di
pasar.
a) Konsep Dasar Dalam Penawaran
Konsep Dasar dalam permintaan adalah sebagai berikut:
• Hukum Harga: Ini adalah prinsip bahwa, dengan asumsi faktor lain tetap, ketika
harga suatu barang turun, permintaan akan meningkat, dan sebaliknya. Ini
dikenal sebagai hubungan negatif antara harga dan jumlah yang diminta.
• Kurva Permintaan: Kurva permintaan adalah representasi atau gambaran grafis
dari hubungan antara harga dan jumlah yang diminta. Biasanya, kurva
permintaan bergerak ke bawah dan ke kanan, menunjukkan bahwa ketika harga
turun, jumlah yang diminta akan meningkat.
• Faktor-faktor Penentu Permintaan: Faktor-faktor seperti harga barang itu
sendiri, pendapatan konsumen, harga barang lain yang berhubungan (barang
pengganti atau barang pelengkap), preferensi konsumen, dan faktor-faktor
lainnya memengaruhi permintaan.

b) Macam – Macam Elastisitas Permintaan

• Elastisitas Harga (Price Elasticity of Demand): Ini mengukur sejauh mana


jumlah yang diminta akan berubah menjadi respons terhadap perubahan harga.
Jika perubahan harga menyebabkan perubahan yang besar dalam jumlah yang
diminta, kita mengatakan permintaannya elastis; jika perubahan jumlah yang
diminta kecil, permintaannya inelastis.
• Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity of Demand): Ini mengukur sejauh
mana jumlah yang diminta akan berubah sebagai jawaban atas perubahan
pendapatan konsumen. Jika jumlah yang diminta meningkat lebih dari
proporsional terhadap peningkatan pendapatan, permintaannya disebut elastis
terhadap pendapatan.
• Elastisitas Silang (Cross-Price Elasticity of Demand): Ini mengukur sejauh
mana jumlah yang diminta suatu barang akan berubah sebagai respons terhadap
perubahan harga barang lain. Ini membantu dalam mengidentifikasi apakah dua
barang adalah barang pengganti (elastisitas silang positif) atau barang
pelengkap (elastisitas silang negatif).

8
2) PENAWARAN
Dalam konteks ekonomi, penawaran mengacu pada jumlah barang atau jasa
yang produsen atau penjual bersedia dan mampu untuk menjual ke pasar pada
berbagai tingkat harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.
a) Konsep Penawaran
• Hukum Harga: Seperti dalam permintaan, ada hubungan positif antara harga dan
jumlah yang ditawarkan. Ketika harga meningkat, produsen cenderung ingin
menyediakan lebih banyak barang atau jasa ke pasar.
• Kurva Penawaran: Kurva penawaran adalah representasi grafis dari hubungan
antara harga dan jumlah yang ditawarkan. Biasanya, kurva penawaran bergerak
ke atas dan ke kanan, menunjukkan bahwa ketika harga meningkat, jumlah yang
ditawarkan juga akan meningkat.
• Faktor-faktor Penentu Penawaran: Faktor-faktor seperti biaya produksi,
teknologi, harga bahan baku, peraturan pemerintah, dan faktor-faktor lainnya
memengaruhi penawaran.

b) Macam – Macam Elastisitas Penawaran

• Elastisitas Harga (Price Elasticity of Supply): Ini mengukur sejauh mana jumlah
yang ditawarkan akan menjadi balasan terhadap perubahan harga. Jika
perubahan harga menyebabkan perubahan yang besar dalam jumlah yang
ditawarkan, penawarannya elastis; jika perubahan jumlah yang ditawarkan
kecil, penawarannya inelastis.
• Elastisitas Silang (Cross-Price Elasticity of Supply): Ini mengukur sejauh mana
jumlah yang ditawarkan suatu barang akan berubah menjadi respon terhadap
perubahan harga barang lain. Hal ini berguna dalam menentukan hubungan
antara penawaran dua barang terkait.

Keseimbangan pasar terjadi apabila jumlah yang inginkan sama dengan jumlah
yang ditawarkan. Ini adalah titik di mana harga dan kuantitas yang diperdagangkan
ditentukan. Jika ada ketidakseimbangan, yaitu permintaan melebihi penawaran atau
sebaliknya, maka akan ada tekanan pada harga untuk bergerak menuju titik
keseimbangan.
2. INTERAKSI PASAR
Pasar adalah sekelompok pembeli dan penjual yang, melalui interaksi aktual
atau potensial, menentukan harga suatu produk atau serangkaian produk.
Lebih mudah untuk memahami apa itu pasar dan cara kerjanya dengan membagi
unit ekonomi individual menjadi dua kelompok besar menurut fungsinya — pembeli
Analisis normatif bukan hanya mengenai pilihan kebijakan alternatif; ini juga
melibatkan perencanaan pilihan dalam rencana tindakan tertentu. Misalnya, telah
diputuskan bahwa pajak bahan bakar diinginkan. Mempertimbangkan biaya dan
manfaat, kita kemudian harus bertanya berapa tarif pajak yang ideal. Pembeli meliputi
konsumen yang membeli atau menggunakan barang atau jasa, dan perusahaan, yang

9
memperoleh tenaga kerja, modal dan bahan mentah yang mereka gunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. Di antara penjual tersebut terdapat perusahaan yang
menjual barang dan jasa; pekerja, yang menjual tenaganya; dan pemilik sumber daya,
yang menyewakan tanah atau memperdagangkan sumber daya mineral kepada
perusahaan.
Perbedaan harga suatu komoditas yang signifikan menimbulkan potensi
arbitrase (Praktik membeli dengan harga lebih rendah di satu lokasi untuk menjual
dengan harga lebih tinggi di lokasi lain) membeli dengan harga rendah di satu lokasi
dan menjual dengan harga lebih tinggi di lokasi lain.

1) PASAR KOMPETITIF VERSUS PASAR NON-KOMPETITIF


Pasar kompetitif atau disebut pasar sempurna mempunyai banyak pembeli dan
penjual, sehingga tidak ada satupun pembeli atau penjual yang dapat mempengaruhi
harga. Pasar produk pertanian pada umumnya mendekati persaingan sempurna.
Misalnya, ribuan petani memproduksi gandum, yang kemudian dibeli oleh ribuan
pembeli untuk memproduksi tepung terigu dan produk lainnya. Akibatnya, tidak ada
petani perorangan dan pembeli yang dapat mempengaruhi harga gandum.

2) HARGA PASAR
Pasar memungkinkan transaksi antara pembeli dan penjual. Komoditas yang
sama dijual dalam jumlah besar dengan harga tertentu. Dalam pasar persaingan
sempurna, satu harga— harga pasar —biasanya akan berlaku.
Di pasar yang persaingannya tidak sempurna, perusahaan yang berbeda
mungkin mengenakan harga yang berbeda untuk produk yang sama. Hal ini dapat
terjadi karena perusahaan berusaha memenangkan pelanggan dibandingkan pesaingnya
atau karena pelanggan loyal terhadap merek, sehingga perusahaan tertentu dapat
menetapkan harga lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain.
Harga pasar sebagian besar produk berfluktuasi seiring berjalannya waktu, dan
bagi banyak produk, fluktuasi ini dapat terjadi dengan cepat. Hal ini terutama berlaku
untuk produk yang dijual di pasar kompetitif. Pasar saham, misalnya, sangat kompetitif
karena umumnya terdapat banyak pembeli dan penjual untuk sejumlah saham tertentu.

3) PERLUASAN SUATU PASAR


Untuk menentukan pembeli dan penjual mana yang akan diikutsertakan,
pertama-tama kita harus menentukan luas pasar – batasannya , baik secara geografis
maupun dalam kaitannya dengan jangkauan produk yang ditawarkan di sana.

3. ELASTISITAS HARGA
1) HARGA RIIL VERSUS HARGA NOMINAL
Untuk memperhitungkan dampak inflasi, kita sering kali ingin membandingkan
harga suatu komoditas saat ini dengan harga di masa lalu, atau dengan kemungkinan
harga di masa depan. Agar perbandingan tersebut konsisten, kita perlu mengukur harga-

10
harga tersebut terhadap tingkat harga umum. Secara absolut, harga selusin telur saat ini
jauh lebih tinggi dibandingkan 50 tahun yang lalu; namun, dengan mempertimbangkan
tingkat harga umum saat ini, sebenarnya harga tersebut jauh lebih rendah. Oleh karena
itu, kita harus berhati-hati: setiap kali kita membandingkan harga dari waktu ke waktu,
kita perlu melakukan koreksi terhadap inflasi pada periode tersebut. Ini berarti
mengukur harga secara riil , bukan secara nominal.
Harga nominal suatu komoditas (disebut juga harga mata uang) hanyalah harga
absolutnya , tanpa adanya penyesuaian akibat inflasi. Harga riil suatu komoditas (juga
disebut harga “mata uang konstan”) adalah harga relatif menjadi ukuran agregat harga.
Dengan kata lain, harga yang disesuaikan dengan inflasi.

4. PERILAKU KONSUMEN
Teori perilaku konsumen merupakan Deskripsi atau gambaran tentang bagaimana
konsumen mengalokasikan pendapatan antara berbagai barang dan jasa, berupaya
memaksimalkan kesejahteraan mereka. Perilaku konsumen merujuk pada tindakan,
keputusan, preferensi, dan kecenderungan yang dimiliki oleh individu atau rumah
tangga dalam memilih, membeli, dan menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan mereka. Ini adalah area studi dalam ilmu ekonomi dan
psikologi yang mempelajari bagaimana konsumen membuat pilihan konsumsi dalam
situasi ekonomi dan sosial. Memahami keputusan pembelian konsumen akan
membantu kita memahami bagaimana perubahan pendapatan dan harga mempengaruhi
permintaan barang dan jasa dan mengapa permintaan untuk produk tertentu lebih
sensitif terhadap perubahan harga dan pendapatan dibandingkan produk lainnya.

1) TAHAP PERILAKU KONSUMEN


Perilaku konsumen paling baik dipahami ketika diperiksa dalam tiga tahap berbeda:
• Preferensi Konsumen: Tahap pertama dengan menemukan cara praktis untuk
menjelaskan mengapa masyarakat lebih memilih suatu komoditas dibandingkan
komoditas lainnya. Kita akan melihat bagaimana preferensi konsumen terhadap
berbagai macam barang yang dapat digambarkan secara grafis dan aljabar.
• Batasan Anggaran: Tentu saja konsumen juga harus mempertimbangkan harga.
Oleh karena itu, pada langkah kedua, kita akan memperhitungkan bahwa
konsumen memiliki pendapatan terbatas, sehingga membatasi jumlah barang
yang dapat mereka beli. Apa yang dilakukan konsumen dalam situasi ini? Kita
akan menemukan jawaban atas pertanyaan ini dengan menggabungkan
preferensi dan batasan anggaran pada langkah ketiga.
• Pilihan konsumen: mengingat preferensi dan keterbatasan pendapatan mereka,
konsumen lebih memilih untuk membeli kombinasi barang yang
memaksimalkan kepuasan mereka. Kombinasi ini bergantung pada harga
berbagai barang atau jasa yang tersedia. Oleh karena itu, memahami pilihan
akan membantu kita memahami permintaan —yaitu, jumlah barang yang dipilih
konsumen untuk dibeli bergantung pada harga mereka.

C. PRINSIP – PRINSIP EKONOMI


11
Ekonomi adalah studi mengenai bagaimana masyarakat akan mengelola sumber
daya yang langka. Di sebagian besar masyarakat, sumber daya dialokasikan bukan oleh
diktator yang sangat berkuasa, namun melalui kombinasi pilihan jutaan rumah tangga
dan perusahaan. Oleh karena itu, para ekonom mempelajari bagaimana orang
mengambil keputusan: seberapa banyak mereka bekerja, apa yang mereka beli, berapa
banyak mereka tabung, dan bagaimana mereka akan menginvestasikan tabungan
mereka tersebut. Para ekonom juga mempelajari bagaimana orang - orang berinteraksi
antara satu sama lain. Misalnya, mereka mengkaji bagaimana banyaknya pembeli dan
penjual suatu barang bersama-sama menentukan harga barang tersebut dijual dan
kuantitas yang dijual. Terakhir, para ekonom menganalisis kekuatan dan tren yang
mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan pendapatan
rata-rata, jumlah penduduk yang tidak dapat mendapatkan pekerjaan, dan tingkat
kenaikan harga. Berikut adalah sepuluh prinsip ekonomi yang dijabarkan oleh ekonom:

1) Orang Berhadapan dengan Trade-offs.


Prinsip ini menyatakan bahwa orang harus membuat pilihan karena sumber
daya terbatas. Ketika Anda memutuskan untuk menggunakan sumber daya pada satu
hal, Anda akan mengorbankan peluang untuk menggunakan sumber daya tersebut
untuk yang lain. Ini mencerminkan konsep biaya kesempatan.

2) Biaya Kesempatan (Opportunity Cost).


Adalah Kondisi yang nyata, biaya kesempatan adalah apa yang Anda relakan
ketika Anda membuat pilihan. Anda mungkin tidak membayar uang secara langsung
untuk itu, tetapi itu adalah nilai tertinggi yang bisa Anda dapatkan dari alternatif yang
tidak Anda pilih.

3) Manfaat Tambahan Berkurang (Marginal Benefit Diminishing).


Ketika Anda mengonsumsi lebih banyak dari suatu barang atau jasa, manfaat
tambahan yang Anda peroleh akan cenderung berkurang. Ini menjelaskan mengapa
orang cenderung mencari keseimbangan dalam pengambilan keputusan.

4) Manfaat dan Biaya Adalah Konsep yang Dibandingkan (People Think at the
Margin).
Ketika membuat keputusan, orang membandingkan manfaat tambahan dari
suatu tindakan dengan biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk melakukannya.

5) Perdagangan Dapat Meningkatkan Kesejahteraan (Trade Can Make Everyone


Better Off).
Prinsip ini menekankan manfaat perdagangan antara individu atau negara.
Ketika orang atau negara berdagang, mereka bisa mendapatkan barang atau jasa yang
mereka inginkan lebih efisien daripada mencoba memproduksinya sendiri.

6) Pasar Berfungsi dengan Baik (Markets Are Usually a Good Way to Organize
Economic Activity).

12
Prinsip ini menyatakan bahwa pasar dengan persaingan yang sehat biasanya
mengalokasikan sumber daya dengan efisien. Harga yang terbentuk dalam pasar
mencerminkan persamaan antara penawaran dan permintaan.

7) Pemerintah Dapat Memperbaiki Kinerja Pasar (Governments Can Sometimes


Improve Market Outcomes).
Terkadang, pemerintah harus campur tangan dalam ekonomi untuk
memperbaiki masalah seperti monopoli, eksternalitas negatif, atau distribusi
pendapatan yang tidak merata.

8) Standar Hidup Terkait dengan Kemampuan Ekonomi (A Country's Standard of


Living Depends on Its Ability to Produce Goods and Services).
Prinsip ini mengingatkan kita bahwa kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan barang dan jasa yang beragam secara efisien berhubungan dengan
standar hidup penduduknya.

9) Inflasi Terkait dengan Pertumbuhan Uang (Prices Rise When the Government
Prints Too Much Money).
Prinsip ini menjelaskan hubungan antara pertumbuhan jumlah uang dan inflasi.
Jika pemerintah mencetak terlalu banyak uang, maka harga akan cenderung naik.

10) Masyarakat Berhadapan dengan Perdagangan-off Jangka Pendek dan Jangka


Panjang (Society Faces a Short-Run Trade-off Between Inflation and
Unemployment)
Prinsip ini menyatakan bahwa ada trade-off antara inflasi dan pengangguran
dalam jangka pendek. Kebijakan moneter yang mengurangi inflasi sering kali
meningkatkan tingkat pengangguran dan sebaliknya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Pindyck, Robert dan Daniel Rubinfeld.2013.”Microeconomia”.Brazil. Pearson
Universidades.
Gregory, N. Mankiw.2014.”Principles Of Microeconomics Seven Edition”.Amerika Serikat.
Cengage Learning.
T.Puji Rahayu.”Pelaku Kegiatan Ekonomi”.
Rahmatullah. Inanna. Mustari.2018.”Konsep Dasar Ekonomi”.Makassar. CV. Nur Lina.

14

Anda mungkin juga menyukai