DISUSUN OLEH
Kelompok 2:
2. Ardiansyah 210901501064
KELAS E
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pendahuluan Akuntansi
Perpajakan" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikroekonomi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Perpajakan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sitti Hajerah Hasyim, M.Si.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Mikroekonomi. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya karya tulis
ini.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
DAFTAR PUSTAKA
A. Deskripsi Singkat
Dengan memahami peran dan interaksi dari berbagai pelaku ekonomi, kita
dapat memahami dinamika dan kebijakan ekonomi yang diterapkan dalam suatu
negara atau wilayah.
B. Relevansi
C. Indikator
A. Kegiatan Ekonomi
1. Kegiatan Produksi
Produksi adalah kegiatan membuat, menciptakan, atau menambah nilai dan
manfaat dari suatu barang atau jasa. Produksi adalah perubahan untuk
mengubah faktor produksi menjadi produk atau hasil produksi.
Faktor produksi terdiri dari:
Faktor produksi alami: Faktor yang menunjang kegiatan produksi yang
tersedia di alam yang dapat memberikan nilai tambah dari suatu barang atau
jasa. Misalnya, tanah, air, sinar matahari, barang tambang, udara, dan
sebagainya.
Faktor produksi tenaga kerja: Segala sesuatu yang mencakup kegiatan
manusia baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik yang diperlukan untuk
mengolah faktor produksi alam agar dapat dimanfaatkan.
Faktor produksi modal: Segala hal yang diciptakan untuk menunjang dalam
proses menciptakan barang atau jasa. Misal, uang pembiayaan, mesin,
peralatan, kendaraan, dan sebagainya.
Faktor produksi keahlian bisnis: Kemampuan atau keahlian seseorang
dalam mengelola faktor produksi secara efektif dan efisien sehingga dapat
menghasilan barang atau jasa yang baik. Misal, keahlian manajerial,
keahlian teknologi, dan sebagainya.
2. Kegiatan Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan atau memakai barang/jasa
dengan mengurangi atau menghabiskan nilai guna dari barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Konsumsi berdasarkan tujuannya, ada 2, yaitu:
Konsumsi Produktif, yang bertujuan untuk membuat atau menghasilkan
barang atau jasa lain. Misal, pengusaha roti. Pengusaha roti ini membeli
bahan-bahan serta peralatan untuk membuat roti, sehingga dapat
menghasilkan roti yang jika dijual akan memperoleh keuntungan.
Konsumsi Konsumtif/akhir, yang memenuhi kebutuhan diri sendiri. Misal,
Ibu Tini membeli kulkas untuk digunakan sendiri.
Konsumsi dipengaruhi oleh beberapa hal, di antara lain pendapatan, harga
barang dan jasa, kebiasaan konsumen, adat istiadat, dan harga barang subtitusi.
Teori perilaku konsumen merupakan teori yang menganalisis perilaku
konsumen dalam menggunakan barang/jasa yang terdiri dari teori kardinal dan
teori ordinal. Teori kardinal atau yang biasa disebut pendekatan kepuasan
marginal. Menurut teori kardinal, tinggi atau rendahnya nilai dari suatu barang
tergantung subjek yang memberikan penilaian, artinya tingkat kepuasan diukur
dan nilai menggunakan angka nominal (Hukum Gossen 1). Teori Ordinal
menyatakan bahwa nilai guna dari barang tidak dapat dihitung, tetapi hanya bisa
dibandingkan (Hukum Gossen 2).
3. Kegiatan Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang menyalurkan atau menjual suatu barang
atau jasa kepada konsumen atau pemakai akhir. Distribusi adalah suatu kegiatan
menyalurkan barang atau jasa dari pihak penghasil barang atau jasa tersebut
(produsen) kepada pihak yang membutuhkan barang atau jasa yang telah
dihasilkan tersebut (konsumen) schingga kebutuhan diantara produsen dan
konsumen terpenuhi dengan baik. Orang yang melakukan kegiatan distribusi
disebut dengan distributor.
Distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Pasar
Barang
Perusahaan
Faktor kebiasaan dalam pembelian
1. Rumah tangga
Rumah tangga merupakan pemilik bermacam aspek penciptaan yang ada dalam
perekonomian. Zona ini sediakan daya kegiatan serta daya usahawan. Tidak
hanya itu zona ini mempunyai faktor- faktor penciptaan yang lain, ialah
beberapa barang modal, kekayaan alam, serta harta senantiasa semacam tanah
serta gedung. Mereka hendak menawarkan faktor- faktor penciptaan ini pada
zona perusahaan. Selaku menanggapi pelayanan kepada pemakaian bermacam
tipe aspek penciptaan ini hingga zona perusahaan hendak membagikan
bermacam tipe pemasukan pada zona rumah tangga. Daya kegiatan menyambut
pendapatan serta imbalan, owner alat- alat modal menyambut bunga, owner
tanah serta harta senantiasa lain menyambut carter, serta owner kemampuan
keusahawanan menyambut profit. Adapun metode yang dicoba supaya uang itu
dihasilkan yakni sebagai berikut:
Menawarkan tanah( alam) yang dipunyai pada pihak lain buat menyambut
menanggapi pelayanan yang diucap dengan carter.
Menawarkan pangkal daya kegiatan ataupun pangkal energi orang buat
memperoleh menanggapi pelayanan yang diucap dengan imbalan ataupun
pendapatan.
Menawarkan modal yang dipunyai buat memperoleh bunga selaku
menanggapi pelayanan.
Menawarkan kemampuan ataupun mengenakan kemampuan yang dipunyai
serta menanggapi pelayanan yang diperoleh diucap bagian profit atau
keuntungan dari perusahaan yang berhubungan.
2. Perusahaan
Perusahaan- perusahaan merupakan badan yang dibesarkan oleh seorang
ataupun sekumpulan orang dengan tujuan buat menciptakan bermacam tipe
benda serta pelayanan yang diperlukan warga. Seseorang ataupun sekumpulan
orang itu diketahui selaku wiraswasta. Mereka merupakan orang yang
mempunyai kemampuan keusahawanan serta aktivitas mereka dalam
perekonomian yakni mengorganisasi faktor- faktor penciptaan dengan cara
sedemikian muka alhasil bermacam tipe benda serta pelayanan yang dibutuhkan
rumah tangga bisa dibuat dengan metode yang sebaik- baiknya. Aktivitas yang
dicoba oleh golongan rumah tangga perusahaan mencakup:
Melaksanakan aktivitas produksi benda serta pelayanan, dengan metode
memasak aspek produksi yang diperoleh dari rumah tangga pelanggan.
Melunasi balasan atas pemakaian aspek produksi.
Menjual hasil produksi pada rumah tangga pelanggan.
Menyambut pembayaran atas pemasaran marah serta pelayanan.
3. Pemerintah
Pemerintah ialah pihak yang memiliki andil berarti dalam perkonomian. Di
dalam perkonomian pemerintah bekerja buat menata, mengatur, dan
melangsungkan pengawasan kepada jalannya roda perekonomian supaya negeri
bisa maju serta orang bisa hidup pantas serta rukun. Adapun peranan
pemerintah:
Peranan Pemerintah selaku Pengatur Pengaturan aktivitas ekonomi oleh
pemerintah bisa ditempuh lewat peraturan serta perundang- undangan
diiringi bermacam aksi jelas. Pemerintah bisa melaksanakannya karena
mempunyai alat- alat guna melaksanakannya baik perlengkapan pemimpin,
pengatur, ataupun pemaksa.
Peranan Pemerintah selaku Pengontrol Selaku pengontrol aktivitas
ekonomi, pemerintah memiliki bank esensial yang berperan memantau
kemudian rute finansial, antara lain jumlah uang yang tersebar, besar
rendahnya kaum bunga, kemudian rute angsuran, serta serupanya.
Pemerintah pula salah satunya yang memiliki hak buat mengecap duit dan
mengedarkannya di warga.
Peranan Pemerintah selaku Penguasa 1. Pemerintah mempunyai
perlengkapan pemaksa untuk terselenggaranya kedisiplinan di dalam warga,
ialah polisi. 2. Pemerintah mempunyai perlengkapan peradilan untuk
terselenggaranya kesamarataan untuk semua orang.
Peranan Pemerintah selaku Pelanggan Buat melaksanakan tugasnya,
pemerintah membutuhkan bermacam berbagai benda serta pelayanan,
misalnya buat aktivitas administrasi, dibutuhkan perlengkapan kantor serta
alat- alat catat.
Peranan Pemerintah selaku Produsen atau Penanam modal 1. Pemerintah
bisa berperan selaku produsen buat menciptakan benda serta pelayanan
yang menyangkut kebutuhan orang banyak. 2. Pemerintah berperan selaku
penanam modal, maksudnya penanam modal bagus segenap ataupun
beberapa pada perusahaan- perusahaan yang bekerja di Indonesia.
4. Masyarakat luar negeri
Andil warga luar negara dalam perekonomian amat berarti terlebih dalam
perekonomian yang mengglobal semacam saat ini ini, tiap negeri tidak bisa lagi
menjauh dari keterlibatannya dalam perdagangan global bila mau
perekonomian negaranya tidak terperosok. Andil warga luar negara itu
merupakan selaku selanjutnya.
Masyarakat Luar Negara selaku Pelanggan Warga luar negara selaku
pelanggan dari produk benda atau pelayanan yang diperoleh, ialah dengan
mengekspor benda atau pelayanan itu ke negeri mereka. Sikap Pelanggan
serta Produsen dalam Aktivitas Ekonomi 65.
Masyarakat Luar Negara selaku Produsen Tidak hanya selaku pelanggan,
warga luar negara pula berperan selaku produsen. Maksudnya, produk
benda atau pelayanan yang mereka menghasilkan bisa kita mengkonsumsi
dengan metode mengimpornya. Dengan begitu, warga berpeluang
menikmati bahan- bahan yang baik tunggi yang belum pasti bisa diperoleh
di dalam negara.
Masyarakat Luar Negara selaku Penanam modal Pembangunan sesuatu
bangsa menginginkan pelaku- pelaku yang berani menancapkan modalnya,
bagus penanaman langsung ataupun tidak langsung. Investor- investor itu
banyak berawal dari luar negara sebab biasanya mereka banyak memiliki
anggaran serta lebih maju.
Sumber Daya Kegiatan Pakar Negeri maju banyak mempunyai daya pakar
yang amat diperlukan negeri lain. Dengan begitu, negeri lain bisa penuhi
kekurangan daya kegiatan di dalam negara.
1. Rumah Tangga
Dalam perekonomian tertutup, pelaku ekonomi pertama adalah rumah tangga.
Rumah tangga bertindak sebagai konsumen dan pemilik faktor produksi seperti
tenaga kerja dan modal. Mereka membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh
bisnis dan menerima upah dan bunga atas laba dan investasi perusahaan.
Rumah tangga juga bertindak sebagai investor dengan mendepositokan
sebagian pendapatannya dalam bentuk tabungan atau investasi di pasar
keuangan. Tabungan dan investasi rumah tangga merupakan sumber
pembiayaan bagi bisnis untuk berinvestasi dan berkembang.
2. Bisnis/Perusahaan/Organisasi
Pelaku ekonomi kedua dalam perekonomian tertutup adalah bisnis. Bisnis
adalah produsen barang dan jasa dalam perekonomian dan menghasilkan
pendapatan melalui penjualan produk. Mereka juga merupakan sumber
pekerjaan dan pendapatan bagi rumah tangga, sehingga kegiatan bisnis sangat
penting untuk pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial. Bisnis juga
membutuhkan investasi untuk mengembangkan produk baru, memperluas
produksi atau meningkatkan efisiensi. Investasi ini dibiayai oleh tabungan dan
investasi rumah tangga dan dana pinjaman dari sektor keuangan. Bisnis juga
membayar pajak dan mematuhi peraturan pemerintah.
3. Pemerintah
Pelaku ekonomi ketiga dalam perekonomian tertutup adalah pemerintah.
Pemerintah berperan sebagai pengatur dan pengatur dalam perekonomian
melalui kebijakan yang ditujukan untuk menyeimbangkan dan meningkatkan
keseimbangan perekonomian nasional. Pemerintah juga menyediakan layanan
publik seperti kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Dalam membiayai
kegiatan, pemerintah mengenakan pajak pendapatan rumah tangga dan bisnis.
Pemerintah juga dapat menerbitkan obligasi dan surat utang lainnya untuk
membiayai proyek infrastruktur dan layanan publik. Pengeluaran pemerintah
juga dapat mempengaruhi konsumsi rumah tangga dan investasi bisnis.
4. Sektor Keuangan
Pelaku ekonomi keempat dalam perekonomian tertutup adalah sektor keuangan.
Sektor keuangan merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara antara
pihak yang memiliki dana (tabungan) dengan pihak yang membutuhkan dana
(bisnis dan pemerintah). Sektor keuangan menyediakan layanan seperti
pinjaman, investasi dan asuransi. Dalam perekonomian tertutup, sektor
keuangan sangat penting karena menyediakan uang bagi bisnis dan pemerintah
untuk berinvestasi dan membayar tagihan mereka. Tabungan dan investasi yang
tersimpan di sektor keuangan dapat diinvestasikan pada proyek-proyek
produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor keuangan juga
berperan dalam mengatur jumlah uang beredar dalam perekonomian. Bank
sentral, bagian dari sektor keuangan, mengatur jumlah uang beredar melalui
kebijakan moneter seperti penetapan suku bunga, pembayaran cadangan
minimum, dan operasi pasar terbuka. Keputusan ini dapat mempengaruhi
ketersediaan dana di pasar dan mempengaruhi investasi dan pertumbuhan
ekonomi.
Dengan cara fisik, impor ialah pembelian serta pemasukkan benda dari luar
negara ke dalam negara ataupun ke dalam sesuatu perekonomian. bintang film yang
memastikan Ekspor, Memasukkan serta Ekspor Neto antara lain Hasrat pelanggan
kepada beberapa barang penciptaan dalam negara serta luar negara, Harga beberapa
barang di dalam serta luar negara, Kurs yang memastikan jumlah mata duit dalam
negeri yang diperlukan buat membeli mata duit asing, Pemasukan pelanggan di
dalam serta luar negara, Biaya angkutan benda antarnegara. Kebijaksanaan
pemerintah hal perdagangan global. Selanjutnya merupakan sebagian alibi yang
mengakibatkan terbentuknya perekonomian terbuka:
Perbedaan Situasi Produk. Alibi perbandingan situasi sesuatu produk ini
yang lebih mengarah membidik pada mutu produk pula jadi alibi
terbentuknya perdagangan global. Contoh terdapat salah satu negeri yang
memiliki hawa tropis pastinya mempunyai keahlian buat memproduksi
pisang, kopi, dengan mutu yang lebih maksimum yang setelah itu
diperdagangkan ke luar yang diganti dengan bermacam berbagai benda serta
pelayanan dari negeri lain.
Menghemat Bayaran Penciptaan. Perihal ini pula jadi alibi para produsen
buat melaksanakan perdagangan dengan cara global. Serta sesungguhnya
inti dari alibi ini merupakan buat memencet tingginya bayaran penciptaan
dengan metode menciptakan produk dalam rasio jumlah yang lebih besar.
Bukankah tidak terdapat metode lain yang lebih irit tidak hanya menjual
produk yang bernilai besar itu ke pasar garis besar?
Perbedaan tingkatan hasrat. Meski contoh situasi suatu produk dari
bermacam wilayah itu serupa, perdagangan global senantiasa bisa jadi
hendak terjalin bila masing– masing masyarakat di sesuatu negeri
mempunyai hasrat yang berlainan. Ilustrasinya terdapat 2 negeri yang
menciptakan daging. Yang satu merupakan produsen daging lembu, serta
yang satu merupakan produsen daging ayam. Bila produsen daging lembu
mempunyai hasrat kepada daging ayam serta kebalikannya, pasti cara
memasukkan serta ekspor hendak terjalin.
Adanya prinsip analogi kelebihan (comparative advantage). Arti dari
prinsip ini merupakan sesuatu negeri mengarah hendak lebih berspesialisasi
buat menghasilkan produk serta mengekspornya ke luar bila dirasa
pembuatan produk di negaranya itu menyantap bayaran yang relatif lebih
kecil dari pada terbuat oleh negeri lain. Kebalikannya sesuatu negeri hendak
lebih memilah buat mengimpor produk bila bayaran penciptaan buat
menciptakan produk itu ditaksir relatif besar (kurang berdaya guna) bila di
penciptaan di negaranya sendiri.
BAB 3
PENUTUP
Setiap orang atau organisasi yang terlibat dalam output ekonomi berkontribusi
secara signifikan pada struktur ekonomi secara keseluruhan. Pihak-pihak yang
bersalah ini diklasifikasikan ke dalam empat kategori: konsumen, perusahaan
produksi, perusahaan distribusi, dan aparat keamanan.
Konsumen adalah pelaku ekonomi yang membeli produk dan jasa untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhannya. Produsen adalah pelaku ekonomi yang menciptakan
produk dan penawaran untuk penjualan pasar. Distributor adalah pelaku pasar yang
mengangkut, menjual, dan memasarkan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Sementara pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola dan
meningkatkan aktivitas keuangan dengan memberlakukan kebijakan, menetapkan
persyaratan regulasi, dan menawarkan dukungan moneter.
Dalam struktur ekonomi, pelaku kegiatan ekonomi ini saling bergantung dan
berkolaborasi untuk menjaga keseimbangan dan pertumbuhan ekonomi. Untuk
membangun lingkungan yang adil dan produktif, kegiatan ekonomi makro yang
menguntungkan membutuhkan kolaborasi dan koordinasi semua pelaku ekonomi
serta perlindungan pemerintah.
STUDI KASUS
Arifin, I., & Hadi, G. (u.d.). Membuka Cakrawala Ekonomi. PT. Setia Purna.
Dr. Muhammad Hasan, M., Enny Kartini, M., Dra. Sri Rahayuningsih, M. A.,
Nuraisyiah, S. M., M.Si, D. S., Nurdiana, S. M., & Dra. Sitti Hajerah
Hasyim, M. (2023). Teori Ekonomi Mikro Lanjutan. Tahta.
S., D. A. (u.d.). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakatra: Penerbit Erlangga.