Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Mikroekonomi
Dosen Pengampu: Sitti Hajerah Hasyim, M.Si

DISUSUN OLEH

Kelompok 2:

1. Alda Hikmah Rhamadani J. L. 210901500031

2. Ardiansyah 210901501064

3. Husnun Nailah 210901501065

KELAS E
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pendahuluan Akuntansi
Perpajakan" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikroekonomi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Perpajakan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sitti Hajerah Hasyim, M.Si.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Mikroekonomi. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya karya tulis
ini.

Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tim Penulis
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2


DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 3
BAB 1 ................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................. 4
A. Deskripsi Singkat ................................................................................................4
B. Relevansi .............................................................................................................4
C. Indikator ..............................................................................................................5
BAB 2 ................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................. 6
A. Kegiatan Ekonomi ...............................................................................................6
B. Pelaku Kegiatan Ekonomi ....................................................................................9
C. Hubungan Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian Tertutup ................................ 14
D. Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Terbuka ................................ 16
BAB 3 ............................................................................................................... 19
PENUTUP ........................................................................................................ 19
STUDI KASUS................................................................................................. 20
REFERENSI .................................................................................................... 22
LAMPIRAN ..................................................................................................... 23
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat

Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dapat dijelaskan sebagai pengenalan


terhadap berbagai entitas yang terlibat dalam aktivitas ekonomi. Pelaku-pelaku ini
meliputi individu, kelompok, perusahaan, dan pemerintah yang saling berinteraksi
dalam menciptakan, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa dalam
suatu perekonomian. Individu adalah pelaku utama dalam ekonomi, karena mereka
merupakan konsumen, pekerja, dan pengusaha. Kelompok juga dapat menjadi
pelaku ekonomi melalui organisasi dan asosiasi mereka. Perusahaan adalah entitas
bisnis yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kepada konsumen atau
perusahaan lain. Pemerintah berperan dalam mengatur aktivitas ekonomi dan
memberikan kebijakan untuk mempengaruhi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.

Dengan memahami peran dan interaksi dari berbagai pelaku ekonomi, kita
dapat memahami dinamika dan kebijakan ekonomi yang diterapkan dalam suatu
negara atau wilayah.

B. Relevansi

Pada bagian ini dibahas tentang pelaku-pelaku kegiatan ekonomi yang


sangat relevan karena mereka merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem
ekonomi suatu negara. Pelaku-pelaku ekonomi termasuk produsen, konsumen,
distributor, pemerintah, bank, investor, dan lembaga keuangan lainnya. Setiap
pelaku ekonomi memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam sistem
ekonomi yang kompleks.

Secara keseluruhan, semua pelaku ekonomi saling berkaitan dan


berinteraksi dalam sistem ekonomi yang kompleks. Oleh karena itu, pemahaman
yang baik tentang peran dan tanggung jawab masing-masing pelaku ekonomi
sangat penting untuk memahami bagaimana perekonomian suatu negara berfungsi
dan berkembang.

C. Indikator

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kegiatan ekonomi, pelaku kegiatan


ekonomi, Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian tertutup, dan hubungan
pelaku ekonomi dalam perekonomian terbuka. Dengan mempelajari pelaku-pelaku
kegiatan ekonomi, mahasiswa dapat memahami bagaimana kegiatan ekonomi
beroperasi dan bagaimana keputusan individu dan kebijakan pemerintah
mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Hal ini penting untuk memahami dan
memaksimalkan potensi ekonomi, baik sebagai individu maupun sebagai
masyarakat secara keseluruhan.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Kegiatan Ekonomi

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pasti akan melakukan


kegiatan ekonomi, karena dengan melakukan kegiatan ekonomi, manusia akan
melakukan aktivitas mengolah bahan yang ada disekitarnya menjadi sebuah barang
yang bernilai guna dan kemudian memakai barang tersebut untuk diambil nilai
gunanya (manfaat) dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi tidak semua
manusia yang mampu menciptakan sendiri barang dan jasa yang dibutuhkannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga memerlukan orang lain yang
mampu mengolah bahan menjadi barang yang dibutuhkan, oleh karena itu ada
kegiatan mendistribusikan barang dari orang yang telah mengolah barang tersebut
kepada orang yang memerlukan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Begitu seterusnya, kegiatan ekonomi akan terus berjalan dan berputar
selama manusia tersebut masih hidup.

Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan mengatur urusan harta dan


kekayaan yang berkaitan dengan pengembangan, kepemilikan dan distribusi
dimana kegiatan ekonomi ini melibatkan individu, masyarakat dan perusahaan yang
menghasilkan produk berupa barang atau jasa. (M. Shohaluddin)
Kegiatan ekonomi terdiri dari, yaitu:

1. Kegiatan Produksi
Produksi adalah kegiatan membuat, menciptakan, atau menambah nilai dan
manfaat dari suatu barang atau jasa. Produksi adalah perubahan untuk
mengubah faktor produksi menjadi produk atau hasil produksi.
Faktor produksi terdiri dari:
 Faktor produksi alami: Faktor yang menunjang kegiatan produksi yang
tersedia di alam yang dapat memberikan nilai tambah dari suatu barang atau
jasa. Misalnya, tanah, air, sinar matahari, barang tambang, udara, dan
sebagainya.
 Faktor produksi tenaga kerja: Segala sesuatu yang mencakup kegiatan
manusia baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik yang diperlukan untuk
mengolah faktor produksi alam agar dapat dimanfaatkan.
 Faktor produksi modal: Segala hal yang diciptakan untuk menunjang dalam
proses menciptakan barang atau jasa. Misal, uang pembiayaan, mesin,
peralatan, kendaraan, dan sebagainya.
 Faktor produksi keahlian bisnis: Kemampuan atau keahlian seseorang
dalam mengelola faktor produksi secara efektif dan efisien sehingga dapat
menghasilan barang atau jasa yang baik. Misal, keahlian manajerial,
keahlian teknologi, dan sebagainya.

Teori perilaku produsen adalah penjelasan tentang perilaku produsen yang


berusaha untuk menghasilkan barang dan/jasa mencapai efisiensi dalam operasi
produksi. Produsen mencoba menghasilkan produk/jasa berkualitas tinggi
dengan menggabungkan faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien. Biaya
produksi terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, biaya total, dan biaya rata-rata,
dan biaya marginal.

2. Kegiatan Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan atau memakai barang/jasa
dengan mengurangi atau menghabiskan nilai guna dari barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Konsumsi berdasarkan tujuannya, ada 2, yaitu:
 Konsumsi Produktif, yang bertujuan untuk membuat atau menghasilkan
barang atau jasa lain. Misal, pengusaha roti. Pengusaha roti ini membeli
bahan-bahan serta peralatan untuk membuat roti, sehingga dapat
menghasilkan roti yang jika dijual akan memperoleh keuntungan.
 Konsumsi Konsumtif/akhir, yang memenuhi kebutuhan diri sendiri. Misal,
Ibu Tini membeli kulkas untuk digunakan sendiri.
Konsumsi dipengaruhi oleh beberapa hal, di antara lain pendapatan, harga
barang dan jasa, kebiasaan konsumen, adat istiadat, dan harga barang subtitusi.
Teori perilaku konsumen merupakan teori yang menganalisis perilaku
konsumen dalam menggunakan barang/jasa yang terdiri dari teori kardinal dan
teori ordinal. Teori kardinal atau yang biasa disebut pendekatan kepuasan
marginal. Menurut teori kardinal, tinggi atau rendahnya nilai dari suatu barang
tergantung subjek yang memberikan penilaian, artinya tingkat kepuasan diukur
dan nilai menggunakan angka nominal (Hukum Gossen 1). Teori Ordinal
menyatakan bahwa nilai guna dari barang tidak dapat dihitung, tetapi hanya bisa
dibandingkan (Hukum Gossen 2).

3. Kegiatan Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang menyalurkan atau menjual suatu barang
atau jasa kepada konsumen atau pemakai akhir. Distribusi adalah suatu kegiatan
menyalurkan barang atau jasa dari pihak penghasil barang atau jasa tersebut
(produsen) kepada pihak yang membutuhkan barang atau jasa yang telah
dihasilkan tersebut (konsumen) schingga kebutuhan diantara produsen dan
konsumen terpenuhi dengan baik. Orang yang melakukan kegiatan distribusi
disebut dengan distributor.
Distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
 Pasar
 Barang
 Perusahaan
 Faktor kebiasaan dalam pembelian

Mata rantai atau saluran distribusi terdiri dari:

 Saluran distribusi pendek (Produsen – Konsumen)


 Saluran distribusi panjang (menggunakan pedagang-pedagang perantara
seperti agen dan pedagang besar)
B. Pelaku Kegiatan Ekonomi

Pelaku kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai pihak yang terlibat


dalam kegiatan ekonomi baik yang dilakukan seorang individu, kelompok ataupun
sebuah lembaga yang dapat berperan sebagai produsen, konsumen maupun
distributor tergantung dimana pihak-pihak tersebut saling berinteraksi.

Pelaku ekonomi merupakan seluruh pihak baik perorangan ataupun badan


yang melaksanakan aktivitas pembuatan, penyaluran, serta mengkonsumsi. Pihak
yang melaksanakan 3 kegiatan ekonomi ini diucap produsen, agen serta pelanggan.
Tiap orang yang berpikiran wajar dapat serta tentu jadi poin ekonomi, begitu juga
dengan badan- badan dan organisasi- organisasi yang terdapat di dalam masyarakat,
seluruhnya itu merupakan subjek- subjek ekonomi. Tetapi, sekalipun jumlah
subjek- subjek ekonomi itu sedemikian banyaknya alhasil tidak bisa jadi terbatas
lagi, pada hakikatnya mereka itu cuma dibagi jadi 2 golongan saja serta dengan 2
metode pembagian pula. Pembagian yang awal merupakan kalau para pelaku di
dalam aktivitas ekonomi itu segenap dipecah jadi kalangan produsen serta kalangan
pelanggan. Kalangan produsen merupakan mereka yang di dalam sesuatu aktivitas
ekonomi berperan selaku pihak yang mengelola input serta menyediakan barang
serta pelayanan, buat esoknya dinikmati oleh kalangan pelanggan. Jadi, kalangan
pelanggan merupakan para pengguna barang serta pelayanan yang diperoleh oleh
kalangan produsen.

1. Rumah tangga
Rumah tangga merupakan pemilik bermacam aspek penciptaan yang ada dalam
perekonomian. Zona ini sediakan daya kegiatan serta daya usahawan. Tidak
hanya itu zona ini mempunyai faktor- faktor penciptaan yang lain, ialah
beberapa barang modal, kekayaan alam, serta harta senantiasa semacam tanah
serta gedung. Mereka hendak menawarkan faktor- faktor penciptaan ini pada
zona perusahaan. Selaku menanggapi pelayanan kepada pemakaian bermacam
tipe aspek penciptaan ini hingga zona perusahaan hendak membagikan
bermacam tipe pemasukan pada zona rumah tangga. Daya kegiatan menyambut
pendapatan serta imbalan, owner alat- alat modal menyambut bunga, owner
tanah serta harta senantiasa lain menyambut carter, serta owner kemampuan
keusahawanan menyambut profit. Adapun metode yang dicoba supaya uang itu
dihasilkan yakni sebagai berikut:
 Menawarkan tanah( alam) yang dipunyai pada pihak lain buat menyambut
menanggapi pelayanan yang diucap dengan carter.
 Menawarkan pangkal daya kegiatan ataupun pangkal energi orang buat
memperoleh menanggapi pelayanan yang diucap dengan imbalan ataupun
pendapatan.
 Menawarkan modal yang dipunyai buat memperoleh bunga selaku
menanggapi pelayanan.
 Menawarkan kemampuan ataupun mengenakan kemampuan yang dipunyai
serta menanggapi pelayanan yang diperoleh diucap bagian profit atau
keuntungan dari perusahaan yang berhubungan.

2. Perusahaan
Perusahaan- perusahaan merupakan badan yang dibesarkan oleh seorang
ataupun sekumpulan orang dengan tujuan buat menciptakan bermacam tipe
benda serta pelayanan yang diperlukan warga. Seseorang ataupun sekumpulan
orang itu diketahui selaku wiraswasta. Mereka merupakan orang yang
mempunyai kemampuan keusahawanan serta aktivitas mereka dalam
perekonomian yakni mengorganisasi faktor- faktor penciptaan dengan cara
sedemikian muka alhasil bermacam tipe benda serta pelayanan yang dibutuhkan
rumah tangga bisa dibuat dengan metode yang sebaik- baiknya. Aktivitas yang
dicoba oleh golongan rumah tangga perusahaan mencakup:
 Melaksanakan aktivitas produksi benda serta pelayanan, dengan metode
memasak aspek produksi yang diperoleh dari rumah tangga pelanggan.
 Melunasi balasan atas pemakaian aspek produksi.
 Menjual hasil produksi pada rumah tangga pelanggan.
 Menyambut pembayaran atas pemasaran marah serta pelayanan.
3. Pemerintah
Pemerintah ialah pihak yang memiliki andil berarti dalam perkonomian. Di
dalam perkonomian pemerintah bekerja buat menata, mengatur, dan
melangsungkan pengawasan kepada jalannya roda perekonomian supaya negeri
bisa maju serta orang bisa hidup pantas serta rukun. Adapun peranan
pemerintah:
 Peranan Pemerintah selaku Pengatur Pengaturan aktivitas ekonomi oleh
pemerintah bisa ditempuh lewat peraturan serta perundang- undangan
diiringi bermacam aksi jelas. Pemerintah bisa melaksanakannya karena
mempunyai alat- alat guna melaksanakannya baik perlengkapan pemimpin,
pengatur, ataupun pemaksa.
 Peranan Pemerintah selaku Pengontrol Selaku pengontrol aktivitas
ekonomi, pemerintah memiliki bank esensial yang berperan memantau
kemudian rute finansial, antara lain jumlah uang yang tersebar, besar
rendahnya kaum bunga, kemudian rute angsuran, serta serupanya.
Pemerintah pula salah satunya yang memiliki hak buat mengecap duit dan
mengedarkannya di warga.
 Peranan Pemerintah selaku Penguasa 1. Pemerintah mempunyai
perlengkapan pemaksa untuk terselenggaranya kedisiplinan di dalam warga,
ialah polisi. 2. Pemerintah mempunyai perlengkapan peradilan untuk
terselenggaranya kesamarataan untuk semua orang.
 Peranan Pemerintah selaku Pelanggan Buat melaksanakan tugasnya,
pemerintah membutuhkan bermacam berbagai benda serta pelayanan,
misalnya buat aktivitas administrasi, dibutuhkan perlengkapan kantor serta
alat- alat catat.
 Peranan Pemerintah selaku Produsen atau Penanam modal 1. Pemerintah
bisa berperan selaku produsen buat menciptakan benda serta pelayanan
yang menyangkut kebutuhan orang banyak. 2. Pemerintah berperan selaku
penanam modal, maksudnya penanam modal bagus segenap ataupun
beberapa pada perusahaan- perusahaan yang bekerja di Indonesia.
4. Masyarakat luar negeri
Andil warga luar negara dalam perekonomian amat berarti terlebih dalam
perekonomian yang mengglobal semacam saat ini ini, tiap negeri tidak bisa lagi
menjauh dari keterlibatannya dalam perdagangan global bila mau
perekonomian negaranya tidak terperosok. Andil warga luar negara itu
merupakan selaku selanjutnya.
 Masyarakat Luar Negara selaku Pelanggan Warga luar negara selaku
pelanggan dari produk benda atau pelayanan yang diperoleh, ialah dengan
mengekspor benda atau pelayanan itu ke negeri mereka. Sikap Pelanggan
serta Produsen dalam Aktivitas Ekonomi 65.
 Masyarakat Luar Negara selaku Produsen Tidak hanya selaku pelanggan,
warga luar negara pula berperan selaku produsen. Maksudnya, produk
benda atau pelayanan yang mereka menghasilkan bisa kita mengkonsumsi
dengan metode mengimpornya. Dengan begitu, warga berpeluang
menikmati bahan- bahan yang baik tunggi yang belum pasti bisa diperoleh
di dalam negara.
 Masyarakat Luar Negara selaku Penanam modal Pembangunan sesuatu
bangsa menginginkan pelaku- pelaku yang berani menancapkan modalnya,
bagus penanaman langsung ataupun tidak langsung. Investor- investor itu
banyak berawal dari luar negara sebab biasanya mereka banyak memiliki
anggaran serta lebih maju.
 Sumber Daya Kegiatan Pakar Negeri maju banyak mempunyai daya pakar
yang amat diperlukan negeri lain. Dengan begitu, negeri lain bisa penuhi
kekurangan daya kegiatan di dalam negara.

Secara singkat di ilustrasikan dalam gambar berikut :


Zona RTK( pelanggan) membeli benda atau pelayanan dari zona RTP(
produsen). Di bagian lain, RTP hendak menerima duit dari RTK. Maksudnya,
di sini RTK berfungsi selaku konsumen benda atau pelayanan serta RTP
pedagang. Pada arus ini, RTP memutuskan harga produknya bersumber pada
bayaran daya kegiatan serta keahlian yang dipunyanya. Sedangkan harga yang
timbul di pasar benda didetetapkan oleh pertemuan antara permohonan RTK
serta ijab RTP. Bisnis benda serta pelayanan terjalin di pasar benda ataupun
pasar output. RTN (pemerintah) memperoleh pemasukan dari pajak serta
memakainya buat mendanai pengeluaran pemerintah untuk melaksanakan
rezim serta melayani masyarakat. Tidak hanya itu, negeri pula wajib
membelanjakan perhitungan berbelanja negeri, semacam melunasi aspek
penciptaan, berikan bantuan ke RTK serta RTP, berikan sarana buat eksekutor
negeri, sarana pembelajaran, kesehatan, serta keamanan. Negeri pula berfungsi
dalam sediakan sarana ekonomi, semacam jalur raya, lapangan terbang,
dermaga serta serupanya yang bermaksud buat mempermudah berlangsungnya
aktivitas ekonomi. Aktivitas yang dapat dicoba oleh RTMLN merupakan
mengekspor benda serta pelayanan. Ilustrasinya, Thailand yang mengekspor
beras, ketela kusen, ataupun benda yang lain ke Indonesia. Ataupun Korea serta
Cina yang mengekspor benda elektronik ke negeri lain. Tidak hanya
melaksanakan ekspor, masyarakat luar negara pula hendak melaksanakan
memasukkan benda serta pelayanan, betul. Tujuannya buat penuhi cadangan
keinginan negeri itu. Setelah itu, RTMLN pula hendak melaksanakan ekspor
serta memasukkan aspek penciptaan. Kelainannya apa dengan benda serta
pelayanan? Nah, jika aspek penciptaan ini ilustrasinya semacam daya kegiatan
serta penanaman modal( pemodalan).

C. Hubungan Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian Tertutup

Interaksi yang dilakukan para pelaku ekonomi sangat tergantung dari


pemilihan jenis perekonomian suatu negara. Jika negara tesebut memilih jenis
perekonomin yang menutup diri dari negara lain atau yang disebut dengan
perekonomian tertutup, maka sudah dipastikan pelaku ekonomi masyarakat luar
negeri tidak akan ikut serta berinteraksi dalam perekonomian tersebut.

Perekonomian tertutup merupakan sistem ekonomi di mana ekonomi suatu


negara hanya mengandalkan produksi dan konsumsi barang dan jasa. Dalam
ekonomi tertutup, semua transaksi ekonomi antara warga negara, bisnis, dan
pemerintah terjadi di dalam negeri. Ketergantungan pada impor dan ekspor minimal
dan nilai tukar seringkali tidak berubah atau diatur oleh pemerintah. Terdapat empat
pelaku utama dalam perekonomian tertutup: rumah tangga, bisnis, pemerintah dan
sektor keuangan.

Keempat aktor tersebut saling berinteraksi satu sama lain, menghasilkan


kegiatan ekonomi dan mempengaruhi keseimbangan perekonomian nasional.

1. Rumah Tangga
Dalam perekonomian tertutup, pelaku ekonomi pertama adalah rumah tangga.
Rumah tangga bertindak sebagai konsumen dan pemilik faktor produksi seperti
tenaga kerja dan modal. Mereka membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh
bisnis dan menerima upah dan bunga atas laba dan investasi perusahaan.
Rumah tangga juga bertindak sebagai investor dengan mendepositokan
sebagian pendapatannya dalam bentuk tabungan atau investasi di pasar
keuangan. Tabungan dan investasi rumah tangga merupakan sumber
pembiayaan bagi bisnis untuk berinvestasi dan berkembang.
2. Bisnis/Perusahaan/Organisasi
Pelaku ekonomi kedua dalam perekonomian tertutup adalah bisnis. Bisnis
adalah produsen barang dan jasa dalam perekonomian dan menghasilkan
pendapatan melalui penjualan produk. Mereka juga merupakan sumber
pekerjaan dan pendapatan bagi rumah tangga, sehingga kegiatan bisnis sangat
penting untuk pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial. Bisnis juga
membutuhkan investasi untuk mengembangkan produk baru, memperluas
produksi atau meningkatkan efisiensi. Investasi ini dibiayai oleh tabungan dan
investasi rumah tangga dan dana pinjaman dari sektor keuangan. Bisnis juga
membayar pajak dan mematuhi peraturan pemerintah.

3. Pemerintah
Pelaku ekonomi ketiga dalam perekonomian tertutup adalah pemerintah.
Pemerintah berperan sebagai pengatur dan pengatur dalam perekonomian
melalui kebijakan yang ditujukan untuk menyeimbangkan dan meningkatkan
keseimbangan perekonomian nasional. Pemerintah juga menyediakan layanan
publik seperti kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Dalam membiayai
kegiatan, pemerintah mengenakan pajak pendapatan rumah tangga dan bisnis.
Pemerintah juga dapat menerbitkan obligasi dan surat utang lainnya untuk
membiayai proyek infrastruktur dan layanan publik. Pengeluaran pemerintah
juga dapat mempengaruhi konsumsi rumah tangga dan investasi bisnis.

4. Sektor Keuangan
Pelaku ekonomi keempat dalam perekonomian tertutup adalah sektor keuangan.
Sektor keuangan merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara antara
pihak yang memiliki dana (tabungan) dengan pihak yang membutuhkan dana
(bisnis dan pemerintah). Sektor keuangan menyediakan layanan seperti
pinjaman, investasi dan asuransi. Dalam perekonomian tertutup, sektor
keuangan sangat penting karena menyediakan uang bagi bisnis dan pemerintah
untuk berinvestasi dan membayar tagihan mereka. Tabungan dan investasi yang
tersimpan di sektor keuangan dapat diinvestasikan pada proyek-proyek
produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor keuangan juga
berperan dalam mengatur jumlah uang beredar dalam perekonomian. Bank
sentral, bagian dari sektor keuangan, mengatur jumlah uang beredar melalui
kebijakan moneter seperti penetapan suku bunga, pembayaran cadangan
minimum, dan operasi pasar terbuka. Keputusan ini dapat mempengaruhi
ketersediaan dana di pasar dan mempengaruhi investasi dan pertumbuhan
ekonomi.

Secara keseluruhan, keempat pelaku ekonomi tersebut saling berhubungan dan


saling mempengaruhi dalam perekonomian tertutup. Karena keputusan dan
kegiatan suatu entitas ekonomi dapat mempengaruhi entitas lain, diperlukan
kerja sama dan koordinasi yang lancar untuk mencapai keseimbangan dan
stabilitas ekonomi nasional.

D. Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Terbuka

Perekonomian terbuka adalah suatu perekonomian sebuah negara yang


dijalankan dengan membuka hubungan dengan negara lain dalam hal ini melakukan
perdagangan luarnegi yairu kegiatan ekspor dan impor. Pelaku ekonomi pada
perekonomian terbuka terdiri dari 4 pelaku ekonomi yaitu RTK/masyarakat dalam
negeri. RTP/perusahaan, Pemerintah dan masyarakat luar negeri, sehingga
perekonomian terbuka disebut juga denga perekonomian empat sektor.

Perekonomian terbuka ataupun perekonomian 4 zona merupakan sesuatu


sistem ekonomi yang melaksanakan aktivitas ekspor serta memasukkan dengan
negara- negara lain di negeri ini, sebab aktivitas ekspor serta memasukkan ialah
bagian yang berartinya dalam aktivitas tiap perekonomian. Dalam ekonomi yang
melaksanakan perdagangan luar negara, gerakan pemasukan serta pengeluaran bisa
dipaparkan selaku selanjutnya: bila gerakan pemasukan serta pengeluaran dicermati
hingga hendak mengalami kalau gerakan yang legal dalam perekonomian terbuka
merupakan berlainan dengan perekonomian 3 sector selaku akibar dari bentuknya
aktivitas ekspor serta memasukkan. Dengan cara raga, ekspor dimaksud selaku
pengiriman serta pemasaran beberapa barang ciptaan dalam negara ke luar Negara-
negara lain. Pengiriman ini hendak memunculkan gerakan pengeluaran yang masuk
ke sektor industri. Dengan begitu pengeluaran hasil akumulasi akan bertambah
selaku dampak dari aktivitas mengekspor benda serta pelayanan serta pada
kesimpulannya kondisi ini hendak menimbulkan kenaikan dalam pemasukan
nasional.

Dengan cara fisik, impor ialah pembelian serta pemasukkan benda dari luar
negara ke dalam negara ataupun ke dalam sesuatu perekonomian. bintang film yang
memastikan Ekspor, Memasukkan serta Ekspor Neto antara lain Hasrat pelanggan
kepada beberapa barang penciptaan dalam negara serta luar negara, Harga beberapa
barang di dalam serta luar negara, Kurs yang memastikan jumlah mata duit dalam
negeri yang diperlukan buat membeli mata duit asing, Pemasukan pelanggan di
dalam serta luar negara, Biaya angkutan benda antarnegara. Kebijaksanaan
pemerintah hal perdagangan global. Selanjutnya merupakan sebagian alibi yang
mengakibatkan terbentuknya perekonomian terbuka:
 Perbedaan Situasi Produk. Alibi perbandingan situasi sesuatu produk ini
yang lebih mengarah membidik pada mutu produk pula jadi alibi
terbentuknya perdagangan global. Contoh terdapat salah satu negeri yang
memiliki hawa tropis pastinya mempunyai keahlian buat memproduksi
pisang, kopi, dengan mutu yang lebih maksimum yang setelah itu
diperdagangkan ke luar yang diganti dengan bermacam berbagai benda serta
pelayanan dari negeri lain.
 Menghemat Bayaran Penciptaan. Perihal ini pula jadi alibi para produsen
buat melaksanakan perdagangan dengan cara global. Serta sesungguhnya
inti dari alibi ini merupakan buat memencet tingginya bayaran penciptaan
dengan metode menciptakan produk dalam rasio jumlah yang lebih besar.
Bukankah tidak terdapat metode lain yang lebih irit tidak hanya menjual
produk yang bernilai besar itu ke pasar garis besar?
 Perbedaan tingkatan hasrat. Meski contoh situasi suatu produk dari
bermacam wilayah itu serupa, perdagangan global senantiasa bisa jadi
hendak terjalin bila masing– masing masyarakat di sesuatu negeri
mempunyai hasrat yang berlainan. Ilustrasinya terdapat 2 negeri yang
menciptakan daging. Yang satu merupakan produsen daging lembu, serta
yang satu merupakan produsen daging ayam. Bila produsen daging lembu
mempunyai hasrat kepada daging ayam serta kebalikannya, pasti cara
memasukkan serta ekspor hendak terjalin.
 Adanya prinsip analogi kelebihan (comparative advantage). Arti dari
prinsip ini merupakan sesuatu negeri mengarah hendak lebih berspesialisasi
buat menghasilkan produk serta mengekspornya ke luar bila dirasa
pembuatan produk di negaranya itu menyantap bayaran yang relatif lebih
kecil dari pada terbuat oleh negeri lain. Kebalikannya sesuatu negeri hendak
lebih memilah buat mengimpor produk bila bayaran penciptaan buat
menciptakan produk itu ditaksir relatif besar (kurang berdaya guna) bila di
penciptaan di negaranya sendiri.
BAB 3
PENUTUP

Setiap orang atau organisasi yang terlibat dalam output ekonomi berkontribusi
secara signifikan pada struktur ekonomi secara keseluruhan. Pihak-pihak yang
bersalah ini diklasifikasikan ke dalam empat kategori: konsumen, perusahaan
produksi, perusahaan distribusi, dan aparat keamanan.

Konsumen adalah pelaku ekonomi yang membeli produk dan jasa untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhannya. Produsen adalah pelaku ekonomi yang menciptakan
produk dan penawaran untuk penjualan pasar. Distributor adalah pelaku pasar yang
mengangkut, menjual, dan memasarkan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Sementara pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola dan
meningkatkan aktivitas keuangan dengan memberlakukan kebijakan, menetapkan
persyaratan regulasi, dan menawarkan dukungan moneter.

Dalam struktur ekonomi, pelaku kegiatan ekonomi ini saling bergantung dan
berkolaborasi untuk menjaga keseimbangan dan pertumbuhan ekonomi. Untuk
membangun lingkungan yang adil dan produktif, kegiatan ekonomi makro yang
menguntungkan membutuhkan kolaborasi dan koordinasi semua pelaku ekonomi
serta perlindungan pemerintah.
STUDI KASUS

Permasalahan pelaku aktivitas ekonomi pertama ialah terpaut dengan


pelaku ekonomi yakni pemerintah yang menanggulangi tingkatan pengangguran
terbuka pada tahun 2019 di perkirakan akan dapat di tekan menggapai 4- 5% dari
yang awal 5, 81% ataupun berkisar 7, 45 juta jiwa dikala ini. Perkiraan itu timbul
searah dengan keahlian sektor formal yang sanggup meresap tenaga kerja mencapai
37, 94% serta dari pihak zona non resmi sanggup menyerap daya kegiatan
sebaganyak 62, 06%. Bersumber pada riset permasalahan yang sudah diulas
pengangguran amat berhubungan dengan perkembangan ekonomi. Perkembangan
ekonomi yang melemah akan meningkatkan tingkatan pengangguran. Kejadian itu
didasarkan pada tingkatan konsumsi masyarakat yang menurun, alhasil produksi
perusahaan pula menyusut. Penyerapan tenaga kerja pula akan berkurang akibatnya
pemasukan nasional juga bakal menurun. Peristiwa pengangguran bisa ditangani
memakai kebijaksanaan fiscal sebab dianggap lebih efisien. Pengeluaran
pemerintah bisa dilakukan untuk merangsang daya kerja pada industri pengolahan
agar bisa meningkatkan kinerjanya sehingga penyerapan tenaga kerja bisa
meningkat. Pendekatan yang lain merupakan dengan tingkatkan mengkonsumsi
masyarakat sehingga produksi yang dilakukan oleh pihak perusahaan juga akan
bertambah. Produksi yang bertambah hendak diiringi dengan penyerapan daya
kerja yang terus menjadi besar. Statment itu juga hendak menghasilkan pemasukan
nasional bertambah serta perekonomian berjalan lebih cepat.

Pengangguran dalam studi kasus ini dianggap meningkat dikarenakan


pertumbuhan ekonomi yang lamban. Penyebab dari lambanya perekonomian
adalah pendapatan nasional yang juga menurun. Kondisi itu membuktikan kalau
Indonesia dalam kondisi under employment dikearenakan terdapatnya masyarakat
yang masih menganggur sehingga pemakaian tenaga kerja masih belum
maksimum. Pengangguran yang terjalin bersumber pada faktornya ialah
pengangguran konjungtur disebabkan masyarakat yang menganggur diakibatkan
oleh terdapatnya pergantian aktivitas ekonomi yang terus menjadi menurun
akibatnya penggunaan tenaga kerja yang juga ikut menurun. Pengelompokan
pengangguran yang lain bersumber pada karakteristik serta jam kerjanya bisa
terjalin disebabkan pengangguran yang diakibatkan pergantian aktivitas ekonomi
ialah pengangguran dengan tingkatan yang sangat membahayakan serta pihak
pemerintah wajib lekas menanganinya.
REFERENSI

Afiftah, A. T., Juliprijanto, W., & Destiningsih, R. (2017). Analisis Pengaruh


Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1988-2017.
Directory Journal Of Economic Volume 1 Nomor 2.

Arifin, I., & Hadi, G. (u.d.). Membuka Cakrawala Ekonomi. PT. Setia Purna.

Dr. Muhammad Hasan, M., Enny Kartini, M., Dra. Sri Rahayuningsih, M. A.,
Nuraisyiah, S. M., M.Si, D. S., Nurdiana, S. M., & Dra. Sitti Hajerah
Hasyim, M. (2023). Teori Ekonomi Mikro Lanjutan. Tahta.

S., D. A. (u.d.). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakatra: Penerbit Erlangga.

Sukirno, S. (2002). MikroekonomiIntermediate dan Aplikasinya. Jakarta: Penerbit


PT. RajaGrafindo Persada.

Yuliani, W. (2019). E-Modul Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi.


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN

No. Nama NIM Keterangan

1. Alda Hikmah 210901500031  Mencari materi sub bab


Rhamadani J. L. a. Pelaku Kegiatan
Ekonomi
b. Hubungan Pelaku
Ekonomi dalam
Perekonomian
Terbuka
2. Ardiansyah 210901501064  Mencari materi sub bab
a. Kegiatan Ekonomi
b. Hubungan Pelaku
Ekonomi dalam
Perekonomian
Tertutup
 Membuat Studi Kasus
3. Husnun Nailah 210901501065  Menyusun Makalah
serta menyatukan
seluruh materi
 Menyusun Bab 1
(Pendahuluan,
Relevansi, dan
Indikator)
 Menyusun Bab 3
(Penutup)

Anda mungkin juga menyukai